Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MASA PENDUDUKAN JEPANG


(Sejarah)

GURU PEMBIMBING
Ramlah Harahap S.pd

DISUSUN OLEH
Wahyu Andriyan Harahap

SMAN 1 PADANG BOLAK


SUMATERA UTARA
2019/2020
BIODATA PENYUSUN

1. Nama : Wahyu
2. Nama Lengkap : Wahyu Andriyan Harahap
3. Nama Panggilan : Yu
4. Tempat & Tanggal lahir : Gunung tua,09 Juli 2002
5. Alamat : Jln.SisingamangarajaXII Lk 2 psr
gunung tua
6. Jenis Kelamin : Laki-Laki
7. Agama : Islam
8. Hobi : Berolahraga,Main Game,Tidur
9. Gmail : Wahyuandriyan12@Gmail.com
10. Pendidikan
a) SD : SDN 1 Padang Bolak
b) SMP : MTsN 2 Padang Bolak
c) SMA : SMAN 1 Padang Bolak
Kata pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah sejarah tentang Masa Pendudukan Jepang.
Makalah sejarah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai informasi sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari guru
pembimbing agar saya dapat memperbaiki makalah sejarah ini.

Gunung tua,14 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BIODATA PENYUSUN.............................................................
KATA PENGANTAR.................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................
1.2 Tujuan ............................................................
1.3 Rumusan masalah...........................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Organisasi pergerakan masa pendudukan
jepang............................................................
2.2 Pengaruh jepang dibidang pendidikan dan
kebudayaan....................................................
2.3 Kerja paksa romusha masa pendudukan
jepang............................................................
2.4 Beberapa perlawanan rakyat Indonesia
terhadap jepang. ...........................................
2.5 Dampak pendudukan jepang dibidang
politik,budaya,sosial,ekonomi,pendidikan dan
birokrasi militer.............................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................
3.2 Saran..............................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941,360 pesawat terbang yang terdiri
dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan
dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan
dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu
pengeboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika.
Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka.
Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di
Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan
perang terhadap Jepang.
Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-
negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan
menduduki Hindia Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber alam,
terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta
mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh
operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.
1.2 Tujuan
Untuk memenuhi tugas dari guru bidang study sejarah dan juga
bertujuan untuk membahas dan memberi informasi mengenai penjajahan Jepang
di Indonesia
1.3 Rumusan masalah
1.Pergerakan apa saja yg dilakukan dijepang di indonesia?
2. Apa pengaruh kedudukan jepang di Indonesia?
3. Perlawanan apa saja yg dilakukan indonesia terhadap jepang?
4. Apa dampak yg ditimbulkan jepang terhadap indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ORGANISASI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG


A.Organisasi Yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan
1.       Gerakan Tiga A

Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia,Jepang membentuk


sebuah perkumpulan yang dinamakan Gerakan Tiga A (3A).Perkumpulan ini
dibentuk pada tanggal 29 Maret 1942.Sesuai dengan namanya,perkumpulan
ini memiliki tiga semboyan,yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung
Asia, dan Nippon Pemimpin Asia Sebagai pimpinan Gerakan Tiga A,bagian
propaganda Jepang (Sedenbu) telah menunjuk bekas tokoh Parindra Jawa
Barat yakni Mr.Syamsuddin sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh
lain.
Jepang berusaha agar perkumpulan ini menjadi wadah propaganda yang
efektif.Oleh karena itu,di berbagai daerah dibentuk komite-komite Sejak
bulan Mei 1942,perhimpunan itu mulai diperkenalkan kepada masyarakat
melalui media massa.Di dalam Gerakan Tiga A juga dibentuk subseksi Islam
yang disebut “Persiapan Persatuan Umat Islam”.Subseksi Islam dipimpin oleh
AbikusnoCokrosuyoso.
Ternyata sekalipun dengan berbagai upaya,Gerakan Tiga A ini kurang
mendapat simpati dari rakyat.Gerakan Tiga A hanya berumur beberapa
bulan saja.Jepang menilai perhimpunan itu tidak efektif.Bulan Desember
1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal.
2.      Pusat Tenaga Rakyat
“Gerakan Tiga A” telah gagal.Kemudian Jepang berusaha mengajak tokoh
pergerakan nasional untuk melakukan kerjasama.Jepang kemudian mendirikan
organisasi pemuda,Pemuda Asia Raya di bawah pimpinan Sukardjo
WiryopranotoOrganisasi itu juga tidak mendapat sambutan rakyat.Jepang
kemudian membubarkan organisasi itu.
Dukungan rakyat terhadap Jepang memang tidak seperti awal
kedatangannya.Hal ini sangat mungkin juga karena sikap dan tindakan Jepang
yangberubah.Seperti telah disinggung di depan,Jepang mulai melarang
pengibaran bendera Merah Putih dan yang boleh dikibarkan hanya bendera
Hinomaru serta mengganti Lagu Indonesia Raya dengan lagu Kimigayo.Jepang
mulai membiasakan mengganti kata-kata banzai (selamat datang) dengan
bakero(bodoh). Masyarakat mulai tidak simpati terhadap Jepang.“Saudara tua”
tidak seperti yang mereka janjikan.
Sementara perkembangan Perang Asia Timur Raya mulai tidak
menggembirakan.Kekalahan Jepang di berbagai medan pertempuran telah
menimbulkan rasa tidak percaya dari rakyat.Oleh karena itu,Jepang harus
segera memulihkan keadaan.Jepang harus dapat bekerja sama dengan
tokoh-tokoh nasionalis terkemuka,antara lain Sukarno dan Moh.Hatta.Karena
Sukarno masih ditahan di Padang oleh pemerintah Hindia Belanda,maka segera
dibebaskan oleh Jepang.Tanggal 9 Juli 1942 Sukarno sudah berada di Jakarta
dan bergabung dengan Moh. Hatta.

B.      ORGANISASI SEMI-MILITER

1.      Seinendan (Barisan pemuda)


Seinendan merupakan organisasi pemuda yang dibentuk pada tanggal 29
April 1943,tepat pada hari ulang tahun Kaisar Jepang.Seinendan merupakan
organisasi kepemudaan yang bersifat semimiliter.Organisasi tersebut langsung
berada di bawah pimpinan gunseikan.Tujuan pembentukan organisasi tersebut
adalah untuk mendidik dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.Namun,sebenarnya
maksud tersembunyi pembentukan organisasi tersebut adalah untuk
mendapatkan tenaga cadangan sebanyak-banyaknya yang diperlukan bagi
kemenangan perang Jepang.
Pada awalnya, Seinendan beranggotakan pemuda-pemuda Asia yang berusia
antara 15-25 tahun.Namun,usia anggotanya kemudian diubah menjadi 14-22
tahun.Pada awalnya anggota Seinendan sebanyak 3.500 orang yang berasal dari
seluruh Jawa.Jumlah tersebut berkembang menjadi 500.000 orang pemuda pada
akhir masa pendudukan Jepang.

2.      Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)


Keibodan juga merupakan organisasi pemuda yang dibentuk bersamaan
dengan pembentukan Seinendan.Berbeda dengan Seinendan,dalam
pembentukan Keibodan tersebut tampak bahwa pemerintah pendudukan Jepang
berusaha agar tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis.Bahkan kaum
nasionalis pada tingkat bawah pun tidak mempunyai hubungan dengan
Keibodan,karena badan ini langsung ditempatkan di bawah pengawasan polisi.
Selain Jawa,kedua badan tersebut juga dibentuk di Sumatra dan daerah-daerah
yang berada di bawah kekuasaan angkatan laut.Di Sumatra,Keibodan dikenal
dengan nama Bogodan.Di Kalimantan terdapat badan serupa yang disebut
Borneo Konan Hokoku dan.Selain golongan pemuda,juga dilakukan
pengorganisasian kaum wanita.

