Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMBIBITAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis L.)


DI PUSAT BALAI PENELITIAN KARET SEMBAWA
KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PKL

DI SUSUN OLEH :
ARIEMBI MUFFLIZUL AQBIS
0068531917

PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN


AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
UPT SMK NEGERI UNGGUL 5 BANYUASIN
2022/2023

i
Judul : PEMBIBITAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis L.)
Nama : ARIEMBI MUFFLIZUL AQBIS
NISN : 0068531917
Program Studi : PKL (Praktik Kerja Lapangan)
Jurusan : AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Desy Novita Sari, S.P Belvi Yuliana, S.P


NIP. 19831231 202221 2 037 NIP. NIP.19770702 20090 2 2007

Mengetahui :

Ketua Program Keahlian Ketua Pokja PKL

Belvi Yuliana, S.P Ari Astiningsih, S.TP


NIP.19770702 20090 2 2007 NIP. 19780505 20121 2 2001

Kepala Sekolah

Soviyanto, S.Pd, M.Si


NIP. 19600703 198403 1 007

ii
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMK UNGGUL NEGERI 2 BANYUASIN III
Alamat : Jln. Lingkar Sekojo Ujung, Kedondong Raye Banyuasin III, 30753
Laman : smkun2ba3.sch.id; Pos-EI : smkun2ba3@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Judul Laporan : PEMBIBITAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis L.)


Nama Praktikan: Ariembi Mufflizul Aqbis
NISN : 0068531917
Kelas : XII
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Perkebunan

Disahkan di : Pangkalan balai


Tanggal :

Ketua Program Keahlian Pembimbing

Belvi Yuliana, S.P.,M.Pd Desy Novita Sari S.P


NIP. 197707022009022007 NIP. 19831231 202221 2 037

Kepala Sekolah

Soviyanto, S.Pd, M.Si


NIP. 19600703 198403 1 007

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
Hidayahnya dan memberi kami kesempatan dalam menyelesaikan laporan PKL (Praktik Kerja
Lapangan) yang kami buat ini. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Balai Penelitian
Sembawa Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selata

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari
pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dari awal sampai akhir
pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada :

1. Soviyanto, S.Pd, M.Si Selaku Kepala SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin III
2. Belvi Yuliana, S.P.,M.Pd Selaku Ketua Program Keahlian
3. Desy Novita Sari S.Pd Selaku Pembimbing Sekolah

Saya menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari nilai sempurna,
maka dari itu saya akan menerima dengan senang hati setiap kritik dan saran yang
membangun. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan, Terima kasih.

Banyuasin, Desember 2022

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..
Judl Penelitian…………………………………………………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................. iv
DAFTAR ISI..............................................................................................v
RINGKASAN...........................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan PKL…………………………………………………………………………………2
1.4 Manfaat PKL.................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................3
2.1 . Memilih benih karet yang baik dan benar ………………….…....4
2.2 Tips memilih benih karet yang baik dan benar……………………5
2.3 Umur bibit siap tanam……………………………………………..6
2.4 Umur karet siap tanam…………………………………………….7
BAB III METODOLOGI PRAKTIK KERJA LAPANGAN. …………...8
3.1 Di Pusat Penelitian Karet Sembawa………………………………..8
3.2 Metode Praktek Kerja Lapangan…………………………………………………..8
BAB IV PROSES DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN ……………………………..9
4.1 Profil dan Sejarah……………………………………………………………………….11
4.2 Visi dan Misi……………………………………………………………………………….12
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………………13
5. 1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………14
LAMPIRAN

v
RINGKASAN

Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman tahunan. Satu siklus tanam yang
dihitung dari saat penanaman dilapangan sampai dengan peremajaan memakan waktu 25
tahun. Hal ini berarti pemilihan bahan tanaman dilakukan hanya sekali dalam 25 tahun.
Pemilihan bahan tanam harus dipertimbangkan secara cermat karena adanya kekeliruan dalam
pemilihan bahan tanam akan berdampak negative terhadap perkebunan khususnya, maupun
usaha karet alam Nasional. Bahan tanam karet anjuran adalah bahan tanaman klon yang
diperbanyak secara okulasi dibandingkan benih semaian, penggunaan bahan tanam klon sangat
menguntungkan karena produktivitas tanaman lebih tinggi.

Untuk mendapatkan bahan tanaman karet yang bermutu baik, maka perlu diperhatikan
proses penggadaan serta standar mutu benih yang dihasilkan. Jika semua standar mutu pada
setiap tahapan kegiatan telah diterapkan, diharapkan masa tanaman belum menghasilkan
menjadi lebih singkat 5-10 bulan dan produksi pada tahun sadap pertama meningkat 110-500
kg/ha/tahun. potensi klon akan tercapai apabila digunakan bahan tanam bermutu baik dan
menerapkan teknis budidaya anjuran

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan membantu peserta didik
untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali
peserta didik dengan pengalaman nyata. Sesuai visi SMK UNGGUL NEGRI 5
BANYUASIN untuk mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia, cerdas, terampil,
berjiwa wirausaha, dan peduli terhadap lingkungan maka dilakukan kegiatan PKL
(Praktik Kerja Lapangan).
Balai Penelitian Sembawa merupakan awal dari kebun percobaan Balai
Penelitian Perkebunan Bogor, berdasarkan SK Mentan No. 789/KPT/9/1982
Tanggal 1 April 1982 status kebun percobaan ditingkatkan menjadi Pusat
Penelitian Sembawa dibawah badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pertanian. Sejak tanggal 1 Februari 1994, secara kelembagaan Balai Penelitian
Sembawa berada dibawah pengelolaan Pusat Penelitian Karet Indonesia (LRPI),
yang terbentuk pada 18 November 2002. Diyakini beberapa inovasi teknologi
yang dihasilkan oleh balai penelitian sembawa yang merupakan salah satu Balai
yang bernaung dibawah pusat penelitian Karet Indonesia. Berperan besar dalam
memajukan perkebunan khususnya di Indonesia
Berdasarkan uraian di atas penulis memilih tanaman karet karena peluang
kerja atau wirausaha di perkebunan karet masih terbuka. Berkenaan dengan itu
penulis memilih PKL di Pusat Penelitan Karet Sembawa untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam usaha tanaman karet baik aspek teknis,
aspek ekonomis dan aspek manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


Gangguan Hama dan Penyakit pada tanaman karet merupakan salah satu
masalah yang penting di perkebunan Karet. Keberadaannya dapat menimbulkan
kerusakan tanaman yang pada akhirnya akan menurunkan produksi dan
menimbulkan kerugian ekonomis yang tinggi.

