Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

URAIAN PERIODISASI : (SASTRA KISAH )


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Sastra
Dosen Pengampu: Sri Lestari, M. Pd

Disusun Oleh:

Anggun Zahrotun R _216151052


Ahmad kholik_216151050
Putri Amelia Syahra_216151039

TADRIS BAHASA INDONESIA


FAKULTAS ADAB DAN BAHASA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadurat Allah SWT atas segala ramat tauhid serta
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Uraian
Periodisasi “Sastra Kisah” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Sastra. Selain itu, maklah ini untuk
menanbah wawasan tentang periodisasi : sastra kisah bagi para pembaca, dan
penulis.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah sejarah sastra ibu Sri Lestari, M. Pd. Dan tak lupa ucapan terimakasih
kepada semua puhak yang telah ikut serta dalam Menyusun makalah ini. Kami
selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kesalahan,
serta kekurangan, dan jauh dari kata sempurn. Oleh sebab itu saran dan kritik bagi
pembaca sangat diharapakan. Semoga maklah ini bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya sang pembaca.

Sukoharjo, 23 Maret 2022

Penyunsun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................2
C. TUJUAN...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Awal Mula Periodisasi Sastra Kisah.....................................................3
B. Ciri Ciri Angkatan Sastra Kisah...........................................................5
C. Sastrawan Sastra Kisah.........................................................................7
D. Karya Sastra Angkatan Sastra Kisah....................................................7
BAB III PENUTUP..........................................................................................13
A. KESIMPULAN.....................................................................................13
B. SARAN.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkup di berbagai
macam karya sastradi Asia Tenggara. Istilah Indonesia sendiri mempunyai
arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah
politik di wilayah tersebut.
Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat
diwilayah kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk pada sastra
yang di buat di wilaya kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas
dirujuk pada sastra yang Bahasa akarnya berdasasarkan akar melayu, di
mana Bahasa Indonesia adalah Bahasa asatu turunrnya dengan pengertian
kedua maka sastra ini dapat juga di artikan sebagai sastra yang dibuat di
wilayah melayu, selain Indonesia dapat juga beberapa negara yang
berbahasa melayu seperti Malaysia dan brunei, demikian pula bangsa
melayu yang tinggal di disingapura.
Dalam sastra Indonesia juga memiliki beberapa bagian atau yang di
sebut dengan periodisasi, dan dalam periodisasi terdapat bagian atau
Angkatan sastra di dalamnya. Seperti contoh angkatan Balai Pustaka,
Angkatan Pujangga Baru, Angkatan 45 dan lain sebagainya. Tapi dalam
pembahasan makalah ini kita berfokus kepada Angkatan Sastra Kisah atau
Angkatan 50, dimana dalam Angkatan 50 ini hampir sama persis dengan
angkatan sebelumnya, yaitu sastra Angkatan tahun kemerdekaan atau
angkatan 45.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang mengawali adanya sastra Angkatan 50 atau Sastra generasi kisah
2. Apa ciri ciri dari sastra generasi kisah
3. Siapa saja sastrawan yang berperan masa itu
4. Apa saja bentuk karya sastra yang yang dihasilkan di generasi sastra kisah
C. TUJUAN
1. Mengetahui awal mula adanya sastra generasi kisah atau sastra angkatan
50
2. Mengetahui ciri ciri dari sastra generasi kisah
3. Mengetaui siapa saja sastrawan pada masa sastra generasi kisah
4. Mengetahui karya sastra yang terbit pada masa sastra generasi kisah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. AWAL MULA ADANYA PERIODISASI SASTRA GENERASI KISAH


Sastra generasi kisah atau sastra Angkatan tahun 1950 ini merupakan
sastra yang memiliki kesamaan dengan sastra Angkatan sebelumnya, jika
dikatan sama juga tidak keseluruhan sama , jika dikatakan tidak tapi memiliki
kesamaan yang struktur dengan Angkatan sebelumnya yaitu Angkatan 45.
sastra Angkatan 50 dilatarbelakangi oleh keadaan Indonesia dimana pada
saat itu mengalami perubahan yang cukup drastis, yakni dari masa penjajahan
yang beralih ke masa kemerdekaan. Dari perubahan itulah, sastrawan mulai
memikirkan cirikhas sastra pada Angkatan 50 an dan masalah kebudayaan
yang sedang dialami Indonesia untuk membedakanya dari Angkatan sastra
sebelumnya. Para sastrawan mulai mencari bahan yang merujuk pada
kebudayaan Indonesia yang murni dan membebaskanya dari pengaruh budaya
asing setelah penjajahan.
Pada tahun 1950 didirikan Lembaga kebudayaan rakyat yang diman
pendirian itu digunakan sebagai organisasi kebudayaan dalam naungan pki.
Mula kegiatan ini tidak untuk menyolokkan lidah partai politik, tetapi setelah
1959 saat kongres nasional lekra pertama organisasi ini menjadi lebi agresif
terhadap seniman seniman yang berbeda haluan yang satu persatu di
singkirkan dari kegiatan kesastraan. Hal ini tumbuh atas pengaruh pki dalam
percaturan politik. Dari penilaian praktikkus baik indonesi ataupun
nonindonesia mengungkapkan bahwa ideologi lekra, dengan toko pramudya
mempunyai akibat yang melumpuhkan terhadap kreativitas pengarang yang
sebelumnya diman pengarang sebelumnya telah menunjukkan kemampuanya
yang tinggi.
Tekanan lekra lekra atas kebebasan kehidupan kesusastraan setelah 1945
menjadi semakin keras, sampai akhirnya menimbulkan reaksi dalam bentuk
pernyataan bersama pengarang non lekra yang di sebut manifes kebudayaan
yang di muat di surat kabar berita Republik tanggal 19 Maret 1963 dan
majalah sastra jilid 3 edisi 9 dan 10.

3
Dalam periode ini karya sastra merupakan tulisan para sastrawan yang
pada umumnya menulis pada awal tahun 50an dan 60an, tidak hanya itu
sastrawan Angkatan 45 juga masih menerbitkan karya karya sastranya,
sementara sastrawan sastrawan baru mulai menulis. Angkatan sastra 50 ini
dapat dikatakan terintegrasi antara 1955 sampai 1956. Corak sastra periode
ini mulai beragam karena adanya para sastrawan yang menduduki ideologi
partai dan sastrawan bebas. Yang dikarenakan peristiwa diatas.
Angkatan 50 an ditandai dengan terbitnya majalah sastra kisah asuhan
H.B. Jassin. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan
dengan majalah sastra yang lainya, sastra tahun 50 bukan hanya pengekor
dari Angkatan 45, melainkan survival, setelah melalui masa kegonjalan.
Pada Angkatan inilah Gerakan komunis dikalangan sastrawan mulai
muncul yang menyebabkan berhentinya perkembangan sastra karena masuk
kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965dengan pecahnya G30S
di Indonesia.

Zaman Revolusi Dan Sesudahnya


Kekalahan jepang dalam PD II memberi peluang bagi kaum pergerak
nasional untuk memproklamatirkan kemerdekaan Indonesia sebelum tantara
sekutu dan belanda datang kembali ke Indonesia. Selama lima taahun
Indonesia dalam posisi mempertahankan kemerdekaan. Dalam perang
kemerdekaan itu justru kegiatan sastra memuncak dengan menghasilkan
karya karya yang berorientasi pada sastra dunia. Inila semacam revolusi sastra
yang mendasarkan pada individualisme, kebebasan, dan kemanusiaan
universal, dalam membicarakan masalah-masalah Indonesia sendiri. Dalam
bidang puisi, cerita pendek, novel, dan drama bermunculan karya-karya yang
membedakan diri dari karya-karya sebelumnya. Prinsip kebebasan karya ini
tidak memberi kesempatan munculnya sastra partisan, meskipun demikian
benihnya sudah muncul tahun 1950 dengan munculnya partai komunis
Indonesia yang beru saja mengadakan pemberontakan di madiun 1948.
Perayaan kemerdekaan dan kebebasan berpendapat rupanya mengizinkan
rakyat membiarkan PKI yang kemudian membentuk embaga kebudayaan

4
rakyatpada tahun 1948-1956 mengembangkan sastra partisan fenomenal dal
sejarah sastra Indonesia. Jenis sastra yang diserang Lekra adalah sastra
humanisme universal yang muncul Bersama revolusi Indonesia dan terus
menjadi kredo sastra Indonesia sampai saat ini berkembangnya sastra partisan
Lekra terjadi pada masa demokrasi liberal yang parlementer, yang mebuat
PKI menjadi salah satu pemenang pemilu pertama Indonesia tahun 1955.
Puncak perkembangan lekra dan sastra partisanya terjadi pada masa
demokrasi terpimpin Soekarno.

B. CIRI CIRI ANGKATAN SASTRA KISAH


Sesungguhnya, secara instrinsik ciri ciri sastra, terutama struktur
estetiknya, Angkatan 45 dan 50 sukar dibedakan sebab gaya Angkatan 45
dapat dikatakan diteruskan oleh Angkatan 50. Hanya saja dengan adanya
pergantian situasi dan suasana tanah air dari perang ke perdamaian, dari masa
transisi penjajah ke kemerdekaan. Pada Angkatan ini karya sastra lebi
menonjol ke puisi dan Serita pendek.

