Anda di halaman 1dari 24

TINJAUAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA

PT TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE)

CABANG BANDUNG

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi syarat penulisan Tugas Akhir

Program Diploma Tiga Politeknik LP3I

Oleh:

Lisa Ismi Putri


NIM: 201701257

POLITEKNIK LP3I
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
KONSENTRASI ADMINISTRASI BISNIS
2020
KATA PENGANTAR

Proposal Tugas Akhir yang berjudul …………………………………………..

Bandung, 2 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... iii
1.1 Latar Belakang..................................................................................... iii
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
1.4 Pembatasan Masalah .................................................................................. 7
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
1.6 Kegunaan Penelitian ................................................................................... 7
1.7 Desain Penelitian ......................................................................................... 8
1.8 Metodologi Penelitian ................................................................................. 8
1.9 Sistematika Penulisan .............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 9
2.1 Manajemen .................................................................................................... 9
2.2 Managemen Sumber Daya Manusia ....................................................... 9
2.3 Disiplin Kerja............................................................................................... 10
2.4 Kerangka Berfikir ....................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki pemimpin yang perananya sangat penting

terhadap jalannya perusahaan untuk meningkatkan kedisiplinan bagi

karyawannya. Kedisiplian merupakan satu hal yang menjadi faktor penting untuk

mengetahui apakah tugas seorang pemimpin telah terlaksana dengan baik

ataupun tidak. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak dapat

dipisahkan, karyawan merupakan asset penting dalam perusahaan, oleh karena

itu tumbuh kembangnya suatu perusahaan tergantung pada kualitas Sumber

Daya Manusia (SDM) yang dimiliki perusahaan tersebut.

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam Sumber Daya Manusia

(SDM) adalalah faktor kedisiplinan. Kedisiplinan membawa manfaat yang besar

bagi karyawan itu sendiri maupun organisasi. Bagi karyawan sangat bermanfaat

dalam usaha mengembangkan kemampuan dirinya, baik bersifat umum maupun

keterampilan yang bersifat teknis. Kedisiplinan yang telah dijalankan diharapkan

akan mampu memberikan sikap mental karyawan kearah tindakan-tindakan yang

positif.

Peran pemimpin yang diterapkan dengan baik didalam perusahaan dapat

mempengaruhi karyawan untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan

baik. Pemimpin yang kreatif mampu memberikan perubahan yang lebih baik

didalam perusahaan khususnya mengenai kedisiplinan karyawannya. Semakin

tingginya tingkat kedisiplinan karyawan, maka prestasi kerjapun akan semakin

tinggi dan menciptakan karyawan yang berkualitas. Banyak perusahaan

1
2

dihadapkan pada kondisi kerja yang tidak sesuai dengan standar kerja,

penyebabnya adalah tingkat pengetahuan atau keterampilan yang rendah,

sehingga produktivitas kerja menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukan

tingkat kedisiplinan dari pemimpin kepada bawahannya.

PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Bandung adalah

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang diseluruh

Indonesia, sudah seharusnya memiliki karyawan yang penuh semangat dan

memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, serta melakukan pekerjaan secara

efektif dan efesien dalam usaha mewujudkan visi, misi dan tujuan yang telah

ditetapkan perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kedisiplinan

menjadi masalah yang sangat penting dalam perusahaan, sehingga kemampuan

manajemen dalam memberikan Kedisiplinan akan sangat menentukan

keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Suatu perusahaan dapat mencapai tujuan dan kesuksesannya karena

adanya karyawan. Agar perusahaan dapat mencapai tujuanya dengan mudah,

Human Resource (HR) perlu mengelola SDM yang ada dengan sebaik mungkin. Salah

satu tantangan dalam pengelolaan SDM adalah memastikan pencatatan absensi

karyawan sesuai atau akurat. Dengan perkembangan zaman, sudah banyak tersedia

sistem atau alat untuk mempermudah pencacatan absensi, salah satunya adalah

menggunakan mesin finger print yang juga digunakan oleh PT TIKI Jalur Nugraha

Ekakurir (JNE) Cabang Bandung. Permasalahan yang terdapat di PT TIKI Jalur

Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Bandung karyawan kurang menyadari mengenai

pentingnya melakukan absensi menggunakan finger print.

