PENDAHULUAN
lebih dari sekedar tugas formal mereka dan mau memberikan kinerja yang melebihi
harapan. Dunia kerja yang dinamis seperti saat ini, di mana tugas makin sering
pegawai yang bersedia melakukan tugas yang tidak tercantum dalam deskripsi
perubahan yang terjadi serta persaingan yang ketat dengan pesaing yang lainnya.
merupakan hal yang penting bagi perusahaan serta kunci kesuksesan sebuah
yang dapat membuat perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.
suatu perusahaan sangat tergantung pada kinerja karyawan tersebut. Suatu perusahaan
1
dikatakan berhasil apabila kinerja karyawan sesuai dengan yang diharapkan oleh
menyatakan bahwa: Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
kepada karyawan, cenderung untuk menentukan standar hidup serta kedudukan sosial
Sondang P. Siagian (2015) Menyatakan sistem kompensasi yang baik adalah sistem
yang mampu menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya
sikap dan perilaku positif dan bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi
2
berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai
tanggung jawab pekerjaan yang diberikan dan begitupun juga kompensasi yang di
menurun nya semangat kerja dalam pekerjaan sehingga hal ini yang menyebabkan
kerugian kepada perusahaan dan perusahaan tersebut tidak tercapai dengan baik.
sumber daya manusia (MSDM) yang berhubungan dengan semua jenis pemberian
mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Kompensasi
acapkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang
3
Pemberian kompensasi akan selalu dikaitkan dengan kuantitas, kualitas dan
sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota perusahaan yang pada
bersama. Karyawan mempunyai berbagai macam harapan dari perusahaan, dan begitu
Pemberian imbalan jasa atau penghasilan akan selalu dikaitkan dengan kuantitas,
kualitas dan manfaat jasa yang diberikan oleh karyawan bagi organisasi tempatnya
bekerja. Hal ini akan mempengaruh seberapa jauh tujuan organisasi dapat dicapai,
maka tahapan selanjutnya yang diharapkan akan terjadi adalah peningkatan kinerja
4
karyawan. Ketika kinerja karyawan telah tercapai maka perusahaan dapat mengukur
kinerja karyawan di Rumah Sakit Prima Kota Pekanbaru. Berikut adalah data umum
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa saat ini Rumah Sakit Prima Kota
Pekanbaru memiliki jumlah karyawan 55 orang. Yang terdiri dari 3 orang dokter
umum, 12 orang dokter spesialis, 18 orang perawat, 12 orang bidan, 2 orang ahli gizi,
2 orang Custumer Service, 3 orang Security dan 3 orang Koki. Setiap posisi dan
jabatan karyawan Rumah Sakit Prima Kota Pekanbaru memiliki sifat interaksionisme
kinerja karyawan Rumah Sakit Prima Kota Pekanbaru salah satunya adalah dengan
5
memberikan kompensasi yang sesuai dengan hasil kerja karyawan. berikut adalah
gambaran dari kompensasi yang diterima oleh karyawan Rumah Sakit Prima Kota
Pekanbaru:
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa Rumah Sakit Prima tidak
bonus dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih optimal dan menghasilkan
kinerja yang baik. Saat ini karyawan masih terkendala dengan ketepatan waktu dalam
Rumah Sakit Prima Kota Pekanbaru. Dari penulis yang dilakukan ditemukan bahwa
karyawan berharap adanya bonus sehingga dengan demikian juga berdampak baik
terhadap kinerja yang dihasilkan. Dari yang penulis amati ketiadaan bonus
6
menyebabkan kinerja karyawan Rumah Sakit Prima Kota Pekanbaru. Keberhasilan
SDM dalam bekerja, yang secara langsung akan berkaitan dengan efektivitas tujuan
oleh pegawai.
karyawan
karyawan.
7
1.3.2 Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata 1, dan
b. Bagi Organisasi
Prima Pekanbaru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang akan menambah
Agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang penulisan penelitian ini,
BAB I PENDAHULUAN
8
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang mendasari
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai variabel–variabel yang akan diteliti,
jenis dan sumber data, populasi dan penentuan sampel, metode pengumpulan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran perusahaan yang akan
diteliti.
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi obyek penelitian, hasil
BAB VI PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan atas hasil penelitian dan saran yang
9
BAB II
10
Empiris pada Kantor terhadap kinerja karyawan;
DPPKAD Kabupaten kompensasi berpengaruh
Karanganyar) terhadap kinerja karyawan;
kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan;
kepuasan kerja tidak
memediasi hubungan
motivasi dengan kinerja
karyawan; kepuasan kerja
tidak memediasi hubungan
kompensasi dengan kinerja
karyawan
4 Agung Surya Pengaruh Kompensasi kompensasi dapat
Dwianto (2019) Terhadap Kinerja memberikan kontribusi
Karyawan Pada PT. sebesar 48,6% terhadap
JAEIL INDONESIA kinerja karyawan bagian
produksi PT. Jaeil Indonesia.
Dan sisanya sebesar 51,4%
dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam
penelitian
5 Lidya Octafia, dkk Pengaruh Kompensasi Kompensasi Finansial
(2013) Terhadap Kinerja memiliki pengaruh yang kuat
Karyawan Bank BTN terhadap Kinerja Karyawan.
Kantor Cabang
Manado
11
peningkatan kinerja karyawan. Kinerja karyawan dapat meningkat apabila
terletak pada variabel yang di uji. Untuk variabel independen Astutik (2016) adalah
independen saja. Namun ada persamaan penelitian Astutik (2016) dengan peneliti
peneliti terletak pada variabel yang di uji. Untuk variabel independen Ananda
Nasution (2016) adalah variabel motivasi dan kompensasi, sedangkan peneliti hanya
Nasution (2016) dengan peneliti yaitu sama-sama mencari tahu pengaruh kompensasi
12
Fajar Rahmawati (2016), yang penelitiannya bertujuan untuk menguji
analisis regres dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)motivasi
dengan penelitian peneliti terletak pada variabel yang di uji. Untuk variabel
sedangkan peneliti hanya menguji 1 variabel independen saja. Namun ada persamaan
penelitian Fajar Rahmawati (2016) dengan peneliti yaitu sama-sama mencari tahu
13
bagian produksi PT. Jaeil Indonesia. Dan sisanya sebesar 51,4% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Perbedaan penelitian
Agung Surya Dwianto (2019) dengan penelitian peneliti terletak pada indiaktor dan
focus kajian. Namun ada persamaan penelitian Agung Surya Dwianto (2019) dengan
karyawan.
Terhadap Kinerja Karyawan Bank BTN Kantor Cabang Manado. Dari penelitian
dengan penelitian peneliti terletak pada indiaktor dan focus kajian. Namun ada
persamaan penelitian Lidya Octafia, dkk (2013) dengan peneliti yaitu sama-sama
2.2 Kinerja
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya, terdiri dari elemen para
pelaku/pegawai yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
pencapaian tujuan yang akan dicapai. Para pegawai yang bekerja sangat
mempengaruhi kinerja suatu instansi, hal ini karena pegawai merupakan penggerak
14
utama bagi setiap kegiatan operasional dan sangat berperan aktif untuk tercapai atau
Menurut Mangkunegara (2014:9) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
(2013:34) “Kata kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang
terjemahan dari perfomance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses
manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut
harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan
atau kebujakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang
umum yang digunakan sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu
15
organisasi pada suatu periode dengan suatu referensi pada sejumlah standar seperti
biaya masa lalu yang diproyeksikan dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau
Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting, yaitu: tujuan, ukuran
dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk
meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberi arah dan memengaruhi bagaimana
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah tingkat
16
f. Untuk pembeda antar pegawai yang satu dengan yang lainnya.
g. Pengembangan SDM.
Kasmir (2016:189) :
suatu pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan dan keahlian maka akan dapat
Artinya seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian yang lebih baik,
maka akan memberikan kinerja yang baik pula demikian sebaliknya. Dengan
17
b. Pengetahuan
c. Rancangan Kerja
tujuannya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki rancangan yang baik,maka akan
d. Kepribadian
Yaitu kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki seseorang. Setiap orang
memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Seseorang memiliki kepribadian atau karakter yang baik akan dapat melakukan
e. Motivasi Kerja
Jika pegawai memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya atau dorongan dari
18
pekerjaan dengan baik. Pada akhirnya dorongan atau rangsangan baik dari dalam
maupun dari luar diri seseorang akan menghasilkan kinerja yang baik.
f. Kepemimpinan
g. Gaya Kepemimpinan
memerintah bawahannya.
h. Budaya Organisasi
mengatur hal-hal yang berlaku dan diterima secara umum serta harus dipatuhi
i. Kepuasan Kerja
atau gembira atau suka untuk bekerja tentu hasil pekerjaan akanbaik pula.
j. Lingkungan Kerja
Merupakan suasana atau kondisi disekitar lokasi tempat kerja. Lingkungan kerja
dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana serta hubungan kerja dengan
19
k. Loyalitas
Loyalitas merupakan kesetiaan terhadap sesuatu baik itu dalam hal pekerjaan
keanggotaan formal namun yang lebih penting bahwa yang bersangkutan merasa
Tentunya seseorang ingin dilibatkan dalam setiap kegiatan terutama tugas pokok
m. Disiplin Kerja
bersungguh-sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu, misalnya
masukkerja selalu tepat waktu. Kemudia disiplin kerja dalam mengerjakan apa
1. Kuantitas
20
Merupakan jumlah keluaran atau output yang harus dihasilkan oleh
2. Kualitas
melaksankan pekerjaannya.
3. Ketepatan waktu
4. Kreatifitas
5. Tanggung jawab
2.3 Kompensasi
Kompensasi merupakan salah satu faktor baik secara langsung atau tidak
pemberian kompensasi kepada pegawai perlu mendapat perhatian khusus dari fihak
21
manajemen instansi agar motivasi para pegawai dapat dipertahankan dan kinerja
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada karyawan”. Pengertian
diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka”. Menurut Veitzhal
pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan”. Marihot Tua Efendi Hariandja
diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam
bentuk uang atau lainya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan
lainya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti dan
lain-lain”.
sebagai balas jasa pada karyawan atas pengorbanan sumberdaya (waktu, tenaga, dan
mereka curahkan selama periode waktu tertentu sebagai sumbangan pada pencapaian
bagian dari hubungan kepegawaian yang dikemas dalam suatu sistem imbalan jasa.
22
2.3.2 Tujuan Kompensasi
berikut :
4. Motivasi. Jika balas jasa diberikan cukup besar, manajer akan lebih mudah
memotivasi bawahannya.
6. Disiplin. Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin
23
7. Pengaruh serikat buruh. Dengan program kompensasi yang baik pengaruh
pekerjaannya.
Berikut adalah dimensi dan indikator kompensasi yang dikemumkakan oleh Malayu
S.P.Hasibuan (2013:86):
1. Gaji Imbalan yang di berikan oleh pemberi kerja kepada pegawai, yang
penerimaannya bersifat rutin dan tetap setiap bulan walaupun tidak masuk
sewaktu-waktu.
kinerja.
24
4. Premi Premi adalah sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma atau
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
harus diperhatikan dengan baik oleh perusahaan. Kompensasi dapat memicu pegawai
agar memiliki kinerja lebih baik dari hari ke hari. Kompensasi adalah suatu tujuan
pegawai untuk bekerja karna salah satu dari kompensasi adalah gaji, yang dimana
dan keinginan karyawan untuk mencapai kinerja yang optimal sehingga membantu
25
Kompensasi memang menjadi salah satu motivasi bagi karyawan itu sendiri
2.5 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
26
Penelitian ini dilakukan di RS PRIMA PEKANBARU. Penelitian dilakukan dari
Adapun Jenis dan Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data Primer Adalah data yang berupa keterangan yang diperoleh langsung
dari pihak RS Prima Kota pekanbaru yang berupa wawancara dan kuesioner
2. Data Sekunder Merupakan data atau informasi yang telah disusun oleh RS
terdahulu
a. Populasi
terdiri atas, obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan RS Prima Kota pekanbaru yang
berjumlah 55 orang.
27
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sensus. artinya semua populasi
dijadikan sampel. karena itu jumlah sampel penelitian ini adalah 55 orang.
Upaya mendapatkan data yang akan dibutuhkan maka dalam penelitian ini dilakukan
1. Observasi (Pengamatan)
meninjau beberapa data yang diberikan dari hasil wawancara sampel penelitian.
2. Angket/Kuesioner
seseorang atau sekumpulan orang atau untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan
3. Wawancara
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka untuk menggali suatu
informasi yang dibutuhkan oleh narasumber secara langsung, dengan tujuan tertentu
28
terarah pada pokok-pokok masalah yang disusun dalam bentuk daftar pertanyaan oleh
peneliti.
memperoleh data primer mengenai permasalahan yang diteliti dan responden diminta
mengisi sesuai dengan pendapatnya. Penerapan skala yang sesuai dengan jenis data
d.) Setuju =4
Yang dimaksud dengan teknik analisis data adalah proses mencari data,
menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain Sugiyono, (2010:335).
Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode
29
statistik yang dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk angkaangka. Data dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif yang meliputi statistik deskriptif dan analisis
hipotesis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS
versi 22.
a. Uji Validitas
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Suatu instrumen dikatakan valid jika pernyataan pada suatu
instrumen mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
b. Uji Reliabilitas
atas kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel berartu
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara One Shot atau
pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
30
dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
untuk dilakukan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk melihat gambaran
secara umum tentang variabel yang diteliti dengan analisis persentase. Analisis ini
dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh dari responden. Proses ini terdiri
atas:
Verifikasi data, Yaitu memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi oleh
F
P= X 100 %
N
Dimana :
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
31
100% = Angka tetap persentase
(Arikunto, 2012)
Fi = Frekuensi
n = Jumlah responden
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
independent dan variabel dependen atau keduanya terdistribusikan secara normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
32
2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antara variabel bebas atau tidak. Adapun
yang tinggi tetapi tidak satupun atau sangat sedikit koefisien yang ditaksir yang
signifikan/penting secara statistic (Sulaiman, 2004: 89) Model yang baik seharusnya
3. Uji Heteroskedastisitas
variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut sebagai
heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat
grafik scatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual
error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan
4. Uji Autokorelasi
menurut urutan waktu atau urutan tempat, atau korelasi yang timbul pada dirinya
sendiri. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
33
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t – 1 (Ghozali, 2005 dalam Setiawati, 2010:49). Jika terjadi
korelasi maka dinamakan ada gangguan autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi salah satunya adalah Durbin-
Watson (DW test). Apabila nilai DW berkisar antara du dan 4-du atau jika nilai
Uji Parsial
Uji t test digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen yang
1. Jika nilai signifikansi < 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh
2. Jika nilai signifikansi > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat
Diketahui nilai t tabel dengan rumus t tabel = tα/2; n-k-1. t merupakan t tabel
34
responden dalam penelitian dan k merupakan banyaknya jumlah variabel dependen
35
DAFTAR PUSTAKA
Astutik Mardi. 2016. Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan, 14(2).
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Depok: PT.
Rajagrafindo Persada
Marihot Tua Effendi Hariandja. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi.
Revisi, Cetakan Kedua, PT. Grasindo, Jakarta.
Rivai, Veithzal. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Cetakan Ketiga,
PT. Raja Grafindo Persada.
S.P. Hasibuan Malayu, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT.
36
Bumi Aksara,
Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja; Edisi Kelima. PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
37