MAKALAH SEMINAR
Di sususnOleh :
DisusunOleh :
POPPY RIANTY BR. GULTOM
17/19562/EP
Dosen Pembimbing :
FitriKurniawati, SP.,MP.
Dosen Penguji :
Ilma Fatimah Yusuf, S.P.I. M.Sc. MM.
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
PENGARUH SISTEM TRAINING TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PPKS MARIHAT, SUMATERA UTARA
INTISARI
vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkebunan Kelapa Sawit adalah perkebunan yang sedang diminati
Pemerintah dan Masyarakat Indonesia. Perkebunan Kelapa Sawit dapat
mengantarkan Perusahaan ataupun Individu yang mengelola Kelapa Sawit
Keperekonomian yang baik, Khususnya Indonesia. Pemerintah Indonesia
Sendiri pada saat ini mempertahankan Kelapa Sawit sebagai pendorong
kemajuan perekonomian Negara. Mengingat Kembali bahwa kelapa sawit
adalah hal yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia sangat
membutuhkan Kelapa Sawit dari awal memulai hari sampai menutup hari.
Contohnya ;bahan sandang dan pangan yang di buat dari Kelapa Sawit.
Manajemen Sumberdaya manusia berkaitan dengan pengelolahan manusia
melalui aktivitas – aktivitas organisasi dan fungsi-fungsi oprasionalnya. Dengan
demikian manajemen sumber daya manusia bisa dimasukan dalam suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, penggerakan, dan
pengawasan, terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai
tujuan organisasi (Bangun, 2012).
Untuk menghasilkan hal yang demikian ada beberapa hal yang akan
dilakukan perusahaan.
Pelatihan atau Training sumber daya manusia merupakan kemestian bagi
setiap organisasi maupun lembaga, karna penempatan sumber daya manusia
secara langsung tanpa pembekalan atau pelatihan dalam pekerjaan tidak
menjamin mereka akan berhasil. Sumber daya manusia yang baru sering merasa
tidak pasti tentang peranan dan tanggungjawabnya dalam lembaga tempat ia
bekerja. Oleh karenanya, kepada mereka semestinya diadakan pembekalan
berupa pelatihan yang menjurus pada bertambahnya kemampuan dan
tanggungjawabnya dalam melaksanakan tugas dalam lembaga yang dimaksud.
8
Menurut Prof.Dr.Wilson Bangun,S.E.,M.Si. (2012:203) Pelatihan bertujuan
untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu,
sebelum melakukan pelatihan ditetapkan sebagai salah satu factor penting
dalam mencapai tujuan perusahaan, perlu terlebih dahulu dilaksanakan
diagnosis atas masalah-masalah dalam kinerja karyawan.
Manajemen sistem training sangat dibutuhkan untuk menciptakan
kinerja baik bagi tenaga kerja atau sumber daya manusia pada perusahaaan.
Disalah satu perusahaan perkebunan kelapasawit yaitu PPKS MARIHAT
sangat memperdulikan kualitas karyawannya dan mengawasi kinerja – kinerja
karyawannya. Dalam penelitian ini akan ditemukan keselarasan pengaruh
pelatihan sumberdaya manusia atau tenaga kerja terhadap kinerja karyawan
seperti yang sudah disampai kan pada awal pembukaan tulisan ini.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas
pada penelitian adalah :
1. Bagaimana sistem training atau pelatihan di PPKS Marihat ?
2. Bagaimana kinerja tenaga kerja di PPKS Marihat?
C. Tujuan Penelitian
9
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu
suatupenelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah
yang ada dimasa sekarang, dimana data dikumpulkan, disusun, dijelaskan
dan kemudian dianalisa.
Adapun pelaksanaan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode survey yaitu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau
informasi secara langsung dari sejumlah responden melalui kuisoner sebagai
alat pengumpulan data.
