TUGAS MAKALAH
Kelompok 1:
Kelas X-I
Dengan rendah hati dan penuh rasa syukur, kami memulai makalah ini
dengan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya
yang melimpah. Keberhasilan dalam menyelesaikan makalah ini adalah hasil dari
rahmat dan petunjuk-Nya, serta dukungan yang tak terhitung dari keluarga,
teman-teman, dan pihak-pihak terkait.
Sejarah Jepang selama Perang Dunia II adalah periode yang penting dalam
sejarah dunia, dan kami berharap makalah ini akan memberikan wawasan yang
lebih baik tentang peran negara tersebut dalam konflik global yang berdampak
besar pada dunia. Kami juga ingin menyampaikan penghargaan kepada para
pembaca yang telah meluangkan waktu untuk membaca dan memahami hasil
penelitian ini.
Selain itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen atau guru
yang telah memberikan kesempatan ini dan memberikan bimbingan dalam
menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pemahaman yang lebih baik tentang peran Jepang dalam Perang Dunia II.
Akhir kata, marilah kita memulai perjalanan ini dalam sejarah Jepang
selama Perang Dunia II dengan harapan bahwa makalah ini akan menjadi sumber
pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DARFTAR ISI
COVER............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
3.1 KESIMPULAN............................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
2. Bagaimana pertumbuhan ekonomi Jepang di era Meiji dan awal
abad ke-20 berkontribusi pada ambisi ekspansionis mereka di
Asia?
3. Apa peran krisis ekonomi global, terutama Depresi Besar, dalam
mempengaruhi kebijakan ekspansionis Jepang pada tahun 1930-
an?
4. Bagaimana serangan Jepang terhadap Pearl Harbor pada tahun
1941 memicu keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II?
5. Bagaimana ekspansi Jepang di Asia Pasifik selama Perang Dunia II
memengaruhi dinamika konflik global dan hubungan dengan
Sekutu?
v
3. Memungkinkan kita belajar dari kesalahan masa lalu menuju
perdamaian.
4. Membantu mengembangkan keterampilan penelitian, analisis, dan
komunikasi.
.
BAB II
PEMBAHASAN
vi
Reformasi politik mencakup pembentukan pemerintahan sentral
yang kuat. Pada tahun 1889, Jepang mengadopsi Konstitusi Kekaisaran
Jepang, yang menggambarkan dasar bagi pemerintahan konstitusional dan
mengakui hak-hak individu serta warga negara
Modernisasi juga mencakup perubahan dalam masyarakat Jepang.
Sistem pendidikan modern diperkenalkan, yang menghasilkan lebih
banyak individu terdidik. Ini membantu menyebarkan gagasan-gagasan
Barat dan mempengaruhi cara orang Jepang berpikir.
Modernisasi tidak terbatas pada aspek ekonomi dan militer.
Pengaruh budaya Barat juga menjadi jelas dalam pakaian, gaya hidup
urban, dan bahkan dalam pola pikir politik. Jepang mulai mengadopsi
mode pakaian Barat, membangun kafe-kafe bergaya Barat, dan
menjalankan praktik demokratisasi yang terinspirasi dari Barat.
Era modernisasi di bawah Kaisar Meiji adalah titik balik penting
dalam sejarah Jepang. Transformasi besar-besaran ini membantu Jepang
mengatasi ketertinggalannya dan menjadi kekuatan modern yang kuat.
2.2 pertumbuhan ekonomi Jepang di era Meiji dan awal abad ke-20
Pertumbuhan ekonomi yang pesat yang dialami Jepang selama era
Meiji (1868-1912) dan awal abad ke-20 adalah salah satu faktor sentral
yang mendukung dan bahkan mendorong ambisi ekspansionis mereka di
Asia. Era ini ditandai oleh transformasi ekonomi yang luar biasa, yang
membawa Jepang dari status negara agraris yang tertinggal ke kekuatan
ekonomi dan militer yang signifikan. Di bawah ini, kami akan
menguraikan bagaimana pertumbuhan ekonomi Jepang memainkan peran
penting dalam merangsang ambisi ekspansionis mereka di kawasan Asia:
Pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat di era Meiji memicu
meningkatnya permintaan atas berbagai sumber daya alam. Jepang yang
semakin industrialisasi memerlukan sumber daya seperti besi, batubara,
minyak bumi, dan karet untuk mendukung industri dan militer modern
mereka. Kebutuhan ini menciptakan dorongan yang kuat untuk mencari
sumber-sumber daya di luar batas negara mereka.
vii
Pertumbuhan ekonomi memungkinkan Jepang untuk membangun
industri-manufaktur yang kuat dan militer yang modern. Mereka melihat
sumber daya dan wilayah baru sebagai cara untuk mempertahankan
pertumbuhan industri dan militer mereka yang pesat. Ambisi ekspansionis
menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan ini.
