Anda di halaman 1dari 11

STATISTIKA PENDIDIKAN

BAB 15
PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF
(LEBIH DARI DUA SAMPEL BEBAS)

Oleh:

Yayu Nurhayati Rahayu, S.Si., M.Stat.


NIP: 198009102011012008

TAHUN 2020
BAB XV

PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF


(LEBIH DARI DUA SAMPEL BEBAS)

A. UJI ANALISIS VARIANS SATU ARAH (ONE WAY ANOVA)

Penggunaan Uji-t hanya digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari


dua variabel. Jika variabel penelitiannya berjumlah lebih dari dua, penggunaan Uji-
t akan memakan waktu yang lama dan tidak efektif, karena pengujiannya
dilakukan dua variabel secara bergantian, ini juga akan berdampak pada tingkat
signifikansi yang digunakan menjadi semakin besar.
Misalnya ada tiga variabel, yaitu metode A, metode B dan metode C yang
akan dibandingkan. Jika dengan menggunakan Uji-t akan dilakukan untuk masing-
masing variabel, yaitu AB, AC, dan BC, sehingga ada tiga kali pengujian.
Banyaknya perhitungan dalam pengujian ini memungkinkan terjadinya kesalahan
dalam input data, proses perhitungan, penarikan kesimpulan menjadi semakin
banyak. Alternatifnya yaitu menggunakan uji varians.
Analisis Varians (ANAVA) atau Analysis of Variance (ANOVA) adalah
prosedur perhitungan yang mencoba menganalisis varians dari hasil perlakuan
dari setiap kelompok data dari variabel independen. Analisis varians
membandingkan seluruh variabel yang diteliti sekaligus, sehingga dapat
memperkecil kesalahan yang mungkin terjadi dibandingkan dengan menggunakan
Uji-t. Adapun asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam Analisis Varians adalah
data sampel dipilih secara random, data harus berdistribusi normal, dan memiliki
varians yang homogen.

B. PROSEDUR PENGUJIAN ANALISIS VARIANS SATU ARAH

1. Merumuskan Formula Hipotesis

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara semua perlakuan


H1 : Terdapat perbedaan antara semua perlakuan (min. satu pasangan
kelompok yang berbeda)

Atau :
L! ∶ M" = M# = … = M%
L" ∶ M" ≠ M# ≠ ⋯ ≠ M% (minimal satu tanda ≠ berlaku)

2. Menentukan Nilai Statistik Uji

YAYU NURHAYATI RAHAYU 77


pV]SV,) V,QV] W\UT^qTW
o=
pV]SV,) RVUV^ W\UT^qTW

3. Menentukan Tingkat Signifikansi (a)

o'()*+ = o (-)(/%) Dimana :


a = 1 % atau 5 %
o'()*+ = o (-)(/%" , /%# ) dk = dk1 (pembilang) = (k-1)
dk2 (penyebut) = (n1 + ... + nk – k)
k = Banyaknya kelompok

4. Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis

L! RSQTUVW XSWV ∶ o>&'?=@ ≥ o'()*+

L! RSQ\]S^V XSWV ∶ o>&'?=@ < o'()*+

5. Memberikan Kesimpulan

Berikut ini ada dua tabel sebagai format data dan hasil perhitungan dalam
Analisis Varians. Tabel 15.1 merupakan format data hasil pengamatan beserta
perhitungan jumlah dan nilai rata-ratanya. Kemudian Tabel 13.2 merupakan tabel
format hasil perhitungan dalam analisis varians.

TABEL 15.1
DATA SAMPEL DARI K BUAH POPULASI
DARI POPULASI KE
1 2 3 ... k
Y11 Y21 Y31 ... Yk1
Data Hasil Y12 Y22 Y32 ... Yk2
Pengamatan Y13 Y23 Y33 ... Yk3
: : : ... :
Y1n Y2n Y3n ... Ykn
Jumlah J1 J2 J3 ... Jk
Rata - rata P2 P3 P4 ... PS
r r r r

YAYU NURHAYATI RAHAYU 78


TABEL 15.2
HASIL ANALISIS VARIANS
Sumber dk JK KT F
Variasi
Rata – Rata (R) 1 Ry R = Ry / 1
Antar
Kelompok (A) k-1 Ay A = Ay / (k – 1)

A/D
Dalam
Kelompok (D) S(ni – 1) Dy D = Dy / S(ni – 1)

Total Sni SY2


(Sudjana : 2005)

Keterangan :

dk = derajat kebebasan
JK = Jumlah Kuadrat
KT = Kuadrat Tengah
Ry = (SJ)2 / S ni dengan S J = J1 + J2 + . . . + Jk
Ay = S( JA# / nA ) − Ry
SY2 = Jumlah kuadrat-kuadrat dari semua nilai pengamatan
Dy = SY2 – Ry – Ay

CONTOH KASUS :

Empat macam metode mengajar A, B, C dan D digunakan untuk mengajar


IPS di kelas V SD. Dilakukan pengukuran untuk mengetahui kemampuan siswa,
diperoleh data sebagai berikut :

SKOR KEEMPAT METODE MENGAJAR IPS


1 2 3 4
12 14 6 9
Data Hasil 20 15 16
14
Pengamatan 23 10 16
10 19 20 18
17 22
19

Jumlah 82 80 58 60

Rata - rata 16.4 16.0 14.5 15.0

YAYU NURHAYATI RAHAYU 79


Diasumsikan bahwa data di atas berdistribusi normal dan memiliki varians
yang homogen. Maka untuk memperoleh tabel analisis varians, diperlukan nilai-
nilai sebagai berikut :

(82 + 80 + 58 + 60)# 78400


vT = = = 4355,56
5+5+4+4 18

82# 80# 58# 60#


wT = + + + − 4355,56 = 10,24
5 5 4 4

Sx # = 12# + 20# + ⋯ + 18# + 19# = 4738

yT = 4738 − 4355,56 − 10,24 = 372,2

Dengan k = 4 , Sni = 5+5+4+4 = 18 dan S(ni – 1) = (5-1)+(5-1)+(4-1)+(4-1) = 14


maka tabel analisis varians akan tampak sebagai berikut :

Tabel Analisis Varians

Sumber
dk JK KT F
Variasi
Rata - rata 1 4355,56 4355,56
Antar 3 10,24 3,41 0,128
Kelompok
Dalam 14 372,2 26,59
Kelompok
Total 18 4738

1. Merumuskan Formula Hipotesis

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara metode mengajar A, B, C dan D pada


pelajaran IPS di kelas V SD

H1 : Terdapat perbedaan antara metode mengajar A, B, C dan D pada


pelajaran IPS di kelas V SD

YAYU NURHAYATI RAHAYU 80


Atau :
L! ∶ M" = M# = … = M%
L" ∶ M" ≠ M# ≠ ⋯ ≠ M% (minimal satu tanda ≠ berlaku)

2. Menentukan Nilai Statistik Uji

pV]SV,) V,QV] W\UT^qTW 3,41


o= = = 0,128
pV]SV,) RVUV^ W\UT^qTW 26,59

3. Menentukan Nilai F tabel (terlampir di Bab XI)

• Ditentukan : a = 5 % = 0,05
• dk pembilang = (k – 1), dk penyebut = (n1 + n2 + n3+ n4 – k)
• dk pembilang = 3, dk penyebut = 14
• F tabel (5%)(3)(18) = 3,34

4. Kesimpulan

Nilai F hitung (0,128) < F tabel (3,34) maka H0 diterima. Artinya dengan
a = 5 % , tidak terdapat perbedaan antara metode mengajar A, B, C, dan D yang
digunakan untuk mengajar IPS di kelas V SD. Atau dengan kata lain keempat
metode mengajar A, B, C, dan D sama baiknya untuk mengajar IPS di kelas V
SD.

C. UJI POSTHOC

Jika hasil pengujian Analisis Varians tidak signifikan, maka tidak perlu
dilakukan uji lanjut (posthoc). Tetapi jika hasil pengujian Analisis Varians signifikan,
maka perlu dilakukan uji lanjut (posthoc).
UJI LSD (Least Significant Differences) atau Uji BNT (Beda Nyata Terkecil)
adalah salah satu dari uji Posthoc. Uji LSD atau BNT merupakan prosedur pengujian
perbedaan diantara rata-rata perlakuan yang paling sederhana dan paling umum
digunakan. Metode ini diperkenalkan oleh Fisher (1935), sehingga dikenal pula
dengan Metoda Fisher’s LSD. Dalam Uji LSD atau BNT, nilai-nilai yang perlukan
adalah nilai kuadrat tengah dalam kelompok (KTd), tingkat signifikansi (α), derajat
kebebasan (dk), dan nilai T tabel.

YAYU NURHAYATI RAHAYU 81


a. Merumuskan Formula Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan antara perlakuan pertama dengan
perlakuan kedua
H1 : Terdapat perbedaan antara perlakuan pertama dengan perlakuan
kedua

Atau :
L! ∶ M& = MU L" ∶ M& ≠ MU

b. Menentukan Nilai Statistik Uji

#(VW/) " "


0z{ = Q(-,/%) j atau 0z{ = Q(-,/%) j|{R }= + = ~
= " #

c. Menentukan Nilai BNT dan Nilai Tabel T (terlampir di Bab XIV)


• Ditentukan : a = 1% atau 5%
• dk = dk pada nilai Kuadrat Tengah dalam Kelompok

d. Kriteria Pengujian

L! RSQTUVW XSWV ∶ |M& − MU | ≥ 0z{


L! RSQ\]S^V XSWV ∶ ZM& − MU Z < 0z{

e. Kesimpulan

CONTOH UJI ANAVA :


Tiga macam metode mengajar A, B, dan C digunakan untuk mengajar IPA
di kelas VI SD. Dilakukan pengukuran untuk mengetahui kemampuan siswa,
diperoleh data sebagai berikut :

SKOR METODE MENGAJAR IPA


A B C
17 9 7
Data Hasil 35 15 16
Pengamatan 23 10 13
40 19 21
20 12 18
n 5 5 5
Jumlah 135 65 75
Rata - rata 27 13 15

