Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI

PERAN DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN


KINERJA KARYAWAN PADA PABRIK GULA
GENDING PROBOLINGGO

Diajukan untuk memenuhi tugas-tugas


dan syarat-syarat akademis
di Fakultas Ekonomi

Oleh :

DIANA MUTMAINAH.A
NIM : 196410163

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO
2022
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Persaingan antar perusahaan di zaman sekarang semakin tajam sehingga

sumber daya manusia dituntut untuk terus-menerus mampu mengembangkan

kemampuannya untuk perusahaan semakin maju. Perusahaan yang bergerak

di bidang perkebunan salah satu industri yang merupakan arus penyaluran

barang atau jasa dari produsen atau konsumen. Setiap perusahaan memiliki

peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang akan mengatur dan

membatasi setiap kegiatan dan perilakunya.

Maka dari itu perusahaan harus memberikan perhatian yang besar

terhadap salah satu sumber dayanya yang berperan secara langsung dalam

menghasilkan kinerja dan dapat bermanfaat bagi perusahaan. Tujuan utama

sumber daya manusia di perusahaan bekerja untuk menyalurkan kemampuan

yang dimiliki, bertahan dan meningkatkan kualitas hidupnya, menggunakan

kreafitasnya, keterampilan, tenaga dan waktunya. Adanya sumber daya

manusia yang berkualitas akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan

serta perusahaan akan menjalankan visi dan misinya agar terlaksana dengan

tepat dan sesuai, sehingga karyawan bisa disliplin untuk bekerja dengan baik,

dapat menghasilkan kinerja dan prestasi yang baik untuk pengembangan dan

kemajuan perusahaan serta meningkatkan kualitas karyawan itu sendiri.

Semua perusahaan pasti memerlukan manajemen yang berkaitan dengan

usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan.

1
2

Menurut Sutrisno (2017:5) “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah

bidang strategis dari organisasi. Manajamen sumber daya manusia harus di

pandang sebagai perluasan dari pandangan tradisional untuk mengelola orang

secara efektif dan untuk membutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusia

dan kemampuanya mengelolahnya”. Maka dari itu perusahaan Pabrik Gula

Gending Probolinggo membutuhkan karyawan yang disiplin untuk

meningkatkan kinerja karyawan karena peran disiplin kerja yang dikelola

dengan baik akan menghasilkan kepatuhan karyawan terhadap peraturan

organisasi yang bertujuan meningkatkan kinerja. Untuk itu pimpinan

perusahaan atau manajer pada Pabrik Gula Gending Probolinggo perlu

mengawasi setiap perilaku maupun tindakan yang dilakukan oleh seluruh

karyawan pada saat bekerja.

Kedisiplinan karyawan yang baik mencerminkan bahwa fungsi-fungsi

Manajemen Sumber Daya Manusia telah dilaksanakan sesuai rencana.

Sebaiknya jika kedisiplinan karyawan kurang baik, berarti penerapan fungsi-

fungsi Manajemen sumber daya manusia pada perusahaan kurang baik.

Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal

mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi. Selain itu,

disiplin mencoba untuk mencegah kerusakan atau kehilangan harta benda,

mesin, peralatan, dan perlengkapan kerja yang disebabkan oleh ketidak hati-

hatian, sendau gurau atau pencurian. Peran disiplin kerja mengatasi kesalahan

dan keteledoran yang disebabkan karena kurang perhatian, ketidak mampuan

dan keterlambatan.
3

Peran disiplin kerja mencegah permulaan kerja yang lambat atau terlalu

awal mengakhiri kerja yang disebabkan karena keterlambatan atau

kemalasan. Singkatnya, disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang

lebih jauh pada pabrik gula, guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan

mengoreksi tindakan-tindakan dalam iktikat tidak baik dalam kelompok.

Pabrik Gula Gending Probolinggo supaya menghasilkan tenaga kerja yang

produktif dan dapat meningkatkan kinerja karyawan maka karyawan harus

disiplin dalam bekerja. Adapun kedisiplinan Pabrik Gula Gending

Probolingga misalnya, rutin melakukan apel pagi, mengenakan pakaian yang

telah ditetapkan maupun tanda pengenal dan ketaatan karyawan pada

peraturan yang telah ada.

Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang untuk

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

pengalaman, kecakapan, kesungguhan dan waktu. Kinerja karyawan pada

Pabrik Gula Gending Probolinggo ditentukan oleh seberapa baik pengetahuan

yang dimiliki karyawaan. Lebih lanjut untuk menghasilkan kinerja yang baik,

maka pabrik gula membutuhkan sistem yang baik pula. Sistem ini bukan

hanya peraturan standar yang ada melainkan juga melibatkan pihak-pihak

yang terkait langsung yaitu sumber daya manusia atau karyawan pabrik gula.

Melalui suatu perencanaan sumber daya manusia yang matang, kinerja

dari tenaga kerja yang telah ada dapat ditingkatkan. Hal ini dapat diwujudkan

melalui adanya penyusuaian, Seperti peningkatan kedisiplinan dan

menciptkan tata tertib yang baik di Pabrik Gula Gending Probolinggo.


4

Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi dan

efektifitas kerja karyawan akan meningkat. Hal ini akan mendukung

tercapaianya tujuan pabrik gula, karyawan, dan masyarakat. Hukuman juga

sangat diperlukan dalam kedisiplinan karyawan. Untuk mendidik karyawan

supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian hukuman harus adil

dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadilan dan ketegasan, sasaran

pemberian hukuman akan tercapai dan Pabrik Gula memiliki peraturan

sendiri agar karyawan pabrik gula gending disiplin dalam bekerja.

Adapun disiplin kerja karyawan di Pabrik Gula Gending Probolinggo

ada yang masih kurang disiplin dalam bekerja, yang terlihat dari beberapa hal

antara lain, masih ada karyawan yang terlambat datang ke kontor, terlambat

mengikuti apel pagi yang rutin dilaksanakan sebelum melakukan pekerjaan,

masih ada karyawan yang tidak sesuai mengenakan pakaian yang telah

ditetapkan dan keterlambatan saat waktu rapat yang sudah ditetapkan maupun

keterlambatan karyawan waktu sesudah jam istirahat.

Berdasarkan pemikiran di atas, penulis tertarik untuk melakukan

kegiatan dalam penulisan laporan kuliah kerja profesi (LKKP) dengan judul:

“PERAN DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWAN PADA PABRIK GULA GENDING PROBOLINGG”


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,

maka diharapkan akan memperoleh suatu dasar bagi penulis untuk

memfokuskan masalah dalam laporan sebagai berikut.

“Bagaimana Peran Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan

Pada Pabrik Gula Gending Probolinggo?.”

C. Tujuan dan Manfaat Laporan

1. Tujuan Laporan

Tujuan dari penulisan laporan kuliah kerja profesi ini adalah untuk

mengetahui “Peran Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja

Karyawan Pada Pabrik Gula Gending Prbolinggo”

2. Manfaat Laporan

Hasil penulisan laporan kuliah kerja profesi (LKKP) ini diharapkan

dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a) Bagi Penulis

Teori-teori yang didapat penulis dalam perkuliahan dapat

ditetapkan pada saat melakukan pengamatan ini sehingga hasil

yang dicapai menjadikan penulis mengetahui secara langsung

mengenai peran disiplin kerja dalam menigkatkan kinerja

karyawan.

b) Bagi Fakultas dan Universitas Panca Marga

Hasil pengamatan ini diharapkan bisa memberikan suatu

informasi guna memberi pemahaman mengenai bagaimana peran


6

disiplin kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan, memperluas

ilmu manajemen sumber daya manusia.

c) Bagi Perusahaan

Laporan kuliah kerja profesi ini diharapkan dijadikan sebagai

bahan pertimbangan untuk Pabrik Gula Gending Probolinggo

untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui peran disiplin kerja

dalam meningkatkan kinerja karyawan.

D. Jenis Laporan dan Sumber Data

1. Jenis Laporan

Jenis laporan yang digunakan dalam laporan kuliah kerja profesi ini

yaitu deskriptif kualitatif.

Menurut Sugiyono (2019:7) “Penelitian kualitatif adalah metode

baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode

postpositivistik karena berlandasan pada filsafat postpositivisme. Metode

ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih

bersifat seni (kurang terpola), disebut juga metode interpretive karena

hasil penelitianya lebih berkenan dengan interpretasi terhadap data yang

ditemukan di lapangan”.

2. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari

mana data tersebut dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan

tentang bagaimana mengambil data tersebut. Sumber data yang digunakan

dalam Laporan Kuliah Kerja Profesi ini terdiri dari 2 ( dua) sumber, yaitu:
7

a. Data Primer

Menurut Sugiyono (2019:137) “Data primer adalah data yang

langsung memberikan data pengumpul data’’. Merupakan data yang

diperoleh secara langsung oleh penulis dari sumber kuliah kerja profesi

atau obsevasi. Data primer dalam Laporan Kuliah Kerja Profesi

(LKKP) ini adalah data kualitatif yang dimaksud data kualitatif

merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi dan data yang

berupa wawancara antara penulis dan pihak-pihak yang terkait.

b. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2019:137) “Merupakan sumber data

pelaporan yang diperoleh penulis secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)”. Data sekunder

dalam pelaporan ini diperoleh dari dokumen-dokumen perusahan

seperti gambaran perusahaan, struktur perusahaan, data jumlah

karyawan serta studi kepustakaan untuk mendukung dasar teori yang

digunakan.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut:

1. Studi Lapangan

Suatu metode yang digunakan oleh penulis dengan cara pengamatan

langsung terhadap kegiatan yang dilaksanakan perusahaan. Metode studi

lapangan terdiri dari:


8

a. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2019: 240) “Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, atau

karya-karya monumental dari seseorang”.

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menyalin

data-data yang ada hubunganya dengan data kedisiplinan kerja dalam

meningkatkan kinerja karyawan yang ada pada Pabrik Gula Gending

Probolinggo.

b. Observasi

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2019: 226) “Observasi

adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat

bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi”.

Pengamatan secara langsung segala aktifitas pada Pabrik Gula

Gending probolinggo dengan survei langsung peran disiplin kerja

dalam meninggkatkan kinerja karyawan.

c. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2019:231) ‘‘Wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu”.

Dalam wawancara, penulis mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang dikemukakan oleh pihak karyawan pabrik gula


9

gending tentang peran disiplin kerja dalam meningkatkat kinerja

karyawan pada Pabrik Gula Gending Probolinggo.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari secara seksama teori-

teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas untuk memberikan

wawasan dan landasan teori yang dibutuhkan dalam Laporan Kuliah

Kerja Profesi ini, diantaranya tentang laporan yang ada dan lain-lain.

F. Metode Analisis Data

Dalam mengevaluasi permasalahan dalam laporan kuliah kerja nyata

(LKKP) ini. Penulis menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan

menguraikan dan mengevaluasi data yang berkaitan dengan peran disiplin

kerja dalan meninggkatkan kinerja karyawan.

Menurut Sugiyono (2019:18) “Kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandasan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah,(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai istrumen kunci, teknik pengumupulan data dilakukan

secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan

hasil penelitian perhitungan lebih ke makna.


10

BAB II

Kajian Teori

A. Disiplin Kerja

1. Pengertian Disiplin Kerja

Menurut Singodimedjo Dalam Sutrisno Edy (2017:86) “Disiplin adalah

sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-

norma peraturan yang berlaku disekitarnya”.

Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2017:129) “Disiplin kerja

dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh

pedoman-pedoman organisasi”.

2. Macam- macam Disiplin Kerja

Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2017:129), ada 2 bentuk

disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan disiplin korektif.

a. Disiplin Preventif

Pemimpin perusahaan mempunyai tanggung jawab dalam

membangun iklim organisasi den disiplin preventif adalah suatu upaya

untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman

kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan

dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan

cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-

peraturan perusahaan. Begitu pula pegawai harus dan wajib

mengetahui dan memahami semua pedoman kerja serta peraturan-

peraturan yang ada dalam organisasi. Disiplin preventif merupakan

10
11

suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua

bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organisasi baik,

maka yang di harapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja.

b. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya untuk mengerakkan pegawai

dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan pegawai dalam

menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi

peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada

disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan

sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku

3. Faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2017:89), faktor yang

memengaruhi disiplin pegawai sebagai berikut :

a. Besar Kecilnya Pemberian Kompensasi

Besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi tegaknya disiplin.

Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia

merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih

payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan.

b. Ada Tidaknya Keteladanan Pimpinan Dalam Perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam

lingkungan perusahaan, semua karyawan akan selalu memerhatikan

bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan


12

bagaimana dapat mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan, dan

sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.

c. Ada Tidaknya Aturan Pasti yang Dapat Dijadikan Pegangan

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan,

bila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan

bersama. Disiplin tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat

hanya berdasarkan intruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai

dengan kondisi dan situasi.

d. Keberanian Pimpinan Dalam Mengambil Tindakan

Bila ada seseorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu

ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai denga

tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan terhadap

pelanggar disiplin, sesuai dengan saksi yang ada, maka semua

karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak

akan berbuat hal yang serupa.

e. Ada Tidaknya Pengawasan Pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada

pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat

melaksanakan pekerjaan dangan tepat dan sesuai dengan yang telah

ditetapkan. Dengan adanya pengawasan yang seperti demikan, maka

sedikit banyak para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin

kerja.
13

f. Ada Tidaknya Perhatian Kepada Para Karyawan

Pimpinan yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada para

karyawan akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Karena ia

bukan hanya dekat dalam arti jarak fisik, tetapi juga mempunyai jarak

dekat dalam artian jarak batin.

g. Diciptakan Kebiasaan-kebiasaan yang Mendukung Tegaknya

Disiplin

Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain :

1) Saling menghormati, bila ketemu dilingkungan kerja.

2) Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga

para karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.

3) Sering mengikut sertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan,

apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan

mereka.

4) Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan

sekerja, dengan menginformasikan kemana dan untuk urusan apa,

walaupun kepada bawahan sekalipun.

4. Indikator-indikator Kedisiplinan

Pada dasaarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan

karyawan suatu perusahaan atau organisasi.

Menurut Hasibuan ( 2020:194) ada 7 indikator kedisiplinan yaitu:


14

a. Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan

karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara

ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.

b. Teladan Pimpinan

Teladan Pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan

karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh

bawahannya.

c. Balas Jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan

karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecitraan

karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Jika kecitraan

karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan

semakin baik.

d. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,

karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinnya penting dan

minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya.

e. Waskat (Pengawasaan Melekat)

Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling

efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan pereusahaan. Denga

waskat berarti harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral,

sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya.


15

f. Sanksi Hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan

karyawan. Denga sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan

semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan,sikap, dan

perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.

g. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan

mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus

berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang

indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.

h. Hubungan Kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama karyawan

ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.

Hubungan-hubungan baik bersifat vertikal maupun horizontal.

B. Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2017:67) “Kinerja adalah hasil kerja secara

kualitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Menurut Sinambela (2019:5) “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi,

sesuai denga wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam


16

rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum sesuai dengan moral dan etika”.

2. Tujuan dan Sasaran Kinerja

Menurut wibowo dalam sinambela (2019:33) “Tujuan dan sasaran

kinerja disusun bersumber pada visi, misi, dan rencana strategi suatu

organisasi”. Tujuan dan sasaran kinerja tidak lain adalah untuk menjamin

agar proses kinerja dapat berlangsung seperti yang diharapkan dan

tercapaianya kinerja tinggi.

a. Tujuan Kinerja

Tujuan merupakan sebuah aspirasi, sedangkan kinerja merupakan

tanggung jawab setiap individu terhadap pekerjaan, membantu

mendefinisikan harapan kinerja, mengusahakan kerangka kerja bagi

supervisor dan pekerja saling berkomunikasi. Tujuan kinerja adalah

menyesuaikan harapan kinerja individual dengan tujuan organisasi.

1) Pengertian tujuan

Tujuan adalah suatu yang diiginkan dan ditetapkan untuk

dicapai. Dapat juga didefinisikan sebagai apa yang diharapkan

untuk dicapai suatu organisasi, fungsi, departemen dan in divide

dalam suatu periode tertentu.

2) Tingkatkan Tujuan

Pada dasarnya terdapat banyak tujuan didalam suatu

organisasi. Tujuan tersebut dapat dinyatakan dalam berbagai

dimana tujuan dan jenjang diatasnya menjadi acuan dan


17

dijabarkan dalam tujuaan, tingkatan dibawahnya secara

berjenjang.

a. Integrasi Tujuan

Tujuan yang ditetapkan mulai dari tujuan organisasi sampai pada

bagian-bagian bahkan pada individu haruslah diintegrasikan

sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri. Menurut Wibowo dalam

Sinambela (2019:36) Mengemukakan “Integrasi dicapai dengan

memastikan bahwa setiap orang peduli terhadap tujuan organisasi

dan fungsional”.

b. Tujuan Memfasilitasi Kinerja

Terdapat empat komponen yang perlu dikembangkan dalam

memfasilitasi pencapaian kinerja, yaitu muatan tujuannya, komitmen

pada tujuan, perilaku kerja dan umpan balik.

c. Kesalahan yang Harus Dihindari

Banyak organisasi melakukan kesalahan dalam menetapkan

tujuan karena berbagai hal seperti berikut:

1. Metriks Kinerja

Metriks kinerja memberikan kenyataan progres dari

pencapaian tujuan, pendapatan penjualan, produksi per mesin,

kesalahan per 1000 unit produk, dan waktu yang tepat untuk

memasarkan produk baru adalah contohnya. Metrik apapun yang

digunakan perlu dipastikan terkait tujuan.


18

2. Ketidakselarasan Tujuan dan Penghargaan

Reward atau penghargaan merupakan segi manajemen kinerja

yang bertujuan mendorong perilaku atau hasil tertentu.

3. Kurang Menentang

Cara yang terbiasa adalah membuat tujuan dapat dicapai, tetapi

menantang. Kemudian dikomunikasikan dengan terus terang

dengan karyawan.

d. Sasaran Kinerja

Menurut Furtwengler dalam Sinambela (2019:41) Sasaran kinerja

mencakup: perbaikan kinerja, kepuasan karyawan, pengembangan

karyawan, keputusan kompensasi, dan keterampilan berkomunikasi”.

e. Komunikasi kinerja

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses

pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang

terjadi didalam diri seseorang dan di antara dua atau lebih dengan

tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian

pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan,

penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.

f. Evaluasi Kinerja

Untuk mengetahui kinerja setiap karyawan, pertemuan evaluasi

kinerja dilakukan yang melibatkan manajer dengan karyawan yang

dievaluasi. Proses evaluasi kinerja antara manajer dan karyawan

bekerja sama menilai sampai sejauh mana karyawan telah mencapai


19

sasaran yang telah disepakati dan bekerja sama untuk mengatasi

berbagai kesulitan yang ditemui. Biasannya merupakan suatau

pertemuan tahunan.

3. Indikator-indikator Kinerja

Menurut Wibowo (2016:86) ada beberapa indikator kinerja sebagai

berikut :

1. Tujuan

Tujuan merupakan sesuatu keadaan yang lebih baik yang ingin

dicapai dimasa yang akan datang. Dengan demikian tujuan

menunjukkan arah kemana kinerja harus harus dilakukan.

2. Standart

Standart mempunyai arti penting karena memberitahukan kapan

suatu tujuan dapat diselesaikan. Standart merupakan suatu ukuran

apakah tujuan yang diinginkan dapat dicapai.

3. Umpan Balik

Umpan balik merupakan masukan yang di pergunakan untuk

mengukur kemajuan kinerja, dan pencapaian tujuan. Dengan umpan

balik dilakukan evaluasi terhadap kinerja dan sebagai hasilnya dapat

dilakukan perbaikan kinerja.

4. Alat atau Sarana

Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat digunakan

untuk membantu menyelesaikan tujuan dengan sukses. Alat atau

sarana merupakan faktor penunjang untuk pencapaian tujuan.


20

5. Kompetensi

Kompetensi merupakan persyaratan utama dalam kinerja.

Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk

menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik.

6. Motif (Motivasi)

Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk

melakukan sesuatu. Manajer memfasilitasi motivasi kepada

karyawan dengan insentif berupa uang, memberikan pengakuan,

menetapkan tujuan menantang, menetapkan standart terjangkau,

meminta umpan balik, memberikan kebebasan melakukan

pekerjaan, menyediakan sumber daya yang di perlukan dan

menghapuskan tindakan mengakibatkan disintensif.

7. Peluang

Pekerja perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan

prestasi kerjanya.Terdapat dua faktor yang menyumbangkan

pada adanya kekurangan kesempatan unntuk berprestasi, yaitu

ketersediaan waktu dan kemampuan untuk memenuhi syarat.


21

BAB III

PENYAJIAN DAN EVALUSI DATA

A. Penyajian Data

1. Sejarah Perusahaan

Pabrik Gula Gending didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda

tahun 1830 dimana pada waktu itu dikelola oleh CULTURE BANK

MAATSCPPY. Pada tahun 1907 dengan adanya perkembangan politik

Indonesia, maka dari itu perusahaan tersebut di ambil alih dari pemerintah

Hindia Belanda ke tangan pemerintah Indonesia yang berlangsung sampai

tahun 1962. Tahun 1962-1968 Pabrik Gula Gending berada dibawah

naungan inspeksi daerah VII yang meliputi Pabrik Gula Gending,

Kedawung, jatiroto, Wonolangan, RS Lavalette, Kebon Agung.

Kemudian pada tahun 1968-1975 semua pabrik gula yang dahulunya

bernaung dibawah Inspeksi daerah VII, dirubah dan berbaung pada

PERUSAHAAN NEGARA PERKEBUNAN XXIV yang meliputi PG.

Kedawung, Jatiroto, Semboro, Gending, RS Jatiroto, RS Elisabeth

Situbondo, RS Lavalette.

Menurut peraturan Pemerintah RI No. 15 tahun 1975 tentang

pengalihan bentuk perusahaan Negara Perkebunan XXIV menjadi

Perusahaan Perseroan ( Persero) dan penggabungan dengan Perusahaan

Negara Perkebunan XXV yang menjadi perusahaan perseroan (persero)

maka mulai bulan juli 1975 Pabrik Gula Gending dibawah naungan PT.

21
22

Perkebunan XXIV-XXV (Persero) yang berkendudukan di Jalan Merak

no. 1 Surabaya.

Pada tahun 1995 dalam rangka efisiensi BUMN maka Pabrik Gula

Gending dibawah naungan PT. Perkebunan Kelompok Jawa Timur yang

meliputi PTP. XX, XXXIV – XXIV, XXII dan XXIX berubah menjadi

PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero).

2. Profil Perusahaan

Nama : PT. Perkebunan Nusantara XI

Alamat Perusahaan : Desa Sebaung, Kec. Gending, Kab.

Probolinggo

Provinsi : Jawa Timur

Kode Pos : 67272

Pemilik Usaha : BUMN

Bidang Usaha : Gula Kristal

3. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan agribisnis berbasis tebu yang tangguh,

tumbuh dan terkemuka.

b. Misi Perusahaan

Mengelola usaha agribisnis berbasis tebu untuk memberikan

kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan stakeholder

melalui pemanfaatan sumber daya secara efisiensi.


