Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERJUANGAN DAN PERGERAKKAN INDONESIA

“Perjuangan Masa Pendudukan Jepang”

Dosen Pengampu: Drs. Zul Asri, M.Hum

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

1. GITA SAFITRI 19329015


2. ROY POSO 19329187
3. SAKINAH SAKLAILI 19329133
4. SHANCY SYAHRANI.P 19329045
5. SITI FADHILA RISWANDI 19329049
6. SILVIA 19329046

ILMU AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perjuangan Masa
Pendudukan Jepang” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Perjuangan dan Pergerakan Kebangsaan
Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan penulis tentang bagaiamana bangsa indonesia berjuang melawan
pendudukan jepang pada masa itu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Zul Asri, M.Hum selaku dosen
mata kuliah Perjuangan dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 1
C. TUJUAN ...................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3

A. Latar belakang kedatangan jepang ke indonesia ....................................................... 3


B. Hal-hal yang dilakukan jepang selama berada di indonesia ................................. 4
C. Kekuasaan jepang di indonesia ......................................................................................... 7
D. Bentuk perlawanan rakyat indonesia terhadap jepang .......................................... 8
E. Menyerahnya jepang kepada sekutu ............................................................................... 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 11

A. KESIMPULAN ............................................................................................................... 11
B. SARAN ............................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jepang menjajah Indonesia selama 3 tahun yang dimulai pada tahun 1942
dan berakhir pada saat Indonesia merdeka. Tentara Jepang mendarat pertama kali
pada tanggal 11 Januari 1942 yang diawali dengan menguasai daerah-daerah
penghasil minyak, seperti Tarakan, Balikpapan serta beberapa daerah di Kalimantan
lainnya. Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di
Jawa, yaitu di daerah Banten, Indramayu, dan Bojonegoro. Tentara Jepang kemudian
menyerbu pos tentara-tentara Belanda serta mengalahkannya. Pada 8 Maret 1942,
Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang yang ditandai dengan
ditandatanganinya Perjanjian Kalijati oleh Belanda.
Setelah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, Jepang mulai
menyusun strategi penjajahan untuk menguasai Indonesia. Pada awalnya,
kedatangan Jepang di Indonesia disambut baik oleh bangsa Indonesia karena Jepang
dianggap telah membebaskan penderitaaan rakyat Indonesia yang diakibatkan oleh
Belanda. Selanjutnya Jepang menerapkan sistem Pemerintahan Militer yang bersifat
sementara sampai nantinya disempurnakan dengan penambahan Pemerintahan
Sipil. Selain itu, Jepang juga membentuk organisasi sipil, serta organisasi militer dan
semimiliter. Jepang kemudian mulai menerapkan kebijakan ekonomi perang serta
Romusha yang sangat merugikan bangsa Indonesia. Hal ini yang mengakibatkan
rakyat Indonesia muak lalu melakukan perlawanan kepada Jepang .

B. Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah pada materi ini antara lain
1. Bagaimana latar belakang kedatangan jepang ke indonesia
2. Apa saja hal-hal yang dilakukan jepang selama berada di indonesia
3. Bagaimana kekuasaan jepang di indonesia
4. Bagaimana bentuk perlawanan rakyat indonesia terhadap jepang
5. Bagaimana menyerahnya jepang kepada sekutu
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang kedatangan jepang ke indonesia
2. Untuk mengetahui yang dilakukan jepang selama berada di indonesia
3. Untuk mengetahui kekuasaan jepang di indonesia
4. Untuk mengetahui bentuk perlawanan rakyat indonesia terhadap jepang
5. Untuk mengetahui menyerahnya jepang kepada sekutu

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kedatangan Jepang Ke Indonesia