1
1.3. Tujuan PKL
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) manfaatnya adalah sebagai
berikut:
1. Dapat melatih dan mengasah keterampilan peserta didik dalam dunia kerja.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang
profesional dan handal.
3. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan
perusahaan atau lembaga instansi lainya.
4. Mendapatkan pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya.
5. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak sekolah
dan perusahaan.
6. Praktik Kerja Lapangan juga dapat membentuk mental seorang siswa dan
memotivasi siswa sebagai tenaga kerja yang siap kerja dan berjiwa
enterpreneur serta mandiri,jujur,pekerja keras,ulet, dan bertanggung jawab
dalam bekerja.
1.4 Manfaat PKL
1. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki keahlian Profesional,
dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
2. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga
sesuai dangan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Unggul
Negeri 2 Banyuasin lll
3. Membentuk pola piker peserta didik agar terkonstruktif baik serta
memberikan penguasaan pengalaman dunia industry maupun dunia kerja.
4. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses Pendidikan.
5. Mempersiapkan Sumber daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Memilih Benih Karet yang baik dan benar (Hevea Brasiliensis)
Pengunaan bahan tanam karet unggul merupakan modal utama dalam
menentukan keberhasilan usaha perkebunan karet. Mutu benih yang digunakan
sangat menentukan keberhasilan usaha ini. Untuk mendapatkan benih unggul
secara masal dan jumlah banyak diperlukan peranan penangkar benih. Dalam
menghasilkan benih karet yang baik dan benar.
Untuk memenuhi kebutuhan karet unggul harus memenuhi enam tepat
yaitu mutu, jenis, varietas, waktu, lokasi, dan jumlah yang diperlukan waktu
sebelum tanam. Selain itu juga benih unggul karet yang akan disebar harus
memenuhi persyaratan mutu yaitu mutu genetic, fisiologik dan fisik. Bahan
tanm karet anjuran adalah bahan tanam klon yang diperbanyak secara okulasi.
Dibandingkan dengan benih semaian, penggunaan bahan tanam klon sangat
menguntungkan karena produktivitas tanaman lebih tinggi, masa tanaman
belum menghasilkan lebih cepat, tanaman lebih seragam sehingga produksi
pada tahun sadap pertama lebih tinggi serta, memiliki sifat sekunder yang
diinginkan seperti relative tahan terhadap penyakit tertentu, batang tegap,
responsive terhadap stimulan dan pupuk, serta volume kayu per pohon tinggi.
Di Balai Penelitian Sembawa, penderesan ini biasanya dilaksanakan pada
pagi hari sekitar pukul 04.00 – 05.00 WIB setiap harinya, karena pada waktu
tersebut proses pengeluaran getah atau lateks berjalan optimal dan mampu
menghasilkan lateks berkualitas sangat baik. Lateks merupakan suatu cairan
berwarna putih dan kekuning-kuningan yang diperoleh dengan cara
penyadapan (membuka pembuluh lateks) pada kulit tanaman karet (Hevea
brasiliensis L). Partikel karet dapat terdispensi dengan baik pada larutan,
disebabkan adanya gerakan zig-zag (gerakan Brown) dari partikel. Besarnya
gerakan Brown dapat mengatasi gaya gravitasi dari partikel karet sehingga
tidak terjadi creaming maupun pengendapan. Didalam lateks, isoprene ini
diselaputi oleh lapisan protein sehingga partikel karet bermuatan listrik. Protein
merupakan rangkaian gabungan dari asam-asam amino yang bersifat dipolar

3
(dalam keadaan netral mempunyai dua muatan listrik) dan amphoter (dapat
bereaksi dengan asam atau basa). Lateks segar mempunyai pH = 6,9
(bermuatan negatif). Ion bermuatan negatif tersebut diserap oleh permukaan
partikel karet membentuk lapisan yang disebut lapisan stern. Lapisan yang
sama-sama bermuatan negatif tersebut menyebabkan terjadinya tolak menolak
antara partikel, sehingga latek tidak menggumpal. Jadi selama lateks
bermuatan negatif, lateks akan tetap stabil. Pada titik isoelektris, muatan listrik
akan mencapai nol sehingga protein tidak stabil, dan akan menggumpal serta
lapisan stern akan hilang sehingga antara butir karet terjadi kontak yang
mengakibatkan lateks menggumpal. Karet merupakan bahan utama pembuatan
ban, beberapa alat – alat kesehatan, alat – alat yang memerlukan kelenturan dan
tahan guncangan.

2.2. Tips memilih benih karet yang baik dan benar


Factor penentu keberhasilan peningkatan produktivitas karet salah satunya
diakibatkan dari ketersediaan bibit karet yang unggul. Secara empiris,
pemanfaatan jenis bibit karet unggul sebagai salah satu komponen teknologi
telah memberikan konstribusi yang besar dalam peningkatan produktivitas.
Klon adalah sekumpulan individu yang mempunyai genotype sama dan
berasal dari satu pohon induk. Standar Nasional Indonesia (SNI) menyatakan
bahwa Klon merupakan tanaman terpilih yang diperbanyak secara vegetative
seperti okulasi, cangkok, setek, sambung dan kultur jaringan dengan
demikian, jenis bibit karet unggul hadil okulasi belum tentu klon apabila
sumber material genetiknya bukan berasal dari klon yang murni atau asli.
Ada beberapa Tips untuk memilih jenis bibit karet unggul dengan melihat
ciri-ciri morfologi dari Sebagian tanaman karet. Yaitu :
1. Bunga
Bunga yang sempurna terdiri dari atas tiga bagian pokok yaitu dasar
bunga, perhiasan bunga dan persarian. Benang sari dan putik ini terdapat
dalam satu bunga atau bunga karet terdiri dari bunga jantan dan bunga
betina yang terdapat dalam malai payung tambahan yang jarang. Pangkal
tenda bunga berbentuk lonceng. Pada ujung terdapat lima tajuk yang

4
sempit. Panjang tenda bunga 4-8 mm. Bunga betina berambut vilt.
Ukurannya lebih besar sedikit dari yang jantan dan mengandung bakal
buah yang beruang tiga. Kepala putik yang akan dibuahi dalam posisi
duduk juga berjumlah tiga buah. Bunga jantan mempunyai seluruh benang
sari yang tersusun menjadi satu 7 tiang.
2. Buah
Buah karet memiliki pembagian ruang yang jelas masing-masing ruang
berbentuk setengah bola. Jumlah ruang biasanya tiga, kadang-kadang
sampai enam ruang. Garis tengah buah 3-5 cm. Bila buah sudah masak
maka 8 akanpecah dengan sendirinya. Pemecahan terjadi dengan kuat
menurut ruangruangnya. Pemecahan biji ini berhubungan dengan
pengembangbiakan tanaman karet secara alami. Biji-biji yang terlontar
kadang-kadang sampai jauh, akan tumbuh dalam lingkungan yang
mendukung (Anonimus, 2017)
3. Biji
Biji karet merupakan hasil persarian dari alat persarian terdiri dari benang
sari dan putik. Biji yang dihasilkan dibedakan atas tiga jenis, yaitu biji
illegitim, legitim dan propalegitim. Biji illegitim merupakan biji yang
dihasilkan dari penyerbukan silang dimana bunga betinanya diketahui
dengan pasti, sedangkan bunga jantannya tidak diketahui. Biji legitim
merupakan biji yang diperoleh dari penyerbukan silang yang bunga betina
dan jantannya diketahui dengan pasti. Sedangkan biji propalegitim
merupakan biji yang diperoleh dari penyerbukan silang dimana bunga
betinanya diketahui, tetapi bunga jantannya tidak pasti (Anonimus, 2017).
2. 4 Umur Bibit Karet siap Tanam
Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang cukup penting di
Indonesia. Untuk mendapatka hasil getah karet yang maksimal dengan
kualitas tinggi.
2.4.1
Pada Teknik budidaya karet, karet akan tumbuh dengan baik jika beberapa
syarat paling mendasar terpenuhi. Lahan yang akan ditanami karet

5
sebaiknya berada di wilayah dengan temperature udara rata-rata 24-180
Celcius dengan curah hujan rata-rata 1.500 -2.000 mm pertahun. Kondisi
tanah yang diinginkan oleh tanaman karet adalah tanah yang tingkat
kessuburan yang tinggi dan tidak mengandung padas sehingga air bisa
diteruskan dengan baik.

2.4.2 Pembibitan
1. Pengolahan tanah merupakan kunci awal untuk mendapatkan bibit
bermutu baik. Pengolahan tanah yang kurang baik dapat menyebabkan
terbentuknya akar yang tidak sempurna. Persyaratan lahan untuk dapat
dijadikan tempat pembibitan baik untuk penanaman batang bawah dan
kebun entres adalah ;  Mudah dijangkau.
 Dekat dengan sumber air dan.
 Bukan daerah penyebaran penyakit jamur akar (terutama JAP). Pengolahan
tanah dilakukan pada kedalaman 40-50 cm. Kayu dan sisa-sisa akar harus
dibuang untuk mencegah penyebaran jamur akar putih.
2. Penyemaian Benih Benih karet didederkan pada media yang lembab dan
tidak terkena sinar mata hari langsung untuk mempermudah proses
perkecambahan. Bedengan pendederan diberi pasir atau serbuk gergaji, dan
diberi naungan.
3. Pendederan Biji Benih dapat didederkan dengan dua cara yaitu berjajar
dengan jarak antar biji satu cm atau ditebar dengan posisi biji tengkurap.
Keuntungan pendederan secara berjajar :
 Pertumbuhan kecambah relatif lebih seragam.
 Pemindahan kecambah mudah dilakukan.
 Pemindahan bisa dilakukan sampai stadium pancing atu satu payung.
Sedangkan pada pendederan ditebar :
 Pemindahan kecambah harus dilakukan pada stadium mentis.
4. Penanaman Kecambah
Kecambah yang baik adalah kecambah yang muncul 5-14 hari setelah
pendederan. Pencabutan kecambah dilakukan secara hati-hati agar tidak

6
merusak bakal akar. Pendederan biji karet Pendederan pada barisan
secara teratur Gambar 3. Bibit batang bawah Gambar 4. Kebun entres
dengan jarak tanam 40x40x50cm.

5. Pemeliharaan Tanaman Di Pembibitan Pemeliharaan tanaman di


pembibitan terdiri atas empat kegiatan yaitu: penyulaman/penyisipan,
pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, serta pemupukan.
 Penyulaman pembibitan paling lambat dilakukan pada umur satu bulan.
 Lahan pembibitan harus bebas dari gulma.  Penyiangan bisa dilakukan
dengan cara manual dan secara kimia dengan menggunakan herbisida pra
dan purna tumbuh.  Pengendalian penyakit terutama diperlukan pada
bibit yang baru berdaun muda dengan menggunakan fungisida, dosis dan
interval tertentu.

7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Waktu dan Tempat


5.1 Waktu dan tempat
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tingkat XII
semester V, mulai dari tanggal 01 Agustus sampai 5 Desember 2022 selama
4 bulan. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Pusat
Penelitian Karet Sembawa yang bertempat di Desa Lalang Sembawa
Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
5.2 Metode Praktek Kerja Lapangan
Pengumpulan data sebagai bahan kajian dilakukan dengan cara
mengumpulkan data primer dan sekunder.
1. Wawancara, dilakukan dengan cara diskusi dengan pihak-pihak terkait
yaitu asisten, mandor, karyawan di Pusat Penelitian Karet Sembawa.
2. Observasi Lapangan, dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat
lansung kondisi dilapangan.
3. Manfaat observasi
- Dapat mencatat gejala yg tidak jelas berlangsungya.
- Dapat menjelaskan peristiwa berlangsung dan dapat menguji
kualitas,
- Deskripsi memberikan gambaran dunia nyata
- Hasil Observasi yang dibuat dapat dikonfirmasikan dengan hasil
penelitian.

8
BAB IV
PROSES PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Kerja Pengalaman Utama


1. Potensi Wilayah
Adapun potensi wilayah yang kami peroleh dari Pusat Penelitian Karet
Sembawa, yaitu sebagai berikut.
a. Jenis tanah : Podsolik Merah Kuning
b. PH tanah :5–6
c. Topografi : 1 – 10 m dpl
d. Curah hujan : 2.200 – 4.000 mm/tahun
e. Suhu : 22° – 30° C
f. Iklim : Basah Klas A (Koppen)
Tanaman karet dapat hidup pada lingkungan yang memiliki suhu optimum
sekitar 25° C - 30° C, ketinggian tempat 0 - 400 mdpl, curah hujan optimum 2000
- 2500 mm/tahun dan pH tanah 4 - 8. Berdasarkan potensi wilayah tersebut dapat
disimpulkan bahwa tanaman karet cocok untuk dibudidayakan di wilayah Pusat
Penelitian Karet Sembawa karena sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet.

2. Teknik Produksi
a. Pembibitan
1) Pembibitan Batang Bawah
a) Persiapan Lahan Batang Bawah
(1) Persiapan Lahan dengan Traktor
Pengolahan tanah dengan traktor dapat dilaksanakan pada
lahan yang relatif datar. Pengolahan dilakukan dengan dua kali
bajak pada kedalaman 40-50 cm dengan selang waktu tiga
minggu dan dua kali garu dengan selang wakti dua minggu.
(2) Persiapan Lahan dengan Cara Manual
Pengolahan tanah secara manual menggunakan cangkul,
biasa dilakukan pada lahan yang berteras/miring, dan usaha
pembibitan skala kecil.

9
b) Klon Anjuran Untuk Batang Bawah
Benih untuk batang bawah harus berasal dari biji terpilih yang
diketahui pohon induknya (propellegitim). Klon anjuran untuk
batang bawah adalah GT 1, PR 300, PR 228, AVROS 2037, LCB
1320, PB 260, BPM 24, PB 330, dan RRIC 100.
c) Seleksi Biji
Sebelum dikecambahkan, biji sebaiknya diseleksi terlebih
dahulu dengan tes biji untuk memilih biji yang baik dan yang tidak
baik. Seleksi biji dapat dilakukan dengan cara sebagai beikut.
(1) Pemantulan
Biji yang baik akan melanting bila dipantulkan diatas lantai
semen.
(2) Perendaman
Biji yang baik akan terapung 1/3 bagian dengan 2/3 bagian
lain terendam dalam air.
d) Penyemaian Benih
(1) Bedengan Persemaian
Benih karet perlu disemaikan pada media yang lembab dan
tidak terkena cahaya matahari langsung untuk mempermudah
proses perkecambahan. Persemaian tersebut memerlukan
bedengan perkecambahan yang bermedia pasir atau serbuk
gergaji. Tempat persemaian diberi atap sebagai naungan.
Penyiraman dilakukan dua kali, pada pagi dan sore hari.
(2) Penyemaian Biji
Penyemaian biji adalah suatu kegiatan untuk
mengecambahkan benih karet. Benih dapat disemaikan dengan
dua cara yaitu diatur, biji disusun berjajar dengan jarak antar
biji 1 cm, atau ditebar dengan posisi biji tengkurap.
(3) Penanaman Kecambah

10
Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu membuat
lubang tanam dengan menggunakan tugal sedalam 5 - 20 cm.
Proses penanaman kecambah dilakukan di dalam polibeg
untuk mempermudah perawatan dan pengangkutan. Kecambah
yang baik adalah kecambah yang muncul dalam selang waktu
5 - 21 hari setelah penyemaian biji. Kecambah yang baru
muncul setelah lebih dari 21 hari, sebaiknya tidak digunakan
karena pertumbuhannya terhambat.
e) Pemeliharaan Batang Bawah
Pemeliharaan tanaman karet di pembibitan batang bawah terdiri
atas empat kegiatan yaitu sebagai berikut:
(1) Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati
atau pertumbuhan abnormal dengan tanaman yang umurnya
sama. Penyulaman dilakukan pada waktu tanaman berumur
paling lama satu minggu.
(2) Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma dilakukan bertujuan membuang atau
membersihkan lahan dari rumput yang tumbuh disekitar
tanaman yang dapat menjadi pesaing untuk tanaman pokok,
selain itu agar tidak terjadi persaingan pengambilan unsur hara
antara tanaman pokok dan gulma tersebut.
(3) Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit perlu dilakukan pada bibit
yang berdaun muda, menggunakan fungisida dengan dosis dan
interval aplikasi sesuai anjuran.
(4) Pemupukan
Pemupukan sudah harus dilakukan dalam selang waktu satu
bulan setelah tanam dengan dosis sesuai anjuran, baik pupuk
tunggal maupun pupuk majemuk.

11
2) Pembangunan Kebun Entres
a) Klon Anjuran untuk Batang Atas
Entres yaitu bahan tanam karet yang digunakan untuk okulasi
yang diambil mata tunasnya. Rekomendasi klon untuk batang atas
dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok klon penghasil lateks
dan pengahasil lateks - kayu. Klon - klon anjuran tersebut sebagai
berikut:
 Klon lateks terdiri dari IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220,
BPM 24, PB 260, PB 33O, dan PB 340.
 Klon lateks - kayu terdiri dari IRR 5, IRR 39, IRR 42, IRR 107,
IRR 119, dan RRIC 100.
b) Penanaman
Pemilihan lokasi dan perencanaan luasan merupakan langkah
pertama dalam membangun kebun entres. Bahan tanam yang
dignakan dapat berupa stum mata tidur,stum mini, atau bibit
polibeg. Jarak tanam yang digunakan adalah 1 × 1 m.
c) Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan di kebun entres atau pembibitan
batang atas yaitu sebagai berikut.
(1) Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan
menggunakan cangkul. Pengendalian gulma dilakukan dengan
rotasi 2 – 3 bulan sekali untuk tanaman pada umur 0 – 6 bulan.
Setelah tanaman berumur 6 bulan atau lebih dilakukan
penyiangan kimiawi dengan rotasi 3 bulan sekali.
(2) Pewiwilan
Pewiwilan adalah kegiatan membuang tunas-tunas liar atau
palsu. Akibat dari tidak dilakukannya pewiwilan maka akan
banyak tumbuh tunas-tunas liar yang mengakibatkan jumlah
mata entres berkurang. Alat yang digunakan yaitu sabit yang
disambung dengan stik dari kayu. Rotasi dilakukannya
pewiwilan yaitu 2 minggu sekali

12
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis setelah melakukan Praktik Kerja
(PKL) yaitu sebagai berikut:
1. Dengan melakukan kegiatan ini penulis dapat mengetahui cara pembibtan
tanaman karet
2. Mengajarkan kita agar dapat menambah wawasan tentang ilmu pembibitan
karet, sawit, penanaman yang tepat, pemilihan benih-benih yang baik dan
benar, hingga cara pengokulasian yang baik.
3. Dengan memilih benih karet yang baik dan benar dapat mempengaruhi hasil
panen. Penyadapan untuk kedepannya agar kualitas karet tidak mengecwakan
konsumen, yang memanfaatkan karet.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari hasil PKL yang telah dilaksanakan yaitu
sebagai berikut:
1. Sebaiknya pelaksanaan praktik dilakukan secara berurutan, sehingga siswa
tidak kesulitan dalam menyusun laporan.
2. Sebaiknya siswa harus mempersiapkan diri baik fisik maupun mental sebelum
melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
3. Sebaiknya pihak perusahaan menyiapkan peta lokasi, agar peserta PKL dapat
mengetahui tempat melakukan bimbingan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Https : // perkebunan. Litbang.pertanian.go.id/memilih benih karet yang baik dan


benar
Hasil praktek kerja lapangan di Balai Penelitian Karet Sembawa.

https://amp.kompas.com/regional/read/2009/04/11/05012279/petani -ajurkan
tanaman-bibit-unggul

Andi Nur Cahyo, Khaidir Amypalupy. 2018. Pembuatan Bahan Tanam. Sapta
BinaUsaha Tani Karet Rakyat Pusat Penelitian Karet Sembawa.

Kuswanhadi, Eva Herlinawati. 2018. Penyadapan Tanaman Karet. Sapta Bina


Usaha Tani Karet Rakyat Pusat Penelitian Karet Sembawa.

14

Anda mungkin juga menyukai