ORGANISASI PERGERAKAN YANG DIBENTUK DI

INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG

Dosen Pengampu

Siti Tiara Maulia, S.Pd.,M.Pd

Oleh :
1. Fitriyani (A1A322043)
2. Fira Silvia (A1A322057)
3. Gadis Anggraini Safitri (A1A322052)
4. Maria Pasmaida Manalu (A1A322047)
5. Sekar Ayu (A1A322035)
6. Sri Nurtati Ritonga (A1A322046)

(Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi)

ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang organisasi yang dibentuk pada masa penjajahan Jepang di
Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode sejarah (history) dengan empat tahapan
yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasilnya bahwa Pada masa
pemerintahan Jepang selama tiga setengah tahun merupakan priode penting bagi sejarah
Indonesia. Setelah mampu menaklukan Belanda Jepang secara langsung menggantikan
kedudukan pemerintahan Hindia Belanda. Pada tanggal 8 Maret 1942 Jepang telah resmi
menduduki Indonesia yang langsung melakukan perubahan dan membentuk organisasi-
organisasi militer dan semi militer untuk dapat mempergunakan Indonesia dari pihak sekutu
dan membantu Jepang menghadapi perang Asia Timur Raya menghadapi sekutu.Kebijakan-
kebijakan yang dilakukan pemerintahan Jepang diberbagai bidang diantaranya bidang politik,
ekonomi-sosial, pendidikan dan militer.

Kata kunci : Organisasi,penjajahan,militer,jepang,Indonesia,sejarah

PENDAHULUAN mendirikan organisasi militer dan semi

Peralihan dari masa penjajahan
Belanda ke masa pendudukan Jepang
merupakan daftar sejarah kelam bagi
bangsa Indonesia. Penderitaan yang dialami
bangsa Indonesia terus berlanjut. Terlepas
dari perbedaan cara memperlakukan orang
Belanda dan Jepang, keduanya telah
meninggalkan kesengsaraan dan
penderitaan bagi rakyat Indonesia.
Pada tanggal 8 Maret 1942, Jepang
resmi menduduki Indonesia, dan Indonesia
segera melakukan perubahan dengan
FKIP Universitas Jambi
militer untuk membantu Jepang dalam
memerangi pasukan Sekutu. Ketika Jepang
menaklukkan penjajahan Belanda dan
menduduki Indonesia, Jepang menyebarkan
motto 3A, yaitu (1) Jepang, terang Asia; (2)
pemimpin Jepang di Asia; (3) Jepang
adalah pelindung Asia. Dari slogan ini
berhasil mendapatkan simpati dan
dukungan dari masyarakat IndonesiaPada
tanggal 8 Maret 1942, Jepang resmi
menduduki Indonesia, dan Indonesia segera
melakukan perubahan dengan mendirikan
Page 1
organisasi militer dan semi militer untuk
membantu Jepang dalam memerangi
pasukan Sekutu. Ketika Jepang
menaklukkan penjajahan Belanda dan
menduduki Indonesia, Jepang menyebarkan
motto 3A, yaitu (1) Jepang, terang Asia; (2)
pemimpin Jepang di Asia; (3) Jepang
adalah pelindung Asia. Dari slogan ini
berhasil mendapatkan simpati dan
dukungan dari masyarakat Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode penulisan penelitian ini
mengadopsi metode sejarah. Metode
sejarah adalah metode atau teknik
merekonstruksi peristiwa masa lalu melalui
empat tahap kerja yaitu heuristik
(mengumpulkan sumber), kritik sumber
(eksternal/materi dan internal/isi),
interpretasi (penafsiran) dan historiografi
(menulis sejarah) cerita). Selama fase
heuristik, peneliti mengumpulkan dan
mencari sumber primer dan sekunder.
Tahap kedua dari kritik sumber adalah
pemeriksaan keaslian, orisinalitas, dan
relevansi data yang dikumpulkan, baik
melalui kritik internal maupun eksternal.