10
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi
2. Teknik Wawancara
3. Dokumentasi
A. Konseptualisasi dan Pengukuran Variabel
1. Training (X)
Dari sistem training yang ada, sistem training yang digunakan
adalah trining yang mampu memberi pengalaman dan kemampuan
karyawan dalam hal meningkatkan kinerja pada karyawan, sehingga dapat
mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai keberhasilah sebuah
training, maka indicator yang digunakan dalam penelitian adalah : Reaksi
dari sistem training, hasil pembelajaran, perubahan kebiasaan, dampak
organisasi, return on invesment..
a. Reaksi dari pelatihan kerja (X1)
Merupakan reaksi karyawan PPKS Marihat terhadap konten atau isi
pelatihan kerja yang diberikan, kualitas pelatihan dan pembiayaan
pelatihan
b. Hasil pembelajaran (X2)
Merupakan hasil yang didapat karyawan PPKS Marihat dalam
kompetensi kognitif dan kemampuan teknik setelah mengikuti pelatihan
kerja.
c. Perubahan kebiasaan (X3)
merupakan kebiasaan karyawan PPKS Marihat dalam hal
komitmen dan pertanggungjawaban kerja setelah mengikuti pelatihan
kerja.
d. Dampak organisasional (X4)
Merupakan dampak pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan dan
hubungannya dengan kinerja perusahaan PPKS Marihat.
e. Return On Investment (X5)
11
Merupakan sejumlah uang yang digunakan oleh PPKS Marihat
dalam penyelenggaraanPelatihan kerja, sebagai bentuk dari investasi
jangka panjang bagi karyawan yang kemudian akan berguna bagi
perusahaan di masa depan.
2. Kinerja Karyawan (Y)
Kinerja Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan karyawan dalam melakukan pekerjaan secara maksimal dan
memperhatikan kualitas dan kuantitas kerja sehingga mampu mencapai
tujuan perusahaan. Pengukuran variable ini menggunakan skala likert
yakni dengan memberi skor penilaian terhadap setiap indicator yang
tersedia sehingga dihasilkan total pengukuran variabel Y. Kinerja
karyawan diukur melalui indikator yakni :
a. Kuantitas Karyawan, yaitu melibatkan perhitungan keluaran dari proses
atau pelaksanaan kegiata. Hal ini berkaitan dengan keluaran yang
dihasilkan karyawan pada PPKS Marihat.
b. Kualitas kerja, yaitu mencerminkan seberapa baik penyelesaian atau
mutu yang dihasilkan karyawan PPKS Marihat. Hal ini berkaitan
dengan bentuk keluaran atau produk PPKS Marihat.
c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya penyelesaian pekerjaan
karyawan PPKS Marihat dengan waktu yang direncanakan perusahaan.
B. Analisis Data dan Pembentukan Model
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
tabel, metode ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara menyeluruh
tentang Kinerja Karyawan PPKS MarihatSumatera Utara.
Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert, skala likert digunakan
untuk mengukur kinerja karyawan panen yang akan dijabarkan dalam
beberapa pertanyaan. Setiap pertanyaan disediakan 1 hingga 5 kategori
jawaban, dan jawaban dari responden diberi nilai 1,2,dan 5. Jawaban yang
diberikan nilai 5 merupakan jawaban tertinggi, sedangkan untuk jawaban yang
diberi 1 merupakan jawaban terendah. Nilai akhir dari setiap variabel,
12
dilakukan dengan menjumlahkan semua nilai skor yang menjadi pilihan
responden.
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis data
kuantitatif, karena data dapat dinyatakan dengan angka-angka, sehingga data
yang diperoleh harus diklasifikasikan kedalam kategori tertentu dengan
menggunakan tabel-tabel untuk mempermudah dalam menganalisisnya.
Pembentukan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi
Linear Berganda, yaitu :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Reaksi dari sistem training
X2 = Hasil pembelajaran
X3 = Perubahan kebiasaan
X4 = Dampak organisasi
X5 = Return on invesment
b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisien masing – masing variabel
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisiensi determinasi merupakan pengujian untuk menjelaskan
keeratan hubungan antara variabel terikat dengan variabel penjelasan
dalam model. Nilai R2 berkisaran 0 sampai 1 dan biasanya dinyatakan
dalam bentuk persen. Semakin besar nilai R2 mendekati 1 maka model
yang digunakan semakin baik.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas
secara bersama – sama terhadap variabel terikat.
Ho = Variabel independen secara bersama sama tidak berpengaruh nyata
Terhadap kinerja karyawan
Hi = Variabel independen secara bersama sama berpengaruh nyata
13
Terhadap kinerja karyawan.
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak artinya Variabel bebas secara
bersama sama berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas.
Sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya variabel
bebas secara bersama sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel
tidak bebas.
3. Uji t
Uji t merupakan pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya
tingkat pengaruh antara variabel bebas dengan terikat, pengujian dilakukan
dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), yaitu dengan membandingkan
antara t hitung dengan t tabel dengan pengujian hipotesis :
Ho = Variabel independen secara individu tidak berpengaruh nyata
terhadap kinerja karyawan
Hi = Variabel independen secara individu berpengaruh nyata terhadap
Kinerjakaryawan
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak artunya variabel bebas
berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas secara individu
Sebaliknya, jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima artinya
variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas
secara individu.
14
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. KarakteristikResponden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel.5.1, dari 30 responden yang berjenis kelamin pria
berjumlah 19 orang dengan persentase 63,33%, dan responden dengan
jenis kelamin wanita berjumlah 11 orang degan persentase 36,67% dari
hasil tersebut terlihat bahwa lebih banyak pria, hal ini terjadi karena
kuantitas karyawan dan staff pria lebih banyak daripada wanita yang
bekerja di PPKS Marihat.
Tabel 5.1 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
15
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan Tabel. 5.3 dari 30 responden dengan tingkat
pendidikan SMA berjumlah 11 orang, dengan persentase 36,67%, D3
berjumlah 5 orang, dengan persentase 16,67%, S1 berjumlah 12 orang,
dengan persentase 40,00%, S2 berjumlah 2 orang dengan persentase
6,67%. Tingkat pendidikan paling banyak yakni S1 dengan persentase
40,00%.
Tabel5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Jumlah 30 100%
Sumber. Data Primer (2021
4. Karakteristk Responden Terhadap Starata Pekerjaan
BerdasarkanTabel.5.4 dari 30 responden dengan starata Staff
berjumlah 3 orang, dengan persentase 10,00% dan Karyawan berjumlah
27 orang, dengan persentase 90,00%.
Tabel.5.4 Karekteristik Responden Berdasarkan Starata Pekerjaan
1 Staff 3 10,00%
2 Karyawan 27 90,00%
Jumlah 30 100%
Sumber.Data Primer (2021)
16
Tabel.5.5 Karakteristik Responden Terhadap Lama Bekerja
Jumlah 30 100%
6. Training
a. Jenis Training
Berdasarkan Tabel.5.6, dari 30 responden yang mengikuti jenis
training Pemahaman SNI ISO berjumlah 5 orang, dengan persentase
