Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

❖ Andrean Difrant Hadiwiniata

❖ Diego Armando

❖ Irfansyah

❖ Realizul Hakim

❖ Reni Anjani

❖ Yuniarti

❖ Zaneta Arista Widiya

XI IPS 2

SMA N 10 SINGKAWANG BARAT

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok ini.
Makalah ini kami susun dengan judul "Akhir kependudukan Jepang di Indonesia". Dalam
kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada guru kami, yang
telah memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan makalah ini.

Dalam proses penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa penulisan makalah kelompok
ini bukanlah suatu yang mudah. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh anggota kelompok kami, yang telah bekerja keras dan saling
bekerjasama dalam mengumpulkan data dan menyusun isi makalah ini dengan baik dan
benar.

Singkawang, 12 Februari 2024.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang. ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah. ........................................................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................................................ 4
BAB II ....................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
A. Perlawanan Rakyat Indonesia. ........................................................................................ 5
B. Kekalahan Jepang. ........................................................................................................... 6
C. Reaksi Jepang dan Sekutu Ketika Indonesia melawan Kembali. ................................ 9
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 10
B. Saran. ............................................................................................................................... 10
C. Pertanyaan. ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942, ketika Jepang
berhasil mengalahkan Belanda dan menguasai wilayah Hindia Belanda. Jepang
bermaksud menjadikan Indonesia sebagai bagian dari Asia Timur Raya, yaitu rencana
Jepang untuk menciptakan suatu blok ekonomi dan politik yang dipimpin oleh Jepang
di Asia dan Pasifik.

Jepang mengklaim bahwa mereka datang sebagai pembebas Asia dari


penjajahan Barat, tetapi kenyataannya mereka melakukan berbagai kebijakan yang
menindas dan mengeksploitasi rakyat Indonesia. Jepang menerapkan sistem kerja
paksa (romusha), mengambil sumber daya alam Indonesia, melarang penggunaan
bahasa Belanda dan bahasa daerah, serta melakukan propaganda dan indoktrinasi
melalui media massa dan pendidikan.

B. Rumusan Masalah.
1. Apakah ada perlawana dari Rakyat Indonesia?
2. Apakah Jepang mengalami kekalahan?
3. Bagaimana reaksi Jepang dan Sekutu Ketika Indonesia melawan Kembali?

C. Tujuan
Tujuannya ialah memberi tahu kepada peneliti ataupun pembaca sekaligus
bahwa dulu, Rakyat Indonesia pernah berjuang untuk melawan Tentara Jepang dan
Sekutu kala itu.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perlawanan Rakyat Indonesia.


Meskipun demikian, rakyat Indonesia tidak diam saja menghadapi penjajahan
Jepang. Mereka melakukan berbagai bentuk perlawanan, baik bersenjata maupun
tidak bersenjata. Beberapa contoh perlawanan bersenjata adalah:

• Perlawanan di Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan ini
berlangsung dari tahun 1942 hingga 1945, dan berhasil menguasai beberapa
wilayah di Aceh.

• Perlawanan di Tasikmalaya yang dipimpin oleh KH. Zainal Mustofa.


Perlawanan ini dimulai pada tahun 1943, dan melibatkan para ulama dan santri.
Perlawanan ini berhasil menggempur markas Jepang di Tasikmalaya pada tahun
1944.

• Perlawanan di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi. Perlawanan ini dilakukan


oleh anggota PETA (Pembela Tanah Air), yaitu pasukan sukarela yang
dibentuk oleh Jepang. Perlawanan ini meletus pada tahun 1945, dan
menewaskan sekitar 300 tentara Jepang.

Selain perlawanan bersenjata, rakyat Indonesia juga melakukan perlawanan tidak


bersenjata, seperti mogok kerja, sabotase, demonstrasi, penyebaran pamflet, penyiaran
radio rahasia, dan pembentukan organisasi bawah tanah. Beberapa contoh organisasi
bawah tanah adalah:

• Boedi Oetomo 1908, yang dipimpin oleh Dr. Soetomo. Organisasi ini bergerak
di bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.

• Menteng 31, yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir. Organisasi ini bergerak di
bidang politik, dan menolak kerjasama dengan Jepang.

• Putera (Pusat Tenaga Rakyat), yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Organisasi ini
bergerak di bidang massa, dan mendukung kerjasama dengan Jepang untuk
mempersiapkan kemerdekaan.