23

4. Tabel Data Karyawan Pimpinana Pabrik Gula Gending Probolinggo

Untuk mempelancar dan menunjang keberhasilan suatu perusahaan

maka perusahaan Pabrik Gula Gending Probolinggo ini mempunyai 19

karyawan pimpinan yang berasal dari warga sekitar. Pembagian karyawan

pimpinan dapat dilihat dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1

PT. Perkebunan Nusantara XI

Data Karyawan

No Nama Karyawan Jabatan


1. Sri Pratomo, ST General Manager

2. Anton Septyono, SE Manager AKU & Umum

3. Andry Saksono Kasie SDM & Admin Hasil

4. Moh Hadi KAsie Pembukuan & Pengadaan

5. Adi Soesanto Kasie Keuangan, Gudang & Timbangan

6. Beny Setiawan, S.TP Manager Tanaman

7. Abdullah Kamil, SP Asisten Manajer Tanaman

8. Muh. Hasan KKW TR

9. Rusdi KKW TS

10. Agus SetyaWahyud,


ST Manager Teknik & Pengolahan

11. Didik Setiawan, ST Asisten Manajer Teknik

12. Totok Setiawanto Asisten Manajer Pengolahan

13. Subhaan S. Kasie Energi Listrik


24

14. Hudiar festivah


regowo Seksi Sertifikasi Mutu & Produk

15. Sugeng Hariadi Kasie Sipil & traksi

16. Santo Wibowo Kasie Lingkungan Hidup

17. Rudi Kistiwo Kasie Pengolahan

18. Dwi Ratna


Sulistyowati Manager Quality Assurance

19. Ainur Rofiq Kasie Quality Assurance

Sumber Data : Data Karyawan PT. Perkebunan Nusantara XI (2022)

5. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara XI ( Pabrik Gula

Gending) Probolinggo.

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi dan bentuknya

tergantung pada tujuan dan operasi perusahaan. Dengan adanya struktur

organisasi yang baik, maka semua karyawan mengetahui pembagian

tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut sehingga

dapat menghasilkan kerja sama yang efektif antara satu bagian yang lain.

Struktur organisasi yang baik dapat mendorong kerja sama yang baik pula

karena pada dasarnya struktur organisasi memperhatikan hubungan

wewenang dan tanggung jawab, sehingga dapat menunjukkan tiap-tiap

fungsi atau kedudukan dan juga hubungan antara karyawan dalam

perusahaan. Adapun struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara XI

(Gula Gending) sebagai berikut :


25

General Manajer
Sri Pratomo, ST

Manajer AKU
Anton Sepyono

Asisten Manajer AKU


Andry Saksono

Kasi. Kasi.Keuangan Perwira


Kasi. SDM
Pembukuan & gudang & Keamanan
&Umum
Pengadaan Timabangan Administrasi
Abdu
Moh. Hadi Adi Soesanto l Mukti
AndrySaksano

KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN KARYAWAN

Gamabar 1 : Struktur Organisasi Pabrik Gula Gending

Sumber : PT. Perkekebunan Nusantara XI (Pabrik Gula), 2022


26

6. Uraian Tugas-tugas Jabatan Struktur organisasi

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi dan bentuknya

tergantung pada tujuan dan operasi perusahaan. Dengan adanya struktur

organisasi yang baik, maka semua karyawan mengetahui pembagian

tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut sehingga

dapat menghasilkan kerja sama yang efektif antara satu bagian dengan

bagian yang lain. Adapun uraian struktur diatas sebagai berikut:

1. General Manajer

a) Mengelola dan mengarahkan operasional dan strategi pabrik gula

b) Mengontrol dan melaporkan capaian produksi, mutu, rendemen

c) Evaluasi kemajuan pekerja per bagian atau bidang

d) Menyetujui pengeluaran anggaran biaya Pabrik Gula

e) Pengesahan pengajuan / Permintaan barang dan jasa

f) Mengajukan modal kerja dan mengendalikan penggunaan modal

kerja Pabrik Gula

g) Menyusun, mengendalikan RKAP dan Mengkoordinir 4 bagian

(AKU, Tanaman, Teknik-teknik & pengelolahan dan quality

asuransi untuk mencapai target produksi / RKAP)

h) Membuat rencana kerja bulanan, triwulan, semester dan tahunan

Pabrik Gula

i) Mengontrol laporan manajemen ( LM )

j) Mendisposisi surat keluar dan masuk


27

k) Mengeluarkan surat perintah dan perjalanan dinas

l) Membuat usulan menyelenggarakan kegiatan promosi, mutasi dan

demosi

m) Melakukan kontrol, koordinasi dan komunikasi dengan pekerja

n) Membina dan mengontrol kegiatan laporan

o) Melakukan lks bipartite

p) Merencanakam dan memonitor pelakasanaan kegiatan bina

lingkungan

2. Manajer administrasi keuangan dan umum

a) Melaksanakan pengawasan bagian administrasi keuangan dan

umum

b) Mengelola biaya administrasi keunangan dan umum

c) Mengelola modal kerja

d) Melaksanakan mengelola aset

e) Manajemen HP PTR

f) Manajemen pengadaan

g) Mengelola administrasi SDM (HAK)

