Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejak Januari 2020, merebaknya virus Covid-19 di Indonesia terjadilah Spotlight
dunai yang mengarah pada profesi perawat. Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda
hampir seluruh pelosok dunia kurang lebih 2 tahun belakang ini menunjukkan bahwa
peran tenaga medis terutama perawat sangat penting. Perawat adalah pahlawan digarda
terdepan dalam memerangi pandemi ini. Yang 24 jamnya selalu ada untuk pasien. Tentu
hal ini cukup menunjukkan bahwa dedikasi perawat begitu banyak. Seakan baru saja
diakui keberadaannya, perawat yang dulu sering dipandang sebelah mata dan menerima
berbagai macam stigma negatif dari masyarakat. Kini begitu dikagumi dan dibanggakan,
bahkan banyak karya seni dalam bentuk musik maupun tulisan yang diciptakan sebagai
bentuk penghormatan dan dukungan untuk perawat.
Tahun yang terus berganti, masih ada harapan besar yang tersemat pada diri
perawat yang sampai saat ini masih belum terwujud yaitu perbaikan nasib. Jelas sudah
terlihat dedikasi yang diberikan, bukan sekedar penghargaan kata-kata, melainkan
penghargaan secara materiil. Tak luput, perawat juga manusia biasa yang tentunya
memiliki banyak kebutuhan kehidupan. Selain itu, banyak yang tidak menyadari bahwa
remunasi merupakan pendorong yang kaut untuk meningkatkan kinerja dari perawat
apalagi jika hal tersebut diberikan pada tingkat yang memuaskan, tentu akan memberikan
kepuasan dan motivasi tersendiri pada kerja perawat. Selain itu, hal tersebut juga
berpengaruh terhadap pelayanan keperawatan berdasarkan tuntuan masyarakat pada
pelayanan kesehatan yang diberikan.
Pada dasarnya hal ini tidak menjadi hal tabu lagi untuk diperdebatkan. Jelas
tertulis dalam Peraturan Kementrian Kesehatan (Permenkes) No. 17 tahun 2018 tentang
jabatan fungsional perawat, yang mana pada peraturan tersebut menjelaskan bahwa
perawat ahli menduduki kelas 7, dengan Pendidikan terakhir S1 Ners sedangkan perawat
dengan Pendidikan D3 berada pada kelas 5. Namun, kenyataannya sampai saat ini
remunerasi yang diterima perawat belum sesuai dengan dedikasi yang diberikan perawat,
bahkan dapat dikatan belum bisa memenuhi kebutuhan kehidupan mereka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Remunerasi
Remunerasi adalah sebuah istilah yang berkaitan dengan dunia pekerjaan,
terutama menyangkut sistem pemberian upah atau penggajian untuk tenaga kerja. Dalam
istilah pemerintahan remunerasi berhubungana dengan sistem pemberian upah tenaga
kerja berdasarkan nilai-nilai kerja. Dalam dunia perusahaan, remunerasi digunakan
sebagai sebuah balas jasa yang diberikan kepada tenaga kerja atas prestasi, loyalitas atau
jassa yang mereka berikan kepada perusahaan. Dengan kata lain, remunerasi juga bisa
dikenal sebagai gaji. Dengan demikian remunerasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu
imbalan dari suatu pekerjaan. Selain sebagai imbalan, remunerasi merupakan suatu
penghargaan terhadap kerja yang dihasilkan. Remunerasi yang sesuai dengan hasil kerja
yang diberikan dapat mencegah ketidakpuasan pada seoorang pekerja begitu juga dengan
profesi perawat.