C.     ORGANISASI MILITER
1.      HEIHO
Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi yang
beranggotakan prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer, baik
di Angkatan Darat maupun di Angkatan Laut.
Heiho dibentuk berdasarkan instruksi bagian Angkatan Darat Markas Besar
Umum Kerajaan jepang pada tanggal 2 September 1942 yang kemudian pada
bulan April 1945 menjadi cikal bakal organisasi ini.
Tujuan didirikannya Heiho yakni sebagai pembantu kesatuan angkatan
perang dan dimasukkan sebagai bagian dari tentara Jepang.
Adapun kegiatannya yaitu :
-Membangun pertahanan.
-Menjaga kamp pertahanan.
-Membantu tentara Jepang dalam peperangan.
Organisasi ini memang dikhususkan untuk bidang kemiliteran sehingga
jauh lebih terlatih dibanding organisasi-organisasi lainnya.Heiho sendiri juga
dibagi menjadi beberapa bagian,baik di angkatan darat,angkatan laut maupun
bagiankepolisian.Heiho juga memanfaatkan pasukannya sebagai tenaga kasar
yang dibutuhkan dalam peperangan,contohnya memelihara berbagai senjata
perang dan memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk.
Untuk menjadi anggota Heiho tidaklah mudah,ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi.
Syarat-syarat tersebut antara lain yaitu :
-Berusia antara 18 sampai 25 tahun.
-Berbadan sehat baik jasmani maupun rohani.
-Berkelakuan dan berkepribadian baik.
-Berpendidikan minimal sekolah dasar.
Jumlah anggota Heiho mencapai sekitar 42.000 orang (sejak berdiri
hingga akhir masa pendudukan Jepang). Dari total tersebut, 25.000 orang
diantaranya adalah penduduk dari Jawa. Namun begitu, tidak ada seorang pun
yang berpangkat pejabat (perwira), karena pangkat pejabat hanya untuk orang-
orang Jepang saja.

2.      PETA 
PETA (Pembela Tanah Air) adalah organisasi militer yang dibentuk Jepang
dengan tujuan menambah kesatuan tentara guna memperkuat organisasi
sebelumnya, yaitu Heiho.Walaupun Jepang semakin terdesak karena perang
melawan Sekutu, Jepang tetap berusaha mempertahankan Indonesia dari
serangan sekutu. Karena Heiho dipandang belum memadai, maka dibentuklah
suatu organisasi militer yang dinamai PETA (Pembela Tanah Air). 
PETA didirikan secara resmi pada tanggal 3 Oktober 1943 atas usulan
dari Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada (Panglima
Tentara Jepang ke-16). Pembentukan PETA ini didasarkan pada peraturan
pemerintah Jepang yang disebut dengan Osamu Seinendan nomor 44.Banyak
pemuda-pemuda yang tergabung dalam Seinendan mendaftarkan diri menjadi
anggota PETA. Anggota PETA yang bergabung berasal dari berbagai elemen
masyarakat.Karena kedudukannya yang bebas (fleksibel) dalam struktur
organisasi Jepang, PETA diperbolehkan untuk melakukan perpangkatan
sehingga ada orang Indonesia yang menjadi seorang perwira.Hal ini
menyebabkan masyarakat tertarik pada organisasi ini dan kemudian bergabung
menjadi anggota PETA. Hingga akhir masa pendudukan Jepang di Indonesia,
jumlah anggota PETA berkisar 37.000 orang di Jawa dan 20.000 orang di
Sumatera. Di Sumatera, organisasi ini lebih dikenal dengan Giyugun (prajurit
sukarela). 
Orang-orang PETA ini menghasilkan pemimpin-pemimpin yang
berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Pada masa-masa
selanjutnya, para pemimpin tersebut mampu membawa perubahan terhadap
kondisi tanah air Indonesia.Adapun tokoh-tokoh PETA yang terkenal dan
membawa pengaruh besar diantaranya yaitu, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot
Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.
2.2  PENGARUH JEPANG DI BIDANG PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
A.Pengaruh Jepang Dalam Bidang Pendidikan
Masa pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat
berpengaruh bagi perkembangan Indonesia. Umumnya beranggapan bahwa
masa pendudukan Jepang adalah masa paling kelam dan penuh penderitaan.
Akan tetapi tidak semuanya itu benar, ada beberapa kebijakan pemerintah
pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, salah satunya adalah
dalam bidang pendidikan.Kebijakan yang diterapkan pemerintah Jepang di
bidang pendidikan adalah menghilangkan diskriminasi/perbedaan siapa yang
boleh mengenyam/merasakan pendidikan. Pada masa Belanda, Anda tentu
masih ingat, yang dapat merasakan pendidikan formal untuk rakyat pribumi
hanya kalangan menengah ke atas, sementara rakyat kecil (wong cilik) tidak
memiliki kesempatan.
Pola seperti ini mulai dihilangkan oleh pemerintah Jepang. Rakyat dari
lapisan manapun berhak untuk mengenyam pendidikan formal. Jepang juga
menerapkan jenjang pendidikan formal seperti di negaranya yaitu: SD 6 tahun,
SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun. Sistem ini masih diterapkan oleh pemerintah
Indonesia sampai saat ini sebagai satu bentuk warisan Jepang.
Maksud diberikannya Pendidikan kepada Rakyat Indonesia pada Masa
Pendudukan Jepang.Jepang memberikan pendidikan pada rakyat Indonesia
dengan maksud atau tujuan untuk mendukung kepentingan perangnya. Jepang
memiliki keinginan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang ada di
Indonesia pada saat pendudukannya,yaitu dari sumber daya ekonomi, sumber
daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya. Jepang
menganggap pendidikan penting untuk rakyat Indonesia guna mendukung
maksud dan tujuannya tesebut.