Tahap ketiga interpretasi adalah interpretasi
peneliti, yang memiliki dua interpretasi:
analisis dan sintesis. Setelah proses uji
kelayakan, dilakukan analisis data, dan data
yang dianalisis masuk ke proses
sintesis.Tahap terakhir adalah historiografi
atau penulisan sejarah, yang dilakukan
setelah Mengumpulkan semua data dan
informasi guna menyusun bukti atau fakta
nyata berupa tulisan sejarah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Masuknya Jepang ke Indonesia
Jepang dengan mudah menguasai Asia
Timur dan Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Negara-negara Asia sangat
percaya pada motto Jepang (Jepang adalah
pemimpin Asia, Jepang adalah terang Asia,
Jepang adalah pelindung Asia), sehingga
mereka tidak menyerah perlawanan.
Bahkan, kedatangan tentara Jepang
FKIP Universitas Jambi
disambut dengan girang, karena Jepang
dipandang sebagai “kakak” yang
membebaskan negara-negara Asia dari
kolonialisme Barat. Bandung Kalijati
menyerah tanpa syarat. Jepang tidak
menemui banyak perlawanan, yang berarti
mereka berhasil merebut Indonesia.
Bahkan, masyarakat Indonesia sangat
gembira dan gembira dengan kedatangan
tentara Jepang, karena membebaskan
bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan
Belanda.
Semboyan Gerakan 3A dan pengakuan
sebagai ‘saudara tua’ yang disampaikan
Jepang merupakan tipu muslihat agar
bangsa Indonesia dapat menerima
kedatangan Balatentara Jepang.Pada
awalnya, kedatangan pasukan Jepang
disambut dengan hangat oleh bangsa
Indonesia.Namun dalam kenyataannya,
Jepang tidak jauh berbeda dengan negara
imperialis lainnya.Jepang termasuk negara
imperialis baru, seperti Jerman dan Italia.
Sebagai negara imperialis baru, Jepang
membutuhkan bahan-bahan mentah untuk
memenuhi kebutuhan industrinya dan pasar
bagi barang-barang industrinya.Oleh
karena itu, daerah jajahan menjadi sangat
penting artinya bagi kemajuan industri
Jepang. Apalah arti kemajuan industri
apabila tidak didukung dengan bahan
mentah (baku) yang cukup dengan harga
yang murah dan pasar barang hasil industri
yang luas.Dengan demikian, jelas bahwa
tujuan kedatangan Balatentara Jepang ke
Indonesia adalah untuk menanamkan
kekuasaannya, untuk menjajah Indonesia.
Artinya, semboyan Gerakan 3A dan
pengakuan sebagai ‘saudara tua’
merupakan semboyan yang penuh
kepalsuan. Hal itu dapat dibuktikan dari
beberapa kenyataan yang terjadi selama
pendudukan Balatentara Jepang di
Indonesia.Bahkan, perlakuan pasukan
Jepang lebih kejam sehingga bangsa
Indonesia mengalami kesengsaraan.
Sumber-sumber ekonomi dikontrol
secara ketat oleh pasukan Jepang untuk
Page 2
kepentingan peperangan dan industri
Jepang, melalui berbagai cara berikut:
a. Tidak sedikit para pemuda yang
ditangkap dan dijadikan romusha.Romusha
adalah tenaga kerja paksa yang diambil dari
para pemuda dan petani untuk bekerja paksa
pada proyek-proyek yang dikembangkan
pemerintah pendudukan Jepang. Banyak
rakyat kita yang meninggal ketika
menjalankan romusha, karena umumnya
mereka menderita kelaparan dan berbagai
penyakit
b. Para petani diawasi secara ketat dan
hasil-hasil pertanian harus diserahkan
kepada pemerintah Balatentara Jepang.
c. Hewan peliharaan penduduk dirampas
secara paksa untuk dipotong guna
memenuhi kebutuhan konsumsi perang.
