Oleh:
MUH ZAKIB
Nomor Induk Mahasiswa : 10561 05329 15
LRMBAR PERSETUJUAN............................................................................i
LEMBARAN PERNYATAAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
ABSTRAK......................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... ..vii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
DAFTARPUSTAKA......................................................................................69
LAMPIRAN....................................................................................................70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dirasakan belum memenuhi kebutuhan dan kepuasan dari perawat sesuai tingkat
pendapatan yang diterima. Ini tercermin dari banyaknya keluhan perawat untuk
motivasi perawat honorer untuk dapat bekerja dengan baik dalam melaksakan tugas
kontribusi jasa mereka pada Rumah Sakit. Setiap perawat dalam suatu organisasi
mereka. Apabila harapan tersebut terpenuhi, maka perawat tersebut akan senantiasa
dengan yang diperoleh perawat maka, perawat akan lebih terpuaskan dan lebih
Kompensasi adalah total dari perasan positif individu terhadap bayaran yang
mereka terima, dimana bayaran yang diterima sesuai dengan yang diharapkan oleh
1
2
Dari sudut pandang rumah sakit, pemberian kompensasi atau balas jasa
merupakan suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak rumah sakit kepada para
perawatya, oleh karena itu pihak rumah sakit harus melakukan sesuatu penilaian
yang teliti mengenai prestasi kerja yang dihasilkan oleh tiap tiap perawat tersebut.
organisasi terdiri dari gaji, tunjangan dari insentif, yang saat ini cenderung menjadi
pertanyan oleh kebanyakan perawat, karena belum terditribusikan secara adil dan
pendapatan yang diterima perawat honorer dari upah kerja yang didapatkan,
TIMUR.COM )
diterima oleh perawat, maka secara lansung atau tidak lansung berdampak terhadap
kesenjangan kompensasi yang belum mendapat kesejalasan dari pihak rumah sakit
perawat dalam bekerja, sehinga perlu di tinjau jenis kompensasi mana yang perlu
bekerja dengan baik dan sunguh – sungguh apabila pemberian kompensasi sepadan
dipengaruhi oleh pemberian kompensasi yang diberikan berupa gaji. Tunjangan dan
kinerja yang diukur berdasarkan penilaian pimpinan dari jumlah pekerjaan yang
diselesaikan (kuantitas kerja) atau biasa disebut input kerja, mutu pekerjaan yang
diselesaikan (kualitas kerja) atau biasa disebut output kerja dan ketepatan waktu
kompensasi dalam memacu peningkatan kinerja perawat. Dan hal ini pula yang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, penulis merumuskan
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak
1. Untuk rumah sakit hasil penelitian ini di harapakan dapat dijadikan bahan
3. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi atas
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi,
apaun bentuk serta tujuanya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi, misi dan
tujuan untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelolah dan
diurus oleh manusia, jadi manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan
institusi/organisasi.
Menurut peneliti Sumber Daya Manusia “ aset yang sangat penting bagi suatu
negara atau Perusahaan dan harus dikelolah secara cermat dan sejalan sesuai
waktu akan semakin strategis dan foulkes mengatakan : “ sehingga tidak heran jika
sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human capital yang
semakin santer kita dengar, jelaslah bahwa para manajer harus mengaitkan kinerja,
fleksibilitas.
sebagai staf, yang bekerja sama dengan para manajer lain untuk membantu mereka
Sumber daya manusia merupakan merupakan salah satu aset yang penting
oleh karena itu harus dikelolah secara cermat dan sejalan dengan kebutuhan
5
6
tujuan organisasi
berharga, yaitu manusia – orang yang bekerja dan berkontribusi bagi keberhasilan
sumberdaya manusia juga memiliki latar belakang ilmu perilaku dan manajemen
strategis. Dengan dasar keilmuan yang lengkap ini, sumberdaya ma-nusia diharapkan
2. Konsep Kompensasi
Salah satu aktivitas atau fungsi dari manajemen sumberdaya manusia ada-
bentuk manfaat tambahan (benefit) dan bentuk pemberian layanan tambahan serta
yang lebih tinggi. Konsep mengenai kompensasi juga dikembangkan oleh Gomez
Gome Mejia (2012), yaitu kompensasi dasar, insentif, dan benefit. Berdasarkan
merupakan segala bentuk pembayaran atau manfat yang diterima sebagai balas jasa
bahwa kompensasi harus dirancang sedemikian rupa agar bisa memotivasi perawat
dapat tercapai.
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima perawat
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pada Rumah Sakit. Adapun kompensasi
Kompensasi adalah penghargan atau ganjaran pada para pekerja yang telah
diberikan perawat baik langsung maupun tidak langsung, kompensasi yang adil
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang
diterima perawat sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
adalah:
9
b. Kepuasan kerja
kompensasi
c. Pengadan efektif
d. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih mudah
memotivasi bahawannya
e. Stabilitas perawat
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
f. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin perawat semakin
baik.
h. Pengaruh buruk
3) Menjamin keadilan
5) Mengendalikan biaya-biaya
1) Asas adil
ukur layak sangat relatif, perusahan dapat mengacu pada batas kewajaran yang
sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh pemerintah dan aturan lain
secara konsisten.