Penyebabnya adalah karyawan sudah terbiasa menggunakan absensi manual

sebelum diterapkannya melakukan absensi finger print saat tiba di kantor maupun
3

saat pulang. Absensi di PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Bandung

digunakan untuk menghitung gaji, uang makan, insentif kehadiran, uang piket

serta overtime karyawan. Ketika karyawan tidak melakukan absensi dengan finger

print, maka akan menyebabkan karyawan kehilangan hak yang seharusnya dapat

mereka terima.

Tidak semua kemampuan (skill) yang diperlukan oleh dunia kerja bisa

didapatkan dari sekolah yang formal, hal ini dikarenakan kemampuan (skill) yang

diperlukan tersebut lebih spesifik dan fokus dengan apa yang ditugaskan, untuk itu

diperlukan pelatihan yang dapat memenuhi kebutuhan dan standar dimana

karyawan tersebut bekerja serta mencocokan pribadi karyawan terhadap budaya

pada perusahaan. Namun masalahnya adalah terdapat beberapa karyawan yang

tidak hadir saat diundang untuk melakukan basic training. Kebanyakan karyawan

yang tidak hadir saat basic training adalah kurir. Penyebabnya adalah karena

berbenturan pekerjaan yang harus dilakukan, saat adanya undangan untuk

melakukan basic training untuk kurir, kurir yang lainnya tidak bisa menggantikan

pekerjaannya. Sehingga kurir tersebut lebih memilih melaksanakan pekerjaanya

dibandingkan melakukan basic training.

Kendala perusahaan yang berkaitan dengan kinerja karyawan adalah

masalah keterlambatan jam kerja. Keterlambatan jam kerja tersebut berkaitan

dengan kedisiplinan kerja, serta ketepatan waktu yang efektif dan efesien yang

menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Karyawan yang terlambat berarti tidak

memiliki waktu kerja, hal ini akan menghambat pencapaian suatu target

perusahaan. Jika masalah keterlambatan jam kerja tidak diselesaikan secara

cepat oleh manajemen personalia maka target perusahaan akan sulit dicapai.

Selain itu, karyawan juga harus didorong untuk memiliki kesadaran terhadap
4

kedisiplinan jam kerja. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara

manajemen dan karyawan untuk dapat meningkatkan kedisiplinan karyawan, serta

perlu adanya kesadaran karyawan agar lebih disiplin.

Berdasarkan uraian diatas, maka jelaslah terlihat bahwa karyawan menjadi

sangat penting untuk diteliti lebih lanjut karena akan mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan yang juga akan mempengaruhi kemajuan organisasi. Mengingat pentingnya

hal tersebut, maka peneliti mengambil judul: “Tinjauan Disiplin Kerja Karyawan

pada PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Cabang Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Karyawan kurang menyadari mengenai pentingnya melakukan absensi

fingerprint.

2. Terdapat beberapa karyawan yang tidak hadir saat diundang untuk

melakukan basic training.

3. Keterlambatan jam kerja akan menghambat proses pekerjaan yang

sedang berlangsung.

1.3 Rumusan Masalah

4. Bagaimana disiplin kerja karyawan pada PT TIKI Jalur Nugraha

Ekakurir (JNE)?

5. Bagaimana hambatan disiplin kerja karyawan pada PT TIKI Jalur

Nugraha Ekakurir (JNE)?

6. Bagaimana solusi atas hambatan disiplin kerja karyawan pada PT TIKI

Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)?


5

1.4 Pembatasan Masalah

Penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan

Tugas Akhir ini hanya mengenai Disiplin Kerja Karyawan dalam batasan karyawan

departemen Human Capital di PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung.