Model Pendidikan Masa Pendudukan Jepang


Penerapan pendidikan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang yang
mengharuskan penguasaan dalam bahasa Jepang, karena bahasa pengantar
dalam pengajaran adalah bahasa Jepang. Hal ini secara tidak langsung
memperkenalkan budaya Jepang pada rakyat Indonesia. Akan tetapi memang
inilah yang diharapkan Jepang pada pendidikan yang diberikan pada rakyat
Indonesia.
Dalam pendidikan ini memang sengaja di masukkan kebudayaan Jepang.
Contoh-contoh kebudayaan yang diberikan yaitu adat istiadat Jepang, semangat
Jepang, lagu-lagu Jepang dan olahraga. Dengan pemberian kebudayaan Jepang
diharapkan dapat menghilangkan pengaruh pendidikan gaya barat yang
sebelumnya ada.
Satu hal yang melemahkan dari aspek pendidikan adalah penerapan
sistem pendidikan militer. Sistem pengajaran dan kurikulum disesuaikan untuk
kepentingan perang. Siswa memiliki kewajiban mengikuti latihan dasar
kemiliteran dan mampu menghapal lagu kebangsaan Jepang. Begitu pula
dengan para gurunya, diwajibkan untuk menggunakan bahasa Jepang dan
Indonesia sebagai pengantar di sekolah menggantikan bahasa Belanda. Untuk
itu para guru wajib mengikuti kursus bahasa Jepang yang diadakan.
Dengan melihat kondisi tersebut, ada dua sisi, yaitu kelebihan dan
kekurangan dari sistem pendidikan yang diterapkan pada masa Belanda yang
lebih liberal namun terbatas. Sementara pada masa Jepang konsep diskriminasi
tidak ada, tetapi terjadi penurunan kualitas secara drastis baik dari keilmuan
maupun mutu murid dan guru.

B.     Pengaruh Jepang Terhadap Budaya Indonesia


Dalam hal kebudayaan/kepercayaan, ada pemaksaan yang dilakukan oleh
pemerintah Jepang agar masyarakat Indonesia terbiasa melakukan
penghormatan kepada Tenno ( Kaisar) yang dipercayai sebagai keturunan dewa
matahari ( Omiterasi Omikami). Sistem penghormatan kepada kaisar dengan
cara membungkukkan badan menghadap Tenno, disebut dengan Seikeirei.
Penghormatan Seikerei ini, biasanya diikuti dengan menyanyikan lagu
kebangsaan Jepang ( kimigayo) . Tidak semua rakyat Indonesia dapat menerima
kebiasaan ini, khususnya dari kalangan Agama. Penerapan Seikerei ini
ditentang umat Islam, salah satunya perlawanan yang dilakukan KH. Zainal
Mustafa, seorang pemimpin pondok pesantren Sukamanah Jawa Barat.
Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Singaparna.

