Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET SEJARAH ASIA TENGGARA

KONDISI NEGARA ASIA TENGGARA PADA SAAT PERANG


DUNIA II

NAMA MAHASISWA

1. Dien Sarinata Purba (3213121050)


2. Oktaviana Sihombing (3212421010)
3. Siti Nurhaliza (3213321033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat
karunia-Nya, akhirnya kelompok penulis dapat menyelesaikan Tugas Mini Riset
Sejarah Asia Tenggara ini dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya.

Penulis juga berterimakasih kepada ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis,
M.Si pengampu mata kuliah Sejarah Asia Tenggara yang telah membantu
kelompok kami dalam pemberian arahan dalam mengerjakan tugas projek kami
ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyelesaian mekalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca-


Nya.Kami menyadari bahwa makalah kami masih kurang sempurna.Oleh karna
itu kami merendahkan diri untuk meminta maaf atas segala kesalahan kata-kata di
makalah ini. Kesempurnaan itu datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa dan
kesalahan itu datangnya dari diri kami ini. Atas segala kekurangan kami
mengucapkan Terima kasih.

Medan, November 2021

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
b. Alur pikir.....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3

BAB III HASIL PENELITIAN..................................................................................8

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perang Dunia II berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan


perang terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perang ini melibatkan
banyak sekali negara di dunia, Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah
yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Peristiwa
perang dunia II terjadi karena adanya kecenderungan atau suatu paham fasisme
yang berkembang di Eropa, keadaan politik internasional menjelang Perang Dunia
II menyerupai keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I.
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang
terlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah Perang ini memakan
korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini
menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat
manusia, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian
sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Namun
demikian, Perang Dunia II ini juga berpengaruh terhadap ekonomi, sosial,
maupun politik.
Perang Dunia II menimbulkan bencana besar bagi umat manusia, kerusakan
harta benda, dan nyawa sangat besar. Pada saat itu Indonesia dikuasai Jepang
selama 3,5 tahun dan menjadi masa-masa paling menderita akibat kebijakan
politik, ekonomi dan sosial Jepang seperti ekploitasi pertanian dan kerja paksa.

B. Alur Pikir

Pada alur pikir ini kami lebih fokus pembahasan tentang kondisi Indonesia
pada Perang Dunia II dampak yang terjadi di Indonesia yang juga merasakan

1
akibat dari Perang Dunia II baik dampak Positif dan negatif bagi Indonesia
sendiri.

Kondisi-Kondisi Negara
Asia Tenggara Masa PD
II

THAILAN BRUNEI
INDONESIA SINGAPURA FILIPINA VIETNAM D DARUS KAMBOJA
SALAM

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. INDONESIA
Keadaan setelah PD I, Indonesia mengalami perkembangan yang baik
dalam sektor perekonomian, sehingga perkembangan ekspor juga berkembang
dengan baik. Akan tetapi keadaan tersebut tidak berlangsung terus-menerus,
karena perekonomian Indonesia mengalami goncangan yang mengakibatkan
ekonomi Indonesia mengalami krisis. Hal yang menyebabkan perekonomian
Indonesia pada saat itu krisis diantaranya:
Adanya krisis ekonomi tahun 1920-1921, yang menyebabkan turunnya
ekspor Indonesia. Terjadinya krisis malaise/krisis ekonomi dunia pada
tahun 1929-1930 yang mengakibatkan para pengusaha berusaha mempertahankan
perusahaan dengan cara menekan biaya produksi dan mengurangi upah buruh.
Adanya kebijakan pemerintah Indonesia melakukan devaluasi (pemotongan nilai
mata uang sendiri terhadap mata uang asing) pada tahun 1936.
Pada masa Perang Dunia II, pemerintah  Hindia Belanda tidak berdaya
menghadapi serangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda
menyerah tanpa syarat pada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Di bawah
pendudukan Jepang, rakyat Indonesia mengalami penderitaan. Baik sumber daya
alam maupun tenaga manusia peras untuk kepentingan Jepang dalam usahanya
melawan Sekutu. Oleh Jepang, rakyat Indonesia dilatih kemiliteran walaupun
pada kenyataannya rakyat Indonesia memanfaatkan latihan militer guna melawan
Jepang.
Setelah Jepang benar-benar menyerah kepada Sekutu, para pemimpin
bangsa memanfaatkan situasi ini guna memprokalamasikan kemerdekaan.
Walaupun Belanda yang membonceng tentara Sekutu berusaha kembali
menguasai Indonesia, rakyat Indonesia berusaha mempertahankan kemerdekaan."
Pengaruh yang dibawa oleh PD II ini ada yang bersifat positif dan juga
negatif. Dampak positifnya yaitu, Perang Dunia II juga berpengaruh terhadap
Negara Indonesia yaitu berakhirnya imperialisme Belanda dan Jepang di

3
Indonesia, karena pada saat itu Negara Indonesia mengalami Vacuum of Power
sehingga Para tokoh Indonesia dapat segera memproklamasikan Negara Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945.

