Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

KATEGORI START-UP

“BENGKEL KOPI” SEBAGAI PEMBERDAYAAN ANAK PUTUS SEKOLAH


MASYARAKAT PETANI KOPI RAKYAT DI KECAMATAN KALIBARU - BANYUWANGI

NAMA TIM PENGUSUL:

1. Dr. RIZAL DHOFIR, S.S., M.Pd. (Ketua)


2. ERIANI ELEGANTY, S.Si. (Anggota)
3. M. ILHAM, S.Kom. (Anggota)
4. AHMAD NUR IZAL (Anggota)
5. AFIFAH NUR AZIZIYAH (Anggota)
6. HENDRA WAHYU HIDAYAT (Anggota)

NAMA PEMBIMBING: AGUS RAKHMAN, S.T.

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda


Pertamina Foundation
2023
Profil Peserta PFmuda 2023
1 Nama Ketua Kelompok Dr. RIZAL DHOFIR, S.S., M.Pd.
2 Nama Kelompok BENGKEL KOPI
3 Tempat/Tgl Lahir Ketua BANYUWANGI, 21 FEBRUARI 1989
4 Pendidikan Terakhir S3
5 Pekerjaan FOUNDER YAYASAN MIFTAHUN NAJAH
6 Tlp dan Alamat Email Tlp. 085216006233 Email: dhofear@gmail.com
7 Alamat Rumah/ Domisili DUSUN KRAJAN RT 02 RW 01 DESA KALIBARU WETAN
KECAMATAN KALIBARU KABUPATEN BANYUWANGI
PROVINSI JAWA TIMUR
8 Organisasi yang diikuti/ 1. DPD FK PKBM Kabupaten Banyuwangi
pernah diikuti (jika ada) 2. Asosiasi Pegiat Pendidikan Masyarakat Indonesia (APMASI)
3. Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Maarif Banyuwangi
4. MWC Maarif Kecamatan Kalibaru
5. Forum Taman Baca Masyarakat Kabupaten Banyuwangi
6. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas
Jember
7. Lembaga Pers Mahasiswa Sastra
9 Pengalaman Pengerjaan 1. Program Desa Vokasi
Proyek Sosial
10 Pernah ikut lomba 1. JAGOAN TANI BANYUWANGI
(sejenis PFmuda) 2. GTK Paud Dikmas Tingkat Provinsi dan Nasional
3. Program Kewirausahaan

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2023


Judul Proyek Sosial “BENGKEL KOPI” SEBAGAI PEMBERDAYAAN ANAK PUTUS SEKOLAH
MASYARAKAT PETANI KOPI RAKYAT DI DESA BANYUANYAR
KECAMATAN KALIBARU – BANYUWANGI
Judul Singkat Proyek “BENGKEL KOPI” PEMBERDAYAAN ANAK PUTUS SEKOLAH
Sosial
Kategori Isu Sosial 1. Pendidikan
Lokasi Proyek Dusun Curahleduk Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru Kabupaten
Banyuwangi Provinsi Jawa Timur
Nilai Yg diusulkan Rp. 50.000.00.00 Lama Proyek: 3 Bulan
Anggota Tim Pengusul 1. Eriani Eleganty 4. Hendra Wahyu Hidayat
(jika ada) 2. Ahmad Nur Izal 5. M. Ilham
3. Afifah Nur Aziziyah
Mentor/ Pembimbing Nama: Agus Rakhman ; Tlp. 085330218018
Pekerjaan: Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Kalibaru
Produk/ Hasil Dari 1. Program edukasi dan pendampingan pertanian kopi dari hulu hingga hilir
Proyek Sosial 2. Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan 30 anggota anak putus
sekolah
3. Produk unggulan kopi olahan dengan kualitas yang memenuhi standar
Manfaat Proyek bagi 1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak putus sekolah di Desa
Masyarakat Banyuanyar Kecamatan Kalibaru.
2. Manambah pendapatan anggota KUB melalui penjualan produk olahan
kopi dengan target omset penjualan Rp. 10.500.000 tiap bulan dengan
asumsi penjualan perhari minimal Rp. 350.000