Sejak Pearl Harbour dibom oleh tentara angkatan udara Jepang pada 8
Desember 1941, Jepang terus melancarkan serangan ke angkatan laut Amerika
Serikat di wilayah Pasifik. Jepang membutuhkan amunisi tambahan untuk
kebutuhan perang mereka, sehingga mereka segera mencari dan menduduki
beberapa daerah-daerah yang kaya akan sumber daya seperti bahan mentah, hasil
pertanian serta memiliki tenaga manusia yang besar untuk menopang kebutuhan
industri dan perang, salah satunya di wilayah Indonesia. Pada tanggal 11 Januari
1942 dibawah pimpinan Mayjen Shizuo Sakaguchi, Jepang menyerbu dan berhasil
menguasai pangkalan-pangkalan minyak di daerah Tarakan dan Balikpapan.
Selanjutnya, Jepang melanjutkan invasinya di beberapa wilayah di Indonesia, seperti
Sumatra dan Jawa.

Dalam upaya menguasai Jawa, terjadilah pertempuran di Laut Jawa antara


tentara Belanda dan Jepang. Dalam pertempuran ini beberapa kapal beserta
pasukan Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang. Sisa-sisa pasukan
serta kapal Belanda yang lolos terus melarikan diri menuju Australia. Akhirnya,
pasukan Jepang yang dipimpin oleh Jenderal Imamura berhasil mendarat di Jawa
pada tanggal 1 Maret 1942. Pendaratan dilakukan di tiga tempat berbeda, yaitu di
daerah Banten, Eretan Wetan-Indramayu, dan di sekitar Bojonegoro.

Selanjutnya tentara-tentara Jepang mulai menyerbu pusat-pusat kekuatan


tentara Belanda di Jawa. Hasilnya, pada tanggal 5 Maret 1942 ibukota Batavia jatuh
ke tangan Jepang. Kota-kota lain seperti Bogor juga berhasil dikuasai oleh Jepang.
Akhirnya, pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan
pasukan tentara Hindia-Belanda menyerah tanpa syarat dan menandatangani
Perjanjian Kalijati di Subang, Jawa Barat.

3
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Kalijati tersebut, maka berakhirlah
kekuasaan Belanda di Indonesia serta menandai dimulainya pemerintahan baru
dibawah kekuasaan Jepang. Pada saat orang-orang Jepang datang ke Indonesia,
mereka sangat disambut baik oleh masyarakat Indonesia, terutama orang-orang
Jawa. Hal tersebut dikarenakan masyarakat pada saat itu menganggap bahwa
kedatangan tentara Jepang di Indonesia telah membebaskan mereka terhadap
kekuasaan Belanda yang telah menyiksa mereka berabad-abad lamanya. Selain itu,
kedatangan Jepang di Indonesia juga sesuai dengan isi Ramalan Jayabaya. Pihak
Jepang juga mendapatkan banyak simpati dari rakyat Indonesia karena Jepang telah
melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan hati rakyat Indonesia, seperti
mendirikan Gerakan Tiga A (3A) dengan slogannya yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang
Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia.

B. Hal-Hal Yang Dilakukan Jepang Selama Berada Di Indonesia

Untuk menjalankan propagandanya untuk menguasai Indonesia serta


memenangkan Perang Asia Pasifik, pemerintah Jepang melakukan beberapa hal,
diantaranya:

1. Membentuk Pemerintahan Militer


Berikut adalah susunan pemerintahan militer Jepang di Asia Tenggara
(termasuk Indonesia) adalah sebagai berikut:
a. Gunshireikan (Panglima Terntara)
Gunshireikan atau Saiko Shikikan adalah panglima tertinggi/pucuk
pimpinan militer tentara Jepang di kawasan Asia Tenggara. Berpusat di kota
Saigon, Vietnam.
b. Gunseikan (kepala pemerintahan militer)
Gunseikan adalah pelaksana sehari-hari pemerintahan militer Jepang
di Indonesia. Kantor pusat pemerintahan militer ini disebut Gunseikanbu. Di
lingkungan Gunseikanbu terdapat lima bu (semacam departmen).

4
2. Membentuk Pemerintahan Sipil

Jepang juga membentuk Pemerintahan Sipil untuk mendukung kelancaran


pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat kemiliteran.