Di awal abad ke-20, Jepang merasa perlu bersaing dengan
kekuatan-kekuatan besar dunia lainnya yang sudah menguasai wilayah-
wilayah penting di Asia. Negara-negara Barat dan Amerika Serikat telah
mengamankan sumber daya di berbagai wilayah Asia dan Pasifik. Jepang
merasa penting untuk memastikan pasokan sumber daya yang stabil dan
juga sebagai bentuk status sebagai kekuatan besar yang diakui dunia.
Ekspansi Jepang juga dipengaruhi oleh ketegangan regional di
Asia. Misalnya, okupasi Jepang di Manchuria pada tahun 1931 adalah
respons terhadap ketegangan di wilayah tersebut dan ketidakstabilan
politik global yang mengiringi Depresi Besar. Faktor-faktor seperti ini
mendorong Jepang untuk mengambil langkah-langkah ekspansionis.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat juga memicu semangat
nasionalisme dan imperialisme di Jepang. Orang Jepang mulai merasa
bahwa mereka memiliki hak untuk mendirikan kekuasaan mereka sendiri
di Asia dan mengamankan kepentingan nasional mereka. Semangat ini
didorong oleh kesuksesan mereka dalam modernisasi dan menjadi
pendorong utama ambisi ekspansionis mereka.
Pertumbuhan populasi yang cepat di Jepang menciptakan tekanan
pada sumber daya domestik. Untuk mengatasi masalah ini dan
menyediakan kehidupan yang layak bagi populasi yang berkembang,
Jepang mencari lahan dan sumber daya tambahan di luar negeri, yang
memicu upaya ekspansionis mereka.
Dalam konteks ini, pertumbuhan ekonomi yang pesat di era Meiji dan
awal abad ke-20 dapat dilihat sebagai faktor pendorong yang kuat dalam
ambisi ekspansionis Jepang di Asia. Hal ini tidak hanya memengaruhi
kebijakan luar negeri mereka, tetapi juga berkontribusi besar pada Perang
Dunia II dan dinamika politik dan ekonomi di kawasan tersebut.
viii
Kesuksesan ekonomi Jepang dalam memodernisasi negara mereka
memainkan peran kunci dalam memahami evolusi kompleks sejarah Asia
pada periode ini.
ix
menyulitkan upaya pemulihan ekonomi mereka. Ini menjadi faktor penting
yang memengaruhi kebijakan luar negeri Jepang, karena mereka merasa
perlu untuk mencari alternatif untuk mengimbangi kerugian ekonomi yang
dialami akibat penarikan diri Amerika Serikat dari pasar Jepang.
Depresi Besar memperkuat aliran ekspansionis dalam politik
Jepang. Para pemimpin militer yang mendukung peningkatan kekuatan
militer dan ekspansi wilayah mendapatkan dukungan yang lebih besar di
tengah ketidakstabilan ekonomi dan ketegangan politik.
Krisis ekonomi global merangsang Jepang untuk keluar dari Sistem
Mata Uang Emas dan Liga Bangsa-Bangsa. Ini adalah tanda ketidakpuasan
mereka terhadap peran terbatas dalam sistem internasional yang ada dan
mendukung orientasi ekspansionis yang lebih independen.
Dengan demikian, Depresi Besar dan krisis ekonomi global
memainkan peran penting dalam merangsang ambisi ekspansionis Jepang
pada tahun 1930-an. Kondisi ekonomi yang sulit, perubahan politik dalam
negeri, dan ketegangan internasional menciptakan lingkungan yang
memungkinkan dan mendukung upaya ekspansionis Jepang di Asia, yang
pada akhirnya berkontribusi pada konflik lebih besar, yaitu Perang Dunia
II.
x
menghancurkan atau merusak berbagai kapal perang dan pesawat militer
Amerika Serikat serta menewaskan lebih dari 2.400 orang.
Serangan ini memicu kemarahan mendalam di kalangan rakyat
Amerika Serikat. Masyarakat Amerika Serikat merasa sangat tersinggung
oleh tindakan Jepang yang dianggap sebagai serangan pengecut yang
dilakukan saat negosiasi masih berlangsung. Ini memicu perasaan
nasionalisme dan tekad untuk membalas dendam.
Hari setelah serangan, pada 8 Desember 1941, Presiden Amerika
Serikat Franklin D. Roosevelt memberikan pidato bersejarah di Kongres
Amerika Serikat yang dikenal sebagai "Pidato Infamy." Dalam pidato
tersebut, Roosevelt meminta Kongres untuk mengeluarkan deklarasi
perang terhadap Jepang. Kongres merespons dengan cepat, dan Amerika
Serikat secara resmi memasuki Perang Dunia II.
Serangan Pearl Harbor juga memicu efek domino yang mengakibatkan
keterlibatan Amerika Serikat dalam perang secara lebih luas. Sehari
setelah serangan Pearl Harbor, Jerman dan Italia, sebagai sekutu Jepang
dalam Pakta Tripartit, menyatakan perang kepada Amerika Serikat. Ini
secara resmi membawa Amerika Serikat ke dalam konflik global yang
telah berlangsung selama beberapa tahun.
Keterlibatan Amerika Serikat membawa kontribusi besar dalam bentuk
sumber daya, industri, dan personel militer yang sangat dibutuhkan oleh
Sekutu dalam perang. Mobilisasi industri Amerika Serikat menjadi salah
satu faktor penentu dalam akhir Perang Dunia II.
Dengan serangan Pearl Harbor, Jepang tidak hanya
menghancurkan pangkalan angkatan laut Amerika Serikat, tetapi juga
membangunkan "tidur raksasa" Amerika Serikat yang selama ini netral
dalam perang. Ini memicu keterlibatan aktif Amerika Serikat dalam
perang, mengubah dinamika perang secara signifikan, dan secara efektif
mempercepat kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II.
xi
Ekspansi Jepang di Asia Pasifik selama Perang Dunia II
memengaruhi dinamika konflik global dan hubungan dengan Sekutu
secara signifikan. Ini membawa tentang perubahan besar dalam politik
dunia dan berdampak pada berbagai pihak. Berikut adalah beberapa
dampak utama dari ekspansi Jepang di Asia Pasifik selama Perang Dunia
II:
Ekspansi Jepang di Asia Pasifik pada awalnya merupakan salah
satu konflik regional dalam Perang Dunia II. Namun, tindakan agresif
Jepang, termasuk serangan Pearl Harbor, mengubah Perang Dunia II
menjadi konflik global. Amerika Serikat, yang sebelumnya netral, menjadi
terlibat aktif setelah serangan Pearl Harbor, sementara Inggris dan Uni
Soviet memperkuat keterlibatan mereka di wilayah Pasifik.
Ekspansi Jepang mendukung pembentukan Poros Roma-Berlin-
Tokyo, sebuah aliansi antara Jepang, Jerman Nazi, dan Italia Fasis. Ini
menciptakan front bersama antara negara-negara Axis dan meningkatkan
koordinasi strategis antara mereka dalam perang melawan Sekutu.
Ekspansi Jepang di Asia Pasifik meningkatkan ketegangan dengan
Amerika Serikat. Serangan Pearl Harbor memicu Amerika Serikat untuk
secara resmi memasuki perang. Ini mengubah Amerika Serikat dari negara
netral menjadi salah satu pemimpin Sekutu dan memberikan sumber daya
ekonomi dan militer yang signifikan dalam perang melawan Jepang.
Ekspansi Jepang menyebabkan berbagai konflik di wilayah Pasifik,
termasuk Pertempuran Midway, Pertempuran Laut Koral, dan
Pertempuran Guadalcanal, di mana Sekutu berusaha untuk menghentikan
kemajuan Jepang. Konflik-konflik ini menjadi bagian penting dari teater
Pasifik dalam Perang Dunia II.
