Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANG DUNIA II BAGI INDONESIA BIDANG SOSIAL


BUDAYA DAN EKONOMI TAHUN 1942-1945

IDENTITAS :

NAMA : YOVAN LU’MA WAHYU PRATAMA

NO ABSEN :32

KELAS : XII IPS2

SMA NEGERI 1 WONOSOBO


Jl. T. Jogonegoro Km. 2 Wonosobo 56314
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’ DAMPAK PERANG DUNIA
II TERHADAP INDONESIA BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA TAHUN 1942-1945’’ ini tepat pada
waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Teguh selaku guru sejarah peminatan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan mata pelajaran peminatan pada kelas XII IPS2 yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran sejarah peminatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang sejarah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

WONOSOBO,13 Februari 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................I
Daftar isi......................................................................................II
Bab I Pendahuluan
A.latar belakang.............................................................................1
B.Rumusan masalah.....................................................................2
C.Tujuan penelitian........................................................................2

Bab II Pembahasan
1. Faktor Yang Menyebabkan Kedatangan Jepang ke
Indonesia.......................................................................................1

2. Dampak Kedatangan Jepang bagi Indonesia di Bidang:

Sosial budaya................................................................................2

Ekonomi........................................................................................4

Bab III penutup


A. Simpulan................................................................................1
B. Saran.....................................................................................1

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masuknya jepang ke indonesia pada tahun1942-1945 memiliki sejarah dan alasan
tersendiri .Adanya serangan Jepang ke Pearl Harbour merupakan awal terjadinya Perang
Dunia II. Pada saat Jepang dalam Perang Dunia II inilah, Jepang memutuskan untuk
menduduki Indonesia.

Dalam upayanya untuk merebut Hindia Belanda, Jepang telah membuat


strategi penyerangan bercabang tiga. Disebelah Timur, mereka berencana bergerak
memasuki kepulauan Maluku dan Timor, dengan begitu dapat memutuskan jalur
komunikasi dan bala bantuan dari Australia. Di tengah, Kalimantan dan Sulawesi
akan direbut, sementara diujung Barat kepulauan Hindia, Sumatra akan diserang
apabila kejatuhan Singapura telah dipastikan. Akhirnya, apabila seluruh sasaran ini
telah diraih, seluruh pasukan akan dikerahkan untuk merebut Jawa, pusat
pemerintahan Belanda sekaligus markas besar komando militer Sekutu di Asia
Tenggara.
Pasukan penyerbu Jepang terdiri atas dua gugus penyerang yang sangat kuat:
di sebelah Timur dipimpin oleh Laksamana Madya Ozawa, terdiri dari kapal-kapal
penjelajah berat dan perusak yang mengawal iring-iringan kapal pengangkut dan
pasukan yang dibayangi oleh kapal-kapal induk pimpinan Laksamana Nagumo.
Kekuatan penyerbu itu menyerbu wilayah Hindia Belanda seperti belalai dua ekor
cumi-cumi raksasa. Cumi yang di Barat menuju Kalimantan Utara dan Sumatra
melalui Laut Cina Selatan, sementara yang di Timur bergerak menuju Kalimantan
Timur, Sulawesi, Ambon, Timor, dan Bali
Serangan awal Jepang ditujukan ke Pulau Kalimantan yang kaya minyak. Pada
16 Desember 1941, pasukan Jepang mendarat di Miri daerah Kalimantan Utara, ke
Serawak pada 24 Desember 1941, kemudian menerobos masuk ke Pontianak yang
jatuh ke tangan mereka pada 28 Desember 1941. Jepang menguasai Hindia Belanda
diawali dengan penaklukan Tarakan, Kalimantan Timur (11 Januari 1942),
Balikpapan (24 Januari 1942), Pontianak (29 Januari 1942), Samarinda (3 Februari
1942), dan Banjarmasin (10 Februari 1942). Setelah berhasil menguasai wilayah
luar Jawa, Jepang kemudian memusatkan serangannya ke Pulau Jawa. Pada 1 Maret
1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus, yaitu di Teluk Banten, di
Eretan Wetan, sebelah Barat Cirebon (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah).
Setelah menguasai wilayah tersebut, Belanda pada 5 Maret 1942 mengumumkan
Batavia (Jakarta) sebagai kota terbuka. Artinya, Batavia tidak akan dipertahankan

1
oleh pihak Belanda. Melihat serbuan tentara Jepang keIndonesia yang demikian besar,

membuat tentara Belanda tidak mampu bertahan.Akhirnya pada 8 Maret 1942, Belanda
menyerah tanpa syarat terhadap Jepang diKalijati, Subang, Jawa Barat. Sejak saat itu,
Indonesia dikuasai oleh Jepang.

Awal mula keberadaan Jepang di Indoneia, disambut baik oleh masyarakatIndonesia. Hal
itu dikarenakan, ketika itu Jepang berpropaganda bahwa Jepangdatang bukan untuk
menjajah Indonesia melainkan memerdekakan bangsaIndonesia. Siaran tersebut
menggunakan bahasa Indonesia dan membiarkanbendera Indonesia dikibarkan, bahkan
sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa,siaran Radio Tokyo sering menyiarkan lagu
kebangsaan Indonesia.Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang untuk mengambil hati
masayarakatIndonesia dengan melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa
Belandasehingga bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat.Selain itu, Radio Jepang
juga menyiarkansupaya rakyat Indonesia berontak terhadap Belanda, namun setelah
Jepangmengalahkan Belanda, kedatangan Jepang yang awalnya dikira akanmemerdekakan
Indonesia, ternyata hal itu hanya sebagai propaganda Jepang saja,karena Jepang
memperlakukan masyarakat Indonesia lebih kejam dari Belanda danmenduduki Indonesia
dengan kebijakan-kebijakan yang menimbulkan penderitaanbagi bangsa Indonesia

berdasarkan sejarah di atas penulis ingin mengkaji alasan jepang datang keindonesia dan
dampaknya bagi indonesia di bidang sosial budaya dan ekonomi

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang akan di bahas sebagai berikut:
1. Apa Faktor yang menyebabkan kedatangan Jepang ke Indonesia
2. Bagaimana dampak kedatangan jepang bagi indonesia di bidang:
a. sosial budaya
b. ekonomi

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:
1. Faktor yang menyebabkan kedatangan Jepang ke Indonesia
2. Dampak kedatangan jepang bagi indonesia di bidang:
a. Sosial budaya
b. Ekonomi

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Faktor Yang Menyebabkan Kedatangan Jepang ke Indonesia

Pasukan Jepang sejak awal berusaha menguasai Indonesia sejak pecah perang
Pasifik. Alasannya, Angkatan Perang Jepang (Dai Nippon) membutuhkan minyak bumi dan
bahan mentah lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan angkatan perangnya. Selain itu
terdapat beberapa alasan kedatangan Jepang di Indonesia di antaranya dengan menguasa
Indonesia Jepang dapat mengelola, memanfaatkan dan menguasai kekayaan alam di
Indonesia seperti minyak bumi, rempah rempah dan lain lain yang diperuntukkan untuk
kepentingan industri dan perekonomian negara Jepang serta membantu dalam perang
asia pasifik. Jepang mengetahui bahwa jumlah penduduk di Indonesia sangat majemuk
maka dimanfaatkan sebagai wilayah untuk jalur pemasaran barang dan jasa serta
perdagangan aktif hasil industri negara Jepang.

Tambang batubara
https://images.app.goo.gl/LZNKGUoKE62U9aAP7

Pada sisi lain, Jepang mengetahui bahwa Indonesia sangat mudah ditanami rempah
rempah dan memilki sumber daya alam yang sangat melimpah seperti adanya gas alam,
minyak bumi, hasil perak dan emas, batu bara, nikel dan lain lain sebagainya, Jepang
menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk mendapatkan tenaga buruh yang banyak
dengan upah yang relatif murah. Selain karena sumber daya alam,

1
sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia tentu akan sangat membantu Jepang

dalam keadaan perang

g.

Dengan demikian, alasan Jepang menduduki Indonesia disebabkan oleh dua faktor utama,
pertama yaitu kebutuhan industri dan kedua kebutuhan sumber daya manusia sebagai
pembantu Jepang dalam keadaan perang.

2. Dampak Kedatangan Jepang bagi Indonesia di Bidang

a. Sosial dan Budaya


selama masa pendudukan Jepang, kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia
sangat memprihatinkan. Penderitaan rakyat bertambah karena segala kegiatan rakyat
dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuh-
musuhnya. Terlebih rakyat dijadikan pekerja romusha (kerja paksa zaman Jepang) sehingga
banyak jatuh korban akibat kelaparan dan penyakit.

Beberapa akibat pendudukan Jepang bidang sosial budaya antara lain:

2
Perubahan nama kota

Batavia adalah nama yang diberikan oleh orang Belanda untuk nama kota yang kini menjadi
ibu kota Indonesia itu.Nama Batavia dipakai sekitar tahun 1621 sampai tahun 1942, ketika
Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang. Pada masa kepemimpinan Jepang, nama kota diubah
menjadi Jakarta. Perubahan nama itu dilakukan sebagai bagian dari de-Nederlandisasi. Nama
Jakarta pun kian populer.

