FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL :
MAHASISWA :
PEMBIMBING :
PEMBIMBING II
INSTITUSI MITRA
Dr. Ir. I Wayan Diara, M.S. Ir. Made Mega Adnyana, M.P.
NIP. 19591231 198601 1 004 NIP. 195909221988031001
Menyetujui, Mengesahkan,
Dosen Pembimbing I Wakil Dekan I
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan usulan kegiatan magang
mahasiswa di Kebun Induk Kopi Robusta, Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan
dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan laporan usulan kegiatan magang ini tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan, saran dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dengan segala kerendahan dan
ketulusan hati kepada:
1. Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Universitas
Udayana yang telah memberikan persetujuan dan kemudahan dalam penyelesaian
laporan kelompok kegiatan magang ini.
2. Dr. Ir. I Wayan Diara, M. S selaku Ketua BMM Fakultas pertanian Universitas
Udayana yang telah memberikan persetujuan dan kemudahan dalam penyelesaian
laporan kelompok ini.
3. Ir. Made Mega Adnyana, M.P. dan I Dewa Putu Singarsa, SP., M.Si. selaku Dosen
Pembimbing Magang I dan II yang telah mebimbing dan memberikan pengarahan
selama penulisan laporan kelompok kegiatan magang ini.
4. Seluruh staff di kebun Induk Kopi Robusta Desa Sai yang telah membantu,
membimbing, memberikan arahan mengenai budidaya kopi robusta.
Pada laporan kegiatan magang ini sangat dimungkinkan masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki. Segala bentuk kritik dan saran akan dengan senang hati diterima dan
diharapkan dapat membantu dalam penulisan usulan kegiatan magang selanjutnya agar lebih
baik lagi. Semoga usulan usulan kegiatan magang mahasiswa di Kebun Induk Kopi Robusta,
Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca.
Pupuan, 08 November 2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Blok magang mahasiswa merupakan mata kuliah praktek atau keterampilan sebagai
wadah bagi mahasiswa semester akhir untuk dapat menerapkan ilmu atau teori pengetahuan dan
teknologi yang diperoleh semasa pembelajaran perkuliahan berlangsung. Kegiatan magang
dilaksanakan di Kebun Induk Kopi Robusta, Kecamatan Pupuan. Kopi merupakan salah satu
komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional. Kopi Robusta (nama Latin
Coffea canephora atau Coffea robusta) merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama
Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C
dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah
lebih rendah dari Arabika dan Liberika. Tanaman ini memiliki sistem akar yang dangkal dan
tumbuh menjadi pohon atau perdu hingga mencapai 10 meter. Masa berbunganya tidak teratur
dan membutuhkan sekitar 10-11 bulan bagi buahnya untuk masak, hingga menghasilkan biji kopi
yang diinginkan Desa Sai merupakan salah satu desa di Kecamatan Pupuan yang hampir semua
masyarakat desa memberdayakan diri sebagai petani kopi.
Hasil pertanian di Desa tersebut juga sangat baik dan berkualitas, sehingga Desa Sai
dijadikan contoh perkebunan kopi yang disebut Kebun Induk Kopi Robusta. Kebun Induk Kopi
Robusta dibangun pada tahun 1973 yang berlokasi di Desa Sai, Kecamatan Pupuan Kabupaten
Tabanan dengan jarak 59 km kearah barat dari Kota Denpasar. Kebun Induk Kopi Robusta
seluas 12,0 ha dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bali dan dikelola oleh Dinas Perkebunan
Provinsi Bali melalui UPTD Benih/Bibit. Kebun ini merupakan kebun sumber entres bagi
pengembangan budidaya kopi robusta. Penggunaan metode sambung telah mampu meningkatkan
produktifitas tanaman kopi. Metode kopi sambung (entres) adalah salah satu upaya pemanfaat
tanaman kopi yang sudah tidak produktif untuk meningkatkan produksi kopi. Sejauh ini, Kebun
Induk Kopi Robusta sangat memiliki peran besar bagi petani di seputaran Desa Sai. Salah
satunya adalah program penyediaan entres kopi berbasis social oriented yang sangat diperlukan
dan dimanfaatkan oleh para petani. Kebun induk kopi robusta sendiri tidak menyediakan bibit
jadi, hanya menyediakan entres (penyambung) kopi.
Maka dari ini sisi positif lainnya yang dapat dirasakan adalah ketika sebagian besar
petani yang merevitalisasi tanaman kopinya. Para petani termotifasi untuk belajar membibit
tanaman kopi sendiri berbekal ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan Diharapkan dengan
adanya kegiatan Blok Magang Mahasiswa di Kebun Induk Kopi Robusta, Kecamatan Pupuan
mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang terkait dengan topik yakni pengelolaan, pemasaran,
dan distribusi entres Kopi Robusta.
1.2. Tujuan
a. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, pengalaman, kemampuan, serta keterampilan
mahasiswa pada perusahaan tempat Magang
b. Mengetahui, mengerti dan memahami penerapan teori dan praktek dengan cara
membandingkan apa yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kenyataan di
lapangan.
c. Mengetahui secara umum sejarah perkembangan, struktur organisasi, aspek
ketenagakerjaan dan kegiatan pengolahan kopi dan kakao di Kebun Induk Kopi Robusta,
Desa Sai, Kecamatan Pupuan
1.3. Manfaat
Setiap hari (kecuali ada hujan) bedengan disiram air dengan menggunakan
gembor dan dijaga jangan sampai ada genangan air, rumput yang tumbuh
dibersihkan.
