Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH JEPANG

KALAH DALAM PERANG


DUNIA II

KELOMPOK 2

ANGGOTA KELOMPOK:
 TANTO MUHAMMAD RIDHO
 SUTAN M HAMZAH
 RATABILABAGI AMRY
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Yang Telah Memberikan Rahmat Dan
Hidayah-Nya Sehingga Saya Dapat Menyelesaikan Tugas Makalah Yang
Berjudul Jepang Kalah Dalam Perang Dunia II Ini Tepat Pada Waktunya.
Adapun Tujuan Dari Penulisan Dari Makalah Ini Adalah Untuk Memenuhi Tugas
Sejarah Indonesia. Selain Itu, Makalah Ini Juga Bertujuan Untuk Menambah
Wawasan Tentang Kalahnya Jepng Dalam Perang Dunia Ke II Bagi Para
Pembaca Dan Juga Bagi Penulis.
Saya Mengucapkan Terima Kasih Kepada Ibu Guru Dan Saya Juga
Mengucapkan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah Membagi
Sebagian Pengetahuannya Sehingga Saya Dapat Menyelesaikan Makalah Ini.
Saya Menyadari, Makalah Yang Saya Tulis Ini Masih Jauh Dari Kata
Sempurna. Oleh Karena Itu, Kritik Dan Saran Yang Membangun Akan Saya
Nantikan Demi Kesempurnaan Makalah Ini.

CIAWI, SELASA 08 FEBRUARY 2022

PENULIS
SEMUA ANGGOTA KELOMPOK 4

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………2

BAB 2 PEMBAHASAN
A. PERISTIWA JEPANG KALAH DALAM PERANG
DUNIA II…..……………………………….……………………………………………………………3
1. TANDA TANDA KEKALAHAN JEPANG………………….……………………………..4
2. JEPANG BUTA AKAN KELEMAHANNYA
SENDIRI………………………………………………………………….…………………………5
3. BURUKNYA PENGGUNAAN INTELIJEN DI JEPANG………………………………6

BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………8

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proklamasi Kemrdekaan Republik Indonesia Adalah Janji
Kemerdekaan Oleh Pemerintah Jepang Pada Bulan September 1944
Yang Diutarakan Oleh Perdana Menteri,Kuniaki Koiso.
Janji Yang Dilakukan Jepang Kepada Indonesia Disebab Kan Karena
Amerika Serikat Melakukan Penyerangan Kepada Jepang Sebanyak 2
Kali.Yang Pertama Penyerangan Bom Atom Dilakukan Diatas Kota
Hiroshima Pada Tanggal 6 Agustus 1945.Dan Yang Kedua Dilakukan
Diatas Kota Nagasaki Pada Tgl 9 Agustus 1945 .Hal Ini Menyebabkan
Jepang Menyerah Kepada Amerika Serikat,Momen Ini Dimanfaatkan
Oleh Indonesia Untuk Memproklamasikan Kemerdekaannya.
Pada Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang Secara Resmi Menyerah
Kepada Sekutu Di Kapal USS Missour.
Setelah Mendengar Desas-Desus Jepang Bakal Bertekuk Lutut, Golongan
Muda Mendesak Golongan Tua Untuk Segera Memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui Tentang Kekalahan Jepang Pada Perang Dunia Ii
2. Bagaimana Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan?

BAB 2
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
1.TANDA TANDA KEKALAHAN JEPANG DALAM PERANG DUNIA II
Tanda-Tanda Kekalahan Jepang Dalam Perang Pasifik Mulai Terlihat Pada
Tahun 1944. Amerika Serikat Mampu Mendesak Angkatan Laut Jepang
Di Kawasan Samudera Pasifik.
Kondisi Tersebut Membuat Jendral Kiniaki Kaiso Memberikan Janji
Kemerdekaan Kepada Rakyat Indonesia Pada Bulan September 1944.