i
“BENGKEL KOPI” PEMBERDAYAAN ANAK PUTUS SEKOLAH

Program ini merupakan sebuah upaya pendampingan dan pemberdayaan anak putus sekolah di
Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Potensi perkebunan kopi jenis
robusta di Kalibaru yang begitu besar membuat petani kopi rakyat banyak yang menggantungkan
hidupnya pada sektor ini. Perkebunan kopi menjadi urat nadi perekonomian mayoritas
masyarakatnya.
Potensi yang besar ini ternyata berdampak terhadap sektor lain dalam kehidupan
masyarakatnya, salah satunya adalah faktor pendidikan. Di satu sisi hasil perkebunan kopi dapat
dijadikan tumpuan untuk dapat membiayai pendidikan hingga jenjang yang diharapkan. Akan tetapi,
di sisi lain perkebunan kopi ini yang menyebabkan banyak anak mengalami putus sekolah. Orang
tua beranggapan bahwa dengan menekuni perkebunan kopi saja, masa depan anaknya kelak akan
cerah. Untuk itu, banyak orang tua yang tidak melanjutkan pendidikan untuk anaknya, dan lebih
diarahkan untuk membantu orang tuanya merawat perkebunan kopi yang dimiliki oleh keluarga. Di
kebun, ternyata anak hanya diberikan tanggung jawab pekerjaan yang tidak memerlukan skill
khusus, seperti menyiangi rumput, memanen, atau membawa hasil panen mereka.
Bengkel Kopi hadir untuk memberikan ruang kepada anak putus sekolah belajar dan berlatih
menjalankan bisnis kopi dari hulu hingga hilir. Mulai dari penanaman dan perawatan tanaman kopi,
hingga kelas barista sebagai keterampilan bagi mereka. Tujuannya adalah pengetahuan dan
keterampilan mereka bertambah, khususnya tentang dunia kopi.
Sasaran utama dari program ini adalah anak putus sekolah dari keluarga petani kopi rakyat.
Selain itu, masyarakat luas juga dapat memaksimalkan peluang ini menambah pengetahuan dan
keterampilan.
Anggaran yang dibutuhkan untuk program ini sebesar Rp. 50.000.000.00. Lama program bengkel
kopi selama 3 bulan. Adapun program edukasi dan pelatihan yang dikerjakan adalah: 1) teknik
pertanian kopi berkelanjutan, 2) teknik pengolahan kopi pascapanen, 3) teknik sortasi dan roasting,
4) teknik branding, packaging, dan digital marketing, dan 5) teknik barista.
Indikator keberhasilan program ini diantaranya, terlaksananya program edukasi dan
pendampingan teknik pertanian kopi dari hulu hingga hilir kepada 45 peserta. Setelah program
pelatihan tersebut, nantinya akan terbentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang beranggotakan
30 anggota setelah proses seleksi peserta potensial. KUB ini nantinya akan menghasilkan produk
olahan berbahan dasar kopi dengan kualitas yang memenuhi standar, diantaranya: Green Bean,
Roasted Bean, Kopi siap seduh, Parfum kopi cair dan biji kopi, hand sanitizer aroma kopi, minuman
kopi, dan cascara. Dari produk yang dihasilkan, KUB memiliki target penjualan Rp. 350.000,00
perhari dan omset penjualan sebesar Rp. 10.500.000,00 perbulan. Hasil penjualan ini nantinya akan
memberikan dampak ekonomi bagi anggota sebagai upaya pemberdayaan bagi mereka.
Program ini akan menjawab permasalahan kesejahteraan petani kopi rakyat yang selama ini
menjadi masalah utama. Mereka mampu menghasilkan kopi secara kuantitas begitu besar, akan
tetapi di pasar harganya murah karena kualitasnya rendah. Peningkatan mutu kopi yang dihasilkan,
disertai keterampilan pendukung lainnya yang dimiliki, akan meningkatkan harga jual produk mereka
sehingga kesejahteraan mereka bisa tercapai.

ii
DAFTAR ISI

NARASI SINGKAT PROYEK SOSIAL ................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan..................................................................................................................... 2
D. Manfaat................................................................................................................... 2
BAB 2 PROFIL LOKASI DAN PENERIMA MANFAAT PROYEK SOSIAL ............................. 3
A. Profil Lokasi Proyek Sosial...................................................................................... 3
B. Profil Penerima Manfaat Proyek Sosial ................................................................... 4
C. Profil Pemangku Kepentingan Pada Lokasi Proyek Sosial ...................................... 4
BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN PROYEK SOSIAL ......................................................... 5
A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek Sosial (Rincian Kegiatan) ........................... 5
B. Jadwal Pelaksanaan ............................................................................................... 5
C. Alat dan Bahan ....................................................................................................... 6
D. Hasil Proyek Sosial yang Diharapkan ..................................................................... 7

BAB 4 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ...................................................................... 8


A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................................ 8
B. Rekapitulasi Anggaran ............................................................................................ 9
BAB 5 KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL ..................................................................... 10
A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial ............................................................... 10
B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan ................................................... 10
C. Pelaksana Keberlanjutan Proyek Sosial................................................................ 10
BAB 6 KESIMPULAN DAN PENUTUP ............................................................................... 11
A. Ukuran Keberhasilan Proyek Sosial ...................................................................... 11
B. Penutup ................................................................................................................ 11