5
B. Kekalahan Jepang.
Perlawanan rakyat Indonesia semakin memperlemah posisi Jepang di Indonesia.
Selain itu, Jepang juga mengalami kekalahan di berbagai front perang melawan Sekutu
(Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet). Beberapa pertempuran penting yang
menentukan kekalahan Jepang adalah:

1. Pertempuran Laut Karang (Coral Sea) pada Mei 1942. Pertempuran ini merupakan
pertempuran laut pertama yang melibatkan kapal induk kedua belah pihak.
Serangan Jepang dapat ditahan oleh Amerika Serikat. Pada pertempuran ini
Jepang mengalami kerugian dengan rusaknya beberapa kapal induk.
2. Pertempuran Midway pada Juni 1942. Pertempuran ini merupakan titik balik
perang Pasifik, karena Amerika Serikat berhasil menghancurkan empat kapal
induk Jepang. Pertempuran ini juga mematahkan rencana Jepang untuk
menyerang Hawaii dan Australia.
3. Pertempuran Guadalcanal pada Agustus 1942 hingga Februari 1943. Pertempuran
ini merupakan pertempuran darat pertama antara Amerika Serikat dan Jepang di
Pasifik. Amerika Serikat berhasil merebut pulau Guadalcanal dari Jepang, dan
menghentikan ekspansi Jepang di Pasifik Selatan.
4. Pertempuran Saipan pada Juni hingga Juli 1944. Pertempuran ini merupakan
pertempuran darat dan laut yang berlangsung di pulau Saipan, salah satu pulau
Mariana. Amerika Serikat berhasil menguasai pulau ini, dan mengancam wilayah
utama Jepang dengan pesawat pengebom B-29.
5. Pertempuran Iwo Jima pada Februari hingga Maret 1945. Pertempuran ini
merupakan pertempuran darat yang berlangsung di pulau Iwo Jima, salah satu
pulau Volcano. Amerika Serikat berhasil menguasai pulau ini, dan mendirikan
pangkalan udara untuk mendukung serangan ke Jepang.
6. Pertempuran Okinawa pada April hingga Juni 1945. Pertempuran ini merupakan
pertempuran darat, laut, dan udara terbesar dan terakhir di Pasifik. Amerika
Serikat berhasil menguasai pulau Okinawa, yang merupakan pintu gerbang ke
wilayah utama Jepang.
7. Kekalahan Jepang di berbagai front perang berdampak bagi pemerintahan yang
ada di Jepang. Pada tanggal 17 Juli 1944, Perdana Menteri Jenderal Hideki Tojo
diganti oleh Jenderal Kuniaki Koiso. Pada tanggal 7 September 1944, Koiso
memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia di kemudian hari.
8. Pada tanggal 1 Maret 1945, Panglima Tentara Jepang di Indonesia Letnan Jenderal
Kumakichi Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI adalah sebuah lembaga
yang bertugas menyusun rancangan dasar negara Indonesia merdeka.
9. Pada tanggal 29 April 1945, BPUPKI mengadakan sidang pertama, yang dipimpin
oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Sidang ini membahas tentang dasar negara,
bentuk negara, dan kedudukan kepala negara Indonesia merdeka.
10. Pada tanggal 10 Juli 1945, BPUPKI mengadakan sidang kedua, yang dipimpin
oleh Ir. Soekarno. Sidang ini membahas tentang rancangan konstitusi, lambang
negara, dan lagu kebangsaan Indonesia merdeka.
11. Pada tanggal 18 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan digantikan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI adalah sebuah lembaga yang
bertugas menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia.
12. Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di
kota Hiroshima, Jepang. Bom atom ini menewaskan sekitar 140.000 orang, dan
melukai sekitar 100.000 orang lainnya.
13. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua di
kota Nagasaki, Jepang. Bom atom ini menewaskan sekitar 70.000 orang, dan
melukai sekitar 75.000 orang lainnya.
14. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan penyerahan tanpa
syarat Jepang kepada Sekutu melalui siaran radio. Penyerahan ini secara resmi
ditandatangani pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal USS Missouri di
Teluk Tokyo.
15. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta mendengar siaran radio
tentang penyerahan Jepang kepada Sekutu. Kaisar Hirohito menyatakan bahwa
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, setelah mengalami kekalahan di
berbagai front perang, terutama akibat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima
dan Nagasaki123.

Berita ini menimbulkan reaksi berbeda di kalangan pemimpin pergerakan nasional


Indonesia. Soetan Sjahrir, yang merupakan tokoh muda, mendesak agar kemerdekaan
Indonesia segera diproklamasikan tanpa menunggu janji Jepang3. Namun, Soekarno
dan Hatta, yang merupakan tokoh tua, lebih berhati-hati dan ingin membicarakan hal

7
ini dalam rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 16 Agustus
19454.

Soekarno dan Hatta berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus didasarkan


pada revolusi yang terorganisasi, bukan hanya sekadar deklarasi. Mereka juga ingin
menghindari konflik dengan Jepang maupun Sekutu, yang mungkin tidak mengakui
kemerdekaan Indonesia4. Mereka juga belum yakin dengan kepastian berita
kekalahan Jepang, karena mereka baru saja pulang dari Dalat, Vietnam, usai bertemu
dengan pemimpin militer tertinggi Jepang untuk kawasan Asia Tenggara, Marsekal
Terauchi. Terauchi menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia di kemudian hari.
Namun, golongan muda tidak sabar menunggu janji Jepang atau rapat PPKI. Mereka
mengambil inisiatif untuk menculik Soekarno dan Hatta pada malam hari, dan
membawa mereka ke Rengasdengklok, Karawang. Di sana, mereka membujuk
Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945. Peristiwa ini dikenal sebagai Peristiwa Rengasdengklok.
C. Reaksi Jepang dan Sekutu Ketika Indonesia melawan Kembali.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta diakui oleh Jepang
maupun Sekutu. Jepang merasa terkejut dan kecewa dengan tindakan Soekarno dan
Hatta, karena mereka merasa telah memberikan banyak bantuan kepada Indonesia
dalam persiapan kemerdekaan. Jepang juga merasa khawatir dengan reaksi Sekutu,
yang mungkin akan menganggap Jepang sebagai pengkhianat atau kolaborator dengan
Indonesia. Oleh karena itu, Jepang berusaha untuk menunda pengakuan kemerdekaan
Indonesia, dan meminta Soekarno dan Hatta untuk menunggu kedatangan Sekutu.

Sekutu sendiri tidak mengakui proklamasi kemerdekaan Indonesia, karena


mereka masih menganggap Indonesia sebagai wilayah jajahan Belanda yang harus
dikembalikan kepada Belanda. Sekutu juga merasa tidak senang dengan peran Jepang
dalam membantu Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Sekutu berencana
untuk menduduki Indonesia sebagai bagian dari operasi pembebasan Asia dari
penjajahan Jepang. Sekutu juga berencana untuk menyerahkan kekuasaan di
Indonesia kepada Belanda setelah situasi stabil.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.
Akhir pendudukan Jepang di Indonesia merupakan awal dari kemerdekaan Indonesia.
Kemerdekaan ini tidak datang dengan mudah, tetapi harus diperjuangkan dengan darah
dan air mata oleh rakyat Indonesia. Kemerdekaan ini juga tidak dapat dipisahkan dari
peran Jepang dalam membantu persiapan kemerdekaan Indonesia. Meskipun Jepang
melakukan penjajahan dan penindasan terhadap rakyat Indonesia, tetapi Jepang juga
memberikan peluang dan fasilitas bagi rakyat Indonesia untuk mempersiapkan
kemerdekaan. Kemerdekaan ini juga tidak dapat dipisahkan dari peran Sekutu dalam
mengakhiri penjajahan Jepang di Asia. Meskipun Sekutu tidak mengakui kemerdekaan
Indonesia pada awalnya, tetapi Sekutu juga memberikan tekanan dan mediasi bagi
Belanda untuk mengakui kedaulatan Indonesia pada akhirnya. Kemerdekaan ini juga
tidak dapat dipisahkan dari peran rakyat Indonesia sendiri dalam mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman Jepang maupun Sekutu. Rakyat Indonesia menunjukkan
semangat juang yang tinggi dan kesatuan yang kokoh dalam menghadapi musuh-musuh
kemerdekaan.

B. Saran.
Kita harus menjaga Negara Indonesia dalam penjajahan negara lain, dan jangan
berperilaku sesuai dengan apa yang dilakukan Jepang terhadap bangsa Indonesia.

C. Pertanyaan.
1. Bagaimana akhir dari masa pendudukan Jepang di Indonesia?
2. Berapa lama kedudukan Jepang di Indonesia?
3. Dimana Jepang pertama kali datang ke Indonesia?
DAFTAR PUSTAKA
https://an-nur.ac.id/blog/akhir-pendudukan-jepang-di-indonesia.html

11

Anda mungkin juga menyukai