Kebijakan Kinrohoshi

Kinrohosi merupakan kerja paksa (tanpa dibayar) untuk para pamong desa dan pegawai
rendahan. Mereka diperlakukan sebagai tenaga romusha yang lainnya. Kebanyakan para
kinrohosi berasal dari daerah jauh, untuk membantu pertahanan tentara Jepang di wilayah
tertentu sehingga sulit untuk kembal

Keimin Bunka Shidoso.

jepang Mendirikan pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidoso pada 1 April 1943 setelah
Keimin Bunka Shidoso didirikan oleh pemerintah Jepang, banyak seniman yang berhasil
digaet untuk bekerja di dalamnya. Lewat lembaga kebudayaan ini, Jepang berupaya
menyebarkan kesadaran akan kesatuan Asia Timur Raya di kalangan masyarakat Indonesia
supaya mendukung mereka dalam perang melawan Sekutu.

Persafi

Ketika Jepang datang pada bulan Maret 1942, kegiatan Sari berhenti. Kemudian tanggal 17
Juli 1951 dibentuklah Persatuan Artis Film dan Sandiwara Indonesia, yang disingkat
Persafi.Persafi mendorong artis-artis profesional dan amatir Indonesia bereksperimen dengan
mementaskan lakon-lakon terjemahan bahasa asing ke bahasa Indonesia. Sandiwara, sebagai
salah satu bentuk seni peran, juga berkembang di bawah pendudukan Jepang karena sebelum
Perang Pasifik, pertunjukan sandiwara hampir tidak dikenal di Indonesia.

Kenpetai

Jepang yang awalnya disambut dengan senang hati justru menimbulkan kebencian. Rakyat
lebih benci pemerintah Jepang daripada pemerintah kolonial Belanda. Jepang sering
bertindak sewenang-wenang. Kekejaman dilakukan Kenpetai (polisi militer Jepang). Rakyat
sering ditangkap, ditahan dan disiksa. Pada masa pendudukan Jepang banyak perempuan
Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau
disekolahkan. Tetapi ternyata para perempuan tersebut disekap dalam kamp-kamp tertutup
yang dipaksa menjadi wanita penghibur. Kamp-kamp tersebut ditemukan di Solo, Semarang,
Jakarta, dan Sumatera Barat .

3
Jugun Lanfu
https://images.app.goo.gl/9CYDBHaBwruGtpC78

Sekerei

sekerei adalah cara penghormatan pada masa pendudukan Jepang. di mana rakyat diwajibkan
membungkuk 90 derajat setiap pagi sebelum upacara ke arah matahari terbit sebagai bentuk
penghormatan kepada Kaisar Jepang Tenno Heika yang dianggap keturunan Dewa Matahari.

Sekerei
https://images.app.goo.gl/A8YyfTKYqQYbbpyk8

Penghormatan Seikerei diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang berjudul


Kimigayo. Tetapi, kewajiban Seikerei ini mendapat pertentangan oleh kalangan ulama
sehingga menimbulkan perlawanan fisik. Salah satunya peristiwa Singaparna yaitu
perlawanan yang dilakukan KH Zainal Mustafa, seorang pemimpin Pondok Pesantren
Sukamanah, Tasikmalaya, Jawa Barat.

b. Ekonomi

4
Jepang membutuhkan biaya Perang Pasifik, untuk itu mengerahkan semua tenaga kerja dari
Indonesia. Tenaga kerja dari Indonesia dikerahkan untuk membuat benteng-benteng
pertahanan. Akibatnya, kondisi masyarakat dari segi ekonomi menyedihkan.

Beberapa akibat pendudukan Jepang di Indonesia bidang ekonomi antara lain:

Romusha

Awalnya tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yang padat penduduknya. Lalu di kota-
kota dibentuk barisan romusha sebagai sarana propaganda. Propaganda yang kuat itu
menarik pemuda-pemuda untuk bergabung dengan sukarela. Pengerahan tenaga kerja yang
awalnya sukarela menjadi paksaan. Terdapat panitia pengerahan (romukyokai) di setiap
daerah. Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusha. Para petani
banyak yang menjadi pekerja romusha, akibatnya bahan makanan sulit didapat. Para
pekerja romusha diperlakukan dengan kasar dan kejam. Kehidupan mereka tidak dijamin,
kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Akibatnya, banyak pekerja romusha yang sakit dan
meninggal. Untuk mengembalikan citranya, Jepang mengadakan propaganda dengan
menyebut pekerja romusha sebagai pahlawan pekerja atau prajurit ekonomi. Dalam
propaganda Jepang, pekerja romusha digambarkan sebagai sosok yang suci dalam
menjalankan tugasnya. Para pekerja romusha tidak hanya dipekerjakan di Indonesia tetapi
juga dikirim ke Burma, Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya.

Tonarigumi
Masyarakat diwajibkan melakukan pekerjaan yang dinilai berguna bagi masyarakat luas,
seperti memperbaiki jalan, saluran air, atau menanam pohon jarak. Untuk menjalankan
tugas tersebut dengan baik, maka pemerintah Jepang membentuk tonarigumi (rukun
tetangga) untuk memmobilisasi massa dengan efektif.

Kebijakan Perekebunan,
5
dikeluarkan Undang-undang No 322/1942 yang menyatakan bahwa Gunseikan (kepala
militer) langsung mengawasi perkebunan kopi, kina, karet, dan teh. Hanya Jepang yang bisa
mengatur produksi, pungutan, penyaluran, dan penetapan harga padi. Penggiling dan
pedagang padi juga tidak boleh beroperasi sendiri, melainkan harus diatur oleh Kantor
Pengelolaan Pangan. Para petani harus menjual hasil produksi padunya sesuai kuota dan
harga yang ditentukan. Petani berhak 40 persen atas keseluruhan hasil padi. Mereka tak
bisa menikmati jerih payahnya sebagai petani. Sementara 30 persen disetor ke pemerintah
melalui penggilingan yang telah ditunjuk Jepang. Sisa 30 persennya untuk persiapan bibit
dan disetor ke lumbung desa. Rakyat pun menderita akibat peraturan ini. Akibat lainnya,
hutan-hutan rusak akibat penebangan liar. Jepang berusaha memperbaiki pertanian dengan
menggelar pelatihan. Sayangnya, pelatihnya bukanlah ahli pertanian. Pesertanya pun hanya
mendapat pelatihan singkat. Akibatnya produksi pangan terus menurun. Turunnya produksi
pangan juga diperparah dengan musim kemarau panjang pada 1944.

Industri merosot
Selain masalah pangan, sandang atau pakaian bahkan menjadi masalah. Banyak rakyat yang
tak mempunyai pakaian yang layak. Sebelumnya, urusan sandang sangat bergantung pada
impor dari Belanda. Untuk mengatasi kekurangan sandang, Jepang memaksa petani
menanam kapas dan membuka usaha konveksi. Rakyat dilantuh untuk memintal bahan-
bahan yang mengandung serat kapuk randu. Namun tetap saja, industri tekstil tak bisa
dihidupkan kembali. Sebab suplainya, yakni tanaman kapas, berkurang. Bahkan pada April
1944 sempat diadakan Pekan Pengumpulkan Pakaian untuk Rakyat Jelata. Sebab saat itu
banyak rakyat yang hanya memakai karung hingga lembaran karet mentah. Industri lain,
oleh Jepang dibagi menjadi dua. Pertama, industri yang berguna langsung untuk perang
seperti pabrik mesin, paku, kawat, dan baja pelapis granat. Kendati demikian, industri itu
sulit dijalankan sebab kekurangan suku cadang. Sementara golongan kedua adalah barang-
barang yang menyangkut kebutuhan rakyat

Pakaian goni

https://images.app.goo.gl/ByKYcuJAFWEUXtpQ7

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas penulis memiliki beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. alasan Jepang menduduki Indonesia disebabkan oleh dua faktor utama, pertama yaitu
kebutuhan industri dan kedua kebutuhan sumber daya manusia sebagai pembantu
Jepang dalam keadaan perang.
2.
Dampak sosial budaya
 Pada masa kepemimpinan Jepang, nama kota diubah menjadi Jakarta.
 Kebijakan Kinrohoshi
 jepang Mendirikan pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidoso supaya
mendukung mereka dalam perang melawan Sekutu
 Persafi
 Jepang sering bertindak sewenang-wenang. Kekejaman dilakukan Kenpetai
(polisi militer Jepang)
 rakyat diwajibkan sekerei sebagai bentuk penghormatan kepada Kaisar
Jepang Tenno Heika yang dianggap keturunan Dewa Matahari
Dampak ekonomi
 penerapan romusha yang tidak dibayar sehingga menguras tenaga manusia
indonesia
 menerapkan Tonarigumi
 kebijakan perkebunan petani berhak 40 persen atas keseluruhan hasil padi.
Mereka tak bisa menikmati jerih payahnya sebagai petani
 Industri merosot

B. SARAN
Dari rumusan masalah dan pembahasan di atas diharapkan pembaca sadar akan kekayaan
bangsa indonesia lah yang membuat bangsa asing menjajah dan ingin memanfaatkan sumbert
daya alam.oleh karena itu kita sebagai masyarakat indonesia sudah sepantasnya bersyukur
dan harus menjaga serta memanfaatkan sumber daya alam seperti hasil tambang dan rempah-
rempah dengan bijak demi kesejahteraan bangsa indonesia

Anda mungkin juga menyukai