BAB I
PENDAHULUAN
lebih dari sekedar tugas formal mereka dan mau memberikan kinerja yang melebihi
harapan. Dunia kerja yang dinamis seperti saat ini, di mana tugas makin sering
pegawai yang bersedia melakukan tugas yang tidak tercantum dalam deskripsi
perubahan yang terjadi serta persaingan yang ketat dengan pesaing yang lainnya.
merupakan hal yang penting bagi perusahaan serta kunci kesuksesan sebuah
1
menghadapi kompetitor yang lain perusahaan harus memiliki keunggulan tersendiri
yang dapat membuat perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.
baik akan sangat menentukan dalam memcapai suatu tujuan. Dengan pemberian
motivasi, seperti bonus, insentif, pemberian piagam, keamanan kerja, agar dapat
Buhler (2004: 191) menyatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah proses yang
pekerjaan. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi
tercapainya suatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja
Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental
karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
menyatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara motivasi kerja dengan
positif antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan. Penelitian Ahmed, et al.,
2
(2010) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan. Ali, et al., (2012) menyatakan bahwa motivasi kerja
kinerja karyawan, bahwa semakin tinggi motivasi karyawan maka semakin baik pula
segenap kemampuannya, sehingga bisa mencapai hasil yang optimal dalam bekerja.
Pencapaian hasil yang baik oleh seorang karyawan, bisa meningkatkan kepuasan
dalam bekerja. Kondisi ini juga bisa meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan,
perhatian pada setiap bank yang ada yaitu faktor stres kerja. Robbins (2001:563)
stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis
sebagai suatu kondisi ketegangan yang dapat mempengaruhi emosi, proses berfikir
Harianto (2008) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara stres kerja
dengan kinerja karyawan. Dar, et al., (2011) menyatakan bahwa stes kerja
bahwa tedapat pengaruh negatif antara stres kerja dengan kinerja karyawan. Zafar, et
3
al., (2014) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara stres kerja
hubungan positif antara stres kerja terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya, penelitian
Manzoor, et al., (2009) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara stres
kerja dengan kinerja karyawan, bahwa semakin tinggi tingkat stres maka semakin
Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru merupakan salah satu cabang
atau karyawannya. berikut penulis tampilkan data jumlah karyawan Bank BTN
1 BRANCH MANAGER 1
2 DBM 2
4 FINANCING ADMINISTRATION 4
5 RM COMMERCIAL 1
11 MCFU HEAD 1
12 CONSUMER FINANCING 4
4
13 VAULT STAFF 1
14 CCFU HEAD 1
19 COLLECTION OFFICER 1
20 CSMU HEAD 1
24 TELLER SERVICE 9
26 COLLECTION OFFICER 1
28 CUSTOMER SERVICE 2
31 TELLER SERVICE 1
36 COLLECTION OFFICER 1
5
41 TELLER SERVICE KCPS BUKIT TINGGI 1
43 RM COMMERCIAL 1
46 BCSO 1
\Jumlah 73
Berdasarkan data diatas, jumlah karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah
Pekanbaru dianggap memenuhi kapasitas sumber daya manusia yang dibutukan untuk
setiap profesi operasional Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru. Yang
Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru belum maksimal. setidaknya satu
bidang unit kerja membutuhkan 5-8 pekerja agar beban kerja yang dikerjakan dapat
tuntas sebagaimana output yang diharapkan. jumlah karyawan Bank BTN Kantor
Cabang Syariah Pekanbaru tentu memiliki hubungan yang kuat dengan maksimalnya
penggunaan jam kerja. Umumnya operasional jam kerja karyawan Bank BTN Kantor
Cabang Syariah Pekanbaru adalah dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB.
namun karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru sebenarnya memulai
aktivitas kerjanya dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB. ini membuktikan
bahwa ketersediaan anggota kerja setiap unit mempengaruhi kinerja karyawan Bank
BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru. Jumlah karyawan yang memadai akan
6
pekerja akan memberikan dorongan yang kuat sebagai motivasi untuk menyelesaikan
Selain beban kerja yang tersistematis, pemberian gaji dan pendapatan lainnya
juga memberikan motivasi kepada karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah
Pekanbaru untuk bekerja secara optimal dan menghasilkan kinerja yang bagus.
berikut adalah data mengenai gaji karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah
Pekanbaru:
Syariah Pekanbaru
7
12 Asuransi Tersedia
Sumber : Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru
diberikan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru sebagai upaya meningkatkan
motivasi kerja dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan terdiri dari dua jenis.
Adapun jenis kompensasi tersebut adalah kompensasi finansial dan kompensasi non
finansial. Pada kompensasi finansial sudah termasuk gaji pokok, bonus, upah lembur,
dan pada kompensasi non finansial Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru
karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru, terdapat salah satu indikasi
terjadinya stres dilihat dari tidak tercapainya pengarahan dana yaitu tabungan, giro
dan deposito.
fluktuasi setiap bulannya serta realisasi tidak sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Pada tahun lalu pencapaian target sesuai realisasi yang ada. Hal ini
disebabkan oleh kinerja marketing funding yang kurang maksimal sehingga target
yang ditentukan tidak tercapai secara baik. Selain itu pencapaian target dalam jumlah
tertentu juga memberikan tekanan kepada karyawan. Hasil observasi dari karyawan
8
pencapaian target tersebut ditentukan dalam batas waktu tertentu. Ketidakmampuan
dalam mencapai target tersebut dapat menimbulkan stres bagi karyawan, beban moral
serta psikis mereka. Stres tersebut akan berdampak pada penurunan kinerjanya,
motivasi dari atasan seperti: bonus, penghargaan dan tunjangan yang mampu
memotivasi karyawan.
motivasi, dan stress kerja yang baik akan mempermudah tercapainya tujuan dalam
suatu perusahaan, sebaliknya apabila motivasi dan stress kerja tidak baik maka akan
mempengaruhi kinerja karyawan sehingga tujuan dalam suatu perusahaan sulit untuk
tercapai.
Zeb et al., (2015) menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif terhadap
menurut Mulita Sari, dkk (2015) menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara
stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Tuban. Penelitian yang dilakukan oleh Usman Ali et al., (2014) menyatakan
bahwa stress kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan pada Universities
of Karachi Pakistan. Bashir, et al., (2010) menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh
negatif terhadap kinerja karyawan pada Banking Secret of Pakistan. Nur (2013)
menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan pada
Universitas Khairun Ternate. Mauli, dkk (2012) menyatakan bahwa stres kerja
9
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan studi kasus pada Dosen Politeknik
Negeri Bengkalis.
f. Beban kerja tidak sesuai dengan ketersediaan anggota setiap unit kerja.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas untuk mengkaji suatu masalah perlu
adanya pembatasan permasalahan yang jelas,oleh karena itu, dalam permasalahan ini
penulis membatasi pada ruang lingkup masalah tentang motivasi dan stress kerja
yang mempengaruhi kinerja karyawan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Pekanbaru.
10
b. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bank BTN Kantor
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
Pekanbaru.
a. Bagi Penulis
11
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan, dan juga
b. Bagi Organisasi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang akan menambah
V. Sistematika Penulisan
12
BAB II
1. Pengertian Manajemen
adalah suatu proses khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian,
sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan
13
manusia adalah penarikan, seleksi, pemgembangan, pemeliharaan dan penggunaan
1. Sumber daya manusia adalah harta paling penting yang dimiliki suatu
dan prosedur yang bertalian dengan manusia dari organisasi tersebut saling
3. Kultur dan nilai organisasi, suasana organisasi dan prilaku manajerial yang
berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
bersama.
a. Perencanaan
14
Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga
kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
b. Pengorganisasian
tujuan
c. Pengarahan
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
d. Pengendalian
e. Pengadaan
15
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
terwujudnya tujuan
f. Pengembangan
pelatihan
g. Kompensasi
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada
16
dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan
normanorma social
2. Motivasi
Motivasi kerja berasal dari kata latin Movore yang berarti dorongan atau
sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena dapat
b. Menurut Edwin B Flippo dalam buku Malayu S.P Hasibuan (2013:145), motivasi
adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau
sekaligus tercapai.
17
c. Menurut Hasibuan (2013:143) mengatakan bahwa motivasi kerja adalah
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya
tindakan. Motivasi juga berkepentingan dengan pilihan yang dilakukan orang dan
arah perilaku mereka. Sedang perilaku menjaga atau memelihara berapa lama
1. Teori Motivasi
bahwa dalam diri setiap manusia terdapat lima tingkatan kebutuhan yaitu:
18
1. Kebutuhan fisiologis, merupakan hierarki kebutuhan manusia yang paling dasar
2. Kebutuhan akan rasa aman, apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan,
maka muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
akan rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan
kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya
3. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dan interaksi yang
lebih erat dengan orang lain. dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan
akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama
dan sebagainya.
19
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi tidak dapat muncul dengan sendirinya pada diri seseorang, tanpa
adanya hal-hal yang memicu tumbuhnya motivasi tersebut. Setiap individu dengan
karakteristik yang berbeda tentu memiliki kebutuhan, keinginan dan tujuan yang
berbeda pula. Oleh karena itu cara menimbulkan motivasi pada setiap individu akan
berbeda. Akan tetapi para ahli menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat
a. Teknis organisasi
b. Struktur sosial
Struktur sosial suatu kelompok membawa pengaruh yang tidak kecil artinya bagi
diri pribadi para anggota. Mereka ebih senang bekerja dalam suatu kelompok
Imbalan yang diterima para pegawai baik imbalan instrinsik maupun imbalan
20
e. Dapat diterima pegawai sebagai anggota kelompok
Ada dua jenis motivasi kerja, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif, kedua
motivasi ini dijelaskan dalam buku Malayu S.P Hasibuan (2013:150) sebagai berikut:
standar mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat
bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka
takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu yang panjang dapat berakibat kurang
baik.
motivasi menggambarkan suatu individu yang efektif dan efisien, ada beberapa tujuan
21
b. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
Menurut Hamzah Uno (2012:p.72), Indikator motivasi kerja antara lain adalah :
1. Gaji
pekerjaan.
2. Kondisi kerja.
pekerjaannya.
3. Jenjang Karier.
Jalur yang dilalui suatu karier ketika karyawan mencapai kemajuan ke posisi
4. Insentif.
22
Daya perangsang yang diberikan pada karyawan tertentu berdasarkan prestasi
3. Stress kerja
Menurut Hasibuan (2014) menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu ketegangan
mempengaruhi cara berpikir, emosi dan kondisi dirinya sendiri.Stres kerja terjadi
karena adanya tuntutan dan tekanan yang berlebih dari tugas yang diberikan oleh
perusahaan. Semakin tinggi stres kerja karyawan maka semakin buruk juga
Keadaan eksternal yang tidak baik akan meningkatkan tingkat stres seorang karyawan
yang bila dibiarkan begitu saja akan mengganggu proses kerjanya. Perusahaan harus
mampu menciptakan keadaan eksternal yang baik dan mampu menghilangkan atau
Mangkunegara (2017) mengartikan stres kerja sebagai suatu kondisi dimana karyawan
merasakan sebuah tekanan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja dapat mengakibatkan
keadaan emosi seseorang tidak stabil, rasa cemas berlebih, tegang , gugup dan gangguan
lainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja merupakan suatu ketegangan yang
23
terjadi karena adanya beberapa masalah yang menyebabkan karyawan merasa kurang
nyaman, cemas dan tidak bisa berfikir dengan baik. Semakin tinggi tingkat kecemasan
seorang karyawan maka semakin tinggi juga stres kerjayang akan dialaminya dan sebaliknya
seemakin rendah tingkat kecemasan dan tekanan dalam sebuah perusahaan maka akan
Adapun beberapa Indikator dari stres kerja menurut Handoko (2008) yaitu:
yang cukup dan sesuai, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
dan konsentrasi kerja yang dapat membuat karyawan mengalami stres kerja.
