Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KELOMPOK

KEGIATAN MAGANG MAHASISWA

KEBUN INDUK KOPI ROBUSTA, DESA SAI, KECAMATAN PUPUAN, KABUPATEN


TABANAN

1. Nur Vadillah 1906541172

2. Chelsea Anggia Putri 1906541173

3. Agus Wahyudi 1906541175

4. Sartika Iriana May 1906511178

5. Minus Yoman 1906511179

6. Ni Puspa Ayu Esterina 1906511189

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KELOMPOK KEGIATAN MAHASISWA

JUDUL :

MAHASISWA :

1. Nur Vadillah 1906541172 Agroekoteknologi


2. Chelsea Anggia Putri 1906541173 Agroekoteknologi
3. Agus Wahyudi 1906541175 Agroekoteknologi
4. Sartika Iriana May 1906511178 Agribisnis
5. Minus Yoman 1906511179 Agribisnis
6. Ni Puspa Ayu Esterina 1906511189 Agribisnis

PEMBIMBING :

1. Nama : Ir. Made Mega Adnyana, M.P.


2. Nip : 195909221988031001
3. Jurusan : Agroekoteknologi

PEMBIMBING II

1. Nama : I Dewa Putu Singarsa, SP., M. Si


2. Nip : 197818092008011011
3. Jurusan : Agroekoteknologi

INSTITUSI MITRA

1. Nama Institusi Mitra : Kebun Induk Kopi Robusta


2. Alamat : Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali
3. Nomor telepon/facs : 082147447424
4. Jangka waktu :19 September – 16 November 2022
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua BMM Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. I Wayan Diara, M.S. Ir. Made Mega Adnyana, M.P.
NIP. 19591231 198601 1 004 NIP. 195909221988031001

Menyetujui, Mengesahkan,
Dosen Pembimbing I Wakil Dekan I

I Dewa Putu Singarsa, SP., M. Si Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S


NIP. 197818092008011011 NIP. 196204211988032001
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan usulan kegiatan magang
mahasiswa di Kebun Induk Kopi Robusta, Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan
dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam penulisan laporan usulan kegiatan magang ini tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan, saran dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dengan segala kerendahan dan
ketulusan hati kepada:

1. Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Universitas
Udayana yang telah memberikan persetujuan dan kemudahan dalam penyelesaian
laporan kelompok kegiatan magang ini.

2. Dr. Ir. I Wayan Diara, M. S selaku Ketua BMM Fakultas pertanian Universitas
Udayana yang telah memberikan persetujuan dan kemudahan dalam penyelesaian
laporan kelompok ini.

3. Ir. Made Mega Adnyana, M.P. dan I Dewa Putu Singarsa, SP., M.Si. selaku Dosen
Pembimbing Magang I dan II yang telah mebimbing dan memberikan pengarahan
selama penulisan laporan kelompok kegiatan magang ini.

4. Seluruh staff di kebun Induk Kopi Robusta Desa Sai yang telah membantu,
membimbing, memberikan arahan mengenai budidaya kopi robusta.

5. Teman-teman kelompok magang Desa Sai atas dukungan dan kerjasamanya.

Pada laporan kegiatan magang ini sangat dimungkinkan masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki. Segala bentuk kritik dan saran akan dengan senang hati diterima dan
diharapkan dapat membantu dalam penulisan usulan kegiatan magang selanjutnya agar lebih
baik lagi. Semoga usulan usulan kegiatan magang mahasiswa di Kebun Induk Kopi Robusta,
Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembaca.
Pupuan, 08 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Blok magang mahasiswa merupakan mata kuliah praktek atau keterampilan sebagai
wadah bagi mahasiswa semester akhir untuk dapat menerapkan ilmu atau teori pengetahuan dan
teknologi yang diperoleh semasa pembelajaran perkuliahan berlangsung. Kegiatan magang
dilaksanakan di Kebun Induk Kopi Robusta, Kecamatan Pupuan. Kopi merupakan salah satu
komoditi perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional. Kopi Robusta (nama Latin
Coffea canephora atau Coffea robusta) merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama
Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C
dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah
lebih rendah dari Arabika dan Liberika. Tanaman ini memiliki sistem akar yang dangkal dan
tumbuh menjadi pohon atau perdu hingga mencapai 10 meter. Masa berbunganya tidak teratur
dan membutuhkan sekitar 10-11 bulan bagi buahnya untuk masak, hingga menghasilkan biji kopi
yang diinginkan Desa Sai merupakan salah satu desa di Kecamatan Pupuan yang hampir semua
masyarakat desa memberdayakan diri sebagai petani kopi.