Organisasi-organisasi yang dibentuk
Jepang di Indonesia
Organisasi-organisasi bentukan Jepang
di Indonesia baik militer maupun semi
militer yang dibentuk dengan tujuan
menjadikan dan mempersiapkan rakyat dan
kaum-kaum muda Indonesia untuk menjaga
pertahanan Jepang,diantaranya yaitu:
1. Gerakan 3A
Pembentukan Gerakan 3A dilatar
belakangi yaitu sebagai propaganda Jepang
untuk meyakinkan Indonesia bahwa Jepang
akan menolong Indonesia terbebas dari
Belanda.Tidak hanya itu Gerakan 3A yang
dibentuk oleh Jepang juga diterapkan untuk
membantu usaha peperangan mereka
melawan Sekutu di Perang Dunia
Kedua.Gerakan 3A dicetuskan pada 29
April 1942, bertepatan dengan hari nasional
Jepang yang juga merupakan hari lahir
Kaisar Hirohito. Pembentukannya digagas
oleh Kepala Departemen Propaganda
Jepang, Hitoshi Shimizu.Demi mendapat
dukungan dari rakyat Indonesia, maka
Hitoshi Shimizu kemudian menggandeng
tokoh nasional yakni Mr. Syamsuddin
sebagai Ketua Gerakan 3A. Adapun isi dari
propaganda Gerakan 31 adalah:
FKIP Universitas Jambi
Nippon Pemimpin Asia (Jepang Pemimpin
Asia)
Nippon Pelindung Asia (Jepang Pelindung
Asia)
Nippon Cahaya Asia (Jepang Cahaya Asia)
Akan tetapi, Gerakan 3A ini tidak bertahan
lama karena lebih berorientasi kepada
Jepang ketimbang rakyat Indonesia.
Mohammad Hatta dalam Memoir (1979)
menyebutkan bahwa Gerakan 3A tidak
disukai karena lebih banyak "menggolong"
daripada menolong.Gerakan 3A berakhir
pada 1943 setelah mendapat banyak protes
keras dari rakyat dan pemimpin Indonesia.
2. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)
MIAI adalah badan federasi bagi ormas
Islam yang dibentuk berdasarkan hasil
pertemuan pada 18-21 September
1937.Terbentuknya MIAI dilatarbelakangi
oleh kesadaran para pemimpin organisasi-
organisasi Islam besar di Indonesia, seperti
KH Mas Mansur (Muhammadiyah) KH
Muhammad Dahlan dan KH Wahab
Hasbullah (Nahdlatul Ulama) dan W
Wondo amiseno (Sarekat Islam).Keinginan
untuk membentuk federasi ini didorong
dengan adanya perpecahan di kalangan
umat Islam, yang terbagi menjadi dua kubu
yakni kaum reformis dan tradisional.Pada
1942, pemimpin bagian pengajaran dan
agama yang dibentuk Jepang, Kolonel
Horie menyelenggarakan pertemuan
bersama beberapa pemuka agama Islam
dari Jawa Timur di Surabaya.Sebagai
gantinya, Jepang mengarahkan para ulama
dan umat Islam yang ingin tetap
menyalurkan kegiatan keagamaan mereka
lewat sebuah organisasi.Untuk itu, MIAI
dihidupkan lagi dengan tujuan agar semua
ormas Islam bisa memobilisasi umat untuk
memenuhi keperluan perang Jepang.MIAI
kemudian kembali beraktivitas pada 4
September 1942 yang bermarkas di Jakarta.
Tugas MIAI :
1. Menempatkan umat Islam secara layak
dalam masyarakat Indonesia.
2. Mengharmoniskan kembali Islam sesuai
Page 3
tuntutan perkembangan zaman.
3. Turut membantu Jepang dalam Perang
Asia Timur Raya.
