BAB 15
PENGUJIAN HIPOTESIS KOMPARATIF
(LEBIH DARI DUA SAMPEL BEBAS)
Oleh:
TAHUN 2020
BAB XV
Atau :
L! ∶ M" = M# = … = M%
L" ∶ M" ≠ M# ≠ ⋯ ≠ M% (minimal satu tanda ≠ berlaku)
5. Memberikan Kesimpulan
Berikut ini ada dua tabel sebagai format data dan hasil perhitungan dalam
Analisis Varians. Tabel 15.1 merupakan format data hasil pengamatan beserta
perhitungan jumlah dan nilai rata-ratanya. Kemudian Tabel 13.2 merupakan tabel
format hasil perhitungan dalam analisis varians.
TABEL 15.1
DATA SAMPEL DARI K BUAH POPULASI
DARI POPULASI KE
1 2 3 ... k
Y11 Y21 Y31 ... Yk1
Data Hasil Y12 Y22 Y32 ... Yk2
Pengamatan Y13 Y23 Y33 ... Yk3
: : : ... :
Y1n Y2n Y3n ... Ykn
Jumlah J1 J2 J3 ... Jk
Rata - rata P2 P3 P4 ... PS
r r r r
A/D
Dalam
Kelompok (D) S(ni – 1) Dy D = Dy / S(ni – 1)
Keterangan :
dk = derajat kebebasan
JK = Jumlah Kuadrat
KT = Kuadrat Tengah
Ry = (SJ)2 / S ni dengan S J = J1 + J2 + . . . + Jk
Ay = S( JA# / nA ) − Ry
SY2 = Jumlah kuadrat-kuadrat dari semua nilai pengamatan
Dy = SY2 – Ry – Ay
CONTOH KASUS :
Jumlah 82 80 58 60
Sumber
dk JK KT F
Variasi
Rata - rata 1 4355,56 4355,56
Antar 3 10,24 3,41 0,128
Kelompok
Dalam 14 372,2 26,59
Kelompok
Total 18 4738
• Ditentukan : a = 5 % = 0,05
• dk pembilang = (k – 1), dk penyebut = (n1 + n2 + n3+ n4 – k)
• dk pembilang = 3, dk penyebut = 14
• F tabel (5%)(3)(18) = 3,34
4. Kesimpulan
Nilai F hitung (0,128) < F tabel (3,34) maka H0 diterima. Artinya dengan
a = 5 % , tidak terdapat perbedaan antara metode mengajar A, B, C, dan D yang
digunakan untuk mengajar IPS di kelas V SD. Atau dengan kata lain keempat
metode mengajar A, B, C, dan D sama baiknya untuk mengajar IPS di kelas V
SD.
C. UJI POSTHOC
Jika hasil pengujian Analisis Varians tidak signifikan, maka tidak perlu
dilakukan uji lanjut (posthoc). Tetapi jika hasil pengujian Analisis Varians signifikan,
maka perlu dilakukan uji lanjut (posthoc).
UJI LSD (Least Significant Differences) atau Uji BNT (Beda Nyata Terkecil)
adalah salah satu dari uji Posthoc. Uji LSD atau BNT merupakan prosedur pengujian
perbedaan diantara rata-rata perlakuan yang paling sederhana dan paling umum
digunakan. Metode ini diperkenalkan oleh Fisher (1935), sehingga dikenal pula
dengan Metoda Fisher’s LSD. Dalam Uji LSD atau BNT, nilai-nilai yang perlukan
adalah nilai kuadrat tengah dalam kelompok (KTd), tingkat signifikansi (α), derajat
kebebasan (dk), dan nilai T tabel.
Atau :
L! ∶ M& = MU L" ∶ M& ≠ MU
d. Kriteria Pengujian
e. Kesimpulan
Kesimpulan :
Dengan α = 5%, nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak. Artinya terdapat
perbedaan yang signifikan antara ketiga metode mengajar A, B, dan C. Karena hasil
Anova signifikan, maka perlu dilakukan uji lanjut (posthoc) untuk menentukan
metode mengajar yang terbaik, salah satunya Uji LSD (BNT).
Atau :
L! ∶ MP = M5 L" ∶ MP ≠ M5
Atau :
L! ∶ M5 = MX L" ∶ M5 ≠ MX
#(1Z,"R)
0z{ = Q(!.!L,"#) j L
#(1Z,"R)
• Jadi, 0z{ = 2,18 j = (2,18)(4,39) = 9,57
L
f. Kriteria Pengujian
g. Kesimpulan
1. Tiga Metode mengajar matematika telah diberikan kepada tiga kelas VII
MTs. Hasil ujian pada akhir pengajaran dengan cara tersebut adalah sebagai
berikut :
1 89 68 64
2 93 73 69
3 75 61 78
4 90 76 92
5 83 85 81
6 99 64 70
7 87 56 85
a. Jika ingin melakukan uji perbedaan parametrik dari ketiga metode tersebut
untuk menentukan metode mana yang terbaik, asumsi-asumsi apakah yang
harus dipenuhi !
c. Jika hasil pengujian ANAVA Signifikan, lakukan Uji Posthoc dengan Uji
LSD atau BNT !