Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Objek Penelitian

1. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum

Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak

zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia.

Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda

untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,

perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan

seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan

pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik

Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa

efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Bursa Efek Indonesia disingkat BEI, dalam Bahasa Inggris

Indonesia Stock Exchange (IDX) adalah sebuah pasar saham

yang merupakan hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dengan Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek

Indonesia.

47
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

verivikatif, yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono

(2012:8) merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Suharsimi

Arikunto (2013:27) menjelaskan penelitian kuantitatif sesuai

dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan hasilnya.

2. Sejarah Perbankan di Indonesia

Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman

penjajahan Hindia Belanda. Bank‐bank yang ada itu antara lain;

De Javasce NV, De Post Poar Bank, De Algemenevolks Crediet

Bank, Nederland Handles Maatscappi (NHM), Nationale Handles

Bank (NHB), dan De Escompto Bank NV.Di samping itu, terdapat

pula bank‐bank milik orang Indonesia dan orang–orang asing

seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa.

Bank‐bank tersebut antara lain; Bank Nasional Indonesia,

Bank Abuan Saudagar, NV Bank Boemi.; The Chartered Bank of

48
India, The Yokohama Species Bank, The Matsui Bank, The Bank

of China, Batavia Bank.

Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa

Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum

Syariah, dan juga Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Masing- masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda

karakteristik dan fungsinya.

Berbagai perkembangan positif pada sektor perbankan

sejak dilaksanakannya program stabilisasi antara lain tampak pada

pemberian kredit yang mulai meningkat pada inovasi produk yang

mulai berjalan, seperti pengembangan produk derivatif (antara lain

credit linked notes), serta kerjasama produk dengan lembaga lain

(reksadana dan bancassurance).

B. Deskripsi Data Penelitian

Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari Laporan Keuangan perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (terlampir) pada tahun 2018 sampai

2021 yang diakses dari situs www.idx.co.id. Adapun populasi pada

penelitian ini sejumlah 43 perusahaan dan diambil 10 sampel

berdasarkan kriteria sampel. Jumlah dan kode serta nama perusahaan

dapat dilihat melalui situs www.sahamok.com.

49
C. Deskripsi Data Variabel

1. Fee Based Income

Hasil uji statistik deskriptif menunjukan jumlah data yang diteliti

adalah sebanyak 40 data. Dari data tersebut diperoleh presentasi

FBI terendah adalah 2,07% yang merupakan nilai FBI dari PT Bank

Ina Perdana Tbk. tahun 2021, kemudian nilai FBI terbesar adalah

29,52% dari Bank Central Asia Tbk. tahun 2019, dan rata-rata

presentase dari FBI adalah 17,45%.

2. Ratio Kredit

Hasil uji statistik deskriptif menunjukan jumlah data yang diteliti

adalah sebanyak 40 data. Dari data tersebut diperoleh presentasi

Ratio Kredit terendah adalah 0,17% yang merupakan nilai Ratio

Kredit dari PT Bank Nationalnobu Tbk. tahun 2020, kemudian nilai

Ratio Kredit terbesar adalah 4,48% dari Bank Pembangunan

Daerah Jawa Timur Tbk. tahun 2021, dan rata-rata presentase dari

Ratio Kredit adalah 1,52%.

3. Profitabilitas

Hasil uji statistik deskriptif menunjukan jumlah data yang diteliti

adalah sebanyak 40 data. Dari data tersebut diperoleh presentasi

Profitabilitas terendah adalah 0,23% yang merupakan nilai

50
Profitabilitas dari PT Bank Ina Perdana Tbk. tahun 2019, kemudian

nilai Profitabilitas terbesar adalah 4,31% dari PT Bank Mestika

Dharma Tbk. tahun 2021, dan rata-rata presentase dari Profitabilitas

adalah 2,14%.

D. Analisis Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Hasil uji Normalitas menunjukan nilai signifikan ketiga variabel

berada di atas nilai signifikansi 0,05. Sehingga dapat dinyatakan

bahwa ketiga varabel tersebut berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolonieritas

Dari hasil uji Multikolinieritas terlihat bahwa nilai tolerance kedua

variabel berada diatas nilai signifikansi 0,10 dan nilai VIF berada

di bawah nilai signifikansi 10. Sehingga dapat dinyatakan tidak

ada gejala Multikolonieritas pada distribusi data tersebut.

51
c. Uji Heterokedastisitas

Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terjadi

Heterokedastisitas pada model regresi.

d. Uji Autokorelasi

Dengan K=2 dan N= 40, maka diperoleh data sebagai berikut:

Data di atas diolah atau dihitung berdasarkan hasil uji SPSS dan

tabel Durbin-Watson (D-W). Suatu data dikatakan tidak

Autokorelasi jika pengambilan keputusannya ialah: (du < d

<4−du). Dari hasil perhitungan, nilai Durbin-Waston (D-W)

adalah 1,755 , nilai ini lebih besar nilai du=1,600 dan lebih kecil

dari nilai 4-du=2,400. Sehingga dapat dikatakan tidak ada

Autokorelasi, positif atau negatif atau tidak terdapat gejala

Autokorelasi.