4. Sistem Kompensasi
a. Sistem waktu
jam, hari, minggu, atau bulan. Sistem waktu ini dapat diterapkan jika prestasi
kerja sulit diukur perunitnya, dan bagi perawat tetap kompensasinya dibayar
atas sistem waktu secara priodik setiap bulannya. Kebaikan sistem waktu
b. Sistem hasil
pekerja, seperti perpotong, permeter, liter dan kilogram. Dalam system hasil
lebih besar. Kelemahan sistem hasil ini adalah kualitas barang yang dihasilkan
kurang baik dan perawat yang kurang mampu balas jasanya kecil, sehingga
kurang manusiawi
c. Sistem borongan
Suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume
pekerjaan dan lama mengerjakannya. Dalam sistem borongan ini pekerja biasa
mendapat balas jasa besar atau kecil tergantung atas kecermatan kalkulasi
dijumpai dalam masalah itu antara lain adalah berkenan dengan tingkat
12
Untuk menentukan tingkat besarnya pembayaran atau gaji dari suatu kelompok
kesulitan dari jabatan tersebut. Adapun aspek-aspek yang dinilai dari tuntutan
kemandirian
Meskipun tolak ukur layak sangat relatif, perusahan dapat mengacu pada batas
kewajaran yang sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh pemerintah dan
kerja, maka secara otomatis kompensasi relatif tinggi. Penawaran tenaga kerja
pimpinan dalam memberdayakan perawat. Dalam hal ini muncul rasa yang
menyatakan bahwa perusahan tidak akan bisa mencapai tujuannya tanpa ada
e. Biaya hidup
kompensasi yang akan diterimanya, juga berat ringannya beban dan tanggung
h. Sektor pemerintah
6. Faktor Kompensasi
a. Faktor Pemerintah
terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus di berikan oleh
minimal pegawai. Hal ini karena kebutuhan dasar pegawai haus terpnuhi.
pegawai akan merasa aman. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman
dan permintaan pasar. Artinya kondisi pasar pada saat itu perlu di jadikan
f. Kemampuan Membayar
perusahan.
Hampir semua perawat percaya bahwa seseorang yang bekerja lebih keras
dan menghasilkan harus dapat imbalan yang lebih baik dari pada perawat yang
16
biasa. Jika mereka melihat bahwa pembayaran diberikan tanpa melihat tingkat
prestasi yang dicapai oleh seseorang artinya yang berprestasi maupun dengan yang
tidak berprestasi sama saja, maka mereka akan cenderung menjadi kurang
berdasarkan pertimbangan prestasi perlu dilakukan oleh suatu Rumah Sakit yang
ingin maju.
Menurut widodo (2015:164) dalam hal ini ada berbagai cara pembayaran
Model ini digunakan bila kontribusi seseorang individu bisa secara eksplisit di
ukur, bila tuntutan bersifat ekonomi, dan bila kompetisi perorangan memang
diinginkan.
Model ini dilakukan bila pekerjaan yang dilakukan saling berkaitan erat
sehingga sulit dipisahkan, bila bekerja kelompok menjadi budaya Rumah Sakit,
dan bila tujuan Rumah Sakit ingin membangkitkan kerja kelompok yang
mandiri.
Model ini digunakan bila ukuran dan banyaknya unit tidak terlalu besar, bila
relatif stabil.
17
Model ini dipilih biasanya pada Rumah Sakit yang besar, bila antar unit
adalah segala sesuatu yang diterima para perawat sebagai balas jasa untuk kerja
Selain itu menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2009 (dalam Komara dan
pembayaran atas hadiah yang diberikan kepada perawat dan muncul dari pekerjaan
ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan
penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerjanya. Kadarisman
pegawai atau pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikan.
Komensasi yang diberikan organisasi ada yang berbentuk uang, namun ada yang
18
tidak berbentuk uang. Kompensasi yang berwujud upah pada umumnya berbentuk
Kompensasi adalah penghargaan atau ganjaran pada para pekerja yang telah
diberikan perawat baik langsung maupun tidak langsung, financial maupun non
financial yang adil kepada perawat atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan
kompensasi langsung yang merupakan upah dan gaji, bentuk kompensasi yang tak
berupa uang yang untuk pelayanan kerja atau uang yang biasanya dibayarkan
kepada pegawai secara perjam, perhari, dan . persetengah hari. Sedangkan gaji
merupakan uang yang dibayarkan kepada pegawai atas jasa pelayanan yang
Berdasarkan uraian diatas maka paradigma penelitian akan dijelaskan dengan bagan
yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka intervensi pemerintah dapat
dihindari
c. Menjamin keadilan
e. Mengendalikan biaya-biaya
9. Konsep Kinerja
dari berhasil atau tidaknya tujuan Rumah Sakit yang telah ditetapkan. Pimpinan
atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali setelah kondisi yang buruk atau
segala sesuatu jadi serbah salah. Terlalu sering pimpinan tidak mengetahui betapa
buruknya kinerja telah merosot sehingga Rumah Sakit menghadapi krisis yang
serius. Kesan – kesan buruk Rumah Sakit yang mendalam berakit dan
Kinerja menurut Mangkunegara (2000) adalah hasil kerja secara kualitas dan
Menurut Hasibuan (2008) (dalam Fauziyah dkk. 2016) secara garis besar
Penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang dibayar secara tetap
bagian keuntungan atau manfaat bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat
20
berupa uang atau barang. 3) Insentif Penghargaan atau ganjaran yang diberikan
untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak
Menurut Hasibuan (2008) (dalam Sumainah Fauziah dkk. 2016) secara garis
Penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang dibayar secara tetap
bagian keuntungan atau manfaat bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat
berupa uang atau barang. 3) Insentif Penghargaan atau ganjaran yang diberikan
untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak
Menurut rivai dan fawzi (2004) : kinerja adalah merupakan perilaku yang
nyata yang ditampilkan setiap orang sebgai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikomfirmasikan kepada pihak
dengan visi yang dikembangkan suatu Rumah Sakit atau Rumah Sakit serta
