Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUNJANGAN PROFESI
Dosen Pengampu : Nuning Hasanah S.IP., M.IP.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 10
1. Clareza Rahma Kusuma A. (216151030)
2. Anggun Zahrotun R. (216151052)

S-2 TADRIS BAHASA INDONESIA


FAKULTAS ADAB DAN BAHASA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN 2022
Abstrak
Dalam dunia Pendidikan, guru merupakan salah satu komponen
Pendidikan yang paling berpaengaruh terhadap taerciptanya proses belajar
mengajar dan hasil Pendidikan yang berkualitas. Itulah sebabnya seorang guru
dituntut untuk meningkatkan profesionalismenya demi terwujudnya kemajuan
Pendidikan sekolah pada khususnya, dan tujuan Pendidikan nasional pada
umumnya. Tunjangan Profesi Guru merupakan salah satu program pemerintah
dalam rangka perbaikan kualitas pendidikan nasional. Melalui pemberian
Tunjangan Profesi Guru, diharapkan para Guru memiliki kesempatan yang lebih
besar dalam meningkatkan kualitas, kompetensi. Tunjangan profesi ini di dapat
dari kualifikasi profesi atau sertifikasi profesi yang mana hal tersebut telah
menjadi keputusan pemerintah bahwa salah satu hasil dari kualifikasi profesi
adalah tunjangan profesi yang sebagaimana hal tersebut menjadi bentuk upaya
kinerja guru yang diharapkan akan semakin professional. Dalam tunjangan profesi
sendiri tidak serta merta menjadi tanggungan ringan bagi seorang yang
mendapatkan tersebut, melainkan adanya tunjangan tersebut akan menekan untuk
semakin baik dalam kinerja baik itu di dalam dirinya atau di luar dirinya.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara tentang profesi, jka dilihat dari pengertian atau pemaham mengenai
profesi, profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi Pendidikan keahlian
seperti ketrampilan dan kejuruan tertentu, dan dalam permasalaan profesi tak
jarang juga kita mendengar istilah tunjangan profesi yang dimana hal tersebut
menjadi bidikan bagi profesionalis profesionalis dalam berbagai bidang.
Termasuk yang dalam lingkup profesi adalah seorang guru yang menjadi peran
besar dalam dunia Pendidikan yang berjalan di dalam setiap negara. Sejak
diterbitkannya undang undang Guru dan Dosen, profesi Guru menjadi primadona
baru diantaranya bagi calon mahasiswa yang sedang menentukan arah jenjang
Pendidikan. Hal ini seiring dengan kebijakan pemerintah yang turut serta
memberikan berbagai tunjangan dan fasilitas bagi seorang profesi Guru yang telah
memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan
pemerintahan nomr 74 tahun 2008. Peraturan nomor 74 tahun 2008 merupakan
tindak lanjut dari Undang Undang guru. Pertauran pemerintah ini mengatur
mekanisme sertifiksi Guru beserta tunjangan yang di berikan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sertifikasi

Sertifikasi professional, kadang hanya di sebut dengan sertifikasi atau


kualifikasi saja, adalah suatu penetapan yang di berikan oleh suatu organisasi
profesional terhadap seseorang untuk menunjukkan bahwa orang tersebut mampu
untuk melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas spesifik. dalam rangka
peningkatan kompetensi guru, pemerintah menganggap perlu untuk
dimunculkannya program sertifikasi guru. Sertifikasi guru adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru yang telah memenuhi standar
kompetensi guru. Pemerintah dan Dewan Pimpinan Rakyat telah mengesahkan
dan memberlakukan Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Berjangka dua tahun sesudah UU tersebut berlaku,
pemerintah dan DPR mengesahkan dan memberlakukan UU No. 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen, termasuk di dalamnya tentang sertifikasi yang disusul
keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.18 Tahun 2007 tentang
sertifikasi bagi guru dalam jabatan serta peraturan lainnya.

Sedangkan sertifikasi profesi guru adalah proses pemberian sertifikat


pendidik kepada sesorang yang menjadi guru. Dalam pemberian sertifikasi
tersebut memiliki tahapan yang cukup banyak yang disebut sebagai standarisasi
profesional guru. Dari standarisasi profesional ini dapat tercermin dari uji
kompetensi yang dimana dilaksanakan dalam bentuk penilaian portofolio. Dari
pengumpulan portofolio tersebut setiap guru mampu mendeskripsikan dirinya
dengan cara yang sangat baik dan detail, dan menjadi penilaian dalam seleksi
sertifikasi. Yang perlu di siapkan dalam memenuhi Langkah untuk masuk
sertifikasi sangat banyak, yang pertama dari kualifikasi akademik, Pendidikan dan
pelatihan, pengalaman dalam mengajar, perencanaan dan pelaksanaan dalam
pembelajaran, penilaian dari atasan atau pengawas, prestasi akademik,karya
pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman organisasi
dalam bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan.
Di perkuat lagi dengan munculnya Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2009
tentang Tunjangan Profesi Guru, serta Peraturan Menteri Keuangan
No.164/PMK.05/2010 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi Guru
dan Dosen. Dengan lahirnya undang undang, peraturan pemerintah, dan peraturan
menteri tersebut, maka pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (disingkat Kemdikbud) sudah menyusun strategi untuk melakukan
sertifikasi profesi bagi para guru di seluruh Indonesia. Tidak lupa juga lembaga-
lembaga pendidikan yang berhak melakukan uji sertifikasi bagi para guru.
Berbagai peraturan perundang-undangan tersebut merupakan pedoman bagi para
pejabat dalam melaksanakan pembayaran tunjangan profesi dan bantuan
tunjangan profesi guru.

B. Pengertian Tunjangan

Tunjangan dalam Bahasa adalah tambahan, bantuan, atau sokongan yang


dihitung tahunan. Tunjangan juga bisa disebut sebagai upah diluar gaji, atau
sebagai jaminan kita yang berperan dalam suatu organisasi atau
perusahaan.Tunjangan sering dijumpai dalam dunia pekerjaan yang berbasis
perusahaan, tapi terkadang diluar dari perusahaan juga memiliki tunjangan untuk
para pekerjanya.

C. Jenis Tunjangan
Jika di jelaskan secara rinci, tunjangan memiliki banyak macam, dan macam
macam dari tunjangan tidak semua bisa di penuhi oleh setiap pekerjaan, kadang
hanya memakai beberapa tunjangan yang sekiranya perusahaan mampu untuk
memenuhi dan terliat sangat dibutuhkan bagi pekerjanya. Macam macam
tunjangan dalam dalam suatu pekerjaan

1. Tunjangan makan siang


Tunjangan makan siang dapat berbentuk uang atau makanan yang
disediakan pihak perusahaan. Biasanya jumlah makanan yang
diberikan disesuaikan dengan kehadiran karyawan. Dengan begitu, jika
karyawan tidak hadir maka tunjangan ini akan dianggap hangus.
2. Tunjangan transportasi
Seperti tunjangan makan siang, tunjangan transportasi juga hanya
diberikan kepada karyawan yang hadir ke kantor. Sebab tunjangan
jenis ini digunakan untuk mempermudah karyawan menjangkau lokasi
kerja. Bentuk tunjangannya bisa berupa uang atau sebuah layanan
antar-jemput
3. Tunjangan beras
Tunjangan beras khusus diberikan kepada PNS, baik masih aktif
maupun sudah pensiun. Tunjangan beras diberikan sebesar 10
kilogram per orang, maksimal empat orang jika mengacu kepada
keluarga inti, yaitu orang tua dan dua orang anak.
4. Tunjangan umum
PNS yang tidak memiliki jabatan struktural maupun fungsional
tetap mendapatkan tunjangan umum sesuai peraturan PP No. 12 Tahun
2006. Besarnya antara Rp175 ribu hingga Rp190 ribu sesuai golongan
masing-masing.
5. Tunjangan anak dan istri
Tunjangan ini diberikan hanya kepada pekerja yang sudah menikah
dan sudah memiliki anak. Batasan tunjangan anak bagi PNS diberikan
maksimal hingga tiga anak. Namun, biasanya perusahaan swasta
memiliki kebijakan masing-masing terkait hal ini. 
Bagi PNS, merujuk pada PP No. 7 Tahun 1977, besarnya tunjangan
istri adalah 10 persen dari gaji pokok. Sementara tunjangan anak
adalah dua persen per orang.

6. Tunjangan jabatan
Tunjangan jabatan diberikan kepada pekerja untuk mendukung
tanggung jawab yang diemban. Nama lainnya adalah tunjangan
fungsional. Sewajarnya semakin tinggi jabatan, maka semakin besar
tunjangan yang didapatkan.
Bagi PNS, tunjangan jabatan seperti ini sudah diatur dalam PP No. 26
Tahun 2007 tentang tunjangan jabatan struktural dan fungsional.
Besaran tunjangan struktural bagi PNS berkisar antara Rp500 ribu
sampai dengan Rp5 juta tergantung golongan dan jabatan.

7. Tunjangan kinerja
Tunjangan kinerja biasanya sangat berkaitan dengan kinerja
periode sebelumnya. Oleh karena itu, tunjangan ini hanya diberikan
ketika ada peningkatan kinerja atau pencapaian target yang sudah
ditetapkan sebelumnya.

8. Tunjangan pension
Tunjangan pensiun dimaksudkan untuk mensejahterakan karyawan
di masa tua. Tujuannya agar tunjangan ini bisa menjadi tabungan di
hari tua. Dan agar karyawan yang pensiun tersebut bisa menikmati
hidup layak meski tidak bekerja lagi.

9. Tunjangan Kesehatan
Kesehatan karyawan adalah salah satu yang menjadi prioritas
dalam tunjangan ini. Hal itu demi melindungi produktivitas kerja
karyawan. Cara agar kesehatan karyawan tetap terjaga yaitu, dengan
melakukan check up serta pemeriksaan rutin.

10. Tunjangan hari raya


Pemberian THR kepada PNS dan Polri diberikan sebagai upah di
luar gaji dalam rangka menyambut hari raya. Tunjangan tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hari raya keluarga.

Dari beberapa tunjangan yang ada, tidak seta merta diadakan tanpa ada
tujuan yang jelas, dari beberapa tunjangan yang ada di atas memiliki tujuan yang
sebagaimana di inginkan setiap perusahaan yang memberi tunjangan tersebut,
antara lain

1. Meningkatkan produktivitas karyawan


2. Menjaga prioritas kualitas karyawan
3. Menarik pekerja baru
4. Menunjang profesi bisnis yang berkualitas

D. TUNJANGAN PROFESI GURU

Tunjangan profesi guru adalah tunjangan yang diberi pemerintah untuk


seseorang yang memiliki profesi guru atau dosen, baik itu guru tk, sd, smp, atau
juga dosen. Tunjangan sertifikasi atau sering kita sebut sebagai Tunjangan Profesi
Guru (TPG) merupakan tunjangan profesi yang diberikan kepada guru yang
memiliki sertifikat pendidik sebagai suatu penghargaan atas profesionalitasnya.
Tunjangan sertifikasi ini dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik berhak pula mendapat


tunjangan profesi. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Guru dan Dosen pasal
16 disebutkan bahwa guru yang memiliki sertifikat pendidik, berhak mendapatkan
insentif berupa tunjangan profesi. Besar insentif tunjangan profesi yang dijanjikan
oleh UUGD adalah sebesar satu kali gaji pokok untuk setiap bulannya. Oleh
karena itu setelah guru memperoleh tunjangan profesi kualitas/kinerja guru yang
bersangkutan meningkat secara siginifikan yang selanjutnya dapat meningkatkan
mutu pendidikan.

E. SYARAT MENDAPATKAN TUNJANGAN PROFESI GURU

1. memiliki sertifikat pendidik;


2. memiliki status sebagai Guru ASN di Daerah dibawah binaan
Kementerian;
3. mengajar pada satuan pendidikan yang tercatat pada Dapodik.
4. memiliki nomor registrasi Guru yang diterbitkan oleh Kementerian.
5. melaksanakan tugas mengajar atau membimbing peserta didik pada satuan
pendidikan sesuai dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang dimiliki
yang dibuktikan dengan surat keputusan mengajar.
6. memenuhi beban kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7. memiliki hasil penilaian kinerja paling rendah dengan sebutan “Baik”
8. mengajar di kelas sesuai dengan jumlah peserta didik dalam satu
rombongan belajar yang dipersyaratkan sesuai dengan bentuk satuan
pendidikan; dan tidak sebagai pegawai tetap pada instansi lain.

