MASA SENGOKU
(Makalah)
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Perekonomian diampu oleh:
Disusun Oleh:
Toriszha Sudrajat
1705602
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang mana telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini meskipun masih ada kekurangan dalam penyusunannya. Namun tidak
menutup kemungkinan saya akan memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini pada waktu yang akan datang.
Makalah ini membahas mengenai Sejarah perkembangan ekonomi Jepang
pada masa Sengoku. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Sejarah
perkembangan ekonomi Jepang dari sistem ekonomi, kebijakan pemerintah pada
saat itu, dan perdagangan bebas pada masa itu.
Saya berharap makalah ini besar manfaatnya untuk pembaca khususnya
saya sebagai mahasiswa dan umumnya untuk setiap pembaca. Kritik dan saran
selalu saya harapkan untuk perbaikan pada penyusunan makalah selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................iError! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang............................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................ 5
D. Manfaat .......................................................................................................... 5
B. Perdagangan 6
C. Sistem Pajak dan Kebijakan Pada Masa Pemerintahan Hideyoshi 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 111
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad ke-16 menjadi abad yang penting bagi seluruh penjuru dunia
termasuk tempat yang jauh dari benua Eropa sehingga disebut Timur Jauh
yang terdiri dari Tiongkok, Korea, dan Jepang. Periode Sengoku adalah
periode dalam sejarah Jepang yang ditandai dengan pergolakan sosial, intrik
politik, dan konflik militer hampir setiap hari terjadi. Segala peristiwa perang
yang terjadi berawal dari perang Ōnin, yang menyebabkan kehancuran sistem
feodal Jepang di bawah Keshogunan Ashikaga, dan kekosongan pemerintahan.
Hal ini membuat para tuan tanah setiap daerah yang disebut daimyo
memanfaatkan hal ini untuk meluaskan dan mengolah wilayah kekuasaannya
dengan sewenang-wenang sehingga diperlukan kekuatan militer yang kuat
untuk melakukannya. Banyak daimyo yang mulai bertarung tak terkendali satu
sama lain untuk mengontrol tanah dan pengaruh dari kekaisaran.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perdagangan pada masa Sengoku?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses perdagangan pada masa Sengoku
D. Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai proses perdagangan pada masa sengoku
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemicu Perubahan Jaman
B. Perdagangan
Nio Joe Lan (1961:74) “Dalam abad ke-13, memang sudah kerap kali
pedagang-orang-peperangan Jepang melakukan pambajakan laut di pesisir
Korea. Dalam abad ke-14 perompak-perompak Jepang bahkan merupakan
ancaman bagi hidup-terusnya kerajaan Korea. Menjelang akhir dinasti Ming
6
di Tiongkok, mereka telah berhasil beroperasi di pesisir Tiongkok dengan
melakukan perampokan-perampokan di kota-kota pantai laut negeri ini”.
Sehingga pada tahun 1539, Cina menyita muatan kapal Jepang yang
berpartisipasi dalam perdagangan dari pesisir pantai hingga sungai-sungai
yang ada di Cina. Pada tahun 1544 mereka telah memalingkan upaya Jepang
untuk memperbarui perdagangan.
Angus (2001) ”Perkembangan politik ini terjadi pada saat yang sama
ketika Jepang menjadi produsen utama perak. Sumber daya alam yang
ditemukan pada tahun 1530-an. Potensi ekspornya sangat besar. Pasar Cina
haus akan perak, dan rasio harga emas / perak jauh lebih menguntungkan bagi
perak di China daripada di Jepang […] Kapal Portugis dapat membawa
rempah-rempah Indonesia dari Malaka ke Macao, menjualnya di Tiongkok,
membeli sutra dan emas Tiongkok, pergi dari Macao ke pelabuhan di selatan
Jepang (pertama Hirado kemudian Nagasaki), menjual produk-produk ini,
membeli perak Jepang, menjualnya di Macao lalu, membeli sutra lagi untuk
dikirim ke Jepang atau depot mereka di Goa”.
7
menghilangkan pos pemeriksaan (Sekisho) agar siapapun dapat melewati jalan
secara bebas.
Nio Joe Lan (1961:77) ”Untuk suatu waktu yang berjalan lama orang
jepang menyebutkan senjata api Tanegashima-teppo. Suatu sebutan yang
memperingati, bahwa dipulau Tanegashima itulah mereka belajar kenal untuk
pertama kali dengan senjata api melalui orang Portugis, yang sebenarnya
hanya kebetulan saja terdampar disana” Orang Portugis pertama yang tiba
pada tahun 1543 memiliki senjata api di Tanegashima sehingga senjata api itu
dinamai Tanegashima teppo oleh orang Jepang. Potensi persenjataan baru ini
sangat dihargai oleh para daimyo lalu, banyak orang juga yang berhasil
menyalin senjata api dan memproduksinya di Jepang. Senjata-senjata tersebut
memiliki efek penting dalam menentukan hasil dari perang sipil Jepang karena
lebih efisien daripada pedang, panah, tombak, dan senjata tradisional lainnya.
8
C. Sistem Pajak dan Kebijakan Pada Masa Pemerintahan Hideyoshi
9
kontak dengan para pedagang Inggris dan Belanda karena tidak memiliki
ambisi religius seperti Portugis.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pada abad ke-16 Jepang mengalami masa kekuatan desentralisasi dan
peperangan tak henti-hentinya di antara tuan tanah atau daimyo yang bersaing
untuk meluaskan wilayah kekuasaannya untuk memenuhi kebutuhan
ekonominya agar bisa bertahan hidup. Untuk meluaskan sekaligus
mempertahankan kekuasaannya, para daimyo juga perlu bantuan dari bangsa
asing seperti Cina, Portugis, Inggris, dan sebagainya. Tiga daimyo pemersatu
Jepang yaitu, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu
mempunyai kebijakannya masing-masing yang berpengaruh pada
perdagangan dengan bangsa asing sekaligus perkembangan sistem ekonomi
masyarakat. Masa Sengoku yang penuh dengan intrik dan konflik militer ini
akhirnya berhenti setelah Pertempuran Sekigahara terjadi.
11
DAFTAR PUSTAKA
O.R. Edwin (1964). Japan Past and Present. Alfred A. Knopf, Inc.
12