MAGANG MAHASISWA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN KEGIATAN MAGANG MAHASISWA
MAHASISWA:
1. Putu Asri Cipta Lestariani NIM. 1606511007 Agribisnis
2. Shinta Rodame Situmorang NIM. 1606511017 Agribisnis
3. I Kadek Gandhi NIM. 1606511020 Agribisnis
4. Ni Kadek Sri Utari NIM. 1606511028 Agribisnis
5. Zohriah NIM. 1606511031 Agribisnis
6. I Gede Krisna Wardana NIM. 1606541102 Agroekoteknologi
7. I Putu Arya Wijaya NIM. 1606541103 Agroekoteknologi
8. I Gede Septian Eka Putra NIM. 1606541104 Agroekoteknologi
9. Tugma Jaya Manalu NIM. 1606541105 Agroekoteknologi
10. Ni Putu Ratih Sudiartini NIM. 1606541011 Agroekoteknologi
INSTITUSI MITRA I
1. Nama Institusi Mitra: Subak Uma Bila
2. Alamat: Desa Jehem, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali
3. Nomor telpon/facs: 081558475006
4. Jangka waktu: 14 hari
INSTITUSI MITRA II
1. Nama Institusi Mitra: Industri Pengolahan Kopi B36
2. Alamat: Desa Landih, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali
3. Nomor telpon/facs: 082236164990
4. Jangka waktu: 14 hari
Mengesahkan
Wakil Dekan I
I. Tujuan Magang
1. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
2. Sebagai tempat untuk menglapikasikan dan membandingkan penerapan
teori yang diterima di waktu kuliah dengan praktek yang dilakukan di
lapangan.
3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa dan mengembangkan cara berpikir
logis, sistematis, dan praktis sehubungan dengan permasalahan yang
timbul dalam kehidupan nyata.
4. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,
pemerintah, dan perusahaan.
I. Manfaat Magang
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Mendapatkan pengalaman dan wawasan yang susuai dengan bidang
keahlian di dunia kerja.
2. Menjadi sarana pengaplikasian ilmu teori di proses perkuliahan dengan
realitas dilapangan.
3. Mendapatkan ilmu baru dari proses pengaplikasian kerja dilapangan.
4. Menjadi ajang pelatihan softskill untuk berinteraksi, berkomunikasi dan
bersoialisasi dengan rekan kerja dengan baik.
1.3.2 Bagi Perguruan Tinggi
1. Terciptanya hubungan kerja sama melalui penempatan mahasiswa yang
potensial untuk mendapatkan pengalaman di lokasi magang.
2. Terjadinya hubungan kerjasama melalui berbagi ilmu pengetahuan antara
perguruan tinggi dengan instansi magang.
3. Sebagai sarana pengenalan instansi pendidikan jurusan Arsitektur
Pertamanan kepada instansi yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja
yang dihasilkan oleh program studi Arsitektur Pertamanan.
1.3.3 Bagi Instansi Terkait
1. Sebagai salah satu sarana penghubung antara pihak instansi dengan
program studi Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian Universitas
Udayana.
Perusahaan dapat melihat mahasiswa sebagai SDM yang potensial bagi
persusahaan melalui aktivitas magang tersebut.2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.1 Tanaman Industri
Kopi (Coffea sp.) merupakan tanaman yang berasal dari benua
Afrika yang tumbuh di kawasan hutan dengan jenis yang beragam. Jenis
kopi yang banyak diusahakan di Indonesia adalah kopi Robusta dan kopi
Arabika. Menurut (Rahardjo, 2012) tanaman kopi robusta
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea canephora
Tanaman ini tumbuh tegak dan bercabang. Tanaman kopi robusta
memiliki akar tunggang berwarna kuning muda. Namun, akar tunggang
tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang berasal dari bibit semai
atau bibit sambung (okulasi) yang batang bawahnya berasal dari bibit
semai. Sementara tanaman kopi yang berasal dari bibit stek, cangkok, atau
okulasi yang batang bawahnya berasal dari bibit stek tidak memiliki akar
tunggang sehingga relatif mudah rebah (Latunra, 2011).
Meskipun merupakan tanaman tahunan, umumnya tanaman ini
memiliki sistem perakaran yang dangkal. Oleh sebab itu tanaman kopi
mudah mengalami kekeringan pada saat kemarau panjang jika daerah
perakaran tanaman tidak diberi mulsa. Panjang akar tunggang dapat
mencapai 45 - 50 cm dan terdapat 4 - 8 akar samping yang tumbuh ke
bawah sepanjang 2 - 3 m. Selain itu akar samping bercabang secara
merata dengan panjang cabar akar 1- 2 m (Latunra, 2011). Produktivitas
yang rendah tersebut disebabkan oleh rendahnya masukan pupuk,
kurangnya pemeliharaan tanaman, tidak adanya tanaman penaung, tuanya
umur tanaman, dan tingginya serangan hama Penggerek Buah Kopi
(PBKo) (Malau,2012).