Kekalahan Jepang Akibat Bom Atom Yang Diledakan Oleh Amerika


Serikat Didua Kota Yakni,Kota Hirosima Pada Tgl 6 Agustus 1945,Dan
Dikota Nagakasi Pada Tgl 9agutus 1945.
Mengakibatkan Kerugian Jedua Belah Pihak Tidak Terhitung
Jumlahnya.Jutaan Manusia Meninggal Dunia Akibat Perang Dunia 2 Dan
Sebagian Orang Meninggal Adapun Yg Bukan Tentara Jepang. Pada
Tanggal 2 September 1945.Akibat Lain Yang Dialami, Kekuatan Angkatan
Laut Kekaisaran Jepang Secara Efektif Sudah Habis. Setelah Serangkaian
Pengeboman Sekutu Di Galangan Kapal Jepang Di Kure, Prefektur
Hiroshima, Kapal-Kapal Perang Jepang Yang Tersisa Hanyalah Enam
Kapal Induk, Empat Kapal Penjelajah, Dan Satu Kapal Tempur. Namun,
Semua Kapal Tersebut Tidak Memiliki Bahan Bakar Yang Cukup.
Walaupun Masih Ada 19 Kapal Perusak Dan 38 Kapal Selam Yang Masih
Dapat Beroperasional, Pengoperasian Mereka Menjadi Terbatas Akibat
Kekurangan Bahan Bakar.
Setelah Jepang Menyerah, Lebih Dari 5.400.000 Prajurit Dan 1.800.000
Pelaut Jepang Ditawan Oleh Sekutu.[152][153] Kerusakan Pada
Infrastruktur Di Jepang, Ditambah Peristiwa Kelaparan Serius Pada 1946
Makin Menyulitkan Usaha Sekutu Memberi Makan Tawanan Perang Dan
Warga Sipil Jepang.Pengeboman Disertai Dengan Pernyataan Perang Uni
Soviet Terhadap Jepang, Invasi Manchuria Dan Wilayah Lain Pada
Tanggal 9 Agustus 1945, Menyebabkan Jepang Mengumumkan Niatnya
Untuk Menyerah Pada Tanggal 15 Agustus 1945. Upacara Resmi
Penyerahan Jepang Berlangsung Di Atas Kapal Perang USS Missouri Di
Teluk Tokyo Pada Tanggal 2 September 1945.

Perang Antara Amerika Serikat Dan Jepang Secara Resmi Berakhir Ketika
Perjanjian San Francisco Mulai Berlaku Pada Tanggal 28 April 1952.
Jepang Dan Uni Soviet Secara Resmi Berdamai Empat Tahun Kemudian,
Dimana Mereka Menandatangani Deklarasi Bersama Soviet–Jepang
1956.[156]

Beberapa Persembunyian Terakhir Tentara Jepang, Terutama Di Pulau-


Pulau Kecil Di Samudra Pasifik Sama Sekali Menolak Untuk Menyerah
(Mereka Percaya Deklarasi Tersebut Hanya Propaganda Atau
Menganggapnya Terlalu Bertentangan Dengan Kode Kehormatan
Mereka). Beberapa Di Antara Prajurit Jepang Yang Bersembunyi Tidak
Pernah Mendengar Berita Tentang Jepang Menyerah. Teruo Nakamura
Adalah Tentara Jepang Terakhir Yang Ditemukan Dari Persembunyiannya
Di Indonesia Pada Desember 1974. Sementara Itu, Dua Serdadu Jepang
Yang Bergabung Dengan Gerilya Komunis Ketika Perang Berakhir, Masih
Berada Di Thailand Hingga 1991.

Dampak Kekalahan Jepang Dalam Perang Asia Timur Raya Terhadap


Indonesia Dimanfatkan Dengan Baik Oleh Para Pemuda Indonesia.
Sebelumnya, Pada 11 Januari 1945, Kekalahan Belanda Oleh Jepang
Dalam Perang Asia Timur Raya Menyebabkan Jepang Menjajah
Indonesia.
Kekalahan Jepang Dalam Perang Asia Timur Raya Menyebabkan
Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok Adalah Inisiatif Dari Para Pemuda
Indonesia. Hal Ini Dilakukan Agar Indonesia Dapat Dengan Segera
Mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada Tgl 7 Agustus 1945,Jendral Terauchi Menyetujui Pembentukan Ppki


Untuk Melanjutkan Tugas Bpupki.
Bpupki Dibubarkan Karena Dianggap Telah Dapat Menyelesaikan
Tugasnya Dengan Baik, Yaitu Menyusun Rancangan Undang-Undang
Dasar Bagi Negara Indonesia Merdeka, Dan Digantikan Dengan
Dibentuknya "Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia" ("PPKI") Atau
Dalam Bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai Dengan Ir. Soekarno Sebagai
Ketuanya

Awalnya, Jumlah Anggota PPKI Terdiri Dari 21 Orang Yang Menjadi


Perwakilan Dari Berbagai Etnis. Anggota Tersebut Berasal Dari 12 Orang
Asal Jawa, 3 Orang Asal Sumatera, 2 Orang Asal Sulawesi, 1 Orang Asal
Kalimantan, 1 Orang Perwakilan Bali Dan Nusa Tenggara, 1 Orang Asal
Maluku, Dan 1 Orang Dari Etnis Tionghoa.