24
terkesan kaku dan memberikan tugas secara dikte dan tidak menerima
1) Beban kerja
beban kerja yang di tanggung karyawan maka akan semakin tinggi juga
stres kerja yang dialaminya. Beban kerja yang tinggi harus disertai
2) Waktu kerja
maksimal. Jika karyawan dihadapi dengan beban kerja yang tingi namun
3) Umpan balik
25
Seorang karyawan cenderung akan merasa dihargai jika pekerjaan yang
dengan apa yang diharapkanya. Dengan umpan balik yang baik akan
Namun jika umpan balik yang diberikan tidak sesuai maka karyawan
mengetahui arah mana yang harus mereka ambil dalam bekerja. Jika hal
4) Tanggung Jawab
hal tersebut dapat membuat karyawan merasakan stress kerja karena hal
26
3. Faktor–faktor yang mempengaruhi Stres Kerja
Stres kerja akan mengakibatkan buruknya kinerja seorang karyawan dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mendorong terbentuknya stres kerja yang diakibatkan oleh pekerjaan itu sendiri.
Menurut Hasibuan (2014) terdapat enam faktor yang dapat mempengaruhi stres kerja
diantaranya adalah :
1) Beban kerja yang sulit dan berlebihan Beban kerja yang melebihi
2) Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar Pimpinan
gelisah jika hasil kerjanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
perusahaan tersebut
27
3) Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai Waktu dan peralatan
kerja dan pimpinan di tempat kerja merupakan aspek sosial yang dapat
5) Balas jasa yang terlalu rendah Setiap pekerjaan memiliki resiko dan
yang tinggi juga atau sesuai dengan apa yang di kerjakanya. Upah
dengan upah yang sesuai dan adil sesuai dengan beban kerja yang di
usaha yang diberikanya tidak setimpal dengan balas jasa yang diberikan
perusahaan
28
6) Masalah – masalah keluarga seperti anak, istri, mertua, dan lain – lain.
cenderung tidak stabil dan sulit untuk fokus terhadap satu hal karena
4. Kinerja
Setiap instansi atau perusahaan menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya, terdiri dari elemen para
pelaku/pegawai yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan
pencapaian tujuan yang akan dicapai. Para pegawai yang bekerja sangat
mempengaruhi kinerja suatu instansi, hal ini karena pegawai merupakan penggerak
utama bagi setiap kegiatan operasional dan sangat berperan aktif untuk tercapai atau
Menurut Mangkunegara (2014:9) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
(2013:34) “Kata kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang
29
Menurut Wibowo (2010:7) mengemukakan bahwa kinerja adalah tentang
terjemahan dari perfomance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses
manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut
harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan
atau kebujakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang
umum yang digunakan sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu
organisasi pada suatu periode dengan suatu referensi pada sejumlah standar seperti
biaya masa lalu yang diproyeksikan dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau
Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting, yaitu: tujuan, ukuran
dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk
meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberi arah dan memengaruhi bagaimana
30
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah tingkat
g. Pengembangan SDM.
31
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Kasmir (2016:189) :
suatu pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan dan keahlian maka akan dapat
Artinya seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian yang lebih baik,
maka akan memberikan kinerja yang baik pula demikian sebaliknya. Dengan
b. Pengetahuan
c. Rancangan Kerja
tujuannya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki rancangan yang baik,maka akan
32
benar.Demikian pula sebaliknya, maka dapat disimpulkan rancangan pekerjaan
d. Kepribadian
Yaitu kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki seseorang. Setiap orang
memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Seseorang memiliki kepribadian atau karakter yang baik akan dapat melakukan
e. Motivasi Kerja
Jika pegawai memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya atau dorongan dari
pekerjaan dengan baik. Pada akhirnya dorongan atau rangsangan baik dari dalam
maupun dari luar diri seseorang akan menghasilkan kinerja yang baik.
f. Kepemimpinan
g. Gaya Kepemimpinan
memerintah bawahannya.
33
h. Budaya Organisasi
mengatur hal-hal yang berlaku dan diterima secara umum serta harus dipatuhi
i. Kepuasan Kerja
atau gembira atau suka untuk bekerja tentu hasil pekerjaan akanbaik pula.
j. Lingkungan Kerja
Merupakan suasana atau kondisi disekitar lokasi tempat kerja. Lingkungan kerja
dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana serta hubungan kerja dengan
k. Loyalitas
Loyalitas merupakan kesetiaan terhadap sesuatu baik itu dalam hal pekerjaan
keanggotaan formal namun yang lebih penting bahwa yang bersangkutan merasa
34
kepentingan organisasi. Nilai-nilai yang komitmen juga berpengaruh terhadap
Tentunya seseorang ingin dilibatkan dalam setiap kegiatan terutama tugas pokok
m. Disiplin Kerja
bersungguh-sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu, misalnya
masukkerja selalu tepat waktu. Kemudia disiplin kerja dalam mengerjakan apa
3. Indikator Kinerja
1. Kuantitas
2. Kualitas
melaksankan pekerjaannya.
3. Ketepatan waktu
35
4. Kreatifitas
5. Tanggung jawab
antara independent variable atau variable bebas (motivasi dan stress kerja terhadap
dependent variable atau variable terikat (kinerja). Kerangka berfikir berguna untuk
penelitian pada pemecahan masalah yang dihadapi. Agar penelitian lebih jelas maka
36
komitmen terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam menyelesaikan
timbul dari dalam pribadi seseorang itu sendiri, seperti system nilai yang dianut,
harapan, minat, cita-cita, dan aspek lain yang secara internal melekat pada seseorang.
2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang muncul dari luar pribadi seseorang, seperti
kondisi lingkungan kelas atau kampus, adanya ganjaran berupa hadiah (reward)
bahkan karena merasa takut akan hukuman (punishment) merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi motivasi. Oleh karena itu, meningkatkan nilai motivasi dapat
mempunyai kinerja yang baik atau memberikan kompensasi dalam bentuk lain sesuai
dengan ketentuan yang ada (Harry Murti dan Veronika Agustini Srimulyani, 2013).
Peningkatan motivasi pegawai ini merupakan hal yang sangat berarti bagi setiap
yang penting bagi setiap organisasi (Misail Palagia, Nurdin Brasit, Muh. Yunus
Amar, 2012). Sementara hasil penelitian john (2017) menyatakan bahwa motivasi
37
kerja merupakan sejauh mana seorang individu ingin ataupun bersedia berusaha
Hubungan antar variabel stres kerja terhadap variabel kinerja dapat dikatakan
apabila adanya suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi keadaan psikologis dan
cara berpikir seorang karyawan ataupun adanya tekanan ,tuntutan dan beban kerja
berlebihan sehingga karyawan yang mengalami stres kerja cenderung sulit untuk
fokus dan secara tidak langsung hal tersebut dapat mempengaruhi kinerjanya.
Semakin tinggi tingkat stres kerja maka semakin rendah kinerja Karyawan. Dimana
hal ini bisa diartikan bahwa jika seorang karyawan mengalami peningkatan stres kerja
yang di akibatkan dari adanya beban kerja berlebih, tekanan dalam perusahaan dan
balas jasa yang tidak setimpal dengan tugas yang di berikan akan menurunkan
perfoma kerjanya.