16,67 %, Pengaplikasian Drone berjumlah 2 orang dengan persentase
6,67%, Awerenes 9001:2008,Awarenes 9001:2015 berjumlah 3 orang,
dengan persentase 10,00%, Biomolekuler Lab berjumlah 1 orang,
dengan presentase 3,33%, Pengembangan Kultur Jaringan berjumlah 2
orang, dengan persentase 6,67 %, Pengamatan Klimatologi berjumlah
2 orang, dengan persentase 6,57%, Quality Control berjumlah 3 orang
dengan persentase 10,00%, Uji Estimasi Laboratorium Kimia
berjunlah 1 orang, dengan persentase 3,33%, Recording data berjunlah
2 orang, dengan persentasi 6,67%, Data Base berjumlah 3 orang,
dengan persentase 10,00%, Website Joomla berjumlah 3 orang,
dengan persentase 10,00%. Ada banyak sekali jenis training di PPKS
Marihat guna menyukseskan perusahaan tersebut. Berdasarkan
Tabel.5.6. Training yang memiliki peserta paling banyak adalah
training Pemahaman SNI ISO berjumlah 5 orang peserta training,
dengan persentase 16,67
17
Tabel 5.6 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Pelatihan
18
Tabel. 5.7.Materi Training
No Materi Training Jumlah Persentase (%)
1 Pengujian Laboratorium 5 16,67%
2 Pemetaan Kebun 2 6,67%
3 Mutu Manajemen 3 10,00%
7 Klimatologi 2 6,67%
8 sistem Kerja QC 3 10,00%
9 Pengujian Alat Kimia 1 3,33%
10 Pengolahan Data Melalui Recording 2 6,67%
11 Input dan pengolahan Data Base 3 10,00%
Jumlah 30 100%
19
7. Variabel Reaksi dari Sistem Training
Reaksi dari sistem training merupakan bentuk respon bagaimana
karyawan menanggapi pelatihan.Tanggapan responden tehadap variable
reaksi dari sistem training menyatakan adalah cukup pada tingkat
tertinggi yaitu sebanyak 29 responden (96,67%), kemudian diikuti
dengan baik sebanyak 1 responden (3,33%), dan tidak ada responden
yang menyatakan buruk. Hal ini menunjukan bahwa reaksi dari training
layak atau nyaman untuk diikuti karyawan guna meningkatkan kinerja
masing – masing karyawan. Tanggapan Responden pada reaksi ini dapat
dilihat pada Tabel 5.9. berikut ini :
Tabel 5.9. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Reaksi
SistemTraining
Jumlah 30 100%
Sumber. Data Primer (2021)
8. Variabel Hasil Pembelajaran
Hasil Pembelajaran adalah suatu hal yang memiliki dampak
penting dalam training, hasil yang di dapat akan terlihat dalam hasil
pembelajaran. Hasil pembelajaran menyatakan cukup padatingkat
tertinggi yaitu sebanyak 24 orang (80,00%) dan diikuti baik sebanyak 6
orang (20,00%). Tanggapan responden terhadap hasil pembelajaran dapat
dilihat pada Tabel 5.10. berikut ini :
20
Tabel. 5.10. Tanggapan Responden Terhadap Hasil Pembelajaran
Jumlah 30 100%
Jumlah 30 100%
Sumber. Data Primer (2021)
10. Variabel Dampak Organisasi
Dampak organisasi ini dapat menjadi poin bagaimana karyawan
memiliki kemampuan untuk lebih aktif,tanggap dalam mngemban
tugasnya. Berdasarkan Tabel 5.12 dapat dilihat perolehan tertinggi adalah
cukup dengan jumlah responden 28 orang (93,33%), diikuti baik dengan
jumlah responden 2 orang (6,67%). Hal ini menunjukan cukupnya
21
pengalaman organisasi untuk mengembangkan perusahaan dalam
keaktifan karyawan. Berikut adalah tabel 5.11. :
Tabel 5.11. Tanggapan Responden Terhadap Dampak Organisasi
Jumlah 30 100%
Jumlah 30 100%
22
12. Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja yang ditunjukkan oleh karyawan
dalam melakukan pekerjaannya dengan memperhatikan kualitas dan
kuantitas produksinya sehingga mampu mencapai target/tujuan
perusahan. Tanggapan terhadap variable kinerja pada tabel 5.13
menyatakan adalah baik berada pada tingkat tertinggi dengan jumlah
responden 29 orang dengan persentase (96,67%), diikuti cukup 1 orang
dengan persentase (3,33%). Berdasarkan hasil ini staff dan karyawan
pada PPKS Marihat memiliki kinerja yang baik, jika dilihat dari kualitas,
kuantitas dan ketepatan waktu dalam bekerja.