B. SINGAPURA

Pertempuran Singapura adalah pertempuran yang terjadi pada teater Asia


Tenggara Perang Dunia II. Pertempuran di Singapura dimulai dari 7
Februari 1942 – 15 Februari 1942 dan mengakibatkan jatuhnya Singapura ke
tangan Jepang dan penyerahan diri terbesar anggota tentara Britania dalam
sejarah. Sekitar 80.000 tentara India, Australia dan Britania Raya menjadi tahanan
perang, bergabung dengan 50.000 yang ditawan dalam Pertempuran Malaya.

Kemakmuran Singapura mengalami pukulan besar selama Perang Dunia II,


ketika pulau ini diserang oleh Jepang pada 8 Desember 1941. Penjajah tiba dari
utara, mengacaukan para komandan militer Inggris yang mengira serangan laut
akan dilancarkan dari sisi selatan. Meskipun menang jumlah, pasukan Sekutu
menyerah kepada Jepang pada Tahun Baru Imlek, 15 Februari 1942. Ini
merupakan tindakan menyerah terbesar dari pasukan Inggris dalam catatan
sejarah. Pulau ini, yang dulu dielu-elukan sebagai "benteng yang tak tertembus",
diganti namanya menjadi Syonan-to (atau "Cahaya dari Pulau Selatan" dalam
bahasa Jepang). Ketika Jepang menyerah pada 1945, pulau ini diserahkan kepada
Pemerintahan Militer Inggris, yang tetap berkuasa hingga Negeri-Negeri Selat
yang terdiri atas Penang, Melaka, dan Singapura dibubarkan. Pada April 1946,
Singapura menjadi negara Koloni Kerajaan Inggris.

C. FILIPINA
Filipina atau Republik Filipina (Republika ng Pilipinas) yaitu sebuah
negara republik di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina
adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Lingkar Pasifik Barat, negara ini
terdiri dari 7.107 pulau. Selama ribuan tahun, warga kepulauan Filipina yang
bahagia dan pekerja keras ini telah mengembangkan sistem cocok tanam Padi yang

4
sangat maju, yang menyediakan kebutuhan hidup konten bagi masyarakatnya.
Filipina yaitu negara paling maju di Benua Asia setelah Perang Dunia II, namun
sejak saat itu telah keadaan tertinggal di belakangan negara-negara lain dampak
pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah,
korupsi yang lapang, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Meskipun begitu, saat
ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang jumlah
disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan
sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat. Filipina sering kali
diasumsikan sebagai satu-satunya negara di Benua Asia di mana pengaruh hukum
budaya Barat berasa sangat kuat.

D. VIETNAM
Pasca kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, China, Perancis dan
Inggris datang ke Vietnam untuk melucuti tentara Jepang. China melakukan
pelucutan dari arah Utara, sedangkan Inggris dan Perancis dari arah Selatan. China
dan golongan revolusioner Viet Minh menghendaki Vietnam menjadi negara
merdeka, sedangkan Perancis dan Inggris ingin mengembalikan wilayah Vietnam
kepada Perancis. Perselisihan antara China dan Perancis-Inggris menyebabkan
pertempuran besar di Vietnam. Ho Chi Minh dan pasukan revolusioner Viet Minh
berusaha mengusir Inggris-Perancis dari kawasan Vietnam. Pada 7 Mei 1954, Viet
Minh berhasil menaklukkan benteng Dien Bien Phu dan Eleine, sehingga pihak
Inggris-Perancis harus mengakui kekalahan mereka. Untuk mengakhiri konflik
antara dua pihak yang bertikai dibuatlah Konferensi Jenewa pada Juli 1954.
Perjanjian Jenewa berisi pembagian wilayah Vietnam menjadi dua yaitu Vietnam
Utara dan Vietnam Selatan. Vietnam Utara berada dibawa kekuasaan Ho Chi Minh
dan pasukan revolusioner, sedangkan Vietnam Selatan berada di bawah kekuasaan
kaisar Bao Dai.

