IV.

HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

I. Budidaya Kopi
1. Pemancangan Lahan Kopi
Pemacangan dilakukan dikebun raya samosir. Pemancangan
bertujuan untuk mengatur jarak tanam antar tanaman. Yang memudahkan
untuk perawatan dan pasca panen. Jarak yang dipakai adalah 2mx2m, dan
untuk luas lahan tersebut 2Ha. Untuk pembuatan pancang ini, dilakukan
terlebih dahalu pembersihan lahan dari tanaman-tanaman pengganggu, agar
mempermudah mengukur jarak pemcangan. Pemancangan dilakukan oleh
petani kebun Raya Samosir. Dan dari dinas pertanian melakukan monitoring
pemcangan lahan tersebuut.

Gambar 4.1 Pemancangan Lahan Kopi

2. Pembuatan Lubang Tanam Kopi
Setelah pembuatan pancang, lalu dilakukan pembuatan lubang
tanam di kebun raya Samosir. Pembuatan lubang tanam ini dilakukan
dengan manual menggunakan cangkul, dikarenakan alat yang kurang
memadai dan rusak. Untuk ukuran lubang tanam tersebut adalah
60cmx60cm dengan kedalaman 60 cm juga.

1
 Gambar 4.2 pembuatan lubang tanam
3. Roasting Biji kopi
Roasting biji kopi ini dilakukan di BLK. Ini adalah salah satu
kegiatan yang boleh kami ikuti karena salah satu café coffee bekerjasama
dengan Dinas Pertanian. Dalam roasting biji kopi ini, roasting kopi adalah
proses mengeluarkan air dari dalam kopi, mengeringkan dan
mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya, memberikan aroma pada
kopi. Ada bebrapa tahapan yang harus diperhatikan dalam proses roasting,
yaitu :
1. Memastikan green bean kopi yang akan dirosting berada pada tingkat
kadar air 11% dan setelah diproses rosting, kadar air tersisa menjadi 4%
2.Kenali karakter kopi yang akan dirosting dan rancang atau tentukan rasa
terbaikk kopi yang bisa dihasilkan oleh green been tersebut.
3.Buang rasa-rasa yang dianggap menganggu pada kopi
4.Green been atau biji kopi mentah dimasukkan ke dalam mesi roasting
5.Lakukan pemanggangan green been sampai kopi berubah warna secara
bertahap, dari hijau menjadi kuning, lalu kuning kecoklatan, terus coklat
muda, coklat tua.
6.Lakukan roasting dengan menggunakan 3 tipe dasr roasting yang
bergantung pada warna biji kopi, suhu roasting dan waktu selama roasting.

2
 Gambar 4.3 Roasting biji kopi gambar 4.4 Pemanggaan green been
Tingkatan roasting paling umum dijadikan patokan. Ada beberapa
tingkatan dalam memanggang yaitu, coklat muda, medium roast, dark
roast.

4. Monitoring Lubang Tanam Kopi

Monitoring lubang tanam ini dilakukan diberbagai desa di Samosir.

Hal ini dilakukan untuk melihat kesiapan masyarakat dalam menerima
bantuan bibit kopi. Dan melihat apakah pembuatan lubang tanam sudah
sesuai dengan ketentuan ukuran. Membantu masyarakat sekitar dalam
pengambilan titik koordinat untuk pemetaan lahan kopi untuk bantuan.

Gambar 4.5 survey di Desa Aek Sipitu Dai

3
 Gambar 4.6 Survey di Desa Pardomuan Nauli

Kegiatan monitoring ini dilakukan di dua Desa tetapi memiliki titik-

titik sesuai dengan kelompok tani yang ada di Desa tersebut.

5. Pembinaan Ke Petani Desa

Pembinaa ini dilakukan untuk melihat apa saja keluhan dan

kebutuhan oleh petani kopi di Desa Hatoguan Palipi. Dan disini
kami juga melakukan wawancara mengenai perkembangan kopi.
Dan menurut hasil wawancara kami, masih banyak kendala yang
dialami petani. Yaitu, kurangnya ekspor mereka, pemasaram yang
semakin menurun, dan hama yang menganggu.

Gambar 4.7 Bibit Kopi di Desa Hatomoguan, Palipi

4
6. Kunjungan ke Komoditas Coffe Shop

Kunjungan ini dilakukan di Coffee Shop yaitu SYNERGY. Jenis

kopi yang dipakai di café ini adalah Robusta, yang ditanam langsung
disamosir dan diolah disamosir juga. Kegiatan ini menambah pengetahuan
dalam hal pembukaan Coffe Shop serta menu apa saja yang paling diminati
masyarakat Samosir.

Gambar 4.8 Coffee Shop Synergy

Gambar 4.9 Biji Kopi Robusta

Gambar 4.10 Menu yang tersedia di Coffee Shop Synergy

5
 Gambar 4.11 Alat Penggilingan Kopi menjadi Bubuk
II. Kelapa Genjah
1. Sosialisasi Pembuatan Lubang Tanam

Kelapa Panda Wangi, untuk pertama kalinya di tanam disamosir.

Melalui Pemerintah yang meberikan bantuan kepada 270 KK disamosir, dan
seiap 1 KK mendapat 4 batang Bibit Kelapa Pandan Wangi. Dan sebelum
diberikan bantuan tersebut, dilakukan penyampaian materi tentang kelapa
pandan wangi. Agar masyarakat mengetahuin keunggulan dan cara tanam
kelapa pandan wangi tersebut. Dan dapat menghasilkan produksi yang baik
jika pertanamannya sesuai dengan yang dijelaskan. Sosialisasi ini dilakukan
diberbagai Kantor Kepala Desa yang ada di Samosir. Dan sosialisasi ini
memakan waktu dua minggu. Dalam hal ini penyampaian materi dilkaukan
oleh saya.

Gambar 4.12 Penyampain Materi di Desa Situngkir

6
 Gambar 4.13 Penyampaian Materi di Desa Nainggolan

2. Survey Lubang Tanam

Setelah dilakukan sosialisai materi tentang pembuatan lubang tanam

kelapa genjah, masyarakat diminta membuat lubang tanam dengan ukuran
60cmx60cm atau 100cmx100cm dengan kedalaman 15 cm. pembuatan
lubang tanam harus segera dilakukansebelum benih datang, persiapan
lubang tanam sebulan sebelum bibit datang, dikarenakan setelah pembuatan
lubang tanam diberikan pupuk, agar tanah dan pupuk dapat menyatu dan
membentuh pH yang dibutuhkan oleh bibit kelapa pandan wangi.

Gambar 4.14 Monitoring di Desa Marlumba

7
 Gambar 4.15 Monitoring di Desa Simanindo

3. Distribusi Bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi

Distribusi ini dilakukan setelah pembuatan lubang tanam dan
monitoring lubang tanam. Pengantaran benih ini dilakukan kesemua Desa
Yang mendapat bantuan tersebut. Dalam hal ini ikut serta, untuk membantu
para pemberi bantuan dalam penyampian distrubusi kepada masyarakat.
Seperti pengambilan dokumentasi, menyerahkan bantuan langsung kepada
masyarakat.

Gambar 4. 16 Distribusi Bibit di Desa Marlumba

8
 Gambar 4.17 Distribusi Bibit di Desa Cinta Dame

Gambar 4.18 Distribusi di Desa Ambarita

III. Distribusi Aren Genjah
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, memberikan bantuan
bibit aren genjah ke 3 desa yang ada di Samosir. Dibagikan ke kelompok
tani yang ada di Desa tersebut. Ikut serta melakukan distribusi bibit aren
genjah kedua desa, serta membantu masyarakat dalam proses pengangkatan
muatan.

9
Gambar 4.19 Distribusi Aren Genjah Di Kecamatan Onan Runggu
Desa Pakpahan

Gambar 4.20 Distribusi Aren Genjah Di Kecamatan Onang

Runggu Desa Pakpahan

10
IV. Distribusi Sereh Wangi

Distribusi sereh wangi dilakukan di Desa Ronggur Nihuta.

Pemebrian bibit sereh wangi di berikan oleh Pemerintah Dinas Perkebunan
Provinsi Sumatera Utara kepada kelompok tani yang ada didesa tersebut.
Sereh wangi yang dibudiyakan di Samosir dan digunakan menjadi obat
tradisional, kegiatan yang dilakukan penanaman perdana serta menambah
pengetahuan tentang pertanaman sereh wangi.

Gambar 4.21 Distribusi Sereh Wangi di Kecamatan Ronggur Nihuta

Gambar 4.22 Distribusi Sereh Wangi di Kec Ronggur Nihuta Desa

Salaon Tonga

11
V. Rapat Dikantor Bupati

Ikut serta dalam rapat mengenai koordinasi dan kunjungan lapangan

terkait lokasi Creative Hub di kabupaten Samosir dan rapat kedua mengenai
pembahasan pembangunan Kebun Induk Kopi di Kebun Raya Samosir. Hal
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan atau pengalaman dalam
berkontribusi dalam rapat.

Gambar 4.23 Rapat Dikantor Bupati

VI. Rapat Di Polres Samosir

Rapat ini mengenai persiapan untuk penyerahan bantuan bibit kopi

di Desa Tanjungan Kecamatan Simanindo. Bantuan ini diberikan Oleh
Polres Samosir dalam rangka Ketahanan Pangan dan Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat oleh Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Polisi
Drs. Martuani Sormin, M.Si. kegiatan yang dilakukan adalah mengikuti
penyeraha bibit kepada para kelompok tani. Dan melakukan persiapan
untuk penyerahan bibit seperti menyiapakan baliho yang akan digunakan.

12
 Gambar 4.24 Rapat di Aula Polres Samosir

VII. Penyerah Bantuan Bibit Dari Kapolres

Penyerahan bibit langsung diikutioleh Polres Samosir di Desa

Tanjungan Kecamatan Simanindo. Kegiatan yang dilakukan adalah
menjadi pengambilan sesi dokumentasi, serta membantu masyarakat
dalam menyediakan keperluan dalam kegitan tersebut. Dan juga
melakukan penanaman perdana bibit kopi.

Gambar 4.25 Penyerahan Bibit Kopi Kepada Petani

13
Gambar 4.26 Penanaman Bibit Kopi

Gambar 4.27 Foto bersama dengN Bpk. Kapolres Samosir

14