Oleh :
Kelompok 8
i
LEMBAR PENGESAHAN
Nama NPM
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua LPPM Ketua KKN TA 2018/2019
i
KEGIATAN
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Masyarakat (KKN-PPM) dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan ini berisi tentang hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh
mahasiswa Universitas Nusa Bangsa sebagai salah satu bentuk pengabdian
kepada masyarakat di Desa Balungbang Jaya RW 02, Kecamatan Bogor Barat,
Kota Bogor yang dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2019.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
baik dengan dorongan moral, material maupun motivasi dan semangat kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat.
2. Ibu Asmanur Jannah, Ir., M. P. selaku pembimbing I dan Ibu Iis Anisa Yulia,
S.E M.M selaku pembimbing II atas segala bimbingan dan dukungannya.
3. Bapak Agus Suwondo, S.E. selaku Kepala Desa Balungbang Jaya Kecamatan
Bogor Barat.
4. Bapak Jono selaku Pembimbing Praktik Lapangan di tempat KKN.
5. Bapak Yayat selaku Ketua RW 02.
6. Ibu Jayanti selaku Ketua KWT Dalima RW 02.
7. Ibu Etti selaku warga yang telah menyediakan tempat selama kegiatan KKN
di RW 02.
8. Teman-teman semua yang telah mendukung kegiatan KKN-PPM ini sehingga
dapat terselenggara dengan baik.
Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menjadi masukan bagi Desa Balungbang Jaya. Kami mohon maaf jika dalam
penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik
dari pembaca sangat kami harapkan.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................v
I. PENDAHULUAN ............................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Permasalahan .............................................................................................2
C. Tujuan 2
1. Kerja bakti 8
7. Posyandu. 8
ii
8. Penyuluhan pembuatan kemasan produk yoghurt dan cookies jahe .. 8
1. Kerja bakti 8
7. Posyandu 17
B. REKOMENDASI ....................................................................................27
ii
i
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari proses pendidikan yang
menggabungkan aspek teori dan praktik secara bersamaan dan bagian dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi. KKN merupakan bagian kecil dari pemberdayaan
masyarakat dan kegiatan KKN kali ini berlangsung dengan tema “Pemberdayaan
Masyarakat Berwawasan Lingkungan”. Hakikat pemberdayaan masyarakat adalah
untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam
meningkatkan taraf hidupnya. Manusia memiliki ketergantungan terhadap
lingkungan sekitarnya untuk dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Lingkungan
yang dimaksud ialah lingkungan secara alam (sumber daya alam) dan lingkungan
sosial. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungan
dalam kondisi yang baik.
Desa Balungbang Jaya merupakan salah satu desa di Kecamatan Bogor Barat.
Mayoritas pekerjaan yang ditekuni penduduk ialah buruh, pedagang, dan petani.
Adapun potensi sumber daya alam utama yang dimiliki oleh Desa Balungbang
Jaya adalah hasil perkebunan jahe yang cukup melimpah sehingga dapat dijual
hingga ke luar daerah Desa Balungbang Jaya. Potensi yang besar ini dapat
dimanfaatkan sebagai penghasilan tambahan bagi penduduk di Desa tersebut jika
jahe diolah ke dalam bentuk cookies jahe.
Selain potensi sumber daya alam yang digali untuk mendukung peningkatan
taraf hidup penduduk, lingkungan alam juga patut dijaga lestarinya. Apabila
lingkungan alam tidak dijaga kelestariannya maka akan menyebabkan kerusakan
lingkungan yang bila dibiarkan akan menjadi besar dikemudian hari, yakni
menumpuknya sampah organik dari sisa-sisa berkebun, maupun limbah anorganik
dari wadah bungkus pupuk dan rumah tangga. Oleh karena itu, melalui kegiatan
KKN-PPM UNB ini dapat membawa pengaruh yang baik dalam hal peningkatan
kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya dan
memiliki kesadaran dalam menjaga kelestarian lingkungannya.
1
B. Permasalahan
Permasalahan yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan KKN-PPM di
RW 02, Desa Balungbang Jaya adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menggali potensi sumber daya
alam utama di Desa tersebut berupa jahe untuk diolah ke dalam suatu produk
agar meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa tersebut.
2. Minimnya informasi dalam pengolahan atau pemanfaatan sampah organik
maupun sampah rumah tangga.