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Menurut Mangkunegara (2000: 67) kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan
oleh seorang perawat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan menurut
Efendi (2002) kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau
perilaku nyata yang ditampilkan sesuai peranannya dalam organisasi. Kinerja juga
berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan
oleh tingkat pendidikan, inisiatif, pengalaman kerja, dan motivasi perawat. Hasil
kerja seseorang akan memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri untuk selalu
aktif melakukan pekerjaannya secara baik dan diharapkan akan menghasilkan mutu
pekerjaan yang baik pula. Pendidikan memengaruhi kinerja seseorang karena dapat
memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan berinovasi dan
penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar-
kompensasi dalam membangun Rumah Sakit yang sehat selalu menjadi kondisi
prestasi kerja yang dihasilkan oleh perawat sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Kinerja yang dimaksud menurut Mathis dan Jackson 2002 (dalam Anton
Tirta Komara, Euis Nelliwati) adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
1. Kuantitas Output
2. Kualitas Output
4. Ketepatan waktu
5. Kehadiran
6. Kemampuan bekerja sama
B. Kerangka fikir
dirasakan belum memenuhi kebutuhan dan kepuasan dari perawat sesuai tingkat
pendapatan yang diterima. Ini tercermin dari banyaknya keluhan perawat untuk
rangka membangun motivasi perawat honorer untuk dapat bekerja dengan baik
kontribusi jasa mereka pada Rumah Sakit. Setiap perawat dalam suatu organisasi
mereka. Apabila harapan tersebut terpenuhi, maka perawat tersebut akan senantiasa
yang mereka terima, dimana bayaran yang diterima sesuai dengan yang diharapkan
atau balas jasa merupakan suatu biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak rumah
sakit kepada para perawat oleh karena itu pihak rumah sakit harus melakukan
sesuatu penilaian yang di telilti mengenai prestasi kerja yang dihailkan oleh setiap
perawatb tersebut.
terdiri dari gaji, tunjangan dari insentif, yang saat ini cenderung menjadi pertanyaan
oleh kebanyakan perawat, karena belum terditribusikan secara adil dan merata atas
diterima oleh perawat, maka secara lansung atau tidak lansung berdampak terhadap
kesenjangan kompensasi yang belum mendapat kesejalasan dari pihak rumah sakit
bekerja, sehinga perlu di tinjau jenis kompensasi mana yang perlu mendapat
bekerja dengan baik dan sunguh – sungguh apabila pemberian kompensasi sepadan
dipengaruhi oleh pemberian kompensasi yang diberikan berupa gaji. Tunjangan dan
kinerja yang diukur berdasarkan penilaian pimpinan dari jumlah pekerjaan yang
diselesaikan (kuantitas kerja) atau biasa disebut input kerja, mutu pekerjaan yang
diselesaikan (kualitas kerja) atau biasa disebut output kerja dan ketepatan waktu
KOMPENSASI KINERJA
Rumah sakit umum daerah Kabupaten Majene harus sesuai dengan prestasi
b) Asas layak dan wajar adalah suatu kompensasi yang diterima perawat honorer
kelayakanya. Meskipun tolak ukur layak sangat relatif, Rumah Sakit dapat
mengacu pada batas kewajaran yang sesuai dengan ketentuan yang diterapkan
Kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang baik kualitas maupun kuantitas
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan pegawai honorer rumah sakit
dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap
maupun rekan kerja agar tujuan efektivitas Rumah Sakit tercapai dengan
baik.
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
rtumah sakit umum daerah majene karna peneliti melihat problem di rumah sakit
akibat dari pihak rumah sakit belum memberikan gaji pokok mereka .
1. Jenis penelitian
alasan kareana permasalahan yang merupakan titik tolak sudah jelas , peneliti
dengan mudah mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, dan
2. Tipe peneitian
ini menggambarkan rumah sakit umum Majene secara rinci mengenai objek
perawat honorer di rumah sakit umum Majene. Hal ini dimaksudkan agar
umum Majene.
28
29
populasi dalam penelitian ini adalah perawat honorer pada rumah sakit
honorer (bila populasi lebih kecil dari sampel maka diteliti semuanya (sampel
jenuh /sensus), namun jika populasi dianggap terlalu besar sehingga peneliti
𝑁
n=
𝑁. (𝑑 )2 + 1
477
=
477. (0,01) + 1
477
= =82,6 = 83
5,77
Berdasarkan rumus yang telah digunakan, maka sampel penelitian ini berjumlah
83 orang.
di rumah sakit umum daerah Majene untuk menjawab dan mengisi kuesioner
dengan mudah dan cepat dengan memberi tanda check (√) pada tempat yang
telah disediakan.
kuesioner untuk memperoleh data terkait kinerja (variabel Y). Kedua kuesioner
tersebut peneliti berikan kepada pegawai atau responden yang berada di rumah
Lampiran).
kuantitatif. Skala Likert digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi pegawai atau responden di rumah sakit umum daerah
Majene tentang variabel kompensasi dan variabel kinerja Ada 5 (lima) pilihan
Kuesioner penelitian yang dibuat oleh peneliti ini akan diuji validitas dan
dengan nilai rtabel Product Moment (lihat Lampiran). Jika nilai rhitung ≥ rtabel maka
31
juga dikatakan valid jika nilai sig. (2-tailed) data < 0.05
ralpha atau angka cronbach alpha dengan nilai 0,7. Jika ralpha atau angka cronbach
begitupula sebaliknya.
kuesioner yang telah terkumpul dari jawaban responden pada rumah sakit umum
perhitungan persentase:
𝑛
% = 𝑁 x 100%
Keterangan rumus:
32
N = Skor ideal
% = Persentase
yang bersifat kualitatif, dimana hasil persentase itu dapat digolongkan sebagaimana
pengaruh variabel terhadap variable X pada rumah sakit umum daerah majene
Ý = a + bX
Keterangan rumus:
Ý = variabel kinerja
33
X = variabel kompensasi
a = konstanta
b = koefisien regresi
SPSS version 24.0. Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan
adalah:
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit umum majene yang terletak di Jl.
