Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK TANI

BALEBAT IV
Sekretariat : Dusun Desa RT. 04 RW. 10, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing
Kabupaten Ciamis 46271

Nomor : 01/KLP-BL/IV/2022 Kepada


Lampiran : - Yth. Dinas Perkebunan
Perihal : Pengembangan Produksi Provinsi Jawa Barat
Kopi di

TEMPAT

Dipermaklumkan dengan hormat bahwa dalam rangka upaya


pemecahan Permasalahan yang ditemukan di kelompok kami dalam upaya
pengembangan produksi Kopi adalah semakin berkurangnya populasi Kopi
karena ketidak tersediaan benih Kopi yang bermutu baik/unggul hal ini akan
mengakibatkan menurunya produksi Kopi.

Sehubungan hal tersebut, dengan in kami memberanikan diri


mengajukan proposal permohonan bantuan sarana pengembangan produksi
kelapa berupa benihunggul, pupuk kandang, pupuk NPK, insektisida dan
hand sprayer dengan rincian kebutuhan sebagaimana proposal terlampir.

Demikian mohon maklum, atas dikabulkannya permohonan ini kami


ucapkan terima kasih.

Ciamis, 17 Oktober 2022


KEPALA DESA DEWASARI KETUA KELOMPOK TANI
BALEBAT IV

NINDING BADRUL MUNIR HIDAYAT

Mengetahui,
CAMAT CIJEUNGJING

IYUS SUNARDI, S.AP.


NIP. 19690502 199503 1 002
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan keha dirt Alloh SWT atas Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga pada kesempatan in kami dapat menyelesaikan sebuah
Proposal Permohonan bantuan pengembangan produksi Kopi.

Kami menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna, namun
semoga dengan tersusunnya Proposal in dapat di jadikan sebagai bahan
pertimbangan di dalam penentuan kebijakan selanjutnya.

Ciamis, 17 Oktober 2022


KETUA KELOMPOK TANI
BALEBAT IV

HIDAYAT
KELOMPOK TANI BALEBAT IV DUSUN DESA
DESA DEWASARI KECAMATAN CIJEUNGJING
KABUPATEN CIAMIS

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tanaman perkebunan merupakan salah satu komoditas yang bisa


diandalkan sebagai sentra bisnis yang menggiurkan. Terlebih produk produk
tanaman perkebunan cukup ramai permintaannya, baik di pasar dalam negeri
maupun luar negeri. Selain itu harga jual yang tinggi juga, membuat
komoditas tanaman perkebunan sebagai salah satu penyumbang
devisa negara.

Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki


nilai ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan yang lainnya
dan berperan penting sebagai sumber devisa Negara. Kopi tidak hanya
berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber
penghasilan bagi bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di
Indonesia.

Pemerintah baik pusat maupun daerah, asosiasi komoditi (AEKI),


peneliti dan pelaku bisnis kopi mulai petani pekebun, pedagang hingga
eksportir dituntut untuk menggalang berbagai upaya guna memperbaiki mutu
produksi kopi Indonesia. Keberhasilan perbaikan mutu kopi Indonesia tidak
hanya memperbaiki citra kopi Indonesia, tetapi juga ikut
membantu perbaikan harga kopi di tingkat petani dan harga kopi dunia,
sekaligus dapat membangkitkan kembali peran kopi bagi perekonomian
Indonesia. Namun sebaliknya jika upaya perbaikan mutu gagal maka akan
berdampak negatif bagi perkopian nasional. Ekspor Kopi Indonesia akan
turun, harga kopi di tingkat petani merosot dan pendapatan petani Kopi juga
menurun. Dampak yang lebih buruk lagi, Indonesia dikategorikan sebagai
negara yang gagal memenuhi kometmen dan akan kehilangan pasar kopi
internasional. Jika hal ini sampai terjadi, maka dampaknya sangat las
terutama di sentra-sentra produksi kopi yang menyangkut lapangan kerja,
pendapatan petani, perekonomian daerah dan devisa negara.

