Anda di halaman 1dari 14

Makalah Sejarah Kesusastraan Jepang II

NOVEL TAIKO JILID 1

OLEH
KELOMPOK 1
Ahmad Shiddiq F081191054
Andi Siti Zabina Maharani A F081191059
Muh. Fajrin F081191038

SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Novel Taiko Jilid 1 ini tepat

pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata

kuliah logika kelas Sastra Jepang. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah

wawasan tentang Novel Taiko Jilid 1 bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih Yunita Sensei, selaku dosen pengampu mata kuliah

Sejarah Kesusastraan Jepang II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 4 April 2021

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eiji Yoshikawa seorang pengarang novel sejarah Jepang menulis sebuah novel

yang berjudul Taiko yang memiliki 1142 halaman dan terbagi menjadi 10 buku. Novel ini

menceritakan tentang kisah sejarah penyatuan Jepang pada abad 16 dimana saat itu

Jepang terbagi menjadi beberapa daerah kecil yang dipimpin oleh marga atau keluarga

tertentu. Pada masa itu terjadi kekacauan dimana-mana akibat perebutan kekuasaan

diantara keluarga-keluarga penguasa tersebut. Ditengah-tengah kekacauan itu muncullah

tiga sosok besar layaknya meteor yang melintasi langit malam. Tiga sosok laki-laki yang

sama-sama bercita-cita untuk menguasai dan mempersatukan Jepang.

Memiliki sifat yang sangat berbeda-beda, tiga tokoh tersebut adalah Tokugawa

leyasu, Ode Nobunaga , dan sang Taiko itu sendiri Toyotomi Hideyoshi. Perbedaan

ketiga watak tokoh ini dapat dilihat dari pembukaan novel yang dituliskan : Bagaimana

jika seekor burung tidak berkicau? Lalu Nobuga menjawab “Bunuh saja!” Hideyoshi

menjawab “Buat burung itu berkicau” Leyasu menjawab “Tunggu”. Novel ini

sebenarnya banyak menceritakan tentang kisah perjalanan Hideyoshi dari kecil hingga

menjadi Taiko yang menguasai Jepang. Taiko merupakan karya EijinYoshikawa yang

berisi tentang pawai sejarah, kekarasan, penghianatan, pengorbanan diri, kelembutan dan

kekejaman. Sebuah epic yang menggambarkan kebangkitan feudal Jepang secara nyata.

Pada buku satu Taiko,buku ini banyak menceritakan tentang awal kisah

kehidupan sang Taiko itu sendiri Totoyomi Hideyoshi. Terbagi menjadi 5 bagian,buku ini

menceritakan awal kisah Hideyoshi seorang anak nakal,cerdik, dan penuh semangat yang
berasal dari keluarga petani di sebuah pedesaan. Pada buku 1 ini juga diceritakan

bagaimana Hideyoshi bertemu dengan Nobunaga dan tentang bagaimana usaha dan

kecerdikan Hideyoshi yang awalnya cuma seorang pedagang jarum hingga seiring

perjalanannya Hideyoshi akhirnya berhasil menjadi seorang samurai. Pada buku 1 ini

juga diceritakan awal perjalanan Hideyoshi melewati berbagai rintangan dan itu yang

membuatnya belajar banyak hal.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sinopsis novel Taiko jilid 1?

2. Apa saja yang menjadi unsur intrinsik novel Taiko jilid 1?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sinopsis

Menceritakan kisah hidup Toyotomi Hideyoshi, mulai dari dirinya kecil dan

diakhir buku menjadi penjaga kandang kuda Oda Nobunaga. Dimulai dari Hiyoshi (nama

masa kecil dari Toyotomi Hideyoshi) bertemu dengan seorang samurai yang ternyata

pamannya bernama Kato Danjo. Yang setelahnya mulai menceritakan akan kehidupan

masa kecil dari Hiyoshi.

Tentang betapa sulitnya kehidupan keluarganya. Lalu dirinya yang begitu pintar

dan memiliki rasa ingin tahu begitu tinggi dan begitu tertarik dirinya akan besarnya

dunia. Kemudian bagaimana dirinya berganti-ganti menjadi pelayan orang lain, tetap kuat

walaupun selalu di ejek oleh orang lain akibat wajahnya yang mirip monyet, dan

memperlihatkan alasan Hiyoshi berjuang selama ini hanya untuk kebahagiaan dari Ibu

dan kakaknya.