h) Mengelola persediaan

i) Melakukan analisa

j) Mengelola Administrasi hasil

3. Asisten manajer administrasi keuangan dan umum

a) Melaksanakan pengawasan administrasi dan lab SDM Umum

b) Mengelola biaya kesehatan


28

c) Mengelola laporan

d) Manajemen SDM

e) Koordinator SDM

f) Monitoring SDM

g) Internal chek sht, pmk

h) Pengelolaan asuransi

i) PSAK 24

j) Pelayanan atau pengeluaran gula dan tetes milik PTR dan pihak

III

k) Administrasi TR : penyelesaian pembuatan DO PTR

4. Kasi. Pembukuan & pengadaan

a) Melaksanakan pengawasn administrasi dan lab pembukuan

b) Pembuatan laporan neraca

c) Mengelola penyimpanan persediaan barang

d) Pembuatan laporan manajemen

e) Pelaporan administrasi gudang

f) Koordinator pengadaan

g) Melaksanakan pengawasan adminstrasi dan lab,gudang

h) Mengupayakan tersedianya bahan atau barang pengadaan kantor

pusat

i) Mengelola persediaan fisik dan barang

5. Kasi. Gudang

a) Melaksanakan pengawasan administrasi dan laporan keuangan


29

b) Laporan-laporan modal kerja atau keuangan

c) Laporan yang berkaitan dengan pergudangan

d) Penyimpanan modal kerja harian, mingguan, pengambilan uang

e) Pengawasan fisik dan administrasi barang dan bahan di gudang

f) Penyusunan PMK dan APBPG 17, LM 15

g) Pembuatan laporan triwulan persediaan

h) Bertanggung jawab terhadap penyelesaian tugas atau administrasi

gudang

i) Penerimaan barang, penyimpanan barang, pengeluaran barang dan

pencatatan

j) Stock opname persediaan barang dan laporan

k) Stock opname fisik gula dan tetes

6. Perwira keamanan

a) Melakukan pembinaan teknis pengamanan dan kedisiplinan bagi

satpam perusahaan

b) Bersama dengan sinder umum menusun strategi pengamanan

c) Memberikan briefing atau pengarahan kepada tenaga keamanan

sebelum melaksanakan patrol atau tugas-tugas pengaman lainnya

d) Memonitor aktivitas pelaksanaan tugas tenaga keamanan

e) Melaporkan perkembangan keamanan di unit usaha baik secara

lisan maupun tertulis kepada manajemen


30

f) Melakukan tindakan penyelidikan yang dapat memberikan

informasi mengenai potensi-potensi munculnya gangguan

keamanan

g) Berkordinasi dengan aparat terkait

7. Pengupahan dan administrasi

a) Membayar gaji karyawan I- IV dan kampanye

b) Pembayaran manfaat pensiun

c) Pelayanan pembelian gula pensiun

d) Pengerjaan rutin SDM

e) Pengurusan jam sostek dan asuransi karyawan

7. Jam Kerja

Setiap perusahaan mempunyai kebijakan dalam hal menentukan jam

kerja. Adapun jam kerja karyawan pada Pabrik Gula Gending sebagai

berikut :

Tabel 2

Pabrik Gula Gending Probolinggo

Jam Kerja Karyawan

HARI JAM KERJA JAM ISTIRAHAT JAM KERJA

Senin 06.30 – 11.30 11.30 – 12.30 12.30 – 15.00

Selasa 06.30 – 11.30 11.30 – 12.30 12.30 – 15.00

Rabu 06.30 – 11.30 11.30 – 12.30 12.30 – 15.00

Kamis 06.30 – 11.30 11.30 – 12.30 12.30 – 15.00

Jumat 06.30 – 11.00 _ _


31

Sabtu 06.30 – 12.00 _ _

Sumber data : Pabrik Gula Gending Probolinggo, 2022

B. Evaluasi Data

Berdasarkan sumber dan metode pengumpulan data yang digunakan, maka

diperoleh data sebagai pedoman dalam mengevaluasi permasalaha yang ada

sehingga ditemukan solusi yang tepat sebagi pemecahan masalahnya. Hasil

data yang diperoleh dari pengamatan lansung tentang peran disiplin kerja

dalam meningkatkan kinerja karyawan pada pabrik gula gending probolinggo

sebagai berikut :

1. Tabel Pengamatan Disiplin Kerja

No Indikator Uraian Realita Teori Keterangan

1. Tujuan Tujuan dan Karyawan Seharusnya Tidak sesuai

dan kemampuan pada pabrik karyawan dengan SOP

Kemampu sangat gula gending mampu Pabrik Gula

an berpengaruh memiliki bekerja Gending,

pada tingkat kemampuan dengan karena

kedisiplinan bekerja yang baik karyawan

karyawan. baik dalam supaya bisa kurang displin

Tujuan yang pekerjaannya mecapai dalam

dicapai harus akan tetapi tujuan pekerjaannya


32

didefinisikan ada sebagian perusahaan sehingga tidak

yang jelas, karyawan yang bisa mencapai

ideal dan yang kurang diimgin tujuan yang

menantang disiplin kan diinginkan

kemampuan dalam Misalnya,

karyawan. melaku terlalu

Artinya kan mengulur

tujuan pekerjaan waktu ketika

(pekerjaan) mereka istirahat

yang dimana

diberikan karyawan

kepada tidak bisa

karyawan meman

harus faatkan

konsisten waktu

dengan mereka

kemampuan karena terlalu

yang banyak

dimilikinya, mengobrol

karyawan dengan

yang terlibat karyawan

supaya yang

bekerja disamping
33

dengan serius mereka.

dan disiplin.

2. Teladan Teladan Pimpinan Seharusnya Tidak sesuai

Pimpinan Pimpinan Pabrik Gula pimpinan dengan SOP

sangat Gending memberi Pabrik Gula

berperan kurang kan contoh Gending

dalam disiplin misal yang baik karena teladan

menentukan dalam masuk terhadap pimpinan

kedisiplinan kekantor bawahanya kurang baik

karyawan yang tidak supaya kepada

karena setiap hari disiplin karyawan

pimpinan karena ada dalam misalnya,

dijadikan kegiatan lain bekerja dan pimpinan

teladan dan dan tidak taat yang tidak

panutan oleh datang tepat peraturan datang tepat

bawahannya. waktu waktu dan

Pimpinan sebelum apel jarang masuk

harus pagi dimulai. kantor

memberikan Sehingga

contoh yang berdampak

baik, kepada

berdispilin karyawan

baik, adil, tidak disiplin


34

jujur, serta karena

sesuai kata pimpinan

perbuatan. merupakan

panutan.

3. Balas Jasa Balas jasa Pimpinan Seharusnya Telah sesuai

(gaji dan memberi pimpinan dengan SOP

kesejahte kan thr memberi Pabrik Gula

raan) ikut tambahan kan gaji Gending

mempen kepada tamnbahan misalnya,

garuhi semua kepada pimpinan

kedisiplinan karyawan karyawan memberikan

karyawan yang berada supaya thr akhir

karena balas di kantor dan lebih tahun kepada

jasa akan memberi disiplin dan semua

memberikan kan pesangon karyawan karyawan di

kepuasan dan yang cukup tambah kantor

kecitraan baik kepada semangat

karyawan karyawan dalam

terhadap sehingga melakukan

perusahaan karyawan di pekerjaan

dan Pabrik Gula

pekerjaanny. semakin

Jika disiplin
35

kecitraan dalam

karyawan bekerja

semakin baik

terhadap

pekerjaan,

kedisiplinan

mereka akan

semakin

baik.