Tabel.5.13. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja
No Skor Kategori Jumlah (orang) Persentase (%)
1 4-9 Buruk 0 0,00%
Jumlah 30 100%
23
Tabel 5.14 Hasil Regresi Linear Berganda
Variabel Koefisien t-Statistic Signifikansi
24
1. Konstanta sebesar 9.050 artinya jika X1,X2,X3,X4,X5 = 0 maka Y =
9.050
2. Koefisien (X1) Reaksi dari Sistem Training sebesar 0,925; artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan variabel (X1)
mengalami kenaikan sebesar 1%, maka kinerja karya karyawan (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar >100%. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan peningkatan antara Reaksi dari
sistem training dengan kinerja karyawan, dalam terlaksananya
training karyawan mengikuti dengan baik hingga mencapai kinerja
yang baik.
3. Koefisien (X2) Hasil Pembelajaran sebesar 0,195; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan variabel (X2) mengalami
kenaikan sebesar 1%, maka kinerja karya karyawan (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar 19,5%. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan peningkatan antara Hasil Pembelajaran
dengan kinerja karyawan. Semakin naik pengetahuan akan hasil
pembelajaran maka kinerja karyawan semakin baik.
4. Koefisien (X3) Perubahan Kebiasaan sebesar – 0,654; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan variabel (X3) mengalami
kenaikan sebesar 1%, maka kinerja karya karyawan (Y) akan
mengalami penurunan sebesar -65,4%. Koefisien bernilai negatif
artinya terjadi hubungan penurunan antara Hasil Pembelajaran
dengan kinerja karyawan, dalam terlaksananya training. Perubahan
kebiasaan dalam training belum dapat meningkatkan kinerja
karyawan dengan hasil yang diharapkan oleh perushaan.
5. Koefisien (X4) Dampak Organisasi sebesar 1.029 artinya; jika
variabel independen lain nilainya tetap dan variabel (X4) mengalami
kenaikan sebesar 1%, maka kinerja karya karyawan (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar >100%. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan peningkatan antara Dampak organisasi
25
dengan kinerja karyawan. Semakin naik tingkat kemauan karyawan
dalam berorganisasi maka semakin meningkat kinerja karyawannya.
6. Koefisien (X5) Return On Invesment sebesar – 0,557; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan variabel (X5) mengalami
kenaikan sebesar 1%, maka kinerja karya karyawan (Y) akan
mengalami penurunan sebesar -55,7%. Koefisien bernilai negatif
artinya terjadi hubungan penurunan antara Return On Invesment
dengan kinerja karyawan, dalam terlaksananya training. Return On
Investmen dalam training belum dapat meningkatkan kinerja
karyawan dengan hasil yang diharapkan oleh perushaan.
Untuk mengetahui nilai F tabel dan T tabel dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 5.15. Nilai F tabel dan T tabel dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 5.15 Nilai F tabel dan T tabel
F tabel DF1 (K) DF2 (n-v.bebas-1) F Tabel
5 30-5-1 = 24 2,621
T tabel probabilitas DF (n-v.bebas-v.terikat) T tabel
0,05 30-1-1 = 28 2,048
Sumber : Analisis Data Primer (2021)
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai F tabel adalah 2,621
berfungsi untuk menghitung nilai F tabel dan nilai F hitung, yang
artinya jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel, maka pengaruh
nyata antara variabel bebas secara bersama – sama dengan variabel
terikat. Nilai t tabel yaitu 2,048 yang dijadikan untuk
membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel, jika nilai t
hitung lebih besar daripada t tabel, maka ada pengaruh nyata antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
Berdasarkan Tabel 5.14 menunjukan nilai Adjusted R2 yang
diperoleh sebesar 0,228. Hal ini berarti 22,8% variasi perubahan
kinerja karyawan dipengaruhi oleh variasi Reaksi dari Sistem
26
Training, Hasil Pembelajaran, Perubahan Kebiasaan, Dampak
Organisasi, Return On Invesment.. sedangkan sisanya sebesar 77,2%
dipengaruhi oleh variabel lainnya di luar model penelitian ini
2. Uji F (Pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat)
Pengujian ini untuk mengetahui apakah seluruh variabel