YAYU NURHAYATI RAHAYU 82


Berdasarkan data di atas, dengan α = 5% diperoleh hasil Uji ANAVA sebagai
berikut :
Tabel Analisis Varians

Sumber Variasi JK (SS) KT (MS)


dk
(Sum of (Mean Fhitung Ftabel
(df)
Square) Square)
Antar Kelompok 2 573,33 286,67 α=5%,
(Between 5,95 dk = (2,12)
Groups)
Dalam 12 578 48,17 F tabel =
Kelompok 3,88
(Within Groups)
Total 14 1151,33

Kesimpulan :
Dengan α = 5%, nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak. Artinya terdapat
perbedaan yang signifikan antara ketiga metode mengajar A, B, dan C. Karena hasil
Anova signifikan, maka perlu dilakukan uji lanjut (posthoc) untuk menentukan
metode mengajar yang terbaik, salah satunya Uji LSD (BNT).

CONTOH UJI POST HOC (LSD) :

a. Merumuskan Formula Hipotesis (Metode A dengan Metode B)

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara Metode Mengajar A dengan Metode


Mengajar B

H1 : Terdapat perbedaan antara Metode Mengajar A dengan Metode


Mengajar B

Atau :
L! ∶ MP = M5 L" ∶ MP ≠ M5

b. Merumuskan Formula Hipotesis (Metode A dengan Metode C)

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara Metode Mengajar A dengan Metode


Mengajar C

H1 : Terdapat perbedaan antara Metode Mengajar A dengan Metode


Mengajar C

YAYU NURHAYATI RAHAYU 83


Atau :
L! ∶ MP = MX L" ∶ MP ≠ MX

c. Merumuskan Formula Hipotesis (Metode B dengan Metode C)

H0 : Tidak terdapat perbedaan antara Metode Mengajar B dengan Metode


Mengajar C

H1 : Terdapat perbedaan antara Metode Mengajar B dengan Metode Mengajar


C

Atau :
L! ∶ M5 = MX L" ∶ M5 ≠ MX

d. Menentukan Nilai Statistik Uji

#(1Z,"R)
0z{ = Q(!.!L,"#) j L

e. Menentukan Nilai T tabel dan Nilai BNT

• a = 5% dan dk = 12 (nilai dk “Dalam Kelompok” hasil ANAVA)


• T tabel = 2,18

#(1Z,"R)
• Jadi, 0z{ = 2,18 j = (2,18)(4,39) = 9,57
L

f. Kriteria Pengujian

Pasangan Perbedaan Rata-Rata Hasil Uji LSD Keterangan


Kelompok (Kontras (C)) atau BNT = 9,57

Metode A |ÄJP − ÄJ5 | = 27 − 13 |ÄJP − ÄJ5 | H0 ditolak. Signifikan.


dan B = 14 > 0z{ Terdapat perbedaan
antara Metode Mengajar
A dengan Metode
Mengajar B

YAYU NURHAYATI RAHAYU 84


Pasangan Perbedaan Rata-Rata Hasil Uji LSD Keterangan
Kelompok (Kontras (C)) atau BNT = 9,57

Metode A |ÄJP − ÄJX | = 27 − 15 |ÄJP − ÄJX | H0 ditolak. Signifikan.


dan C = 12 > 0z{ Terdapat perbedaan
antara Metode Mengajar
A dengan Metode
Mengajar C

Metode B |ÄJ5 − ÄJX | = 13 − 15 = 2 |ÄJ5 − ÄJX | H0 diterima. Tidak


dan C < 0z{ Signifikan. Tidak
terdapat perbedaan
antara Metode Mengajar
B dengan Metode
Mengajar C

g. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Uji LSD atau BNT, dapat


disimpulkan bahwa Metode Mengajar yang terbaik adalah Metode Mengajar
A (hasil posthoc yang signifikan dan memiliki nilai rata-rata yang tertinggi).
Sedangkan untuk Metode Mengajar B dan C adalah sama baiknya (hasil
posthoc tidak signifikan).

YAYU NURHAYATI RAHAYU 85


SOAL LATIHAN 15

1. Tiga Metode mengajar matematika telah diberikan kepada tiga kelas VII
MTs. Hasil ujian pada akhir pengajaran dengan cara tersebut adalah sebagai
berikut :

n Hasil Ujian Hasil Ujian Hasil Ujian

Metode 1 Metode 2 Metode 3

1 89 68 64

2 93 73 69

3 75 61 78

4 90 76 92

5 83 85 81

6 99 64 70

7 87 56 85

a. Jika ingin melakukan uji perbedaan parametrik dari ketiga metode tersebut
untuk menentukan metode mana yang terbaik, asumsi-asumsi apakah yang
harus dipenuhi !

b. Berdasarkan data di atas, ujilah dengan menggunakan Uji ANAVA, dimana


a=5%!

c. Jika hasil pengujian ANAVA Signifikan, lakukan Uji Posthoc dengan Uji
LSD atau BNT !

YAYU NURHAYATI RAHAYU 86

Anda mungkin juga menyukai