Berganti-ganti menjadi pelayan orang lain termasuk juga samurai, berpindah-

pindah ke antar provinsi, Hiyoshi mempelajari akan sikap dan sifat berbagai macam

orang, baik dan buruknya. Lalu berbagai hal lainnya yang didapatnya selama masa

pencahariannya seorang samurai yang bisa ia layani.

Hingga akhirnya dirinya menjadi pelayan dari Oda Nobunaga dan mendapatkan

nama samurai Kinoshita Tokichiro. Yang mulai dari dirinya hanya menjadi tukang

pengambil sandal untuk Oda Nobunaga. Kemudian diakhir buku dirinya menjadi penjaga

kandang. Dan berhasil membuat ibu dan kakaknya bahagia atas perjuangan dan

keberhasilannya.
B. Unsur Intrinsik

1. Tema

Awal dari Hideyoshi

2. Tokoh dan Penokohan

- Toyotomi Hideyoshi atau biasa dipanggil Hiyoshi adalah anak seorang mantan

samurai yang memiliki sifat cerdik,pandai berbicara dan pantang menyerah.

Kecerdikan Hideyoshi seringkali terbukti saat ia melakukan berbagai negosiasi

dengan sangat baik sehingga dia menjadi negosiator yang handal. Karena

keadaan, Hideyoshi melakukan berbagai pekerjaan diusia muda dan melakukan

perjalanan untuk mewujudkan cita-citanya seorang diri. Hideyoshi tak kenal

lelah,dia terus maju melewati berbagai rintangan yang dihadapinya. Hideyoshi

juga memiliki sifat yang apa adanya sehingga dia mudah akrab dengan orang-

orang yang ditemuinya.

- Onaka adalah ibu Hideyoshi, dia mempuyai karakter yang mudah tersentuh dan

sangat menyayangi anak-anaknya. Onaka tetap tegar menjalani hidup dan

berusaha melindungi anaknya dari suami barunya walaupun berurai air mata.

- Otsumi adalah kakak perempuan Hideyoshi, dia mempunyai karakter yang baik

dan penurut. Dia selalu mendengarkan apa yang dikatakan orang tuanya dan

selalu membantu orang tuanya tanpa menyimpang.

- Kinoshita Yaemon adalah seorang mantan samurai dna ayah dari Hideyoshi yang

bijaksana,dalam beberapa kesempatan ia sering menasehati Hideyoshi dan

menceritakannya tentang nilai-nilai kehidupan yang berisi harapan dan

keinginannya untuk Hideyosi kedepannya.


- Chikuami adalah ayah tiri Hideyoshi dia memiliki sifat yang kasar. Selalu

berusaha mendidik Hideyoshi tapi dengan cara yang tidak tepat dan itu termasuk

saat dimana ia sering memukul Hideyoshi, ia juga seorang petani yang sering

bermalas-malasan sambil meminum sake.

- Kato Danjo adalah seorang samurai dan paman dari Hideyoshi, dia memiliki

karakter yang hampir sama seperti ayah Hideyoshi. Dia memberikan Hideyoshi

nasihat bagaimana seorang samurai yang loyal.

- Watanabe Tenzo adalah pemimpin grombolan samurai yang tak bertuan terlihat

memiliki sifat yang sopan dan lemah lembut tapi pada malam hari dia adalah

orang yang keji dengan melakukan pekerjaan busuk dan menjadi perampok.

- Sutejiro adalah saudagar barang-barang tembikar, dia memiliki sifat yang baik

dan ramah. Apapun perayannya Sutejiro selalu mengundang banyak tamu dan

menjamu mereka.

- Hachisuka Koroku adalah pemimpin marga Hachisuka yang sangat menjunjung

tinggi kehormatan keluarganya dimana dia menghukum keponakannya sendiri

Tenzo yang melakukan kejahatan.

- Saito Dosan adalah penguasa Mino sebuah provinsi marga Saito. Dia adalah

orang yang cermat dan tangguh. Dosan menikahkan putrinya dengan Nobunaga

dengan tujuan politik. Dengan ketangguhan dia menjadi penguasa Mino dengan

tangannya sendiri. Seiring bertambahnya usianya Dosan mulai curiga kepada

anaknya sendiri sehingga menimbulkan perselisihan antara keduanya.


- Saito Yoshitatsu adalah putra dosan, saat berada dipuncak kejayaan dia

mengabaikan ayahnya dan itu membuat ayahnya curiga dan mencabut hak

warisnya. Yoshitatsu memiliki pembawaan yang implusif dan eksentrik, tapi dia

juga panjang akal dan berani. Dia mendirikan kubu-kubu pertahanan untuk

melindunginya dari serangan dan tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk

bertempur.

- Akechi Mitsuhide adalah pengikut saito, dia senantiasa bersikap sopan namun

sekaligus tegas dan pemberani sebagaimana dia dengan tegas mengarahkan

orang-orang saat dia disuruh melaksanakan rencana yang biadab tapi dia berusaha

mencegah rencana itu terjadi.

- Matsushita Kahei adalah seorang pengikut Imagawa, dia baik hati dan lembut

sebagaimana dia dengan mudahnya melepaskan Hideyoshi saat dia melakukan

kesalahan dan dengan berkedok menyuruhnya melakukan misi, Kahei memberi

Hideoyoshi uang dan membantunya pergi dengan aman.

- Oda Nobunaga adalah pemimpin marga Oda yang berkarakter tanggap,berani, dan

tegas. Tidak jarang dia membuktikan ketanggapan,keberanian, dan ketegasannya

saat maju dimedan perang dan bagaimana dia menjalankan jadwal harian dengan

ketat. Nobunaga juga orang yang pemaaf sebagaimana dia memaafkan

keluarganya sendiri yang telah mengkhianatinya.

3. Latar

- Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah

pedesaan bermana Nakamura wilayah Owari. Sebuah wilayah yang

dikuasai oleh marga Oda.

- Latar Waktu

Dikarenakan novel “Taiko” ini merupakan novel yang menceritakan

kisah nyata meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang

disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada dekade abad ke 16,

Kekaisaran Jepang menggeliat dalam kekacau-balauan ketika

keshogunan tercerai-berai dan panglima-panglima perang musuh

berusaha merebut kemenangan. Benteng-benteng dirusak, desa-desa

dijarah, ladang-ladang dibakar.

- Latar Suasana

Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan

konflik-konfik yang muncul juga beragam.

4. Alur / Plot

Alur crita pada novel "Taiko" menggunakan jenis alur maju. Hal ini

dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal

tokoh Toyotomi Hideyoshi dua lainnya yaitu Oda Nobunaga dan

Tokugawa Ieyasu. Alur dalam novel ini sangat kompleks. Masing-


masing tokoh memiliki kisah tersendiri hingga akhirnya dipertemukan

dengan tokoh utama. Dari pertemuan ini akan membawa tokoh utama

dalam konflik yang baru dan penyelesaiannya. Sehingga kita akan

menemukan lebih dari satu klimaks dari novel ini.

- Pengenalan Situasi Cerita

Hideyoshi seorang anak yang lahir di Provinsi Owari, desa

Nakamura adalah anak tengah keluarga petani bernama Yaemon.

Hideyoshi lahir tahun 1536. Pada waktu muda sebelum mengabdi

pada Nobunaga, Hideyoshi meninggalkan rumah dan berkelana. Ia

hidup dan telah melakukan berbagai macam pekerjaan.

Kemampuannya dalam melihat watak manusia semakin terasah

berdasarkan pengalamannya bertahun-tahun. Hiyoshi, nama

panggilannya, bekerja sebagai pesuruh pada Hachisuka Koroku.

- Menuju Adanya Konflik

Di penghujung tahun baru, Sutejiro mengadakan jamuan di

rumahnya dengan upacara minum teh. Salah satu yang hadir adalah

Watanabe Tenzo yang berniat mencuri cawan Seto yang termasuk

barang langka. Di saat para penghuni rumah sedang terlelap, Tenzo

hendak membuka gerbang agar komplotannya dapat masuk ke

dalam rumah. Hiyoshi yang menyadari keselamatan keluarga


Sutejiro dalam bahaya akhirnya mencoba berdiplomasi dengan

Tenzo. Dengan kecerdikannya, keluarga Sutejiro tak terluka seorang

pun dan Tenzo akhirnya keluar dari rumah membawa cawan Seto

Seto yang diincarnya. Namun karena perbuatannya itu, dia diduga

berkomplot dengan para pencuri. Hiyoshi kembali dipulangkan ke

rumahnya.

- Puncak Konflik

Keinginan Hiyoshi untuk menjadi samurai bangkit kembali.

Ibunya dengan berat hati merestui dan mengadakan upacara akil

balig buat Hiyoshi. Sejak itu, Hiyoshi Berkeliling negeri, pernah

hidup di antara para samurai desa Hachisuka yang dipimpin

Hachisuka Koroku. Koroku merasa tertarik pada Hiyoshi. Namun

pekerjaan kotor yang dilakukan Koroku dan anak buahnya

membuat Hiyoshi memutuskan pergi dari mereka. Hiyoshi pun

bertemu dengan Matsushita Kahei, penguasa benteng pertahanan

Zudayama, pengikut marga Imagawa. Tetapi kecemburuan para

beberapa pengikut dan pelayan terhadap Hiyoshi membuat Kahei

dengan berat hati melepas Hiyoshi. Kahei mengkhawatirkan

diantara mereka akan berbuat sesuatu yang mengancam

keselamatan Hiyoshi.
- Penyelesaian

Hiyoshi yang melanjutkan perjalanannya kemudian mendengar

nama Oda Nobunaga yang kini menjadi penguasa marga Oda. Apa

yang didengar dan apa yang dilihat Hiyoshi sangat jauh berbeda.

Hiyoshi merasa yakin bahwa Nobunaga-lah yang selama ini dia cari

untuk mengabdi. Dan dengan keberanian dan kenekatannya,

Hiyoshi berhasil meyakinkan Nobunaga akan kesungguhannya dan

diterima menjadi pengikut Nobunaga.

Setelah diterima di marga Oda sebagai samurai, Hiyoshi

kemudian berganti nama menjadi Kinoshita Tokichiro. Berawal dari

pelayan biasa, Tokichiro mendapat kepercayaan Nobunaga menjadi

pembawa sendal Nobunaga. Karena kesigapan dan hasil pekerjaannya,

Tokichiro mendapat penaikan posisi begitu cepat. Nobunaga selalu puas

dengan pekerjaan Tokichiro baik itu di dapur dan sebagai pengawas

arang. Nobunaga tak ingin kemampuan Tokichiro disia-siakan.

Nobunaga akhirnya mempercayakan Tokichiro di kandang untuk

mengurus kuda-kuda perang milik marga Oda. Dengan kedudukan

sebagai pengurus kandang, Tokichiro mendapat upah tiga puluh kan

dan rumah dinas di tengah kota. Sebuah pencapaian buat seorang anak

samurai dari desa.


5. Amanat

Banyak sekali amanat yang terkandung dalam novel “Taiko” ini.

Diantaranya adalah :

- Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)

Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan

janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru jadikanlah

kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya.

- Jangan mudah pesimis

- Berjuang dengan gigih

Kerja keras, pengabdian, dan perjuangan abdi terhadap

junjungannya. Dan juga mengenai "dasar kepemimpinan" yang

dapat kita petik dari novel ini.

- Bermimpi dan bercita-citalah yang tinggi


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menceritakan kisah hidup Toyotomi Hideyoshi, mulai dari dirinya kecil dan

diakhir buku menjadi penjaga kandang kuda Oda Nobunaga. Dimulai dari Hiyoshi (nama

masa kecil dari Toyotomi Hideyoshi) bertemu dengan seorang samurai yang ternyata

pamannya bernama Kato Danjo. Yang setelahnya mulai menceritakan akan kehidupan

masa kecil dari Hiyoshi. Tentang betapa sulitnya kehidupan keluarganya. Lalu dirinya

yang begitu pintar dan memiliki rasa ingin tahu begitu tinggi dan begitu tertarik dirinya

akan besarnya dunia. Kemudian bagaimana dirinya berganti-ganti menjadi pelayan orang

lain, tetap kuat walaupun selalu di ejek oleh orang lain akibat wajahnya yang mirip

monyet, dan memperlihatkan alasan Hiyoshi berjuang selama ini hanya untuk

kebahagiaan dari Ibu dan kakaknya.

B. Saran
Terdapat banyak kekurangan didalam makalah ini. Penyusun secara terbuka

menerima kritik dan saran pembaca sebagai pembelajaran untuk makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai