Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

"Dari Rangasdengklok Hingga Penengasan Timur"

Disusun Oleh:
Annisa Dwi Angel

Dewi Rahmawati

Nirmala

Ratu Rachil Rizkia

Risma Asyifa

Rizky Linda Anantasya

SMA NEGERI 6 SERANG


JL. RAYA PETIR KM.04, Cipocok Jaya, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten,
42121.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-NYA,
yang mana telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang dari rangasdengklok
hingga penengasan timur ini dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang sejarah Indonesia.

Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa syukur telah


menyelesaikan makalah tentang dari rangasdengklok hingga penengasan
timur seperti sekarang ini dengan baik selama proses pembuatan makalah
dari awal hingga akhir.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari


sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, khususnya dari Bapak/Ibu guru, guna menjadi acuan dalam
bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Terimakasih.

Serang, 19 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.......................................................................................1.1
B. Rumusan masalah.................................................................................1.1
C. Tujuan....................................................................................................1.2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bagiamana Jepang Bertekuk Lutut........................................................2.1


B. Bagiamana Peristiwa Rengasdengklok..................................................2.4
C. Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI........................2.5
D. Bagaimana Proses Proklamasi..............................................................2.6
E. Dukungan Dari Berbagai Lapisan..........................................................2.8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................3.1
B. Saran…………………………………………………………….……………3.1

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................4.1

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun Yang berarti pohon,
artinya sebuah pohon yang terus berkembang daritingkat yang sederhana
ke tingkat yang lebih kompleks atau lebih maju. Dalam bahasa Inggris, kata
sejarah (History) berarti masalampau umat manusia. Dalam bahasa Jerman,
kata sejarah(Geschicht) berarti sesuatu yang telah terjadi. W.J.S.
Poerwadaraminta menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga
pengertian sebagai berikut:

1. Sejarah berarti silsilah atau asal usul.


2. Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadipada
masa lampau.
3. Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentangkejadian
atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

Dalam kata lain sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam
kehidupan umat manusia.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang Sejarah Bangsa Indonesia, maka
diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sebagai berikut:

1. Bagaimana Jepang bertekuk lutut?


2. Bagiamana Peristiwa Rengasdengklok?
3. Bagaimana Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI?
4. Bagaimana Proses Proklamasi?
5. Dukungan Dari Berbagai Lapisan

1.1
C. Tujuan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
Pengetahuan kelompok kami dan pembaca tentang pentingnya mengetahui
sejarah bangsa Indonesia.

1.2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jepang bertekuk lutut
Di atas kapal perang USS Missouri di Tokyo Bay, Jepang secara resmi
menyerah pada sekutu untuk mengakhiri Perang Dunia II. Angkatan Laut
dan Angkatan Darat Jepang telah dilumpuhkan. Blokade laut dan
pengeboman kota oleh sekutu telah menghancurkan perekonomian Jepang.
Pada akhir Juni, pasukan Amerika Serikat (AS) menguasai Okinawa, sebuah
pulau yang strategis tempat mereka bisa melakukan serangan ke pulau-
pulau utama Jepang. Jenderal Douglas MacArthur memimpin serangan
yang dinamai ‘Operasi Olimpiade’ tersebut pada November 1945.

Dilansir dari History, invasi AS ke Jepang menjadi invasi lautan paling


mengerikan sepanjang masa, bahkan lebih kejam dari invasi Normandia.
Pada 16 Juli, AS diam-diam meledakkan bom atom pertama di dunia di
gurun New Mecixo.

Sepuluh hari kemudian, AS mengeluarkan Deklarasi Postdam yang


menuntut penyerahan tanpa syarat semua angkatan bersenjata Jepang. Jika
Jepang tidak patuh, AS mengancam akan memberikan kehancuran di tanah
Jepang. Pada 28 Juli, Perdana Menteri Jepang Kantaro Suzuki memberi
respons dengan mengatakan kepada media jika Pemerintah Jepang tidak
menghiraukan ancaman sekutu. Presiden AS Harry Truman lalu
memerintahkan pasukan untuk melancarkan serangan.