Ekspansi Jepang juga memicu perlawanan di wilayah-wilayah
yang dikuasai Jepang, seperti Tiongkok, Filipina, Indonesia, dan berbagai
wilayah lainnya. Perlawanan ini menjadi bagian penting dari upaya Sekutu
untuk membebaskan wilayah-wilayah tersebut.
Setelah kekalahan Jepang dalam Pertempuran Midway dan
serangkaian kekalahan lainnya, Sekutu meluncurkan kampanye untuk
xii
merebut kembali wilayah yang telah dikuasai Jepang. Perjanjian Potsdam
pada tahun 1945 menetapkan persyaratan penyerahan tak bersyarat Jepang,
yang mengakhiri Perang Dunia II di Pasifik setelah bom atom dijatuhkan
di Hiroshima dan Nagasaki.
Ekspansi Jepang juga memberikan dampak jangka panjang di Asia
Pasifik. Setelah perang, Jepang diokupasi oleh Amerika Serikat dan
mengalami transformasi politik, ekonomi, dan sosial yang membawanya
ke dalam era pasca-perang yang berhasil.
Secara keseluruhan, ekspansi Jepang di Asia Pasifik selama Perang
Dunia II adalah salah satu aspek sentral dari konflik global tersebut.
Dampaknya meluas hingga ke seluruh dunia, memperbesar perang,
mengubah dinamika politik, dan akhirnya mempengaruhi hasil dari Perang
Dunia II serta bentuk dunia pasca-perang.
xiii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Modernisasi di bawah pemerintahan Kaisar Meiji membawa
Jepang dari negara feodal yang terisolasi menjadi kekuatan modern yang
kuat di Asia. Transformasi ekonomi, militer, politik, dan sosial yang
terjadi selama periode ini membantu Jepang mengatasi ketertinggalannya
dan memainkan peran penting dalam sejarah global.
Pertumbuhan ekonomi Jepang di era Meiji dan awal abad ke-20
adalah faktor utama yang mendorong ambisi ekspansionis mereka.
Kebutuhan akan sumber daya alam, pasar ekspor baru, dan status sebagai
kekuatan besar memotivasi Jepang untuk mencari ekspansi di Asia.
Krisis ekonomi global, khususnya Depresi Besar, memengaruhi
kebijakan ekspansionis Jepang dengan menciptakan tekanan ekonomi dan
politik yang mendukung upaya ekspansi militer.
Serangan Jepang terhadap Pearl Harbor pada tahun 1941 memicu
keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II. Serangan ini
mengubah dinamika perang secara global dan membawa Amerika Serikat
ke dalam perang secara resmi.
Ekspansi Jepang di Asia Pasifik selama Perang Dunia II
berdampak besar pada konflik global dan hubungan dengan Sekutu. Ini
membentuk perubahan besar dalam politik dunia dan memengaruhi nasib
banyak negara di kawasan tersebut.
Dengan demikian, sejarah modernisasi Jepang, pertumbuhan
ekonomi, krisis ekonomi global, serangan Pearl Harbor, dan ekspansi di
xiv
Asia Pasifik adalah bagian integral dari narasi yang kompleks tentang
peran Jepang dalam Perang Dunia II dan perubahan besar dalam sejarah
dunia pada abad ke-20.
xv
DAFTAR PUSTAKA
Dower, John W. (1999). Embracing Defeat: Japan in the Wake of World War II.
W. W. Norton & Company.
Gluck, Carol. (1987). Japan's Modern Myths: Ideology in the Late Meiji Period.
Princeton University Press.
Toland, John. (1970). The Rising Sun: The Decline and Fall of the Japanese
Empire, 1936-1945. Random House.
Bix, Herbert P. (2000). Hirohito and the Making of Modern Japan. HarperCollins.
Hoyt, Edwin P. (1986). Japan's War: The Great Pacific Conflict. Cooper Square
Press.
Kershaw, Ian. (2007). Fateful Choices: Ten Decisions That Changed the World,
1940-1941. Penguin Books.
Drea, Edward J. (2009). Japan's Imperial Army: Its Rise and Fall, 1853-1945.
University Press of Kansas.
xvi