.1 Iklim
1. Tinggi tempat 1.000 s/d. 2.000 m d.p.l.
2. Curah hujan 1.250 s/d. 2.500 mm/th.
3. Bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) 1-3 bulan.
a. Iklim
Kesesuaian Lahan
Kelas kesesuaian lahan pada suatu wilayah ditentukan berdasarkan
kepada tipe penggunaan lahan, yaitu:
Persiapan Lahan
Pembukaan lahan
h. Pembuatan teras-teras pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 30%.
Pengendalian alang-alang
a. Cara Manual
b. Cara Mekanis
i. Untuk tanah yang kurang subur dan kadar bahan organiknya rendah
ditambahkan pupuk hijau dan pupuk kandang.
Pengendalian Erosi
e. Jika lereng lapangan kurang dari 8 % tidak perlu teras, hanya perlu
rorak. Jika lereng lapangan lebih dari 8 % perlu dibuat teras bangku
kontinu/teras sabuk gunung dan rorak. Jika kemiringan lahan lebih dari 45
% sebaiknya tidak dipakai untuk budidaya tanaman kopi dan digunakan
untuk tanaman kayu-kayuan atau sebagai hutan cadangan/hutan lindung.
Dalam kondisi tertentu areal yang curam (lebih dari 45%) digunakan
untuk penanaman kopi, sehingga diperlukan teras individu.
e. Tanah hasil galian selanjutnya diinjak supaya padat dan tidak mudah
terbawa air hujan.
g. Rorak
a. Rorak dibuat dalam rangka konservasi air dan kesuburan tanah.
Dibuat setelah benih ditanam di kebun, dan pada tanaman produktif
dibuat secara rutin setiap tahun. Ukuran rorak 120 cm x 40 cm x 40
cm.
c. Pada lahan miring, rorak dibuat memotong lereng atau searah dengan
terasan (sejajar garis kontur).
Penanaman Penaung
Syarat-syarat pohon penaung
Penaung sementara
Penanaman
1. Pembuatan lubang tanam
1. Ukuran lubang tanam yaitu 60 cm x 60 cm x 40 cm, berbentuk
trapesium.
2 Pelaksanaan penanaman
Manfaat pemupukan
Kebutuhan pupuk
i. Pupuk diberikan setahun dua kali, yaitu pada awal dan pada
akhir musim hujan. Pada daerah basah (curah hujan tinggi), pemupukan
sebaiknya dilakukan lebih dari dua kali untuk memperkecil resiko
hilangnya pupuk karena pelindian (tercuci air).
2. Pangkasan bentuk
Panen
Biji kopi yang bermutu baik dan disukai konsumen berasal dari buah kopi
yang sehat, bernas dan petik merah.
Ukuran kematangan buah ditandai oleh perubahan warna kulit buah telah
merah.
Buah kopi masak mempunyai daging buah lunak dan berlendir serta
mengandung senyawa gula yang relatif tinggi sehingga rasanya manis.
Sebaliknya, daging buah muda sedikit keras, tidak berlendir dan rasanya
tidak manis karena senyawa gula belum terbentuk secara maksimal,
sedangkan kandungan lendir pada buah yang terlalu masak cenderung
berkurang karena sebagian senyawa gula dan pektin sudah terurai secara
alami akibat proses respirasi.
Secara teknis, panen buah masak (buah merah) memberikan beberapa
keuntungan dibandingkan panen buah kopi muda antara lain:
c. Biji kopi lebih bernas sehingga ukuran biji lebih besar karena telah
mencapai kematangan fisiologi optimum.
Pemanenan buah yang belum masak (buah warna hijau atau kuning) dan buah
lewat masak (buah warna hitam) atau buah tidak sehat akan menyebabkan
mutu fisik kopi biji menurun dan citarasanya kurang enak.
Buah yang telah dipanen harus segera diolah, penundaan waktu pengolahan
akan menyebabkan penurunan mutu secara nyata.
Penanganan Pascapanen
Ada dua cara pengolahan buah kopi, yaitu pengolahan cara kering dan
pengolahan cara basah, perbedaan kedua cara pengolahan tersebut terletak
pada adanya penggunaan air yang diperlukan untuk kulit buah maupun
pencucian. Pengolahan cara kering ada dua macam, yaitu tanpa pemecahan
buah dan dengan pemecahan buah. Demikian juga pada pengolahan basah
dibedakan dua macam, yaitu pengolahan basah giling kering dan pengolahan
basah giling basah. Disarankan buah masak yang telah dipanen diolah secara
basah agar mutunya lebih baik.
