Disusun oleh :
WILDAN RIFANDI
ABDULLAH MUKTI
F. NAUFAL M.
INDAH Z.
AGISNI N.
YONA S.
XII-IPA3
2023-2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiraT Allah SWT, yang telah
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita semua Nabi
Muhammad SAW, tak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya dan sampai
kekurangan, baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Oleh karena itu, penyusun dengan
rendah hati menerima saran dan kritik oleh pembaca agar penyusun dapat
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................2
A. Jepang Sebelum Memasuki Masa Restorasi Meiji...........................................2
B. Pengeboman Amerika Serikat.............................................................................2
C. Awal Mula Masuknya Jepang Ke Indonesia.....................................................3
D. Perlawanan Indonesia terhadap Jepang..............................................................3
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN..........................................................................................................10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengeboman Pearl Harbor adalah serangan dadakan yang dilakukan oleh
Angkatan Laut Kekaisaran Jepang terhadap Armada Pasifik Angkatan Laut
Amerika Serikat yang tengah berlabuh di Pangkalan AL Pearl Harbor, Hawaii,
pada 8 Desember 1941 turut berdampak pada masuknya Jepang ke Hindia
Belanda. Alasan utama Jepang datang ke Hindia Belanda adalah untuk
mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang (minyak bumi, timah
dan alumunium). Pada saat itu, Jepang sudah menjadi negara fasis yang menganut
ideologi fasisme, di mana kekuasaan berada pada seorang diktator dan otoriter.
Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Ambon dan menguasai seluruh Maluku,
dan pada tanggal 12 Januari 1942 Tarakan dan Balikpapan berhasil dikuasai.
Setelah memasuki Pontianak, Jepang menyerang Sumatra. Akhirnya, Jenderal
Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa (1 Maret 1942) di tiga tempat:
Banten, Eretan Wetan-Indramayu, dan Bojonegoro. Tidak berdaya menghadapi
serangan Jepang di Hindia Belanda, Jenderal Ter Poorten, atas nama komandan
pasukan Belanda di pihak Sekutu, menandatangani penyerahan tanpa syarat
kepada Jepang. Jepang sendiri saat itu diwakili oleh Jenderal Imamura. Peristiwa
ini terjadi di Kalijati, Subang sehingga disebut Kapitulasi Kalijati. Dengan
kapitulasi ini, penjajahan Belanda di Indonesia berakhir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan Jepang menjajah Indonesia ?
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
ideologi fasisme, di mana kekuasaan berada pada seorang diktator dan otoriter.
Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Ambon dan menguasai seluruh Maluku,
dan pada tanggal 12 Januari 1942 Tarakan dan Balikpapan berhasil dikuasai.
Setelah memasuki Pontianak, Jepang menyerang Sumatra. Akhirnya, Jenderal
Imamura dan pasukannya mendarat di Jawa (1 Maret 1942) di tiga tempat:
Banten, Eretan Wetan-Indramayu, dan Bojonegoro. Tidak berdaya menghadapi
serangan Jepang di Hindia Belanda, Jenderal Ter Poorten, atas nama komandan
pasukan Belanda di pihak Sekutu, menandatangani penyerahan tanpa syarat
kepada Jepang. Jepang sendiri saat itu diwakili oleh Jenderal Imamura. Peristiwa
ini terjadi di Kalijati, Subang sehingga disebut Kapitulasi Kalijati. Dengan
kapitulasi ini, penjajahan Belanda di Indonesia berakhir.
C. Awal Mula Masuknya Jepang Ke Indonesia
Di awal kedatangannya, Jepang disambut dengan gembira oleh rakyat
Indonesia, karena Jepang dianggap telah membebaskan Indonesia dari belenggu
Pemerintah Hindia Belanda. Jepang menampilkan dirinya sebagai ‘saudara tua’
karena sama-sama berasal dari Asia, dan semakin jauh memikat hati rakyat
Indonesia dengan menyiksa tawanan Belanda di depan umum dan membebaskan
rakyat pribumi yang ditawan Belanda. Setiap harinya, Jepang memutarkan lagu
Indonesia Raya melalui radio dan mengibarkan bendera Merah Putih di samping
bendera Jepang. Untuk mendapat dukungan dari rakyat Indonesia, Jepang
melancarkan propaganda dengan membentuk organisasi pergerakan, yang paling
awal adalah Gerakan Tiga A (3A), yang memiliki tiga semboyan: Nippon
Pelindung Asia; Nippon Pemimpin Asia; Nippon Cahaya Asia. Gerakan ini
didirikan pada 29 April 1942 dengan Mr Syamsudin ditunjuk sebagai ketua.
