Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR PROFESI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat dan Pengantar Profesi
Dosen Pengampu : Nuning Hasanah S.IP., M.IP.

DISUSUN OLEH :

1. Leni Fitriyaningsih (216151036)


2. Tiraokta Pratiwi (216151038)

TADRIS BAHASA INDONESIA


FAKULTAS ADAB DAN BAHASA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID
TAHUN 2022
Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada penyusun. Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Konsep Dasar Profesi untuk memberi
pemahaman mengenai mata kuliah Filsafat dan Pengantar profesi.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok kelas 2B Tadris
Bahasa Indonesia dari Ibu Nuning Hasanah S.IP., M.IP pada mata kuliah Filsafat
dan Pengantar Profesi Selain itu makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang arah mata kuliah kuliah Filsafat dan Pengantar Profesi.

Penulis Mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Nuning Hasanah S.IP.,
M.IP selaku dosen pengampu berkat tugas yang diberikan ini penyusun dapat
menambah wawasan yang berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua ini penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penyusun menerima segala kritik dan saran dari
pembaca agar penyusun dapat memperbaiki makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sragen ,04 Februari 2022

Hormat Kami
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN:

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian profesi .............................................................................................


2. Pengertian profesional.......................................................................................
3. Pengertian profesionalisme................................................................................
4. Urgensi profesionalisme dalam kehidupan........................................................

Bab 3 PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Daftar pusaka ................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara etimologi profesi berasal dari kata profession yang berarti pekerjaan.
Professional artinya seseorang yang ahli atau tenaga ahli. Sedangkan
professionalisme merupakan sifat professional (John M.Echols & Hassan
Shadily, 1990: 449)

Secara istilah profesi bisa diartikan sebagai suatu bidang pekerjaan yang
didasarkan pada keahlian tertentu. Hanya saja tidak semua orang yang
mempunyai kapasitas dan keahlian tertentu sebagai buah pendidikan yang
ditempuhnya untuk menempuh kehidupannya dengan keahlian tersebut,maka ada
yang mensyaratkan adanya suatu sikap bahwa pemilik keahlian tersebut akan
mengabdikan dirinya pada jabatan tersebut.

Urgensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan suatu kewajiban


yang mendesak atau hal sangat penting. Sementara urgensi menurut istilah yang
berasal dari kata Urgent,yang memiliki arti mendesak sekali pelaksanaanya atau
sangat penting atau gawat,mendesak dan memerlukan tindakan segera.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan profesi,profesional,dan profesionlisme?
2. Bagaimana urgensi profesionalisme dalam kehidupan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan profesi dan profesional
2. Untuk mengetahui hubungan profesi dan profesionalisme
3. Untuk menjelaskan urgensi profesionalisme dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Profesi,Profesional dan Profesionalisme


Profesi diambil dari bahasa latin profess,professus, professio yang
berarti pengakuan atau pernyataan. Sedangkan,professio sendiri
memiliki dua pengertian yaitu ikrar dan pekerjaan (Harefa,2004).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profesi merupakan bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian(keterampilan,kejuruan
dan sebagainya) tertentu.Profesional merupakan sesuatu yang
bersangkutan dengan profesi,memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya dan mengharuskan adanya pembayaran untuk
melakukannya.
1. Pengertian Profesi
Profesi merupakan pekerjaan yang dalam melakukannya memerlukan
persyaratan,dengan demikian tidak semua pekerjaan bisa dikatakan
sebagai sebuah profesi namun profesi merupakan sebuah pekerjaan yang
tidak sama pada pekerjaan pada umumnya. Profesi merupakan suatu
pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus. Dan
profesi,menuntut seseorang untuk ahli dibidangnya,dengan dibekali
pengetahuan yang sesuai dengan bidang yang ditekuni. Sehingga profesi
diartikan sebagai suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada keahlian
tertentu saja. Karena tidak semua orang memiliki kapasitas dalam bidang
tersebut,dan untuk memiliki kemampuan atau keahlian dalam bidang
tersebut harus menempuh pendidikan yang sesuai dengan bidang yang
dikehendaki.
Profesi menuntut seseorang untuk berkomitmen dengan pekerjaannya.
Tuntutan ini menyangkut tidak saja keahlian,melainkan juga komitmen
moral: tanggung jawab, keseriusan ,displin,dan integritas
pribadi(Keraf,1998Ada tiga pilar pokok suatu profesi,yatu :
a) Pengetahuan : kapasitas pemahaman seseorang yang diperoleh melalui
belajar.
b) Keahlian : kepakaran dalam cabang ilmu tertentu untuk dibedakan
dengan cabang ilmu lainnya.
c) Persiapan akademik : persiapan pendidikan khusus.

