Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rahayu Lestari

NIM : 7101417198

REVIEW ARTIKEL
Judul : Variabel-variabel yang Mempengaruhi Tingkat Bagi
Hasil Tabungan Mudharabah pada Industri Perbankan
Syariah di Indonesia Periode 2011-2014
Jurnal : Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan (S4)
Volume & : Vol. 2 No. 7
Halaman
Terbit : 7 Juli 2015
Penulis : Lauda Huruniang dan Noven Suprayogi
Reviewer : Rahayu Lestari (7101417198)
Tanggal : 04 Mei 2020

A. Latar Belakang Masalah


Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah (SPS), tingkat bagi hasil
tabungan mudharabah dari tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan dari
3,21% menjadi 2,37%, dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 dan 2014
menjadi 5,35% dan 5,76%. Sedangkan tingkat bagi hasil deposito mudharabah
dari tahun 2011 ke tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan, dan tahun 2014
mengalami kenaikan lagi. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kenaikan atau penurunan tingkat bagi hasil tersebut.
Pendapatan yang akan dibagihasilkan bergantung pada kualitas penyaluran
dana. Semakin baik kualitas penyaluran dana makan semakin besar dana yang
diterima oleh bank untuk dibagihasilkan. Kesalahan dalam penyaluran dana akan
menimbulkan kredit macet. Apabila kredit macet tinggi, maka return yang akan
diterima nasabah akan menurun. Kredit macet ini ditunjukkan oleh Non
Performing Financing (NPF).
Antonio (2011:145) juga menjelaskan bahwa tingkat bagi hasil yang
diberikan oleh Bank Syariah kepada nasabah menggunakan pendekatan Financing
to Deposit Ratio (FDR), dan besar kecilnya bagi hasil juga bergantung pada
Pendapatan Bank Syariah. Kemudian BI rate memiliki terhadap investasi yang
berpengaruh kepada perolehan bagi hasil nasabahnya. Maka dari itu perlu diteliti
seberapa besar “pengaruh Non Performing Financing (NPF), Financing to
Deposit Ratio (FDR), Total Pendapatan, dan BI rate terhadap Tingkat Bagi Hasil
Tabungan Mudharabah Industri Perbankan Syariah di Indonesia periode 2011-
2014”.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Non Performing
Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Total Pendapatan, dan BI
rate secara parsial dan simultan terhadap Tingkat Bagi Hasil Tabungan
Mudharabah Industri Perbankan Syariah di Indonesia periode 2011-2014

C. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis dan pengembangan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1. Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR),
Total Pendapatan, dan BI rate secara parsial berpengaruh terhadap
Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Industri Perbankan
Syariah di Indonesia Periode 2011-2014
a. Hubungan antara NPF terhadap Tingkat Bagi Hasil pada
Tabungan Mudharabah
Wirosi (2005:60) berpendapat bahwa NPF akan berdampak pada
menurunnya tingkat bagi hasil yang dibagikan pada pemilik dana.
Menurut Mawardi (2005), apabila NPF tinggi maka return yang
diterima nasabah akan menurun. Maka dapat disimpulkan bahwa
apabila NPF naik maka tingkat bagi hasil yang diberikan ke nasabah
akan mengalami penurunan (Berpengaruh Negatif).
b. Hubungan antara FDR terhadap Tingkat Bagi Hasil pada
Tabungan Mudharabah
Menurut Antonio (2001:139), dana pihak ketiga merupakan
faktor untuk menentukan bagi hasil. Menurut Vustany (2006),
pertumbuhan dana pihak ketiga yang tinggi memberikan bagi hasil
yang tinggi kepada nasabahnya. Semakin besar dana pihak ketiga
maka FDR juga semakin besar. Maka dapat disimpulkan bahwa
apabila FDR tinggi maka tingkat bagi hasil juga tinggi (Berpengaruh
Positif).
c. Hubungan antara Total Pendapatan terhadap Tingkat Bagi
Hasil pada Tabungan Mudharabah
Menurut Afirin (2009:70) menjelaskan bahwa bank syariah di
Indonesia menggunakan sistem revenue sharing, di mana bagi hasil
yang didistribusikan dihitung dari total pendapatan bank sebelum
dikurangi dengan biaya bank syariah. Muhamad (2004:98)
menyatakan bahwa bank yang menggunakan sistem revenue sharing
memiliki tingkat bagi hasil bagi bagi pemiliki dana yang lebih besar
daripada tingkat suku bunga pasar yang berlaku. Antonio (2001:145)
menjelaskan bahwa besar kecilnya bagi hasil yang diperoleh dalam
kontrak mudharabah salah satunya adalah bergantung pada
Pendapatan Bank Syariah. (Berpengaruh Positif)
d. Terdapat pengaruh negatif BI rate terhadap Tingkat Bagi
Hasil Nasabah pada Tabungan Mudharabah
Menurut Vustany (2006), BI rate mempunyai pengaruh terhadap
iklim investasi yang berpengaruh pada perolehan bagi hasil nasabah.
Apabila BI rate turun maka tingkat bagi hasil mengalami kenaikan.
(Berpengaruh Negatif).

2. Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR),


Total Pendapatan, dan BI rate secara simultan berpengaruh terhadap
Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Industri Perbankan
Syariah di Indonesia Periode 2011-2014

D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari variable independen dan variable dependen. Variable
independen meliputi X1 Non Performing Financing (NPF), X2 Financing to
Deposit Ratio (FDR), X3 Total Pendapatan, dan X4 BI rate. Sedangkan variable
dependen adalah Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah.
Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan
bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.
Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara dana yang ditempatkan
pada pembiayaan dibandingkan dengan dana pihak ketiga. Total Pendapatan
adalah jumlah seluruh pendapatan perbankan syariah. BI rate adalag tingkat
bunga bank konvensional rata-rata. Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah
adalah persentase pengembalian atas dana nasabah yang disalurkan melalui
tabungan mudharabah.
Pola hubungan antara variable dependen dan independen adalah kausalitas
dan teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan SPSS.
Pola hubungan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut.

Gambar Model Analisis


Populasi dalam penelitian ini adalah semua Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik sampel jenuh, di mana semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang disusun secara
time series dari Januari 2011 sampai dengan Juni 2014 yang diperoleh dari
Statistik Perbankan Syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia melalui situs
resmi Bank Indonesia. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi.

E. Hasil Penelitian
Sebelum analisis data dengan regresi linear, diperlukan uji asumsi klasik
untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki
ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten.
Uji Normalitas : data berdistribusi normal, ditunjukkan oleh grafik P-P Plot
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal serta
perhitungan nilai K-S Test sebesar 0,949 dengan tingkat signifikansi 0,329
(lebih dari 0,05) menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas : hasil pengujian multikolinearitas (saling korelaso)
menunjukkan bahwa semua variable independen adalah bebas
multikolinearitas, di mana nilai VIF < 10.

Uji Heterokedastisitas : hasil pengujian dengan melihat Scatter Plot


menunjukkan bahwa titik-titik menyebar tidak membentuk pola khas, yang
artinya tidak terjadi heterokedastisitas (variable dependen benar-benar
hanya dijelaskan oleh variable independen).
Uji Autokorelasi : hasil pengujian dengan nilai Durbin Watson
menunjukkan bahwa data bebas dari autokorelasi, di mana nilai Durbin
Watson masih berada pada rentang daerah bebas autokorelasi (du sampai 4-
du) pada tabel Durbin Watson dengan jumlah variable bebas 4, n sebesar 42
pada tingkat signifikansi 0,05.

Berdasarkan hasil statistic dengan analisis regresi diperoleh persamaan


regresi linear berganda untuk periode 2011-2014 adalah sebagai berikut.
Y = -8,981 – 1,567 X1 + 0,038 X2 – 2,2727E-0,05 X3 + 2,150 X4

Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa:


1. Kenaikan satu satuan NPF maka tingkat bagi hasil tabungan mudharabah akan
turun sebesar 1,567. Semakin meningkat NPF akan menurunkan Tingkat Bagi
Hasil Mudharabah.
2. Kenaikan satu satuan FDR maka tingkat bagi hasil tabungan mudharabah akan
naik sebesar 0,038. Semakin meningkat FDR akan meningkatkan Tingkat Bagi
Hasil Mudharabah.
3. Kenaikan satu satuan Total Pendapatan maka tingkat bagi hasil tabungan
mudharabah akan turun sebesar 2,2727E – 0,05. Semakin meningkat Total
Pendapatan akan menurunkan Tingkat Bagi Hasil Mudharabah.
4. Kenaikan satu satuan BI rate maka tingkat bagi hasil tabungan mudharabah
akan naik sebesar 2,150. Semakin meningkat BI rate akan meningkatkan
Tingkat Bagi Hasil Mudharabah.

Uji hipotesis
Uji Pengaruh Variabel Independen Secara Parsial

1. Pengaruh NPF secara parsial terhadap Tingkat Bagi Hasil pada


Tabungan Mudharabah
Nilai uji t variable NPF sebesar -3,299 dengan tingkat sign 0,002 (kurang
dari 0,005). Maka dapat disimpulkan bahwa NPF berpengaruh signifikan negatif
terhadap Tingkat Bagi Hasil pada tabungan mudharabah.

2. Pengaruh FDR secara parsial terhadap Tingkat Bagi Hasil pada


Tabungan Mudharabah
Nilai uji t variable FDR adalag sebesar 1,314 dengan tingkat sign 0,197
(lebih dari 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa FDR berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap hasil tabungan mudharabah.
3. Pengaruh Total Pendapatan secara parsial terhadap Tingkat Bagi Hasil
pada Tabungan Mudharabah
Nilai uji t varaibek Total Pendapatan adalah sebesar -1,037 dengan tingkat
sign 0,306 (lebih dari 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Total Pendapatan
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil tabungan
mudharabah.

4. Pengaruh BI rate secara parsial terhadap Tingkat Bagi Hasil Nasabah


pada Tabungan Mudharabah
Nilai uji t variable BI rate sebesar 6,916 dengan tingkat sign 0,000 (kurang
dari 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa BI rate berpengaruh signifikan positif
terhadap tingkat bagi hasil mudharabah.

Uji Pengaruh Variabel Independen Secara Simultan


Berdasarkan hasil uji F, dapat diketahui bahwa NPF, FDR, Total
Pendapatan dan BI rate secara simultan menghasilkan positif signifikan dengan
tingkat sign. lebih kecil dari 5%, yaitu sebesar 0,000. Artinya keempat variable
independen terseut dapat digunakan untuk memprediksi tingkat bagi hasil
tabungan mudharabah. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai R2 atau
koefisien determinasi sebesar 0,724, hal ini berarti bahwa perubahan variable
NPF, FDR,Total Pendapatan, dan BI rate berpengaruh terhadap Tingkat Bagi
Hasil Tabungan Mudharabah sebesar 72,4%, sedangkan sisanya 27,6%
dipengaruhi oleh variable lain di luar variable bebas dalam penelitian.

F. Simpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
1. Variabel NPF dan BI rate secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah. Sedangkan FDR dan Total
Pendapatan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Bagi
Hasil Tabungan Mudharabah.
2. NPF, FDR, Total Pendapatan dan BI rate secara simultan berpengaruh
signifikan positif terhadap Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah.
G. Saran Penelitian Selanjutnya
Perlu dipertimbangkan penggunaan variable lain, selain NPF, FDR, Total
Pendapatan, dan BI rate, yang bisa memengaruhi tingkat bagi hasil tabungan
mudharabah perbankan syariah di Indonesia.

H. Reseacrh Gap
Research Gap yang reviewer temukan dalam penelitian ini adalah
1. Variabel FDR
Menurut Antonio (2001:139), dana pihak ketiga merupakan faktor untuk
menentukan bagi hasil. Menurut Vustany (2006), pertumbuhan dana pihak ketiga
yang tinggi memberikan bagi hasil yang tinggi kepada nasabahnya. Semakin besar
dana pihak ketiga maka FDR juga semakin besar. Sedangkan dalam penelitian ini
FDR dikatakan tidak signifikan, yang artinya bahwa FDR tidak menjadi acuan
dalam menentukan tingkat bagi hasil tabungan mudharabah.
2. Variabel Total Pendapatan
Menurut Afirin (2009:70) menjelaskan bahwa bank syariah di Indonesia
menggunakan sistem revenue sharing, di mana bagi hasil yang didistribusikan
dihitung dari total pendapatan bank sebelum dikurangi dengan biaya bank syariah.
Muhamad (2004:98) menyatakan bahwa bank yang menggunakan sistem revenue
sharing memiliki tingkat bagi hasil bagi bagi pemiliki dana yang lebih besar
daripada tingkat suku bunga pasar yang berlaku. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin besar Total Pendapatan maka tingkat bagi hasil yang diterima nasabah
juga semakin besar. Namun dalam penelitian ini dikatakan bahwa Total
Pendapatan negatif tidak signifikan dalam memprediksi tingkat bagi hasil
tabungan mudharabah.
3. Variabel BI rate
Menurut Vustany (2006), apabila BI rate turun maka tingkat bagi hasil
mengalami kenaikan. Namun dalam penelitian ini dikatakan bahwa variabel BI
rate berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat bagi hasil.

Anda mungkin juga menyukai