Secara garis besar, dampak/pengaruh Jepang terhadap Budaya Indonesia


pada masa penjajahan adalah sebagai berikut: 
-Jepang mempunyai kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit
(diibaratkan sebagai tempat Kaisar Jepang berada) sebagai keturunan Dewa
Matahari. Pengaruh Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film, dan
drama sebagai alat propaganda mereka. 
-Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan
Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga
dirinya. 
-Anak-anak sekolah diberikan latihan olahraga Taiso yang baik untuk
kesehatan mereka. 
-Setiap hari bagi anak-anak sekolah maupun para pegawai wajib untuk
menghormati bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu kebangsaan
nasional (merupkan warisan budaya bangsa Jepang). 

-Kewajiban menggunakan waktu Tokyo dan tahun Jepang. 

2.3     KERJA PAKSA ROMUSHA MASA PENDUDUKAN JEPANG

Untuk mendukung dan menjalankan Imperialisme Jepang,


yaitu Kesemakmuran Asia Timur Raya Maka Jepang butuh dana besar untuk
membiayai perang,baik itu Perang Dunia II maupun perang
memperjuangkan Imperialisme-nyaTidak lain,dan tidak bukan
adalah Kesemakmuran Asia Timur Raya. Jepang juga membutuhkan bantuan
tenaga untuk membangun sarana pendukung perang,antara lain kubu
pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara.

Oleh karena itu, Jepang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pengerahan


tenaga kerja itu disebut romusha.Pada mulanya, pelaksanaan romusha didukung
rakyat. Rakyat Indonesia masih termakan propaganda Jepang untuk
membangun keluarga besar Asia.Tenaga-tenaga romusha ini kebanyakan
diambil dari desa-desa, umumnya orang-orang yang tidak bersekolah atau
paling tinggi tamat Sekolah Dasar. Semula program romusha bersifat sukarela
dan sementara.Akan tetapi, setelah kebutuhan mendesak, pengerahan tenaga
kerja berubah menjadi paksaan. Ribuan tenaga kerja romusha dikirim ke luar
Jawa, bahkan ke luar negeri, seperti Burma, Malaysia, Thailand, dan Indo-Cina.
Dalam leteratur lain menyebutkan jumlah Romusha di Indonesia mencapai 4
sampai 10 juta.
Tenaga kerja romusha ini diperlakukan dengan sangat buruk, sehingga
banyak di antara mereka yang meninggal dunia. Pengerahan tenaga kerja
tersebut telah membawa akibat dalam struktur sosial di Indonesia.Banyak
pemuda tani yang menghilang dari desanya karena mereka takut dikirim
sebagai romusha. Para romusha yang selamat kemudian kembali ke desa
mereka. Mereka ini memiliki banyak pengalaman di berbagai bidang.Mereka
datang membawa gagasan-gagasan baru sehingga desanya terbuka untuk
perubahan.

2.4 BEBERAPA PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP


JEPANG

Pada awal kedatangannya, Jepang telah berhasil melakukan propaganda


untuk menarik simpati bangsa Indonesia. Apakah kenyataannya seperti itu?
Selain mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia, Jepang juga melakukan
eksploitasi sumber daya manusia. Semua itu demi kepentingan Jepang dalam
Perang Pasifik. Segala bentuk penindasan dan eksploitasi Jepang telah
memunculkan reaksi perlawanan dari bangsa Indonesia.

Perjuangan melalui organisasi yang dibentuk Jepang (legal) dan gerakan


bawah tanah (ilegal). Meskipun cara yang dilakukan berbeda, cita-cita
perjuangan mereka adalah sama, yaitu kemerdekaan Indonesia. Perjuangan
melalui organisasi merupakan jalan damai yang ditempuh untuk menghindari
korban jiwa dari rakyat. Namun, ada juga beberapa tokoh yang bersemboyan
”Cinta kedamaian tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Mereka menganggap
perlawanan bersenjata akan lebih cepat mewujudkan kemerdekaan.

Perlawanan Rakyat di Berbagai Daerah tersebut antara lain sebagai


berikut:
1) Perlawanan di Aceh

            Perlawanan rakyat Aceh terjadi karena penderitaan yang dialami akibat
kesewenangan Jepang. Rakyat Aceh banyak dikerahkan untuk romusha. Mereka
diharuskan membangun parit, lapangan terbang, jalan, dan lain-lain. Perlawanan
Aceh ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Penyerangan terpenting adalah
penyerangan di Cot Plieng yang terjadi pada tanggal 10 November 1942. Dalam
serangan pertama dan kedua, rakyat Aceh berhasil memukul mundur Jepang ke
Lhoksumawe. Pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng.
Kebencian rakyat semakin bertambah ketika Tengku Abdul Jalil gugur di
tempat saat sedang sembahyang. Setelah itu, pemberontakan Jangka Buya
terjadi di bawah pimpinan T. Hamid.

2) Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA)

            Pada tanggal 14 Februari 1945 di Blitar terjadi pemberontakan yang


dilakukan para tentara PETA (Pembela Tanah Air), di bawah pimpinan
Supriyadi. Pemberontakan ini merupakan pemberontakan terbesar pada masa
pendudukan Jepang. Pada saat itu Jepang sedang terdesak dalam Perang Pasifik.
Untuk mengatasi pemberontakan ini, Jepang melakukan tipu muslihat. Mereka
menyerukan agar pemberontak menyerah karena akan dijamin keselamatannya.
Namun, ternyata para anggota PETA tetap mendapat hukuman. Organisasi
PETA ini selanjutnya dibubarkan.

3) Perlawanan di Kalimantan

Perang Banjar berlangsung antara 1859 -1905 (menurut sumber Belanda


1859-1863). Konflik dengan Belanda sebenarnya sudah mulai sejak Belanda
memperoleh hak monopoli dagang di Kesultanan Banjar. Dengan ikut
campurnya Belanda dalam urusan kerajaan, kekalutan makin bertambah. Pada
tahun 1785, Pangeran Nata yang menjadi wali putra mahkota, mengangkat
dirinya menjadi raja dengan gelar Sultan Tahmidullah II (1785-1808) dan
membunuh semua putra almarhum Sultan Muhammad. Pangeran Amir, satu-
satunya pewaris tahta yang selamat, berhasil melarikan diri lalu mengadakan
perlawanan dengan dukungan pamannya Arung Turawe, tetapi gagal. Pangeran
Amir (kakek Pangeran Antasari) akhirnya tertangkap dan dibuang ke Srilangka.
2.5     DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG DI BIDANG POLITIK,
SOSIAL,EKONOMI,BUDAYA,PENDIDIKAN,DANBIROKRASI
MILITER.

A. Bidang politik
            Sejak awal pemerintahannya, Jepang melarang bangsa Indonesia
berserikat dan berkumpul. Oleh karena itu, Jepang membubarkan organisasi-
organisasi pergerakan nasional yang dibentuk pada mas Hindia Belanda, kecuali
MIAN. MIAI kemudian dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi. Para
tokoh pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang mengambil sikap
kooperatif. Dengan sikap ini, meraka banyak yang duduk dalam badan-badan
yang dibentuk oleh pemerintah Jepang, seperti Gerakan 3 A, Putera, dan Cuo
Sangi In. Selain itu, para tokoh pergerakan nasional juga memanfaatkan
kesatuan-kesatuan pertahanan yang dibentuk oleh Jepang, seperti Jawa
Hokokai, Heiho, Peta, dan sebagainya.

Kebijaksanaan pemerintah Jepang tersebut bertujuan  untuk menarik


simpati dan mengerahkan rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam
perang melawan sekutu, namun kenyataannya dimanfaatkan oleh para tokoh
pergerakan nasional, sehingga banyak memberikan keuntungan bagi perjuangan
bangsa Indonesia. Dengan demikian, pemerintah jepang berhasil melakukan
pengekangan terhadap berbagi kegiatan pergerakan nasional, namun tidak
berhasil mengekang berkembangnya kesadaran nasional bangsa Indonesia
menuju Indonesia merdeka.

B. Bidang ekonomi
Jepang berusaha untuk mendapatkan dan menguasai sumber-sumber
bahan mentah untuk industri perang. Jepang membagi rencananya dalam dua
tahap.
Tahap penguasaan, yakni menguasai seluruh kekayaan alam termasuk
kekayaan milik pemerintah Hindia Belanda.
Tahap penyusunan kembali struktur ekonomi wilayah dalam rangka
memenuhi kebutuhan perang. Sesuai denga tahap ini maka pola ekonomi perang
dirancanakan bahwa setiap wilayah harus melaksanakan autarki.Autarki, artinya
setiap wilayah harus mencukupi kebutuhan sendiri dan juga harus dapat
menunjang kebutuhan perang.Romusa mempunyai persamaan dengan kerja rodi
atau kerja paksa pada zaman Hindia Belanda, yakni kerja tanpa mendapatkan
upah.