B. Faktor yang mempengaruhi


Besarnya tingkat remunerasi yang diterima bermacam-macam, tergantung dari
instansi yang mencanangkan peraturan atau kebijakan besaran remunerasi. Besar kecilnya
remunerasi dipengaruhi oleh : kemampuan finansial perusahaan, kebijakan dari serikat
buruh, gaya hidup, jangka waktu atau durasi kerja, campur tangan pemerintah,
permintaan, dan penawaran dari tenaga kerja itu sendiri. Adapun faktor lain yang
mempengaruhi besaran dari remunerasi adalah :
1. Kesesuaian remunerasi yang diterima oleh tenaga kerja dengan kontribusi
yang telah ia berikan
2. Tinggi rendahnya remunerasi pada suatu instansi
3. Remunerasi biasanya diberikan kepada tenaga kerja yang memiliki
kemampuan atau skill khusus, misalnya tenaga kerja yang berprestasi.

C. Unsur Remunerasi
1. Komisi atau Bonus
Secara umum hal ini merupakan imbalan yang diterima oleh tenaga dengan
perhitungan presentasi keuntungan
2. Kompensasi
Penerimaan dari tenaga kerja dari perusahaan dalam bentuk fisik atau non fisik,
dimana objek tersebut dikecualikan dalam pajak
3. Gaji
Sebuah imbalan yang diberikan kepada tenaga kerja berdasarkan kurun waktu tertentu
(harian, mingguan atau bulanan), tanpa melihat tingkat produktivitas kinerjanya
4. Upah
Sebuah imbalan yang diterima oleh tenaga kerja berdasarkan hitungan waktu yang
tetap, entah itu per jam, per proyek, per dokumen dan lain sebagainya yang dihitung.

D. Komponen remunerasi perawat


Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 625/Menkes/SK/V/2010 tentang :
1. Pembiayaan untuk pekerjaan (pay for position)
2. Pembiayaan untuk kinerja (pay for performance)
3. Pembiayaan untuk individu (pay for person)

E. Perhitungan Remunerasi Perawat


Beberapa panduan atau simulasi yang dapat digunakan untuk menghitung remunerasi
bagi perawat, antara lain :
1. Golongan dan Kepangkatan.
Dikategorikan dengan Gol 2a, 2b, 2c dst sampai 4d. Masing masing golongan
memiliki nilai sendiri sendiri, misalnya : 2a = 7 index, 2b = 8 indek, 2c = 9 indek dst.
Bagi rumah sakit swasta yang tidak memiliki golongan kepangkatan, bisa
diasosiasikan dengan golongan yang berlaku di rumah sakit tersebut.
2. Masa Kerja
Masa kerja bisa dihitung dari 0-3 bulan, 3-1 tahun, 1-2 tahun, 2-3 tahun dst. Masing
masing juga dengan indek berbeda. Misal 0-3 bulan = 0,0 indek, 3-1 tahun = 0,5
indek, 1-2 tahun =  1 indek, 2-3 tahun = 1,5 indek dst.
3. Volume Kerja
Volume kerja dihitung berdasar absensi harian. Misal selama satu bulan cuti 12 hari =
4 indek, cuti 8 hari = 5 indek, cuti 4 hari = 6 indek, tidak cuti = 6 indek.
4. Pendidikan
Pendidikan dikategorikan dari SPK, D1, D3, D4, S1, S1 Profesi, S2 Profesi dst. Misal
: SPK = 1 indek, D1 = 1,5 indek, D3 = 2,5 indek, D4 = 3 indek, S1 = 5 indek, S1
Profesi 6 indek dst.
5. Volume Tanggung Jawab
Volume Tanggung jawab bisa dikategorikan menjadi Supervisor, Kepala Ruang,
PN/Ka Team, Perawat Pelaksana, Perawat pelaksana VIP, Perawat Pelaksana Unit
Khusus (ICU, IGD) dll. Masing masing juga sama dengan indek yang berbeda.
6. Tunjangan Jabatan
Tunjangan Jabatan bisa dikategorikan dari Supervisor, Kepala Ruang, Wakil Kepala
Ruang, PN/Ketau Team.
7. Tunjangan Fungsional
Tunjangan Fungsional dapat dikategorikan menjadi perawat shift, perawat non shift
dan perawat administrasi.
BAB III
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai