Manajemen Perpustakaan
Dosen Pengampu:
….
Disusun Oleh:
Analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan merupakan proses yang penting bagi
organisasi untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan karyawan, dan
mengembangkan program pelatihan yang sesuai. Proses analisis kebutuhan dapat membantu
organisasi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas karyawan mereka.
Berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan:
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan analisis kebutuhan Pendidikan
dan Pelatihan, yaitu manfaat langsung dan tidak langsung. Manfaat langsung adalah :
1
Muhidin, S. (2019). Analisis Kebutuhan Pelatihan Karyawan pada PT. XYZ, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 21(2), 128-135
Program Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan harus sesuai dengan standar
kompetensi untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja. Oleh karena itu untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas dan menitikberatkan pada unsur kepuasan kepada masyarakat umum
maupun industri maka setiap peyelenggaraan program Pendidikan dan Pelatihan perlu
melakukan analisis kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan yang dibutuhkan pelanggan.
Adanya pelatihan karyawan, baik menggunakan metode on the job training3 maupun off
the job training4 yang efektif dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan sikap. Dengan
adanya peningkatan tersebut diharapkan kegiatan pelatihan yang diikuti juga mampu
meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini didukung oleh pendapat Chusway yang menyatakan
bahwa hubungan pelatihan terhadap kinerja karyawan adalah sebagai berikut: “Pelatihan adalah
suatu proses terencana untuk mengubah sikap, pengetahuan atau tingkah laku keahlian melalui
pengalaman, untuk mencapai kinerja yang efektif dalam kegiatan atau sejumlah kegiatan”.5
Training Need Analysis (TNA), atau analisis kebutuhan pelatihan, adalah proses
sistematis untuk menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan. TNA
melibatkan mengidentifikasi kekurangan keterampilan dan pengetahuan karyawan, serta
memperkirakan kebutuhan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka.
Dalam melakukan TNA, seorang Training Need Analyst (TNA) berperan penting untuk
memastikan pelaksanaan TNA berjalan dengan baik.
Training Need Analyst (TNA) adalah tuga seorang ahli yang bertanggung jawab untuk
melakukan analisis kebutuhan pelatihan karyawan. TNA bertugas untuk mengidentifikasi
kekurangan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan karyawan, dan merancang program
pelatihan yang sesuai untuk meningkatkan kinerja mereka. Dengan adanya TNA, perusahaan
2
Provinsi Sumatera Barat Gov, ‘Pedoman Analisis Kebutuhan Pendidikan Dan Pelatihan’,
Sumbarprov.Go.Id, 2015, 2–27 <http://www.sumbarprov.go.id/images/1448880758-Pedoman Penyusunan
AKD.pdf>.
3
On the job training adalah pendekatan pelatihan yang diberikan ditempat kerja.
4
Off the job training yaitu pendekatan pelatihan di luar tempat kerja yang memberikan kesepatan pada
pegawai untuk keluar dari rutinitas pekerjaan dan berkonsentrasi dalam mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan
pekerjaan.
5
Benny Usman, ‘Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai
Media Lintas Indonesia Palembang’, Jurnal Media Wahana Ekonomika, 17.1 (2020), 18
<https://doi.org/10.31851/jmwe.v17i1.3971>.
dapat memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk bekerja dengan baik, sehingga meningkatkan kinerja individu dan tim secara keseluruhan.
Proses TNA juga melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti oleh TNA, seperti
mengumpulkan data, menganalisis kebutuhan pelatihan, merancang program pelatihan, dan
mengevaluasi hasil pelatihan. Langkah-langkah ini memerlukan pengetahuan tentang metodologi
dan teknik analisis, serta kemampuan untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data
dengan akurat. Selain itu, TNA juga perlu mampu berkomunikasi dengan baik dengan karyawan
dan manajemen perusahaan.6 Terdapat enam langkah sistematis untuk melakukan analisis
kebutuhan pelatihan atau TNA, antara lain:
Adanya penilaian kebutuhan akan membantu untuk mengetahui masalah dan tantangan
dimasa depan yang harus dihadapi oleh organisasi maupun perusahaan dengan pelaksanaan
pelatihan dan pengembangan terhadap karyawannya. Terdapat tiga sumber penting yang menjadi
pertimbangan dalam menganalisis TNA.
6
Setiawan, E. (2015). Analisis Kebutuhan Pelatihan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
anatara lain, tes keterampilan, penilaian kerja individu, kuesioner dan survey kepada
semua karyawan atau antar karyawan.7
Kesimpulan
BIBLIOGRAPHY
Khurotin, Nurul, Analisis Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di PT Beon
Intermedia Cabang Malang, Zahir Publishing, 2018
Provinsi Sumatera Barat Gov, ‘Pedoman Analisis Kebutuhan Pendidikan Dan Pelatihan’,
Sumbarprov.Go.Id, 2015, 2–27 <http://www.sumbarprov.go.id/images/1448880758-
Pedoman Penyusunan AKD.pdf>
Usman, Benny, ‘Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap
Kinerja Pegawai Media Lintas Indonesia Palembang’, Jurnal Media Wahana Ekonomika,
17.1 (2020), 18 <https://doi.org/10.31851/jmwe.v17i1.3971>
Muhidin, S. (2019). Analisis Kebutuhan Pelatihan Karyawan pada PT. XYZ, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 21(2), 128-135
7
Nurul Khurotin, Analisis Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di PT Beon Intermedia Cabang
Malang, Zahir Publishing, 2018.