C. Bidang Birokrasi
Pada pertengahan tahun 1943, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik
mulai terdesak, maka Jepang memberi kesempatan kepada bangsa Indonesia
untuk turut mengambil bagian dalam pememerintahan negara. Untuk itu pada
tanggal 5 September 1943, Jepang membentuk Badan Pertimbangan
Karesidenan (Syi Sangi In). Banyak orang Indonesia yang menduduki jabatan-
jabatan tinggi dalam pemerintahan, seperti Prof. Dr. Husein Jayadiningrat
sebagai Kepada Departemen Urusan Agama (1 Oktober 1943) dan pada tanggal
10 November 1943 Sutardjo Kartohadikusumo dan R.M.T.A Surio masing-
masing diangkat menjadi Kepala Pemerintahan (Syikocan) di Jakarta dan
Banjarnegara.

D. Bidang Militer
Awal 1943, keadaan Perang Pasifik mulai berubah, Ekspansi tentara
Jepang berhasil dihentikan Sekutu dan Jepang beralih dikap bertahan. Kerana
sudah kehabisan tenaga manusia, Jepang menyadari bahwa mereka memerlukan
dukungan dari penduduk masing-masing daerah yang diduduki, Pemerintah
militer Jepang mulai memikirkan pengerahan pemuda-pemudi Indonesia guna
membantu perang melawan sekutu. Jepang lalu membentuk kesatuan-kesatuan
pertahanan sebagai tempat penggembleng pemuda-pemudi Indonesia di bidang
kemiliteran. Pemuda yang tergabung dalam berbagai kesatuan pertahanan
menjadi menjadi pemuda-pemuda yang terdidik dan terlatih dalam kemiliteran.
Dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan perjuangan
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di kemudian hari, pelatih militer ini
akan sangat berguna.

E. Bidang Kebudayaan
Pada masa Jepang, bidang pendidikan dan kebudayaan diperhatikan dan
bahasa Indonesia mulai di pergunakan. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai
pelajaran  utama, sedangkan bahasa Jepang dijadikan sebagai bahasa wajib.
Dengan semakin meluasnya penggunaan bahasa Indonesia, komunikasi
antarsuku di Indonesia semakin intensif yang pada akhirnya semakin
merekatkan keinginan untuk merdeka. Pada tanggal 1 April 1943 dibangun
pusat kebudayaan di Jakarta, yang bernama "Keimin Bunka Shidoso".
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-


abad,Namun ada juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah
penjajah kadang juga berjasa dalam pembangunan beberapa fasilitas umum
seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta api, saluran irigrasi, dan beberapa
fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan karena
menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara
yang menjajah akan semakin makmur.

3.2 Saran

Dalam makalah ini, saya berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia
dapat memahami peristiwa sejarah mengenai Pendudukan Jepang di Indonesia.
Selain itu agar kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam
seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang  mana dahulu bangsa Jepang 
memonopilinya

            Demikian makalah yang dapat saya buat, semoga bermanfaat dan dapat
mendapatkan nilai yang memuaskan. Mohon maaf apabila ada kesalahan
penulisan, tanda koma, titik, spasi, dll. Sekian Terima Kasih.

Daftar Pustaka
http://www.siswamaster.com/2016/04/tujuan-proses-dan-latar-belakang-
pendudukan-jepang-di-indonesia.html#ixzz4ZTYfr8jf
http://barcad.blogspot.co.id/2014/02/pengaruh-jepang-dalam-bidang-
pendidikan.html
http://www.dosenpendidikan.net/2015/12/Arti-dan-Pengertian-Romusha-Serta-
Kerja-Paksa-Pada-Zaman-Jepang.html
  Wikipedia
Demikianlah makalah ini saya buat,saya harap ibu bidang study sejarah
dapat memberikan nilai yg sesuai dengan makalah yg saya buat.

Hormat saya, Orangtua/wali


Penyusun

Guru b.study sejarah

Ramlah harahap Sp.d

Anda mungkin juga menyukai