PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
yang telah direncanakan. Adapun proposal ini diajukan sebagai syarat dalam mata
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran diperlukan untuk melanjutkan
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah Penelitian
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Kedisiplinan
2.2. Pelatihan
2.3. Kinerja Karyawan
2.4. Penelitian Terdahulu
2.5. Kerangka Berpikir
2.6. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
3.1.Desain Penelitian
3.2. Operasional Variabel
3.3. Populasi dan Sampel
3.4. Data Penelitian
3.5. Metode Analisa Data
3.6. Pengujian Hipotesis
3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
dan benar. Salah satunya adalah sumber daya manusia merupakan bagian yang
cukup penting guna untuk mencapai tujuan organisasi sebuah perusahaan baik itu
semua individu yang bekerja didalamnya. Dengan kata lain kinerja organisasi
sulit untuk mewujudkan tujuan atau target yang ditentukan. Jadi, kedisiplinan
adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan atau target.
Hukuman yang ditanamkan diperusahaan sangatlah diperlukan dalam
dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadilan dan ketegasan yang di
adanya pemberian hukuman yang tegas bagi pelanggarannya bukan menjadi alat
Nasrudin, 2010: 239) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
Kinerja suatu perusahaan tidak lepas dari setiap individu yang terlibat
baik secara kualitas dan kuantitas. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
adalah hasil kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
manusia.
PT. Bank Pan Indonesia didirikan pada tahun 1971. Atas usulan pemerintah
agar Bank swasta dapat bertahan dan bersaing dengan Bank swasta asing tersebut,
menjadi satu. Atas usulan tersebut maka pada tanggal 17 Agustus 1971
bergabunglah tiga Bank swasta nasional antara lain: Bank Industri & Dagang
Indonesia, Bank Kemakmuran, Bank Industri Djaja Indonesia. Tahun 2002 Panin
Bank merupakan salah satu dari 10 Bank Publik terbesar di Indonesia.Pada akhir
tahun 2003, Panin Bank merupakan Bank swasta nasional terbesar ke 7 dari sisi
aset yang berjumlah Rp. 18,86 triliun, memiliki jaringan kantor cabang sebanyak
154 buah dan lebih dari 3.000 ATM jaringan ALTO dan 2.500 karyawan.
Panin melebarkan sayapnya membuka cabang di Batam, hal ini sesuai dengan
Indonesia. Bank Panin Cabang Batam berdiri pada tanggal 17 Mei 2002, saat itu
didukung oleh 27 karyawan. Bank Panin Cabang Batam sekarang sudah memiliki
Bank Panin KCU Batam beralamat di Komplek Lumbung Rezeki Blok A No. 1-4,
Batam. Fasilitas lingkungan kantor yang tersedia antara lain sebagai berikut:
Tabel 1.1 Fasilitas lingkungan kantor
Fasilitas Jumlah
Gedung 4 unit ruko berlantai 3
Toilet 4
AC 20
Komputer 80
Printer 25
Dispenser 4
Kulkas 2
TV 4
Data karyawan Bank Panin KCU Batam pada saat ini mencapai 137 orang,
Jumlah Karyawan
Operation 39 18 21
Funding 25 9 16
Lending 36 19 17
Forex 6 2 4
General Affair 27 24 3
HRD 4 1 3
permasalahan tentang kinerja karyawan ini sebagai bahan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Kedisiplinan dan Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan di PT.
sebuah perusahaan tetapi penulis tertarik pada variabel pendidikan dan pelatihan.
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan
diberikan kepadanya.
objek sangat mengharapkan agar hasil dari penelitian yang dilakukan ini dapat
antara lain:
atau peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama dimasa
teori yang sudah diterima ke dalam dunia bisnis yang nyata serta sebagai salah
demi memberikan kinerja karyawan dalam bekerja dengan begitu pula, akan
LANDASAN TEORI
2.1 Kedisiplinan
sosial yang berlaku. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi
disiplin merupakan alat penggerak karyawan. Agar tiap pekerjaan dapat berjalan
dengan lancar, maka harus diusahakan agar ada disiplin yang baik. Terry kurang
karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti
bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus
2. Teladan pimpinan
baik, jujur, adil, serta sesuai kata perbuatan. Dengan teladan pimpinan
yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jika teladan
baik agar para bawahan pun mempunyai disiplin yang baik pula.
3. Balas jasa
karyawan tidak mungkin baik apabila balas jasa yang mereka terima
4. Keadilan
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
kedisiplinan yang baik pula. Jadi, keadilan harus diterapkan dengan baik
pula.
5. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif
berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap,
gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus
selalu ada atau hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan
moral kerja dan kedisiplinan karyawan saja, tetapi juga harus berusaha
6. Sanksi
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan
7. Ketegasan
dan sanksi hukumannya tidak berlaku lagi. Pimpinan yang tidak tegas
sebaiknya tidak usah membuat peraturan atau tata tertib pada perusahaan
tersebut.
8. Hubungan kemanusiaan
2.2 Pelatihan
sekarang dan tugas-tugas di masa yang akan datang. Istilah “pengembangan” lebih
berikut:
1. Materi Pelatihan
2. Metode Pelatihan
metode atau cara penyajian yang paling tepat. Penentuan atau pemilihan
3. Pelatihan (instruktur)
Pelatihan harus didasarkan pada keahlian dan kemampuannya untuk
4. Peserta Pelatihan
dipilih yang benar-benar “siap dilatih” artinya mereka tenaga kerja yang
diikut sertakan dalam pelatihan adalah mereka yang secara mental telah
5. Sarana pelatihan
pelatihan seperti gudang atau ruangan, alat tulis kantor, alat peraga,
secara teliti.
6. Evaluasi Pelatihan
mengemukakan: kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik
organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan
selama satu periode waktu. Secara lebih tegas Amstrong dan Baron memgatakan
kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
Lebih jauh Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Menurut Hasibuan (2011: 94) pengertian kinerja adalah suatu hasil yang dicapai
1. Efektifitas
yang direncanakan
2. Tanggung jawab
Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan
wewenang.
3. Disiplin
Yaitu taat pada hukum dan aturan yang berlaku. Disipilin karyawan
4. Inisiatif
Berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu ide yang
atau tanggapan perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain
X1:Kedisiplinan
Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini, seperti berikut :
Indikator: Drs. H. Malayu
S. P. Hasibuan (2009 :194-
198)
1. Tujuan dan
Kemampuan
2. Teladan pimpinan
3. Balas jasa
4. Keadilan
5. Waskat
6. Sanksi
7. Ketegasan
8. Hubungan
kemanusiaan
Y: Kinerja Karyawan
Indikator: Suyadi
Prawirosenton (2008: 27)
1. Efektivitas
2. Tanggung jawab
3. Disiplin
X2: Pelatihan 4. Inisiatif
1. Materi Pelatihan
2. Metode pelatihan
3. Pelatihan (instruktur)
4. Peserta Pelatihan
5. Sarana pelatihan
6. Evaluasi Pelatihan
5. Ho3 Tidak ada hubungan antara disiplin dan pelatihan terhadap kinerja
karyawan
karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN
independennya (bebas) adalah Kedisiplinan (X1) dan Pelatihan (X2) dan variabel
dependennya (terikat) adalah Kinerja karyawan (Y). Penelitian ini bertujuan untuk
dependen.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ada 2 (dua) macam yakni yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang merupakan variabel independen
(bebas) adalah: kedisiplinan kerja (X1) dan pelatihan (X2). Sedangkan variabel
3.3.1. Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
Sampel menurut Sugiyono (2013: 81), Sampel adalah bagian dari jumlah
Keterangan:
N
ɲ=
1 + N.e2
137
ɲ=
1 + 137 (5%)2
137
ɲ=
1 + 137 (0,05)2
137
ɲ=
1 + 0,3425
137
ɲ=
1,3425
ɲ= 102, 05
dibulatkan menjadi 103 responden. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 103
1. Data Primer
Indonesia.
2. Data Sekunder
Data sekunder data yang diperoleh secara resmi dari perusahaan seperti
teknis yaitu:
1. Metode Kuesioner
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
2. Metode Observasi
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,
perlu mendapat perhatian agar dapat diharapkan bahwa hasil yang diperoleh
adalah benar dan dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari masalah
yang diselidiki.
adalah dengan menggunakan skala likert. Dalam Sugiyono (2013: 168) skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif samapai sangat negatif. Untuk
keperluan dianalisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya:
menentukan kelayakan atau tidaknya suatu item yang akan digunakan biasanya
dilakukan uji signifikansi koefisien kolerasi pada taraf 0.05. Artinya suatu item
Keterangan:
r = koefisien korelasi
x = skor item
Nilai uji akan dibuktikan dengan menggunakan uji dua sisi pada taraf
signifikan 0,05. Kriteria diterima dan tidaknya suatu data valid atau tidak, jika:
signifikan terhadap skor total item ersebut, maka item dinyatakan valid. Jika r
hitung < r tabel maka item-item pada pertanyaan dinyatakan tidak berkolerasi
signifikan terhadap skor total item tersebut, maka item dinyatakan tidak valid.
Metode uji yang sering digunakan pada skala likert adalah metode
cronbach's alpha. Data dikatakan reliabel apabila r alpha positif dan r alpha > r
tabel df = (α, n-2). Untuk mencari besaran angka reliabilitas dengan menggunakan
Keterangan:
r = reliabilitas intrumen
Uji ini dilakukan guna mengetahui apakah nilai residu (perbedaan yang
ada) yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal (Wibowo, 2012:
61). Nilai residu yang berdistribusi normal akan membentuk suatu kurva yang
analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh kedisiplinan kerja dan
gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan atau melihat tool uji yang
disebut variance inflation factor (VIF). Caranya adalah dengan melihat nilai
melihat apakah suatu variabel bebas memiliki korelasi dengan variabel bebas yang
lain dapat dilihat berdasarkan nilai VIF tersebut. Jika nilai VIF kurang dari 10, itu
3.5.4.2.Uji Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas itu berarti ada atau terdapat varian variabel dalam model yang
tidak sama. Gejala ini dapat pula diartikan bahwa dalam model terjadi
independen. Jika hasil nilai probabilitasnya memiliki nilai signifikansi > nilai
sebagai berikut:
Ha: bi < 0, artinya ada pengaruh negatif antara variabel independen (X1,
Ha: bi > 0, artinya ada pengaruh positif antara variabel independen (X1,
Keterangan :
4. Keputusan
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.Selain itu dengan uji
F ini dapat diketahui pula apakah model regresi linier digunakan sudah tepat atau
belum.
1. Rumusnya adalah
F= R2 / K
Rumus 3.6.2 Uji-F (Regresi Simultan)
(1- R2) / (n-k-1)
Keterangan:
N = Jumlah sampel.
dependen (Y) berdasarkan dua variabel independen dalam suatu persamaan linier.
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Kedisiplinan Kerja
X2 = Pelatihan
a = Konstanta
e = Error
3.6.4. Uji Koefisien Determinasi (R²)
pengaruh terhadap variabel tidak bebas. Jadi koefisien angka yang ditunjukkan
yang sebenarnya. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Jika
mengambil objek penelitian pada PT. Bank Pan Indonesia. Adapun penelitian ini
Januari 2016.
Tabel 3.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
Minggu
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Perancangan
Studi Pustaka
Penentuan Model
penelitian
Penyebaran
Kuesioner
Analisa hasil
Kuesioner
Kesimpulan
Pada tabel ini kegiatan yang paling lama adalah studi pustaka karena
mencari teori-teori dan desain penelitian yang baik agar penelitian ini bisa
Hasibuan, Malayu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Kamil, Mustofa. 2010. Model Pendidikan dan Pelatihan (konsep dan aplikasi).
Bandung: Alfabeta.
Wibowo, Agung Edy. 2012. Aplikasi Praktis SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Wiratama, I Nyoman Jaka Alit dan Desak Ketut Sintaasih, Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana Bali. Pengaruh Kepemimpinan, Diklat, dan Disiplin
kerja terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten
Bandung. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol 7,
No 2 Agustus 2013.