GURU PEMBIMBING
Ramlah Harahap S.pd
DISUSUN OLEH
Wahyu Andriyan Harahap
1. Nama : Wahyu
2. Nama Lengkap : Wahyu Andriyan Harahap
3. Nama Panggilan : Yu
4. Tempat & Tanggal lahir : Gunung tua,09 Juli 2002
5. Alamat : Jln.SisingamangarajaXII Lk 2 psr
gunung tua
6. Jenis Kelamin : Laki-Laki
7. Agama : Islam
8. Hobi : Berolahraga,Main Game,Tidur
9. Gmail : Wahyuandriyan12@Gmail.com
10. Pendidikan
a) SD : SDN 1 Padang Bolak
b) SMP : MTsN 2 Padang Bolak
c) SMA : SMAN 1 Padang Bolak
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah sejarah tentang Masa Pendudukan Jepang.
Makalah sejarah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai informasi sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari guru
pembimbing agar saya dapat memperbaiki makalah sejarah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BIODATA PENYUSUN.............................................................
KATA PENGANTAR.................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................
1.2 Tujuan ............................................................
1.3 Rumusan masalah...........................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Organisasi pergerakan masa pendudukan
jepang............................................................
2.2 Pengaruh jepang dibidang pendidikan dan
kebudayaan....................................................
2.3 Kerja paksa romusha masa pendudukan
jepang............................................................
2.4 Beberapa perlawanan rakyat Indonesia
terhadap jepang. ...........................................
2.5 Dampak pendudukan jepang dibidang
politik,budaya,sosial,ekonomi,pendidikan dan
birokrasi militer.............................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941,360 pesawat terbang yang terdiri
dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan
dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan
dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu
pengeboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika.
Lebih dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka.
Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak berada di
Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan
perang terhadap Jepang.
Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-
negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan
menduduki Hindia Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber alam,
terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta
mendukung industrinya. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh
operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.
1.2 Tujuan
Untuk memenuhi tugas dari guru bidang study sejarah dan juga
bertujuan untuk membahas dan memberi informasi mengenai penjajahan Jepang
di Indonesia
1.3 Rumusan masalah
1.Pergerakan apa saja yg dilakukan dijepang di indonesia?
2. Apa pengaruh kedudukan jepang di Indonesia?
3. Perlawanan apa saja yg dilakukan indonesia terhadap jepang?
4. Apa dampak yg ditimbulkan jepang terhadap indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
B. ORGANISASI SEMI-MILITER
C. ORGANISASI MILITER
1. HEIHO
Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi yang
beranggotakan prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer, baik
di Angkatan Darat maupun di Angkatan Laut.
Heiho dibentuk berdasarkan instruksi bagian Angkatan Darat Markas Besar
Umum Kerajaan jepang pada tanggal 2 September 1942 yang kemudian pada
bulan April 1945 menjadi cikal bakal organisasi ini.
Tujuan didirikannya Heiho yakni sebagai pembantu kesatuan angkatan
perang dan dimasukkan sebagai bagian dari tentara Jepang.
Adapun kegiatannya yaitu :
-Membangun pertahanan.
-Menjaga kamp pertahanan.
-Membantu tentara Jepang dalam peperangan.
Organisasi ini memang dikhususkan untuk bidang kemiliteran sehingga
jauh lebih terlatih dibanding organisasi-organisasi lainnya.Heiho sendiri juga
dibagi menjadi beberapa bagian,baik di angkatan darat,angkatan laut maupun
bagiankepolisian.Heiho juga memanfaatkan pasukannya sebagai tenaga kasar
yang dibutuhkan dalam peperangan,contohnya memelihara berbagai senjata
perang dan memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk.
Untuk menjadi anggota Heiho tidaklah mudah,ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi.
Syarat-syarat tersebut antara lain yaitu :
-Berusia antara 18 sampai 25 tahun.
-Berbadan sehat baik jasmani maupun rohani.
-Berkelakuan dan berkepribadian baik.
-Berpendidikan minimal sekolah dasar.
Jumlah anggota Heiho mencapai sekitar 42.000 orang (sejak berdiri
hingga akhir masa pendudukan Jepang). Dari total tersebut, 25.000 orang
diantaranya adalah penduduk dari Jawa. Namun begitu, tidak ada seorang pun
yang berpangkat pejabat (perwira), karena pangkat pejabat hanya untuk orang-
orang Jepang saja.
2. PETA
PETA (Pembela Tanah Air) adalah organisasi militer yang dibentuk Jepang
dengan tujuan menambah kesatuan tentara guna memperkuat organisasi
sebelumnya, yaitu Heiho.Walaupun Jepang semakin terdesak karena perang
melawan Sekutu, Jepang tetap berusaha mempertahankan Indonesia dari
serangan sekutu. Karena Heiho dipandang belum memadai, maka dibentuklah
suatu organisasi militer yang dinamai PETA (Pembela Tanah Air).
PETA didirikan secara resmi pada tanggal 3 Oktober 1943 atas usulan
dari Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada (Panglima
Tentara Jepang ke-16). Pembentukan PETA ini didasarkan pada peraturan
pemerintah Jepang yang disebut dengan Osamu Seinendan nomor 44.Banyak
pemuda-pemuda yang tergabung dalam Seinendan mendaftarkan diri menjadi
anggota PETA. Anggota PETA yang bergabung berasal dari berbagai elemen
masyarakat.Karena kedudukannya yang bebas (fleksibel) dalam struktur
organisasi Jepang, PETA diperbolehkan untuk melakukan perpangkatan
sehingga ada orang Indonesia yang menjadi seorang perwira.Hal ini
menyebabkan masyarakat tertarik pada organisasi ini dan kemudian bergabung
menjadi anggota PETA. Hingga akhir masa pendudukan Jepang di Indonesia,
jumlah anggota PETA berkisar 37.000 orang di Jawa dan 20.000 orang di
Sumatera. Di Sumatera, organisasi ini lebih dikenal dengan Giyugun (prajurit
sukarela).
Orang-orang PETA ini menghasilkan pemimpin-pemimpin yang
berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Pada masa-masa
selanjutnya, para pemimpin tersebut mampu membawa perubahan terhadap
kondisi tanah air Indonesia.Adapun tokoh-tokoh PETA yang terkenal dan
membawa pengaruh besar diantaranya yaitu, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot
Subroto, Supriyadi dan Jenderal Ahmad Yani.
2.2 PENGARUH JEPANG DI BIDANG PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
A.Pengaruh Jepang Dalam Bidang Pendidikan
Masa pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat
berpengaruh bagi perkembangan Indonesia. Umumnya beranggapan bahwa
masa pendudukan Jepang adalah masa paling kelam dan penuh penderitaan.
Akan tetapi tidak semuanya itu benar, ada beberapa kebijakan pemerintah
pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, salah satunya adalah
dalam bidang pendidikan.Kebijakan yang diterapkan pemerintah Jepang di
bidang pendidikan adalah menghilangkan diskriminasi/perbedaan siapa yang
boleh mengenyam/merasakan pendidikan. Pada masa Belanda, Anda tentu
masih ingat, yang dapat merasakan pendidikan formal untuk rakyat pribumi
hanya kalangan menengah ke atas, sementara rakyat kecil (wong cilik) tidak
memiliki kesempatan.
Pola seperti ini mulai dihilangkan oleh pemerintah Jepang. Rakyat dari
lapisan manapun berhak untuk mengenyam pendidikan formal. Jepang juga
menerapkan jenjang pendidikan formal seperti di negaranya yaitu: SD 6 tahun,
SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun. Sistem ini masih diterapkan oleh pemerintah
Indonesia sampai saat ini sebagai satu bentuk warisan Jepang.
Maksud diberikannya Pendidikan kepada Rakyat Indonesia pada Masa
Pendudukan Jepang.Jepang memberikan pendidikan pada rakyat Indonesia
dengan maksud atau tujuan untuk mendukung kepentingan perangnya. Jepang
memiliki keinginan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang ada di
Indonesia pada saat pendudukannya,yaitu dari sumber daya ekonomi, sumber
daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya. Jepang
menganggap pendidikan penting untuk rakyat Indonesia guna mendukung
maksud dan tujuannya tesebut.
Perlawanan rakyat Aceh terjadi karena penderitaan yang dialami akibat
kesewenangan Jepang. Rakyat Aceh banyak dikerahkan untuk romusha. Mereka
diharuskan membangun parit, lapangan terbang, jalan, dan lain-lain. Perlawanan
Aceh ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Penyerangan terpenting adalah
penyerangan di Cot Plieng yang terjadi pada tanggal 10 November 1942. Dalam
serangan pertama dan kedua, rakyat Aceh berhasil memukul mundur Jepang ke
Lhoksumawe. Pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng.
Kebencian rakyat semakin bertambah ketika Tengku Abdul Jalil gugur di
tempat saat sedang sembahyang. Setelah itu, pemberontakan Jangka Buya
terjadi di bawah pimpinan T. Hamid.
3) Perlawanan di Kalimantan
A. Bidang politik
Sejak awal pemerintahannya, Jepang melarang bangsa Indonesia
berserikat dan berkumpul. Oleh karena itu, Jepang membubarkan organisasi-
organisasi pergerakan nasional yang dibentuk pada mas Hindia Belanda, kecuali
MIAN. MIAI kemudian dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi. Para
tokoh pergerakan nasional pada masa pendudukan Jepang mengambil sikap
kooperatif. Dengan sikap ini, meraka banyak yang duduk dalam badan-badan
yang dibentuk oleh pemerintah Jepang, seperti Gerakan 3 A, Putera, dan Cuo
Sangi In. Selain itu, para tokoh pergerakan nasional juga memanfaatkan
kesatuan-kesatuan pertahanan yang dibentuk oleh Jepang, seperti Jawa
Hokokai, Heiho, Peta, dan sebagainya.
B. Bidang ekonomi
Jepang berusaha untuk mendapatkan dan menguasai sumber-sumber
bahan mentah untuk industri perang. Jepang membagi rencananya dalam dua
tahap.
Tahap penguasaan, yakni menguasai seluruh kekayaan alam termasuk
kekayaan milik pemerintah Hindia Belanda.
Tahap penyusunan kembali struktur ekonomi wilayah dalam rangka
memenuhi kebutuhan perang. Sesuai denga tahap ini maka pola ekonomi perang
dirancanakan bahwa setiap wilayah harus melaksanakan autarki.Autarki, artinya
setiap wilayah harus mencukupi kebutuhan sendiri dan juga harus dapat
menunjang kebutuhan perang.Romusa mempunyai persamaan dengan kerja rodi
atau kerja paksa pada zaman Hindia Belanda, yakni kerja tanpa mendapatkan
upah.
C. Bidang Birokrasi
Pada pertengahan tahun 1943, kedudukan Jepang dalam Perang Pasifik
mulai terdesak, maka Jepang memberi kesempatan kepada bangsa Indonesia
untuk turut mengambil bagian dalam pememerintahan negara. Untuk itu pada
tanggal 5 September 1943, Jepang membentuk Badan Pertimbangan
Karesidenan (Syi Sangi In). Banyak orang Indonesia yang menduduki jabatan-
jabatan tinggi dalam pemerintahan, seperti Prof. Dr. Husein Jayadiningrat
sebagai Kepada Departemen Urusan Agama (1 Oktober 1943) dan pada tanggal
10 November 1943 Sutardjo Kartohadikusumo dan R.M.T.A Surio masing-
masing diangkat menjadi Kepala Pemerintahan (Syikocan) di Jakarta dan
Banjarnegara.
D. Bidang Militer
Awal 1943, keadaan Perang Pasifik mulai berubah, Ekspansi tentara
Jepang berhasil dihentikan Sekutu dan Jepang beralih dikap bertahan. Kerana
sudah kehabisan tenaga manusia, Jepang menyadari bahwa mereka memerlukan
dukungan dari penduduk masing-masing daerah yang diduduki, Pemerintah
militer Jepang mulai memikirkan pengerahan pemuda-pemudi Indonesia guna
membantu perang melawan sekutu. Jepang lalu membentuk kesatuan-kesatuan
pertahanan sebagai tempat penggembleng pemuda-pemudi Indonesia di bidang
kemiliteran. Pemuda yang tergabung dalam berbagai kesatuan pertahanan
menjadi menjadi pemuda-pemuda yang terdidik dan terlatih dalam kemiliteran.
Dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan perjuangan
mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di kemudian hari, pelatih militer ini
akan sangat berguna.
E. Bidang Kebudayaan
Pada masa Jepang, bidang pendidikan dan kebudayaan diperhatikan dan
bahasa Indonesia mulai di pergunakan. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai
pelajaran utama, sedangkan bahasa Jepang dijadikan sebagai bahasa wajib.
Dengan semakin meluasnya penggunaan bahasa Indonesia, komunikasi
antarsuku di Indonesia semakin intensif yang pada akhirnya semakin
merekatkan keinginan untuk merdeka. Pada tanggal 1 April 1943 dibangun
pusat kebudayaan di Jakarta, yang bernama "Keimin Bunka Shidoso".
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam makalah ini, saya berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia
dapat memahami peristiwa sejarah mengenai Pendudukan Jepang di Indonesia.
Selain itu agar kita tetap menjaga dan melestarikan sumber kekayaan alam
seperti rempah-rembah dan yang lainya, yang mana dahulu bangsa Jepang
memonopilinya
Demikian makalah yang dapat saya buat, semoga bermanfaat dan dapat
mendapatkan nilai yang memuaskan. Mohon maaf apabila ada kesalahan
penulisan, tanda koma, titik, spasi, dll. Sekian Terima Kasih.
Daftar Pustaka
http://www.siswamaster.com/2016/04/tujuan-proses-dan-latar-belakang-
pendudukan-jepang-di-indonesia.html#ixzz4ZTYfr8jf
http://barcad.blogspot.co.id/2014/02/pengaruh-jepang-dalam-bidang-
pendidikan.html
http://www.dosenpendidikan.net/2015/12/Arti-dan-Pengertian-Romusha-Serta-
Kerja-Paksa-Pada-Zaman-Jepang.html
Wikipedia
Demikianlah makalah ini saya buat,saya harap ibu bidang study sejarah
dapat memberikan nilai yg sesuai dengan makalah yg saya buat.