3. Membentuk Organisasi Sipil

Selain membentuk pemerintahan, Jepang juga membentuk beberapa organisasi-


organisasi. Dibawah ini adalah contoh dari organisasi sipil yang dibentuk Jepang:

a) Gerakan 3A

Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat Indonesia,


Jepang membentuk sebuah perkumpulan yang dinamakan Gerakan Tiga A
yang dibentuk pada tanggal 29 Maret 1942. Perkumpulan ini memiliki tiga
semboyan, yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang
Pemimpin Asia. Gerakan ini dipimpin oleh Mr. Syamsuddin. Namun, gerakan
ini lama kelamaan kurang mendapat tanggapan dari rakyat Indonesia.
Akhirnya pada tanggal 16 April 1943, gerakan ini dibubarkan.

b) Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)

Setelah gagal menjalankan propaganda Gerakan 3A, kemudian Jepang


berusaha mengajak tokoh-tokoh nasionalis untuk menggerakkan seluruh
rakyat. Empat Serangkai, yang terdiri dari Ir. Soekarno, Drs. Mohammad
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH. Mas Mansyur, dipercaya untuk
memimpin gerakan tersebut. Tujuan PUTERA adalah untuk membangun dan
menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda.
Namun sebenarnya, gerakan ini bertujuan untuk memikat rakyat Indonesia
agar mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk membantu jepang dalam
Perang Asia Timur Raya.

PUTERA pada awal berdirinya mendapat sambutan yang luar biasa


dari masyarakat. Gerakan tersebut telah berhasil mempersiapkan rakyat
secara mental bagi kemerdekaan Indonesia. Melalui rapat-rapat dan media
massa, pengaruh PUTERA semakin meluas. Hal ini dimanfaatkan oleh
5
pemimpin-pemimpin nasionalis untuk mempersiapkan ke arah
kemerdekaan. Hal ini tentu membuat Jepang merasa khawatir. Pada
akhirnnya pada tahun 1944 gerakan PUTERA resmi dibubarkan oleh Jepang.

c) MIAI dan MASYUMI

Berbeda dengan pemerintah Belanda dulu yang cenderung anti


terhadap umat Islam, Jepang lebih ingin bersahabat dengan umat Islam di
Indonesia. Jepang memerlukan kekuatan Islam yang besar untuk membantu
melawan tentara sekutu. Oleh karena itu, pemerintah Jepang memutuskan
untuk mengaktifkan kembali organisasi MIAI yang sebelumnya telah
dibekukan oleh Belanda. Organisasi ini diketuai oleh Wondoamiseno serta
dibantu oleh K.H. Mas Mansur sebagai ketua muda dan K.H. Taufiqurrahman
sebagai penasehat. Dengan demikian, diharapkan MIAI dapat digerakkan
kembali sehingga umat Islam di Indonesia dapat dimobilisasi untuk
keperluan militer.

d) Jawa Hokokai

Pada tahun 1944, situasi mulai berbalik. Jepang yang biasanya selalu
menang dalam pertempuran, perlahan tentara Jepang mulai dapat
dikalahkan tentara Sekutu di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan
kedudukan Jepang di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Oleh karena itu,
Jendral Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa). Untuk menghadapi situasi perang
tersebut, Jepang membutuhkan persatuan dan kesatuan segenap rakyat baik
lahir maupun batin. Rakyat diharapkan rela memberikan darma baktinya
kepada pemerintah Jepang demi kemenangan perang. Kebaktian yang
dimaksud mencangkup tiga hal, yaitu mengorbankan diri, mempertebal
persaudaraan, dan melaksanakan suatu tindakan dengan bukti. Susunan dan
kepemimpinan organisasi Jawa Hokokai langsung dipegang oleh orang
Jepang, karena Jawa Hokokai adalah organisasi resmi dari pemerintah.

6
4. Membentuk organisasi militer dan semimiliter

Berikut adalah macam-macam organisasi militer dan semimiliter yang


dibentuk Jepang:

1) Organisasi Semimiliter:
a. Seinendan
b. Seinentai dan Gakutotai
c. Keibodan
d. Fujinkai
e. Barisan Pelopor
f. Kaikyo Seinen Teishinti
2) Organisasi Militer
a. Heiho
b. Pembela Tanah Air (PETA)
c. Pengerahan Romusha

C. Kekuasaan Jepang di Indonesia

Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak 8 Maret 1942 ketika
Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati,
Bandung. Jepang berhasil menduduki Hindia-Belanda dengan tujuan untuk
menguasai sumber-sumber alam, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi
perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dijadikan sebagai pusat
penyediaan seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera menjadi sumber
minyak utama.

Jepang tanpa banyak menemui perlawanan berhasil menduduki Indonesia.


Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan bala tentara Jepang dengan
perasaan senang dan gembira karena berpikir Jepang telah membebaskan bangsa
Indonesia dari belenggu penjajahan kolonial Belanda.

Pada awal pergerakannya, pemerintah militer Jepang bersikap baik terhadap


bangsa Indonesia dengan mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia. Tetapi

7
akhirnya sikap baik itu berubah setelah sekian waktu Jepang menduduki Indonesia.
Apa yang ditetapkan pemerintah Jepang seolah mendukung kemerdekaan
Indonesia. Padahal sebenarnya Jepang berlaku demikian demi kepentingan
pemerintahannya yang pada saat itu sedang menghadapi perang. Apalagi setelah
Jepang mengetahui harapan yang besar dari Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan, mereka mulai menciptakan propaganda-propaganda untuk menaruh
kepercayaan pada hati bangsa Indonesia. Jepang pun terlihat seolah-olah memihak
pada kepentingan bangsa Indonesia.

Untuk memengaruhi masyarakat Indonesia, agar mau membantu Jepang


maka Jepang melakukan berbagai cara antara lain sebagai berikut:

• Mendera merah putih diizinkan berkibar.


• Lagu Indonesia Raya diizinkan untuk dinyanyikan.
• Bahasa Indonesia diizinkan digunakan sebagai bahasa pengantar.
• Mendirikan berbagai organisasi.

D. Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang

Beberapa wilayah yang dikuasai oleh Jepang dan mendapat perlawanan dari
rakyat Indonesia diantaranya:

1) Perlawanan di Aceh

Aceh menjadi salah satu wilayah yang dikuasai Jepang. Masyarakat Aceh
diperlakukan dengan sewenang-wenang dan mengalami penderitaan yang
cukup lama karena banyak rakyat Aceh yang dikerahkan untuk Romusha. Akibat
hal itu, pada 10 November 1942 terjadi penyerangan terhadap Jepang di Cot
Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan
seorang guru mengaji di Cot Plieng. Sebanyak dua kali Jepang berusaha
menaklukkan wilayah Cot Plieng, dua-duanya pun berhasil digagalkan oleh
rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil memukul mundur Jepang ke
daerah Lhokseumawe. Kemudian pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut
Cot Plieng, dan Tengku Abdul Jalil harus gugur di tempat saat sedang beribadah.
8
2) Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya)

Singaparna, Tasikmalaya, menjadi salah satu wilayah yang berhasil di


duduki oleh Jepang. Pada masa itu, rakyat Singaparna dipaksa untuk mengikuti
upacara Seikerei. Upacara Seikerei merupakan upacara penghormatan kepada
kaisar Jepang dengan cara membungkuk kearah matahari terbit. Dengan cara
seperti ini, masyarakat Singaparna merasa sangat dipermalukan dan dilecehkan.
Selain itu, mereka juga merasa menderita karena diperlakukan secara
sewenang-wenang dan kasar oleh Jepang. Akibatnya, pada bulan Februari 1944,
rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pasukan
perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa. Akan tetapi Jepang berhasil
menangkap Kiai Zainal Mustofa pada tanggal 25 Februari 1944, dan pada tanggal
25 Oktober 1944, Kiai Zainal harus menghentikan perjuangannya setelah beliau
dihukum mati.