Gerakan Tiga A (3A) ini tidak bertahan lama karena terlalu menonjolkan Jepang
dan bukan gerakan kebangsaan, sehingga rakyat kurang bersimpati. Akhirnya,
gerakan ini dibubarkan pada akhir tahun 1942.
D. Perlawanan Indonesia terhadap Jepang
Pada tahun 1944, posisi Jepang makin terimpit dalam Perang Pasifik.
Untuk meraih dukungan rakyat Indonesia, Jepang membentuk berbagai organisasi
dan menggaet tokoh nasional, serta memberikan janji kemerdekaan yang dikenal
3
dengan Janji Koiso, yang disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang Kuniaku
Koiso pada 7 September 1944 dalam sidang istimewa Teikoku Henkai ke-85 di
Tokyo. Namun, janji ini tidak kunjung dipenuhi Jepang, sehingga beberapa tokoh
pergerakan, termasuk Soekarno, bersikap keras kepada Jepang. Akhirnya,
dibentuklah Dokoritsu Zyumbi Coosakai atau Badan Penyelidik Usaha
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 26 April 1945. Tokoh-tokoh yang
direkrut antara lain Soekarno, Moh Hatta, Soepomo, AA Maramis, Abdul Wahid
Hasyim, dan Moh Yamin. Namun, Jepang tidak pernah melunasi janji ini. Pada
tanggal 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima, dan pada
9 Agustus ke Nagasaki. Akibatnya, Jepang menyatakan kekalahannya dan
menyerah.
Melihat kembali zaman pendudukan Jepang, banyak kebijakan yang
dilakukan Jepang dalam berbagai bidang, antara lain di bidang sosial, ekonomi,
dan pendidikan. Dari segi sosial, Jepang memberlakukan sistem kerja paksa
dengan merekrut pemuda Indonesia menjadi romusha. Tidak hanya dipekerjakan
di Indonesia, ada pula romusa yang dipekerjakan di Thailand dan Burma dalam
proyek pembangunan jalan kereta api Nong Pla Duk (Thailand)-Thanbyuzayet
(Burma) sepanjang 415 km. Mereka diperlakukan tidak manusiawi: upah mereka
dipotong oleh mandor, fasilitas dan tenaga medis tidak memadai, jatah makan
minim, dan apabila sakit dan tidak bisa bekerja lagi akan dikubur hidup-hidup.
Sementara itu, para wanita Indonesia direkrut menjadi jugun ianfu (wanita
penghibur) yang menjadi budak seks para tentara Jepang sekaligus menjadi
korban kekerasan. Di bidang ekonomi, Jepang memberlakukan ekonomi perang
dan ekonomi self help. Ekonomi perang adalah Ekonomi perang adalah kebijakan
mengerahkan semua kekuatan ekonomi untuk menopang keperluan perang,
sedangkan ekonomi self help berarti berusaha untuk memenuhi sendiri kebutuhan
pemerintahan Jepang di Indonesia. Jepang memaksa menanam karet, kina, gula,
dan beras. Pengawasan perkebunan diserahkan kepada Saibai Kigyo Kanrikodan
(SKK), badan pengawas yang dibentuk gunseikan yang bertindak sebagai
pelaksana pembelian dan penentuan harga jual hasil perkebunan. Sementara itu,
untuk padi, para petani harus menjual hasil produksi mereka sesuai kuota dan
4
harga yang ditentukan, dan mereka hanya berhak atas 40% keseluruhan hasil
panen. Rakyat sangat menderita akibat peraturan ini. Industri sandang merosot
sehingga banyak rakyat yang hanya bisa memakai karung atau lembaran karet
mentah. Jepang juga mengganti uang Belanda dengan uang Jepang dan
mencetak invasion money. Sementara dari segi pendidikan, sekolah-sekolah
peninggalan belanda seperti HIS, MULO, HBS, atau AMS diganti menjadi
Sekolah Rakyat, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Tinggi.
Bahasa Indonesia dipakai di semua sekolah dan bendera Merah Putih boleh
dikibarkan.
Kebijakan-kebijakan Jepang menuai banyak perlawanan dari rakyat
Indonesia saat itu. Di Singaparna (Tasikmalaya), perlawanan dipimpin Kiai Zainal
Mustofa pada Februari 1944 karena rakyatnya dipaksa untuk mengikuti upacara
Seikerei (upacara penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkuk
ke arah matahari terbit) dan diperlakukan secara sewenang-wenang oleh Jepang.