Pada Tanggal 9 Agustus 1945 Jendral Tarauchi Memanggil Ir. Soekano,


Moh. Hatta Dan Rajiman Widoyodiningrat Untuk Pergi Ke Dalat, Siagon.
Siagon Merupakan Salah Atu Pusat Tentara Jepang. Pada Tanggal 12
Agustus 1945 Jendral Tarauchi Mengucapkan Selamat Kepada Soekarno
Dan Moh. Hatta Sebagai Ketua Dan Wakil Ketua PPKI. Kemudian
Tarauchi Menegaskan Bahwa Jepang Akan Menyerahkan Kemerdekaan
Bangsa Indonesia Soekarno, Moh. Hatta Dan Rajiman Widoyodiningrat
Pulanng Kembali Ke Jakarta Pada Tanggal 14 Agustus.

2.JEPANG BUTA AKAN KELEMAHANNYA SENDIRI


Penyebab Jepang Kalah Pada Perang Dunia Ii Yang Lainnya Adalah
Jepang Cenderung Meremehkan Kualitas, Kuantitas, Keberanian, Dan
Pemahaman Strategis Musuh Mereka. Menurut Warfare History
Network, Kegagalan Strategis Jangka Pendek Yang Paling Serius
Dalam Memperkirakan Musuh Berkaitan Dengan Kemampuan Sekutu
Untuk Memulihkan Diri Setelah Serangan Jepang Pertama.

Selain Itu, Jepang Sangat Meremehkan Lamanya Waktu Yang


Dibutuhkan Sekutu Untuk Meluncurkan Serangan Balasan. Sedangkan
Kegagalan Strategis Jangka Panjang Yang Paling Serius Adalah
Ketidakmampuan Jepang Untuk Memahami Kelemahan Industrinya
Sendiri Dan Kekuatan Industri Yang Luar Biasa Dari Musuh-
Musuhnya.

Dalam Tulisannya Di Warfare History Network, John W. Whitman


Menilai, Karena Jepang Tidak Memahami Perang, Mereka Tidak
Dapat Secara Akurat Memprediksi Kemampuan As Untuk
Memobilisasi Sumber Dayanya. Staf Umum Yang Kompeten Dapat
Membahas “Hal Yang Yang Diketahui” Atau “Hal Yang Diketahui Tidak
Diketahui” Atau Bahkan “Hal Yang Tidak Diketahui Sama Sekali” Dan
Berupaya Untuk Mempelajari Apa Hal Yang Tidak Diketahui Itu.
Bagaimanapun, Jepang Pendekatan Perang Mereka Dipenuhi Dengan
Sejumlah Besar Hal Yang Tidak Diketahui.
Sebagai Contoh, Mereka Tidak Memahami Luasnya Infrastruktur
Pendidikan As Dan Tidak Percaya As Dapat Melatih Para Perwira,
Perwira Yang Tidak Aktif, Dan Spesialis Yang Diperlukan Untuk
Membalas Penaklukan Jepang. Teknik Pelatihan Jepang, Seperti
Pelatihan Penerbang Angkatan Laut, Tidak Memungkinkan
Transformasi Penerbang Jepang Menjadi Pilot Yang Kompeten.

Karena Itu, Mereka Yakin Amerika Tidak Bisa Melakukannya Juga.


Jepang Belum Cukup Mempelajari Pasukan Amerika Atau Inggris, Dan
Oleh Karena Itu Tidak Dapat Memahami Kemampuan Rekayasa
Lapangan Terbang Penerbangan Laten Mereka.
3. BURUKNYA PENGGUNAAN INTELIJEN DI JEPANG
Pilot Jepang Menerima Perintah Terakhir Sebelum Mengebom
Pangkalan Militer Amerika Pearl Harbor Pada Tahun 1941. (Foto:
Keystone-France/Gamma-Keystone/Getty Images)

Angkatan Darat Dan Angkatan Laut Menugaskan Personil Yang Biasa-


Biasa Saja Ke Dalam Slot Terbatas Intelijen Mereka Dan Tidak
Menghargai Apa Yang Bisa Dilakukan Intelijen Dan Analisis. Alasan Ini
Menjadi Salah Satu Penyebab Jepang Kalah Pada Perang Dunia II.
Angkatan Laut Menganggap Intelijen Sebagai Fungsi Sekunder.
Meskipun Pengumpulan Informasi Intelijennya Baik, Pengerahannya
Ke Elemen Taktis Jepang Relatif Buruk.

Divisi Operasi Angkatan Laut Sering Mengabaikan Atau Tidak Percaya


Dengan Intelijennya Sendiri, Terutama Ketika Intelijen Itu
Mengancam Asumsi Perencana. Terlalu Rendahnya Perkiraan
Angkatan Laut Terhadap Angkatan Laut AS Tepat Sebelum
Pertempuran Midway Merupakan Faktor Penyebab Kekalahan Yang
Menghancurkan Di Sana.