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Potensi sumber daya alam di Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi
sangat besar. Kondisi geografis pegunungan memungkinkan komoditi unggulan
perkebunan bisa dikembangkan. Potensi terbesarnya adalah perkebunan kopi
yang dikelola oleh masyarakat di lahan perhutani. Nilai ekonomis yang tinggi,
serta perawatan tanaman yang tidak terlalu sulit, membuat sektor ini menjadi
mata pencaharian utama masyarakat. Perkebunan kopi di kecamatan Kalibaru
menjadi urat nadi perekonomian mayoritas masyarakatnya. Berdasarkan
penelusuran melalui laman resmi banyuwangikab.bps.go.id pada Rabu
(28/06/2023), Kecamatan Kalibaru merupakan wilayah penghasil kopi terbesar
di Banyuwangi yang bisa memproduksi kopi sebanyak 4.221 ton. Potensi yang
sangat besar ini harusnya ekuivalen dengan kesejahteraan masyarakatnya.
Potensi perkebunan kopi berdampak hampir ke seluruh sektor di
masyarakat, sektor ekonomi, sosial, budaya, bahkan pendidikan. Hubungan
antara sektor pendidikan dengan perkebunan kopi memiliki dampak positif dan
negatif terhadap kamajuan pendidikan di masyarakat petani kopi rakyat.
Dampak positif perkebunan kopi bagi dunia pendidikan adalah dapat dijadikan
alat untuk membiayai pendidikan hingga ke jenjang yang diinginkan. Dampak
negatifnya adalah, angka putus sekolah cukup tinggi karena masyarakat petani
kopi rakyat berasumsi bahwa perkebunan yang mereka kembangkan dapat
menjamin masa depan mereka, meskipun tidak melalui jalur pendidikan.
Dampak negatif juga timbul dari segi lingkungan ketika alih fungsi lahan
perhutani menjadi kebun kopi semakin meluas. Hal ini terjadi karena petani kopi
rakyat terus mengejar produktivitas yang tinggi dengan cara perluasan alih
fungsi lahan melalui penebangan hutan secara masif yang dapat menimbukan
kerusakan lingkungan. Kurangnya edukasi dan tingkat pendidikan yang rendah,
berdampak terhadap minimnya kompetensi petani kopi rakyat dalam mengelola
dan mengembangkan pertanian kopi.
Pengelolaan pertanian kopi masih dijalankan dengan konsep konvensional
yang berorientasi pada kuantitas bukan pada kualitas kopi yang dihasilkan.
Minimnya informasi dan pendampingan tentang pengembangan pertanian kopi
yang didapatkan oleh petani kopi rakyat, membuat mereka mempelajari secara
autodidak. Hal ini tentu tidak efektif karena membutuhkan waktu yang panjang
untuk menemukan konsep yang sesuai.
Reni Mayka Sari dalam penelitiannya, mendapatkan data tingginya angka
putus sekolah pada masyarakat petani kopi rakyat di Kecamatan Kalibaru. Dari
sampel 50 responden yang memberikan informasi pendidikannya, tercatat 40 %
tidak sekolah/tidak tamat sekolah dasar, 42 % tamat SD, 12 % tamat SMP, dan
6 % taman SMA. Angka ini memberikan gambaran bahwa progam wajib belajar
12 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah tidak efektif di Desa Banyuanyar
Kecamaan Kalibaru.
PKBM Miftahun Najah hadir untuk memberikan layanan edukasi dan
pemberdayaan bagi masyarakat khususnya anak – anak putus sekolah. Melalui
layanan program pemberdayaan, maka anak – anak putus sekolah yang berasal
dari keluarga petani kopi rakyat di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berdasarkan potensi sumber
daya alam di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Besarnya potensi
perkebunan kopi yang tidak diimbangi dengan edukasi yang benar, menjadi
dasar bagi PKBM Miftahun Najah untuk memberikan layanan pemberdayaan di

1
bidang pertanian kopi melalui Program Bengkel Kopi.
Program Bengkel Kopi dijalankan untuk memberikan edukasi dan
pendampingan terhadap anak putus sekolah dari keluarga petani kopi rakyat dan
masyarakat luas dalam mengembangkan pertaniannya. Program
pendampingan yang dijalankan meliputi teknik pertanian kopi dari hulu hingga
hilir (mulai dari pertanian kopi di kebun, proses panen, proses pascapanen,
teknik roasting, barista, dan digital marketing).

B. Rumusan Masalah
Paparan di atas menunjukkan permasalahan yang dihadapi oleh petani kopi
rakyat di Kecamatan Kalibaru yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana program bengkel kopi dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bertani kopi bagi anak putus sekolah masyarakat petani kopi
rakyat di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru?
2. Bagaimana dampak program bengkel kopi terhadap anak putus sekolah
masyarakat petani kopi rakyat di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru?

C. Tujuan
Program Bengkel Kopi memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
1. Memberikan layanan program edukasi pemberdayaan dan pendampingan
Teknik pertanian kopi dari hulu hingga hilir, mulai dari pertanian kopi di
kebun, proses panen, proses pascapanen, teknik roasting, barista, dan
digital marketing.
2. Terwujudnya Kelompok Usaha Bersama (KUB) anak putus sekolah.

D. Manfaat
Kebermanfaatkan program Bengkel Kopi yang diharapkan adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan anak putus sekolah
dalam Bertani kopi sehingga produktivitas dan kualitas yang dihasilkan dapat
terwujud.
2. Sebagai wadah produktif menghasilkan produk kopi berkualitas dengan nilai
jual tinggi.

2
BAB 2 PROFIL LOKASI DAN PENERIMA MANFAAT PROYEK SOSIAL

A. Profil Lokasi Proyek Sosial


1. Alamat Lokasi Proyek
Lokasi proyek sosial “Bengkel Kopi” berada di Dusun Curahleduk Desa
Banyuanyar Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi (kodepos, 68467).
Jika di lihat secara geografis terletak pada altitute: -8.251873516799613,
113.97373724693743.

Sumber: https://id.wikipedia.org

2. Gambaran Umum Kondisi Fisik


Jika dilihat secara umum, fisik Dusun Curahleduk berupa dataran tinggi
dengan vegetasi yang dominan adalah tanaman perkebunan (kebun kopi,
kakao, tebu, dan sengon). Sedangkan jika di lihat dari fasilitas fisik dapat
digambarakan sebagaimana berikut (Data Podes, 2021):
a. Kondisi Jalan
Sebagian besar didominasi oleh jalan tanah (hampir 80%) dan sisanya
(20%) berupa jalan desa yang sudah di aspal.
b. Sekolah
Memiliki sekolah sebanyak 4 (empat) diantaranya: (i) satu unit PAUD dan
TK; (ii) dua unit berupa sekolah dasar; dan (iii) satu unit MTS (setara SMP).
c. Fasilitas Kesehatan
Memiliki 3 (tiga) fasilitas kesehatan berupa: (i) satu unit Posko Pelayanan
Terpadu (POSTU); (ii) satu unit layanan praktik bidan desa; serta (iii) satu
unit layanan praktik mantri desa.

3. Kondisi Sosial
Kondisi sosial masyarakat Dusun Curahleduk umumnya didominasi oleh
etnis Madura yangmana sebagian besar berpendidikan SD dan SMP.
4. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat Dusun Curahleduk dapat digambarkan
sebagai berikut:

3
a. Di tinjau dari segi ketenagakerjaan, secara umum merupakan petani dan
buruh tani (berdasar data potensi desa tahun 2021, sekitar 70% penduduk
Dusun Curahleduk berprofesi sebagai petani dan buruh tani).
b. Di tinjau dari segi komoditas unggulan yaitu: (i) kopi; (ii) padi; dan (iii) cabai
rawit.
c. Sedangkan jika di tinjau dari sektor peternakan, sebagian besar komoditas
unggulan didominasi oleh: (i) kambing; (ii) ayam pedaging; dan (iii)

B. Profil Penerima Manfaat Proyek Sosial


Program Bengkel Kopi diprioritaskan kepada 45 anak usia produktif
(usia sekolah maksimal 24 tahun) yang putus sekolah dari masyarakat petani
kopi rakyat di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru. Mayoritas anak-anak
ini putus sekolah karena memilih bekerja membantu orang tua mereka
bertani kopi. Tingkat pendidikannya rata-rata lulusan Sekolah Dasar (SD/MI).
Orang tua mereka lebih mengarahkan mereka untuk bertani kopi sejak dini.
Alasannya adalah ketika anak ikut orang tua ke kebun kopi, pekerjaan kasar
(yang tidak membutuhkan skill khusus, sepertinya menyiangi rumut,
memanen, dan membawa hasil panen) dapat lebih ringan karena dibantu
oleh anak mereka. Hal ini menyebabkan anak-anak mereka tidak memiliki
keterampilan yang mumpuni untuk mengembangkan pertanian kopi jangka
panjang.

C. Profil Pemangku Kepentingan Pada Lokasi Proyek Sosial


Karena Bengkel Kopi ini terdiri atas dua program, yakni program edukasi
dan pendampingan tentang kopi di hulu dan hilir. Di hulu edukasi dan
pendampingannya difokuskan pada budidaya tanaman kopi, yang meliputi:
pengenalan jenis-jenis tanaman kopi, pemilihan bibit unggul, pengolahan
lahan, penanaman, perawatan (pemupukan, penyiangan, prunning/ wiwil),
dan proses panen. Stakeholder yang berkaitan erat dengan program ini
adalah Dinas Perhutani, karena lahan yang kita gunakan adalah lahan pilik
perhutani yang dialahfiungsikan lahannya menjadi pertanian.
Di hilir edukasi dan pendampingan difokuskan pada: pengolahan kopi
pascapanen, teknik roasting, barista, branding, packaging, hingga digital
marketing. Stakeholder yang berkaitan erat dengan program ini adalah BPP
Pertanian Kecamatan Kalibaru.

4
BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN PROYEK SOSIAL

A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek Sosial (Rincian Kegiatan)

Gambar 1. Gambaran Pelaksanaan Proyek Sosial Bengkel Kopi

Pada gambar 1 tersebut, dapat di pahami bahwa kegiatan proyek sosial


“Bengkel Kopi” berdurasi 3 (tiga) bulan dengan rincian:
1. Bulan I: (i) perencanaan program “Bengkel Kopi”; (ii) sosialisasi
program; (iii) pembukaan pendaftaran; dan (iv) pelaksanaan pelatihan
(edukasi) pertanian
2. Bulan II dimulai dengan kegiatan praktik dan pendampingan dalam: (i)
pertanian kopi; (ii) pengolahan pasca panen; dan (iii) teknik sortasi dan
roasting.
3. Bulan III dimulai dengan kegiatan praktik dan pendampingan dalam: (i)
teknik sortasi dan roasting; (ii) branding, packaging, dan digital
marketing; serta (iii) barista. Selain itu, pada bulan ke-3 (tiga) ini
dilaksanakan kegiatan evaluasi dan rencana tindak lanjut program.

B. Jadwal Pelaksanaan
Tabel Jadwal Pelaksanaan
Bulan I Bulan II Bulan III
No Jenis Kegiatan PIC
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan program
Bengkel Kopi
2. Sosialisasi program Bengkel Ahmad Nur Izal
Kopi (media sosial)
3. Pendaftaran kelompok Ahmad Nur Izal
program Bengkel Kopi (media sosial)
4. Materi edukasi kopi Samidi (Founder
Oceano Coffee)
5. Praktik dan pendampingan Agus Rakhman
pertanian kopi (Penyuluh
Pertanian

5
Bulan I Bulan II Bulan III
No Jenis Kegiatan PIC
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Lapang)
6. Praktik dan pendampingan Rizal Dhofir
pengolahan pascapanen
7. Praktik dan pendampingan M. Ilham
teknik sortasi & roasting
8. Praktik dan pendampingan Eriani Eleganty
branding, packing, dan digital
marketing
9. Praktik dan pendampingan Afifah Nur
barista Aziziyah

10. Evaluasi dan RTL Rizal Dhofir

C. Alat dan Bahan


(Rincian kebutuhan alat dan bahan untuk penyelesaian proyek sosial.)
No URAIAN KEGIATAN/PROGRAM Jumlah Spesifikasi
1. Alat dan Bahan Edukasi Kebun Kopi
a. Gunting Pruning 5 bh Gunting dahan
b. Gergaji 5 bh Gergaji kecil pruning
c. Pisau Sambung 5 bh Cutter
d. Sabit 5 bh Sabit rumput
e. Cangkul 5 bh Cangkul standar
f. Bibit tanaman kopi 100 pohon Bibit tanam usia 9 bulan
g. Pupuk organik padat 50 sak Buatan pabrik/UMKM
h. Pupuk Organik Cair 20 liter Buatan pabrik/UMKM
i. Semprotan SWAN Stainless Steel 2 bh Sprayer 14 Liter
j. Kinjar 5 bh Diameter 30 cm
k. Karung 10 bh Kapasitas 50-100 kilo
l. Rafia 2 roll Berat ¼ kilo
m. Plastik Okulasi 5 bh Plastik rol tipis
n. Platik es lilin 5 bh Ukuran 4x20 cm
2 Alat dan Bahan Edukasi Pengolahan Pascapanen
a. Tong Plastik Fermentasi 5 bh Ukuran 150 liter
b. Plastik PE 5 pack Ukuran 10 Kilogram
c. Gelondong Kopi 200 kg Kopi petik merah
d. Mesin huller kopi 1 set Pemecah kulit
e. Para-para 25 bh Ukuran 50x100 cm
f. Plastik Grain Pro 5 bh Ukuran 25 kilo
3 Alat dan Bahan Edukasi Roasting dan Sortasi
a. Mesin roasting 1 set Kapasitas 2 kilo
b. Timbangan digital 1 bh kapasitas 40 kg
c. Toples plastik 25 bh Kapasitas 25 kilo
d. Tabung Gas 3 bh Tabung gas 3 kilo
e. Plastik klip 3 bh ukuran 14 x 17 cm
f. Grinder custom 1 set Penepung kopi

6
4 Alat dan Bahan Edukasi Kelas Barista
a. Mesin Espresso 1 set Double mesh 400 ml
b. Grinder 2 set Grinder HL 600N
c. Timbangan kopi timer 2 bh Kapasitas max 3 kilo
d. Dripper V60 portable 5 bh Berbahan keramik
e. Teko leher angsa 5 bh Kapasitas 800 ml
f. Kompor portable 5 bh Standar SNI
g. Gas Portable 5 bh Isi 230-235 gram
h. Milk jug 5 bh Kapasitas 600 ml
i. French Pres 5 bh Kapasitas 600 ml
j. server kaca 5 bh Kapasitas 800 ml
k. Paper Filter 5 pack Berbahan kertas

D. Hasil Proyek Sosial yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari proyek sosial ini adalah:
1. Terwujudnya program pemberdayaan, edukasi, pelatihan, dan
pendampingan 45 anak putus sekolah petani kopi rakyat di Desa
Banyuanyar Kecamatan Kalibaru yang sustainable untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bertani kopi dari hulu hingga
hilir.
2. Terwujudnya pemberdayaan anak putus sekolah melalui kelompok usaha
bersama (KUB) dengan anggota 30 anak setelah hasil seleksi.
3. Menghasilkan produk olahan berbahan dasar kopi dengan kualitas yang
memenuhi standar, diantaranya: Green Bean, Roasted Bean, Kopi siap
seduh, Parfum kopi cair dan biji kopi, hand sanitizer aroma kopi, minuman
kopi, dan cascara.
4. Terwujudnya sistem pertanian berkelanjutan yang beriorientasi pada
kelestarian alam.

7
BAB 4 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB)


PERHITU HARGA
No URAIAN KEGIATAN/PROGRAM VOLUME JUMLAH
NGAN SATUAN
a B c d e f = (d x e)
1. Alat dan Bahan Edukasi Kebun Kopi
a. Gunting Pruning 5 bh 5 bh 125.000 Rp 625.000,00
b. Gergaji 5 bh 5 bh 75.000 Rp 375.000,00
c. Pisau Sambung 5 bh 5 bh 50.000 Rp 250.000,00
d. Sabit 5 bh 5 bh 50.000 Rp 250.000,00
e. Cangkul 5 bh 5 bh 90.000 Rp 450.000,00
100 100
f. Bibit tanaman kopi 15.000 Rp 1.500.000,00
pohon pohon
g. Pupuk organik padat 50 sak 50 sak 35.000 Rp 1.750.000,00
h. Pupuk Organik Cair 20 liter 20 liter 25.000 Rp 500.000,00
i. Semprotan SWAN Stainless Steel Sprayer 14
2 bh 2 bh 550000 Rp 1.100.000,00
Liter
j. Kinjar 5 bh 5 bh 50000 Rp 250.000,00
k. Karung 9 bh 9 bh 3500 Rp 31.500,00
l. Rafia 2 roll 2 roll 27500 Rp 55.000,00
m. Plastik Okulasi 5 bh 5 bh 10000 Rp 50.000,00
n. Platik es lilin 5 bh 5 bh 6500 Rp 32.500,00
Sub Total Rp 7.219.000,00
2 Alat dan Bahan Edukasi Pengolahan Pascapanen
a. Tong Plastik Fermentasi 5 bh 5 bh 250.000 Rp 1.250.000,00
b. Plastik PE 10 Kilogram 5 pack 5 pack 75.000 Rp 375.000,00
c. Gelondong Kopi 200 kg 200 kg 12.500 Rp 2.500.000,00
d. Mesin huller kopi 1 set 1 set 4.900.000 Rp 4.900.000,00
e. Para-para 25 bh 25 bh 25.000 Rp 625.000,00
f. Plastik Grain Pro 5 bh 5 bh 40.000 Rp 200.000,00
Sub Total Rp 9.850.000,00
3 Alat dan Bahan Edukasi Roasting dan Sortasi
a. Mesin roasting 1 set 1 set 16500000 Rp 16.500.000,00
b. Timbangan digital kapasitas 40 kg 1 bh 1 bh 350.000 Rp 350.000,00
c. Toples plastik 25 bh 25 bh 17.500 Rp 437.500,00
d. Tabung Gas 3 bh 3 bh 175.000 Rp 525.000,00
e. Platik klip ukuran 14 x 17 cm 3 bh 3 bh 30.000 Rp 90.000,00
f. Grinder custom 1 set 1 set 1.750.000 Rp 1.750.000,00
Sub Total Rp 19.652.500,00
4 Alat dan Bahan Edukasi Kelas Barista
a. Mesin Espresso 1 set 1 set 2.249.750 Rp 2.249.750,00
b. Grinder 2 set 2 set 550.000 Rp 1.100.000,00
c. Timbangan kopi timer 2 bh 3 bh 125.000 Rp 375.000,00
d. Dripper V60 portable 5 bh 5 bh 115.000 Rp 575.000,00
e. Teko leher angsa 5 bh 5 bh 225.000 Rp 1.125.000,00
f. Kompor portable 5 bh 5 bh 230.000 Rp 1.150.000,00
g. Gas Portable 5 bh 5 bh 22.250 Rp 111.250,00
h. Milk jug 5 bh 5 bh 55.000 Rp 275.000,00
i. French Pres 5 bh 5 bh 51000 Rp 255.000,00
Sub Total Rp 7.216.000,00
GrandTotal Rp43.937.500,00
B. Rekapitulasi Anggaran
1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp 43.937.500,00
2. Swadaya/ Iuran dari Tim Pengusul : Rp. -
3. Bantuan dari Pihak Lain : Rp. -
Total Kebutuhan Anggaran Rp 43.937.500,00
BAB 5 KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL

A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial


Rencana tindak lanjut dari proyek sosial Bengkel Kopi ini adalah:
1. Dari keterampilan bertani kopi yang sudah dimiliki oleh anak putus sekolah
di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru, tim dari Bengkel Kopi akan terus
melakukan pendampingan melalui pelatihan dan pendidikan kepada petani
kopi untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang praktik pertanian
yang berkelanjutan. Fokus pada kualitas kopi yang dihasilkan dengan
teknik budidaya yang ramah lingkungan, penggunaan pupuk organik,
pengelolaan air yang efisien, dan pemeliharaan keanekaragaman hayati.
2. Mendorong kolaborasi dengan perusahaan kopi dan pemangku
kepentingan lainnya untuk membuat produk ramah lingkungan dengan
konsep zero waste, sehingga tercipta pasar yang berkelanjutan bagi petani
kopi. Perluasan pasar dapat dilakukan melalui penjualan di media sosial
dan market place sehingga produk bisa dijual di tingkat lokal, nasional,
hingga internasional.
3. Bengkel Kopi memiliki demonstration plot (demplot) dan produk olahan
hasil binaan yang bisa dijadikan percontohan bagi petani lain untuk
mengimplementasikan teknik pertanian yang efektif.
4. Membangun kemitraan antara pemerintah, organisasi non-pemerintah,
perusahaan kopi, akademisi, dan petani kopi untuk bekerja sama dalam
mendukung keberlanjutan program pemberdayaan pertanian kopi.
5. Membentuk koperasi yang mewadahi Kelompok Usaha Bersama (KUB)
dari anak putus sekolah.

B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan


Ketersediaan modal pendanaan untuk menjaga keberlanjutan proyek
sosial ini melalui unit usaha kopi olahan yang dikembangkan bersama.
Keuntungan dari penjualan produk kopi bisa sebagian digunakan untuk
membiayai program ini agar lebih luas dampak yang dirasakan. Selain itu,
bantuan berupaya dukungan alat praktik dan lahan perkebunan kopi
memungkinkan berasal dari Dinas Perhutani dan Balai Penyuluh Pertanian.
Untuk perbankkan, melalui kredit bunga rendah untuk pengembangan usaha
kopi yang dijalankan.
Dari pihak Desa Banyuanyar juga diharapkan mengalokasikan dana desa
untuk program pemberdayaan yang nantinya akan berdampak pada
kemandirian ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
C. Pelaksana Keberlanjutan Proyek Sosial
No. Nama Jabatan
1. Dr. Rizal Dhofir, S.S., M.Pd. Penanggung Jawab
2. M. Ilham, S.Kom. koordinator teknik sortasi dan
roasting
3. Eriani Eleganty, S.Si. koordinator packing, branding,
dan digital marketing
4. Afifah Nur Aziziyah koordinator teknik barista
5. Ahmad Nu Izal Koordinator Media Sosial
6. Hendra Wahyu Hidayat Koordinator perlengkapan
7. Agus Rahman, S.P. Pendamping Program
8. Tim Bengkel Kopi Pelaksana teknis di lapangan

10
BAB 6 KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. Ukuran Keberhasilan Proyek Sosial


Indikator keberhasilan proyek sosial Bengkel Kopi ini adalah:
No. Bidang Pertanian Kopi Indikator Keberhasilan
1. Proses pertanian kopi - Intensifikasi lahan pertanian
- Pemilihan bibit kopi varietas unggul
- Pemanfaatan pupuk organik
- Penerapan teknik panen petik merah
2. Pengolahan kopi - Berorientasi pada kualitas kopi
pascapanen - Tidak menjual kopi dalam bentuk
gelondong karena nilai ekonomisnya
rendah
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan
berbagai macam pengolahan kopi
pascapanen, diantaranya (natural
proses, wine proses, full wash, semi
wash, honey, dll)
-
3. Sortasi dan roasting - Memahami green bean berkualitas
- Memiliki keterampilan sortasi green
bean berdasarkan grade kualiasnya.
- Memahami dan memiliki keteramilan
teknik roasting menggunakan mesin
4. branding, packing, dan - Memiliki produk kopi olahan branding
digital marketing pribadi
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan
packing produk kopi olahan sesuai
standar.
- Mampu memaksimalkan market places
untuk penjualan produk yang dihasilkan
- Memaksimalkan media sosial untuk
penjualan produk
5. Barista - Memahami macam-macam nama dan
kegunaan alat barista
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan
barista yang meliputi grinding, burring,
dosing, dan tamping.

Dari pengetahuan dan keterampilan yang sudah dikuasai oleh peserta,


nantinya akan terbentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang beranggotakan
30 anggota setelah menjalani proses seleksi peserta potensial. KUB nantinya akan
menghasilkan produk berkualitas olahan kopi dan turunannya. Produk ini tentu
memiliki nilai jual yang lebih dibandingkan dengan pengolahan sebelumnya secara
konvensional yang dilakukan oleh petani kopi rakyat.
Target penjualan dari KUB perhari di awal adalah Rp. 350.000,00 dengan
target omset sebesar Rp. 10.500.000,00 perbulan. Angka ini akan memberikan
pemasukan bagi anggota sehingga program pemberdayaan anak putus sekolah
dari masyarakat petani kopi rakyat dapat tercapai.

11
Lampiran 1
LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS PROGRAM BENGKEL KOPI
Deskripsi Indikator Hasil Alat Verifikasi Asumsi
Tujuan 1. Memberikan layanan program edukasi ▪ Peningkatan kapasitas ▪ Data BPS Dukungan dari
Proyek pemberdayaan dan pendampingan teknik pengetahuan dan Kecamatan Kalibaru pemerintah
Sosial pertanian kopi dari hulu hingga hilir, mulai dari keterampilan anak putus tentang khususnya Dinas
pertanian kopi di kebun, proses panen, proses sekolah dalam bertani produktivitas Pertanian terhadap
pascapanen, teknik roasting, barista, dan digital kopi. tanaman kopi. program Bengkel
marketing ▪ Peningkatan produktivitas ▪ Data struktur Kopi.
2. Terwujudnya Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan kualitas kopi yang organisasi dan
anak putus sekolah dihasilkan. administrasi
▪ Terbentuknya KUB hasil kelompok KUB
program Bengkel Kopi.
Sasaran Peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak ▪ Peningkatan kapasitas ▪ Penerapan inovasi ▪ Anak putus
Proyek putus sekolah dalam pertanian kopi dari hulu anak putus sekolah dalam Teknik Bertani kopi. sekolah mau
Sosial hingga hilir, meliputi: bertani kopi. ▪ Catatan hasil panen berpartisipasi dan
Pengenalan dan perawatan tanaman kopi ▪ Produktivitas kebun ▪ Catatan menerapkan
Proses panen meningkat. peningkatan hasil Teknik pertanian
Pengolahan hasil panen ▪ Peningkatan kualitas kopi penjualan produk kopi berkelanjutan.
Teknik roasting yang dihasilkan. kopi ▪ Dinas dan instansi
Teknis sortasi ▪ Varian produk kopi yang ▪ Catatan variasi terkait
Teknik branding dan marketing dihasilkan. produk kopi yang memberikan
Teknik barista dihasilkan UMKM support
Hasil/ 1. Peningkatan kapasitas pengetahuan dan ▪ Terwujudnya program ▪ Dokumen/ Modul/ ▪ Partisipasi anak
Output keterampilan anak putus sekolah dalam pemberdayaan, edukasi, Kurikulum program putus sekolah
yang bertani kopi sehingga produktivitas dan pelatihan, dan pemberdayaan dalam
diharapkan kualitas kopi yang dihasilkan dapat terwujud pendampingan pada 45 Bengkel Kopi menerapkan
2. Terbentuknya KUB sebagai wadah produktif anak putus sekolah ▪ Catatan variasi pertanian kopi
menghasilkan produk kopi berkualitas dengan ▪ Menghasilkan produk produk yang berkelanjutan
nilai jual tinggi olahan berbahan dasar dihasilkan ▪ Bantuan dan
kopi dengan kualitas yang ▪ Catatan support dari Dinas
memenuhi standar peningkatan hasil dan Instansi terkait
▪ Perubahan pengelolaan panen
kebun kopi dari ▪ Catatan
konvensional menjadi peningkatan hasil
sistem pertanian
1
berkelanjutan yang penjualan produk
berorientasi pada kopi
kelestarian alam ▪ Struktur organisasi
▪ Terwujudnya Kelompok Usaha
pemberdayaan anak Bersama (KUB)
putus sekolah melalui
Kelompok Usaha
Bersama (KUB) dengan
anggota 30 anak putus
sekolah
Aktivitas 1. Merancang program edukasi pemberdayaan ▪ Terselenggaranya ▪ Daftar peserta ▪ Tingginya
berupa pelatihan yang meliputi pengenalan program pemberdayaan program antusiasme dan
dan perawatan tanaman kopi, proses panen, Bengkel Kopi pemberdayaan partisipasi dari
pengolahan hasil panen, teknik roasting, ▪ Monitoring dan evaluasi Bengkel Kopi anak putus
teknik sortasi, teknik branding dan marketing, penyelenggaraan ▪ Daftar hadir sekolah pada
teknik barista kegiatan program program
2. Melaksanakan dan mengorganisasikan ▪ Terbentuknya KUB pemberdayaan pemberdayaan
program edukasi pemberdayaan berupa dengan anggota anak Bengkel Kopi Bengkel Kopi
pelatihan yang meliputi pengenalan dan putus sekolah ▪ Dokumentasi
perawatan tanaman kopi, proses panen, kegiatan
pengolahan hasil panen, teknik roasting, ▪ Laporan kegiatan
teknik sortasi, teknik branding dan marketing, ▪ Laporan monitoring
teknik barista ▪ Struktur organisasi
Kelompok Usaha
Bersama (KUB)

Anda mungkin juga menyukai