Disusun oleh:
Agung Iswahyudi (F081211052)
Ahmad Astin Astrida (F081211002)
Cica Nur Azizah (F081211010)
Ikhlasul Amal Afdhal Al-kahfi (F081211016)
Revadana Lingga Putra (F081201027)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul ANALISIS UNSUR
INSTRINSIK DALAM NOVEL TAIKO BUKU 1 OLEH YOSHIKAWA EIJI
dapat terselesaikan tepat waktu.
Tak lupa pula kita sampaikan Terima kasih kepada Yunita El Risman,
S.S., M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Kesusastraan
Jepang 2 yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan kepada pembaca agar
dapat menjadi pembelajaran di masa yang akan datang.
Penulis berharap agar kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta menambah wawasan baru terutama dalam bidang
kesusasteraan Jepang.
Makassar, 04 April
2023
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
MAKALAH ................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................ 2
1.3 TUJUAN PENULISAN ............................................................. 2
1.4 MANFAAT PENULISAN .......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
2.1 UNSUR INSTRINSIK .............................................................. 3
2.1.1 Tema ................................................................................. 3
BAB III PENUTUP .................................................................................. 11
3.1 KESIMPULAN ....................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sastra adalah cabang kesenian yang menggunakan bahasa
sebagai medium atau sarananya. Adapun susastra ialah sastra yang
indah atau tinggi mutunya. Di sisi lain, kesastraan merupakan nilai atau
kadar sastra, sedangkan kesusastraan adalah kumpulan karya sastra
atau hal-hal yang berkenaan dengan sastra.
Dari berbagai cabang ilmu tersebut, menghasilkan banyak sekali
karya sastra. Karya sastra sendiri adalah ciptaan yang disampaikan
dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika.
Karya-karya ini sering menceritakan sebuah kisah, dalam sudut
pandang orang ketiga maupun orang pertama, dengan plot dan melalui
penggunaan berbagai perangkat sastra yang terkait dengan waktu
mereka.
Salah satu contoh karya sastra adalah Novel Taiko. Taiko
merupakan karya besar Eiji Yoshikawa, seorang novelis sejarah Jepang.
Ia menciptakan sejumlah besar karya dan minat baru di masa lalu. Ia
disebut-sebut sebagai salah satu novelis sejarah terbaik di Jepang.
Taiko merupakan novel epik perang dan kemuliaan di masa feudal
Jepang. Taiko asli terbagi menjadi 10 bagian dan diterbitkan perbagian
pula, namun kini lebih mudah menemukan versi hardcover nya yang
sudah lengkap 10 bagian menjadi satu jilid.
Pada masa lalu Jepang mengalami pergolakan menjelang
dekade abad keenam belas, Kekaisaran Jepang menggeliat dalam
kekacau-balauan ketika keshogunan tercerai-berai dan panglima-
panglima perang musuh berusaha merebut kemenangan. Benteng-
benteng dirusak, desa-desa dijarah, ladang-ladang dibakar.
Di tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang
bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh
kharisma, namun brutal. Ieyasu yang tenang, berhati-hati, bijaksana,
berani di medan perang, dan dewasa. Namun kunci dari tiga serangkai
ini adalah Hideyoshi, si kurus berwajah monyet yang secara tak terduga
1
menjadi juru selamat bagi negeri porak-poranda ini. Ia lahir sebagai
anak petani, menghadapu dunia tanpa bekal apapun, namun
kecerdasannya berhasil mengubah pelayan yang ragu-ragu menjadi
setia, saingan menjadi teman, dan musuh menjadi sekutu.
Pengertiannya yang mendalam terhadap sifat dasar manusia telah
membuka kunci pintu-pintu gerbang benteng, membuka pikiran orang-
orang, dan memikat hati para wanita. Dari seorang pembawa sandal, ia
akhirnya menjadi Taiko, penguasa mutlak Kekaisaran Jepang.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan menjadi pokok
pembahasan, yaitu:
1. Bagaimana unsur intrinsik yang terdapat dalam Novel Taiko
Buku 1?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan yang merupakan jawaban atas
rumusan masalah, yaitu:
1. Mengetahui unsur intrinsik yang terdapat dalam Novel Taiko
Buku 1 karya Yoshikawa Eiji?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(BAB III Senapan Koroku)
Pada bab III ‘Senapan Koroku’ ini mengacu pada catatan harian Oda
Nobunaga yang disebut “Senapan Koroku”. , Nobunaga mencatat
segala kejadian penting yang terjadi di sekitarnya dan juga
perkembangan senjata api yang digunakan pada masa itu. Catatan
harian ini memberikan informasi penting mengenai sejarah dan
budaya Jepang pada abad ke-16. Yoshikawa memasukkan catatan
ini ke dalam narasinya, sehingga pembaca dapat melihat bagaimana
senjata api memainkan peran penting dalam perjuangan Hideyoshi
dan Nobunaga merebut kekuasaan di Jepang. Selain itu, dalam
novel ini, senjata api juga menjadi elemen penting dalam strategi
perang Hideyoshi dan Nobunaga. Mereka mengembangkan strategi
baru untuk menggunakan senjata api secara efektif dalam
pertempuran, dan bahkan mengajarkan penggunaannya kepada
4antara mereka. Di sisi lain penggambaran senapan ini dimaksudkan
untuk menunjukkan betapa majunya teknologi senjata pada masa itu
dan sekaligus menonjolkan kehebatan karakter Hideyoshi dalam
menggunakan senjata tersebut.