3. Mencetus sebuah program, yaitu rencana
membangun Masjid Agung di Jakarta dan
universitas.
Sayangnya, usulan ini ditolak oleh
Jepang, yang hanya setuju jika MIAI
membentuk lembaga pengelola amal
(baitulmal).Dalam perkembangannya,
MIAI kian sadar bahwa mereka tidak bisa
terus hidup di bawah naungan
Jepang.Maka, MIAI terus mengembangkan
organisasi mereka dengan membentuk
Majelis Pemuda yang dipimpin oleh Ir
Sofwan pada Mei 1943.Tidak hanya itu,
MIAI juga membentuk Majelis Keputrian
yang diketuai oleh Siti Nurjanah dan
menerbitkan majalah bertajuk Soeara
MIAI.Kendati demikian, MIAI dianggap
tidak memberi kontribusi apa pun untuk
Jepang.Alhasil, MIAI dibubarkan pada
November 1943.
3. Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
Setelah Jepang menganggap bahwa
Gerakan 3A gagal dalam menarik simpati
rakyat maka Jepang membentuk organisasi
baru yaitu Pusat Tenaga Rakyat atau biasa
dikenal dengan sebutan
PUTERA.Organisasi ini dibentuk pada 16
April 1943 yang dipimpin oleh Empat
Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta,
Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas
Mansur,yang bertujuan untuk memikat hati
rakyat.Pemerintah pendudukan Jepang ingin
menggunakan tokoh pergerakan Indonesia
sebagai simbol untuk membangkitkan
semangat dan perasaan anti bangsa kulit
putih. Tujuan Putera adalah membangun dan
menghidupkan kembali apa yang
dihancurkan Belanda.
Putera bertugas untuk memusatkan
segala potensi rakyat guna membantu
Jepang dalam perang. Seiring berjalannya
waktu, Putera justru lebih banak
berkomunikasi dengan rakyat dan berhasil
mempersiapkan mental masyarakat untuk
FKIP Universitas Jambi
menyambut kemerdekaan dua tahun
kemudian.Jepang sadar bahwa Putera lebih
menguntungkan bagi pergerakan nasional
dibandingan kepentingan Jepang.Sehingga
Putera dibubarkan pada 1944 oleh Jepang.
4. Organisasi Tenaga akyat (PUTERA)
Setelah Jepang menganggap bahwa
Gerakan 3A gagal dalam menarik simpati
rakyat maka Jepang membentuk organisasi
baru yaitu Pusat Tenaga Rakyat atau biasa
dikenal dengan sebutan
PUTERA.Organisasi ini dibentuk pada 16
April 1943 yang dipimpin oleh Empat
Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta,
Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas
Mansur,yang bertujuan untuk memikat hati
rakyat.Pemerintah pendudukan Jepang
ingin menggunakan tokoh pergerakan
Indonesia sebagai simbol untuk
membangkitkan semangat dan perasaan
anti bangsa kulit putih. Tujuan Putera
adalah membangun dan menghidupkan
kembali apa yang dihancurkan Belanda.
Putera bertugas untuk memusatkan
segala potensi rakyat guna membantu
Jepang dalam perang. Seiring berjalannya
waktu, Putera justru lebih banak
berkomunikasi dengan rakyat dan berhasil
mempersiapkan mental masyarakat untuk
menyambut kemerdekaan dua tahun
kemudian.Jepang sadar bahwa Putera lebih
menguntungkan bagi pergerakan nasional
dibandingan kepentingan Jepang.Sehingga
Putera dibubarkan pada 1944 oleh Jepang.
5. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktia
Jawa)
Pada tahun 1944, Panglima Tertinggi
Angkatan Darat Jepang di Jawa
mengumumkan pembentukan Jawa
Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
Jawa Hokokai didirikan pada tanggal 8
Januari 1944 oleh Laksamana Harada
Kumaki, Panglima Angkatan Darat ke-16.
Organisasi sosial ini bertujuan untuk
menggerakkan rakyat secara luas
Page 4

Organisasi ini lahir di bawah dorongan
situasi perang yang semakin sengit di Asia
Timur Raya. Jawa Hokokai bertujuan untuk
menumbuhkan semangat dedikasi dan
tanggung jawab untuk kepentingan
pemerintah pendudukan Jepang. Peran
Jawa Hokokai sendiri adalah memobilisasi
energi dan menggerakkan potensi sosial
ekonomi, seperti pemulihan hasil panen
sesuai target yang ditentukan. Produk
pertanian ini pada awalnya dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan pangan tentara
Jepang selama perang, tetapi penarikan
produk pertanian menjadi semakin tidak
berkelanjutan. Kepemimpinan Hokokai
Jawa ditangani langsung oleh pimpinan
militer Jepang, dan anggotanya diseleksi
dengan cermat. Jaringan organisasi pusat-
ke-wilayah ini memiliki bidang kegiatan
seperti guru, perempuan, perusahaan, dan
seni. Misi Jawa Hokokai adalah
memobilisasi orang untuk mengumpulkan
beras, permata, besi tua dan menanam jarak
pagar secara paksa. Hasilnya harus
diserahkan kepada pemerintah pendudukan
Jepang untuk mendanai Perang Asia Timur
Raya.
Kegiatan Jawa Hokokai :
Sebagai organisasi resmi yang dipantau
langsung oleh pemerintah Jepang, Jawa
Hokokai memiliki agenda-agendanya
tersendiri. Agenda tersebut meliputi
beberapa hal, yaitu:
1. Melaksanakan segala sesuatu dengan
nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan
segenap tenaga kepada pemerintah Jepang.
2. Memimpin rakyat untuk
menyumbangkan segenap tenaga
berdasarkan semangat persaudaraan antar
segala bangsa.
3. Memperkokoh pembelaan tanah air.
6. FUJINKAI
Menurut catatan sejarah,fujinkai
awalnya merupakan bagian dari organisasi
Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yang
merupakan komisi Wanita dalam badan
FKIP Universitas Jambi
tersebut.Namanya adalah barisan pekerja
perempuan PUTERA.Jepang pada akhirnya
membubarkan PUTERA karena
perkumpulan tersebut tidak lagi
menguntungkan bagi mereka.Walaupun
demikian mereka tetap mempertahankan
barisan pekerja perempuan dan mengubah
Namanya menjadi Fujinkai,yang
selanjutnya diresmikan menjadi organisasi
sendiri pada bulan agustus
1943.Pembentukan Fujinkai ini terinspirasi
dari Dai Nippon Fujinkai yang sudah ada di
Jepang.Fujinkai selain berisikan ibu-ibu
juga berisi pemudi yang berusia di atas 15
tahun yang bernama Josi Saimentai.
Fujinkai bertugas Bertani dan
kumpulkan dana dan juga bertugas
meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan
masyarakat. Anggotanya menggelar
kegiatan pendidikan dan kursus-kursus.
Anggota Fujinkai dilatih membuat dapur
umum dan pertolongan pertama. Mereka
juga melakukan kinrohoshi atau kerja bakti
(wajib kerja tanpa upah).Para wanita
dikerahkan bercocok tanam sebab para pria
yang tadinya menggarap ladang,
dikerahkan untuk urusan militer. anggota
Fujinkai juga diminta mengumpulkan dana
wajib. Dana wajib ini berupa perhiasan,
bahan makanan, hewan ternak, maupun
keperluan lain yang bisa digunakan untuk
membiayai perang Jepang.Ketika situasi
perang memanas, Fujinkai juga diberi
latihan militer sederhana.Bahkan pada
April 1944 Fujinkai membentuk Barisan
Wanita Istimewa yang disebut sebagai
Barisan Srikandi.Hingga Fujinka resmi di
bubarkan pada tanggal 16 Desember 1945.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan,
dapat simpulkan bahwa Jepang
membuat,mendirikan,dan menciptakan
berbagai macam organisasi untuk
mengambil hati rakyat Indonesia dan
memanfaatkannya untuk kepentingan
mereka sendiri dalam melawan sekutu
mereka.Diawali dengan Jepang
Page 5
membentuk propaganda dan organisasi
yang disebut sebagai Gerakan 3A yang
mana Gerakan ini dibentuk untuk
meyakinkan rakyat Indonesia bahwa
Jepanglah yang akan menyelamatkan
Indonesia dari penjajahan
Belanda.Kemudian Jepang mengambil
alih dan memanfaatkan sebuah organsasi
yang telah lama tidak aktif karena terjadi
perpecahan di dalamnya tersebut yaitu
Majelis Islam A,la Indonesia (MIAI)
Jepang berfikir dengan menguasai dan
menghidupkan kembali organisasi ini
Jepang bisa mengambil simpati orang
muslim agar mau mendukung Jepang
dalam perang melawan negara-negara
barat.Selanjutnya Jepang Membentuk
lagi organisasi baru yaitu Pasukan
Pekerja Rakyat (PUTRA) yang mana
tujuan dibentuknya organisasi ini yaitu
untuk menjadikan rakyat Indonesia
sebagai pasukan militer perang dalam
melawan sekutu Jepang yaitu pasukan
Asia Timur jaya.Hingga pada akhirnya
Jepang membentuk organisasi Fujinkai
yang berisikan ibu-ibu dan pemudi-
pemudi yang berusia diatas 15 tahun
yang dikerahkan dan ditugaskan untuk
menggantikan pekerjaan para pemuda
seperti menggarap ladang
,Bertani,berkebun dan bercocok tanam.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa Riski Febrian, Jakarta, 2022 .
"Mengenal Jawa Hokokai Organisasi
Buatan Jepang Pada Masa
Penjajahan".https://www.detik.com/e
du/detikpedia/d-6117516/mengenal-
jawa-hokokai-organisasi-buatan-
jepang-pada-masa-penjajahan,
diakses pada 9 Juni 2022
Nibrad Nada Nailufar. 2020 .
"Fujinkai,Barisan Wanita Bentukan
Jepang",https://www.kompas.com/sk
ola/read/2020/01/14/180000469/fujin
kai-barisan-wanita-bentukan-jepang,
diakses pada 14 Januari 2020
Nibras Nada Nailufar. 2020 . "Geraka Tiga
FKIP Universitas Jambi
A dan Propaganda
Jepang".https://www.kompas.com/sk
ola/read/2020/01/12/130000169/gera
kan-tiga-a-dan-propaganda-
jepang?page=all, diakses pada 12
Januari 2020
Putradi Pamungkas. 2021 . "Pusat Tenaga
Rakyat
(PUTERA)",https://www.tribunnews
wiki.com/2021/07/19/pusat-tenaga-
rakyat-putera, diakses pada 19 Juli
2021
Verelladevanka Adryamarthanino. 2020 .
"Majelis Islam A'la
Indonesia,Organisasi yang Di
dukung
Jepang",https://www.kompas.com/st
ori/read/2022/03/18/120000879/maje
lis-islam-ala-indonesia-organisasi-
yang-didukung-jepang, diakses pada
18 Maret 2020
Verelladevanka Adryamarthanino. 2022 .
"Organisasi Bentukan Jepang Ktika
Menjajah
Indonesia",https://www.kompas.com
/skola/read/2022/08/12/160000269/o
rganisasi-bentukan-jepang-ketika-
menjajah-indonesia?page=all,diakses
pada 12 Agustus 2022
Page 6
FKIP Universitas Jambi Page 7
FKIP Universitas Jambi Page 8