bebas/independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
terikat/dependenyaitu pengaruh reaksi dari sistem training, hasil
pembelajaran, perubahan kebiasaan, dampak organisasi dan return on
investment secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan Tabel 5.14 diperoleh nilai F hitung sebesar 2.709 yang
lebih besar dari nilai F tabel sebesar 2.621. Dikarenakan nilai F hitung
lebih besar dari nilai F tabel atau (2.709 > 2.621, maka dapat
dinyatakan reaksi dari sistem training, hasil pembelajaran, perubahan
kebiasaan, dampak organisasi dan return on investment secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Uji t (Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat)
a. Pengujian pengaruh reaksi dari sistem training terhadap kinerja
karyawan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh variabel keteladanan
berpengaruh secara nyata terhadap kinerja karyawan PPKS Unit
Usaha Marihat, Sumatera Utara. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji
t, nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2.308 > 2.048. dengan
demikian dapat disumpulkan bahwa reaksi dari sistem training
berpengaruh posotif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sehingga reaksi dari sistem training menyebabkan kinerja
karyawan semakin baik.
b. Pengujian pengaruh hasil pembelajaran terhadap kinerja karyawan
Uji t terhadap variabel hasil pembelajaran menunjukan nilai t
hitung lebih kecil dari nilai t tabel yaitu 0,595 < 2,048 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan
antara hasil pembelajaran dan kinerja karyawan.
27
c. Pengujian pengaruh perubahaan kebiasaan terhadap kinerja
karyawan
Uji t terhadap variabel perubahan kebiasaan menunjukan nilai
t hitung lebih kecim dari t tabel yaitu -1,425 < 2,048 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan
antara perubahan kebiasaan dengan kinerja karyawan.
d. Pengujian pengaruh dampak organisasi terhadap kinerja karyawan
Uji t terhadap variabel dampak organisasi menunjukan nilai t
hitung lebih kecim dari t tabel yaitu 2.041 < 2.048 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan
antara dampak organisasi dengan kinerja karyawan.
e. Pengujian pengaruh return on investment terhadap kinerja
karyawan
Uji t terhadap variabel return on investment menunjukan nilai
t hitung lebih kecim dari t tabel yaitu -1,485 < 2,048 maka Ho
diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan
antara return on investment dengan kinerja karyawan.
28
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu;
1. Reaksi dari sistem training, hasil pembelajaran, perubahan kebiasaan,
dampak organisasi, return on investment secara bersama-sama
berpengaruh secara nyata terhadap kinerja karyawan PPKS Unit
Usaha Marihat. Sementara secara individu ada beberapa yang tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan yaitu; hasil pembelajaran,
perubahan kebiasaan, dampak organisasi, dan return on investment.
2. Sistem Training yang diterapkan yaitu mendekati kepada sistem
training Skill Training (Pelatihan Keahlian). Secara keseluruhan
model penelitian ini membangun kinerja karyawan melalui indikator –
indikator tertentu. Yang berfungsi untuk menggali dan menambah
keahlian karyawan dalam bekerja pada PPKS Unit Usaha Marihat.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
Mengembangkan penelitian dengan menambah variabel lain yang
dapat mempengaruhi kinerja karyawan panen.
2. Bagi Perusahaan
Kinerja karyawan pada PPKS Marihat sudah memiliki kinerja yang
baik, untuk menciptakan kinerja yang lebih memuaskan lagi
perusahaan perlu memperhatikan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pada sistem training agar dapat mempengaruhi penuh kinerja
karyawan. Begitu juga dari indikator diluar penelitian agar kinerja
karyawan semakin meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
29
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Wilson. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Erlangga.
Ilyas Y. 2001. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Jakarta: Pusat Kajian
Ekonomi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia
30