Pada 6 Agustus, pesawat bomber B-29 Enola Gay menjatuhkan bom


atom di Kota Hiroshima di Jepang. Ledakan bom menewaskan sekitar 80
ribu orang dan melukai ribuan orang lainnya.

2.1
Setelah serangan ke Hiroshima, satu faksi dewan perang Jepang
menawarkan agar pemerintah menerima Deklarasi Postdam. Namun
sebagian besar faksi menolak menyerah tanpa syarat.

Pada 8 Agustus, kondisi Jepang semakin memburuk saat Uni Soviet


mendeklarasikan perang terhadap Jepang. Pasukan Uni Soviet menyerang
Manchuria, sementara bom atom AS kedua dijatuhkan di kota pesisi
Nagasaki.

Pada 9 Agustus tengah malam, Kaisar Jepang Hirohito mengadakan


pertemuan dan mengatakan kepada Perdana Menteri Suzuki jika Jepang
akan menerima Deklarasi Postdam. Pada 10 Agustus pesan tersebut
disampaikan ke AS.

Pada 12 Agustus, AS menjawab, untuk memerintah negara, Kaisar dan


Pemerintahan Jepang harus tunduk pada Panglima Tertinggi Sekutu.
Setelah mempertimbangkan selama dua hari, Kaisar Hirohito
memerintahkan Pemerintah Jepang untuk menyiapkan teks penyerahan.

Pada 2 September, lebih dari 250 kapal perang sekutu bersandar di


Tokyo Bay. Bendera AS, Inggris, Uni Soviet, dan Cina berkibar di atas USS
Missouri. Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru Shigemitsu menandatangani
nota penyerahan atas nama pemerintah Jepang dan Jendral Yoshijiro
Umezu menandatangani atas nama angkatan bersenjata Jepang.

Usai Jepang Menyerah, Ho Chi Minh Deklarasikan Kemerdekaan


Vietnam, Beberapa jam setelah Jepang menyerah di Perang Dunia II, tokoh
komunis Vietnam Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam dari
penjajahan Prancis pada 2 September 1945. Deklarasi dilakukan di depan
rakyat Vietnam yang berkumpul di Ba Dinh Square, Hanoi Lahir pada 1890,
Ho Chi Minh meninggalkan Vietnam untuk menjadi juru masak di sebuah
kapal Prancis pada 1911.

2.2
Setelah beberapa tahun bekerja sebagai seorang pelaut, ia lalu tinggal
di London dan kemudian pindah ke Prancis. Di Prancis, ia menjadi anggota
pendiri Partai Komunis Prancis pada 1920, seperti dikutip dalam History.

Di sana, ia mengorganisir kelompok gerilyawan Vietnam yang


dinamakan Viet Minh, untuk memperjuangkan kemerdekaan Vietnam.
Jepang saat itu menduduki Indocina Prancis pada 1940 dan bekerja sama
dengan pejabat Prancis yang loyal pada rezim Vichy.

Ho kemudian menjalin kontak dengan sekutu dan membantu


melancarkan serangan kepada Jepang di Cina Selatan. Namun pada awal
1945, Jepang menggulingkan pemerintahan Prancis di Vietnam dan
mengeksekusi sejumlah pejabat Prancis. Ketika Jepang secara resmi
menyerah kepada Sekutu pada 2 September 1945, Ho Chi Minh merasa
cukup berani memproklamirkan kemerdekaan Republik Demokratik
Vietnam.

Pasukan Prancis saat itu langsung merebut Vietnam Selatan dan


membuka tawaran kesepakatan dengan Komunis Vietnam. Kesepakatan tak
terjadi sampai pada 1946 saat sebuah kapal perang Prancis membombardir
Kota Haipong Vietnam dan membunuh ribuan orang.

Sebagai balasan, kelompok gerilyawan Viet Minh melancarkan serangan


untuk melawan Prancis di Hanoi pada 19 Desember 1945, yang menandai
awal Perang Indochina Pertama.

Dalam perang yang berlangsung selama delapan tahun tersebut, komunis


Cina Mao Zedong mendukung Viet Minh, sementara Amerika Serikat
membantu pasukan Prancis dan pasukan Vietnam anti-komunis.

Pada 1954, Prancis mengalami kekalahan besar di Dien Bien Phu, barat
laut Vietnam. Kekalahan tersebut kemudian mendorong dilaksanakannya
perundingan perdamaian di sebuah konferensi di Jenewa.

2.3
Dalam perundingan itu ditentukan Vietnam dibagi menjadi dua wilayah, yaitu
utara dan selatan. Ho menjadi pemimpin di Vietnam Utara sedangkan Kaisar
Bao Dai menjadi pemimpin di Vietnam Selatan.

Pada akhir 1950an, Ho Chi Minh mengadakan gerakan gerilya komunis di


Vietnam Selatan, yang disebut Viet Cong. Vietnam Utara dan Viet Cong
berhasil menentang AS yang memberikan intervensi militer kepada Vietnam
Selatan selama satu dekade.

Ho Chi Minh meninggal dunia pada 2 September 1969, 25 tahun setelah


mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam dari Prancis dan hampir enam
tahun sebelum pasukannya berhasil menyatukan kembali Vietnam Utara
dan Vietnam Selatan di bawah pemerintahan komunis. Saigon, ibu kota
Vietnam Selatan, berganti nama menjadi Ho Chi Minh City setelah jatuh ke
tangan komunis pada 1975

B. Peristiwa Rengasdengklok
Para pejuang dari golongan muda membawa Sukarno dan Hatta ke
Rengasdengklok, dekat Karawang. Pengamanan pun berjalan lancar karena
dibantu oleh Latief Hendraningrat yang merupakan prajurit PETA (Pembela
Tanah Air) berpangkat Sudanco atau Komandan Kompi.

Tepat pada pukul 04.30 dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno
bersama Fatmawati dan putra sulungnya, Guntur, serta Hatta dibawa ke
Rengasdengklok, kemudian ditempatkan di rumah seorang warga keturunan
Tionghoa bernama Jiauw Ki Song. Aksi “penculikan” ini semula
dimaksudkan untuk menekan Sukarno dan Hatta agar bersedia segera
memproklamirkan kemerdekaan, tetapi karena wibawa dua tokoh bangsa
itu, para pemuda pun merasa segan.

2.4
Di Jakarta, Achmad Soebardjo yang termasuk tokoh dari golongan tua
mengetahui peristiwa tersebut. Ia lantas menemui Wikana, salah satu tokoh
pemuda. Pembicaraan pun dilakukan dan disepakati bahwa kemerdekaan
harus segera dideklarasikan di Jakarta.

Selanjutnya, Achmad Soebardjo bersama dengan Sudiro dan Jusuf


Kunto menuju Rengasdengklok untuk menjemput Sukarno-Hatta dan
membawa keduanya kembali ke Jakarta. Pada hari itu juga, dilakukan
pembicaraan terkait rencana pelaksanaan deklarasi kemerdekaan. Malam
harinya, di kediaman Laksamana Muda Maeda, seorang perwira Jepang
yang mendukung kemerdekaan Indonesia, dirumuskanlah naskah teks
proklamasi.

C. Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI


Rumusan teks proklamasi ini disusun pada 16 Agustus 1945 di rumah
Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Penguhubung Angkatan Laut dan
Angkatan Darat Tentara Kekaisaran Jepang, di Jakarta. Bunyi dari
tulisannya yaitu “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
Kemerdekaan Indonesia”. Dua peristiwa bom atom yang melanda Kota
Hiroshima dan Nagasaki, memaksa Jepang menyerah kepada sekutu dan
mendandai berakhirnya Perang Dunia II. Mengetahui hal tersebut, golongan
muda Indonesia mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Golongan pemuda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok,
Karawang pada 16 Agustus 1945 dini hari. Dalam peristiwa itu, terjadilah
kesepakatan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945.

Setelah teks proklamasi selesai disusun, diumumkan bahwa proklamasi


akan dibacakan pukul 10.00 WIB di halaman rumah Soekarno di Jalan
Pengangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.

