Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PRESENTASI SEJARAH INDONESIA

BAB 5 TIRANI MATAHARI TERBIT


D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 2:
 Yohanna Lumbantoruan
 Merisa Lumbantoruan
 Risa Simanjuntak
 Subramono Hutasoit
 Sahabastian Aritonang
 Juninho Siahaan
GURU MAPEL : Ibu H.N Situmorang S.Pd
SMA NEGERI 2 SIBORONGBORONG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
karunianyakami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul ”Tirani matahari
terbit ”bagian C & Bagian D dengan sebaik baiknya. Penyusunan makalah ini mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak seperti ibu HN selaku guru mata pelajaran kita ,dan juga kerja
sama teman teman kami anggota kelompok sehingga dapat memperlancar pembuatannya.

Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami meminta maaf
atas segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan
serta saran sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam
penyusunan makalah.

DAFTAR ISI
Tirani Matahari Terbit .................................................................................................................
Kata Pengantar .........................................................................................................................

Daftar Isi .....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................

1. Latar Belakang ................................................................................................................


2. Rumusan Masalah .........................................................................................................
3. Tujuan .............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN MATERI

C. Pengerahan dan Penindasan Versus Perlawanan ..............................................................

1. . Ekonomi Perang ............................................................................................................


2. Pengendalian di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan .................................................
3. Pengerahan Romusa ......................................................................................................
4. Perang Melawan Sang Tirani .........................................................................................

D. Drama Akhir Sang Tirani ........................................................................................................

1. Akibat Pendudukan Jepang di Indonesia ......................................................................


2. Janji Kemerdekaan .........................................................................................................
3. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) ......................................................

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................

1. Kesimpulan ...........................................................................................................………..
2. Daftar Pustaka ...........................................................................................................…..
3. Pertanyaan/ Kritik ..........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
"TIRANI MATAHARI TERBIT"
A.LATAR BELAKANG
Jepang menjajah Indonesia selama 3 tahun yang dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
saat Indonesia merdeka. Tentara Jepang mendarat pertama kali pada tanggal 11 Januari 1942
yang diawali dengan menguasai daerah-daerah penghasil minyak, seperti Tarakan, Balikpapan
serta beberapa daerah di Kalimantan lainnya. Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil
mendarat di tiga tempat di Jawa, yaitu di daerah Banten, Indramayu, dan Bojonegoro. Tentara
Jepang kemudian menyerbu pos tentara-tentara Belanda serta mengalahkannya. Pada 8 Maret
1942, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang yang ditandai dengan
ditandatanganinya Perjanjian Kalijati oleh Belanda.

Setelah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, Jepang mulai menyusun strategi
penjajahan untuk menguasai Indonesia. Pada awalnya, kedatangan Jepang di Indonesia
disambut baik oleh bangsa Indonesia karena Jepang dianggap telah membebaskan
penderitaaan rakyat Indonesia yang diakibatkan oleh Belanda. Selanjutnya Jepang menerapkan
sistem Pemerintahan Militer yang bersifat sementara sampai nantinya disempurnakan dengan
penambahan Pemerintahan Sipil. Selain itu, Jepang juga membentuk organisasi sipil, serta
organisasi militer dan semimiliter. Jepang kemudian mulai menerapkan kebijakan ekonomi
perang serta Romusha yang sangat merugikan bangsa Indonesia. Hal ini yang mengakibatkan
rakyat Indonesia muak lalu melakukan perlawanan kepada Jepang.

Berdasarkan data penelusuran yang telah kami kaji, ada beberapa hal yang menarikmengenai
pembahasan dari tema ini. Maka dari itu, saya selaku penulis membuat makalah yang berjudul
“MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA TAHUN 1942-1945”. Judul makalah ini sengaja
dipilih karena baik untuk menambah wawasan kita mengenai penjajahan Jepang sewaktu di
Indonesia.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Mengapa Jepang datang dan menjajah bangsa Indonesia?

2.Apa saja yang dilakukan Jepang sewaktu berada di Indonesia?

3.Apa saja perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Jepang?

C.TUJUAN
1.Mengetahui alasan Jepang datang dan menjajah bangsa Indonesia.

2.Mengetahui apa saja yang dilakukan Jepang sewaktu berada di Indonesia.


3.Mengetahui apa saja perlawanan rakyat Indonesia terhadap tentara Jepang.

BAB II
PEMBAHASAN
"TIRANI MATAHARI TERBIT"
Tirani Matahari Terbit merupakan suatu kata yang menggambarkan kekejaman Jepang dalam
menjajah Indonesia. Tirani bermakna pemerintahan sewenang-wenang. Sedangkan, Matahari
Terbit adalah negara Jepang yang dianggap sebagai negara paling Timur.Sekilas, tirani sama
seperti monarki yang kekuasaan negaranya dipegang oleh satu orang. Tapi, teman-teman,
tirani dijalankan dengan sewenang-wenang secara otoriter dan absolut.

Contoh negara yang pernah menjalankan bentuk tirani adalah Adolf Hitler di Jerman dan
Joseph Stalin dari Uni Soviet.

Sistem ini diberlakukan untuk menopang ekonomi pihak Jepang untuk kegiatan perang. Hal ini
dilakukan sebagai persiapan untuk memasuki masa Perang Dunia II. Pada masa itu, Jepang
telah menjadi negara industri sekaligus bagian dari kelompok negara imperialis di Asia.

C.Pengerahan dan Penindasan Versus Perlawanan


1. Ekonomi Perang

Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, diterapkan konsep “Ekonomi Perang”. Artinya,
semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang.

Perlu dipahami bahwa sebelum memasuki PD II, Jepang sudah berkembang menjadi negara
industri dan sekaligus menjadi kelompok negara imperialis di Asia. Olehkarena itu, Jepang
melakukan berbagai upaya untuk memperluas wilayahnya. Sasaranutamanya antara lain Korea
dan Indonesia. Dalam bidang ekonomi, Indonesia sangatmenarik bagi Jepang. Sebab Indonesia
merupakan kepulauan yang begitu kaya akan berbagai hasil bumi, pertanian, tambang, dan
lain-lainnya. Kekayaan Indonesia tersebutsangat cocok untuk kepentingan industri
Jepang.Indonesia kemudian menjadi salah satu benteng pertahanan Jepang untukmembendung
gerak laju kekuatan tentara Serikat dan melawan kekuatan Belanda. Setelah berhasil menguasai
Indonesia, Jepang mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi yangsering disebut self help.

Hasil perekonomian di Indonesia dijadikan modal untukmencukupi kebutuhan pemerintahan


Jepang yang sedang berkuasa di Indonesia. KebijakanJepang itu juga sering disebut dengan
Ekonomi Perang.Keadaan ini semakin menambah beban bagi pemerintah pendudukan Jepang
diIndonesia. Untuk mengatasi keadaan ini kemudian pemerintah pendudukan
Jepangmengeluarkan beberapa ketentuan yang sangat ketat yang terkait dengan produksi padi.

a.Padi berada langsung di bawah pengawasan pemerintah Jepang. Hanya pemerintahJepang


yang berhak mengatur untuk produksi, pungutan dan penyaluran padi sertamenentukan
harganya. Dalam kaitan ini Jepang telah membentuk badan yang diberi namaShokuryo Konri
Zimusyo(Kantor Pengelolaan Pangan).

b.Penggiling dan pedagang padi tidak boleh beroperasi sendiri, harus diatur oleh
KantorPengelolaan Pangan.

c.Para petani harus menjual hasil produksi padinya kepada pemerintah sesuai dengankuota
yang telah ditentukan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah Jepang. Begitu juga padi
harus diserahkan ke penggilingan padi yang sudah ditunjuk pemerintah Jepang.Dalam hal ini,
berlaku ketentuan hasil keseluruhan produksi, petani berhak 40%, kemudian 30% disetor
kepada pemerintah melalui penggilingan yang telah ditunjuk, dan 30% sisanyauntuk persiapan
bibit dengan disetor ke lumbung desa.

2.Pengendalian di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Pemerintah Jepang mulai membatasi kegiatan pendidikan. Jumlah sekolah jugadikurangi


secara drastis. Jumlah sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah.Sekolah
lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi bolehdikatakan macet.
Jumlah murid sekolah dasar menurun 30% dan jumlah siswa sekolahlanjutan merosot sampai
90%. Begitu juga tenaga pengajarnya mengalami penurunansecara signifikan. Para pelajar harus
menghormati budaya dan adat istiadat Jepang. Mereka juga harus melakukan kegiatan kerja
bakti (kinrohosyi).Kegiatan kerja bakti itu meliputi, pengumpulan bahan-bahan untuk perang,
penanaman bahan makanan, penanaman pohon jarak, perbaikan jalan, dan
pembersihanasrama. Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan latihan jasmani dan
kemiliteran. Merekaharus benar-benar menjalankan semangat Jepang (Nippon Seishin). Para
pelajar juga harusmenyanyikan lagu Kimigayo, menghormati bendera Hinomaru dan melakukan
gerak badan (taiso) serta seikerei

3.Pengerahan Romusa

Perang Asia Timur Raya, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dariIndonesia.Tenaga kerja
inilah yang kemudian kita kenal denganRomusa . Mereka dipekerjakan di lingkungan terbuka,
misalnya di lingkungan pembangunan kubu-kubu pertahanan, jalan raya, lapangan udara. Pada
awalnya, tenagakerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya, kemudian di kota-
kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Desa-desa diwajibkan untuk
menyiapkansejumlah tenaga romusa. Panitia pengerahan tersebut disebut Romukyokai , yang
ada disetiap daerah Rakyat yang dijadikan romusa pada umumnya adalah rakyat yang
bertenagakasar. Pada awalnya, rakyat Indonesia melakukan tugas romusa secara sukarela,
sehinggaJepang tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh tenaga. Rakyat Indonesia
yangmenjadi romusa itu diperlakukan dengan tidak senonoh, tanpa mengenal peri
kemanusiaan.Mereka dipaksa bekerja sejak pagi hari sampai petang, tanpa makan dan
pelayanan yangcukup, padahal mereka melakukan pekerjaan kasar yang sangat memerlukan
banyakasupan makanan dan istirahat. Mereka hanya dapat beristirahat pada malam
hari.Kesehatan mereka tidak terurus. Tidak jarang di antara mereka jatuh sakit.

4.Perang Melawan Tirani Jepanga.

A.Aceh Angkat Senjata

Di Lhokseumawe, Abdul Jalil berhasil menggerakkan rakyat dan para santri di sekitar Cot
Plieng. Gerakan Abdul Jalil ini di mata Jepang dianggap sebagai tindakan yangsangat
membahayakan. Kemudian, pertempuran berlanjut hingga pada tanggal 24 November 1942
Kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang semakin meluas sehingga muncul perlawanan di
Jangka Buyadi bawah pimpinan perwiraGyugun Abdul Hamid. Dalamsituasi perang yang
meluas ke berbagai tempat, Jepang mencari cara yang efektif untukmenghentikan
perlawanan Abdul Hamid

B.Perlawanan di Singaparna

Singaparna merupakan salah satu daerah di wilayah Jawa Barat, yang rakyatnyadikenal
sangat religius dan memiliki jiwa patriotic Perlawanan meletus pada bulanFebruari, 1944.
Perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustafa, seorang ajengan diSukamanah, Singaparna Kiai
Zainal Mustafa memulai pertempuran pada salah satu hariJumat di bulan Februari 1944
Jepang berhasil mengalahkan pasukan Zainal Mustafa. Dalam pertempuran ini banyak
berguguran para pejuang Indonesia.Kiai Zainal Mustafa ditangkap Jepang bersama gurunya
Kiai Emar . SelanjutnyaKiai Zainal Mustafa bersama 27 orang pengikutnya diangkut ke Jakarta.
Pada tanggal 25Oktober 1944, mereka dihukum mati. Sementara Kiai Emar disiksa oleh polisi
Jepang danakhirnya meninggal

C. Perlawanan di Indramayu

Perlawanan rakyat Indramayu antara lain terjadi di Desa Kaplongan, DistrikKarangampel pada
bulan April 1944. Kemudian pada bulan Juli, muncul pula perlawananrakyat di Desa
Cidempet, Kecamatan Lohbener. Perlawanan tersebut terjadi karena rakyatmerasa tertindas
dengan adanya kebijakan penarikan hasil padi yang sangat memberatkan.
D.Rakyat Kalimantan Angkat Senjata

Rakyat melawan Jepang karena himpitan penindasan yang dirasakan sangat berat.Salah satu
perlawanan di Kalimantan adalah perlawanan yang dipimpin oleh Pang Suma,seorang
pemimpin Suku Dayak. Pemimpin Suku Dayak ini memiliki pengaruh yang luas dikalangan
orang-orang atau suku-suku dari daerah Tayan, Meliau, dan sekitarnya.

E.Perlawanan Rakyat Irian Barat

Gerakan perlawanan yang terkenal di Papua adalah “Gerakan Koreri” yang berpusat di Biak
dengan pemimpinnya bernama L. Rumkorem. Akhirnya, Jepang tidakmampu bertahan
menghadapi para pejuang Irian tersebut. Jepang akhirnya meninggalkanBiak. Oleh karena itu,
dapat dikatakan Pulau Biak ini merupakan daerah bebas danmerdeka yang pertama di
Indonesia.

F. Peta di Blitar Angkat Senjata

Supriyadi dengan teman-temannya sudah bertekad bulat untuk melancarkanserangan


terhadap pihak Jepang. Pada tanggal 29 Februari 1945 dini hari, Tidak terlalu lama akhirnya
perlawanan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriyadi ini dapatdipadamkan. Tokoh-tokoh
dan anggota Peta yang ditangkap kemudian di adili di depanMahkamah Militer Jepang di
Jakarta. Setelah melalui beberapa kali persidangan, merekakemudian dijatuhi hukuman
sesuai dengan peranan masing-masing dalam perlawanan itu.Ada yang mendapat pidana
mati, ada yang seumur hidup, dan sebagainya.Mereka yang dipidana mati antara lain, dr.
Ismail, Muradi yang sudah disebutkan diatas, Suparyono, Halir Mangkudijoyo, Sunanto, dan
Sudarno. Sementara itu, Supriyaditidak jelas beritanya dan tidak disebut-sebut dalam
pengadilan tersebut.

D. Drama akhir sang tirani


1. Akibat Pendudukan Jepang di Indonesiaa.

a.Bidang Politik

Jepang juga membentuk organisasi-organisasi dengan maksud sebagai alat propaganda,


seperti Gerakan Tiga A dan Putera, tetapi gerakan tersebut gagal dandimanfaatkan oleh
kaum pergerakan sebagai wadah untuk pergerakan nasional. Tujuanutama pemerintah
Jepang adalah menghapuskan pengaruh Barat dan menggalangmasyarakat agar memihak
Jepang.Pemerintah Jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
yangdiucapkan oleh Perdana Menteri Tojo dalam kunjungannya ke Indonesia pada
September1943.

b. Keadaan Sosial-Budaya dan Ekonomi

Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati, kemudian berubahmenjadi kebencian.
Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah Jepang daripada pemerintah Kolonial Belanda.
Jepang seringkali bertindak sewenang- wenang. Seringkalirakyat yang tidak bersalah
ditangkap, ditahan, dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan olehkempetai (polisi militer Jepang).

c. Birokrasi dan Militer

Dalam bidang birokrasi, dengan dikeluarkannya UU no. 27 tentang AturanPemerintah Daerah


dan UU No. 28 tentang Aturan Pemerintah Syudan Tokubetshu Syimaka berakhirlah
pemerintahan sementara. Kedua aturan itu merupakan pelaksanaanstruktur pemerintahan
dengan datangnya tenaga

2.Janji Kemerdekaan

Jenderal Kuniaki Kaiso memberikan janji kemerdekaan (September 1944). Sejakitulah Jepang
memberikan izin kepada rakyat Indonesia untuk mengibarkan benderaMerah Putih di samping
bendera Jepang Hinomaru. Lagu Indonesia Raya bolehdinyanyikan setelah lagu Kimigayo. Sejak
itu pula Jepang mulai mengerahkan tenagarakyat Indonesia untuk pertahanan. Mereka
disiapkan untuk menghadapi musuh. Padasaat itu suasana kemerdekaan terasa semakin dekat.
Selanjutnya, Letnan JenderalKumakici Harada mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik
Usaha-Usaha PersiapanKemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Maret 1945

3. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

BPUPKI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai. Selanjutnyadibentuklah Panitia


Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945.Badan itu beranggotakan 21
orang, yang terdiri dari 12 orang wakil dari Jawa, tiga orangwakil dari Sumatra, dan dua orang
dari Sulawesi dan masing-masing satu orang dariKalimantan, Sunda Kecil, Maluku, dan
golongan penduduk Cina, ditambah enam orangtanpa izin dari pihak Jepang. Panitia inilah yang
kemudian mengesahkan Piagam Jakartasebagai pendahuluan dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945, 18 Agustus 1945

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kedatangan Jepang yang dianggap sebagai Saudara Tua pada mulanya disambutdengan
penuh harapan. Namun, perlakuan yang kejam terhadap rakyat Indonesiamenimbulkan
kebencian rakyat Indonesia pada Jepang.

Tirani bisa dimaknai sebagai pemerintahan yang dijalankan secara sewenang-wenang.


Meskipun kajian mengenai tirani jarang dilakukan, namun praktek tirani ternyata hampir
mengiringi setiap pemerintahan yang pernah berjalan.

Tirani Matahari Terbit adalah istilah yang merujuk pada gaya penjajahan Jepang di Indonesia
yang dinilai sangat kejam. Meskipun singkat, dampak penjajahan Jepang ini sangat membekas
bagi masyarakat Indonesia.

Kita sebagai pemuda Indonesia wajib menghormati jasa para pahlawan yang lebih dulu
meninggalkan kita. Hargailah mereka yang telah mengorbankan jiwa dan raganya serta
berjuang mati-matian demi meraih kemerdekaan yang dapat kita rasakan pada masa kini.
Walaupun sekarang Indonesia sudah merdeka, sebagai penerus bangsa kita masih harus
berjuang demi kemajuan negeri ini. Kita harus berterima kasih kepada para pahlawan cukup
dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh demi kejayaan tanah air tercinta ini.

DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Soekarno-Hatta. 1986. Sejarah Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila,
Jakarta: Idayu Press. Margana, Sri dan Widya Fitrianingsih (ed.). 2010. Sejarah Indonesia:
Perspektif Lokal dan Global,Yogyakarta: Ombak. Miert, Hans van. 2003. Dengan Semangat
Berkobar: Nasionalisme dan Gerakan Pemudadi Indonesia 1918-1930.Jakarta: Hasta Mitra.
Museum Sejarah Jakarta. 2012. Noer, Deliar. 1985. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900

–1942,Jakarta: LP3ES. Nordholt, Henk Schulte (ed). 1997. Outward Appearances: Trend,
Identitas, Kepentingan.Yogyakarta: LKIS

http://www.sejarah-negara.com/perlawan-peta-blitar-terhadap-jepang/

http://www.gurusejarah.com/2015/01/perang-melawan-tirani-jepang.html

Modul Bahan Ajar Sejarah kelas XI Semester Genap Sejarah Indonesia kelas XI Semester Genap

Anda mungkin juga menyukai