(BAB IV Gunung Kembang Emas)
4
tangguh dan cerdas. Namun, meski Hideyoshi memiliki keterampilan
militer yang luar biasa, ia masih dianggap sebagai orang rendah oleh
para samurai lainnya karena latar belakangnya yang berasal dari
keluarga petani.
5
bergabung dengan pasukan Oda Nobunaga yang sedang mencari
prajurit baru.
Hideyoshi menjadi terkenal di kalangan pasukan Oda
Nobunaga karena keterampilan bertarungnya dan kecerdikannya. Ia
terus menunjukkan bakatnya dan memperoleh posisi yang lebih
tinggi dalam pasukan tersebut. Ia juga memperoleh kepercayaan
Oda Nobunaga dan menjadi asisten pribadinya.
Namun, Hideyoshi harus menghadapi berbagai tantangan,
termasuk persaingan antara pasukan Oda Nobunaga dan klan
Takeda, serta intrik dan konspirasi di antara orang-orang terdekat
Nobunaga. Dalam novel ini, pembaca akan dibawa ke dunia
peperangan di Jepang pada masa itu dan melihat bagaimana
Hideyoshi berjuang untuk memperoleh kepercayaan dan pengakuan
dari rekan-rekannya.
Selain itu digambarkan pula kisah Hideyoshi belajar untuk
memahami politik dan diplomasi dalam upayanya untuk
memenangkan perang dan mencapai tujuannya menjadi seorang
penguasa. Hideyoshi belajar untuk memperoleh kepercayaan dan
dukungan dari orang-orang yang kuat dan bijaksana seperti klan
Tokugawa.
(BAB VI Bangsawan Pandir)
Pada bab VI "Bangsawan Pandir," menggambarkan
perjuangan setelah kematian Nobunaga, dimana Hideyoshi
memutuskan untuk melanjutkan perjuangannya sendiri untuk meraih
kekuasaan dan mempersatukan Jepang. Ia harus menghadapi
berbagai tantangan, termasuk melawan saingannya yang kuat
seperti Tokugawa Ieyasu, untuk mencapai tujuannya.
Selama perjalanannya, Hideyoshi mengembangkan strategi
dan taktik yang brilian, serta membangun aliansi dengan beberapa
daimyo lainnya. Ia juga memperlihatkan sifat kepemimpinan yang
kuat dan bijaksana, meskipun ia tidak berasal dari keluarga
bangsawan.
6
Dalam "Bangsawan Pandir Taiko", Eiji Yoshikawa berhasil
menghadirkan sosok Toyotomi Hideyoshi yang kompleks dan
inspiratif. Novel ini tidak hanya menceritakan perang dan konflik
antar daimyo, tetapi juga mengungkapkan sisi kemanusiaan tokoh
utama dan pengaruhnya pada sejarah Jepang.
7
2.1.3 Alur
2.1.4 Penokohan
8
Oda Nobunaga, penguasa Owari
2.1.5 Latar
a) Tempat
b) Waktu
9
c) Suasana
2.1.6 Amanat
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sastra adalah cabang kesenian yang menggunakan bahasa sebagai
medium atau sarananya. Adapun susastra ialah sastra yang indah atau
tinggi mutunya. Di sisi lain, kesastraan merupakan nilai atau kadar sastra,
sedangkan kesusastraan adalah kumpulan karya sastra atau hal-hal yang
berkenaan dengan sastra. Dari berbagai cabang ilmu tersebut,
menghasilkan banyak sekali karya sastra, salah satunya yakni novel ‘Taiko’
karya Eiji Yoshikawa.
Untuk memahami novel dengan baik, ada bagusnya jika pembaca
mengetahui unsur-unsur yang terkandung pada suatu karya, terutama
unsur intrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra
itu sendiri yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur Intrinsik
terdiri dari, tema, synopsis, alur, latar, tokoh, amanat, sudut pandang dan
gaya bahasa.
11
DAFTAR PUSTAKA
12