2.5
Mulanya, pembacaan teks proklamasi kemerdekaan akan dilakukan di
Lapangan Ikada. Namun, pasukan Jepang yang terus berpartoli di sekitar
lapangan tersebut memunculkan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan.D
dipilihnya kediaman Soekarno yang bertempat di Jalan Pengangsaan Timur
Nomor 56 sebagai tempat pembacaan teks proklamasi.

D. Proklamasi
Proklamasi berkumandang pada 17 Agustus 1945 menandai
kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan. Upacara proklamasi
Indonesia terdiri pembacaan teks proklamasi, pengibaran bendera dan
sambutan tokoh-tokoh.

Tahukah kamu mengenai peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?

Proklamasi berkumandang. Melansir Kementerian Sekretariat Negara


RI, detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia dimulai pada Jumat
bertepatan dengan bulan Ramadhan, 17 Agustus 1945 jam 05.00 pagi.Para
pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana
Maeda setelah merumuskan teks proklamasi hingga dini hari.Mereka
bersepakat memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di
rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada jam 10.00
pagi.

Hatta berpesan kepada BM Diah dan para pemuda yang bekerja di pers dan
kantor-kantor berita untuk memperbanyak teks proklamasi dan
menyiarkannya ke seluruh dunia.

Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, para pemuda tidak langsung


pulang tetapi melakukan kegiatan-kegiatan untuk penyelenggaraan
pembacaan naskah proklamasi. Masingmasing kelompok pemuda mengirim
kurir untuk memberitahu masyarakat tentang proklamasi.

2.6
Semua alat komunikasi digunakan dalam penyambutak proklamasi seperi
pamflet, pengeras suara, dan mobil-mobil ke segenap penjuru kota.

Barisan pemuda berbondong-bondong ke Lapangan Ikada tanpa diduga,


karena mendapat informasi dari mulut ke mulut bahwa proklamasi diadakan
di sana. Rupanya tentara Jepang telah mengendus kegiatan para pemuda
malam itu, sehingga berusaha menghalangi.Lapangan Ikada telah dijaga
tentara Jepang bersenjata lengkap.

Maka, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tidak diadakan di Lapangan


Ikada, tetapi di Jl. Pegangsaan Timur No. 56. Pagi hari itu juga, rumah
Soekarno dipadati massa. Untuk menjaga keamanan upacara pembacaan
proklamasi, Moewardi meminta Latief Hendraningrat beserta beberapa anak
buahnya berjaga-jaga di sekitar rumah Soekarno.

Walikota Jakarta, Suwiryo memerintahkan Wilopo mempersiapkan


peralatan seperti mikrofon. Sudiro memerintahkan S Suhud menyiapkan
bendera dan mencari tiang bendera. Tiang bendera menggunakan sebatang
bambu, semacam bekas jemuran pakaian. Suhud mendapat bendera merah
putih dari Fatmawati sendiri dan ukurannya sangat besar, tidak standar.

Bendera Merah Putih yang dijahit Fatmawati menjadi bendera pusaka.


Sejak 1969 tidak dikibarkan lagi dan diganti dengan bendera duplikat. Sejak
pagi, banyak orang berdatangan di rumah Soekarno di Jl Pegangsaan Timur
No. 56. Tokoh-tokoh yang sudah hadir antara lain:

AA Maramis, Buntaran Martoatmojo, Latuharhary, Abikusno Cokrosuyoso,


Otto Iskandardinata, Ki Hajar Dewantoro, Sam Ratulangie, Sartono, Sayuti
Melik, Pandu Kartawiguna, M Tabrani, Moewardi, SK Trimurti, dan AG
Pringgodigdo.

Susunan acara pada upacara proklamasi kemerdekaan RI yang bersejarah


adalah:

2.7
1. Pembacaan teks
2. Proklamasi pengibaran bendera merah putih 3.sambutan walikota
Suwiryo dan Moewardi dari keamanan Pada Jumat, 17 Agustus 1945
jam 10.00 WIB, Soekarno dan Hatta keluar ke serambi depan, diikuti
Fatmawati. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah. Kemudian,
Soekarno mendekati mikrofon untuk membacakan teks proklamasi.

Acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Latief


Hendraningrat dan S suhud. Bersamaan dengan naiknya bendera Merah
Putih, para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya secara spontan tanpa
ada yang memimpin. Kemudian Suwiryo memberikan sambutan, disusul
sambutan Moewardi. Upacara pun selesai pada 11.00 WIB. Moewardi
menunjuk beberapa anggota Barisan Pelopor menjaga keselamatan
Soekarno dan Hatta.

E. Dukungan Dari Berbagai Lapisan


Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia cepat bergema ke berbagai
daerah. Rakyat di Jakarta maupun di kota-kota lainnya menyambut dengan
antusias. Karena alat komunikasi terbatas, informasi ke daerah-daerah tidak
secepat di Jakarta.

Saat tersiarnya berita tentang Proklamasi Kemerdekaan, banyak rakyat


Indonesia yang tinggal jauh dari Jakarta tidak mempercayainya.

Pada tanggal 22 Agustus, Jepang akhirnya secara resmi mengumumkan


penyerahannya Pada sekutu.

Baru pada bulan September 1945, Proklamasi diketahui di wilayah-wilayah


yang Terpencil. Keempat penguasa kerajaan yang ada di Jawa Tengah
menyatakan dukungan mereka Kepada Rebuplik Indonesia, yaitu
Yogyakarta, Surakarta, Pakualaman, dan Mankunegaraan.

2.8
Euforia revolusi segera melanda negeri ini, khususnya kaum muda yang
merespon kegairahan dan tantangan kemerdekaan. Para komandan
pasukan Jepang di daerah-daerah sering kali meninggalkan wilayah
perkotaan dan menarik mundur pasukan ke daerah pinggiran guna
menghindari konfrontasi. Banyak dari mereka yang bijaksana
memperbolehkan pemuda- pemudi Indonesia memperoleh senjata. Antara
tanggal 3-11 September, para pemuda di Jakarta mengambil alih kekuasaan
atas stasiun-stasiun kereta api, sistem listrik, dan stasium pemancar radio
tanpa mendapat perlawanan dari pihak Jepang. Pada akhir bulan
September, instalasi- instalasi penting di Yogyakarta, Surakarta, Malang,
dan Bandung juga sudah berada di tangan pemuda Indonesia.

Selain itu, juga terlihat adanya semangat revolusi di dalam


kesusasteraan dan kesenian. Surat-surat kabar dan majalah Republik
bermunculan di berbagai daerah, terutama di Jakarta, Yogyakarta, dan
Surakarta. Aktivitas kelompok sastrawan yang bernama “Angkatan 45”,
mengalami masa puncaknya pada zaman evolusi. Lukisan-lukisan modern
juga mulai berkembang pesat di era revolusi. Banyak pemuda bergabung
dengan badan-badan perjuangan. Di Sumatera, mereka benarbenar
memonopoli kekuasaan revolusioner. Karena jumlah pemimpin nasionalis
yang sudah mapan di sana hanya segelintir, mereka ragu terhadap apa yang
akan dilakukan.
Para mantan prajurit Peta dan Heiho membentuk kelompok-kelompok
yang paling disiplin. Laskar Masyumi dan Barisan Hizbullah, menerima
banyak pejuang baru dan ikut bergabung dalam kelompok-kelompok
bersenjata Islam lainnya yang umumnya disebut Barisan Sabilillah, yang
kebanyakan dipimpin oleh para kiai.

Dukungan sangat penting yang ditunjukkan oleh Sri Sultan


Hamengkubuwono IX dari Kasultanan Jogyakarta nampak dalam
pernyataannya tanggal 5 September 1945.

2.9
Dalam pernyataan tersebut Sri Sultan Hamengkubuwono IX menegaskan
bahwa

a. Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan sebagai


Daerah Istimewa dalam Negara Republik Indonesia.
b. Sri Sultan sebagai kepala daerah dan memegang kekuasan atas
Negeri Ngayogyakarta Hadinigrat

c. Hubungan antara Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dengan


Pemerintah Pusat Negara RI bersifat langsung. Sultan selaku Kepala
Daerah Istimewa bertanggung jawab kepada Presiden

Pernyataan tersebut merupakan suatu keputusan yang cukup berani dan


bijak di dalam negara kerajaan yang berdaulat. Sesungguhnya sesuai
dengan konsep negara kesatuan yang dianut Indonesia, tidak akan ada
negara di dalam negara, kalau hal tersebut terjadi akan memudahkan
bangsa asing mengadu domba.

Beberapa peristiwa sebagai wujud dukungan rakyat secara spontan


terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia antara lain:

1) Rapat Raksasa di Lapangan ikada


2) Terjadinya Insiden Bendera di Hotel Yamato, Surabaya.
3) Yogyakarta
4) Bandung
5) Sumatera Selatan
6) Sulawesi Selatan
5) Sulawesi Utara
6) Kalimantan
7) Gorontalo
8) Bali

2.10
Komite Nasional yang sudah dibentuk bukanlah merupakan Badan
Perwakilan Rakyat, melainkan sebagai badan pembantu presiden, sehingga
merupakan bagian badan eksekutif. Komite Nasional dibentuk diseluruh
Indonesia dan berpusat di Jakarta. Pembentukan Komite ini dimaksudkan
untuk memenuhi gagasan tentang kedaulatan rakyat. Sebagai ketua Komite
Nasional Indonesia Pusat pertama kali adalah Mr. Kasman Singadimejo.

Pada sidang KNIP tanggal 16 Oktober 1945, dikeluarkan maklumat wakil


presiden Nomor x yang isinya Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP)
sebelum MPR dan DPR terbentuk diserahi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan GBHN. Dalam pelaksanaannya tugas KNIP dilaksnakan oleh
Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) yang diketuai
oleh Sutan Syahrir. Langkah selanjutnya di daerah dibentuk Komite Nasional
Daerah. KNI Daerah bersama dengan pemuda dan BKR memegang peran
yang penting dalam mengambilalih kekuasaan Jepang.

2.11
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “Sejarah Bangsa Indonesia” dapat disimpulkan
bahwa:

• Beberapa peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi, diantaranya


peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan detik-detik
proklamasi. Pada peristiwa Rengasdengklok, para pemuda membawa Bung
Kamo dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk segera
memproklamasikan negara Indonesia merdeka.
• Perumusan teks proklamasi dilakukan tanggal 16 Agustus 1945 di rumah
laksamana Maeda yang terletak di jalan Imam Bonjol no. 1 Jakarta. Para
perumus teks Proklamasi adalah Ir. Soekamo, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad
soebardjo.
• Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah
BPUPKI dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat,
sedangkan PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno. BPUPKI telah berhasil
menyusun dasar negara dan rancangan UUD.

B. Saran
Berdasarkan penjelasan yang kami jelaskan diatas diharapkan para pembaca
dapat memahami nilai-nilai dan peristiwa sejarah bangsa Indonesia yang telah
disampaikan secara sejelas-jelasnya, dan kami juga berharap apapun yang
kami tuliskan diatas dapat diterima baik untuk para pembaca.

3.1
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/peristiwa-rengasdengklok-sejarah-latar-belakang-kronologi-f9kW

https://www.republika.co.id/berita/octsl2366/sejarah-hari-ini-jepang-bertekuk-lutut-
pada-amerikadi-pd-ii

https://amp.kompas.com/tren/read/2021/08/16/130000965/sejarah-
perumusanteksproklamasi-kemerdekaan-ri
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/24/180046769/detik-
detikproklamasiberkumandang?page=all&jxconn=1*frpbye*other_jxampid*
ZVJMY1dJV24zNn pmWFFCV
XpUbjVVWjd5R0pJbV9jSVFkM1lyc1JlTmo4THdadllELV9MeFpFQUxnTTR
INjRqZQ..# p age2 https://id.scribd.com/document/403787841/Dukungan-
dari-Berbagai-Lapisan-docx

4.1

Anda mungkin juga menyukai