Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KERJA DIKLAT TAHUN 2016

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan reformasi yang selama ini di dengungkan
di Indonesia, menghadapi permasalahan dan tantangan yang cukup berat di segala bidang
termasuk pembangunan Kesehatan tersebut perlu adanya dukungan tersedianya SDM
yang berkualitas dan profesional termasuk tenaga pelayanan kesehatan dalam manajemen
Rumah Sakit. Bagaimanapun pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap masyarakat
dengan baik dan semaksimal mungkin, namun tanpa adanya manajemen yang baik sama
halnya pekerjaan yang kita berikan tidak berarti apa- apa. Jadi pelayanan kesehatan dan
manajemen Rumah Sakit sangat erat kaitannya untuk dijadikan dokumen yang penting
dalam bidangkesehatan.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan Rumah Sakit TMC harus ada upaya
pembinaan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan latihan yang berjenjang,
bertingkat dan berkesinambungan,baik yan g dilaksanakan didalam maupun
diluar rumah sakit, guna dapat menopang tugas tugas pelayanan kesehatan yang
lebih baik pada Rumah Sakit TMC yang ditujukan kepada masyarakat (klien) yang
membutuhkan pelayanan kesehatan pada u m u m n y a .
Tim Pendidikan dan Pelatihan (TIM DIKLAT) mempunyai tugas pokok yaitu
"Melaksanakan, mengkoordinir kegiatan pendidikan dan pelatihan yang meliputi kegiatan
pendidikan dan pelatihan bagi pegawai rumah sakit baik diklat internal atau pun diklat
eksternal, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan memanfaatkan sumber daya
secara efektif dan efisien."
.
Diklat mempunyai arti penyelenggaraan proses belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan jabatan tertentu. Kebutuhan
diklat adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan atau pelaksana
pekerjaan tiap jenis jabatan atau unit organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam melaksanakan tugas yang efektif dan efisien (Dephutbun
dan ITTO,2000). Sedangkan menurut Lembaga Administrasi Negara kebutuhan diklat
adalah kekurangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap seorang pegawai sehingga kurang
mampu melaksanakan tugas, tanggung jawab, wewenang dan haknya dalam suatu satuan
organisasi. Dengan demikian kebutuhan diklat dapat diartikan sebagai kesenjangan
kemampuan pegawai yang terjadi karena adanya perbedaan antara kemampuan yang

diharapkan sebagai tuntutan pelaksanaan tugas dalam organisasi dan kemampuan yang
ada (Hermansyah dan Azhari, 2002).
Konsep dasar pemikiran kebutuhan diklat adalah adanya deskrepansi kemampuan kerja.
Sesuai dengan tingkatan dalam pengungkapan kebutuhan diklat maka deskrepansi dapat
terjadi pada seseorang pejabat/pelaksana pekerjaan terhadap tugas di dalam organisasi,
jabatan maupun terhadap tugas individu. Secara umum deskrepansi kemampuan kerja
diilustrasikan sebagai berikut: Diskrepansi kemampuan kerja dinyatakan perbedaan antara
kemampuan kerja seseorang pada saat kini dengan kemampuan kerja yang diinginkan atau
seharusnya yang umumnya juga di kenal kemampuan kerja standar/baku.
Diklat mempunyai arti penyelenggaraan proses belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan jabatan tertentu. Kebutuhan diklat
adalah jenis diklat yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan atau pelaksana pekerjaan
tiap jenis jabatan atau unit organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam melaksanakan tugas yang efektif dan efisien.
Selain itu, analisis kebutuhan diklat merupakan analisis yang dilaksanakan secara
sistimatis dan digunakan perancang diklat atau manajer SDM untuk memahami persoalan
kinerja sumberdaya manusia dan menentukan jenis kegiatan yg diperlukan dalam proses
pengembangan

SDM.

(eksternal,internal)

Dalam

menjadi

hal

ini

beberapa

kami

megelompokan

kelompompok

jenis

yaitu:jenis

kebutuhan

diklat

Medis,

diklat
diklat

Keperawatan, diklat SDM, dan diklat penunjang (laboratorium, radiologi, farmasi)


Tujuan Analisis Kebutuhan Diklat
Beberapa tujuan dilaksanakannya analisis kebutuhan diklat adalah :
a.

Untuk mendapatkan data akurat yang diperlukan dalam pembuatan Analisis

b.
c.
d.
e.
f.
g.

Kebutuhan Diklat.
Dasar Penyusunan program Diklat
Pedoman Organisasi dalam merancang bangun program Diklat
Masukan bagi Pimpinan organisasi dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut
Menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja pada organisasi.
Menghadapi kebijakan baru.
Menghadapi tugas-tugas baru.

Proses Analisis Kebutuhan Diklat

1. Merancang Analisis Kebutuhan Diklat dengan merumuskan masalah dan

tujuannya

melalui model-model analisis kebutuhan diklat.