Hampir 70% produksi kopi Indonesia dipasarkan ke berbagai negara dan


hanya sekitar 30% yang digunakan untuk konsumsi domestik. Kondisi in
menggambarkan bahwa kopi Indonesia sangat tergantung pada pasar ekspor.
Akhir-akhir ini muncul permasalahan karena lebih dari 65% ekspor kopi
Indonesia adalah Grade IV ke atas dan tergolong kopi mutu rendah yang
terkena larangan ekspor. Rendahnya mutu produksi kopi terutama
disebabkan oleh pengelolaan kebun, panen dan penanganan pasca panen yang
kurang memadai karena hampir seluruhnya kopi diproduksi oleh perkebunan
rakyat. Disamping itu, pasar kopi mash menyerap seluruh produk kopi dan
belum memberikan insentif harga yang memadai untuk kopi bermutu baik.
Budidaya kopi sebenarnya sudah dilakukan oleh petani sejak jaman
penjajahan, tetapi pengelolaannya mash tetap tradisional. Kesalahan yang
paling fatal yang umum dilakukan petani adalah pada fase pemetikan dan
penanganan pasca panen, sehingga menghasilkan kopi mutu rendah.
dihampir semua sentra produksi kopi, petani memetik buah kopi sebelum usia
panen (petik hijau) dengan berbagai alasan seperti desakan kebutuhan hidup
dan rawan pencurian.

Kemudian saat penanganan pasca panen, penjemuran kopi umumnya


dilakukan ditepi jalan atau tempat-tempat yang sanitasinya tidak memadai,
sehingga terkontaminasi berbagai kotoran. Disamping it, penjemuran yang
dilakukan tidak dapat mencapai kadar air maksimum yang diizinkan yaitu
12,5%, sehingga biji kopi sering berjamur. Lebih lanjut, alat pengupas kopi
yang digunakan umumnya tidak memenuhi standar, sehingga biji Kopi yang
dihasilkan banyak yang pecah. Disamping itu, cara dan tempat untuk
menyimpan hal yang tidak memadai menyebabkan meningkatnya kadar
kotoran dan kadar air. Akibatnya mutu biji kopi yang dihasilkan petani paling
banter grade IV. Penanganan pasca panen tersebut sulit diperbaiki karena
tidak ada insentif harga, kopi bermutu baik dihargai hampir sama dengan kopi
bermutu rendah. Petani merasa lebih untung menghasilkan kopi dengan mutu
seadanya tapa harus mengorbankan waktu dan biaya untuk memperbaiki
mutu kopi yang mereka hasilkan. Jadi selama ada pasar yang dapat menyerap
produksi mutu rendah, maka sulit diharapkan petani memperbaiki mutu
kopinya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perbaikan mutu kopi
membutuhkan kerja keras terutama untuk mensosialisasikannya kepada
jutaan petani kopi Indonesia dan tugas ini merupakan taruhan masa depan
perkopian Indonesia. Apabila hal ini tidak ditangan secara tepat maka ekspor
kopi Indonesia akan turun dan pasar kopi domestik akan kelebihan
penawaran yang pada gilirannya akan menurunkan harga kopi.

Kelompok Tani Balebat IV merupakan Kelompok Tani yang ada di Desa


Dewasari, Kecamatan Cijeungjing yang melihat, dan merasakan kondisi
tersebut. Seiring dengan lahan yang potensial untuk kopi, dan yang ada perlu
adanya peremajaan. Namun dengan keterbatasan modal dan swadaya yang
ada, keinginan tersebut sampai saat ini belum bisa terlaksana sesuai harapan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Pengembangan kopi di Kelompok Tani Balebat IV Desa Dewasari


Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Camis, Provinsi Jawa Barat adalah sebagai
berikut:
 Meningkatkan kualitas produk kopi sehingga harga jual tinggi.
 Memenuhi permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri.
 Meningkatkan kesempatan kerja / kesempatan berusaha.
 Meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya petani kopi.
 Mendorong pemberdayaan, memperkuat kelembagaan petani kopi dalam
mengembangkan agribisnis dalam pembagunan.

1.3 Permasalahan

1. Masih rendahnya mutu kopi biji akibat penanganan pasca panen yang
kurang tepat.
2. Hasil olahan oleh masyarakat tradisional tertinggal dan terdesak oleh
produk olahan modern.

1.4 Potensi pengembangan Kopi

Potensi yang sangat bear tersebut bukannya tapa tantangan, karena


banyak permasalahan yang harus diatasi. Untuk meningkatkan produktifitas,
perlu adanya sinergisitas seluruh potensi sumber daya tanaman kopi dalam
rangka meningkatkan daya saing usaha. Pengembangan komoditi kopi Arabika
masih bisa dengan perluasan lahan, untuk kopi Robusta perlu intensifkasi,
peningkatan kemampuan sumber daya. Sebagai salah satu penghasil kopi
terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam, Indonesia memiliki
potensi dalam perdagangan kopi dunia.

Indonesia juga memiliki kopi specialry dari berbagai wilayah seperti Aceh
dengan kopi Gayonya, Sumatera Utara dengan Mandailingnya dan Lintongnya,
Sulawesi dengan kopi Torajanya, Jawa dengan Java Arabicanya, Nusa
Tenggara Timur dengan kopi Bajawanya, Papa dengan Baliemnya, Jawa Barat
dengan kopi Preangernya, termasuk kopi Luwak serta kopi lainnya yang
semuanya memiliki harga premium dan pasar tersendiri untuk dijadikan
komoditi unggulan.
1.5 Prioritas Kegiatan

Prioritas kegiatan yang diusulkan dalam pengembangan kopi adalah:


 Peningkatan produktivitas dan nilai tambah produksi kopi dan kopi
yang dapat dilakukan melalui pengembangan kelembagaan peningkatan
produksi kopi rakyat dan pengembangan kegiatan industri kopi mini.
 Peningkatan pemasaran hasil-hasil produksi (kopi pasir dan hasil-hasil
sampingannya) melalui pengembangan kelembagaan pemasaran, sistem
informasi dan jaringan kerja pemasaran dengan dunia usaha, dan
dlikungan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
 Pemanfaatan hasil-hasil pembangunan sektoral, pembangunan daerah,
dan program-program khusus pemberdayaani ekonomi masyarakat yang
telah ada secara optimal dalam rangka mendukung efisiensi dan
efektivitas pengembangan kopi rakyat.

1.6 Rencana Usaha Kebutuhan Kelompok

Adapun rencana yang diusulkan dalam Pengembangan Kopi di


Kelompok Tani Balebat IV Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing sebagai
berikut:
Rencana Usaha Kebutuhan Kelompok (RUKK)

NO Jenis Kebutuhan Sarana Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga


1 Bibit Kopi 15.000 4.000 60.000.000
2 Pupuk Kandang/Organik 15.000 1.000 15.000.000
3 Pupuk NPK 7.500 2.300 17.250.000
4 Pestisida 20 Liter 60.000 1.200.000
5 Hand Sprayer 2 Buah 450.000 900.000
JUMLAH 94.350.000
PENUTUP

Kegiatan Pengembangan Kopi dalam rangka peningkatan produksi


produktivitas dan mutu produk tanaman Kopi Kami usulkan sebagai upaya
keberlanjutan dan mempertahankan produksi Kopi.

Proposal ini sesuai dengan Keinginan dan kebutuhan kelompok dalam


upaya mempertahankan keberlanjutan produksi, produktivitas dan mutu
produk Kopi dan seluruh turunan produksi Kopi di Kabupaten Ciamis.
Semoga Bantuan yang akan diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Ciamis, 17 Oktober 2022


KETUA KELOMPOK TANI
BALEBAT IV

HIDAYAT
KELOMPOK TANI
BALEBAT IV
Sekretariat : Dusun Desa RT. 04 RW. 10, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing
Kabupaten Ciamis 46271

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : HIDAYAT
Jabatan : Ketua Kelompok Tani Balebat IV
Alamat : Dusun Desa RT. 04 RW. 10, Desa Dewasari, Kecamatan
Cijeungjing, Kabupaten Ciamis

Atas nama Pengurus dan anggota kelompok/Gapoktan menyatakan


dengan sebenarnya bahwa saya bertanggung jawab mutlak atas permohonan
bantuan Pengembangan Produksi Kopi, pupuk kandang, pupuk NPK,
Pestisida, Sprayer dan akan memanfaatkan atau memelihara pertumbuhan
pohon kelapa tersebut secara profesional.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarya dan untuk


menjadi bahanpertimbangan sebagaimana mestinya.

Ciamis, 17 Oktober 2022


KETUA KELOMPOK TANI
BALEBAT IV

HIDAYAT
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SUSUNAN PENGURUS
KELOMPOK TANI BALEBAT IV

PELINDUNG : KEPALA DESA DEWASARI


PENASIHAT : KASI KESEJAHTERAAN
PEMBINA : PPL WILAYAH BINA DESA DEWASARI
KETUA : HIDAYAT
SEKRETARIS : ASEP DINAR
BENDAHARA : ACENG WAHID
ANGGOTA :
- SOBIRIN
- MAMAN
- AJAT
- DAYAT
- AHMAD

KETUA KELOMPOK TANI


BALEBAT IV

HIDAYAT
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Usulan : PERMOHONAN BANTUAN


PENGEMBANGAN PRODUKSI KOPI
2. Contact Person yang ditunjuk :
Nama : HIDAYAT
Jabatan : Ketua Kelompok Tani Balebat IV
Alamat : Dusun Desa RT. 04 RW. 10, Desa
Dewasari, Kec. Cijeungjing Kab. Ciamis

Nomor Telepon : 087718606504

Ciamis, 17 Oktober 2022


KEPALA DESA DEWASARI KETUA KELOMPOK TANI
BALEBAT IV

NINDING BADRUL MUNIR HIDAYAT

Koordinator Penyuluh
BPP Kec. Cijeungjing

DEDE KOHARA SASMITA, SP


NIP. 19680912 99803 1 005
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK TANI
BALEBAT IV

N
NAMA JENIS KELAMIN ALAMAT KETERANGAN
O
1 HIDAYAT Laki-laki Dusun Desa
2 ASEP DINAR Laki-laki Dusun Desa
3 ACENG WAHID Laki-laki Dusun Desa
4 DAYAT Laki-laki Dusun Desa
5 ENDUN Laki-laki Dusun Desa
6 SOBIRIN Laki-laki Dusun Desa
7 SURYAMAN Laki-laki Dusun Desa
8 SOBAR Laki-laki Dusun Desa
9 MAMAN Laki-laki Dusun Desa
10 HERMAN S Laki-laki Dusun Desa
11 MUHLIS S Laki-laki Dusun Desa
12 RONIAH Laki-laki Dusun Desa
13 ENGKOS Laki-laki Dusun Desa
14 AHMAD Laki-laki Dusun Desa
15 MEMED Laki-laki Dusun Desa
16 SUHERMAN Laki-laki Dusun Desa
17 AJAT S Laki-laki Dusun Desa
18 JIHAD Laki-laki Dusun Desa
19 JAJANG FH Laki-laki Dusun Desa
20 IKIN SODIKIN Laki-laki Dusun Desa
21 MAMAT Laki-laki Dusun Desa
22 NANA Laki-laki Dusun Desa
23 DEDI SUPRIADI Laki-laki Dusun Desa
24 CECENG LUKMAN Laki-laki Dusun Desa
25 IJAN P Laki-laki Dusun Desa
26 IJUM Laki-laki Dusun Desa
27 UNED JUNAEDI Laki-laki Dusun Desa
28 IIN KURNIA Laki-laki Dusun Desa
29 IING DJUDIN Laki-laki Dusun Desa
30 IDING SARDI Laki-laki Dusun Desa
31 PATONI Laki-laki Dusun Desa
32 ENJEN JAENUDIN Laki-laki Dusun Desa
33 ERO JUHRO Laki-laki Dusun Desa
34 WENDI RUHENDI Laki-laki Dusun Desa
35 USUP TOHIDIN Laki-laki Dusun Desa

Anda mungkin juga menyukai