Disusun Oleh :
AZMI ASILAH (A1M122002)
AZISA TRIA LESTARINI (A1M122036)
DEWI ASTUTI (A1M122082)
MUADZ AL HAFIDZ (A1M122090)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................1
A. LatarBelakang..................................................................................1
B. RumusanMasalah.............................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
A. Pengertian Sejarah Sastra.........................................................
B. Penulis Dan Karya Sastra Tahun 2010.......................................
BAB III PENUTUP ...................................................................................
A. Simpulan..........................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sastra Indonesia terus mengalami perkembangan secara urutan waktu
maka sastra Indonesia terbagi menjadi beberapa angkatan, seperti: angkatan
Pujangga Lama, Sastra Melayu Lama, Balai Pustaka, Pujangga Baru, 1945, 1950-
1960-an, 1966-1970-an, 1980-1990-an, Reformasi, dan 2000-an. Tema karya
sastra yang berkembang pun semakin beragam. Tiap angkatan mempunyai ciri
khas tersendiri. Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia yang
mengekspresikan pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan
penciptanya tentang hakikat kehidupan dengan menggunakan bahasa yang
imajinatif.
Kesusastraan pada umumnya selalu mengalami perkembangan dari waktu
ke waktu. Demikian halnya dengan kesusastraan Indonesia. Perkembangan
kesusastraan Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal
tersebut dapat dilihat melalui keragaman karya sastra berdasarkan waktu
kelahiranya yaitu kesusastraan klasik dan kesusastraan modern. Kesusastraan
klasik mewakili masyarakat tradisional sedangkan kesusastraan modern mewakili
masyarakat modern. Wujud lain dari perkembangan kesusastraan Indonesia
tampak pada periodisasi sastra Indonesia seperti yang dikemukakan oleh H.B.
Jassin yaitu sastra melayu lama dan sastra Indonesia modern (dalam Sarwadi,
2004: 19). Perkembangan kesusastraan Indonesia yang ditandai dengan
periodisasi sastra, itu menunjukkan bahwa terjadi perubahan pada karya sastra.
Perubahan itu meliputi perubahan struktur estetik dan perubahan struktur ekstra
estetik. Perubahan struktur estetik yang dimaksud adalah perubahan isi karya
sastra, sedangkan perubahan ekstra estetik adalah perubahan unsur yang ada di
luar karya sastra. Perubahan isi karya sastra menyangkut perubahan unsur
intrinsik dan perubahan yang ada di luar karya sastra menyangkut perubahan
unsur ekstrinsik. Terjadinya perubahan unsur ekstrinsik disebabkan adanya proses
pola pikir dalam penciptaan karya sastra, misalnya adanya periodisasi atau
pembabakan karya sastra, yang masing-masing angkatan tersebut 12hidup dalam
ruang, waktu, dan pemikiran berbeda, jelas jika generasi Angkatan 66 lahir pada
bagian penjajahan zaman Belanda dan Jepang, akan berbeda hasil karya sastra
pada Angkatan 80 yang justru ada sesudah kemerdekaan, karya sastra tersebut
lahir di perguruan tinggi bukan dari revolusi 1945.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
a) Untuk mengetahui penertian sejarah sastra
b) Untuk mengetahui Penulis Dan Karya Sastra Tahun 2010
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan demikian, kita perlu memahami sifat asali sejarah, yaitu fleksibel,
menyesuaikan dengan kepentingan para pemiliknya. Ini berarti, tak ada satu versi
tunggal terhadap sejarah. Yang mengapung hadir ke permukaan pembaca dan
pendengar adalah versi pemilik peristiwa tersebut.
Sedangkan menurut Zulfanur Z.F. dan Sayuti Kurnia, Sejarah Sastra ialah
ilmu yang mempelajari perkembangan sejarah suatu bangsa daerah, kebudayaan,
jenis karya sastra, dan lain-lain. Sejarah sastra, dengan demikian, merupakan
pengetahuan yang mencakup uraian deskriptif tentang fungsi sastra dalam
masyarakat, riwayat para sastrawan, riwayat pendidikan sastra, sejarah munculnya
genre-genre sastra, kritik. perbandingan gaya, dan perkembangan kesusastraan.
