Anda di halaman 1dari 63

YAYASAN NURUL FALAH MUARA

MUARA SANDING-GARUT
SK. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
NOMOR AHU-0004196.AH.01.04.Tahun 2020
Alamat : Kp. Muara RT 001 RW 010 Desa Muarasanding Kecamatan Garut Kota – Garut Kode POS 44112

Nomor: 01/YNURFA/Grt/X/2021 Garut , 13 Oktober 2021 M


Lamp. : 1 (satu) Berkas
Perihal : PERMOHONAN BANTUAN PENDAYAGUNAAN ZIS

Kepada
Yth. Bapak Pimpinan BAZNAS Republik Indonesia
c.q. Bidang Pendayagunaan BAZNAS RI
Di
Jakarta

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Salam dan do’a kami haturkan kepada Bapak Pimpinan beserta seluruh jajaran staff
BAZNAS Republik Indonesia, semoga dalam lindungan rahman-rahimNya serta penuh
keberkahan rabbul Izzaty. Amien.
Berkenaan dengan ikhtiyar mewujudkan kemandirian pondok pesantren, kami
bermaksud mengajukan Permohonan Bantuan Pendayagunaan Dana Zakat, Infaq dan
Shadaqah melalui Program Peningkatan Kualitas Produksi dan Distribusi Kopi Berbasis
Ekonomi Produktif.
Sehubungan hal diatas, kami memohon kepada Bapak Pimpinan BAZNAS RI berkenan
memberikan bantuan program diatas. Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan
Proposal Peningkatan Kualitas Produksi dan Distribusi Kopi Berbasis Potensi Ekonomi
Produktif.
Demikian permohonan ini disampaikan, atas perkenan dan bantuan Bapak kami
haturkan terima kasih. Jazakumullohu ahsanal jaza’.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

PELAKSANA PROGRAM
PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KOPI
BERBASIS POTENSI EKONOMI PRODUKTIF

Zamzam Nurzaman Izan Nurzaman


Ketua Sekretaris
“Menjadikan Lembaga yang Bermanfaat dalam
Menyejahterakan Umat”

PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI


DAN DISTRIBUSI KOPI BERBASIS POTENSI
EKONOMI PRODUKTIF
Yayasan Nurul Falah Muara
Kp. Muara RT 001 RW 010 Kelurahan Muarasanding Kecamatan Garut Kota-Garut
Kode POS 44112
SISTEMATIKA
1. Profile Yayasan Nurul Falah Muara
2. Latar Belakang
3. Maksud dan Tujuan
4. Ruang Lingkup Program
5. Deskripsi Kegiatan
6. Prospek Komoditas
7. Aspek Produksi
8. Aspek Distribusi
9. Aspek Pembiayaan
10. Team dan Jadwal Pelaksanaan
11. Penutup
12. Lampiran Lampiran :
a. Estimasi Rincian Anggaran Program
b. Dokumentasi
PROFILE YAYASAN NURUL FALAH MUARA
 Yayasan Nurul Falah Muara berada di Kampung Muara, RT/RW 001/010,
Kelurahan Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut.
Yayasan berperan aktif dalam dunia pendidikan baik formal ataupun non
formal dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dalam
berbangsa dan bernegara.

 Yayasan Nurul Falah Muara ini didirikan sebagai upaya payung legalitas
hukum. Adapun lembaga yang sudah berjalan sampai saat ini pertama
Pondok Pesantren, kedua Majlis Ta’lim, ketiga Madrasah Diniyah
Takmiliyah dan Raudhatul Athfal.

 Disisi lain yayasan juga berupaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi


masyarakat dengan mengajak masyarakat yang produktif untuk
berusaha dalam proses prduksi dan distribusi kopi.
LATAR BELAKANG
 Kopi di Indonesia bermula pada tahun 1696. Pada saat itu, Belanda atas nama VOC (Vereenigde Oostindische
Compagnie) mendarat di Jawa membawa kopi dari Malabar, India. Kopi yang pertama kali dibawa itu merupakan jenis arabika.
Belanda berusaha membudidayakan tanaman kopi tersebut di Batavia, tapi gagal karena gempa dan banjir. Mereka tidak
menyerah dan mendatangkan kembali bibit-bibit baru. Perkembangan budidaya yang cepat membuat Belanda membuka ladang-
ladang baru di Sumatera, Sulawesi, Bali, Timor, dan pulau-pulau lainnya di Hindia Belanda yang saat ini dikenal sebagai
Indonesia. Pada tahun 1700-an, kopi menjadi komoditas andalan VOC. Penjualan biji kopi dari Hindia Belanda (Indonesia)
meledak hingga melebihi ekspor dari Mocha, Yaman ke beberapa negara di Eropa. Belanda pun memonopoli pasar kopi dunia pada
waktu itu.
 Seiring berkembangnya zaman, budaya minum kopi pun berkembang. Setidaknya ada tiga gelombang yang menunjukkan jenis-
jenis minuman kopi yang populer di dunia. Pada sebuah artikel di Wrecking Ball Coffee Roasters tahun 2002, Trish Rothgeb
mendefinisikan ada tiga pergerakan dalam dunia kopi. Ia menyebutnya dengan istilah gelombang atau waves.
 Gelombang pertama dikenal dengan sebutan First Wave Coffee. Berawal di tahun 1800-an di mana kopi disiapkan untuk harga
yang terjangkau dan mudah disajikan. Era ini memusatkan pada inovasi kemasan dan kepraktisan penyajian, yaitu kopi instan.
Kopi instan sangat mudah diterima masyarakat karena tak memerlukan alat yang ribet. Bahkan digunakan pula oleh para tentara
pada Perang Dunia Pertama tahun 1917 sebagai minuman sehari-hari.
 Munculnya gelombang kedua atau dikenal dengan Second Wave Coffee ini dikarenakan kopi instan dianggap buruk. Para peminum
kopi menginginkan kopi yang nikmat serta pengetahuan tentang apa yang mereka minum itu. Boleh dibilang, gelombang ini
merupakan kritik terhadap kopi instan pada gelombang pertama. Era ini bermula tahun 1960-an dan kemudian mulai dikenal
istilah-istilah dan sajian-sajian minuman kopi yang baru. Hal ini seiring dengan mulai bermunculan coffee shop yang menawarkan
minuman kopi dengan gaya baru, yaitu espresso, latte, cappucino, frapucino, dan lain-lain. Orang-orang yang semula menikmati
kopi secara instan di rumah maupun di kantor mulai berpindah ke coffee shop. Di coffee shop, orang-orang tak hanya datang untuk
menikmati kopinya saja. Melainkan juga untuk mengobrol bersama teman terdekat atau membahas masalah pekerjaan.
 Istilah Third Wave Coffee muncul pada awal tahun 2000-an. Kemunculannya bersamaan dengan munculnya istilah First
Wave dan Second Wave dalam pemetaan budaya minum kopi masyarakat dunia. Gelombang ketiga atau Third Wave Coffee ini
ditandai dengan mulai tertariknya para peminum kopi terhadap perjalanan kopi sejak dipanen hingga tersaji menjadi sebuah
minuman. Orang-orang mulai merasa bahwa secangkir kopi memiliki cultural experience yang panjang dan sarat makna.
Perjalanan tersebut meliputi di mana asalnya ditanam, proses pengolahan biji, serta cara penyajiannya menjadi sebuah minuman.
 Dikabupaten Garut sendiri banyaknya Cafe atau Coffee Shop menjadikan peluang besar yang dignakan oleh Yayasan Nurul Falah
Muara sebagai pasar besar. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya peningkatan kapasitas produksi dan distribusi kopi
sebagai peningkatan nilai ekonomi masyarakat yang ikut andil dalam kegiatan yang difasilitasi oleh Yayasan Nurul Falah Muara.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
1. Meningkatkan kapasitas SDM masyarakat sekitar Yayasan Nurul Falah Muara
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi
2. Menumbuh-kembangkan etos dan kemandirian ekonomi masyarakat secara
produktif dan berkeberlanjutan
3. Meningkatkan hubungan kerjasama serta peran dan partisipasi stakeholder
masyakarakat kopi dalam pembangunan ekonomi dan daya saing daerah

 Tujuan
1. Memiliki kualitas kesadaran, kapasitas dan kapabilitas, tanggung jawab serta
peran aktif masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial dan
persaingan ekonomi daerah
2. Memiliki sistem tata kelola kelembagaan ekonomi yang produktif,
berkesinambungan dan mandiri bagi kelompok masyarakat
3. Implementasi pembangunan ekonomi dan daya saing daerah memalui
penguatan produksi kopi warga masyarakat
RUANG LINGKUP PROGRAM
1. PERSIAPAN
 Sosialisasi dan Need Assesment
 Penyusunan Konsep dan Teknis MOU

