PERLAWANAN SUKAMANAH
MAKALAH
Ditujukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Sejarah
Sosial yang diampu oleh Yeni Kusmarini
oleh
BANDUNG
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam
yang telah memberikan taufik hidayahNya, sehingga penulis akhirnya dapat
menyelesaikan “Perlawanan Sukamanah (Konfrontasi K. H. Zaenal Mustofa
terhadap Penguasa Jepang)” ini . Dalam makalah ini terkandung kondisi
pendudukan Jepang di Tasikmalaya hingga perlawanan yang dilakukan K. H.
Zainal Mustofa yang menentang kesewenang wenangan penguasa Jepang.
Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Sejarah Sosial.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
3.1. Simpulan...............................................................................................................10
3.2. Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
0
1
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PERLAWANAN SUKAMANAH (KONFRONTASI K. H.
ZAENAL MUSTOFA KEPADA PENGUASA JEPANG)
Pulau Jawa menjadi pusat pengerahan tenaga oleh Jepang, dikarenakan awa
merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan
sumber tenaga kerja yang banyak. Hal inilah yang membuat Jepang mulai
membuat berbagai peraturan perekonomian di Jawa.
Pendudukan Jepang di Jawa Barat dilatar belakangi oleh dua faktor yaitu
faktor politik dan sosial- ekonomi. Jawa Barat dari segi politik, penting bagi pusat
ekonomi, Jawa Barat merupakan daerah yang banyak memiliki perkebunan dan
persawahan untuk memenuhi kebutuhan pangan Jepang. Penduduk Jawa Barat
yang sangat padat pula bermanfaat untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya.
(Yanti, 2011:35).
Pada awal kedatangannya, Jepang sangat diterima baik oleh rakyat Indonesia
dan dianggap sebagai saudara tua. Selain itu ditunjang dengan propaganda Jepang,
untuk menarik simpati bangsa Indonesia salah satunya adalah menyasar umat
Islam dan para ulamanya. Ditunjang pula karena Indonesia mayoritas
masyarakatnya beragama Islam, maka Jepang disisi sebagai saudara tua, juga
menekankan pada persamaan antara Shinto dan Islam. (Benda, 1980:135).
4
Didukung pula bahwa umat islam Indonesia merupakan kelompok yang anti
Barat, sehingga dapat berguna untuk membantu pertempuran Jepang melawan
Barat. Hal ini pun mendapat sambutan yang baik dari para ulama di Indonesia.
Namun, hal yang paling membertakan warga adalah harga yang dipatok
pemerintah sangat rendah di bawahharga pasar, dengan banyaknya barang
yang dibeli pemerintah, maka barang di pasaran sangat langka, kalaupun ada
harganya sangat tinggi. Ibid Tekanan berat terhadap petani adalah dengan
adanya kewajiban penyetoran padi hasil panen kepada pemerintah dengan
ketentuan 40% menjadi milik petani, 30% disetor kepada pemerintah melalui
Beikoku Seimeigyo (komisi penggilingan padi) yang dibeli dengan harga
pemerintah, dan 30% disediakan untuk bibit yang harus disetor ke lumbung
desa.Ibid Penyetoran padi ini merupakan tekanan yang berat bagi petani,
persediaan padi untuk cadangan bahan makanan cenderung kurang bahkan
untuk benih juga mengalami kekurangan. Persoalan ini menyebabkan
munculnya kelaparan di pedesaan. (Ibid:24).
6
Para ulama yang ikut bergabung ke Nahdatul Ulama adalah golongan kiai
muda yang sejalan dengan sikap kontra pemerintah, yang dipelopori oleh
Ajengan Sobandi Cilengan dan santri- santrinya yang sudah menjadi kiai
seperti Zainal Mustofa Sukamanah kemudian Ruhiat Ciapasung. (Yahya,
16:2013). Salah satunya adalah K. H. Zainal Mustofa yang bernama asli Umri
alias Hudaeni merupakan pendiri Pondok Pesantren di Kampung Cikembang,
yang diberi nama Pondok Pesantren Sukamanah didirikan paad tahun 1927
diatas tanah wakaf untuk rumah dan mesjid dari seorang janda dermawan,
yakni Hj. Siti Juariah.(Oktorino, 2013: 131). Ia merupakan salah seorang
ulama yang bersikap kontra terhadap pemerintahan . Sikap tegasnya mulai
terlihat dengan menyelenggarakan rapat- rapat gelap, mengeluarkan
pernyataan pernyataan anti pemerintah, dan membentuk organisasi “Pasukan
Tempur Sukamanah” yang dipimpin oleh Ajengan Najmuddin.
(Nasution,:113)
Bentuk gerakan Sukamanah ini terdiri dari kaum santri dan warga petani
menjadikan pola gerakannya mengandung unsur totalitas keagamaan yang
dimiliki santri dan didukung semangat Jihad fi sabilillah menumpas penguasa
kafir.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Simpulan
Perlawanan Sukamanah adalah perlawanan totalitas keagamaan yang
dimiliki santri dan didukung semangat Jihad fi sabilillah menumpas penguasa
kafir, yaitu terhadap penjajahan Jepang yang sewenang wenang melakukan
pemaksaan budaya (Seikerei) dan penyerahan hasil panen.
3.2. Saran
1. Bagi Generasi Muda
.
11
DAFTAR PUSTAKA
Yanti, Eny Nopy. (2011). Pendudukan Jepang di Jawa Barat 1942-1945. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Jember. Jember
Marlina, Itje. 1990. “K.H.Z. Mustofa dalam Perlawanan Santri terhadap Jepang
Tahun 1944, Studi di Pesantren Sukamanah Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya”, dalam Seminar Sejarah Nasional V Sub Tema Sejarah
Perjuangan (Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Depdikbud,
1990), hal. 202.