Tosa spd
Toni Saputra
[sunting]
cybersastra
1. Andrea Hinata
Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010)
Andrea Hirata Seman Said Harun atau lebih dikenal sebagai Andrea Hirata
lahir di Belitong 24 Oktober 1967 adalah penulis novel Laskar Pelangi
(Bentang, 2005) yang merupakan novel best seller tahun 2006—2007.
Pendidikan yang pernah ditempuhnya, antara lain, adalah Jurusan Ekonomi,
Universitas Indonesia yang kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan
S2 di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam
University, United Kingdom. Tesis yang ditulisnya di bidang ekonomi
telekomunikasi kini telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan terbit
sebagai buku acuan teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh
orang Indonesia.
Andrea Hirata, anak kelima dari pasangan Seman Said Harun Hirata dan
Masturah, berhasil menulis sebuah novel yang dalam seminggu terbit sudah
cetak ulang dan dalam waktu tujuh bulan mengalami cetak ulang ke-3. Novel ini
menurut penulisnya berbentuk memoar, tetapi ada fiksionalisasi yang terjadi. Dia
menyebut sebagai memoar yang dikemas dengan sastra dengan tambahan latar
belakang sosiokultural. Dengan novel ini, dianggap telah memberi warna jagad
sastra dan pernovelan di Indonesia di tengah-tengah dahaganya pembaca
terhadap karya-karya bermutu. Novel ini disebut sebagai penginspirasi banyak
orang.
Karya Andrea Hirata yang lain, adalah Sang Pemimpi (2006), Edensor (2007),
dan "Maryamah Karpov" (belum terbit). Edensor masuk nomine penghargaan
nasional sastra KLA (Khatulistiwa Literary Award) tahun 2007. Keempat karya
Andrea ini (dengan Laskar Pelangi) disebut sebagai tetralogi kenangan Andrea
akan masa kecilnya. Dengan novelnya Laskar Pelangi (dan penulis India Kiran
Nagarkar dengan novelnya Die Statisten) ia memenangkan penghargaan ITB
Buch Awards 2013 di Jerman. Selain tetralogi Laskar Pelangi, Andrea juga
menghasilkan karya lain, yaitu Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas(2010),
Sebelas Patriot (2011), dan Laskar Pelangi Song Book (2012) yang berisi kisah-
kisah dari Negeri Laskar Pelangi (Belitong) dan lagu-lagu karya Andrea Hirata
yang dibawakan oleh Medadan Cut Niken.
2. Linda Christanty
3. Ilana Tan
Spiring In London (2010)
4. Cucuk Espe
Cucuk Espe adalah seorang penyair, esais, cerpenis dan penulis naskah drama,
juga aktor Indonesia yang dikenal sangat produktif menulis di berbagai media
cetak nasional di Indonesia dan beberapa jurnal seni di luar negeri.
Beliau lahir di Jombang, Jawa Timur, 19 Maret 1974. Ia belajar Bahasa Indonesia
di IKIP Malang.
Setelah itu menjadi seniman adalah pilihan hidupnya dan mendirikan Teater Kopi
Hitam Indonesia.Cucuk Espe pernah menjadi aktor teater terbaik pada Peksiminas
III di Taman Ismail Marzuki Jakarta (1995). Selanjutnya, ia mendirikan dan
memimpin Teater Kopi Hitam Indonesia yang telah berpentas di hampir seluruh
kota besar di Indonesia.
Juga bersama sejumlah pegiat kebudayaan di Jawa Timur menggagas Lembaga
Baca-Tulis Indonesia (LBTI) yakni sebuah komunitas nirlaba yang bergerak di
bidang kebudayaan (menuju masyarakat makin berbudaya).
A. SIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa dalam Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia
para penulis sejarah membuat karya berdasarkan angkatannya, mulai
waktu dan bentuknya sejak dari sejarah sastra melayu lama sampai Sastra
Indonesia modern/kontemporer sekarang.