Tentara Jepang Memasuki Perang Dunia II Dengan Hanya 20 Perwira


Dan 20 Prajurit Tamtama Di Bagian Intelijen Staf Umum Angkatan
Daratnya, Dan Fokus Mereka Adalah Pada Soviet. Akademi Perang
Angkatan Darat Hanya Memberikan Pelatihan Intelijen Yang Dangkal
Bagi Para Siswanya, Dan Sekolah Perang Maupun Sekolah Pelatihan
Perwira Udara Tidak Memberikan Kursus Intelijen Khusus.

Jurnalis Jepang Mencatat Pada 1943, “(Kami) Benar-Benar Tidak


Mampu Melihat Secara Objektif Emosi Dan Pola Pikir Negara-Negara
Lain. Karena Itu, (Kami) Tidak Dapat Melihat Segala Sesuatu Secara
Objektif.”

Meskipun Personel Angkatan Laut Telah Mempelajari Angkatan Laut


Amerika Dan Inggris, Studi Tersebut Selalu Menggunakan Taktik.
Tidak Ada Satu Pun Yang Memikirkan Kemungkinan Perluasan
Galangan Kapal Barat, Mobilisasi, Dan Pelatihan Awak Skala Besar
Atau Eksplorasi Ilmiah. Karena Itu, Perkiraan Potensi Tempur Barat,
Jika Dieksplorasi, Cacat Fatal Atau Diabaikan.

Operasi Strategis Seperti Invasi Awal Tahun 1942 Di Burma, Dengan


Tujuan Memotong Jalur Komunikasi Burma Ke China, Gagal Mencapai
Tujuannya Ketika Barat Membuka Penerbangan Melalui Himalaya.
Tidak Ada Perencana Jepang Yang Pernah Membayangkan Akan Ada
Garis Suplai Udara Sebesar Itu Dalam Kondisi Sulit. Dengan Demikian,
Sesuatu Yang Tidak Diketahui Sama Sekali Oleh Mereka Menjadi
Faktor Penting Dalam Hasil Perang.

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kekalahan Jepang Akibat Bom Atom Yang Diledakan Oleh Amerika


Serikat Didua Kota Yakni,Kota Hirosima Pada Tgl 6 Agustus 1945,Dan
Dikota Nagakasi Pada Tgl 9agutus 1945.
Mengakibatkan Kerugian Jedua Belah Pihak Tidak Terhitung
Jumlahnya.Jutaan Manusia Meninggal Dunia Akibat Perang Dunia 2 Dan
Sebagian Orang Meninggal Adapun Yg Bukan Tentara Jepang. Pada
Tanggal 2 September 1945.Akibat Lain Yang Dialami, Kekuatan Angkatan
Laut Kekaisaran Jepang Secara Efektif Sudah Habis. Setelah Serangkaian
Pengeboman Sekutu Di Galangan Kapal Jepang Di Kure, Prefektur
Hiroshima, Kapal-Kapal Perang Jepang Yang Tersisa Hanyalah Enam
Kapal Induk, Empat Kapal Penjelajah, Dan Satu Kapal Tempur. Namun,
Semua Kapal Tersebut Tidak Memiliki Bahan Bakar Yang Cukup.
Walaupun Masih Ada 19 Kapal Perusak Dan 38 Kapal Selam Yang Masih
Dapat Beroperasional, Pengoperasian Mereka Menjadi Terbatas Akibat
Kekurangan Bahan Bakar.
Tentara Jepang Memasuki Perang Dunia Ii Dengan Hanya 20 Perwira Dan
20 Prajurit Tamtama Di Bagian Intelijen Staf Umum Angkatan Daratnya,
Dan Fokus Mereka Adalah Pada Soviet. Akademi Perang Angkatan Darat
Hanya Memberikan Pelatihan Intelijen Yang Dangkal Bagi Para Siswanya,
Dan Sekolah Perang Maupun Sekolah Pelatihan Perwira Udara Tidak
Memberikan Kursus Intelijen Khusus.

Jurnalis Jepang Mencatat Pada 1943, “(Kami) Benar-Benar Tidak Mampu


Melihat Secara Objektif Emosi Dan Pola Pikir Negara-Negara Lain. Karena
Itu, (Kami) Tidak Dapat Melihat Segala Sesuatu Secara Objektif.”
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/
nasional/2021/08/06/detik-detik-jepang-kalah-pada-sekutu-
di-perang-dunia-ke-2-hingga-terjadinya-peristiwa-bom-atom
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Menyerahnya_Jepang
Buku Paket Sejarah Wajib

Anda mungkin juga menyukai