Hasil pertanian di Desa tersebut juga sangat baik dan berkualitas, sehingga Desa Sai
dijadikan contoh perkebunan kopi yang disebut Kebun Induk Kopi Robusta. Kebun Induk Kopi
Robusta dibangun pada tahun 1973 yang berlokasi di Desa Sai, Kecamatan Pupuan Kabupaten
Tabanan dengan jarak 59 km kearah barat dari Kota Denpasar. Kebun Induk Kopi Robusta
seluas 12,0 ha dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bali dan dikelola oleh Dinas Perkebunan
Provinsi Bali melalui UPTD Benih/Bibit. Kebun ini merupakan kebun sumber entres bagi
pengembangan budidaya kopi robusta. Penggunaan metode sambung telah mampu meningkatkan
produktifitas tanaman kopi. Metode kopi sambung (entres) adalah salah satu upaya pemanfaat
tanaman kopi yang sudah tidak produktif untuk meningkatkan produksi kopi. Sejauh ini, Kebun
Induk Kopi Robusta sangat memiliki peran besar bagi petani di seputaran Desa Sai. Salah
satunya adalah program penyediaan entres kopi berbasis social oriented yang sangat diperlukan
dan dimanfaatkan oleh para petani. Kebun induk kopi robusta sendiri tidak menyediakan bibit
jadi, hanya menyediakan entres (penyambung) kopi.
Maka dari ini sisi positif lainnya yang dapat dirasakan adalah ketika sebagian besar
petani yang merevitalisasi tanaman kopinya. Para petani termotifasi untuk belajar membibit
tanaman kopi sendiri berbekal ilmu yang telah didapatkan selama pelatihan Diharapkan dengan
adanya kegiatan Blok Magang Mahasiswa di Kebun Induk Kopi Robusta, Kecamatan Pupuan
mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang terkait dengan topik yakni pengelolaan, pemasaran,
dan distribusi entres Kopi Robusta.

1.2. Tujuan
a. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, pengalaman, kemampuan, serta keterampilan
mahasiswa pada perusahaan tempat Magang
b. Mengetahui, mengerti dan memahami penerapan teori dan praktek dengan cara
membandingkan apa yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kenyataan di
lapangan.
c. Mengetahui secara umum sejarah perkembangan, struktur organisasi, aspek
ketenagakerjaan dan kegiatan pengolahan kopi dan kakao di Kebun Induk Kopi Robusta,
Desa Sai, Kecamatan Pupuan
1.3. Manfaat

a. Manfaat untuk mahasiswa


1. Mahasiswa terlatih untuk mengerjakan pekerjaan lapangan, dan sekaligus
melakukan serangkaian keterampilan yang sesuai dengan bidang keahliannya.
2. Mahasiswa dapat meningkatkan soft skill mahasiswa melalui kerja mandiri dan
kelompok secara professional
3. Dapat mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
dalam dunia kerja di masa yang akan datang.
4. Sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman kerja guna meningkatkan
kemampuan diri.
5. Untuk menciptakan pola pikir yang lebih maju dalam menghadapi berbagai
permasalahan
b. Manfaaat untuk lokasi magang
1. Mendapatkan profil calon pekerja yang siap kerja
2. Mendapatkan alternatif solusi-solusi dari beberapa permasalahan lapangan.
BAB II
TATA LAKSANA KEGIATAN
2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1. Tempat
Kegiatan magang ini dilaksanakan pada instansi :
Nama : Kebun Induk Kopi Robusta
Alamat : Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali
2. Waktu
Pelaksanaan magang ini dilaksanakan mulai tanggal 19 September 2022 – 16
November 2022 dengan total 34 hari kerja. Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 5 hari
kerja tiap minggu mulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat. Hal ini disesuaikan
dengan mengikuti jam kerja yang berlaku di Kebun Induk Kopi Robusta. Jam kerja pada
saat kegiatan magang adalah sebagai berikut :

Senin – Jumat : 08.00 – 16.00

2.2. Tata Laksana Kegiatan


2.2.1. Pemangkasan Produksi Tanaman Kopi
Produksi kopi sangat bergantung daripada banyaknya ruas yang berbuah, oleh
karenanya sejauh mungkin sehabis panen kita segera melakukan tindakan-tindakan yang
mengarah kepembentukan ruas sebanyak-banyaknya, tindak tersebut dapat ditempuh
dengan melakukan pangkasan produksi. Tujuan pemangkasan produksi yaitu untuk
mendorong pertumbuhan cabang-cabang reproduksi sehingga terbentuknya cabang yang
kuat dan beruas banyak, menentukan jumlah cabang reproduksi optimal, merupakan suatu
sarana untuk mengontrol produksi, untuk menjaga agar cabang tidak meliar dan
panjangnya dalam batas yang telah ditentukan sebelumnya.

2.2.2. Pemangkasan Tanaman Penaung


Pemangkasan tanaman penaung bertujuan untuk memberikan cukup cahaya
matahri untuk merangsang pembentukan primordial bunga pada akhir musim hujan,
mempermudah peredaran udara dalam pertanaman, untuk penyerbukan terutaman kopi
robusta, mengurangi kelembaban udara selama musim hujan, untuk menghindri gugur
buah kopi bisa mencapai 20%-30% dan pertumbuhan cabang primer yang kuat
2.2.3. Pemeliharaan Bibit
Pemeliharaan persemaian adalah berupa penyiraman dan pembersihan gulma
secara manual, tidak ada pemupukan pada tahap persemaian.

 Setiap hari (kecuali ada hujan) bedengan disiram air dengan menggunakan
gembor dan dijaga jangan sampai ada genangan air, rumput yang tumbuh
dibersihkan.
 Sebaiknya dipakai air penyiram yang bersih, tidak tercemar pestisida.
 Sesudah sepasang daun membuka (stadium kepelan), benih segera dipindah
ke media kantong plastik (polibeg).
2.2.4. Pembuatan Rorak dan Perbaikan Teras
Pembuatan rorak pada lahan datar dilakukan pada jarak 40 – 60 cm dari batang
tanaman kopi, dengan ukuran panjang 120 cm, lebar 40 cm dan dalam 40 cm. Jarak rorak
dari batang tanaman kopi dapat berubah sesuai dengan pertumbuhan tanaman (Gambar 4).
Pada lahan miring rorak dibuat memotong lereng, atau searah dengan terasan (sejajar garis
kontur), dibuat pada bidang olah atau di saluran teras. Serasah kebun, hasil pangkasan
ranting kopi dan penaung, hasil penyiangan gulma, kompos, serta pupuk kandang dapat
dimasukkan ke dalam rorak untuk dijadikan pupuk organik.

2.2.5. Penanaman
Apabila lahan, pohon peneduh dan bibit sudah siap, langkah selanjutnya adalah
memindahkan bibit dari polybag ke lubang tanam di areal kebun. Jarak tanam budidaya
kopi yang dianjurkan adalah 2,75×2,75 meter untuk robusta dan 2,5×2,5 meter untuk
arabika. Jarak tanam ini divariasikan dengan ketinggian lahan. Semakin tinggi lahan
semakin jarang dan semakin rendah semakin rapat jarak tanamnya.

Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm, pembuatan lubang ini dilakukan
3-6 bulan sebelum penanaman. Saat penggali lubang tanam pisahkan tanah galian bagian
atas dan tanah galian bagian bawah. Biarkan lubang tanam tersebut terbuka. Dua bulan
sebelum penanaman campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dengan tanah
galian bagian bawah. Kemudian masukkan kedalam lubang tanam. Sekitar 1 bulan sebelum
bibit ditanam campurkan 20 kg pupuk kompos dengan tanah galian atas, kemudian
masukkan ke lubang tanam.
2.2.6. Perabasan Rumput Gulma Disekitar Tanaman Kopi
Pada dasarnya cara mengatasi gulma di perkebunan kopi adalah dengan perawatan
lahan yang teratur. Cara yang paling umum adalah mencabut gulma yang tumbuh dengan
menggunakan cangkul atau peralatan lainnya. Pengendalian gulma bisa dilakukan secara
rutin pada saat akan dilakukan pemupukan tanaman kopi, yang dilakukan 2 – 3 kali sampai
panen. Gulma yang sudah dicabut beserta perakarannya bisa di kumpulkan di satu tempat
dan direbahkan hingga kering dan akarnya mati, sementara bagian daunnya bisa dijadikan
pupuk hijau atau kompos, bagian perakaran gulma bisa dijadikan pupuk bila telah kering
dan mati.

Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya cara


mekanis, cara biologis, cara kimia dan cara terpadu. Penggabungan beberapa cara dapat
dilakukan agar mendapat cara yang paling efektif dalam pengendalian gulma yang
disesuaikan dengan kondisi lahan dan jenis gulma yang tumbuh, misalnya penggabungan
cara mekanis dengan cara kimia (penggunaan herbisida).

2.3. Metode pelaksanaan

Dalam usulan kegiatan magang ini menggunakan dua metode yaitu wawancara dan
observasi.

2.3.1. Observasi

Teknik observasi (pengamatan) merupakan salah satu cara pengumpulan informasi


mengenai objek atau peristiwa yang bersifat kasat mata atau dapat dideteksi dengan panca
indra. Penggunaan jenis observasi di kegiatan magang pada Kebun Induk Kopi Robusta,
Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan adalah observasi partisipan, dimana
orang yang melakukan pengamatan berperan langsung dalam suatu kegiatan atau orang lain
yang sedang di observasi.

2.3.2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan cara sistematis untuk memperoleh informasi dalam


bentuk pertanyaan-pertanyaan lisan suatu objek atau peristiwa pada masa lalu, kini, dan
akan datang. Terdapat dua jenis wawancara yaitu wawancara terencana dan wawancara
insidental. Wawancara terencana dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan informasi
sesuai dengan tema yang telah direncanakan sebelumnya. Sedangkan wawancara insidental
pewawancara yang kurang memungkinkan untuk mempersiapkan hal-hal tersebut,
mengingat obyek atau perisiwa yang bersifat insidental atau tidak terencana.

2.4. Jadwal Kegiatan


Adapun jadwal kegiatan adalah sebagai berikut :
No. Tanggal Kegiatan Kegiatan Waktu
1. Senin, 19 September  Pengumpulan surat blok magang 8 Jam
2022
 Penjajakan lokasi magang dan pengenalan
pada petani kopi
 Pengumpulan proposal kelompok.
2. Rabu, 21 September  Penjajakan lokasi magang ( kebun induk 8 Jam
2022
kopi robusta/ pengenalan kebun kopi)
3. Kamis, 22 September  Penanaman bibit kopi Robusta bersama 8 Jam
2022
petani (Pak Karma). (entres 308)
 Melihat bibit-bibit kopi (entres 308 dan
442) yang sudah siap tanam.
 Melihat lokasi kantor UML
4. Jumat, 23 September  Pemotongan entres klon BP 308 (450 8 Jam
2022
batang)
5. Rabu, 28 September  Pemangkasan bentuk dan pemangkasan 8 Jam
2022
produksi
6. Kamis, 29 September  Pemindahan bibit kopi BP 308 di 8 Jam
2022
persemaian
7. Jumat, 30 September  Penyiraman bibit kopi 308 di persemaian 8 Jam
2022
8. Senin, 03 Oktober  Praktek penyambungan pucuk dan 8 Jam
2022
penyambungan dari samping BP 42
9. Selasa, 04 Oktober  Penyambungan batang dan penyambungan 8 Jam
2022
pucuk BP 308 dan BP 42
10. Rabu, 05 Oktober  Melanjutkan penyambungan batang dan 8 Jam
2022 penyambungan pucuk BP 308 dan BP 42
11. Jumat, 07 Oktober  Pembuatan rorak pada sebelah tanaman 8 Jam
2022
kopi yang sudah tua
12. Kamis, 13 Oktober  Pemberian materi mengenai pengendalian 8 Jam
2022
gulma secara efektif dan efisien pada
tanaman kopi
13. Senin, 17 Oktober  Pembersihan gulma disekitar tanaman kopi 8 Jam
2022
14. Selasa, 18 Oktober  Pembersihan gulma disekitar tanaman kopi 8 Jam
2022
dan pengecekan hasil stek
15. Rabu, 19 Oktober  Melanjutkan pembersihan gulma disekitar 8 Jam
2022
tanaman kopi
16. Kamis, 20 Oktober  Melanjutkan pembersihan gulma di sekitar 8 Jam
2022
tanaman kopi
17. Jumat, 21 Oktober  Melanjutkan pembersihan gulma disekitar 8 Jam
2022
tanaman kopi
18. Senin, 24 Oktober  Pembahasan ulang mengenai kegiatan 8 Jam
2022
magang yang dilakukan dari awal hingga
hari ini seperti pembahasan mengenai
pemangkasan, penyambunagn, dll
19. Selasa, 25 Oktober  Pembuatan lubang pupuk serta pemupukan 8 Jam
2022
(barrier pohon kopi)
20. Kamis, 27 Oktober  Pemberian materi mengenai perbedaan 8 Jam
pembibitan dari biji dan pembibitan
stekres, serta mengenai peremajaan
21. Jumat, 28 Oktober  Pemberian materi mengenai perbedaan 8 Jam
2022
pembibitan dari biji dan pembibitan dari
stekres
 Mengurus surat sppd
 Mencari info untuk laporan individu
masing-masing
22. Senin, 31 Oktober  Pengolahan lahan dan pembuatan stek di 8 Jam
2022
pembibitan klon BP 308
23. Selasa, 1 November  Pembuatan stek dan pembibitan klon BP 8 Jam
2022
308
24. Rabu, 2 November  Mewawancarii petugas kebun guna 8 Jam
2022
mencari informasi untuk laporan individu
magang
25. Kamis, 3 November  Mewawancarii petugas kebun guna 8 Jam
2022
mencari informasi untuk laporan individu
magang
26. Jumat, 4 November  Melakukan kegiatan penyambungan tutup 8 Jam
2022
27. Senin, 7 November  Mewawancarii petugas kebun guna 8 Jam
2022
mencari informasi untuk laporan individu
magang
28. Selasa, 8 November  Mewawancarii petugas kebun guna 8 Jam
2022
mencari informasi untuk laporan
kelompok magang
29. Rabu, 9 November  Pembersihan gulma disekitar tanamna kopi 8 Jam
2022
30. Kamis, 10 November  8 Jam
2022
31. Jumat, 11 November  8 Jam
2022
32. Senin, 14 November  8 Jam
2022
33. Selasa, 15 November  8 Jam
2022
34. Rabu, 16 November  8 Jam
2022
TOTAL 272 Jam
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Magang


1. Sejarah Kebun Induk Kopi Robusta
Tananam kopi mempunyai arti penting bagi petani perkebunan di Daerah
Bali, sebagai komoditi yang bernilai ekonomis, sebagai pencegah erosi dan
peresapan air hujan pada dataran tinggi, penyerapan tenaga kerja dan penghasil
devisa, sehingga memberikan kesejahteraan bagi petani perkebunan dan
masyarakat Bali.
Desa Sai merupakan salah satu desa di Kecamatan Pupuan yang hampir
semua masyarkatnya memperdayakan diri sebagai petani kopi. Hasil pertanian
dari desa tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi, sehingga Desa Sai dijadikan
contoh perkebunan kopi yang disebut Kebun Induk Kopi Robusta. Kebun ini
berdiri tahun 1973 yang berlokasi di Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Kabupaten
Tabanan dengan jarak 59 km ke arah barat dari Kota Denpasar. Seluas 12,0 ha
kebun kopi yang ada di Desa Sai dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bali dan
dikelola oleh Dinas Perkebunan Provinsi Bali melalui UPTD Benih/Bibit. Selain
itu, kebun ini juga merupakan kebun sumber entres bagi pengembangan budidaya
kopi robusta.

2. Visi dan Misi Kebun Induk Kopi Robusta


 Visi

 Misi

3. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia

4. Tugas dan Fungsi Kebun Induk Kopi Robusta


Kebun Induk Kopi Robusta mempunyai tujuan dan fungsi sebagai sumber
benih (Biji dan Entres) bagi petani perkebunan di Bali, Kebun Percontohan,
Sarana Penyuluhan/ Pelatihan dan sebagai Sumber PAD.

B. Laporan Hasil Kegiatan

C. Bentuk-Bentuk Dukungan
Bentuk-bentuk dukungan yang diberikan oleh Kebun Induk Kopi Robusta
Pupuan, diantaranya:
1) Sikap ramah yang ditunjukkan pegawai Kebun Induk Kopi Robusta Pupuan
memberikan semangat tersendiri untuk peserta magang dalam melaksanakan setiap
kegiatan yang dilaksanakan. Selain itu pegawai kebun juga mau menjelaskan jawaban
dari pertanyaan yang diajukan oleh peserta magang dengan baik, sehingga peserta
magang mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap.
2) Bimbingan dari pendamping magang, Bapak Mega Adnyana dan Bapak Dewa
Singarsa yang selalu mengarahkan dan memberikan semangat untuk terus menggali
informasi baru, serta semangat untuk segera menyelesaikan study juga merupakan satu
dukungan untuk pelaksanaan magang penulis. Selain itu kepala Kebun Induk Kopi
Robusta, Bapak Mistali juga menyediakan waktu untuk peserta magang untuk berdiskusi
mengenai budidaya kopi robusta, cara stek entres kopi, dan lain sebagainya sehingga
dapat menambah wawasan peserta magang mengenai pengembangan dan penyediaan
bibit entres kopi robusta.

D. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi


Berikut ini hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa selama melakukan
magang di Kebun Induk Kopi Robusta Pupuan, diantaranya:
1) Iklim
Kebun Induk Kopi Robusta di Desa Sai, Pupuan, Tabanan memiliki iklim atau
cuaca yang sangat tropis sehingga menjadikan tempat tersebut seringkali turun hujan. Hal
ini menyebabkan kegiatan BMM (Blok Magang Mahasiswa) menjadi terhambat.
Sehingga tentu saja sangat tidak memungkinkan bagi para mahasiswa dan juga pekerja
untuk tetap melakukan pekerjaan di lapangan mengingat kondisi tersebut. Oleh sebab itu,
dikarenakan cuaca yang tidak beraturan membuat para pekerja dan mahasiswa tidak
melakukan kegiatan dilapangan, nantinya akan digantikan dengan kegiatan lain sesuai
prosedur kebutuhan pada saat magang agar tetap bisa memenuhi standar jam kerja.

2) Upacara Keagamaan
Mengingat lokasi kebun induk yang berada di daerah pedesaan, maka tidak jarang
beberapa kali ada upacara keagamaan yang dilaksanakan di daerah kebun induk tersebut.
Para pekerja di kebun induk pun turut mengambil bagian di dalam upacara tersebut,
sehingga para staf-staf di kebun mentiadakan adanya kegiatan di lapangan. Sehingga
menyebabkan beberapa kegiatan magang di Kebun Induk harus ditunda terlebih dahulu
dan diganti dihari-hari berikutnya.

BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Kopi Robusta (nama Latin Coffea canephora atau Coffea robusta) merupakan keturunan
beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di
ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara
berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Tanaman ini memiliki sistem akar yang
dangkal dan tumbuh menjadi pohon atau perdu hingga mencapai 10 meter.Adapun
kegiatan yang telah dilakukan dalam proses magang yaitu pemangkasan produksi
Tanaman Kopi, pemangkasan tanaman penaung ,pemeliharaan bibit ,pembuatan rorak
dan perbaikan teras ,penanaman ,perabasan rumput gulma disekitar tanaman kopi

4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30658578/
laporan_kelompok_magang_ulfa_dkk_ilmu_perpustakaan_FIA_Universitas_Brawijaya_pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai