Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN FIELDTRIP KOPERASI DAN KEMITRAAN AGRIBISNIS

“Kelompok Tani di Dusun Cikoro Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Gowa”

DI SUSUN

OLEH :

MUHAMMAD ASWAR

16012014025

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Fieldtrip
Koperasi dan Kemitraan Agribisnis yang berjudul “Kelompok Tani Dusun Cikoro
Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa”. Pada laporan ini saya banyak
mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan dari berbagai
pihak oleh sebab itu, dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini sangat jauh dari kata
sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.
Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Makassar, 22 Januarii 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………...i

Daftar Isi………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….……………..1

1.1.Latar Belakang……………………………………………………………...1

1.2.Tujuan ……………………………………………………………………....3

BAB 11 PROFIL USAHA…………………………………………………….…4

BAB III INSTANSI DIMANA USAHA TERSEBUT BERMITRA…………6

BAB IV KEMITRAAN DIBANGUN DALAM HAL APA……………….….8

BAB V PENUTUP………………………………………………………...…….10

2.1Kesimpulan………………………………………………………………....10

2.2.Saran……………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Fieldtrip yang dilakukan kali ini adalah untuk mengetahui kelompok tani
yang fokuus pada pertanaman kopi yang ada disana dan cara budidaya tanaman
Tahunan khususnya budidaya tanaman Kopi Arabika(Coffea arabica) yang yang
dilakukan masyarakat di Dusun Cikoro Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Gowa.Dalam pertanian, budidaya merupakan kegiatan terencana yang meliputi
pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk
diambil manfaat / hasil panennya. Kegiatan budidaya dapat dianggap sebagai inti
dari usaha tani.
Usaha budidaya tanaman mengandalkan pada penggunaan tanah atau
media lainnya di suatu lahan untuk membesarkan tanaman dan lalu
memanen bagiannya yang bernilai ekonomi. Bagian ini dapat berupa biji, buah /
bulir, daun, bunga, batang, tunas serta semua bagian lain yang bernilai ekonomi.
Kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan dengan media tanah dikenal pula
sebagai bercocok tanam.
Sekilas tentang Kopi Arabika, Kopi Arabika (Coffea arabica) merupakan
salah satu tanaman perkebunan yang menjadi produk ekspor unggulan di
Indonesia. Harga kopi arabika lebih mahal dibandingkan dengan kopi robusta
karena adanya cita rasa khas. Untuk kualitas ekspor saat ini harga kopi arabika
berkisar antara US$ 3-4 per kg sedangkan kopi robusta US$ 1.4-2 per Kg
Untuk itu, dalam kegiatan fieldtrip kali ini mahasiswa mengamati
Budidaya Tanaman Tahunan tanaman Kopi Arabika tentang teknik budidaya
yang diterapkan masyarakat disana, apakah sesuai dengan teknik – teknik
budidaya yang baik serta memberikan solusi permasalahan yang timbul ditengah
masyarakat dalam melakukan usaha budidaya tanaman Kopi Arabika .
1.2.Tujuan Koperasi dan Kemitraan Agribisnis
1. Unrtuk mengetahui profil usaha yang ada diDusun Cikoro Kecamatan
Tompobulun Kabupaten Gowa
2. Untuk mengetahui usaha tersebut bermitra dengan siapa diDusun Cikoro
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa
3. Untuk mengetahui bermitra dalam hal apa saja diDusun Cikoro
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa
BAB II
PROFIL USAHA

Tanaman kopi bukan tanaman asli Indonesia, melainkan jenis tanaman


berasal dari benua Afrika. Tanaman kopi dibawa ke pulau Jawa pada tahun 1696,
tetapi pada waktu itu masih dalam taraf percobaan. Di Jawa, tanaman kopi ini
mendapat perhatian sepenuhnya baru pada tahun 1699, karena tanaman tersebut
dapat berkembang dan berproduksi baik. Bibit kopi Indonesia didatangkan dari
Yaman. Pada waktu itu jenis yang didatangkan adalah kopi Arabika. Percobaan
penanaman ini pada mulanya berada di sekitar Jakarta. Setelah percobaan
penanaman di daerah ini ternyata berhasil baik, kemudian biji-biji itu dibagi-
bagikan kepada para Bupati di Jawa Barat untuk ditanam di daerah masing-
masing ternyata hasilnya pun baik. Setelah diketahui bahwa tanaman kopi itu
hasilnya terus meningkat, maka perluasan tanaman terus ditingkatkan, terutama di
pulau Jawa. Selanjutnya tanaman itu lebih dipaksakan lagi dengan adanya
"Culturstelsel".

Mulai saat itu banyak pengusaha yang memperluas usahanya dalam


lapangan perkebunan, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tanah-tanah
usaha swasta. Selanjutnya tanaman perkebunan itu lebih besar lagi setelah
dikeluarkan Undang-undang Agraria tahun 1870. Perusahaan perkebunan itu bisa
memperluas usahanya pada tanah milik negara dengan jangka yang sangat
panjang. Mula-mula pertanaman 2 kopi perkebunan ini banyak terdapat di Jawa
Tengah, yaitu daerah Semarang, Sala, Kedu, dan Jawa Timur terutama di daerah
Besuki dan Malang. Sedang di Sumatera terdapat di Lampung, Palembang,
Sumatera Barat, dan Sumatera Timur. Sehingga sampai sekarang ini banyak
perusahaan perkebunan milik negara yang berasal dari perusahaanperusahaan
asing. Kopi Indonesia saat ini di tilik dari hasilnya, menempat peringkat keempat
terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan
penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak
geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat
ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi. Pada awalnya kopi
di Indonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi di perkenalkan di
Indonesia lewat Sri Lanka (Ceylon). Pada awalnya pemerintah Belanda menanam
kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi dan Bogor. Kopi juga ditanam
di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra dan Sulawesi. Pada permulaan
abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama, yang hampir
memusnahkan seluruh tanaman kopi.

Pemerintah diDusun Cikoro Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa


akan memfokus peningkatan produksi kopi diwilayah tersebut.Rata diDusun
tersebut menanam komoditi kopi.Namun kualitas kopi yang dihasilkan masih
sangat rendah.Hal tersebut disebabkan karena rata-rata petani disana kopi dipetik
sebelum masa panen.Jadi wajar apabila kopi tersebut dibeli dengan harga
rendah.Selain dipetik sebelum waktunya petani juga menjual hasil kopinya
kepengumpul sehingga pasarannya tetap dalam lokalan saja.
BAB III
INSTANSI DIMANA USAHA TERSEBUT BERMITRA

Kelompok tani yang menanam komoditi kopi arabika di Dusun Cikoro


Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa bermitra dengan pengusaha menengah
atau pengusaha besar .Dengan adanya kerja sama kelompok tani tersebut dapat
bersaing secara efektif diberbagai pasar.Salah satu perkembangannya yaitu hasil
kopi petani terbangun dengan baikdengan bantuan dari pengusaha menengah atau
pengusaha besar sehingga petani terlibat dalam memasarkan hasil produksi
kopinya dengan harga yang terjangkau dan dengan adanya seperti ini petani kopi
akan menawarkan banyak keuntungan bagi pengusaha yang bermitra.

Dusun Cikoro Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa terkenal dengan


bermacam – macam komoditas yang dibudidayakan, terutama tanaman
hortikultura. Untuk jenis tanaman tahunan terdapat berbagai jenis komoditi,
diantaranya Kopi Arabika, Kopi Robusta Dari menanam komoditas tersebut, hasil
produksikemudian dijual sebagai mata pencaharian utamaPak Rusdi,beserta
anggotanya . Selain menjadi petani kopi, Bapak Rusdi juga membudidayakan
berbagai macam tanaman hortikultura. Dulunya beliau memiliki kebun
kopi seluas 5,00 Hatetapi kebun kopi yang dimilikinya sudah tidak produktif lagi
dan terserang berbagai hama/penyakit. Hal tersebut dikarenakan umur tanaman
kopinya sudah tua tanpa adanya peremajaan tanaman. Akhirnya, lahan yang
tadinya ditanami tanaman kopi kemudian diganti menjadi tanaman hortikultura
salah satunya adalah tanaman kol.
BAB IV
KEMITRAAN DIBANGUN DALAM HAL APA

Masyarakat Dusun Cikoro Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa


mempunyai kebiasaan bergotong royong dan penuh kebersamaan yang sifatnya
berbagi pengalaman antara satu petani dengan petani lainnya. Petani di Desa
tersebut umunya sangat sulit mendapatkan pinjaman modal dari Bank sehingga
masyarakat disana kesulitan setiap kali akan memulai usaha taninya. Satu-satunya
cara yang ditempuh masyarakat disana untuk mendapatkan modal usaha yaitu
melalui tengkulak.

Pola kemitraan antara petani yang ada diDusun tersebut bermitra dengan
pengusaha besar dan mereka juga dibimbing oleh penyuluh yang masuk diDusun
Cikoro Kecamatan Tompobulu sehingga hasil produksi kopi arabika bisa bermitra
dengan pengusaha besar.

Kemitraan kelompok tani ini dengan pengusaha besar berlangsung sangat


baik apalagi petani disana sekali-kali penyuluh datang kedusun Cikoro untuk
memberikan pelatihan atau bimbingan kepada pkelompok tani beserta anggota-
anggotanya,pelatihan atau bimbingan yang diberikan yaitu seperti,dengan
melakukan pelatihan cara pembudidayaan kopi dengan baik dan benar,
pengolahan kopi dengan baik,Dengan adanya juga pelatihan atau bimbingan bisa
mendapatkan berbagai bantuan yang masuk seperti,bantuan pupuk,bibit dan
bantuan alat-alat produksi kopi seperti mesin pabrik kopi untuk memproduksi
kopi.Dengan adanya mesin kopi penghasilan ekonomi yang dihasilkan petani
tersebut lebih meningkat.
BAB V
PENUTUP

2.1.Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
teknik budidaya tanaman kopi arabika yang diusahakan oleh Bapak Rusdi, beserta
anggotanya pada khususnya dan masyarakat di Dusun Cikoro Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Gowa pada umunya masih sangat sederhana jauh dari
teknik budidaya tanaman kopi yang dianjurkan/sesuai. Hal tersebut terlihat dari
metode budidaya yang diterapkan, penggunaan alat pertanian yang sederhana dan
teknik/cara pemeliharaan tanaman serta pemeberantasan hama/penyakit yang
masih tidak efisien.
Keadaan tersebut diakibatkan kurangnya pengetahuan petani tentang
teknik budidaya kopi yang baik, kurangnya modal petani dalam melakukan usaha
budidaya tanaman kopi, kurangnya perhatian pemerintah dalam hal pendampingan
terhadap petani di desa tersebut serta kurangnya areal penanaman/pengembangan
tanaman kopi di desa tersebut

2.2.Saran
Pada kegiatan fieldtrip yang dilakukan diDusun Cikoro Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Gowa ini sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan
kelompok tani yang ada diDusun tersebut,karena yang saya temukan hanya satu
kelompok tani.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2010. Data BPP Cikoro Kecamatan Tompobulu


Kab.Gowa. Gowa Searching Google
http://pekebun.com/sekilas-budidaya-kopi-arabika/comment-page-1/-

Anda mungkin juga menyukai