Rumah Sakit Umum Majene diresmikan pada tanggal 18 Maret 1987 oleh
yaitu salah satu dari 8 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Majene paska
penduduk pada tahun 2013 sebesar 173.053 jiwa. Dengan luas perkotaan 5.515 km
yang berada di posisi selatan Kab. Majene dengan jam tempuh sekitar 3 – 4 jam
34
35
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) secara penuh pada RSUD
B. Hasil Penelitian
Umum Majene
Rumah Sakit Umum Majene, peneliti membagikan kuesioner yang berkaitan dengan
2 (dua) indikator, yaitu (1) Asas adil; dan (2) Layak dan wajar.
a. Asas adil
Majene ini yakni asas adil yang dianalisis melalui 3 (tiga) pernyataan sebagai
berikut:
Adapun deskripsi dari 83 responden terhadap indikator asas adil ini, dapat
Tabel 4.1
Persentasi Pernyataan Responden terkait Asas Adil
Berdasarkan data pada Tabel 4.1, pada pernyataan pertama, yaitu terkait
Sangat Setuju (SS) dari 14 orang atau sebesar 17%, penilaian Setuju (S) dari 34
orang atau sebesar 41%, penilaian Kurang Setuju (KS) dari 26 orang atau sebesar
31%, penilaian Tidak Setuju (TS) dari 9 orang atau sebesar 11%, dan tidak ada
Berdasarkan data pada Tabel 4.1, pada pertanyaan pertama bahwa masih
ada sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang menyatakan
bahwa kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum
Majene masih belum sesuai dengan Asas adil karna, kompensai yang diberikan
Berdasarkan data pada Tabel 4.1, pada pernyataan kedua, yaitu terkait
mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 10 orang atau sebesar 12%,
penilaian Setuju (S) dari 35 orang atau sebesar 42%, penilaian Kurang Setuju (KS)
dari 33 orang atau sebesar 40%, penilaian Tidak Setuju (TS) dari 5 orang atau
sebesar 6%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan Sangat Tidak setuju
(STS).
Berdasarkan data pada Tabel 4.1, pada pertanyaan kedua, bahwa masih
ada sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang menyatakan
bahwa kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum
Majene masih belum sesuai dengan asas adil karena, kompensasi yang diberikan
Berdasarkan data pada Tabel 4.1, pada pernyataan ketiga, yaitu terkait
mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 9 orang atau sebesar 11%, penilaian
Setuju (S) dari 34 orang atau sebesar 41%, penilaian Kurang Setuju (KS) dari 32
orang atau sebesar 38%, penilaian Tidak Setuju (TS) dari 8 orang atau sebesar 10%,
dan tidak ada satupun responden yang menyatakan Sangat Tidak setuju (STS).
Berdasarkan data pada Tabel 4.1, pada pertanyaan ketiga, bahwa masih
ada sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang menyatakan
bahwa kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum
Majene masih belum sesuai dengan asas adil karena, kompensasi yang diberikan
Indikator Kedua dari pengaruh kompensasi perawat honorer ini yakni Asas
c. kompensasi yang ada dirumah sakit umum daerah kabupaen majene sesuai
terhadap indikator kedua (Asas Layak dan wajar) yang diisi dan diperlihatkan
Berdasarkan data pada Tabel 4.2, pada pernyataan pertama, yaitu terkait
mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 10 orang atau sebesar 12%,
penilaian Setuju (S) dari 29 orang atau sebesar 35%, penilaian Kurang Setuju (KS)
dari 35 orang atau sebesar 42%, penilaian Tidak Setuju (TS) dari 9 orang atau
sebesar 11%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan Sangat Tidak
setuju (STS).
Berdasarkan data pada Tabel 4.2, pada pertanyaan pertama, yaitu terkait
dengan kompensasi yang sesuai dengan kelayakan yang telah dilakukan, bahwa
masih ada sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang
Sakit Umum Majene masih belum sesuai dengan asas layak dan wajar, karna
dilakukan
Berdasarkan data pada Tabel 4.2, pada mendapatkan penilaian Sangat Setuju
(SS) dari 6 orang atau sebesar 7%, penilaian Setuju (S) dari 29 orang atau sebesar
35%, penilaian Kurang Setuju (KS) dari 34 orang atau sebesar 41`%, penilaian
Tidak Setuju (TS) dari 14 orang atau sebesar 17%, dan tidak ada satupun responden
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 bahwa masih ada sejumlah perawat honorer
diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene masih belum
40
sesuai dengan asas layak dan wajar, karna kompensasi yang diberikan belum sesuai
Berdasarkan data pada Tabel 4.2, pada pernyataan ketiga, yaitu terkait
dengan kompensasi yang ada dirumah sakit umum daerah kabupaen majene
penilaian Sangat Setuju (SS) dari 6 orang atau sebesar 7%, penilaian Setuju (S) dari
35 orang atau sebesar 42%, penilaian Kurang Setuju (KS) dari 33 orang atau
sebesar 40`%, penilaian Tidak Setuju (TS) dari 9 orang atau sebesar 11%, dan tidak
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 Berdasarkan data pada Tabel 4.1
pernyataan ketiga, yaitu terkait dengan kompensasi yang ada dirumah sakit
umum daerah kabupaen majene sesuai dengan tolak ukur kelayakan para
perawat honor, masih ada sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum
honorer di Rumah Sakit Umum Majene masih belum sesuai dengan. Asas layak dan
wajar karena kompensasi yang diberikan belum sesuai dengan tolak ukur kelayakan
pekerjaan perawat
dengan 4 (Empat) indikator, yaitu (1) kuantitas; dan (2) kualitas; (3) kehadiran; (4)
kemampuan bekerjasama
41
a.kuantitas
berikut:
tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan.