1.5 Tujuan Penelitian

Berikut ini tujuan dilakukannya penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja karyawan pada PT TIKI

Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)

2. Untuk mengetahui bagaimana hambatan disiplin kerja karyawan pada

PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)

3. Untuk mengetahui bagaimana solusi atas hambatan disiplin kerja

karyawan pada PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)

1.6 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat yang berarti, baik bagi

penulis sendiri, maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun manfaat yang diharapkan

dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan

dan wawasan yang lebih baik tentang disiplin kerja karyawan dalam

bekerja dengan dibandingkan dengan teori sebelumnya.

2. Bagi perusahaan, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan

memberikan tambahan informasi dalam disiplin kerja karyawan pada

objek penelitian penulis, dan menjadi masukan untuk perusahaan yang


6

menjadi objek penelitian yang berguna dalam proses pengembangan

karyawan.

3. Bagi kampus atau pihak lainnya, penulis berharap penelitian ini dapat

bermanfaat bagi pihak kampus dan pihak yang membutuhkan dan dapat

menjadi bahan bacaan bagi penulis selanjutnya, yang pada khususnya

mengenai disiplin kerja karyawan.

1.7 Desain Penelitian

Desain penelitian sangat penting dalam membuat penelitian. Tanpa desain

yang benar seorang peneliti tidak dapat melakukan peneliti dengan baik karena

tidak memiliki pedoman penelitian yang jelas.

1.8 Metodologi Penelitian

Penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini adalah dengan metode sensus. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila semua angota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari sampling

jenuh adalah sensus. Jumlah karyawan yang terdapat di PT TIKI. Jalur Nugraha

Ekakurir (JNE) Divisi Human Capital terdapat 16 orang karyawan.

1.7.2 Teknik Pengupulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan data dengan cara

sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara peninjauan secara langsung

tehadap disiplin kerja karyawan di PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)

2. Angket (Kuesioner)
7

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab.

1.7.3 Populasi dan Sampel

Jumlah karyawan di PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Divisi Human

Capital terdapat 16 orang. Karena jumlah karyawan hanya ada 16 orang, maka

semuanya dijadikan sampel penelitian.

1.7.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Tempat : PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE)

Alamat : Komplek Permata Kawaluyaan Ruko 1 - 4

2. Waktu Penelitian

Tabel 1.1 Waktu Penelitian


KEGIATAN Tahun 2020 Tahun 2021
NO
PENELITIAN Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
1 Observasi
Pengajuan
2 Proposal Judul
Penelitian
Pengizinan
3 Proposal Judul
Penelitian
Penyusunan
4 Laporan Tugas
Akhir
Sidang Laporan
5
Tugas Akhir

Sumber: diolah oleh peneliti, 2020


8

1.9 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan desain penelitian

(metode penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel,

lokasi dan waktu penelitian).

BAB II LANDASAN TEORI

Menjelaskan tentang teori berbagai sumber mengenai disiplin

kerja karyawan.

BAB III OBYEK PENELITIAN

Menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian, sejarah

singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, aspek kegiatan

perusahaan, struktur organisasi, kepegawaian, fasilitas yang

dimiliki..

BAB IV PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang pembahasan masalah terkait dengan disiplin

kerja karyawan.

BAB V PENUTUP

Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari pembahasan

peneliti yang sudah dibahas.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen

Manajemen menurut Ibrahim (2016) dalam Sari (2019) menyatakan

bahwa:

“Manajemen merupakan proses yang khas


perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan
pengawasanyang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta
sumber-sumber lain”.

Menurut Hasibuan (2016:9) mengemukakan bahwa manajemen adalah

ilmu seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber

lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur suatu tindakan yang


dilakukan

oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan

cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

2.2 Managemen Sumber Daya Manusia

Menurut Bintoro dan Daryanto (2017:15) menyatakan bahwa:

“Manajemen sumber daya manusiaMSDM, , dis adalah


suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan
danperan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efesien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal

Menurut Mangkunegara (2017:7) ialah:

“Manajemen sumber daya manusia merupak pengorganisasian,


pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap
10

penggandaan, pengembangan, pemberian balas jasa,


pengintegrasian, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan”.