Model tersebut sebagai berikut :
a. Model Internal. Kebutuhan diklat pada model ini dilihat dari dalam organisasi. Aktivitas
dimulai dengan analisis kesenjangan antara tingkah laku dan keberhasilan pegawai
dalam melaksanakan tugas, dibandingkan dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan.
b. Model Eksternal. Kebutuhan diklat pada model ini dilihat dari luar organisasi. Aktivitas
dimulai dengan melihat manfaat dari hasil didik bagi masyarakat atau organisasinya.
c. Model Gabungan. Model ini mengacu pada model sistem organisasi bahwa sesuatu
terjadi di dalam organisasi tidak dapat lepas dari apa yang terjadi di luar organisasi
(lingkungan eksternal mempengaruhi lingkungan internal)
2. Menyusun instrumen dengan pertanyaan tentang diklat, misalnya apa saja yang
dibutuhkan dan topik apa yang perlu dipelajari oleh peserta diklat. Data yang harus
didapat melalui instrumen ini adalah uraian tugas pokok, kompetensi kerja standar, dan
kompetensi kerja nyata dari masukan dari atasan (pimpinan), bawahan, teman sejawat,
3.

dst, serta tingkat kesulitan, kepentingan, keseringan dari pekerjaan.


Mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan teknik dan metode yang

tepat.
4. Menyusun laporan. Laporan analisis kebutuhan diklat berisi fokus kegiatan analisis
kebutuhan diklat, tujuan kegiatan, metoda serta peralatan yang digunakan, kerangka kerja,
tahapan kerja dan teknik analisis data, interprestasi dan formulasi kesimpulan serta saran
analisis kebutuhan diklat. Laporan ini digunakan untuk menetapkan jenis kegiatan diklat.
Laporan ini juga sebagai alat monitoring pelaksanaan kegiatan analisis kebutuhan diklat,
alat pengawasan dan pengendalian.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tesedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan professional termasuk tenaga
pelayanan kesehatan dalam manajemen Rumah Sakit
b. Tujuan khusus
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dalam melaksanakan tugas
yang efektif dan episien
2. Meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan jabatan tertentu
C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan diklat di Rumah Sakit Tasik Medika Citratama
adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan rancangan program kerja dan kegiatan diklat


b. Penyusunan rumusan kebijakan teknis pelaksanaan diklat
c. Pelaksanaan kegiatan penghimpunan bahan-bahan dan penyusunan konsep
rancangan program kerja dan surat tugas perjalanan dinas
d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
(Terlampir)
E. SASARAN
Dalam menentukan kegiatan program kerja bidang pendidikan dan pelatihan (diklat)
maka perlu disusun sasaran dalam pencapaian yang harus menjadi pedoman.
Sasaran diklat terdiri dari dua sasaran pokok:
1. Sasaran Program Kerja
Terwujudnya peningkatan kemampuan, keterampilan, dan profesionalisme karyawan
Rumah Sakit Tasik Medika Citratama dalam melaksanakan tugas.
a. Terwujudnya peningkatan motivasi personel Rumah Sakit Tasik Medika Citratama
b. Terwujudnya Kecerdasan/ pemahaman keilmuan sesuai perkembangan IPTEK
seperti tercantum dalam misi Rumah Sakit Tasik Medika Citratama)
c. Terwujudnya peningkatan kemempuan kesegaran jasmani, kepribadian yang
baik.
2. ESasaran Personal
Sasaran kearah personal bahwa semua karyawan Rumah Sakit Tasik Medika
Citratama harus ikut berperan serta dalam program diklat ini, termasuk didalamnya:
Staf Medis
Staf Keperawatan
Umum (Keuangan, teknik dan sarana umum, Alkes, Laundry, Tata Boga,

Kesehatan Lingkungan)
Penunjang medis ( laboratorium, Rekam Medis, Farmasi, Fisioterapi, Radiologi) E. JADWAL
PELAKSANAAN KEGIATAN
(terlampir)
F. PENCATATAN PELAPORAN EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi
pelaksanaan diklat dilakukan dengan maksud agar tujuan dari
diadakannya

pendidikan

dan

pelatihan

karyawan

bias

dicapai

dan

untuk

merefresh/menyegarkan kembali ilmu yang sudah didapat agar karyawan tidak lupa serta
mengaplikasikannya didunia kerja yang sesungguhnya. Pelaporan kerja diklat akan dibuat
ditukan kepada Direktur dan dievaluasi setiap tahun. Untuk pelaporan evaluasi kegiatan
bias dilihat dari daftar hadir, foto, materi yang disampaikan, bukti pre dan post test kalau
dilakukan. Pelaporan hasil diklat internal dubuat oleh tim diklat dan diserahkan ke Wadir
dan SDM. Sedangkan untuk rapat eksternal laporan dibuat oleh peserta pelatihan

diserahkan ke tim diklat kalau memungkinkan diadakan presentasi hasil diklat kemudian
diteruskan ke Direksi.

Tasikmalaya, September 2015


Dibuat oleh,

Ai Diana Puspawati, Skep, Ners

Anda mungkin juga menyukai