Berdasarkan data pada Tabel 4.1, pada pernyataan pertama, yaitu terkait
tugas dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan,
mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 9 orang atau sebesar 11%, penilaian
Setuju (S) dari 45 orang atau sebesar 54%, penilaian Kurang Setuju (KS) dari 29
orang atau sebesar 35`%, penilaian Tidak Setuju (TS) dari 0 orang atau sebesar 0%,
dan tidak ada satupun responden yang menyatakan Sangat Tidak setuju (STS).
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 pernyataan pertama, yaitu terkait dengan
tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan, masih ada sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
Rumah Sakit Umum Majene masih belum sesuai dengan indikator kuantitas karena,
kompensasi yang diberikan belum sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 pada pernyataan kedua, yaitu terkait
dari 9 orang atau sebesar 11%, penilaian Setuju (S) dari 39 orang atau sebesar 47%,
penilaian Kurang Setuju (KS) dari 27 orang atau sebesar 32`%, penilaian Tidak
Setuju (TS) dari 8 orang atau sebesar 10%, dan tidak ada satupun responden yang
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 pernyataan kedua, yaitu terkait dengan
tugas yang diberikan, masih ada sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum
honorer di Rumah Sakit Umum Majene masih belum sesuai dengan indikator
kerja perawat
b. kehadiran
Indikator kedua dari pengaruh kompensasi perawat honorer (variabel
berikut:
tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan
yang baik
Berdasarkan data pada Tabel 4.2, pada pernyataan pertama, yaitu terkait
Setuju (SS) dari 3 orang atau sebesar 3%, penilaian Setuju (S) dari 32 orang atau
sebesar 38%, penilaian Kurang Setuju (KS) dari 42 orang atau sebesar 50`%,
penilaian Tidak Setuju (TS) dari 7 orang atau sebesar 9%, dan tidak ada satupun
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 pernyataan pertama, bahwa masi ada
tugasnya dengan tepat waktu, masih ada sejumlah perawat honorer di Rumah
Sakit Umum Majene yang menyatakan bahwa kompensasi yang diberikan kepada
perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene masih belum sesuai dengan belum
sesuai dengan indikator kehadiran karena, kompensasi yang mereka terima belum
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 pernyataan kedua yaitu terkait dengan
yang baik mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 6 orang atau sebesar 3%,
penilaian Setuju (S) dari 35 orang atau sebesar 38%, penilaian Kurang Setuju (KS)
dari 40 orang atau sebesar 50`%, penilaian Tidak Setuju (TS) dari 2 orang atau
sebesar 9%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan Sangat Tidak setuju
(STS).
45
dengan Berdasarkan data pada Tabel 4.2 pernyataan kedua, yaitu terkait
kehadiran yang baik, masih ada sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum
honorer di Rumah Sakit Umum Majene masih belum sesuai dengan indikator
kehadiran karena kompensasi yang mereka terima belum sesuai dengan indikator
kehadiran
c. Kualitas
berikut:
1. perawat honorer di
Rumah Sakit Umum
Majene dapat 7 42 49 2 0 100
menyelesasikan
pekerjaan dengan baik
2. Perawat honorer Majene
mampu
menyelesaikan tugasnya 10 52 37 1 0 100
dengan kerja yang
sesama perawat
Rata-rata (%) 8,5 47 43 1,5 0
46
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 pernyataan ketiga yaitu terkait dengan
dengan baik mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 6 orang atau sebesar
7%, penilaian Setuju (S) dari 43 orang atau sebesar 42%, penilaian Kurang Setuju
(KS) dari 30 orang atau sebesar 49% penilaian Tidak Setuju (TS) dari 1 orang
atau sebesar 2%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan Sangat Tidak
setuju (STS).
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 perawat honorer di Rumah Sakit Umum
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
masih belum sesuai dengan kualitas. Karena kompensasi yang mereka terima belum
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 pernyataan ketiga yaitu terkait dengan
dengan baik mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 9 orang atau sebesar
10%, penilaian Setuju (S) dari 43 orang atau sebesar 52%, penilaian Kurang Setuju
(KS) dari 30 orang atau sebesar 37% penilaian Tidak Setuju (TS) dari 1 orang atau
sebesar 1%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan Sangat Tidak setuju
(STS).
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 perawat honorer di Rumah Sakit Umum
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
masih belum sesuai dengan indikator kualitas. Karena kompensasi yang mereka
berikut:
Rata-rata (%) 6 41 42 11 0
48
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 pernyataan ketiga yaitu terkait dengan
pekerjaan dengan baik mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 5 orang
atau sebesar 6%, penilaian Setuju (S) dari 34 orang atau sebesar 41%, penilaian
Kurang Setuju (KS) dari 35 orang atau sebesar 42% penilaian Tidak Setuju (TS)
dari 9 orang atau sebesar 11%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 perawat honorer di Rumah Sakit Umum
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 pernyataan ketiga yaitu terkait dengan
tugasnya dengan baik dilihat dari tugas yang diselesaikan dan beserta hasil
kerjanya mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 5 orang atau sebesar 6%,
penilaian Setuju (S) dari 34 orang atau sebesar 41%, penilaian Kurang Setuju (KS)
dari 35 orang atau sebesar 42% penilaian Tidak Setuju (TS) dari 9 orang atau
sebesar 11%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan Sangat Tidak
setuju (STS).
