Makalah Kel 8
Makalah Kel 8
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat Rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugas PENGANTAR BISNIS.
Dengan membaca makalah ini kami berharap dapat membantu teman-teman serta
pembaca dapat memahami materi ini dan dapat memperkaya wawasan pembaca. Walaupun
kami telah berusaha sesuai kemampuan kami, namun kami yakin bahwa manusia itu tidak
ada yang sempurna. Seandainya dalam penulisan makalah ini ada yang kurang, maka itulah
bagian dari kelemahan kami .Mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan
membawa kesadaran kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini.Untuk itu kami selalu menantikan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalah ini.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 8
3.1. Kesimpulan............................................................................................................... 12
3.2. Saran......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
4
untuk masuk kerja dan sikap malas-malasan pegawai dalam bekerja, yang akan
menyebabkan kinerja pegawai rendah. Tingkat kinerja yang belum optimal
disebabkan karena kurangnya motivasi yang diberikan oleh pemimpin. Motivasi
yang jarang diberikan oleh pemimpin menyebabkan semangat pegawai rendah, dan
berakibat menurunkan kinerja pegawai.
1.3. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
“ MOTIVASI “
2.1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak”. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau
pengikut. Adapun kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan sesuatu
pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi adalah
mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau
bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk
mewujudkan tujuan organisasi.
Gibson, et. al., 1995, berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong
seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Motivasi kerja sebagai
pendorong timbulnya semangat atau dorongan kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja
seseorang berpengaruh terhadap besar kecilnya prestasi yang diraih.
Robbins, (1998) berpendapat bahwa motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya
untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individu. Senada dengan pendapat tersebut, Munandar,
(2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan
mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya
tujuan tertentu. Bila kebutuhan telah terpenuhi maka akan dicapai suatu kepuasan.
Sekelompok kebutuhan yang belum terpuaskan akan menimbulkan ketegangan, sehingga
perlu dilakukan serangkaian kegiatan untuk mencari pencapaian tujuan khusus yang dapat
memuaskan sekelompok kebutuhan tadi, agar ketegangan menjadi berkurang. Pinder, (1998)
berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan seperangkat kekuatan baik yang berasal dari
dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja,
sesuai dengan format, arah, intensitas dan jangka waktu tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa motivasi
kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan
luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua
kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.
6
2.2. Teori dan Konsep Motivasi Dasar
Ada tiga jenis teori motivasi, yaitu: teori klasik, teori perilaku awal, dan teori
motivasi kontemporer.
a. Teori Klasik
1) Penelitian Hawthorne
7
Pada eksperimen pertama, ia menggunakan dua kelompok
karyawan yang sedang berproduksi. Cahaya lampu pada salah satu
kelompok divariasi dan pada kelompok yang kedua tidak. Kemudian
produktivitas kedua kelompok diukur untuk menentukan variasi
penerangan. Hasil penelitian ini di luar dugaan, kedua kelompok
karyawan tersebut sama-sama menunjukkan peningkatan produktivitas
kerja. Variasi cahaya ternyata tidak menurunkan produktivitas para
karyawan, bahkan sampai ketika penerangan hanya seterang cahaya
bulan.
Eksperimen kedua berfokus pada efektivitas dalam
meningkatkan keluaran (output) karyawan yang bekerja pada piece-
rate system. Peneliti menduga bahwa keluaran akan meninggkat
karenakaryawan yang gesit akan menekan karyawan yang lamban
untuk berproduksi lebih cepat. Hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
Keluaran tetap konstan, tidak terpengaruh oleh standar yang ditentukan
oleh manajemen. Studi Hawthrone menunjukkan bahwa faktor-faktor
manusiawi paling tidak sama pentingnya dalam tingkat upah dalam
hubungannya dengan pemberian motivasi. Dari penelitian Hawthorne
dan penelitian-penelitian lain lahirlah human relations movement
dalam manajemen. Pernyataannya adalah sederhana: para karyawan
yang merasa senang dan puas dengan pekerjaannya termotivasi untuk
berkinerja lebih baik.
8
Secara alamiah, orang-orang tidak benci bekerja, bekerja adalah
hal yang penting dalam hidupnya.
Karyawan akan bekerja uantuk mencapai tujuan sesuai dengan
komitmen mereka.
Karyawan akan mempunyai komitmen untuk mencapai tujuan
jika ada kejelasan bahwa tercapainya tujuan akan memberikan
penghargaan pribadi.
Karyawan sering mencari dan dengan senang hati menerima
pertanggungjawaban.
Karyawan mempunyai potensi untuk membantu menetapkan
tujuan organisasi.
Pada umumnya, perusahaan tidak sepenuhnya menggunakan
sumber daya manusia yang dimilikinya.
4) Teori Herzberg
9
berada pada satu dimensi dengan no satisfaction, sedangkan
dissatisfaction berada pada satu dimensi dengan no dissatisfaction.
10
bekerja dalam perusahaan yang sama dan salah satunya memiliki
pengalaman yang lebih, entah pernah mengikuti training atau pernah
bekerja dalam posisi yang sama sebelumnya, maka suatu hal yang adil
jika pegawai tersebut mendapatkan gaji yang lebih banyak, sehingga
keduanya akan termotivasi dengan baik.
11
tujuan bagi mereka. Yang terakhir, program-program MBO ternyata sulit
diimplementasi kecuali jika tujuan-tujuannya dapat dikuantitatifkan.
MBO terbukti merupakan alat motivasi yang efektif pada banyak
organisasi. Tenneco, Black & Decker, Du Pont, General Foods, RCA, dan
General Motors semua melaporkan keberhasilan mereka dalam
mengimplementasikan MBO. Tetapi seperti halnya dengan setiap teknik
manajemen yang lain, MBO harus diaplikasi dengan hati-hati dan dengan
semangat yang benar jika diinginkan hasil yang baik.
Memperkaya Pekerjaan
Misalnya seorang karyawan yang pekerjaannya membuat donat
dapat diberi tambahan tanggung jawab untuk merencanakan model
kardus yang digunakan untuk membungkus donat tersebut. Dengan
begitu, si pembuat donat tersebut tidak akan jenuh dengan
pekerjaannya karena ia memikiki hal baru yang menjadi
tanggungjawabnya.
12
Mengembangkan Hubungan Dengan Klien
Mengembangkan hubungan dengan klien berarti membiarkan
para karyawan berinteraksi dengan konsumen, sehingga mereka akan
mendapatkan penilaian langsung dari orang yang mengonsumsi hasil
kerja mereka.
4. Modifikasi Perilaku
13
individu tersebut. Baik dan buruknya Moral setiap individu bergantung pada
kepuasan yang diperoleh.
14
sebaliknya seorang manajer adalah juga memahami teori yang berisi konsep-
konsep tentang kepemimpinan, serta mempunyai keterampilan (skill) untuk
memimpin. Konsep-konsep ini dapat meningkatkan kemampuan seorang
manajer dalam melaksanakan fungsinya.
15
1) Pemimpin dan Bukan Pemimpin:
o Ambisisi dan energi
o Hasrat unuk memimpi
o Kejujuran dan keutuhan
o Percaya diri dan tegas
o Kecerdasan dan pengetahuan yang relevanndengan
pekerjaan
I. Yang Efektif :
o Gaya terpadu (integrated) menjadi Gaya
Eksekutif
o Gaya yang mendahulukan hubungan
menjadi Gaya yang lebih mencintai
Pengembangan (developer)
o Gaya dedikatif menjadi Gaya Otokrat baik
(benevolent autocrat)
o Gaya mandiri menjadi Gaya Birokrat.
16
a. Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan
(task-oriented or job-style)
b. Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai atau
orang-orang (employee-oriented style).
c. Pendekatan Kontingency.
2. Model FIEDLER
17
Perilaku Pemimpin
Faktor Situasi
4. Model Vroom-Yetton-Jago
2. Kepemimpinan Karismatik
18
II. Bersedia mengambil risiko pribadi untuk mencapai visi
tersebut.
III. Sensitif terhadap kebutuhan bawahan.
IV. Memiliki perilaku yang luar biasa.
3. Kepemimpinan Transformatif
BAB III
PENUTUP
19
3.1. Kesimpulan
Kinerja pegawai yang optimal merupakan aspek yang penting dalam suatu
organisasi, karena dapat menentukan kemampuan, produktivitas serta tingkat
pelayanan yang mampu dicapainya. Motivasi kerja yang tinggi merupakan penggerak
bagi setiap orang untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan baik.
3.2. Saran
Demikian yang penulis dapat paparkan mengenai motivasi karyawan dan yang
berkaitan denganya, tentunya penulis menyadari atas segala kekurangannya. Maka
dari itu, penulis berharap para pembaca dan penyimak memberikan kritik dan saran
yang membangun demi menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
20
Marwansyah. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta, 2012.
Rivai, Veithzal dan Mulyadi, Deddy. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:
Rajawali Pers, 2012.
Eddy Soeryanto Soegoto.Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung Edisi Revisi Jakarta: Elex
Media Komputindo 2014
21