ANALISIS
Dalam penjabaran materi tentang tunjangan, baik itu tunjangan umum
atau tunjangan profesional. Sebenarnya istilah tunjangan umum juga tidak ada
dalam pelaksanaan tunjangan baik itu profesional, atau hanya sebatas karyawan
biasa. Tunjanagn sendiri tidak terpaku dalam satu pernyataan yang telah dibuat
pemerintah, dan tidak semua tunjangan di salurkan dari pemerintah, selayaknya
tunjangan karyawan perusahaan yag disalurkan bukan dari pemerintah melainkan
dari perusahaan itu sendiri. Terkecuali dengan tunjangan profesi seperti tunjangan
Pendidikan yang diberikan kepada seorang yang berprofesi sebagai tenaga
pendidik.

Tunjangan Pendidikan atau tunjangan profesi guru, di dapatkan dengan


melalui adanya seleksi atau sertifikasi yang memang menjadi persyaratan utama
dalam mendapatkan tunjangan profesi, tak hanya itu dalam tunjangan Pendidikan
sendiri sebelum melalui tahap sertifikasi sesorang tersebut harus menyiapkan
daripada syarta dari sertifikasi. Untuk mendapatkan sertifikat profesi.

Dalam penjelasan diatas untuk mendapatkan tunjangan profesi untuk


seorang pendidik harus memenuhi syarat yang sangat banyak yang tealah di
jabarkan dalam penjelasan diatas. Dan jika di perhatikan menjadi seorang
pendidik adalah sesuatu profesi yang akhir akhir ini di dambakan bagi banyaknya
calon mahasiswa, jadi jika kita peratikan dengan jeli, jumlah mahasiswa dengan
sarjan Pendidikan selalu berjumlah banyak dan tak pernah surut. Hal itu di
karenakan sudah sangat jelas bahwasanya menjadi tenaga pendidik adalah profesi
yang bis akita sandang sampai lanjut usia, yang diman menjadi tenaga pendidik
tidak dituntut berumur muda, tetapi dituntut untuk kompeten dalam mendidik dan
membawa pintu yang lebih baik bagi peserta didik.

KESIMPULAN

Dari pemaparan materi diatas sangat mudah disimpulkan bahwasanya,


dalam suatau pekerjaan baik itu profesi khusus atau sekedar pekerjaan biasa yang
berinstansi perusahan selalu memiliki tunjangan yang telah disepakati dalam
perusahaanya tersendiri , dan setiap perusahaan memiliki cara sendiri untuk
memberi pegawainya tunjangan. Berbeda lagi dari tunjangan profesional seorang
guru, dimana tunjangan tersebut memiliki persyartanan di salurkan oleh
pemerintahan

Dari materi yang telah tertulis disini, kami selaku penulis dan penyusun
hanyalah sorang manusia biasa yang tak pernah jauh dari salah dan lupe, dan
kami menyadari dalam hasil yang kita bawakan ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan, semoga para pembaca dapat memaklumi al itu, semoga ini
menjadi kemanfaatan bagi pembaca, meskipun hanya sebutir debu.
DAFTAR PUSTAKA
DY. Bagou. A. Suking. (2020). Analisis Kompetensi Profesional Guru. Jambura
Journal Educational
http://eprints.dinus.ac.id/12909/1/jurnal_13122.pdf
Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen

Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi
Aksara.

Majid. Abdul, 2007. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi


Guru). Bandung. Remaja Rosdakarya

Anoraga, Panji. 1998. Psikologi Kerja. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tutik Triwulan & Trianto, 2007, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi,
Kompetensi dan Kesejahteraan (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hal. 14.

4 Sumber data diambil dari data Kualifikasi Guru dan Dosen menurut ijazah tertinggi
tahun 2003/2004, lihat di www.balitbang.depdiknas.go.id. Diakses pada tanggal 13
Januari 2012.

Anda mungkin juga menyukai