2. PERSIAPAN MANAJEMEN
 Survey detail target pasar pasca proses kopi
 Penyusunan SOP produksi dan distribusi pasca produksi kopi
 Pengkondisian dan konsolidasi pasar
 Sosialisasi Pihak-pihak Terkait
3. OPERASIONAL
TAHAP I
 Survey Potensi Ekonomi Produktif Kopi
TAHAP II
 Observasi potensi produksi dan distribusi kopi
 Assessment Kerjasama pembelian cherry dan pendistribusian
TAHAP III
 Pengolahan Kopi
TAHAP IV
 Packaging Hasil Pengolahan Kopi
 Promosi dan Pemasaran Olahan Kopi
PROSPEK KOMODITAS
 Sejalan dengan perkembangan sektor kebutuhan pasar kopi baik lokal,
regional, nasional dan global serta kebijakan pengembangan komoditi
perkebunan, khususnya di Kabupaten Garut, tanaman kopi merupakan
salah satu komoditi perkebunan yang mendapat perhatian secara khusus
dan tepat untuk diintensifkan dalam pengembangannya.
 Ada 2 (dua) jenis tanaman kopi yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi,
yaitu : Arabika dan Robusta dengan beragam varietas tanaman kopi
lainnya.
 Kopi arabika dipasaran dunia dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu :
1. Kopi arabika biasa / komersial ( regular/commercial )
2. Kopi specialty, dan
3. Kopi organik
 Kopi spesialty merupakan jenis kopi yang terbaik citarasanya dan
memiliki citarasa bersifat khas dan aroma yang beragam sehingga
pasarannya juga khusus bagi para penikmat kopi.
 Pangsa pasar kopi spesialty masih terbuka dan cukup ekslusif, terutama
dengan bergesernya konsumen kopi biasa ke kopi spesialty. Hal ini
merupakan prospek yang sangat baik untuk pengembangan tanaman kopi,
selain peluang pasar kopi yang cukup menjanjikan adalah hotel, restoran
dan café maupun kedai kedai kopi yang semakin menjamur.
 Kopi arabika specialty dari indonesia saat ini antara lain Mandailing
Coffee, Lintong Coffee, Gayo Mountain Coffee, Java Arabika Coffee, Bali
Coffee dan Toraja Kalosi Coffee.
 Untuk pengembangan kopi robusta masih terbatas pada lahan-lahan
dataran rendah sampai sedang yang mempunyai ketinggian 0 - 600 meter di
atas permukaan laut.
 Di kabupaten Garut pun sangat potensial untuk dikembangkan Kopi Garut
sejenis kopi Arabika atau java preanger coffee yang saat ini sedang
mengalami pertumbuhan baik dan berpeluang pasar sangat prospektif
baik lokal, regional, nasional dan ekspor.
ASPEK PRODUKSI
ASPEK DISTRIBUSI

Target
Pasar
ASPEK MANAJEMEN
 Penanggung Jawab : Ketua Yayasan Nurul
Falah Muara
 Pelaksana
 Ketua : Zamzam Nurzaman
 Sekretaris : Izan Nurzaman
 Bendahara : Lutfi Mubarok

 Tim Asistensi : Saepul Bahri


Agnan Nuryayi Ibrahim

 Tim Operasional : M. Salman Faruq


Asep Zaki
ASPEK PEMBIAYAAN SUMMARY RENCANA ANGGARAN
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KOPI
BERBASIS EKONOMI PRODUKTIF
TAHUN 2021

NO JENIS KEBUTUHAN TOTAL


A KEGIATAN ASSESSMENT Rp. 3.200.000
B KEGIATAN SURVEY DAN OBSERVASI Rp. 3.000.000
KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN
C Rp. 153.800.000
DISTRIBUSI KOPI
D BIAYA OPERASIONAL / MANAJEMEN Rp. 45.100.000

TOTAL KESELURUHAN Rp. 205.100.000

Estimasi Anggaran Program sebesar :


Rp. 205.100.000,00
Terbilang : " Dua ratus lima juta seratus ribu rupiah "

Program ini didanai dari ;


Bantuan BAZNAS Republik Indonesia
Tahun 2021

Rincian anggaran biaya dapat dilihat dalam Lampiran


JADWAL PELAKSANAAN
Pelasanaan program direncanakan pada ;
Bulan Oktober – Desember 2021
Tempat pelaksanaan ;
 Rumah Produksi Yayasan Nurul Falah Muara

Sekretariat Program ;
Jalan
Anyar Kp Babakan Caringin RT 01 RW 11 Desa
Bayongbong Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut

Kontak Person : Zamzam Nurzaman


0853-2288-8883
PENUTUP
Pelaksanaan Program “ Peningkatan Kapasitas Produksi dan Distribusi Kopi
Berbasis Ekonomi Produktif ”, diharapkan mampu meningkatkan kualitas
kemandirian dan kesejahteraan di lingkungan pondok pesantren serta wujud
partisipasi dalam pembangunan ekonomi daerah.
Sehingga proposal yang kami susun menjadi bahan pertimbangan Bapak Pimpinan
BAZNAS dan seluruh jajaran staff BAZNAS RI sebagai harapan kita bersama dalam
merespon persoalan yang dihadapi khususnya terkait dengan pengembangan dunia
usaha sebagai wujud pemeliharaan hutan lestari, negeri harmoni dan partisipasi
peningkatan daya saing daerah.
Semoga program ini dapat berjalan dengan lancar dan mampu meningkatkan
kerjasama yang berkelanjutan diantara stakeholder pembangunan daerah berbasis
social forestry.
Mohon ma’af atas segala kekurangan dan kelemahan, dan kami haturkan terima
kasih atas atensi dan bantuannya.
Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Garut, 13 Okt 2021

PELAKSANA PROGRAM
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KOPI
BERBASIS POTENSI EKONOMI PRODUKTIF

Zamzam Nurzaman Izan Nurzaman


Ketua Sekretaris
DOKUMENTASI
ESTIMASI ANGGARAN
ESTIMASI ANGGARAN
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KOPI
BERBASIS POTENSI EKONOMI PRODKTIF
Tahun 2021

No Jenis Kebutuhan Satuan Volume Harga Satuan Jumlah Total %

A KEGIATAN ASSESSMENT Rp 3,200,000 1.6


1 a Study Awal dan Pemetaan Poduksi dan Distribusi Kopi 4 paket 1 lokasi Rp 800,000 Rp 3,200,000

B KEGIATAN SURVEY DAN OBSERVASI Rp 3,000,000 1.5


a Penyusunan Kerangka Kerja Survey dan Obsevasi 1 paket 1 paket Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
2
b Pelaksanaan Observasi & Kerjasama / MOU 4 paket 1 lokasi Rp 500,000 Rp 2,000,000

C KEGIATAN KAPASITAS PRODUKSI & DISTRIBUSI KOPI Rp 153,800,000 75.0


a Mesin Packing Sachet Otomatis Granule SL 1000-G 04 1 paket 1 paket Rp 120,000,000 Rp 120,000,000
b Planetary Mixer Good Friend Jds-401 1 paket 1 paket Rp 25,200,000 Rp 25,200,000
c Grinder HR1500 1 paket 1 paket Rp 8,600,000 Rp 8,600,000

D BIAYA MANAJEMEN Rp 45,100,000 22.0


Persiapan Program : Rp 2,300,000
6 a Administrasi 1 paket 3 bulan Rp 300,000 Rp 900,000
b Operasional (Transportasi & Konsumsi) 4 paket 1 lokasi Rp 350,000 Rp 1,400,000
Perlengkapan dan Operasional Kantor : Rp 7,200,000
a. Peralatan kantor & ATK 1 paket 6 bulan Rp 500,000 Rp 3,000,000
7 b. Voucher Komunikasi 1 set 6 paket Rp 150,000 Rp 900,000
c. Support Listrik dan Telp / Internet 1 buah 6 bulan Rp 350,000 Rp 2,100,000
d. Konsumsi (air mineral, gula kopi & teh) 1 paket 6 bulan Rp 200,000 Rp 1,200,000
Supporting Financial Rp 31,800,000
a. Koordinator Program 1 orang 6 bulan Rp 1,000,000 Rp 6,000,000
8 b. Sekretaris dan Bendahara 2 orang 6 bulan Rp 800,000 Rp 9,600,000
c. Tim Pendamping Program 2 orang 6 bulan Rp 850,000 Rp 10,200,000
d. Operasional Staff Kantor 2 orang 6 bulan Rp 500,000 Rp 6,000,000
Pelaporan Rp 3,800,000
a. Reguler meeting 2 kali 6 bulan Rp 250,000 Rp 3,000,000
9
b. Progress Report & Laporan akhir 2 paket 1 kali Rp 150,000 Rp 300,000
c. Proceeding Laporan 2 paket 1 kali Rp 250,000 Rp 500,000

TOTAL KESELURUHAN Rp 205,100,000 100

Terbilang : " Dua ratus lima juta seratus ribu rupiah "

Garut, 13 Oktober 2021 M


Mengetahui,

Zamzam Nurzaman Lutfi Mubarok


Ketua Bendahara
SK KEMENHUHAM
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR AHU-0004196.AH.01.04.Tahun 2020
TENTANG
PENGESAHAN PENDIRIAN BADAN HUKUM
YAYASAN NURUL FALAH MUARA

Menimbang : a Bahwa berdasarkan Permohonan Notaris MUHAMMAD ILHAM RAMDHAN PUTRA


S.H., M.Kn., sesuai Akta Notaris Nomor 01, tanggal 02 Maret 2020 yang dibuat
oleh Notaris MUHAMMAD ILHAM RAMDHAN PUTRA S.H., M.Kn. tentang
Pengesahan Badan Hukum Yayasan NURUL FALAH MUARA tanggal 02 Maret
2020 dengan Nomor Pendaftaran 5020030232100029 telah sesuai dengan
persyaratan Pengesahan Badan Hukum Yayasan;
b Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang
Pengesahan Badan Hukum Yayasan NURUL FALAH MUARA;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Memberikan pengesahan badan hukum:
YAYASAN NURUL FALAH MUARA
berkedudukan di KABUPATEN GARUT sesuai Akta Notaris Nomor 01, tanggal 02
Maret 2020 yang dibuat oleh Notaris MUHAMMAD ILHAM RAMDHAN PUTRA S.H.,
M.Kn. berkedudukan di KABUPATEN SUMEDANG.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta, Tanggal 04 Maret 2020.

a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA
DIREKTUR JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM,

Cahyo Rahadian Muzhar, S.H., LLM.


19690918 199403 1 001
DICETAK PADA TANGGAL 04 Maret 2020
DAFTAR YAYASAN NOMOR AHU-0005461.AH.01.12.Tahun 2020 TANGGAL 04 Maret 2020
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR AHU-0004196.AH.01.04.Tahun 2020
TENTANG
PENGESAHAN PENDIRIAN BADAN HUKUM
YAYASAN NURUL FALAH MUARA

1. Kekayaan awal: Rp. 10.000.000


2. Pendiri Yayasan
NAMA NO KTP / PASSPORT
MUHAMMAD SYAMSUL ARIFIN, S.SY. 3273221501890001
3. Susunan Organ Yayasan
NAMA NO ORGAN JABATAN
KTP/PASSPORT YAYASAN
H. SUDRAJAT 3205011704570001 PEMBINA KETUA
DRA. HJ. EUIS NURJANAH 3273224608650001 PEMBINA ANGGOTA
MARYATI 3205015006610004 PEMBINA ANGGOTA
RISMAN 3205011504690004 PEMBINA ANGGOTA
TINI KARTINI 3204287105650001 PEMBINA ANGGOTA
MUHAMMAD SYAMSUL
3273221501890001 PENGURUS KETUA
ARIFIN, S.SY.
ASEP ZAKI NURJAMAN,
3205010101910007 PENGURUS SEKRETARIS UMUM
S.SY.
MUHAMMAD FARID
3204282611960003 PENGURUS SEKRETARIS
MA’RUF, A.MD.AK
RIZKI MUHAMMAD ALAWI,
3205012805910006 PENGURUS BENDAHARA UMUM
S.SOS.
ILYAS MUHAMMAD
3205010906970003 PENGURUS BENDAHARA
ABDUSSALIM, S.SOS.
IBRAHIM AL HAKIM, M.PD. 3201310605890002 PENGURUS WAKIL KETUA
ILHAM MUHAMMAD
3205012207940004 PENGURUS WAKIL KETUA
ABDUSSALAM, S.SOS.
PROF. DR. H. M.
3217020802620001 PENGAWAS KETUA
SOLEHUDDIN, M.PD.
CUCU ROSTATI 3217065504710005 PENGAWAS ANGGOTA
DRS. DADANG KURNIA,
3201310804590002 PENGAWAS ANGGOTA
M.PD.
HJ. TITA FATIMAH, S.PD. 3217025506670001 PENGAWAS ANGGOTA
SITI JUMAENAH 3205016912710003 PENGAWAS ANGGOTA
SUYONO, S.SOS. 3204282203620001 PENGAWAS ANGGOTA
Ditetapkan di Jakarta, Tanggal 04 Maret 2020.

a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA
DIREKTUR JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM,

Cahyo Rahadian Muzhar, S.H., LLM.


19690918 199403 1 001
DICETAK PADA TANGGAL 04 Maret 2020
DAFTAR YAYASAN NOMOR AHU-0005461.AH.01.12.Tahun 2020 TANGGAL 04 Maret 2020
AKTA NOTARIS
SALINAN

AKTA PENDIRIAN YAYASAN


“NURUL FALAH MUARA”

Nomor : 01
Tanggal, 02 Maret 2020
A KT A PE N D IR I A N Y A Y AS A N

“NURUL FALAH MUARA”

Nomor : 01

Pada hari ini, Senin, tanggal 02-03-2019 (dua Maret dua ribu dua puluh). ------------

Pukul 09.00 WIB (sembilan lewat nol-nol) Waktu Indonesia Barat. ---------------------

Berhadapan dengan saya, -----------------------------------------------------------------

------------- MUHAMMAD ILHAM RAMDHAN PUTRA, Sarjana Hukum, -----------

------------ Magister Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Sumedang, -----------

dengan saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir

akta ini : ------------------------------------------------------------------------------------

I. Tuan MUHAMMAD SYAMSUL ARIFIN, Sarjana Syariah, lahir di Bandung,

pada tanggal 15-01-1989 (lima belas Januari seribu sembilan ratus delapan

puluh sembilan), Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di

Kota Bandung, Jalan Galaxy VI Nomor 86, Rukun Tetangga 004, Rukun Warga

007, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Pemegang Kartu Tanda

Penduduk 3273221501890001, yang dikeluarkan oleh Kota Bandung. ------------

 Untuk sementara berada di Kabupaten Sumedang. ----------------------------

 Penghadap saya, Notaris kenal, berdasarkan identitas tanda pengenal yang

diperlihatkan kepada saya, Notaris. ---------------------------------------------

 Bahwa dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku serta dengan izin dari pihak yang berwenang, penghadap

mendirikan suatu yayasan dengan Anggaran Dasar sebagai berikut : -------------

-------------------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------------

------------------------------------- Pasal 1 -------------------------------------------

Yayasan ini bernama: ----------------------------------------------------------------------

----------------------------- “NURUL FALAH MUARA” ---------------------------------

1. Berkedudukan dan berkantor Pusat di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. ----
2. Yayasan dapat membuka kantor cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di

dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia berdasarkan keputusan

Pengurus dengan persetujuan Pembina. ----------------------------------------------

-------------------------------- MAKSUD DAN TUJUAN ----------------------------------

----------------------------------------- Pasal 2 -------------------------------------------

Yayasan mempunyai maksud dan tujuan di bidang Sosial, Keagamaan dan

Kemanusiaan. ------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------- KEGIATAN ------------------------------------------

------------------------------------------ Pasal 3 ------------------------------------------

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, yayasan menjalankan kegiatan

sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------

1. Bidang Sosial meliputi: ----------------------------------------------------------------

- Lembaga formal dan nonformal; --------------------------------------------------

- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jalur pendidikan formal; ---------

- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jalur pendidikan informal seperti

halnya Membuka kursus, pelatihan, sanggar, diantaranya dalam bidang seni,

desain, komputer, keterampilan, bahasa dan pendidikan informal pada

umumnya; --------------------------------------------------------------------------

- Turut serta memelihara dan meningkatkan citra pendidikan yang terarah,

berorientasi pada dunia kerja dan industri melalui pembekalan keterampilan

kepada generasi bangsa; ----------------------------------------------------------

- Menyelenggarakan dan Mendirikan Panti Jompo, Panti Asuhan untuk

menampung yatim piatu. ----------------------------------------------------------

- Menyalurkan dana bantuan kepada yang berhak menerima bantuan yang

beasal dari Zakat, Infak, Shodaqoh, Hibah, Wakaf dan bantuan lainnya dari

pihak manapun yang halal dan tidak mengikat; ---------------------------------

- Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan Agama Islam; --------

- Penelitian di bidang Ilmu Pengetahuan; ------------------------------------------

- Studi banding; ----------------------------------------------------------------------

- Menyelenggarakan kegiatan kebersihan lingkungan. ----------------------------


2. Bidang Keagamaan meliputi: ----------------------------------------------------------

- Melaksanakan Pembinaan Majelis Ta’lim; -----------------------------------------

- Mendirikan Mesjid dan Madrasah; -------------------------------------------------

- Mengadakan Pelatihan Al-Qur’an untuk masyarakat umum; --------------------

- Mendirikan Madrasah Diniyah dan Pondok Pesantren; ---------------------------

- Menerima dan menyalurkan amal zakat, infaq, dan sedekah; ------------------

- Meningkatkan pemahaman keagamaan; -----------------------------------------

- Melaksanakan syiar keagamaan; --------------------------------------------------

- Studi banding keagamaan; --------------------------------------------------------

- Membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku

keterampilan dalam mengamalkan ilmu Agama Islam; --------------------------

- Mendirikan lembaga Baitul-Mal (BMT), untuk menyalurkan zakat, Infak dan

sedekah; ----------------------------------------------------------------------------

3. Bidang Kemanusiaan meliputi: --------------------------------------------------------

- Melakukan Penanggulangan bencana alam; --------------------------------------

- Membentuk Relawan siaga bencana alam; ---------------------------------------

- Mengadakan Penyuluhan perbaikan gizi masyarakat; ---------------------------

- Melakukan pembelaan terhadap Hak Asasi Manusia; ----------------------------

- Melakukan pembelaan terhadap Hak Cipta; --------------------------------------

- Melakukan pembelaan terhadap Perlindungan Konsumen; ----------------------

- Melakukan pembelaan terhadap Lingkungan Hidup; -----------------------------

- Memberikan bantuan kepada pengungsi akibat perang; -------------------------

- Memberi bantuan kepada tuna wisma, fakir miskin, dan gelandangan. --------

------------------------------------- JANGKA WAKTU ----------------------------------

----------------------------------------- Pasal 4 ---------------------------------------

Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya, dan

didirikan terhitung sejak ditandatanganinya akta ini. ------------------------------------

-------------------------------------- KEKAYAAN -------------------------------------

----------------------------------------- Pasal 5 ---------------------------------------


1. Yayasan mempunyai kekayaan awal yang berasal dari kekayaan Pendiri yang

dipisahkah dari harta kekayaan pribadi, terdiri dari uang tunai sebesar

Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). ----------------------------------------------

2. Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kekayaan Yayasan

dapat juga diperoleh dari : ------------------------------------------------------------

a. sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat; ---------------------------------

b. wakaf; ------------------------------------------------------------------------------

c. hibah wasiat; -----------------------------------------------------------------------

d. perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau

peraturan perundang-undangan yang berlaku. -----------------------------------

3. Semua kekayaan Yayasan yang harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan

tujuan Yayasan. ------------------------------------------------------------------------

------------------------------------- ORGAN YAYASAN ------------------------------

------------------------------------------ Pasal 6 ------------------------------------

Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari: ---------------------------------------- ---

a. Pembina. -------------------------------------------------------------------------------

b. Pengurus. -----------------------------------------------------------------------------

c. Pengawas. ----------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------- PEMBINA -----------------------------------

------------------------------------------ Pasal 7 ------------------------------------

1. Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang oleh Undang-

Undang atau Anggaran Dasar tidak diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas.

2. Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota Pembina. ------------------------

3. Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota Pembina, maka seorang

diantaranya diangkat sebagai Ketua Pembina. -------------------------------------

4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah orang perseorangan

sebagai Pendiri Yayasan dan atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat

Anggota Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai

maksud dan tujuan Yayasan. --------------------------------------------------------

5. Anggota Pembina tidak diberi gaji dan atau tunjangan oleh Yayasan. ------------
6. Dalam hal Yayasan oleh karena sebab apapun tidak mempunyai anggota

Pembina, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan

tersebut wajib diangkat anggota Pembina berdasarkan keputusan rapat

Gabungan anggota Pengawas dan anggota Pengurus. -------------------------------

7. Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan

memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Yayasan

paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. ---------

----------------------------------------- Pasal 8 --------------------------------------

1. Masa jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya. -----------------------------------

2. Jabatan anggota Pembina akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota

Pembina tersebut: ---------------------------------------------------------------------

a. Meninggal dunia. -------------------------------------------------------------------

b. Mengundurkan diri dengan memberitahukan secara tertulis sebagaimana

diatur dalam pasal 7 ayat (7). ----------------------------------------------------

c. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang – undangan yang

berlaku. -----------------------------------------------------------------------------

d. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina. --------------------------

e. Dinyatakan pailit atau dibawah pengampuan berdasarkan keputusan

pengadilan. -------------------------------------------------------------------------

f. Dilarang untuk menjadi anggota Pembina karena peraturan perundang-

undangan yang berlaku. -----------------------------------------------------------

3. Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus dan atau

anggota Pengawas. --------------------------------------------------------------------

--------------------------- TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA --------------------

------------------------------------------ Pasal 9 -------------------------------------

1. Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Pembina. ---------------------

2. Kewenangan Pembina meliputi: -------------------------------------------------------

a. Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar. -------------------------------

b. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas.

c. Penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan. -


d. Pengesahan program kerja dan rancangan Anggaran Dasar Yayasan. ----------

e. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan. --

f. Pengesahan laporan tahunan. -----------------------------------------------------

g. Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan. --------------------------

3. Dalam hal hanya ada seorang Pembina, maka segala tugas dan wewenang yang

diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina berlaku pula baginya. --

----------------------------------------- Pasal 10 -------------------------------------

1. Rapat Pembina diadakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun, paling lambat

dalam waktu 5 (lima) bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat tahunan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pembina dapat pula mengadakan rapat

setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih

anggota Pembina, anggota Pengurus, dan atau anggota Pengawas. ---------------

2. Panggilan Rapat Pembina dilakukan oleh Pembina secara langsung atau melalui

surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat

diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dari tanggal

diadakan rapat. ------------------------------------------------------------------------

3. Panggilan rapat itu harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan acara

rapat. -----------------------------------------------------------------------------------

4. Rapat Pembina dapat dilaksanakan ditempat kedudukan Yayasan atau di tempat

kegiatan Yayasan, atau ditempat lain dalam wilayah hukum Republik Indonesia. -

5. Dalam hal semua anggota hadir, atau diwakili panggilan tersebut tidak disyahkan

dan rapat Pembina dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil

keputusan yang sah dan mengikat. ---------------------------------------------------

6. Rapat Pembina dipimpin oleh Ketua Pembina, dan jika Ketua Pembina tidak hadir

atau berhalangan, maka rapat Pembina akan dipimpin oleh seorang yang dipilih

oleh dan dari anggota Pembina yang hadir. ------------------------------------------

7. Seorang anggota Pembina hanya dapat diwakili oleh anggota Pembina lainnya

dalam rapat Pembina berdasarka surat kuasa. ---------------------------------------

----------------------------------------- Pasal 11 -------------------------------------


1. Rapat Pembina adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat

apabila: --------------------------------------------------------------------------------

a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pembina. -------

b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (a) tidak

tercapai, maka dapat diadakan rapat Pembina kedua. --------------------------

c. Pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (b), harus

dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan,

dengan tidak diperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. -------------

d. Rapat Pembina kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan

paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pembina

pertama. ----------------------------------------------------------------------------

e. Rapat Pembina kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang

mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota

Pembina. ----------------------------------------------------------------------------

2. Keputusan Rapat Pembina diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. -----

3. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil

berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara yang sah. --

4. Dalam hal suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usul

ditolak. ---------------------------------------------------------------------------------

5. Tata cara pengambilan suara dilakukan sebagai berikut: ---------------------------

a. Setiap anggota Pembina yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara

untuk setiap anggota Pembina lain yang diwakilinya. ---------------------------

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara

tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal –

hal lain yang dilakukan secara terbuka dan ditandatangani kecuali ketua rapat

menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir. ---------------------

c. Suara yang abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam

menentukan lain jumlah suara yang dikeluarkan. -------------------------------

6. Setiap rapat Pembina dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh ketua

rapat dan Sekretaris rapat. ------------------------------------------------------------


7. Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan

apabila Berita Acara Rapat dibuat dengan akta Notaris. -----------------------------

8. Pembina dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat

Pembina dengan ketentuan semua anggota Pembina telah diberitahu secara

tertulis dan semua anggota Pembina memberikan persetujuan mengenai usul

yang diajukan tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. ---------------

9. Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) mempunyai

kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat

Pembina. --------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------- Pasal 12 ---------------------------------------

1. Pembina wajib mengadakan rapat tahunan setiap tahun, paling lambat 5 (lima)

bulan setelah tahun buku Yayasan ditutup. ------------------------------------------

2. Dalam rapat tahunan, Pembina melakukan: -----------------------------------------

a. Evaluasi tentang harta kekayaan, hak dan kewajiban Yayasan tahun yang

lampau sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan

Yayasan untuk tahun yang akan datang. -----------------------------------------

3. Pengesahan laporan tahunan oleh Pembina dalam rapat tahunan, berarti

memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada

para anggota Pengurus dan Pengawas atas pengurusan dan pengawasan yang

telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin

dalam laporan tahunan. ---------------------------------------------------------------

-------------------------------------- PENGURUS -------------------------------------

--------------------------------------- Pasal 13 ---------------------------------------

1. Pengurus adalah organ Yayasan yang melakukan kepengurusan Yayasan yang

sekurang – kurangnya terdiri dari: ---------------------------------------------------

a. Seorang Ketua. ---------------------------------------------------------------------

b. Seorang Sekretaris. ----------------------------------------------------------------

c. Seorang Bendahara. ---------------------------------------------------------------

2. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang ketua, maka 1 (satu) orang

diantaranya diangkat sebagai Ketua Umum. ------------------------------------------


3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang

diantaranya diangkat sebagai Sekretaris Umum. ------------------------------------

4. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu) orang

diantaranya diangkat sebagai Bendahara Umum. ------------------------------------

------------------------------------------ Pasal 14 ------------------------------------

1. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengurus adalah orang perseorangan yang

mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam

melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam pengurusan

Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan, masyarakat, atau Negara

berdasarkan putusan pengadilan, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung

sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum. -------------------------------

2. Pengurus diangkat oleh Pembina melalui rapat Pembina untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dan dapat diangkat kembali. --------------------------------------------

3. Pengurus dapat menerima gaji, upah atau honorarium apabila Pengurus

Yayasan: -------------------------------------------------------------------------------

a. Bukan pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan Pendiri, Pembina, dan

Pengawas, dan ---------------------------------------------------------------------

b. Melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh. ------------

4. Dalam hal jabatan Pengurus kosong, maka dalam waktu paling lama 30 (tiga

puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut Pembina harus

menyelenggarakan rapat, untuk mengisi kekosongan. ------------------------------

5. Dalam hal jabatan Pengurus kosong, maka dalam waktu paling lama 30 (tiga

puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut Pembina harus

menyelenggarakan rapat, untuk mengangkat Pengurus baru, dan sementara

Yayasan diurus oleh Pembina. --------------------------------------------------------

6. Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan

secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pembina paling lambat 30

(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. ----------------------------

7. Dalam hal terdapat penggantian Pengurus Yayasan, maka dalam jangka waktu

paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian
Pengurus Yayasan, Pembina wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis

kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan instansi

terkait. ----------------------------------------------------------------------------------

8. Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengawas, atau pelaksana

kegiatan. -------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------- Pasal 15 --------------------------------------

Jabatan anggota Pengurus berakhir apabila: ---------------------------------------------

1. Meninggal dunia. -----------------------------------------------------------------------

2. Mengundurkan diri. --------------------------------------------------------------------

3. Bersalah melakukan tindakan pidana berdasarkan putusan pengadilan yang

diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun. ------------------

4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina. ------------------------------

5. Masa jabatan berakhir. ----------------------------------------------------------------

------------------------ TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS ---------------------

---------------------------------------- Pasal 16 --------------------------------------

1. Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk

kepentingan Yayasan. -----------------------------------------------------------------

2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan

Yayasan untuk disahkan oleh Pembina. ----------------------------------------------

3. Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh

Pengawas. ------------------------------------------------------------------------------

4. Setiap anggota Pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab

menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang – undangan

yang berlaku. --------------------------------------------------------------------------

5. Pengurus berhak mewakili Yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang segala

hal dan dalam segala kejadian, dengan pembatasan terhadap hal – hal sebagai

berikut: ---------------------------------------------------------------------------------

a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan (tidak termasuk

mengambil uang Yayasan di Bank). ----------------------------------------------


b. Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai

bentuk usaha baik di dalam dan di luar negeri. ----------------------------------

c. Memberi atau menerima pengalihan atas harta tetap. --------------------------

d. Membeli atau dengan cara lain mendapatkan/memperoleh harta tetap atas

nama Yayasan. ---------------------------------------------------------------------

e. Menjual atau dengan cara lain melepaskan kekayaan Yayasan serta meng-

agunkan / membebani kekayaan Yayasan. ---------------------------------------

f. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan,

Pembina, Pengurus atau Pengawas Yayasan atau seseorang yang bekerja

pada Yayasan, yang perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud

dan tujuan Yayasan. ---------------------------------------------------------------

6. Perbuatan Pengurus sebagaimana diatur dalam ayat (5) huruf a, b, c, d, e, dan f

harus mendapat persetujuan dari Pembina. ------------------------------------------

---------------------------------------- Pasal 17 --------------------------------------

Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal: -------------------------------

1. Mengikat Yayasan sebagai penjamin utang. ------------------------------------------

2. Membebani kekayaan Yayasan untuk kepentingan pihak lain. ----------------------

3. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafilasi dengan Yayasan,

Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan atau seseorang yang bekerja pada

Yayasan, yang perjanjian tersebut tidak ada hubungannya bagi tercapainya

maksud dan tujuan Yayasan. ----------------------------------------------------------

---------------------------------------- Pasal 18 --------------------------------------

1. Ketua Umum bersama dengan salah seorang anggota Pengurus lainnya

berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili Yayasan. ---

2. Dalam hal Ketua Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga

hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka seorang Ketua

lainnya bersama – sama dengan Sekretaris Umum dan apabila Sekretaris Umum

tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal tersebut tidak perlu

dibuktikan kepada pihak ketiga, seoarng Ketua bersama – sama Sekretaris

lainnya berwenang bertindak untuk atas nama Pengurus serta mewakili Yayasan.
3. Dalam hal hanya ada seorang Ketua, maka segala tugas dan wewenang yang

diberikan kepada Ketua Umum berlaku juga baginya. -------------------------------

4. Sekretaris Umum bertugas mengelola administrasi Yayasan, dalam hal hanya ada

seorang Sekretaris maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada

Sekretaris Umum juga berlaku baginya. ----------------------------------------------

5. Bendahara Umum bertugas mengelola keuangan Yayasan, dalam hal hanya

seorang Bendahara, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada

Bendahara Umum berlaku pula baginya. ---------------------------------------------

6. Pembagian tugas serta wewenang setiap anggota Pengurus ditetapkan oleh

Pembina melalui rapat Pembina. ------------------------------------------------------

7. Pengurus untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih wakil

atau kuasanya berdasarkan surat kuasa. ---------------------------------------------

------------------------------ PELAKSANA KEGIATAN -------------------------------

---------------------------------------- Pasal 19 --------------------------------------

1. Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan

Yayasan beradasarkan keputusan rapat Pengurus. ----------------------------------

2. Yang dapat diangkat sebagai pelaksana kegiatan Yayasan adalah orang

perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah

dinyatakan pailit atau dipidana karena melakukan tindakan yang merugikan

Yayasan, masyarakat atau negara berdasarkan keputusan pengadilan dalam

jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut

berkekuatan tetap. ---------------------------------------------------------------------

3. Pelaksana kegiatan Yayasan diangkat oleh Pengurus berdasarkan keputusan

rapat Pengurus untuk jangka waktu dan dapat diangkat kembali dengan tidak

mengurangi keputusan rapat Pengurus untuk memberhentikan sewaktu – waktu.

4. Pelaksana kegiatan Yayasan bertanggung jawab kepada Pengurus. ----------------

5. Pelaksana kegiatan Yayasan menerima gaji, upah atau honorarium yang

jumlahnya ditentukan berdasarkan keputusan rapat Pengurus. --------------------

----------------------------------------- Pasal 20 -------------------------------------


1. Dalam hal terjadi perkara di Pengadilan antara Yayasan dengan anggota

Pengurus atau apabila kepentingan pribadi seorang anggota Pengurus

bertentangan dengan Yayasan maka anggota Pengurus yang bersangkutan tidak

berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili Yayasan,

maka anggota Pengurus lainnya bertindak dan atas nama Pengurus serta

mewakili Yayasan. ---------------------------------------------------------------------

2. Dalam hal Yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan

kepentingan seluruh Pengurus, maka Yayasan diwakili oleh Pengawas. ------------

---------------------------------- RAPAT PENGURUS --------------------------------

---------------------------------------- Pasal 21 --------------------------------------

1. Rapat Pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas

permintaan tertulis dari satu orang atau lebih Pengurus, Pengawas dan Pembina.

2. Panggilan Rapat Pengurus dilakukan oleh Pengurus yang berhak mewakili

Pengurus. -------------------------------------------------------------------------------

3. Panggilan Rapat Pengurus disampaikan kepada setiap anggota Pengurus secara

langsung atau melalui surat dengan mendapat tanda terima paling lambat 7

(tujuh) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal

panggilan dan tanggal rapat. ----------------------------------------------------------

4. Panggilan Rapat Pengurus harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan

acara rapat. ----------------------------------------------------------------------------

5. Rapat Pengurus diadakan di tempat kegiatan Yayasan. -----------------------------

6. Rapat Pengurus dapat dilakukan di tempat lain dalam Wilayah Hukum Republik

Indonesia dengan persetujuan Pembina. ---------------------------------------------

---------------------------------------- Pasal 22 --------------------------------------

1. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum. -----------------------------------------

2. Dalam hal Ketua Umum tidak hadir atau berhalangan, maka Rapat Pengurus

dipimpin oleh seorang anggota Pengurus yang dipilih oleh dan dari Pengurus

yang hadir. -----------------------------------------------------------------------------

3. Satu orang Pengurus hanya dapat mewakili oleh Pengurus lainnya dalam Rapat

Pengurus berdasarkan surat kuasa. --------------------------------------------------


4. Rapat Pengurus sah dan berhak mengambil keputusan mengikat apabila: --------

a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Pengurus. -----------

b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf (a) tidak

tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengurus kedua. ----------

c. Pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf (b) harus

dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan dengan

tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. ------------------

d. Rapat Pengurus kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan

paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pengurus

pertama. ----------------------------------------------------------------------------

e. Rapat Pengurus kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat-

f. apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Pengurus. ----------------

---------------------------------------- Pasal 23 --------------------------------------

1. Keputusan Rapat Pengurus harus diambil berdasarkan musyawarah untuk

mufakat. --------------------------------------------------------------------------------

2. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,

maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua)

jumlah suara yang sah. ----------------------------------------------------------------

3. Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usul ditolak. -----

4. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat – surat tertutup

tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal – hal lain

dilakukan secara terbuka kecuali Ketua rapat menentukan lain dan tidak ada

keberatan dari yang hadir. ------------------------------------------------------------

5. Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah

suara yang dikeluarkan. ---------------------------------------------------------------

6. Setiap Rapat Pengurus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh Ketua

rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengurus lainnya yang ditunjuk oleh dapat

sebagai Sekretaris rapat. --------------------------------------------------------------

7. Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan apabila Berita

Acara Rapat dibuat dengan akta Notaris. ---------------------------------------------


8. Pengurus juga dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat

Pengurus dengan ketentuan semua anggota Pengurus telah diberitahu secara

tertulis dan semua anggota Pengurus memberikan persetujuan mengenai usul

yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. -------

9. Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8), mempunyai

kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat

Pengurus. -------------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------ PENGAWAS --------------------------------

-------------------------------------------- Pasal 24 ----------------------------------

1. Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan

memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan. --------

2. Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas. ----------------

3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang

diantaranya diangkat sebagai Ketua Pengawas. -------------------------------------

---------------------------------------------Pasal 25 ---------------------------------

1. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah orang perseorangan yang

mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan berasalah dalam

melakukan pengawasan Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan,

masyarakat, atau negara berdasarkan keputusan pengadilan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum

tetap. -----------------------------------------------------------------------------------

2. Pengawas diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu 5

(lima) tahun dan dapat diangkat kembali. --------------------------------------------

3. Dalam hal jabatan Pengawas kosong, maka dalam waktu paling lama 30 (tiga

puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut Pembina harus

menyelenggarakan rapat, untuk mengisi kekosongan itu. --------------------------

4. Dalam hal jabatan Pengawas kosong, maka dalam waktu paling lama 30 (tiga

puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pembina harus

menyelenggarakan rapat, untuk mengangkat Pengurus baru, dan sementara

Yayasan diurus oleh Pengurus. -------------------------------------------------------


5. Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan

secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pembina paling lambat 30

(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. ----------------------------

6. Dalam hal terdapat pengganti Pengawas Yayasan, maka dalam jangka waktu

paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian

Pengawas Yayasan, Pembina wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis

kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan instansi

terikat. ----------------------------------------------------------------------------------

7. Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengurus, atau pelaksana

kegiatan. -------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------- Pasal 26 --------------------------------------

Jabatan anggota Pengawas berakhir apabila: --------------------------------------------

1. Meninggal dunia. -----------------------------------------------------------------------

2. Mengundurkan diri. --------------------------------------------------------------------

3. Bersalah melakukan tindakan pidana berdasarkan putusan pengadilan yang

diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun. ------------------

4. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina. ------------------------------

5. Masa jabatan berakhir. ----------------------------------------------------------------

--------------------------TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS -------------------

----------------------------------------- Pasal 27 -------------------------------------

1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan

tugas pengawasan untuk kepentingan Yayasan. -------------------------------------

2. Ketua Pengawas dan 1 (satu) orang anggota Pengawas berwenang untuk dan

atas nama Yayasan. -------------------------------------------------------------------

3. Pengawas berwenang untuk: ----------------------------------------------------------

a. Memasuki bangunan, halaman, dan atau tempat lain yang dipergunakan

Yayasan. ----------------------------------------------------------------------------

b. Memeriksa dokumen. --------------------------------------------------------------

c. Memeriksa pembukuan dan mencocokannya dengan kas atau; -----------------

d. Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Pengurus. -------------


e. Memberi peringatan kepada Pengurus. -------------------------------------------

4. Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (satu) orang atau lebih

Pengurus apabila Pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran

Dasar atau peraturan perundang – undangan yang berlaku. ------------------------

5. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada yang

bersangkutan disertai alasan. ---------------------------------------------------------

6. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberhentian

sementara itu Pengawas diwajibkan untuk melapor secara tertulis kepada

Pembina. -------------------------------------------------------------------------------

7. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak laporan diterima oleh Pembina

sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) maka Pembina wajib memanggil anggota

Pengurus yang bersangkutan untuk member kesempatan untuk membela diri. ---

8. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal pembelaan diri sebagaimana

dimaksud dalam ayat (7) Pembina dengan keputusan Rapat Pembina wajib: -----

a. Mencabut keputusan pemberhentian sementara, atau; -------------------------

b. Memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan. ------------------------

9. Dalam hal Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (7) dan ayat (8) maka pemberhentian sementara batal demi hukum, dan

yang bersangkutan menjabat kembali jabatannya semula. -------------------------

10. Dalam hal seluruh Pengurus diberhentikan sementara maka untuk sementara

Pengawas diwajibkan mengurus Yayasan. --------------------------------------------

---------------------------------- RAPAT PENGAWAS --------------------------------

---------------------------------------- Pasal 28 --------------------------------------

1. Rapat Pengawas dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas

permintaan tertulis dari satu orang atau lebih Pengawas atau Pembina. -----------

2. Panggilan Rapat Pengawas dilakukan oleh Pengawas yang berhak mewakili

Pengawas. ------------------------------------------------------------------------------

3. Panggilan Rapat Pengawas disampaikan kepada setiap anggota Pengawas secara

langsung atau melalui surat dengan mendapat tanda terima paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal

panggilan dan tanggal rapat. ----------------------------------------------------------

4. Panggilan Rapat Pengawas harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan

acara rapat. ----------------------------------------------------------------------------

5. Rapat Pengawas diadakan di tempat kegiatan Yayasan. ----------------------------

6. Rapat Pengawas dapat dilakukan di tempat lain dalam Wilayah Hukum Republik

Indonesia. ------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------- Pasal 29 --------------------------------------

1. Rapat Pengawas dipimpin oleh Ketua Umum. ----------------------------------------

2. Dalam hal Ketua Umum tidak hadir atau berhalangan, maka Rapat Pengawas

dipimpin oleh seorang anggota Pengawas yang dipilih oleh dan dari Pengawas

yang hadir. -----------------------------------------------------------------------------

3. Satu orang anggota Pengawas hanya dapat mewakili oleh Pengawas lainnya

dalam Rapat Pengawas berdasarkan surat kuasa. -----------------------------------

4. Rapat Pengawas sah dan berhak mengambil keputusan mengikat apabila: --------

a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Pengawas. ----------

b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf (a) tidak

tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengawas kedua. ---------

c. Pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf (b) harus

dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan dengan

tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. ------------------

d. Rapat Pengawas kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan

paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pengawas

pertama. ----------------------------------------------------------------------------

e. Rapat Pengawas kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat

apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Pengawas. ----------------

--------------------------------------- Pasal 30 ---------------------------------------

1. Keputusan Rapat Pengawas harus diambil berdasarkan musyawarah untuk

mufakat. --------------------------------------------------------------------------------
2. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,

maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua)

jumlah suara yang sah. ----------------------------------------------------------------

3. Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usul ditolak. -----

4. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat – surat tertutup

tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal – hal lain

dilakukan secara terbuka kecuali Ketua rapat menentukan lain dan tidak ada

keberatan dari yang hadir. ------------------------------------------------------------

5. Suara abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah

suara yang dikeluarkan. ---------------------------------------------------------------

6. Setiap Rapat Pengawas dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh

Ketua rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengawas lainnya yang ditunjuk oleh

rapat sebagai Sekretaris rapat. -------------------------------------------------------

7. Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat (6) tidak disyaratkan apabila Berita

Acara Rapat dibuat dengan akta Notaris. ---------------------------------------------

8. Pengawas juga dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat

Pengawas dengan ketentuan semua anggota Pengawas telah diberitahu secara

tertulis dan semua anggota Pengawas memberikan persetujuan mengenai usul

yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. -------

9. Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (8), mempunyai

kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat

Pengawas. ------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------- RAPAT GABUNGAN --------------------------------

----------------------------------------- Pasal 31 -------------------------------------

1. Rapat Gabungan adalah rapat yang diadakan oleh Pengurus dan Pengawas untuk

mengangkat Pembina apabila Yayasan tidak lagi mempunyai Pembina. ------------

2. Rapat Gabungan disampaikan kepada setiap Pengurus dan Pengawas secara

langsung atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7

(tujuh) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal

panggilan dan tanggal rapat. ----------------------------------------------------------


3. Panggilan Rapat Gabungan dilakukan oleh Pengawas. ------------------------------

4. Panggilan Rapat Gabungan harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan

acara rapat. ----------------------------------------------------------------------------

5. Rapat Pengawas diadakan di tempat kegiatan Yayasan atau ditempat kegiatan

Yayasan. --------------------------------------------------------------------------------

6. Rapat Gabungan dipimpin oleh Ketua Pengurus. -------------------------------------

7. Dalam hal Ketua Pengurus tidak hadir atau berhalangan, maka Rapat Gabungan

dipimpin oleh Ketua Pengawas. -------------------------------------------------------

8. Dalam hal Ketua Pengurus dan Ketua Pengawas tidak hadir atau berhalangan,

maka Rapat Gabungan dipimpin oleh seorang anggota Pengurus atau anggota

Pengawas yang dipilih oleh dan dari Pengurus dan Pengawas yang hadir. ---------

----------------------------------------- Pasal 32 -------------------------------------

1. 1 (satu) orang Pengurus hanya dapat diwakili oleh Pengurus lainnya dalam Rapat

Gabungan berdasarkan surat kuasa. -------------------------------------------------

2. 1 (satu) orang Pengawas hanya dapat diwakili oleh Pengawas lainnya dalam

Rapat Gabungan berdasarkan surat kuasa. ------------------------------------------

3. Setiap Pengurus dan Pengawas yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara

dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap Pengurus dan Pengawas lain yang

diwakilinya. -----------------------------------------------------------------------------

4. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat – surat tertutup

tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal – hal lain

dilakukan secara terbuka kecuali Ketua rapat menentukan lain dan tidak ada

keberatan dari yang hadir. ------------------------------------------------------------

5. Suara abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan, dan

dianggap tidak ada. -------------------------------------------------------------------

---------------------- KORUM DAN PUTUSAN RAPAT GABUNGAN -----------------

--------------------------------------- Pasal 33 ---------------------------------------

1. a. Rapat Gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat

apabila dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Pengurus dan

2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Pengawas. -----------------------------------


b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (a) tidak

tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengurus kedua. ----------

c. Pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (b) harus

dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan dengan

tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. ------------------

d. Rapat Gabungan kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan

paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Gabungan

pertama. ----------------------------------------------------------------------------

e. Rapat Gabungan kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang

mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Pengurus dan

1/2 (satu per dua) jumlah Pengawas. --------------------------------------------

2. Keputusan Rapat Gabungan sebagaimana tersebut diatas ditetapkan berdasarkan

musyawarah untuk mufakat. ----------------------------------------------------------

3. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,

maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju paling sedikit 2/3

(dua per tiga) jumlah suara yang sah dan yang dikeluarkan dalam rapat. ---------

4. Setia Rapat Gabungan dibuat Berita Acara Rapat untuk pengesahannya

ditandatangani oleh Ketua rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengurus atau 1

(satu) orang anggota Pengawas yang ditunjuk oleh rapat ---------------------------

5. Berita Acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) menjadi bukti yang

sah terhadap Yayasan dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu

yang terjadi dalam rapat. -------------------------------------------------------------

6. Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat (4) tidak disyaratkan apabila Berita

Acara Rapat dibuat dengan akta Notaris. ---------------------------------------------

7. Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), mempunyai

kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat

Gabungan. ------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------- TAHUN BUKU ----------------------------------

----------------------------------------- Pasal 34 -------------------------------------


1. Tahun buku Yayasan dimulai dari tanggal 01 (satu) Januari sampai dengan

tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember untuk setiap tahunnya. --------------------

2. Pada akhir bulan Desember tiap tahun buku Yayasan ditutup. ----------------------

3. Untuk pertama kalinya tahun buku Yayasan dimulai pada tanggal dari akta

Pendirian Yayasan dan ditutup pada tanggal 31-12-2020 (tiga puluh satu bulan

Desember tahun dua ribu dua puluh). ------------------------------------------------

---------------------------------- LAPORAN TAHUNAN ------------------------------

----------------------------------------- Pasal 35 -------------------------------------

1. Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling lambat 5 (lima)

bulan setelah berakhirnya tahun buku Yayasan. -------------------------------------

2. Laporan tahunan memuat sekurang – kurangnya: ----------------------------------

a. Laporan keadaan dan kegiatan Yayasan selama tahun buku yang lalu serta

hasil yang telah dicapai. -----------------------------------------------------------

b. Laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir

periode laporan aktifitas. Laporan arus kas dan catatan laporan keuangan. ---

3. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh Pengurus dan Pengawas. -------------

4. Dalam hal terdapat anggota Pengurus atau Pengawas tidak menandatangani

laporan tersebut, maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasan secara

tertulis. ---------------------------------------------------------------------------------

5. Laporan tahunan disahkan oleh Pembina dalam Rapat Tahunan. -------------------

6. Ikhtisar laporan tahunan Yayasan disusun sampai dengan standar akuntansi

keuangan yang berlaku dan diumumkan pada papan pengumuman di kantor

Yayasan. --------------------------------------------------------------------------------

-------------------------- PERUBAHAN ANGGARAN DASAR -----------------------

----------------------------------------- Pasal 36 -------------------------------------

1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan

rapat Pembina yang dihadiri palingsedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Pembina.

2. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. ----------------------


3. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai,

maka keputusan diambil berdasarkan persetujuan paling sedikit 2/3 (dua per

tiga) dari seluruh jumlah Pembina yang hadir atau yang diwakilinya. --------------

4. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak tercapai maka

diadakan pemanggilan rapat Pembina yang kedua paling cepat 3 (tiga) hari

terhitung sejak tanggal rapat Pembina pertama. ------------------------------------

5. Rapat Pembina kedua sah apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari

seluruh Pembina. ----------------------------------------------------------------------

6. Keputusan rapat Pembina kedua sah apabila diambil berdasarkan persetujuan

suara terbanyak dari jumlah Pembina yang hadir atau yang diwakilinya. ----------

--------------------------------------- Pasal 37 ---------------------------------------

1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta Notaris dan dibuat dalam

bahasa Indonesia. ---------------------------------------------------------------------

2. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud dan tujuan

Yayasan. --------------------------------------------------------------------------------

3. Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan kegiatan

Yayasan harus mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia. --------------------------------------------------------------------

4. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal – hal sebagaimana

dimaksud dalam ayat (3) cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia. ----------------------------------------------------

5. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat Yayasan dinyatakan

pailit, kecuali atas persetujuan kurator. ----------------------------------------------

------------------------------------ PENGGABUNGAN --------------------------------

------------------------------------------ Pasal 38 ------------------------------------

1. Penggabungan Yayasan dapat dilakukan dengan menggabungkan satu atau lebih

Yayasan dengan Yayasan yang lain dengan akibatnya Yayasan yang

menggabungkan diri menjadi bubar. -------------------------------------------------

2. Penggabungan Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan

dengan memperhatikan: --------------------------------------------------------------


a. Ketidakmampuan Yayasan melaksanakan usaha tanpa dukungan Yayasan

yang lain; ---------------------------------------------------------------------------

b. Yayasan yang meneima penggabungan dan yang bergabung kegiatannya

sejenis, atau; -----------------------------------------------------------------------

c. Yayasan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan perbuatan yang

bertentangan dengan Anggaran Dasarnya, ketertiban umum dan kesusilaan. -

3. Usul penggabungan Yayasan dapat disampaikan oleh Pengurus kepada Pembina.

----------------------------------------- Pasal 39 -------------------------------------

1. Penggabungan Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan rapat

Pembina yang dihadiri paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota

Pembina dan disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari seluruh

jumlah anggota Pembina yang hadir dalam rapat. -----------------------------------

2. Pengurus dari masing – masing Yayasan yang akan menggabungkan diri dan

yang akan menerima penggabungan menyusun usul rencana penggabungan. ----

3. Usul rencana penggabungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dituangkan

dalam rancangan akta penggabungan oleh Pengurus dari Yayasan yang akan

menggabungkan diri dan yang akan menerima penggabungan. --------------------

4. Rancangan akta penggabungan harus mendapat persetujuan dari Pembina

masing – masing Yayasan. ------------------------------------------------------------

5. Rancangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dituangkan dalam akta

penggabungan yang diuat dihadapan Notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.

6. Pengurus Yayasan hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil penggabungan

dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari

terhitung sejak penggabungan selesai dilaksanakan. --------------------------------

7. Dalam hal penggabungan Yayasan diikuti dengan perubahan Anggaran Dasar

yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia, maka akta perubahan Anggaran Dasar Yayasan wajib disampaikan

kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk

memperoleh persetujuan dengan dilampiri akta penggabungan. -------------------

------------------------------------- PEMBUBARAN ----------------------------------


----------------------------------------- Pasal 40 -------------------------------------

1. Yayasan bubar karena: ----------------------------------------------------------------

a. Alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam

Anggaran Dasar berakhir. ---------------------------------------------------------

b. Tujuan Yayasan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak tercapai. ----

c. Putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap berdasarkan alas an: ----

1) Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan; ----------------------

2) Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit, atau; --------

3) Harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah

pernyataan pailit dicabut. -----------------------------------------------------

2. Dalam hal Yayasan bubar sebagaimana diatur dalam ayat (1) huruf (a) dan huruf

(b) Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan Yayasan. --------

3. Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka Pengurus bertindak sebagaimana

likuidator. ------------------------------------------------------------------------------

4. Pembubaran Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan rapat

Pembina yang dihadiri paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota

Pembina dan disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari seluruh

jumlah anggota Pembina yang hadir. -------------------------------------------------

----------------------------------------Pasal 41 --------------------------------------

1. Dalam hal Yayasan bubar, Yayasan tidak dapat melakukan perbuatan hukum,

kecuali untuk membereskan kekayaanya dalam proses likuidasi. -------------------

2. Dalam hal Yayasan sedang dalam proses likuidasi untuk semua surat keluar

dicantumkan frasa “dalam likuidasi“ di belakang nama Yayasan. -------------------

3. Dalam hal Yayasan bubar karena keputusan pengadilan maka pengadilan juga

menunjuk likuidator. -------------------------------------------------------------------

4. Dalam hal pembubaran Yayasan karena pailit berlaku peraturan perundang –

undangan di bidang kepailitan. -------------------------------------------------------

5. Ketentuan mengenai penunjukan pengangkatan, pemberhentian sementara,

pemberhentian, wewenang, kewajiban, tugas dan tanggung jawab, serta

Pengawasan terhadap Pengurus, berlaku juga bagi likuidator. ----------------------


6. Likuidator atau kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan kekayaan

Yayasan yang bubar atau dibubarkan paling lambat 5 (lima) hari terhitung sejak

tanggal penunjukan wajib mengumumkan pembubaran Yayasan dan proses

likuidasinya dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia. -----------------------

7. Likuidator atau kurator dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari

terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir, wajib mengumumkan hasil

likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia. ---------------------------

8. Likuidator atau kurator dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari

terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir wajib melaporkan pembubaran

Yayasan kepada Pembina. -------------------------------------------------------------

9. Dalam hal laporan pengenai pembubaran Yayasan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (8) dan pengumuman hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (7)

tidak dilakukan, maka bubarnya Yayasan tidak berlaku bagi pihak ketiga. --------

---------------- CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA LIKUIDASI --------------

--------------------------------------- Pasal 42 ---------------------------------------

1. Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Yayasan lain yang mempunyai

maksud dan tujuan sama dengan Yayasan yang bubar. -----------------------------

2. Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat

diserahkan kepada badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama

dengan Yayasan yang bubar apabila hal tersebut diatur dalam Undang – Undang

yang berlaku bagi badan hukum tersebut. -------------------------------------------

3. Dalam hal Kekayaan hasil likuidasi tidak diserahkan kepada Yayasan lain atau

kepada badan hukum lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), maka

kekayaan tersebut diserahkan kepada negara dan penggunaanya dilakukan

sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan yang bubar. ----------------------------

-------------------------------- PERATURAN PENUTUP ------------------------------

--------------------------------------- Pasal 43 ---------------------------------------

1. Hal – hal yang diatur atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan

diputuskan dalam Rapat Pembina. ------------- ---------------------------------------


2. Menyimpang dari ketentuan Pasal 7 ayat (4), Pasal 13 ayat (1), dan Pasal 24

ayat (1), Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan Pembina,

Pengurus dan Pengawas Yayasan dengan susunan sebagai berikut: ---------------

A. PEMBINA : -----------------------------------------------------------
 Ketua : Tuan Haji SUDRAJAT, lahir di Bandung, pada

tanggal 17-04-1957 (tujuh belas April seribu sembilan

ratus lima puluh tujuh), Warga Negara Indonesia,


Pegawai Negeri Sipil (PNS), bertempat tinggal di

Kabupaten Garut, Kampung Muara, Rukun Tetangga

001, Rukun Warga 010, Desa Muarasanding,

Kecamatan Garut Kota, Pemegang Kartu Tanda

Penduduk 3205011704570001, yang dikeluarkan oleh

Kabupaten Garut. -----------------------------------------

 Anggota : Nyonya Doktoranda, Hajjah EUIS NURJANAH,

akan tetapi dalam Kartu Tanda Penduduk Doktoranda,

EUIS NURJANAH, lahir di Subang, pada tanggal 06-

08-1965 (enam Agustus seribu sembilan ratus enam

puluh lima), Warga Negara Indonesia, Pegawai Negeri

Sipil (PNS), bertempat tinggal di Kota Bandung, Jalan

Galaxy VI Nomor 86, Rukun Tetangga 004, Rukun

Warga 007, Desa Sekejati, Kecamatan Buah Batu,

Pemegang Kartu Tanda Penduduk 3273224608650001,


yang dikeluarkan oleh Kota Bandung. --------------------

 Anggota : Tuan RISMAN, lahir di Garut, pada tanggal 15-04-

1969 (lima belas April seribu sembilan ratus enam


puluh sembilan), Warga Negara Indonesia, Karyawan

Honorer, bertempat tinggal di Kabupaten Garut,

Kampung Muara, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga


010, Desa Muarasanding, Kecamatan Garut Kota,

Pemegang Kartu Tanda Penduduk 3205011504690004,

yang dikeluarkan oleh Kabupaten Garut. ----------------


 Anggota : Nyonya MARYATI, lahir di Garut, pada tanggal 10-
06-1961 (sepuluh Mei seribu sembilan ratus enam

puluh satu), Warga Negara Indonesia, Mengurus

Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Garut,


Kampung Muara, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga

010, Desa Muarasanding, Kecamatan Garut Kota,

Pemegang Kartu Tanda Penduduk 3205015006610004,


yang dikeluarkan oleh Kabupaten Garut. ----------------

 Anggota : Nyonya TINI KARTINI, lahir di Garut, pada tanggal

31-05-1965 (tiga puluh satu Mei seribu sembilan ratus

enam puluh lima), Warga Negara Indonesia, Mengurus

Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kabupaten

Bandung, Rancaekek Permai, Rukun Tetangga 002,

Rukun Warga 018, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan

Rancaekek, Pemegang Kartu Tanda Penduduk

3204287105650001, yang dikeluarkan oleh Kabupaten

Bandung. ---------------------------------------------------

B. PENGURUS : -----------------------------------------------------------

 Ketua : Tuan MUHAMMAD SYAMSUL ARIFIN, Sarjana

Syariah, tersebut di atas. --------------------------------

 Wakil Ketua : Tuan IBRAHIM AL HAKIM, Magister Pendidikan,

lahir di Bogor, pada tanggal 06-05-1989 (enam Mei


seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan), Warga

Negara Indonesia, Dosen, bertempat tinggal di

Kabupaten Bogor, Kampung Kabandungan, Rukun


Tetangga 003, Rukun Warga 004, Desa Sirnagalih,

Kecamatan Tamansari, Pemegang Kartu Tanda

Penduduk 3201310605890002, yang dikeluarkan oleh


Kabupaten Bogor. -----------------------------------------

 Wakil Ketua : Tuan ILHAM MUHAMMAD ABDUSSALAM, Sarjana

Ilmu Sosial, akan tetapi dalam Kartu Tanda Penduduk

ILHAM MUHAMMAD ABDUSSALAM, lahir di Garut,


pada tanggal 22-07-1994 (dua puluh dua Juli seribu
sembilan ratus sembilan puluh empat), Warga Negara

Indonesia, Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten

Garut, Kampung Muara, Rukun Tetangga 001, Rukun


Warga 010, Desa Muarasanding, Kecamatan Garut

Kota, Pemegang Kartu Tanda Penduduk

3205012207940004, yang dikeluarkan oleh Kabupaten


Garut. ------------------------------------------------------

 Sekertaris Umum : Tuan ASEP ZAKI NURJAMAN, Sarjana Syariah,

akan tetapi dalam Kartu Tanda Penduduk ASEP ZAKI

NURJAMAN, lahir di Garut, pada tanggal 01-01-1991

(satu Januari seribu sembilan ratus sembilan puluh

satu), Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta,

bertempat tinggal di Kabupaten Bandung, Kampung

Pamoyanan, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 001,

Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Pemegang

Kartu Tanda Penduduk 3205010101910007, yang

dikeluarkan oleh Kabupaten Bandung. -------------------

 Sekertaris : Tuan MUHAMMAD FARID MA’RUF, Ahli Madya

Analisis Kesehatan, akan tetapi dalam Kartu Tanda

Penduduk MUHAMMAD FARID MA’RUF, lahir di

Bandung, pada tanggal 26-11-1996 (dua puluh enam


November seribu sembilan ratus sembilan puluh

enam), Warga Negara Indonesia, Pelajar/Mahasiswa,

bertempat tinggal di Kabupaten Bandung, Rancaekek


Permai Blok C-11 Nomor 08, Rukun Tetangga 002,

Rukun Warga 018, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan

Rancaekek, Pemegang Kartu Tanda Penduduk


3204282611960003, yang dikeluarkan oleh Kabupaten

Bandung. ---------------------------------------------------

 Bendahara Umum : Tuan RIZKI MUHAMMAD ALAWI, Sarjana Ilmu

Sosial, akan tetapi dalam Kartu Tanda Penduduk


RIZKI MUHAMMAD ALAWI, lahir di Garut, pada
tanggal 28-05-1991 (dua puluh delapan Mei seribu

sembilan ratus sembilan puluh satu), Warga Negara

Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di


Kabupaten Garut, Kampung Muara, Rukun Tetangga

001, Rukun Warga 010, Desa Muarasanding,

Kecamatan Garut Kota, Pemegang Kartu Tanda


Penduduk 3205012805910006, yang dikeluarkan oleh

Kabupaten Garut. -----------------------------------------

 Bendahara : Tuan ILYAS MUHAMMAD ABDUSSALIM, Sarjana

Ilmu Sosial, akan tetapi dalam Kartu Tanda Penduduk

ILYAS MUHAMMAD ABDUSSALIM, lahir di Garut,

pada tanggal 09-06-1997 (sembilan Juni seribu

sembilan ratus sembilan puluh tujuh), Warga Negara

Indonesia, Pelajar/Mahasiswa, bertempat tinggal di

Kabupaten Garut, Kampung Muara, Rukun Tetangga

001, Rukun Warga 010, Desa Muarasanding,

Kecamatan Garut Kota, Pemegang Kartu Tanda

Penduduk 3205010906970003, yang dikeluarkan oleh

Kabupaten Garut. -----------------------------------------

C. PENGAWAS : ---------------------------------------------------------

 Ketua : Tuan Profesor, Doktor, Haji M. SOLEHUDDIN,


Magister Pendidikan, akan tetapi dalam Kartu Tanda

Penduduk Doktor, M. SOLEHUDDIN, Magister

Pendidikan, Master of Arts, lahir di Majalengka, pada


tanggal 08-02-1962 (delapan Februari seribu sembilan

ratus enam puluh dua), Warga Negara Indonesia,

Pegawai Negeri Sipil (PNS), bertempat tinggal di


Kabupaten Bandung Barat, Sariwangi Indah IV Nomor

8, Rukun Tetangga 005, Rukun Warga 008, Desa

Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Pemegang Kartu


Tanda Penduduk 3217020802620001, yang dikeluarkan
oleh Kabupaten Bandung Barat. --------------------------

 Anggota : Tuan Doktorandus, DADANG KURNIA, Magister

Pendidikan, akan tetapi dalam Kartu Tanda Penduduk


Doktorandus, DADANG KURNIA, lahir di Garut, pada

tanggal 08-04-1959 (delapan April seribu sembilan

ratus lima puluh sembilan), Warga Negara Indonesia,


Pegawai Negeri Sipil (PNS), bertempat tinggal di

Kabupaten Bogor, Kampung Kabandungan, Rukun

Tetangga 003, Rukun Warga 009, Desa Sirnagalih,

Kecamatan Tamansari, Pemegang Kartu Tanda

Penduduk 3201310804590002, yang dikeluarkan oleh

Kabupaten Bogor. -----------------------------------------

 Anggota : Tuan SUYONO, Sarjana Ilmu Sosial, lahir di

Semarang, pada tanggal 22-03-1962 (dua puluh dua

Maret seribu sembilan ratus enam puluh dua), Warga

Negara Indonesia, Pegawai Negeri Sipil (PNS),

bertempat tinggal di Kabupaten Bandung, Rancaekek

Permai Blok C-11 Nomor 8, Rukun Tetangga 002,

Rukun Warga 018, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan

Rancaekek, Pemegang Kartu Tanda Penduduk

3204282203620001, yang dikeluarkan oleh Kabupaten


Bandung. ---------------------------------------------------

 Anggota : Nyonya Hajjah TITA FATIMAH, Sarjana

Pendidikan, akan tetapi dalam Kartu Tanda Penduduk


TITA FATIMAH, Sarjana Pendidikan, lahir di Garut,

pada tanggal 15-06-1967 (lima belas Juni seribu

sembilan ratus enam puluh tujuh), Warga Negara


Indonesia, Pegawai Negeri Sipil (PNS), bertempat

tinggal di Kabupaten Bandung Barat, Sariwangi Indah

IV Nomor 8, Rukun Tetangga 005, Rukun Warga 008,

Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Pemegang


Kartu Tanda Penduduk 3217025506670001, yang
dikeluarkan oleh Kabupaten Bandung Barat. ------------

 Anggota : Nyonya SITI JUMAENAH, lahir di Garut, pada

tanggal 29-12-1971 (dua puluh sembilan Desember


seribu sembilan ratus tujuh puluh satu), Warga Negara

Indonesia, Mengurus Rumah Tangga, bertempat tinggal

di Kabupaten Garut, Kampung Muara, Rukun Tetangga


001, Rukun Warga 010, Desa Muarasanding,

Kecamatan Garut Kota, Pemegang Kartu Tanda

Penduduk 3205016912710003, yang dikeluarkan oleh

Kabupaten Garut. -----------------------------------------

 Anggota : Nyonya CUCU ROSTATI, lahir di Garut, pada tanggal

15-04-1971 (lima belas April seribu sembilan ratus

tujuh puluh satu), Warga Negara Indonesia, Pegawai

Negeri Sipil (PNS), bertempat tinggal di Kabupaten

Bandung Barat, Puri Cipageran Indah II Blok C-17

Nomor 12, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 020,

Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Pemegang

Kartu Tanda Penduduk 3217065504710005, yang

dikeluarkan oleh Kabupaten Bandung Barat. ------------

Pengangkatan anggota Pembina Yayasan, anggota Pengurus Yayasan dan

anggota Pengawas Yayasan tersebut telah diterima oleh masing – masing yang
bersangkutan dan harus disahkan dalam Rapat Pembina pertama kalinya

diadakan, setelah akta pendirian ini mendapat pengesahan atau didaftarkan pada

instansi yang berwenang. --------------------------------------------------------------


Pengurus Yayasan dan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan hak

untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain dikuasakan untuk

memohon pengesahan dan atau pendaftaran atas Anggaran Dasar ini kepada
instansi yang berwenang dan untuk membuat pengubahan dan atau tambahan

dalam bentuk yang bagaimana pun juga yang diperlukan untuk memperoleh

pengesahan tersebut dan untuk mengajukan serta menandatangani semua


permohonan dan dokumen lainnya untuk memilih tempat kedudukan dan untuk
melakukan tindakan lain yang mungkin diperlukan. ---------------------------------

--------------------------------DEMIKIANLAH AKTA INI ----------------------------

Dibuat dan diselesaikan di Sumedang pada hari dan tanggal tersebut pada bagian
awal akta ini, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yaitu : -----------------------------------

1. Nona RISKA AYUNITA, lahir di Bandung, pada tanggal 21-02-2000 (dua puluh

satu Februari dua ribu), Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di


Kabupaten Bandung, Kampung Nagrog, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 013,

Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Pemegang Kartu Tanda Penduduk

Nomor 3204256102000005, yang dikeluarkan oleh Kecamatan Cicalengka. -------

- Untuk sementara berada di Kabupaten Sumedang. ------------------------------

2. Tuan RIFQI IRSYADI, lahir di Sumedang, pada tanggal 22-09-1995 (dua puluh

dua September seribu sembilan ratus sembilan puluh lima), Warga Negara

Indonesia, bertempat tinggal di Kabupaten Sumedang, Dusun Wadogirang, Rukun

Tetangga 001, Rukun Warga 002, Desa Wado, Kecamatan Wado, pemegang Kartu

Tanda Penduduk Nomor 3211012209950007, yang dikeluarkan oleh Kecamatan

Wado. ------------------------------------------------------------------------------------

Keduanya pegawai kantor Notaris sebagai saksi-saksi. ----------------------------------

Setelah saya, Notaris membacakan akta ini kepada para penghadap dan saksi-saksi,

maka minuta akta ini di tanda-tangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya,

Notaris. -------------------------------------------------------------------------------------

Dibuat dengan tanpa perubahan. ---------------------------------------------------------

Minuta akta ini telah ditandatangani dengan sempurna. --------------------------------

Diberikan sebagai SALINAN. ---------------------------------------------------------

Notaris di Kabupaten Sumedang

MUHAMMAD ILHAM RAMDHAN PUTRA, S.H., M.Kn.


SURAT DOMISILI
Scanned by CamScanner
NO REKENING BANK
NPWP
Scanned by CamScanner

Anda mungkin juga menyukai