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 Perawat honorer Rumah Sakit Umum
tugas yang diselesaikan dan beserta hasil kerjanya ,masih ada sejumlah perawat
honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang menyatakan bahwa kompensasi yang
diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene masih belum
Rumah Sakit Umum Majene, peneliti membagikan kuesioner yang berkaitan dengan
4 (Empat) indikator, yaitu (1) kuantitas; dan (2) Kehadiran; (3) Kualitas; (4)
kemampuan bekerjasama
a. Kuantitas
tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 pernyataan ketiga yaitu terkait dengan.
pekerjaan dengan baik, mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 19 orang
atau sebesar 23%, penilaian Setuju (S) dari 52 orang atau sebesar 63%, penilaian
Kurang Setuju (KS) dari 12 orang atau sebesar 14% penilaian Tidak Setuju (TS)
dari 0 orang atau sebesar 0%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 perawat honorer di Rumah Sakit Umum
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
masih belum sesuai dengan indikator kuantitas karena kompensaasi yang mereka
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 pernyataan ketiga yaitu terkait dengan
pekerjaan dengan baik,. mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 16 orang
atau sebesar 20%, penilaian Setuju (S) dari 44 orang atau sebesar 53%, penilaian
Kurang Setuju (KS) dari 35 orang atau sebesar 20% penilaian Tidak Setuju (TS)
dari 3 orang atau sebesar 3%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 perawat honorer di Rumah Sakit Umum
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
masih belum belum sesuai dengan indikator kuantitas karena kompensaasi yang
berikut:
b. Kehadiran
berikut:
tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan
52
1. Perawat honorer
di Rumah SakitUmum
Daerah Majene 12 36 47 5 0 100
dapatmenyelesaikantuga
s nya dengan tepat waktu
2. Perawat honorer di
Rumah Sakit Umum
12 33 51 4 0 100
daerah Majene memiliki
kehadiran yang baik
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 pernyataan ketiga yaitu terkait dengan
nya dengan tepat waktu . mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 10 orang
atau sebesar 12%, penilaian Setuju (S) dari 30 orang atau sebesar 36%, penilaian
Kurang Setuju (KS) dari 39 orang atau sebesar 47% penilaian Tidak Setuju (TS)
dari 4 orang atau sebesar 5%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 perawat honorer di Rumah Sakit Umum
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
53
masih belum sesuai dengan indikator kehadiran karena kompensaasi yang mereka
Berdasarkan data pada Tabel 4.1 pernyataan ketiga yaitu terkait dengan
Setuju (SS) dari 10 orang atau sebesar 12%, penilaian Setuju (S) dari 27 orang atau
sebesar 33%, penilaian Kurang Setuju (KS) dari 42 orang atau sebesar 51%
penilaian Tidak Setuju (TS) dari 4 orang atau sebesar 4%, dan tidak ada satupun
Daerah Majene dapat menyelesaikantugas nya dengan tepat waktu, masih ada
sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang menyatakan bahwa
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
belum sesuai dengan indikator kehadiran karena kompensaasi yang mereka terima
c. Kualitas
Indikator kedua dari pengaruh kompensasi perawat honorer (variabel
berikut:
1. perawat honorer di
Rumah Sakit Umum
Majene dapat 15 49 32 0,4 0 100
menyelesasikan pekerjaan
dengan baik
54
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 perawat honorer di Rumah Sakit Umum
Sangat Setuju (SS) dari 10 orang atau sebesar 15%, penilaian Setuju (S) dari 27
orang atau sebesar 49%, penilaian Kurang Setuju (KS) dari 42 orang atau sebesar
32% penilaian Tidak Setuju (TS) dari 4 orang atau sebesar 5%, dan tidak ada
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 perawat honorer di Rumah Sakit Umum
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
yang sesama perawat. mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 13 orang
atau sebesar 15%, penilaian Setuju (S) dari 40 orang atau sebesar 49%, penilaian
Kurang Setuju (KS) dari 40 orang atau sebesar 32% penilaian Tidak Setuju (TS)
dari 3 orang atau sebesar 5%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan
sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang menyatakan bahwa
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
berikut:
pekerjaan dengan baik. mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 13 orang
atau sebesar 16%, penilaian Setuju (S) dari 31 orang atau sebesar 38%, penilaian
Kurang Setuju (KS) dari 36 orang atau sebesar 43% penilaian Tidak Setuju (TS)
dari 3 orang atau sebesar 3%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan
sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang menyatakan bahwa
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
pekerjaan dengan baik. mendapatkan penilaian Sangat Setuju (SS) dari 13 orang
atau sebesar 16%, penilaian Setuju (S) dari 31 orang atau sebesar 37%, penilaian
Kurang Setuju (KS) dari 36 orang atau sebesar 43% penilaian Tidak Setuju (TS)
dari 3 orang atau sebesar 4%, dan tidak ada satupun responden yang menyatakan
sejumlah perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene yang menyatakan bahwa
kompensasi yang diberikan kepada perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene
belum sesuia dengan indikator kemampuan bekerja sama. Karena kompensasi yang
didapatkan hasil seperti terlihat pada Tabel 4.8, 4.9, dan 4.10.
57
Total 1269.199 82
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), Kompensasi
pengujian hipotesis yang telah diajukan sebelumnya . dapat dilihat bahwa nilai sig.
sebesar 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari pada nilai 𝛼 = 0,05. Berdasarkan
hasil tersebut maka 𝐻0 ditolak dan terima 𝐻1 . Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Majene. Dengan adanya hasil kesimpulan ini, maka model ini dapat meramalkan
𝑌 = 12,313 + 0,737𝑋
Adanya nilai konstanta sebesar 12,313, berarti jika kompensasi (X) nilainya
0, maka hasil Kinerja honorer (Y) pada Rumah Sakit Umum Daerah Majene
nilainya positif, yaitu 13,313. Dan, semakin nilai kompensasi (X) ditingkatkan/
dinaikkan, maka hasil Kinerja Perawat(Y) pada Rumah Sakit Umum Daerah
Perawat(Y) honorer rumah sakit umum di kabupaten majene. Terlihat bahwa nilai
R Square menunjukkan nilai sebesar 0,660 atau 66 %. Hal ini berarti, bahwa
kompensasi (X) memberi pengaruh sebesar 66 % terhadap Kinerja honorer (Y) pada
Rumah Sakit Umum Daerah Majene. Adapun besaran pengaruh tersebut tidak
mencapai 100% atau tersisa sebesar 34% (100% - 66% = 34 %), disebabkan karena
59
ada beberapa indikator pada variabel kompensasi (X) yang masih perlu untuk
ditingkatkan, yaitu pada indikator kompensasi yang didapatkan tidak sesuai dengan
aturan dari pemerintah yang telah ditetapkan dalam UUD. Begitu pula, pada
beberapa indikator pada variabel kinerja Perawat(Y) yang masih perlu pula untuk
ditingkatkan, yaitu pada indikator honorer di rumah sakit umum daerah majene
C. Pembahasan
1. Kompensasi Perawat Honorer di Rumah Sakit Umum Majene
a. Asas adil
Pada indikator asas adil yang di muat dalam kuesioner untuk pegeawai
honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu terkait dengan kompensasi yang
sesuai dengan prestasi kerja masuk dalam kategori sangat kurang baik.Sedangkan
pada pernyataan kedua, yaitu terkait dengan kompenasi yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan, mendapatkan masuk dalam kategori cukup baik dan
untuk pernyataan ketiga, yaitu terkait dengan kompenasi yang sesuai dengan jenis
Pernyataan dari responden pada indikator asas adil yang telah diberikan
instrumen terlaksana dengan baik atau dikategorikan cukup baik, bila dikaitkan
harus berdasarkan asas adil dan asas layak serta mempertahankan undang-undang
perburuhan yang berlaku, dimana pada indikator asas adil yaitu Besarnya
kompensasi harus sesuai dengan prestasi kerja, jenis pekerjan, tanggung jawab dan
jabatan, maka hal ini berarti instrumen pertama dalam indikator asas adil telah
60
menunjukkan hasil yang cukup baik. Sehingga hal tersebut berdampak positif bagi
Pada indikator asas layak dan wajar yang di muat dalam kuesioner untuk
kompensasi yang sesuai dengan kelayakan yang telah dilakukan, masuk dalam
kategori sangat kurang baik. Sedangkan pada pernyataan kedua, yaitu terkait
dengan kompenasi yang sesuai dengan jenis pekerjaan masuk dalam kategori cukup
baik dan untuk pernyataan ketiga, yaitu terkait dengan kompenasi yang sesuai
Pernyataan dari responden pada indikator asas layak dan wajar yang telah
melalui instrumen terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila dikaitkan
harus berdasarkan asas adil dan asas layak serta mempertahankan undang-undang
perburuhan yang berlaku, dimana pada indikator asas layak dan wajar yaitu Suatu
sangat relatif, perusahan dapat mengacu pada batas kewajaran yang sesuai dengan
ketentuan yang diterapkan oleh pemerintah dan aturan lain secara konsisten, maka
hal ini berarti instrumen kedua dalam indikator asas adil telah menunjukkan hasil
61
yang baik. Sehingga hal tersebut berdampak positif bagi kompensasi yang
a. Kuantitas
honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu terkait dengan Perawat honorer di
Rumah Sakit Umum Majene dapat menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan masuk dalam kategori kurang baik.
Sedangkan pada pernyataan kedua, yaitu terkait dengan Perawat honorer Rumah
Sakit Umum Daerah Majene mampu melaksanakan tugas yang diberikan masuk
instrumen terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila dikaitkan dengan
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang Perawatdalam
maka hal ini berarti instrumen kedua dalam indikator asas adil telah menunjukkan
hasil kinerja dari Perawathonorer dirumah sakit umum majene terlaksana dengan
baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga
62
hal tersebut berdampak positif bagi kuantitas kinerja Perawathonorer di rumah sakit
umum majene.
b. kehadiran
honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu terkait dengan Perawat honorer di
Rumah Sakit Umum Daerah Majene dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat
waktu masuk dalam kategori sangat kurang baik. Sedangkan pada pernyataan
kedua, yaitu terkait dengan Perawat honorer di Rumah Sakit Umum daerah Majene
memiliki kehadiran yang baik masuk dalam kategori sangat kurang baik.
instrumen terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila dikaitkan dengan
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang Perawatdalam
maka hal ini berarti instrumen kedua dalam indikator asas adil telah menunjukkan
hasil kinerja dari Perawathonorer dirumah sakit umum majene terlaksana dengan
baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga
hal tersebut berdampak positif bagi kehadiran Perawathonorer di rumah sakit umum
majene.
63
c. Kualitas
honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu terkait dengan Perawat honorer di
Rumah Sakit Umum Daerah Majene dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat
pekerjaan dengan masuk dalam kategori cukup baik. Sedangkan pada pernyataan
kedua, yaitu terkait dengan perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene dapat
Pernyataan dari responden pada indikator kehadiran yang telah diberikan kepada
terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila dikaitkan dengan Kinerja
menurut Mangkunegara (2007) berpendapat bahwa kinerja adalah hasil kerja secara
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, maka hal ini
berarti instrumen kedua dalam indikator asas adil telah menunjukkan hasil kinerja
dari Perawathonorer dirumah sakit umum majene terlaksana dengan baik sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga hal tersebut
majene.
untuk pegeawai honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu yaitu terkait
64
pekerjaan dengan masuk dalam kategori cukup baik. Sedangkan pada pernyataan
kedua, yaitu terkait dengan Perawat honorer Rumah Sakit Umum Daerah Majene
mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dilihat dari tugas yang diselesaikan
tercermin melalui instrumen terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
diberikan kepadanya, maka hal ini berarti instrumen kedua dalam indikator
dirumah sakit umum majene terlaksana dengan baik sesuai dengan tugas dan
a. Kuantitas
honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu yaitu terkait dengan. perawat
baik masuk dalam kategori cukup baik, Sedangkan pada pernyataan kedua, yaitu
terkait terkait dengan perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene dapat
kepada pasien di rumah sakit umum majene yang tercermin melalui instrumen
terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila dikaitkan dengan Kinerja
menurut Mangkunegara (2007) berpendapat bahwa kinerja adalah hasil kerja secara
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, maka hal ini
berarti instrumen kedua dalam indikator asas adil telah menunjukkan hasil kinerja
dari Perawathonorer dirumah sakit umum majene terlaksana dengan baik sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga hal tersebut
majene.
b. kehadiran
honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu terkait dengan Perawat honorer di
waktu . masuk dalam kategori kurang baik, Sedangkan pada pernyataan kedua,
yaitu terkait dengan Perawat honorer di Rumah Sakit Umum Daerah Majene dapat
menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu masuk dalam kategori kurang baik.
kepada pasien di rumah sakit umum majene yang tercermin melalui instrumen
66
terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila dikaitkan dengan Kinerja
menurut Mangkunegara (2007) berpendapat bahwa kinerja adalah hasil kerja secara
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, maka hal ini
berarti instrumen kedua dalam indikator kehadiran telah menunjukkan hasil kinerja
dari Perawathonorer dirumah sakit umum majene terlaksana dengan baik sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga hal tersebut
c. Kaulitas
honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu terkait dengan perawat honorer di
Rumah Sakit Umum Majene dapat menyelesasikan pekerjaan dengan baik masuk
dalam kategori cukup baik, Sedangkan pada pernyataan kedua, yaitu terkait dengan
kepada pasien di rumah sakit umum majene yang tercermin melalui instrumen
terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila dikaitkan dengan Kinerja
menurut Mangkunegara (2007) berpendapat bahwa kinerja adalah hasil kerja secara
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, maka hal ini
berarti instrumen kedua dalam indikator asas adil telah menunjukkan hasil kinerja
dari Perawathonorer dirumah sakit umum majene terlaksana dengan baik sesuai
67
dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga hal tersebut
majene.
untuk pegeawai honorrer, dimana pada pernyataan petama, yaitu terkait dengan
dengan baik masuk dalam kategori kurang baik. Sedangkan pada pernyataan kedua,
yaitu terkait dengan perawat honorer di Rumah Sakit Umum Majene dapat
telah diberikan kepada pasien di rumah sakit umum majene yang tercermin melalui
instrumen terlaksana dengan baik atau dikategorikan baik, bila dikaitkan dengan
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang Perawatdalam
maka hal ini berarti instrumen kedua dalam indikator kemempuan bekerja sama
telah menunjukkan hasil kinerja dari Perawathonorer dirumah sakit umum majene
terlaksana dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
pengujian hipotesis yang telah diajukan sebelumnya . dapat dilihat bahwa nilai sig.
sebesar 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari pada nilai 𝛼 = 0,05. Berdasarkan
hasil tersebut maka 𝐻0 ditolak dan terima 𝐻1 . Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Majene. Dengan adanya hasil kesimpulan ini, maka model ini dapat meramalkan
𝑌 = 12,313 + 0,737𝑋
Adanya nilai konstanta sebesar 12,313, berarti jika kompensasi (X) nilainya
0, maka hasil Kinerja honorer (Y) pada Rumah Sakit Umum Daerah Majene
nilainya positif, yaitu 13,313. Dan, semakin nilai kompensasi (X) ditingkatkan/
dinaikkan, maka hasil Kinerja Perawat(Y) pada Rumah Sakit Umum Daerah
Perawat(Y) honorer rumah sakit umum di kabupaten majene. Terlihat bahwa nilai
R Square menunjukkan nilai sebesar 0,660 atau 66 %. Hal ini berarti, bahwa
kompensasi (X) memberi pengaruh sebesar 66 % terhadap Kinerja honorer (Y) pada
Rumah Sakit Umum Daerah Majene. Adapun besaran pengaruh tersebut tidak
mencapai 100% atau tersisa sebesar 34% (100% - 66% = 34 %), disebabkan karena
69
ada beberapa indikator pada variabel kompensasi (X) yang masih perlu untuk
ditingkatkan, yaitu pada indikator kompensasi yang didapatkan tidak sesuai dengan
aturan dari pemerintah yang telah ditetapkan dalam UUD. Begitu pula, pada
beberapa indikator pada variabel kinerja Perawat(Y) yang masih perlu pula untuk
ditingkatkan, yaitu pada indikator honorer di rumah sakit umum daerah majene
A. Kesimpulan
diberikan rumah sakit umum majene adalah kategori baik. Serta berdasarkan
besar persepsi pasein tentang kinerja karyawan di rumah sakit umum majene
adalah kategori baik. Adapun pengaruh Kompensasi kerja (x) terhadap kinerja
B. Saran
kompensasi baik berupa gaji atau imbalan, insentif, bonus dan tunjang lainnya
karyawan, agar diantara karyawan dan atasan dapat terjalin sistem kerja yang
baik.
selain kompensasi dalam pengaruhnya kinerja karyawan dan refrensi yang lebih
banyak lagi, sehingga hasil penelitian selanjutnya lebih baik dan bagus.
70