E. THAILAND
Thailand dalam Perang Dunia II secara resmi mengadopsi posisi netral
sampai diserang oleh Jepang pada bulan Desember 1941 yang menyebabkan

5
gencatan senjata dan, kemudian, perjanjian aliansi militer antara Thailand dan
Kekaisaran Jepang . Pada awal Perang Pasifik , Kekaisaran Jepang menekan
pemerintah Thailand untuk mengizinkan pasukan Jepang untuk menyerang Malaya
dan Burma yang dikuasai Inggris. Pemerintah Thailand di bawah Plaek
Phibunsongkhram (dikenal sebagai Phibun) menganggapnya menguntungkan untuk
bekerja sama dengan upaya perang Jepang, karena Siam melihat Jepang – yang
berjanji untuk membantu Thailand mendapatkan kembali beberapa wilayah
Indonesia (di Laos, Kamboja, dan Myanmar saat ini) ) yang telah hilang dari
Prancis – sebagai sekutu melawan imperialisme Barat. Thailand yang berpihak pada
Axis menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan Inggris dan wilayah-
wilayah yang dicaplok di negara-negara tetangga, meluas ke utara, selatan, dan
timur, mendapatkan perbatasan dengan Cina di dekat Kengtung .

F. BRUNEI DARUSSALAM
Brunei Darussalam dalam hal ini merupakan wilayah yang tak lepas dari
sistem operasi bangsa Inggris hampir selama 100 tahun berikutnya. Protektorasi
bangsa Inggris terhadap Brunei Darussalam Bukan Tanpa Alasan, misi ekspansionis
Kerajaan Inggris membuat pencarian rute baru jalur perdagangan sebagai dampak
dari revolusi industri pertengahan abad ke-19. Inggris mendarat di Brunei
bertepatan dengan kondisi internal Kesultanan Brunei yang sedang terjadi perebutan
kekuasaan di antara penguasanya. Kondisi ini menjadi sangat penting ketika bangsa
Inggris datang dan menawarkan bantuan kepada salah satu pihak penguasa
Kesultanan Brunei. Bangsa Inggris tentunya tidak memberikan bantuan secara
Cuma-Cuma kepada salah satu pihak tersebut Namun bantuan yang ditawarkan
Inggris ini merupakan pintu masuk untuk dapat menguasai daerah kekuasaan
Kesultanan Brunei secara bertahap.

G. KAMBOJA
Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Prancis dari tahun 1863 sampai
dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Setelah penjajahan Jepang pada
1940-an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Prancis pada 9 November

6
1953. Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk
netral. Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk
netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jendral Lon Nol dan
Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk menyingkirkan
Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom Sihanouk
memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, yang bertujuan
untuk menguasai kembali tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang
memicu perang saudara timbul di Kamboja.

7
BAB III
HASIL PENELITIAN

Dari hasil tinjauan pustaka yang kita lihat, pada Perang Dunia II ini
membawa dampak positif dan negatif bagi negara negara Asia Tenggara terutama
bagi Indonesia.
Dampak Perang Dunia II bagi Indonesia di Berbagai Bidang
1. Bidang Ekonomi
Pada zaman Jepang, terjadi berbagai perubahan yang menjadikan
bangsa Indonesia lebih sengasara, terlebih secara ekonomi. Sehingga
dalam bidang ekonomi, pemerintahan Jepang mengeluarkan surat
keputusan yang mengatur distribusi barang yang dibutuhkan dalam
perang. Barang-barang tersebut seperti besi, tembaga, kuningan, dan
lainnya. Pemerintahan Jepang juga mewajibkan petani di pedesaan Jawa
untuk menyerahkan padi dengan ketentuan sebagai berikut: Padi berada di
bawah pengawasan negara, sehingga hanya pemerintah yang dapat
memungut dan menyalurkan padi. Para petani harus menjual padi kepada
pemerintah sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Harga jual yang
ditetapkan juga secara sepihak oleh pemerintah. Harga gabah dan beras
ditetapkan oleh pemerintah Pemerintah pendudukan Jepang juga
memanfaatkan sumber daya manusia Indonesia untuk keperluan Perang
Asia Timur Raya. Masyarakat di pedesaan Jawa dijadikan tenaga kerja
paksa atau romusa. Mereka dipaksa untuk membangun bangunan yang
berkaitan dengan keperluan perang, seperti membuat benteng pertahanan
atau lubang pertahanan, jembatan. Pelabuhan, dan gudang Menyimpan
bahan makanan.
2. Bidang Politik
Ketika tentara Jepang mendapatkan kekalahan dalam Perang
Pasifik, Jepang segera memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia.
Tujuannya agar Indonesia tidak menggunakan kesempatan ini untuk

8
melawan Jepang. Jika Indonesia menggunakan kesempatan untuk
melawan Jepang, maka negara tersebut akan menghadapi dua front
sekaligus yaitu Sekutu dan Indonesia. Sehingga Jepang membentuk
BPUPKI yang bertugas untuk merumuskan dasar negara dan menyusun
UUD. Dua hal tersebut menjadi syarat bagi suatu negara. Belum sampai
terlaksana penyelenggaraan kemerdekaan, Jepang sudah menyerah kepada
Sekutu, sehingga janji Jepang untuk memberikan kemerdekaan tidak
terwujud. Pada 17 Agustus 1945 terjadi kekosongan kekuasaan, bangsa
Indonesia menggunakan kesempatan itu untuk memproklamasikan
kemerdekaannya. Sehingga kemerdekaan yang dimiliki bangsa Indonesia
bukan pemberian dari Jepang, melainkan berkat usaha bangsa Indonesia
sendiri.
3. Bidang Sosial
Eksploitasi ekonomi dan sumber daya manusia yang dilakukan
Jepang berdampak pada kehidupan sosial. Penyerahan wajib padi kepada
pemerintah mengakibatkan terjadinya kemiskinan bagi petani. Besarnya
setoran padi yang ditetapkan Jepang sering tidak terpenuhi. Hal ini karena
jumlah yang ditetapkan tinggi dan merosotnya produksi padi. Padahal
petani adalah produsen sekaligus konsumen. Hasil produksi sebagian
digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan sebagian lainnya
dijual untuk membeli kebutuhan hidup lainnya. Penggunaan sumber daya
manusia untuk dijadikan romusa juga menimbulkan dampak sosial pada
masyarakat Indonesia. Mereka mengetahui bahwa para pekerja paksa
selalu mendapat perlakuan yang tidak manusiawi.
4. Bidang budaya
Dalam bidang kebudayaan, Jepang ingin menghapus pengaruh
budaya barat yang ada di Indonesia dan memasukkan budaya Jepang. Pada
April 1942 Jepang mengeluarkan peraturan kepegawaian yang baru.
Penduduk diwajibkan untuk memasang bendera Jepang pada hari besar
Jepang. Pada setiap upacara kenegaraan dikumandangkan lagu kebangsaan
Jepang dan bahasa Jepang diajarkan di sekolah-sekolah. Tak hanya itu,

9
bahkan Jepang memerintahkan masyarakat untuk menggunakan sistem
penanggalan Jepang di Indonesia.

Tidak hanya itu pada Perang Dunia II ini juga membawa Pengaruh
yang dibawa oleh PD II ini ada yang bersifat positif dan juga negatif.
Dampak positifnya yaitu, Perang Dunia II juga berpengaruh terhadap
Negara Indonesia yaitu berakhirnya imperialisme Belanda dan Jepang di
Indonesia, karena pada saat itu Negara Indonesia mengalami Vacuum of
Power sehingga Para tokoh Indonesia dapat segera memproklamasikan
Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Tidak hanya di Indonesia saja di negara lain juga mengalami
perubahan dan dampak positif dan negatif yang dibawa oleh PD II ini.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi
negara yang terlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah
Perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa.
Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling
mematikan sepanjang sejarah umat manusia, ekonomipun menjadi
berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan
kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Namun demikian, Perang Dunia
II ini juga berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, maupun politik.
Bagi Indonesia sendiri memiliki dampak dari berbagai bidang
akibat Perang Dunia II ini yaitu pada bidang Ekonomi, Politik, Sosial, dan
Budaya. Sedangkan Singapura mengalami Pertempuran dimulai dari 7
Februari 1942 – 15 Februari 1942 dan mengakibatkan jatuhnya Singapura
ke tangan Jepang dan penyerahan diri terbesar anggota tentara Britania
dalam sejarah. Sekitar 80.000 tentara India, Australia dan Britania
Raya menjadi tahanan perang, bergabung dengan 50.000 yang ditawan
dalam Pertempuran Malaya, Begitu juga Negara di Asia Tenggara lainnya.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya
banyak kekurangan dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah
bagaimana makalah ini dapat disusun setidaknya mendekati kata
sempurna dan dapat mencakup substansi materi yang ingin disampaikan
sehingga tujuan pembelajaran pun dapat terpenuhi. Dalam kesempatan ini
kami selaku penyusun tentunya sangat mengharapkan segala saran,kritik
dan pengayaan yang bersifat membangun dan dapat teori yang akan kami
tambahkan demi kesempurnaan penyusunan kami yang akan datang.

11

Anda mungkin juga menyukai