Menurut Suwanto dan Priansa (2016:16) mengemukakan bahwa:

“Manajemen Sumber (MSDM) Daya adalah Manusia suatu bidang


manajemen yang secara khusus mempelajari hubungan dan peranan
manusia dalam perusahaan, dimana manusia yang menjadi unsur
utamanya”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu dalam mengatur dan

merencanakan serta memproses dan peranan seorang individu atau karyawan

dalam melaksanakan tanggung jawab dengan perusahaan dengan efektif dan

efesien dalam menjapai tujuan perusahaan.

2.3 Disiplin Kerja

Disiplin kerja harus ditanamkan dalam diri setiap karyawan, karena hal ini

menyangkut dengan tanggung jawab untuk meyelesaikan tugas dan kewajiban

yang diberikan perusahaan kepada karyawan.

2.3.1 Pengertian Disiplin Kerja

Menurut Darmawan (2013:41) dalam Mahale, Dotulong dan Tawas (2017)

disiplin kerja diartikan sebagai sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai

peraturan dari organisasi dalam bentuk tertulis maupun tidak.

Menurut Hasibuan (2011:41) dalam Mahale, Dotulong dan Tawas (2017)

menyatakan disiplin kerja adalah kesadaran dan kerelaan seseorang dalam

menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.


11

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

adalah kesadaraan seseorang dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan untuk

menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

2.3.2 Bentuk Disiplin Kerja

Menurut Sutrisno (2009) Menurut Paramita (2017), dalam arti yang lebih

sempit dan lebih banyak dipakai, disiplin berarti tindakan yang diambil untuk

mengoreksi perilaku dan sikap yang salah pada karyawan. Bentuk disiplin yang

baik akan tercemin pada suasana, yaitu:

1. Tingginya rasa kepudulian pegawai terhadap pencapaian tujuan

perusahaan.

2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para pegawai dalam

melakukan pekerjaan.

3. Besarnya rasa tanggung jawab para karyawan untuk melaksanakan

tugas dengan sebaik-bainya.

4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang tinggi di

kalangan karyawan.

5. Meningkatnya efesiensi dan produktifitas kerja pada karyawan.

2.3.3 Jenis-Jenis Disiplin Kerja

Menurut Mangkunegara (2004) dalam Paramita (2017), mengatakan ada

dua jenis disiplin diantaranya yaitu:

1. Disiplin Preventif

Disiplin Preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai

mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah


12

digariskan oleh perusahaan. Dengan cara preventif, pegawai dapat

memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan.

Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam membangun

iklim organisasi dengan disiplin preventif. Begitu juga pegawai harus dan

wajib mengetahui, memahami semua pedoman kerja serta peraturan-

peraturan yang ada dalam organisasi. Disiplin preventif suatu sistem yang

berhubungan dengan kebutuhan untuk semua bagian sisitem yang ada di

dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih

mudah menegakan disiplin kerja.

2. Disiplin Korektif

Disiplin kerja adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam

menyatakan suatu peraturan dan menggerakan untuk tetap mematuhi

peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada

disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi

dengan peraturan yang berlaku. Tujuan pemberian sanksi adalah untuk

memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku dan

memberikan pelajaran kepada pelanggar.

Sedangkan menurut Hartatik (2014) dalam Paramita (2017), jenis-jenis

disiplin kerja yaitu:

1. Disiplin Diri

Sikap disiplin dikembangkan atau dikontrol oleh diri sendiri. Hal ini

merupakan tanggung jawab pribadi yang berarti mengakui dan menerima

nilai-nilai yang ada diluar dirinya. Melalui disiplin diri, pegawai merasa

bertanggung jawab dan dapat mengukur dirinya sendiri untuk kepentingan

organisasi.
13

2. Disiplin Kelompok

Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat individu, sehingga

selain disiplin diri masih perlu diperlukan disiplin kelompok. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa disiplin kelompok adalah patut, taat dan

tunduknya kelompok terhadap peraturan, pemerintah dan ketentuan yang

berlaku, serta mampu mengendalikan diri dari kepentingan dalam upaya

pencapaian cita-cita dan tujuan tertentu, serta memelihara stabilitas

organisasi dan menalankan standar-standar organisasional.