3. Rencana Kegiatan
Subak Uma Bila merupakan salah satu Subak yang ada di Desa Jehem.
Subak Uma Bila untuk saat ini sedang membudidayakan / menanam tanaman
padi, Kegiatan yang nantinya dapat dilakukan di lokasi magang yaitu
pemeliharaan seperti pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pencabutan
rumput liar, dan membantu pendistribusian tanaman, selain itu juga membantu
proses pemanenan padi.
3. Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survei,
dengan menggunakan teknik wawancara. Metode wawancara dilakukan untuk
mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab dan dilakukan kepada kepada
pekaseh subak uma bila yaitu I Nengah Darsana untuk mendapatkan informasi
awal mengenai profil serta permasalahan yang terdapat di lokasi magang serta hal
apa saja yang bisa kami kerjakan.
Rencana aktivitas blok magang di Subak Uma Bila ini dilakukan selama
14 hari dari 23 September sampai 4 Oktober 2019, dengan rincian pada tabel
berikut:
Tanggal 23 24 25 26 27 30 1 2 3 4
1 Pemeliharaan
Tanaman
(pemupukan,
pengendalian OPT,
dan pencabutan
gulma)
2 Perbaikan Irigasi
Subak Uma Bila
3 Perbaikan Lanjutan
Irigasi, dan
pemeliharahan
tanaman lanjutan
4 Pemeliharaan
Tanaman
3. Keadaan Umum Lokasi Magang Bidang Industri
Industri Pengolahan Kopi B36 terletak di Desa Landih, Kecamatan
Bangli, Kabupaten Bangli. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Pegotan dan
Kayubihi. Sebelah timur dan utara berbatasan dengan Kecamatan Kintamani.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tembuku. Jarak kebun dengan
kota kabupaten berjarak sekitar 17 km. Terletak pada ketinggian 500-1000
meter diatas permukaan laut. Kegiatan ini direncanakan dalam waktu 14 hari
dimulai dari tanggal 7 – 20 Oktober 2019.
3. Rencana Kegiatan
1 Pemberantasan hama
& penyakit
2 Pembersihan gulma
3 Pemangkasan
4 Pemupukan
5 Pemanenan
6 Pengolahan
pascapanen
..2 Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survei,
dengan menggunakan teknik wawancara. Metode wawancara dilakukan untuk
mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab dan dilakukan kepada kepada
Ketua Kelompok Telaga yaitu Ibu Broto untuk mendapatkan informasi awal
mengenai profil serta permasalahan yang terdapat di lokasi magang serta hal apa
saja yang bisa kami kerjakan.
selama 14 hari dari 21 Oktober sampai 1 November 2019, dengan rincian pada
tabel berikut:
1 Menanam Bibit
Bawang
2 Perawatan Tanaman
yang sudah berusia 2
minggu berupa
pencambutan gulma,
penyiraman dan
pemupukan
3 Panen bawang yang
sudah berusia 3
bulan serta packing
4 Perawatan Tanaman
yang sudah berusia 1
bulan berupa
pencambutan gulma,
penyiraman dan
pemupukan
DAFTAR PUSTAKA
Sumarni, N., dan A. Hidayat. 2005. Budidaya bawang merah.
http://litbang_deptan.go.id. Diakses pada tanggal 23 November 2008.
Sito, Jake, S.P. 2016. Petunjuk Teknis Budidaya Bawang Merah.
https://lsmorganik.files.wordpress.com/2016/09/petunjuk-teknis-budidaya-
bawang-merah.pdf. Diakses pada tanggal 16 September 2019.
Ma'rufah, Dewi. 2010. Budidaya Bawang Merah dan Bawang Putih. Fakultas
Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
https://marufah.blog.uns.ac.id/files/2010/05/budidaya-bawang-merah.pdf.
Diakses pada tanggal 16 September 2019.
Latunra, A. I. 2011. Pemetaan Potensi Kopi Arabika Tipika (Coffea Arabica
L.var typical) Melalui Kajian Fenotipik dan Analisis DNA Molekuler
SSRs dalam Upaya Konservasi Plasma Nutfah di Sulawesi Selatan.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Hasanuddin. Disertasi.
Syahnen, A., Yenni, dan Ida, R.T.U.S. 2009. Rintisan Metode Pengamatan Hama
Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) di Kabupaten Dairi
Propinsi Sumatera Utara. Laboratorium Lapangan Balai Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan. Medan
Peraturan Menteri Pertanian. 2014. Pedoman Teknis Budidaya Kopi Yang Baik.
Jakarta
1 2 3 4 5 6