52
2. Analsis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil uji Analisis Regresi Linear Berganda diperoleh

nilai konstanta (α) sebesar 0,699, nilai b1 sebesar -0,079 , nilai b2

sebesar 0,090. Dengan demikian dapat dibentuk persamaan regresi

linear berganda sebagai berikut:

Y = 0,699 + (-0,079X1 + 0,090X2)

Dimana nilai α dan b dalam persamaan di atas dapat

diinterpretasikan sebagai berikut:

α = 0,699 artinya jika variabel Ratio Kredit (X1), dan variabel Fee

Based Income (X2) bernilai 0 maka Profitabilitas pada perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021 akan

bernilai 0,699.

b1 = 0,090 artinya jika Ratio Kredit meningkat sebesar satu persen,

maka Profitabilitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2018-2021 akan meningkat sebesar 0,090

persen.

b2 = -0,079 artinya jika Ratio Kredit meningkat sebesar satu persen,

maka Profitabilitas pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2018-2021 akan menurun sebesar -0,079 persen.

53
3. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

1) Pengaruh Fee Based Income (X2) terhadap Profitabilitas (Y)

Hasil uji Parsial (uji t) menunjukan variabel Fee Based

Income memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 , di mana

nilai ini berada di bawah nilai signifikansi 0,05. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa Fee Based Income berpengaruh

positif terhadap Profitabilitas

2) Pengaruh Ratio kredit (X1) terhadap Profitabilitas (Y)

Hasil uji Parsial (uji t) menunjukan variabel Ratio Kredit

memiliki nilai probabilitas sebesar 0,573 , di mana nilai ini

berada di atas nilai signifikansi 0,05. Sehingga dapat

dinyatakan bahwa Ratio Kredit tidak berpengaruh positif

terhadap Profitabilitas.

b. Uji Simultan (Uji F)

Hasil uji simultan (uji f) menunjukan nilai signifikan uji f adalah

0,000 di mana nilai ini berada di bawah nilai signifikansi 0,05.

Sehingga dapat dinyatakan bahwa Fee Based Income dan Ratio

54
Kredit secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap

Profitabilitas.

4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil uji Koefisien Determinasi (R2) menunjukan bahwa

besarnya nilai adjusted R Square adalah 0,524. Hal ini berarti 52,4%

Profitabilitas dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen Fee

Based Income dan Ratio Kredit. Sedangkan sisanya 47,6%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

E. Pembahasan

1. Penagaruh Fee Based Income terhadap Profitabilitas

Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2018-2021

Berdasarkan uji t, dinyatakan bahwa Fee Based Income

berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Artinya semakin tinggi

tingkat Fee Based Income maka akan semakin menambah

perolehan laba sehingga semakin tinggi juga tingkat

Profitabilitasnya. Hal ini sejalan dengan penelitian Yuniarti Anissya

(2015) yang menyatakan bahwa Fee based Income berpengaruh

dan memiliki hubungan yang kuat dan searah terhadap Profitabilitas

(Return On Assets).

55
Informasi inilah yang diuraikan dalam teori sinyal, di mana

perusahaan memberikan informasi kepada publik atau masyarakat

mengenai kinerja perusahaan perbankan. Dan dalam informasi di

atas terlihat bahwa kinerja perusahaan sedang dalam kondisi baik.

Sehingga penggunaan jasa-jasa perbankan oleh publik atau

masyarakat lebih meningkat.

2. Penagaruh Ratio Kredit terhadap Profitabilitas Perbankan yang

terdaftar di BEI periode 2018-2021

Berdasarkan uji t, dinyatakan bahwa Ratio Kredit tidak

berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukan

bahwa semakin tinggi nalai Ratio Kredit yang diukur melalui NPL

akan mempengaruhi menurunnya Profitabilitas atau laba suatu

perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Dwi Indah Putrianingsih dan Arief Yulianto (2015)

yang menyatakan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh

negatif terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan

Perbankan.

Dalam Hubungannya dengan teori sinyal hal ini

menunjukan bahwa ada pesan yang ingin disampaikan ke

masyarakat atau debitur untuk segera menyelesaikan kredit yang

bermasalah.

56
3. Penagaruh Fee Based Income dan Ratio Kredit

terhadapProfitabilitas Perbankan yang terdaftar di BEI periode

2018-2021

Sesuai dengan hasil uji F, di mana dinyatakan bahwa Fee

Based Income dan Ratio Kredit secara bersama-sama berpengaruh

positif terhadap Profitabilitas.

Hasil di atas menunjukan bahwa perbankan sudah

memaksimalkan aspek Dana Pihak Ketiga dan Fee Based Income

sebagai penopang pendapatan atau laba sehingga terlihat bahwa

Profitabilitas perbankan berarah positif.

57

Anda mungkin juga menyukai