4. Keadilan Keadilan ikut Pimpinan di Pimpinan Tidak sesuai

mendorong Pabrik Gula bersikap dengan SOP

terwujudnya bersikap adil tidak adil yang telah ada

kedisiplinan kepada terhadap di Pabrik Gula

karyawan, karyawan semua Gending,

karena ego atau bawahan karyawan karena

dan sifat nya tidak karena karyawan

manusia membeda kerjaan merasa tidak

yang selalu bedakansatu mereka ada puas dengan

merasa karyawan yang berat tunjangan

dirinnya dengan namun yang

penting dan karyawan untuk diberikan

minta yang lain tunjangan sama rata

diperlakukan sehingga sama dengan


36

sama dengan karyawan dengan pekerjaan

manusia disiplin karyawan yang berat

lainnya. dengan baik yang misalnya

Keadilan pekerjaan karyawan

yang tidak berat diberikan

dijadikan pekerjaan

dasar yang banyak

kebijaksa sedangkan

naan dalam karyawan ada

terciptanya yg tidak

kedisiplinan banyak (berat)

karyawan

5. Waskat Waskat Pimpinan Seharusnya Telah sesuai

(Pengawa (pengawasan dan pimpinan dengan SOP

san melekat) karyawan melakukan yang telah ada

Melekat) adalah selalu aktif pengawa

tindakan dalam san kepada

nyata dan kebersamaan karyawan

paling efektif sehingga setiap saat

dalam terwujud sehingga

mewujudkan nya kerja pimpinan

kedisiplinan sama yang mengetahui

karyawan baik dan karyawan


37

pereusahaan. harmonis tersebut

Dengan perusa melakukan

waskat haan yang pekerjaan

berarti harus mendu mereka

aktif dan kung dengan

langsung terbinan baik

mengawasi nya kedispili

perilaku, nan

moral, sikap, karyawan

gairah kerja, yang baik

dan prestasi

kerja

bawahannya.

6. Sanksi Sanksi Pimpinan Seharusnya Telah sesuai

Hukuman hukuman memberikan sanksi dengan SOP

berperan sanksi hukuman Pabrik Gula

penting hukuman yang Gending

dalam yang wajar, diberikan Misalnya,

memelihara seperti terhadap bagi

kedisiplinan memberi karyawan karyawan

karyawan. pengara dengan yang

Denga sanksi han kepada setimpal melanggar

hukuman karyawan atas peraturan


38

yang yang kurang kesalahan akan

semakin baik yang diberikan

berat, menjalan dilakukan saknsi adapun

karyawan kan tugasnya karyawan tahapan

akan semakin karena atau saksi sanksi

takut kesalahan hukuman tersebut

melanggar sudah melam yang 1. peringatan

peraturan- paui batas bertahap 2. denda

peraturan saksinya 3. pencabutan

perusahaan, karayawan tunjangan

sikap, dan akan 4. pemberhen

perilaku dikurangi tian secara

indisipliner gajinya tidak hormat

karyawan

akan

berkurang.

7. Ketegasan Ketegasan Pimpinan Seharusnya Telah sesuai

pimpinan memiliki pimpinan dengan SOP

dalam sikap dalam tegas di Pabrik Gula

melakukan menjalan dalam Gending

tindakan kan tugasnya melakukan

akan melaku tindakan

mempengaru kan kontrol , terhadap


39

hi kordinasi, karyawan

kedisiplinan dan sehingga

karyawan komunikasi karyawan

perusahaan. dengan disiplin

Pimpinan karyawan.

harus berani

dan tegas,

bertindak

untuk

menghukum

setiap

karyawan

yang

indisipliner

sesuai

dengan

sanksi

hukuman

yang telah

ditetapkan.

8. Hubungan Hubungan Lingkun Karyawan Telah sesaui

Kemanu kemanusiaan gan harus dengan SOP

siaan yang pekerjaan di saling yang telah


40

harmonis di Pabrik Gula membantu ditetapkan di

antara sangat satu sama Pabrik Gula

sesama harmonis lain jika Gending

karyawan diantara ada yang

ikut karyawan kesulitan

menciptakan satu dengan dalam

kedisiplinan karyawan pekerjaan

yang baik yang lainnya. nya

pada suatu Karyawan di sehingga

perusahaan. Pabrik Gula terciptanya

Hubungan- melaku karyawan

hubungan kan yang

baik bersifat kerjasama harmonis

vertikal jika ada untuk

maupun karyawan mencapai

horizontal merasa tujuan

yang terdiri kesulitan perusahaan

dari direct dalam

single pekerjaannya

relationship, maka

direct group karyawan

relationship , lain

dan membantuny
41

relationship. a sehingga

Manajer pekerjaan

harus yang sulit

berusaha dapat tersele

menciptkan saikan.

hubungan

kemanusiaan

yang serasi

serta

Meningkat

vertika

maupun

horizontal

diantara

semua

karyawan

2. Tabel Pengamatan Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada

N Indikator Uraian Realita Teori Kesimpulan

1. Tujuan Tujuan Hubungan Seharus Tidak sesuai

merupakan baik antar nya dengan SOP

sesuatu keadaan karyawan karyawan Pabrik Gula


42

yang lebih baik untuk dapat Gending

yang ingin mencapai meme karena

dicapai dimasa tujuan pada nuhi karyawan

yang akan datang. Pabrik Gula target tidak

Dengan demikian Gending dalam memikirkan

tujuan kurang baik pekerja tujuan yang

menunjukkan karena anya harus dicapai

arah kemana kinerjanya sehingga untuk masa

kinerja harus karyawan dapat mendatang

harus dilakukan. yang kurang mempe dan

bersemangat roleh semangat

dalam tujuan nya

kerjaannya perusa karyawan

yang haan yang kurang

diberikan yang

perusahaan diiginkan

2. Standart Standart Seluruh Seharus Telah sesuai

mempunyai arti karyawan nya tugas dengan SOP

penting karena melaksanakan yang Pabrik Gula

memberitahukan tugasnya diberikan Gending,

kapan suatu dengan baik kepada misalnya

tujuan dapat atau sudah karyawan karyawan

diselesaikan. standart sesuai melakukan


43

Standart dengan tujuan dengan pekerjaan

merupakan suatu yang akan standart nya dengan

ukuran apakah dicapai oleh setiap baik

tujuan yang perushaan kemam

diinginkan dapat karena puan

dicapai. karyawan karyawan

semangat

bekerja

terkadang

sampai

lembur

sendiri.

3. Umpan Umpan balik Umpan balik Pimpinan Telah sesuai

balik merupakan pimpinan harus dengan SOP

masukan yang di kepada membe pada Pabrik

pergunakan untuk karyawan rikan Gula

mengukur sangat baik masukan Gending,

kemajuan kinerja, untuk kepada misalnya

dan pencapaian menghasilkan karyawan jika ada

tujuan. Dengan kinerja jika karyawan

umpan balik karyawan kinerja yang salah

dilakukan yang baik nya dalam

evaluasi terhadap untuk kurang melakukan


44

kinerja dan mencapai baik agar tugasnya

sebagai hasilnya tujuan karyawan pimpinan

dapat dilakukan perusahaan lebih baik memberikan

perbaikan kinerja. lagi masukan

kepada

karyawan

tersebut

4. Alat atau Alat atau sarana Alat atau Seharus Tidak sesuai

sarana merupakan Sarana pada nya alat dengan SOP

sumber daya yang pabrik gula yang Pabrik Gula

dapat digunakan kurang sudah tua Gending

untuk membantu memadai tidak karena ada

menyelesaikan karena layak alat yang

tujuan dengan berbagai untuk sudah tua

sukses. Alat atau macam yaitu dipakai sering rusak

sarana merupakan penerang alangkah sehingga

faktor penunjang lampu dalam lebih baik memgham

untuk pencapaian ruangan tidak diperba bat proses

tujuan. terlalu terang, rui agar pengilingan

mesin-mesin dapat

dalam pabrik memper

pengilingan lancar

yang terlalu proses


45

tua sehingga produksi

dapat giling.

menghambat Untuk

proses sarana

produksi. dalam

ruangan

harus

lebih

diperhati

kan lagi

sehingga

karyawan

semangat

dalam

bekerja

5. Kompeten Kompetensi Kompetensi Seharus Telah sesuai

si merupakan atau bisa nya denga SOP

persyaratan utama disebut karyawan Pabrik Gula

dalam kinerja. dengan memiliki Gending

Kompetensi kemampuan kemampu yang mana

merupakan adapun an untuk pekerjaan

kemampuan yang kemampuan melaku yang

dimiliki karyawan kan diberikan


46

seseorang untuk yang pekerjaan sesuai

menjalankan dihasilkan di yang dengan

pekerjaan yang pabrik gula diberikan kemampuan

diberikan sudah sangat kepada karyawan

kepadanya kompoten nya

dengan baik. terbukti dari

kinerja yang

dihasilkan

3. Hasil Pengamatan

a. Disiplin Kerja

Banyak yang sesuai dengan Standar Operasional Procedure

(SOP) maka karyawan tersebut telah banyak yang displin dalam

pekerjaanya untuk mencapai tujuan dalam perusahaan Pabrik Gula

Gending

b. Kinerja Karyawan

Lebih banyak yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur

(SOP) kinerja karyawan dalam menyelasaikan pekerjaannya

denagan waktu singkat yang diberikan perusahaan kepada

karyawan

4. Peran Disiplin Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada

Pabrik Gula Gending Probolinggo


47

Sangat berpengaruh bagi perusahaan karena merupakan suatu kunci

keberhasilan dalam perusahaan maka kedisiplinan sangat dibutuhkan oleh

setiap karyawan, karena merupakan sarana untuk melatih ke pribadian

karyawan agar senantiasa menunjukkan kinerja yang baik. Maka dari itu

agar perusahaan terus meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan

mengigat peran disiplin sangat besar bagi kelangsungan dan tingkat

produktivitas kinerja karyawan pada Pabrik Gula Gending Probolinggo.

Perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya karyawan

disiplin dengan baik sebagai unsur penting dalam suatu organisasi.

Kedisiplinan sangat penting dalam peningkatan kinerja karyawan karena

dengan disiplin maka semua tugas akan dapat selesai dengan baik dan

tepat waktu. Karyawan memegang peranan penting dalam suatu

organisasi perusahaan tanpa bantuan dan peran para karyawan, program

kerja yang ditetapkan tidak dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

Oleh karena itu pekerja sama yang terkoordinasi dalam upaya mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar dapat bener-bener

terlaksana.
48

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penyajian data dan evaluasi data dalam Laporan

Kuliah Kerja Profesi (LKKP) dengan judul Peran Disiplin Kerja Dalam

Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada Pabrik Gula Gending Probolinggo

yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Disiplin kerja karyawan dan Kinerja karyawan ini telah sesuai dengan

Standar Operasional Prosedur (SOP) di Pabrik Gula Gending

Probolinggo dengan adannya pengamatan yang dilakukan.

2. Dengan menyimpulkan hasil pengamatan yang dilakukan peran

disiplin kerja dalam meningktatkan kinerja karyawan sangat

memengaruhi untuk kesuksesan suatu perusahaan dan sangat penting

dalam peningkatan kinerja karyawan karena dengan disiplin maka

semua tugas akan dapat selesai dengan baik dan tepat waktu .

B. Saran
49

1. Dalam disiplin kerja Pabrik Gula Gending Probolinggo secara

keseluruhan sudah cukup baik namun dalam proses kepatuhan

terhadap peraturan karyawan masih ada yang tidak patuh dan tidak taat

terhadap peraturan perusahaan misalnya tidak ikut serta dalam apel

pagi oleh karena itu karyawan harus datang lebih awal supaya bisa

mengikuti apel pagi.

2. Diharapkan kepada karyawan Pabrik Gula Gending Probolinggo

supaya lebih disiplin lagi dalam bekerja agar dapat meningkatkan

kinerjanya. Kinerja yang baik dapat dipengaruhi dari kedisiplinan

karyawan maka dari itu taatilah peraturan yang telah ada di perusahaan

karena kedisiplinan karyawan merupakan kunci kesuksesan dalam

perusahaan.
50

Anda mungkin juga menyukai