3) Perlawanan di Indramayu

Indramayu mendapatkan perlakuan yang sama oleh Jepang, masyarakat


Indramayu dipaksa menjadi romusha, bekerja di bawah tekanan dan
diperlakukan secara sewenang-wenang. Oleh karena itu, masyarakat Indramayu
juga melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pemberontakan tersebut terjadi di
Desa Kaplongan pada bulan April 1944. Selanjutnya beberapa bulan kemudian,
tepatnya tanggal 30 Juli 1944 terjadi pemberontakan di Desa Cidempet,
Kecamatan Loh Bener.

4) Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA)

Perlawanan juga terjadi di Blitar. Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi


pemberontakan yang dilakukan para tentara PETA (Pembela Tanah Air) di
bawah pimpinan Supriyadi. Pemberontakan ini merupakan pemberontakan
terbesar pada masa pendudukan Jepang.

9
E. Menyerahnya Jepang Kepada Sekutu
Amerika Serikat membalas serangan Jepang dengan menjatuhkan bom atom
di kota Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945. Berikutnya, pada 9 Agustus 1945,
Amerika Serikat melakukan pengeboman lanjutan di kota Nagasaki, Jepang. Jepang
mengabarkan bahwa pasukannya berada di ambang kekalahan. Jepang kemudian
berjanji akan segera menghadiahkan kemerdekaan kepada Indonesia.

Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu. Setelah


mendengar kabar menyerahnya Jepang, golongan muda Indonesia segera mendesak
golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Para pejuang
kemerdekaan Indonesia telah melakukan persidangan-persidangan BPUPKI (badan
bentukan Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia), hanya
pernyataan proklamasi saja yang belum dilakukan.

Bahkan, pada 16 Agustus 1945, PPKI (panitia yang melanjutkan tugas


BPUPKI) menggagalkan persidangan karena adanya desakan dari golongan muda
untuk segera memerdekakan Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945, setelah melewati
peristiwa-peristiwa bersejarah demi mencapai kemerdekaan, akhirnya Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya. Dengan demikian berakhirlah penjajahan
Jepang di Indonesia.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sejak Pearl Harbour dibom oleh tentara angkatan udara Jepang pada 8
Desember 1941, Jepang terus melancarkan serangan ke angkatan laut Amerika
Serikat di wilayah Pasifik. Jepang membutuhkan amunisi tambahan untuk
kebutuhan perang mereka, sehingga mereka segera mencari dan menduduki
beberapa daerah-daerah yang kaya akan sumber daya seperti bahan mentah, hasil
pertanian serta memiliki tenaga manusia yang besar untuk menopang kebutuhan
industri dan perang, salah satunya di wilayah Indonesia.
Untuk menjalankan propagandanya untuk menguasai Indonesia serta
memenangkan Perang Asia Pasifik, pemerintah Jepang melakukan beberapa hal,
diantaranya: memebentuk pemerintahan militer, membentuk pemerintahan sipil,
membentuk organisasi sipil, membentuk organisai militer dan simimiliter.

Dan bentuk dari perlawanan indonesia terhadap jepang di antaranya adalah


perlawanan di aceh, perlawanan singaparna (tasikmalaya), perlawanan indramayu,
perlawanan bilitar.

Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu. Setelah


mendengar kabar menyerahnya Jepang, golongan muda Indonesia segera mendesak
golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Para pejuang
kemerdekaan Indonesia telah melakukan persidangan-persidangan BPUPKI (badan
bentukan Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia), hanya
pernyataan proklamasi saja yang belum dilakukan.

B. SARAN
Sebagai manusia yang tidak lepas dari berbagai kekurangan, kami sadar
makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu mohon bantuan serta kritik

11
dan sarannya agar bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah di waktu yang
selanjutnya. Untuk kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://habibhp.blogspot.com/2016/11/contoh-makalah-masa-pendudukan-jepang.html?m=1

http://www.gurusejarah.com/2015/01/perang-melawan-tirani-jepang.html

www.sejarawan.com/170-latar-belakang-masuknya-jepang-ke-indonesia.html

www.sejarah-interaktif.blogspot.com/2011/12/latar-belakang-jepang-menguasai.html

13

Anda mungkin juga menyukai