Di Blitar, terjadi perlawanan oleh perwira PETA pada 14 Februari 1945 dini hari
yang dipimpin oleh Supriyadi. Perlawanan ini disebabkan oleh simpati dan rasa
nasionalisme tentara PETA melihat kesengsaraan rakyat akibat kerja paksa
(romusha).
akhir kata, penjajahan Jepang memang menimbulkan dampak negatif bagi
masyarakat Indonesia, antara lain penderitaan rakyat akibat kebijakan romusha
dan jugun ianfu, dihapusnya organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia
Belanda, tidak adanya kebebasan pers, dan menangkap orang-orang yang
dicurigai anti-Jepang melalui Kempetai. Namun, ada pula dampak positif yang
dirasakan, antara lain bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar
dalam pendidikan, pembentukan struktur masyarakat hingga tingkat RW dan RT
(tonarigumi), didirikannya kumiai yang menjadi cikal bakal koperasi, dan
didapatnya pendidikan militer melalui organisasi-organisasi bentukan Jepang.
Penjajahan Jepang yang meskipun hanya berlangsung tiga setengah tahun, dan
menganggap dirinya sebagai ‘saudara tua’, sebenarnya jauh lebih kejam
dibandingkan penjajahan Belanda selama 350 tahun. Tentunya, penjajahan Jepang
atas Indonesia merupakan bentuk pelanggaran HAM, yakni hak asasi untuk hidup
5
bebas. Meskipun begitu, perlu kita sadari bahwa dengan adanya penjajahan
Jepang, rasa nasionalisme di antara tokoh-tokoh bangsa semakin digugah, yang
akhirnya membawa bangsa Indonesia pada kemerdekaannya. Di masa kini, kita
semua sebagai generasi muda dituntut untuk kritis menentang segala bentuk
penjajahan di bumi ini, namun tetap perlu mengambil hal-hal positif yang dapat
kita teladani sebagai modal untuk membangun negara yang lebih baik.
6
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebelum Restorasi Meiji, Jepang adalah negara feodal di bawah
keshogunan Tokugawa, dan menutup diri dari dunia luar. Kedatangan Komodor
Perry memicu Jepang untuk modernisasi dalam Restorasi Meiji, yang membawa
perubahan besar di berbagai bidang. Pengeboman Pearl Harbor oleh Jepang
menyebabkan mereka memasuki Hindia Belanda untuk sumber daya, mengakhiri
penjajahan Belanda dengan Kapitulasi Kalijati. Awalnya, Jepang disambut
sebagai pembebas oleh rakyat Indonesia, namun kekejamannya dan kebijakan-
kebijakannya, seperti romusha dan jugun ianfu, menyebabkan penderitaan besar.
Meski demikian, penjajahan Jepang juga membawa beberapa dampak positif,
seperti penggunaan bahasa Indonesia dalam pendidikan. Kebijakan Jepang
menimbulkan perlawanan dari rakyat Indonesia. Penjajahan Jepang, yang sangat
keras, juga membangkitkan semangat nasionalisme dan membantu mempercepat
kemerdekaan Indonesia. Meskipun penjajahan Jepang memiliki dampak negatif
yang besar, kontribusi terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak bisa
diabaikan, mendorong generasi saat ini untuk belajar dari sejarah dan membangun
masa depan yang lebih baik.
B. Saran
7
berkontribusi positif kepada bangsa.
8
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.minews.id/kisah/pengaruh-restorasi-meiji-terhadap-
kemajuan-jepang
https://tirto.id/langkah-strategis-jepang-sebelum-terjun-dalam-perang-
dunia-i-dan-ii-f79j
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/15/193000669/kedatangan-jepang-
ke-indonesia?page=all#:~:text=Pada%20Januari%201942%2C%20Jepang
%20mendarat,Ambon%20dan%20menguasai%20seluruh
%20Maluku.&text=Pada%201%20Maret%201942%2C
%20kemenangan,Pulau%20Wake%20di%20Samudera%20Pasifik.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/11/080000369/kedatangan-jepang-
di-indonesia-mengapa-disambut-gembira?page=all
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/18/130000769/janji-koiso-janji-
kemerdekaan-jepang-kepada-indonesia
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/12/130000169/gerakan-tiga-a-dan-
propaganda-jepang?page=all
https://tirto.id/bersekolah-di-zaman-nippon-bLTP
https://tirto.id/jugun-ianfu-budak-wanita-di-masa-penjajahan-jepang-
cgZz
https://historia.id/urban/articles/romusha-di-seberang-lautan-6jzJ6/
page/2
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/205929369/ekonomi-perang-di-
masa-pendudukan-jepang?page=all
https://kumparan.com/berita-hari-ini/perlawanan-rakyat-pada-masa-pendudukan-
jepang-kerap-berakhir-tragis-1u05tQnWTwo
10
LAMPIRAN
11