Sebaiknya dipakai air penyiram yang bersih, tidak tercemar pestisida.
Sesudah sepasang daun membuka (stadium kepelan), benih segera dipindah
ke media kantong plastik (polibeg).
2.2.4. Pembuatan Rorak dan Perbaikan Teras
Pembuatan rorak pada lahan datar dilakukan pada jarak 40 – 60 cm dari batang
tanaman kopi, dengan ukuran panjang 120 cm, lebar 40 cm dan dalam 40 cm. Jarak rorak
dari batang tanaman kopi dapat berubah sesuai dengan pertumbuhan tanaman (Gambar 4).
Pada lahan miring rorak dibuat memotong lereng, atau searah dengan terasan (sejajar garis
kontur), dibuat pada bidang olah atau di saluran teras. Serasah kebun, hasil pangkasan
ranting kopi dan penaung, hasil penyiangan gulma, kompos, serta pupuk kandang dapat
dimasukkan ke dalam rorak untuk dijadikan pupuk organik.
2.2.5. Penanaman
Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya adalah
memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak tanam budidaya
kopi yang dianjurkan adalah 2,75×2,75 meter untuk robusta dan 2,5×2,5 meter untuk
arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan ketinggian lahan. Semakin tinggi lahan
semakin jarang dan semakin rendah semakin rapat jarak tanamnya.
Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm, pembuatan lubang ini dilakukan
3-6 bulan sebelum penanaman. Saat penggali lubang tanam pisahkan tanah galian bagian
atas dan tanah galian bagian bawah. Biarkan lubang tanam tersebut terbuka. Dua bulan
sebelum penanaman campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah
galian bagian bawah. Kemudian masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1 bulan sebelum
bibit ditanam campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian
masukkan ke lubang tanam.
2.2.6. Perabasan Rumput Gulma Disekitar Tanaman Kopi
Pada dasarnya cara mengatasi gulma di perkebunan kopi adalah dengan perawatan
lahan yang teratur. Cara yang paling umum adalah mencabut gulma yang tumbuh dengan
menggunakan cangkul atau peralatan lainnya. Pengendalian gulma bisa dilakukan secara
rutin pada saat akan dilakukan pemupukan tanaman kopi, yang dilakukan 2 – 3 kali sampai
panen. Gulma yang sudah dicabut beserta perakarannya bisa di kumpulkan di satu tempat
dan direbahkan hingga kering dan akarnya mati, sementara bagian daunnya bisa dijadikan
pupuk hijau atau kompos, bagian perakaran gulma bisa dijadikan pupuk bila telah kering
dan mati.
Dalam usulan kegiatan magang ini menggunakan dua metode yaitu wawancara dan
observasi.
2.3.1. Observasi
2.3.2. Wawancara
Misi
C. Bentuk-Bentuk Dukungan
Bentuk-bentuk dukungan yang diberikan oleh Kebun Induk Kopi Robusta
Pupuan, diantaranya:
1) Sikap ramah yang ditunjukkan pegawai Kebun Induk Kopi Robusta Pupuan
memberikan semangat tersendiri untuk peserta magang dalam melaksanakan setiap
kegiatan yang dilaksanakan. Selain itu pegawai kebun juga mau menjelaskan jawaban
dari pertanyaan yang diajukan oleh peserta magang dengan baik, sehingga peserta
magang mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap.
2) Bimbingan dari pendamping magang, Bapak Mega Adnyana dan Bapak Dewa
Singarsa yang selalu mengarahkan dan memberikan semangat untuk terus menggali
informasi baru, serta semangat untuk segera menyelesaikan study juga merupakan satu
dukungan untuk pelaksanaan magang penulis. Selain itu kepala Kebun Induk Kopi
Robusta, Bapak Mistali juga menyediakan waktu untuk peserta magang untuk berdiskusi
mengenai budidaya kopi robusta, cara stek entres kopi, dan lain sebagainya sehingga
dapat menambah wawasan peserta magang mengenai pengembangan dan penyediaan
bibit entres kopi robusta.
2) Upacara Keagamaan
Mengingat lokasi kebun induk yang berada di daerah pedesaan, maka tidak jarang
beberapa kali ada upacara keagamaan yang dilaksanakan di daerah kebun induk tersebut.
Para pekerja di kebun induk pun turut mengambil bagian di dalam upacara tersebut,
sehingga para staf-staf di kebun mentiadakan adanya kegiatan di lapangan. Sehingga
menyebabkan beberapa kegiatan magang di Kebun Induk harus ditunda terlebih dahulu
dan diganti dihari-hari berikutnya.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Kopi Robusta (nama Latin Coffea canephora atau Coffea robusta) merupakan keturunan
beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di
ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara
berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Tanaman ini memiliki sistem akar yang
dangkal dan tumbuh menjadi pohon atau perdu hingga mencapai 10 meter.Adapun
kegiatan yang telah dilakukan dalam proses magang yaitu pemangkasan produksi
Tanaman Kopi, pemangkasan tanaman penaung ,pemeliharaan bibit ,pembuatan rorak
dan perbaikan teras ,penanaman ,perabasan rumput gulma disekitar tanaman kopi
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30658578/
laporan_kelompok_magang_ulfa_dkk_ilmu_perpustakaan_FIA_Universitas_Brawijaya_pdf
LAMPIRAN