Menurut Ahmad Tafsir( Tafsir,1992) syarat syarat pekerjaan yang harus


dipenuhi agar dapat disebut sebagai profesi,yaitu :

a) Profesi harus memiliki suatu keahlian yang khusus.


b) Profesi harus diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup.
c) Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal.
d) Profesi adalah diperuntukan bagi masyarakat.
e) Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostic dan kompetensi
aplikatif.
f) Pemegang profesi memegang otonomi dalam melakukan profesinya.
g) Profesi memiliki kode etik.
h) Profesi memiliki klien yang jelas.
i) Profesi memiliki organisasi profesi.
j) Profesi mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lainnya.

Profesi memerlukan pengakuan masyarakat atas jasa yang


diberikan,seperti profesi yang paling tua adalah kedokteran dan hukum. Profesi
kedokteran berkembang dari tradisi pengobatan tradisonal hingga berkembang
menjadi pengobatan yang modern saat ini. Sedangkan profesi hukum berkembang
sesuai kebutuhan masyarakat akan adanya rasa aman dan kepastian hukum bagi
pelanggar peraturan. Dengan demikian ahli sosiologi hukum akan memahami
betul bahwa perkembangan hukum sesuai dengan perkembangan yang ada dalam
masyarakat. Sehingga hukum tersebut akan sesuai dengan apa yang berkembang
dalam masyarakat,dan memberikan rasa aman serta kepastian hukum bagi para
pelanggar.
2. Pengertian Profesional
Sedang profesional diartikan sebagai serangkaian keahlian yang
dipersyaratkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan secara
efisien. Orang profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan
karena ahli dalam bidang tersebut,yang meluangkan seluruh
waktu,tenaga dan perhatiannya untuk bidang tersebut. Sikap profesional
yang dimiliki seseorang tercermin dari kualitas dalam melakukan
pekerjaannya. Dan seseorang dikatakan seorang yang profesional jika
memenuhi tiga kriteria,yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan
tugas sesuai bidangnya,melakukan pekerjaan sesuai dengan standar baku
profesi tersebut,dan dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan etika
profesi yang ditekuninya.
3. Pengertian Profesionalisme
Profesionalisme berasal dari bahasa anglosaxon yang mengandung
pengertian kecakapan,keahlian, dan disiplin. Kamus Wesber Amerika
menegaskan bahwa profesionalisme adalah tingkah laku,suatu tujuan
atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan coraknya
(Anoraga,2009). Menurut Abeng(dalam moeljono,2003) pengertian
professional terdiri atas tiga unsur,yaitu knowlegde,skill,dan intergrity.
Knowlegde artinya orang tersebut harus menguasai,dan berwawasan
mengenai ilmu lainnya yang berkaitan dengan bidang yang ditekuni.
Skill artinya sesorang itu harus benar benar ahli dalam bidangnya.
Intergrity artinya bukan hanya pandai namun harus memiliki etika yang
diterapkan dalam bidangnya.
Selanjutnya,ketiga unsur tersebut harus dilandasi dengan komitmen
yang teguh dan sesuai dengan etika profesi yang dilakukan.
Dalam keseharian profesionalisme dipahami sebagai cara bekerja secara
profesional,menguasai bidang kerja dan mutu kualitas dalam melakukan
pekerjaan. Profesionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai bidang.
Profesionalisme adalah mutu,kualitas,dan tindak tanduk yang
sesuai dengan suatu profesi atau seorang ahli yang ahli dibidangnya.
Definis profesionalisme sebagai tanggung jawab individu untuk
berperilaku sesuai dengan etika profesi bidang yang ditekuni.
Menurut Hamalik (2000) tenaga kerja pada hakekatnya
mengandung aspek :
a) Aspek Potensial,bahwa setiap tenaga kerja memiliki potensi yang bersifat
dinamis yang terus berkembang dan dapat dikembangkan. Potensi-
potensi itu antara lain :daya ingat,daya berfikir,bakat dan minat ,motivasi
dan potensi-potensi lainya.
b) Aspek Profesionalisme atau vokasional,bahwa setiap tenaga kerja
memiliki kemampuan dan keterampilan kerja atau kejujuran dalam
bidang tertentu. Dengan kemampuan dan keterampilan itu dia dapat
mengabdikan dirinya dalam lapangan kerja yang ditekuninya.
c) Aspek fungsional,bahwa setiap tenaga kerja melaksanakan
pekerjaannya secara tepat,artinya dia bekerja sesuai dengan tugas dan
fungsinya dalam bidang yang sesuai pula.
d) Aspek operasional,bahwa setiap tenaga kerja dapat menggunakan
kemampuan dan keterampilannya dalam proses dan prosedur pekerjaan.
e) Aspek personal,bahwa setiap tenaga kerja harus memiliki sifat-sifat
kepribadian yang menunjang pekerjaannya. Seperti sikap
mandiri,tangguh,bertanggung jawab,tekun dan rajin serta berdedikasi
tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya.
f) Aspek produktifitas,setiap tenaga kerja harus memiliki motif
berprestasi,dan berupaya agar berhasil memberikan hasil yang baik
kualitas dan kuantitasnya.
Adapun faktor-faktor yang mendukung sikap profesionalisme,menurut
Andriyani (2015) adalah :

a) Performance
Performance dapat diartikan sebagai prestasi dalam pelaksanaan
kerja. Menurut Gibson,performance atau kehandalan prestasi kerja
adalah hasil yang diinginkan dari perilaku,prestasi dihasilkan dalam
kurun waktu tertentu. Sedang menurut Gomes,prestasi kerja dapat
dilihat dari :
1) Kuantitas kerja
2) Kualitas kerja
3) Pengetahuan tentang pekerjaan
4) Pendapat atau pernyataan yang disampaikan

Dapat disimpulkan bahwa performance adalah penghargaan yang


diperoleh orang dengan pengetahuan yang dimilikinya,hingga
menhasilkan kinerja yang baik.

b) Akuntabilitas pegawai
Akuntabilitas amerupakan suatu kebijakan strategi,yang harus
diimplementasikan untuk menciptakan kepatuhan pelaksanaan tugas.
Dengan demikian akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban
kinerja seseorang atau sekelompok orang kepada yang memiliki
wewenang sesuai kode etik atau aturan yang ada.
c) Loyalitas pegawai
Loyalitas atau kesetiaan tidak memandang tingkatan,dimana
diharapkan setiap pegawai memiliki loyalitas dalam melakukan
pekerjaannya.

d) Kemampuan pegawai
Kemampuan pegawai mengacu pada potensi pegawai dalam
mengerjakan tugas dan bagiannya.
4. Urgensi profesionalisme dalam kehidupan
Profesionalisme dan sikap profesional merupakan motivasi
intrinsik yang berasal dari dalam diri seseorang. Motivasi yang berasal
dari dalam diri seseorang itu akan memunculkan sikap yang mendukung
kualitas dalam melakukan pekerjaan. Munculnya etos kerja yang unggul
akan tercermin dalam lima bentuk kerja sebagai berikut :
a. Keinginan untuk menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal.
Berdasarkan kriteria ini,seorang yang memiliki sikap profesional
tinggi akan selalu berusaha untuk mewujudkan dirinya agar sesuai
dengan standar ideal dalam profesinya.
b. Meningkatkan dan memelihara citra profesi
Sikap profesionalis yang tinggi akan membuat seseorang
senantiasa meningkatkan dan menjaga citra profesi melalui sikap
profesional yang tinggi dalam melakukan pekerjaan. Perwujudan ini
dapat dilakukan melalui berbagai cara,mulai dari cara
berpenampilan,cara berbicara,cara berjalan,postur,dan sikap dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Memanfaatkan setiap kesempatan pengembangan profesional
Setiap seorang yang memiliki sikap profesional tinggi akan melihat
kesempatan untuk mengembangkan diri dalam profesinya.
d. Mengejar kualitas dan cita-cita dalam berprofesi
Hal ini menunjukan bahwa profesionalisme yang tinggi ditunjukan
dengan adanya upaya untuk selalu mencapai kualitas dan cita-cita
sesuai dengan progam yang ditetapkan.
e. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya
Profesionalisme ditunjukan dengan kualitas derajat kebanggaan akan
profesi yang dipegangnya. Rasa bangga tersebut ditunjukan dengan
penghargaan akan pengalamannya dimasa lalu,dan berdedikasi tinggi
terhadap tugas-tugasnya.
Pada UU No 14 tahun 2005 pasal 2 tentang kedudukan,fungsi dan tujuan guru
: “Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar,pendidikan menengah,dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang undangan,
dan dibuktikan dengan sertifikat pendidik”.

UU No 14 tahun 2005 pasal 3 tentang dosen : “Dosen mempunyai kedudukan


sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai
dengan peraturan perundang undangan,dan dibuktikan dengan sertifikat
pendidik”.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN :
Dapat kita simpulkan bahwa profesi merupakan tempat atau bidang
pekerjaan yang untuk melakukan pekerjaan tesebut harus memenuhi
standar khusus sesuai bidang yang akan ditekuni. Profesional merupakan
serangkaian cara untuk bertindak atau bekerja sesuai dengan bidang yang
ditekuninya. Profesionalisme adalah mutu,kualitas,dan tindak tanduk yang
sesuai dengan suatu profesi atau seorang ahli yang ahli dibidangnya.
Urgensi profesionalisme dalam kehidupan adalah serangkaian cara untuk
memenuhi kewajiban seseorang pada pekerjaan yang dibidanginya.

B. DAFTAR PUSAKA

Bayu aji budihargo,”Tinjauan pustaka :profesionalisme”,dipublikasikan


dimedia Repository UMP,diakseshttp://repository.ump.ac.id/2750/3/BAB
%20II_BAYUAJI%20BUDIHARGO_PSIKOLOGI%2717.pdf Pada
tanggal 4 Februari 2022.

Dr. Sri winarni, M.Pd. “profesi,profesional,profesionalisme,dan


profesionalisasi” dipublikasikan di media Staffnew
uny,diakseshttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132096081/pendidikan/materi
+1.pdf pada tanggal 3 Februari 2022.

Wulan wahyuni,”profesi,profesional,profesionalisme,profesionalitas dan


profesionalisasi” dipublikasi dimedia Repository UNPAS,
diakseshttp://repository.unpas.ac.id/46483/9/BAB%20I%20WULAN
%201-8.pdf pada tanggal 3 februari 2022.

Nia Ramadhani, urgensi profesionalisme dalam kehidupan ,


dipublikasikan di SRCIBD tahun 2021 diakses pada
https://id.scribd.com/document/495475677/Kelompok6-URGENSI-
PROFESIONALISME-DALAM-KEHIDUPAN

Anda mungkin juga menyukai