Adapun ciri cirinya yang rinci sebagai berikut


1. Pusat kegiatan sastra semakin banyak dan makin meluas daerahnya
hampir di seluruh Indonesia, tidak hanya di Jakarta dan Yogyakarta saja.
2. Terdapat pengungkapan yang lebih mendalam terhadap kebudayaan
daerah dalam menuju perwujudan sastra nasional Indonesia.
3. Penilaian keindahan dalam sastra tidak lagi didasarkan pada kekuasaan
asing, tetapi lebih kepada peleburan antara ilmu dan pengetahuan asing
dengan perasaan dan ukuran nasional.
4. Tidak terdapat sisipan cerita sehingga alurnya padat
5. Cerita perang muali berkurang, karena Indonesia telah merdeka 5 tahun,
dan konflik yang dialami bukan lagi soal perang, tapi tentang
kesejahteraan
6. Menggambarkan kehidupan rakyat sehari hari
7. Banyak mengemukakan pertentangan pertentangan politik

5
8. Umumnya karya sastra tahun 1950 sampai 1960 an
9. Gaya epic (bercerita) berkembang dengan perkembanganya puisi
cerita, dan balada dengan gaya yang lebih sederhana.
10. Gaya ulangan mulai berkembang, baik ulangan kata ataupun suku kata
11. Terdapat gambaran suasana muram karena menggambarkan suasana
hidup yang penuh penderitaan.
12. Mengungkapkan masalah masalah sosial seperti kemiskinan,
pengangguran,perbedaan kaya dan miskin yang besar, belum adanya
pemerintah hidup.
13. Gaya retorikjuga nampak berkembang

6
C. SASTRAWAN DAN KARYANYA GENERASI KISAH ATAU
ANGKATAN 50 60 AN

1. W.S Rendra
W.S Rendra memiliki nama lahir Willibrordus Surendra Broto
Rendra. Lahir tanggal 7 November 1935 di Surakarta (solo) jawa tengah,
dan meninggal di depok tahun 2009. Rendra adalah sastrawan
berkebangsaan Indonesia yang sering di juluki si burung merak, karena
penampilanya sebagai deklamator selalu penuh pesona.
Karya sastranya
a) Balada orang orang tercinta (1957)
b) Empat (kumpulan sajak , 1961)
c) Ia sudah bertualang (1963)

Contoh karya puisi W.S Rendra

GUGUR
Oleh :
W.S. Rendra
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Tiada kuasa lagi menegak
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
Ke dada musuh yang merebut kotanya
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Ia sudah tua
luka-luka di badannya
Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya

7
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya
Sesudah pertempuran yang gemilang itu
lima pemuda mengangkatnya
di antaranya anaknya
Ia menolak
dan tetap merangkak
menuju kota kesayangannya
Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya
Belumlagi selusin tindak
mautpun menghadangnya.
Ketika anaknya memegang tangannya
ia berkata :
" Yang berasal dari tanah
kembali rebah pada tanah.
Dan aku pun berasal dari tanah
tanah Ambarawa yang kucinta
Kita bukanlah anak jadah
Kerna kita punya bumi kecintaan.
Bumi yang menyusui kita
dengan mata airnya.
Bumi kita adalah tempat pautan yang sah.
Bumi kita adalah kehormatan.
Bumi kita adalah juwa dari jiwa.
Ia adalah bumi nenek moyang.
Ia adalah bumi waris yang sekarang.
Ia adalah bumi waris yang akan datang."
Hari pun berangkat malam
Bumi berpeluh dan terbakar
Kerna api menyala di kota Ambarawa

8
Orang tua itu kembali berkata :
"Lihatlah, hari telah fajar !
Wahai bumi yang indah,
kita akan berpelukan buat selama-lamanya !
Nanti sekali waktu
seorang cucuku
akan menacapkan bajak
di bumi tempatku berkubur
kemudian akan ditanamnya benih
dan tumbuh dengan subur
Maka ia pun berkata :
-Alangkah gemburnya tanah di sini!"
Hari pun lengkap malam
ketika menutup matanya

2. Ajip Rosidi
Ajip Rosidi adalah sastrawan dan pengarang yang serba bisa. Dia
lahir di Jatiwangi, Cirebon, Jawa Barat, 31 Januari 1938. Ajip menikah
dengan Patimah ketika berusia 17 tahun, tepatnya tanggal 6 Agustus 1955.
Pasangan itu telah dikaruniai enam orang anak.
Karya sastra yang telah di terbitkan
a) Tahun Tahun Kematian (1955)
b) Pesta (1956)
c) Di Tengah Keluarga (1956)
d) Sebuah Rumah Buat Hari Tua (1958)
e) Perjalanan Penganten (1958)
f) Cari Muatan (1959)
g) Cerita Pendek Indonesia (1958)
h) Surat Cinta endaj Rasidin (1960)

9
Contoh puisi Ajip rosidi dalam buku surat cinta Endaj Rasidin tahun 1954
Rindu
Oleh : ajip rosidin 1954

Kurindukan bulan dipunggung


Tembang sejalanan menyuruk gang demi gang
Rumah ini tak bisa mengurung daku
Aku lebih besar daripadanya
Kamar takkan kuasa membikin aku betah
Di luar ada lebih benar tuk kucinta

Perempuan bergelapan dan rokoknya ditangan


Perempuan kelaparan, perempuan kedinginan
Hitam gerbong Panjang rel kereta
Aku mesti pergi
Aku mesti kembali ke jalan raya

Orang orang gelandang lebih indah daripada rumah


Orang-orang bergelapan, orang-orang kelaparan
Dengan kepala gundul muka pasi tak berdarah
Aku akan pergi
Aku akan kembali pada mereka
Yang menggenggam hidupnya penuh di tangan

3. A.A Navis
Nama lengkapanya Ali Akbar Nafis, lahir di kampung Jawa Padang
Panjang, Sumatra Barat pada 17 november 1924, dan meninggal pada 22
Maret 2003 di Padang setelah menjalani perawatan di rumah sakit jantung
Harapan Kita Jakarta. A.A Navis menikah dengan Aksari Yasin tahun
1957 dan dikaruniai tujuh orang anak. Julukan yang diberikan pada navis

10
adalah pencemooh nomor wahid dan sastrawan satiris ulung. Julukan itu
muncul dalam berbagai tulisan tentang navis, antara lain sebagaimana
yang muncul dalam majalah sastra, volume I Edisi 3 juli 2002
Salah satu karya karya A.A Navis adalah
a) Robonya Surau Kami (1956)
b) Bianglala (1963)
c) Hujan Panas (1963)
d) Kemarau (1967)

4. Pramoedya Ananta Toer


Pramoedya Ananta toer adalah penulis novel yang terkenal tahun
1940 an dengan novelnya antara lain, Keluarga Gerilya, dan Perburuan.
Dia lair di Blora, Jawa Tengah tahun 1925dan meninggal di Jakarta tahun
2006. Nama aslinya adalah Pramoedya Ananta Mastoer sebagaimana yang
tertulis dalam koleksi cerita pendek semi autobiografinya yang berjudul
Cerita Dari Blora. Dan beliau menikah dengan anak penghulu dari
Rembang.
Karya karyanya adalah
a) Bukan Pasar Malam (1951)
b) Keluarga Gerilya (1951)
c) Mereka Yang Di Lumpuhkan (1951)
d) Perburuan (1950)
e) Cerita Dari blora (1952)

5. N.H Dini
NH Dini adalah seorang sastrawan yang mempunyai nama lengkap
Nur Hayati Sri HardiniSiti Nurkatin. Lahir tanggal 29 Februari 1936 di
Semarang, Jawa Tengah. Sebagai sastrawan, NH dini menulis berbagai
genre sastra yaitu puisi, drama cerpen, dan novel, tetapi beliau lebih
dikenal sebagai novelis yang kebanyakan karyanya mempergunakan latar
negara negara luar Indonesia.

11
Karya sastra N.H Dini
a) Dua Dunia (1956)
b) Hati Jang Damai (1961)

6. Sitor Situmorang
Sitor Situmorang, seorang penyair, menampilkan corak
simbolikdalam sajak sajaknya.terutama sajak sajak yang awal yang
terhimpun dalm Surat Kertas Hijau, Dalam Sajak, dan Wajah Yang Tak
Bernama. Puisinya yang amat terkenal yang paling pendek berjudul malam
lebaran.
Dia lahir tanggal 2 Oktober 1924, di desa Harianboho, sebuah
lembah kecil di kaki pusuk buhit, sebelah barat danau Toba, Sumatra
Utara. Ayah Sitor bernam Ompu Babiat, dan ibunya dari marga Simbolon.
Nama kecil Sitor Situmorang adalah Raja Usu yang diambil dari nam
leluhurnya.

Karya karyanya adalah

a) Dalam Sadjak (1950)


b) Dalam Mutiara Kumpulan Tiga Mutiara (1956)
c) Pertemuan Dan Salju Di Paris (1956)
d) Perempuan (1956)

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam angkatan 50 ini, dapat dilihat dengan jelas, bahwasanya
angkatan ini masih mengikuti angkatan sebelumnya. Tapi dari keadaan
nyatanya sendiri pada masa 45 dan 50 sangatlah berbeda, dari masa
penjajahan ke kemerdekaan. Dalam angkatan ini, banyak sastrawan baru
yang muncul, dan berbaga dari daera Indonesia. Tak hanya itu, di angkatan
ini juga, karyasastra mulai bertambah banyak, tapi sayangnya diangkatan
50 ini banyak polemik politik yang membuat kasrnya perjalanan sastra
Indonesia pada tahun itu, dengan adanya perbedaa arus antara sastrawan
satu dengan yang lainya, baik dalam naungan organisasi lekra maupun
yang lainya. Hal ini di picu karena adanya banyak isu politik yang
memiliki oraganisasi sastra masing masing dan memiliki karakteristik
masing masing, dan yang paling seriusnya huru hara politik itu terjadi
Ketika adanya lekra yang di nangi oleh pki yang berakhir pada tahun 1965
dengan pecahnya G30S/PKI.

B. SARAN
Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis menyadari banyak
kekurangan, kesalahan, kekhilafan, bahkan ketidak tahuan dalam
menjadikan maklah ini siap di sajikan, pun penulis pun sadar bawa penulis
juga sebatas manusia yang tak luput dari kata salah, lupa, dan dosa.
Sehingga penulis sangat memohon kepada pembaca, appabila terdapat
suatu kesalahan, baik dalam penyusunan, penulisan, maupun pembahasan
di dalam maklah ini penulis dengan seikhlas mungkin menerima teguran,
kritik, dan saran dari pembaca. Dan semoga dari maklah ini baik penulis,
maupun pembaca mendapatkan pengetahuan baru yang insyaallah
bermanfaat.

13
DAFTAR ISI

sastra Indonesia Lengkap. Google books. Published 2018

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=fiP1DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=sastra+angkatan+1950&
ots=s2Qa617u4n&sig=Jrfc_DrLuOc7B-
gUyWicltqtDSQ&redir_esc=y#v=onepage&q=sastra%20angkatan
%201950&f=false

prosa fiksi dan drama / google book/ 2021

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=jEofEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=contoh+puisi+angkatan
+50&ots=hn6kImuBFx&sig=PVhd5Iy5FqnU6qCivM5WqsMxs3U&redir_esc=y#
v=onepage&q&f=false

pengkajian prosa fiksi / google book / tahun2014

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=4OmtDgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=contoh+puisi+angkatan
+50&ots=ZOyaU2SOrn&sig=wWF6tiz3VyTQKnYocJidRtRSO_s&redir_esc=y#
v=onepage&q&f=false

Sejarah Sastra Indonesia / google book / 2013

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=8H51DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP8&dq=ciri+ciri+sastra+angkat
an+50&ots=UVVjmxAPQS&sig=sdg9tk96dOXQS5dN7S-
iwaWgpto&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

14
Pengantar Teori Sastra / google book / 2018

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=8H51DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP8&dq=ciri+ciri+sastra+angkat
an+50&ots=UVVjmxAPQS&sig=sdg9tk96dOXQS5dN7S-
iwaWgpto&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46547/1/Buku
%20Sejarah%20Sastra%20Indonesia%20%28FITK%29.pdf

https://www.usd.ac.id/fakultas/sastra/sasing/f1l3/Downloads/Prosiding
%20HISKI%202016.pdf#page=109

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/77278465/
Resume_Sastra_Indonesia_Riki_Yasir_Mubarok_1205020155-with-cover-page-
v2.pdf?Expires=1648316338&Signature=OYq-7NK8Rw838sWk7Sungsfj-R-
1VJ1gVkQ6iNiXo4Jv5ffPKNvJlzhHV5CjEIAklgI2gCE9vCylCzNwTymbmrYgv
ZE2d8Vqoeyn3uz8SyoSoQ4uGbn6Ydli1ihmb4y5CwOp5oxGmo0i8jp0E1Iyfwm
ZVETUzKChc3viy~hryoKhCaROP4tPQ2D2qbwPuImoNgmnLXZTzBH1tkRgB
4Cts2GUAt8HLkguvijX-
v4Our3zPu1LfaDZysgsDIJ4pxXgtHZkg09LWLjThVGia~W4nun2dP0D1yN9Txf
TlqRw6gfnUQrZU-941aYGO-3ZI3iveblHYO7IIWjKSald0fWXzQ__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

15
16

Anda mungkin juga menyukai