3. Disiplin progresif

Disiplin progresif merupakan pemberian hukuman yang lebih berat

terhadap pelanggaran yang berulang.

Dari uraian diatas menurut kedia para ahli, dapat dsimpulkan bahwa jenis-

jenis disiplin kerja yaitu disiplin preventif, disiplin korektif, disiplin diri, disiplin

kelompok dan disiplin progresif.

2.3.4 Manfaat Disiplin Kerja

Menurut Sutrisno (2004) dalam Ginting (2018) manfaat disiplin kerja yaitu:

“Manfaat disiplin kerja dapat dilihat bagi kepentingan organisasi dan


karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin
terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan memperoleh
suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah
semangat kerja dalam melaksanakan peker

2.3.5 Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Davis, dalam Mangkunegara (2004) dalam Ginting (2018), faktor

yang mempengaruhi disiplin kerja yaitu:

1. Jam kerja
14

Jam kerja adalah jam dating pegawai ketempat kerja maupun pulang

kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Izin pegawai

Izin bagi pegawai yang meninggalkan pekerjaannya pada jam kerja

atau jam kantor, baik untuk kepentingan perusahaan ataupun

kepentingan pribadi dengan terlebih dahulu ada izin dari atasan begitu

juga bagi pegawai yang mengambil cuti.

3. Absensi pegawai

Absensi pegawai adalah tingkat kehadiran pegawai ditempat kerja

yang diadakan perusahaan untuk melihat kehadiran para pegawai

ditempat kerja.

2.3.6 Metode Pendekatan Disiplin

Penegakan disiplin kerja tidak bisa diserahkan kepada para karyawan

semata-mata. Untuk itu perusahaan harus mempuyai semacam model

pendekatan kepada para karyawannya.

Menurut Mangkunegara (2017:130) ada tiga pendekatan disiplin, yaitu

pendekatan disiplin modern, disiplin dengan tradisi dan disiplin bertujuan.

1. Pendekatan Disiplin Modern

Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah keperluan

atau kebutuhan baru di luar hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

a. Disiplin modern merupakan suatu cara menghindari bentuk

hukuman secara fisik.

b. Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses

hukum yang berlaku.


15

c. Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau

prasangka harus diperbaiki dengan mengadakan proses

penyuluhan dengan mendapatkan fakta-faktanya.

d. Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak

terhadap kasus disiplin.

2. Pendekatan Disiplin dengan Tradisi

Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu [endekatan disiplin dengan

cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi:

a. Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan dan tidak pernah

ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.

b. Disiplin adalah hukum untuk pelanggaran, pelaksanaanya harus

disesuaikan dengan tingkat pelanggarannya.

c. Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar

maupun kepada pegawai lainnya.

d. Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang

lebih keras.

e. Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua

kalinya harus diberi hukuman yang lebih berat.

3. Pendekatan Disiplin bertujuan untuk:

a. Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua

pegawai.

b. Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan

prilaku.

c. Disiplin diajukan untuk perubahan prilaku yang lebih baik.


16

d. Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bertanggung jawab

terhadap perbuatannya.

2.3.7 Hambatan Disiplin Kerja

Peraturan disiplin dibuat untuk mengatur tata hubungan yang berlaku tidak

saja dalam perusahaan-perusahaan besar atau kecil, tetapi juga pada seluruh

organisasi atau badan-badan yang memperkerjakan banyak SDM untuk

melaksanakan pekerjaan. Perbuatan suatu peraturan disiplin dimaksudkan agar

para karyawan dapat melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang

diharapkan. Tetapi penerapan peraturan disiplin itu banyak menemui hambatan

dalam pelaksanaannya.

Menurut Saydam (2000:286) dalam Ridiana (2016), bahwa hambatan

pendisplinan karyawan akan terlihat dalam suasana kerja berikut yaitu:

1. Tingginya angka kemangkiran (absensi) karyawan.

2. Sering terlambatnya karyawan masuk kantor atau pulang lebih cepat dari

dari jam yang sudah ditentukan.

3. Menurunnya semangat dan gairah kerja.

4. Berkembangnya rasa tidak puas, saling curiga dan saling melempar

tanggung jawab.

5. Penyelesaian pekerjaan yang lambat, karna karyawan lebih sering ngobrol

daripada bekerja.

6. Tidak terlaksananya supersive dan waskat (pengawasan yang melekat dari

atasan) yang baik.

7. Sering terjadinya konflik antar karyawan dan pimpinan perusahaan.


17

2.3.8 Indikator Disiplin Kerja

Menurut Singodimejo dalam Setiawan dan Yulianti (2107), indikator disiplin

karyawan adalah sebagai berikut:

1. Taat terhadap aturan waktu. Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang dan

jam istirahat yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di

perusahaan.

2. Taat terhadap peraturan perusahaan. Peraturan dasar tentang cara

berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan.

3. Taat terhadap perilaku dalam pekerjaan. Ditunjukan dengan cara-cara

melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan jabatan, tugas, dan

tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.

4. Taat terhadap peraturan lainnya diperusahaan. Aturan tentang apa yang

boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para pegawai dalam perusahaan.

2.4 Kerangka Berfikir

Menurut Singodimejo dalam Setiawan dan Yulianti (2017), untuk mengukur

disiplin kerja karyawan dapat menggunakan indikator-indikator di bawah ini:


18

Tabel 2.1 Kerangka Berfikir

Disiplin Keja Hasil Pelaksanaan

Indikator: Terlaksana
Dengan Baik
1. Taat terhadap aturan

waktu.

2. Taat terhadap peraturan Terlaksana


Dengan Cukup
perusahaan. Baik

3. Taat terhadap aturan

perilaku dalam pekerjaan. Tidak Terlaksana


Dengan Cukup Baik

Sumber: Menurut Singodimejo dalam Setiawan dan Yulianti (2017)


DAFTAR PUSTAKA

Bintoro., Daryanto. (2017). Manajemen Pinilaian Kinerja Karyawan. (Cetakan


1).Yogyakarta: Gava Media

Ginting, Nurmaidah Br. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja dan Komunikasi


TerhadapKinerja Karyawan Di PT. Sekar Mulia Abadi . Asian Journal Of
Innovationand Entrepreneurship. Vol. 03,issue, 02,May 2018. Medan.

Hasibuan, Malayu S.P. (2016) . Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi


Revisi.Jakarta: penerbit PT. Bumi Aksara.

Mahale, Dewi,Y,A., Dotulong, Lucky, O, H., Tawas, Hendra, N. (2017). Pengaruh


Disiplin Kerja, Penempatan, Serta Diklat Terhadap Kinerja Pegawai Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dan Hutan Lindung (BPDASHL)Tondan
DiMenado. ISSN 2303-1174. Jurnal EMBA, Manado.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2571 Diakses Juni
2017, Hal 706-713

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2017). Manajemen Sumber Daya


Manusia.Jakarta:PT. Bumi Aksara.

Paramita, Lusi Fitri. (2017). Analisis Faktor-Faktor Disiplin Kerja Pada


KaryawanKantor Pertahanan Kota Medan.

Sari, Novita. (2019). Fungsi Tujuan dan Pengetian Manajemen Menurut Para
Ahli.Diakses 9 Agustus 2019. https://rumus.co.id/pengertian-manajemen/

Setiawan, Dodi R. (2017). Pengaruh Absensi Fingerprint terhadap Disiplin


KerjaKaryawan pada PT. Sanbio Laboratories Gunung Putri Kabupaten
Bogor.Volume 14, No. 01, Maret 2017.

Sutrisno, Edy. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia, (Edisi 9). Kencana:
Jakarta

Suwatno., Priansa, Donni Juni. (2016). MSDM dalam Organisasi public dan
Bisnis.Bandung: CV. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai