Anda di halaman 1dari 7

JUDUL MAKALAH

PERGERAKAN BAWAH TANAH

Disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran sejarah Indonesia

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Nama : Faizatun Nisa
Nama : Zan Zian Nabila
Nama : Khairun Yusuf

KELAS : XI IPS 2
MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 CIREBON
BUNTET PESANTREN CIREBON
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Maulani sebagai guru mata
pelajaran Sejarah Indonesia yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Gerakan Bawah Tanah…………………………………….... 5
B. Kelompok Sutan Sjahrir………………………………………………… 5
C. Kelompok Sukarni……………………………………………………… 6
D. Kelompok Ahmad Soebardjo…………………………………………... 6
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………... 7
B. Saran……………………………………………………………………. 7

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jepang menduduki Indonesia dengan tujuan untuk menunjang keperluan sumber
daya yang dibutuhkan dalam Perang Asia Pasifik. Jepang sejak saat itu terus berupaya
untuk memperoleh dukungan rakyat Indonesia, khususnya para pemimpin Nasionalis
seperti Soekarno, Sutan Sjahrir, dan Mohammad Hatta. Akan tetapi pada awalnya
Soekarno, Sutan Sjahrir, dan Mohammad Hatta sempat menolak kerja sama dengan
Jepang. Tetapi keputusan tersebut berubah.
Para tokoh Nasionalis tersebut menyetujui kerja sama dengan Jepang supaya
perjuangan kemerdekaan Indonesia dapat dilanjutkan. Kelanjutan perjuangan ini dilakukan
dengan dua cara yaitu gerakan bawah tanah dan gerakan atas tanah. Gerakan bawah tanah
dikenal dengan gerakan rahasia supaya pemerintah Jepang tidak mencurigainya.
Pada dasarnya latar belakang gerakan bawah tanah adalah terlalu kuatnya
pemerintah Jepang dalam melarang dan menekan golongan oposisi. Maka dari itu gerakan
bawah tanah dapat dikatakan sebagai gerakan illegal.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud gerakan bawah tanah itu?
b. Siapakah kelompok gerakan bawah tanah?
c. Siapa saja tokoh gerakan bawah tanah?

C. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan pengertian apa yang dimaksud gerakan bawah tanah
b. Untuk mengetahui tentang apa itu Gerakan bawah tanah
c. Mengurangikan dan menjelaskan macam-macam kelompok gerakan bawah tanah
d. Untuk mengetahui siapakah tokoh kelompok gerakan bawah tanah

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gerakan Bawah Tanah


Gerakan bawah tanah adalah gerakan yang dilakukan oleh pejuang Indonesia secara
sembunyi sembunyi pada masa pendudukan Jepang. Mereka melakukan gerakan ini untuk
memperteguh cita cita perjuangan dan menggalang solidaritas sehingga tidak mengarah
pada perlawanan bersenjata. Di kala itu pemerintah Jepang memiliki sistem penjagaan
yang sangat ketat sehingga para pejuang Indonesia melakukan gerakan bawah tanah
tersebut.
Gerakan bawah tanah dipelopori oleh Amir Syarifuddin dan Sutan Sjahrir. Pada
masa pendudukan Jepang terdapat contoh gerakan bawah tanah yang berupa perjuangan
Kelompok Sukarni untuk menyebarluaskan cita cita kemerdekaan, mengungkapkan
berbagai kebohongan Jepang, dan menghimpun orang orang revolusioner.
Perlawanan bangsa Indonesia terhadap Jepang ada juga yang dilakukan tanpa
senjata, tetapi juga menolak bekerja sama (nonkooperasi). Oleh karena perlawanan yang
demikian juga sangat berbahaya, maka dilakukan secara diam-diam. Gerakan perlawanan
yang demikian sering disebut gerakan bawah tanah dan dilakukan dalam kelompok-
kelompok secara terorganisasi. Umumnya golongan ini mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional yang berjuang melalui strategi kooperasi

B. Kelompok Sutan Sjahrir


Sutan Sjahrir adalah tokoh besar pergerakan nasional yang pada zaman Kolonial
Hindia Belanda pernah diasingkan ke Boven Digul, Papua pada 1935. Sjahrir kemudian
dipindahkan ke Banda Neira dan terakhir ke Sukabumi.
Tanah. Sjahrir menghimpun teman-teman sekolahnya dahulu dan rekan-rekan
seorganisasi pada zaman Hindia Belanda untuk melawan Jepang. Terbentuklah Kelompok
Sjahrir. Dalam perjuangannya, Sjahrir juga menjalin hubungan dengan pemimpin-
5
pemimpin bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang. Di samping itu, hubungan
kelompok Sjahrir dengan kelompok perjuangan yang lain berjalan cukup baik.
Gerak langkah Sjahrir dicurigai Jepang. Maka untuk menghilangkan kecurigaan
tersebut, Sjahrir bersedia memberi pelajaran di Asrama Indonesia Merdeka milik Angkatan
Laut Jepang (Kaigun). Sjahrir mengajar bersama dengan Ir. Soekarno, Moh. Hatta,
Achmad Soebardjo, dan Iwa Koesoemasoemantri.

C. Kelompok Sukarni
Sukarni adalah tokoh pergerakan pada zaman Hindia Belanda. Pada masa
pendudukan Jepang, dia bekerja di Sendenbu (Barisan Propaganda Jepang) bersama-sama
dengan Muhammad Yamin. Sukarni menghimpun tokoh-tokoh pergerakan yang lain,
antara lain: Adam Malik, Kusnaeni, Pandu Wiguna, dan Maruto Nitimiharjo.
Gerakan yang dilakukan kelompok Sukarni adalah menyebarluaskan cita-cita
kemerdekaan, menghimpun orang-orang yang berjiwa revolusioner, dan mengungkapkan
kebohongan-kebohongan yang dilakukan Jepang.
Sebagai pegawai Sendenbu, Sukarni bebas mengunjungi asrama Peta (Pembela
Tanah Air) yang tersebar di seluruh Jawa.
Karena itu, Sukarni mengetahui seberapa besar kekuatan revolusioner yang anti-
Jepang. Untuk menutupi gerakannya, kelompok Sukarni mendirikan asrama politik, yang
diberi nama “Angkatan Baru Indonesia” yang didukung Sendenbu.
Di dalam asrama ini terkumpul para tokoh pergerakan antara lain: Ir. Sukarno,
Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, dan Sunarya yang bertugas mendidik para pemuda
menantang masalah politik dan pengetahuan umum.

D. Kelompok Ahmad Soebardjo


Ahmad Soebardjo pada masa pendudukan Jepang menjabat sebagai Kepala Biro
Riset Kaigun Bukanfu (Kantor Penghubung Angkatan Laut) di Jakarta. Ahmad Soebardjo
berusaha menghimpun tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang bekerja dalam Angkatan Laut
Jepang.
Atas dorongan dari kelompok Ahmad Soebardjo, Angkatan Laut berhasil
mendirikan asrama pemuda yang bernama “Asrama Indonesia Merdeka”.

6
Di asrama Indonesia Merdeka inilah para pemimpin bangsa Indonesia memberikan
pelajaran-pelajaran guna menanamkan semangat nasionalisme kepada para pemuda
Indonesia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gerakan bawah tanah adalah gerakan yang dilakukan oleh pejuang Indonesia secara
sembunyi sembunyi pada masa pendudukan Jepang.Gerakan bawah tanah dipelopori oleh
Amir Syarifuddin dan Sutan Sjahrir. Gerakan ini dipimpin oleh beberapa kelompok

B. Saran
Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang penulisan di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan kedepannya

Anda mungkin juga menyukai