Hasil dari penelitian Nengsih dkk (2019) yang menganalisis tentang “Pengaruh
Stres Kerja Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Kayawan PT. POS Indonesia Cabang
Malang” mengatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hasil dari penelitian Lukito & Alriani (2018) yang menganalisis
38
tentang Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja, Stres Kerja Terhadap Kinerja
stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil dari
penelitian Setyawati dkk (2018) Pengaruh Stres Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan mengatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan Hasil penelitian dari Yanti dkk (2017) yang menganalisis
tentang Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
UD. Garuda Agung Kencana mengatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan
6.3 Hipotesis
39
BAB III
1. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan jenis masalah yang diselidiki, tempat dan waktu yang dilakukan serta
teknik dan alat yang digunakan dalam melakukan penelitian, maka pendekatan yang
data yang telah didapat berwujud angka-angka yang dapat dihitung jumlahnya.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di Bank BTN Cabang Syariah yang beralamat di
Jl. Arifin Ahmad, Sidomulyo Tim., Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau
28289
Waktu Penelitian
Juli 2021.
Dilihat dari sumber data yang diperoleh, maka data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pegawai
40
melalui kuisioner tentang variable yang diteliti, yaitu variable motivasi, stress kerja
Populasi
terdiri atas, obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank BTN yang berjumlah 120
orang.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sensus. artinya semua populasi
dijadikan sampel. karena itu jumlah sampel penelitian ini adalah 120 orang.
41
5. Operasional Variabel
Hasibuan
(2013:143) 1. bonus
2. pesangon
42
3. jaminan sosial
3 Stress Kerja (X2) sebuah respon Ordinal
seseorang terhadap
keadaan eksternal 1. Beban kerja
yang menyebabkan berlebihan
terjadinya 2. Tekanan atau
penyimpangan desakan waktu
fisik,psikologis dan 3. Kualitas supervisi
perilaku karyawan yang jelek
dalam sebuah
perusahaan atau
organisasi (Luthans,
2010)
Studi Dokumentasi
diperusahaan.
Angket / Quistioner
membuat daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada para karyawan atau
responden diobjek penelitian yaitu pada Perusahaan Duta Abadi Primantara yang
hasilnya merupakan data tertulis yang didapat dari karyawan tanpa tekanan dari pihak
43
lain dengan skala likert dengan bentuk checklist, dimana setiap pertanyaan
Pernyataan Bobot
Setuju (S) 4
Yang dimaksud dengan teknik analisis data adalah proses mencari data,
menyusun data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain Sugiyono, (2010:335).
Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode
statistik yang dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk angkaangka. Data dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif yang meliputi statistik deskriptif dan analisis
44
hipotesis. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS
versi 22.
Analisis Deskriptif
Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2014:21) analisis adalah statistik yang
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif
pada penelitian ini bersisi pembahasan karakteristik responden yang dikaitkan dengan
tanggapan responden.
masa kerja, dan sertifikasi. Analisis yang akan dilakukan berupa analisis
kerja guru dan kinerja guru. Analisis deskriptif dengan nilai rata-rata hitung pada 5
(lima) tingkat pemetaan dimana range tingkat pemetaan sebesar (5-1)/5 = 0,8.
45
Analisis Hipotesis
Analisis hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas, uji reabilitas,
uji multikolinieritas, uji koofisien determinasi, analisis persamaan structural, dan uji
analisis jalur.
Uji Validitas
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Suatu instrumen dikatakan valid jika pernyataan pada suatu
instrumen mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
Uji Reliabilitas
atas kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel berartu
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara One Shot atau
pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
46
dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
Uji Multikolinearitas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen
(bebas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar semua variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi
ada tidaknya Multikolinearitas dapat dilihat pada besaran Variance Inflation Factor
(VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas Multikolinearitas
adalah mempunyai angka tolerance mendekati 1, batas VIF adalah 10, jika nilai VIF
determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
47
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
Analisis linear berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk memberian ada
tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel atau lebih
variabel bebas). Model hubungan-hubungan tersebut dapat disusun dalam fungsi atau
Y = a + b1X1+ b2X2 + e
Dimana:
Y = Kinerja
a = Konstanta
X1 = motivasi
e = Standar Eror
48