3. Tata saluran air yang kurang memadai.
4. Kepribadian masyarakat yang cenderung pasif akan pendidikan dan
kesehatan, menyebabkan kondisi lingkungan masyarakat masih kurang peduli
terhadap pemanfaatan lingkungan sekitar.
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Pendidikan Konservasi dan Lingkungan Hidup di Desa
Balungbang Jaya Kecamatan Bogor Barat yaitu ;
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
pengembangan masyarakat sesuai kompetensi, potensi, sumberdaya dan
kemampuan dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta,
dan lembaga lainnya.
2. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat yang konservatif
dan ramah terhadap lingkungan dalam setiap kegiatan kehidupan sehari
harinya.
3. Memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan
lingkungan.
2
II. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN-PPM
A. Gambaran Geografis
Desa Balungbang Jaya berada dalam wilayah administratif
Kecamatan Bogor Barat. Secara geografis, kelurahan ini terletak
pada 106,48⁰ Bujur Timur (BT) dan 60,36⁰ Lintang Selatan (LS). Ketinggiannya
adalah 200 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan curah hujan 2,5 mili
meter kubik (mm3). Desa Balungbang Jaya memiliki luas total 82.277 hektar
(ha) serta terdiri atas 55 Rukun Tetangga (RT) dan 13 Rukun Warga (RW).
Dalam hal batas wilayah, Desa Balungbang Jaya berbatasan dengan satu desa
dan tiga kelurahan lainnya. Batas wilayah Desa Balungbang Jaya tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Situ Gede.
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Margajaya.
3. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Babakan.
4. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Bubulak.
3
Di Desa Balungbang Jaya, ada empat jenis peruntukkan (penggunaan) lahan.
Penggunan itu meliputi pemanfaatan lahan untuk (1) perumahan (pemukiman) dan
pekarangan, (2) jalan, (3) sawah, dan (4) perkebunan. Pemanfaatan lahan untuk
kawasan perumahan dan pekarangan menempati persentase terbesar, yaitu sekitar
66 %. Disusul oleh penggunaan lahan untuk prasarana jalan, yakni lebih kurang
15 %. Penggunaan lahan bagi keperluan pertanian (sawah) dan perkebunan
memiliki jumlah yang relatif kecil, yaitu masing-masing sekitar 15 % dan 2 %.
23%
Gambar 2. Jumlah Penduduk Desa Balungbang Jaya Berdasarkan
Kelompok Umur Tahun 2009
Sumber: Data Monografi Kelurahan Balungbang Jaya dalam R. Sandi et al., 2014
4
Mata pencaharian masyarakat Desa Balungbang Jaya cukup beragam,
diantaranya buruh, petani, pedagang/wiraswasta, pegawai swasta, pegawai negeri,
dan pekerjaan lainnya. Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Balungbang
Jaya adalah sebagai buruh, wiraswasta/pedagang dan petani. Persebaran mata
pencaharian penduduk Desa Balungbang Jaya dapat dilihat pada Gambar 2 di
halaman setelah ini.
Dalam hal tingkat pendidikan, penduduk Desa Balungbang Jaya masih sangat
terbatas. Penduduk di Desa Balungbang Jaya rata-rata merupakan lulusan
SD/Sederajat. Kondisi ekonomi yang sangat serba kekurangan mengakibatkan
sebagian besar penduduk di kelurahan tersebut tidak dapat mengakses fasilitas
pendidikan.
Berbicara mengenai agama, mayoritas penduduk Desa Balungbang Jaya
beragama Islam, yakni sebanyak 9.368 orang (99,07 %). Selain itu, terdapat
penduduk yang beragama Kristen (0,65 %), Katolik (0,24 %), dan Hindu (0,021
%). Kehidupan beragama yang harmonis sangat diterapkan di wilayah Kelurahan
Balumbang Jaya. Jika ada acara atau kegiatan di kelurahan ini (agama,
pernikahan, kerja bakti, dan sebagainya), anggota masyarakat saling membantu.
5
Agama
Islam
Kristen
Katolik
Islam 99,07 % Hindu
6
Gambar 5. Jahe sebagai Produk Unggulan Desa Balungbang Jaya
7
III. HASIL-HASIL KKN-PPM
B. Hasil KKN-PPM
1. Kerja bakti
Tujuan Kegiatan : Membuat lingkungan sekitar Desa
Balungbang Jaya menjadi bersih dan sehat.
Penanggung Jawab Kegiatan : Semua Angota Kelompok 8
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Balungbang Jaya
Tempat Pelaksanaan : Lingkungan Kelompok Wanita Usaha Tani
(KWT) dan sekitarnya.
Waktu Pelaksanaan : Minggu, 17 Februari 2019
Dihadiri Oleh : 22 orang masyarakat dan peserta KKN
Hasil Kegiatan:
Kegiatan kerja bakti merupakan aktivitas rutin bagi masyarakat Desa
Balungbang Jaya RW 02. Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh masyarakat yang sudah menjadi tradisi desa untuk membersihkan
wilayah RW 02 dari lingkungan KWT hingga ke sekitar lingkungan KWT.
Dalam pelaksanaanya, seluruh masyarakat yang ikut kegiatan kerja bakti
melaksanakan sesuai dengan tugasnya masing-masing secara baik, dikerjakan
dengan penuh suka cita dan semangat. Manfaaat yang diperoleh dari kerja
8
bakti ini adalah terciptanya rasa kekeluargaan, saling menghargai, peduli
terhadap sesama, dan lingkungan. Hal tersebut dapat diterapkan terus
menerus agar menciptakan rasa sosial yang harmonis dalam kehidupan.
2. Pembuatan yoghurt
Tujuan Kegiatan : Menciptakan peluang usaha baru di Desa
Balungbang Jaya guna menaikkan
pendapatan masyarakat di desa tersebut.
Penanggung Jawab Kegiatan : Ayi Ratnaningsih dan Refatria Febrian R.
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Balungbang Jaya
Tempat Pelaksanaan : Saung Kelompok Wanita Usaha Tani
(KWT).
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 23 Februari 2019
Dihadiri Oleh : 25 orang masyarakat dan peserta KKN
Hasil Kegiatan:
Yoghurt merupakan salah satu produk susu terkoagulasi (mengental),
diperoleh dari fermentasi asam laktat melalui aktivitas bakteri Lactobacillus
bulgaricus dimana mikroorganisme ini dalam produk akhir harus hidup aktif
dan berlimpah. Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan
9
cara penambahan bakteri-bakteri Lactobacillus bulgaris dan Streptoccus
thermophillus (Syainah E., et al., 2014). Dengan fermentasi tersebut, maka
rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan laktosa menjadi
asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak diinginkan rasa yang
tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula, sirup) maupun berbagai
flavour buatan dari buah-buahan strawberry, nenas, mangga, jambu, dan
sebagainya. Proses ini memakan waktu 1-3 hari yang merupakan waktu
tumbuh kedua bakteri, dan bekerja menjadi 2 fasa, kental dan bening encer
dan rasanya asam.
Tahap proses pembuatan yoghurt yaitu:
1. Alat dan bahan disiapkan yaitu berupa susu bubuk, susu murni, gula cair,
bakteri Lactobacilus dan Streptococcus, pewarna dan perisa makanan,
panci dan pengaduk kayu, kotak plastik kedap udara, gelas ukur dan
termometer.
2. Sebanyak 2 L susu murni diukur menggunakan gelas ukur plastik dan
dimasukkan ke dalam panci.
0
3. Susu murni tersebut dihangatkan sampai suhu 45 C (terlihat di
termometer).
4. Kedua bakteri disiapkan, kemudian dicampurkan dalam toples plastik
aduk hingga merata.
5. Susu murni yang sudah dihangatkan suhu 45 0C dimasukkan ke dalam
campuran bakteri, aduk sampai merata.
6. Sebanyak 10 sendok susu skim dan susu murni 200 mL dimasukkan ke
dalam panci dan dihangatkan sampai larut (suhu 45 0C).
7. Campurkan tersebut dimasukkan ke dalam susu murni aduk sampai
merata (yoghurt lebih gurih dan mengental).
8. Toples/wadah susu kemudian ditutup.
9. Untuk menjaga bakteri tetap berkembang biak dalam suhu stabil 45 0C,
dimasukkan ke dalam kantong keresek bersih kemudian diikat.
10. Wadah diselimuti dengan kain bersih, dimasukkan kembali ke dalam
kantong keresek kedua diikat kembali.
10
11. Wadah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kotak plastik kedap
udara, diamkan selama 12 jam (sebagai pengganti inkubator alat
penstabil suhu).
12. Setelah 12 jam yoghurt plant telah siap (yoghurt tanpa rasa).
13. Untuk meningkatkan cita rasa, bisa ditambah gula cair, pewarna dan
perisa sesuai selera (rasa melon ; hijau, strawberry; merah, blubbery;
ungu, manga ; kuning, dan lain-lain)
14. Bisa juga dicampurkan dengan jus buah-buahan segar ditambah 50-100
mL yoghurt tanpa rasa, ditambah gula cair secukupnya, untuk satu porsi
jus yoghurt buah.
Dalam pelaksanaanya, seluruh masyarakat sangat antusias mengikuti
program kerja pembuatan yoghurt ini. Melalui program kerja pembuatan
yoghurt tersebut diharapkan dapat menjadi peluang usaha baru selain
penjualan produk unggulan jahe agar menambah pendapatan masyarakat di
desa tersebut.
11
3. Pembuatan pupuk organik
Tujuan Kegiatan : Menciptakan peluang usaha baru di Desa
Balungbang Jaya guna mengatasi
permasalahan sampah organik dan sampah
rumah tangga yang ada di desa tersebut.
Penanggung Jawab Kegiatan : Ayi Ratnaningsih dan Refatria Febrian R.
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Balungbang Jaya
Tempat Pelaksanaan : Lapangan Sekitar Kelompok Wanita Usaha
Tani (KWT).
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 23 Februari 2019
Dihadiri Oleh : 25 orang masyarakat dan peserta KKN
Hasil Kegiatan:
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,
seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik
dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan
organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos,
pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung,
bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang
menggunakan bahan pertanian, dan sisa sampah organik rumah tangga.
Tahap proses pembuatan pupuk organik (kompos) yaitu:
1. Pengumpulan limbah organik (daun tanaman kering) yang kemudian
dicacah halus untuk mempermudah proses dekomposisi oleh bakteri.
2. Menyiapkan bahan aktivator (BioOrgadec) yang telah sedikit
ditambahkan air. Catatan: gula pasir dapat ditambahkan ke dalam
campuran sebagai makanan bakteri.
3. Memindahkan limbah yang sudah dicacah tadi ke dalam wadah (ember
bekas) lalu ditambahkan dengan BioOrgadec. Penambahan BioOrgadec
pada limbah tidak boleh terlalu basah atau terlalu kering, karena dapat
mengganggu proses dekomposisi.
12
4. Wadah kemudian ditutup dengan plastik. Plastik kemudian diberi lubang-
lubang kecil menggunakan jarum yang berguna untuk mengeluarkan gas-
gas yang terbentuk selama proses dekomposisi.
5. Wadah disimpan dalam ruang kedap cahaya dan kemudian didiamkan
selama kurang lebih 2 minggu. Pengadukan berkala dilakukan sebanyak
2-3 kali dalam seminggu untuk menghomogenkan campuran.
Dalam pelaksanaanya, seluruh masyarakat sangat antusias mengikuti
program kerja pembuatan pupuk organik ini. Melalui program kerja
pembuatan pupuk organik tersebut diharapkan dapat menjadi peluang usaha
baru selain penjualan produk unggulan jahe agar menambah pendapatan
masyarakat di desa tersebut.
13
Tempat Pelaksanaan : Saung Kelompok Wanita Usaha Tani
(KWT).
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 02 Maret 2019
Dihadiri Oleh : 22 orang masyarakat, peserta KKN, 2 orang
dosen pembimbing, dan pemateri dari luar
Hasil Kegiatan:
Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara
untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik benih yang mencangkup
kegiatan-kegiatan seperti pengembangan varietas, penilaian dan pelepasan
varietas, produksi benih, pengolahan penyimpanan, pengujian dan sertifikasi
benih (Feistretzer,1975 dalam Karim, 1976). Sedangkan pengertian benih
adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan
atau mengembangbiakan tanaman. Benih diperoleh dari perkembangbiakan
secara vegetatif dan generatif. Adapun perbedaan benih dengan bibit yaitu
bibit merupakan benih yang telah berkecambah atau bertunas. Pada
penyuluhan teknologi benih tersebut dijelaskan contoh dari teknologi benih,
yaitu benih buah cabai dan pepaya. Pada buah cabai, untuk memperbaiki
kandungan kimia antosianin yang terdapat di dalamnya dilakukan perbaikan
sifat genetik dan fisik benih sehingga menghasilkan buah cabai yang
berwarna-warni yaitu ada yang berwarna ungu maupun merah.
14
Gambar 10. Aplikasi Teknologi Benih pada Buah Cabai
Hasil Kegiatan:
Lubang resapan biopori adalah lubang berbentuk silindris berdiameter 10
cm yang digali ke dalam tanah, dimana kedalamannya tidak melebihi 100 cm
dari permukaan tanah atau tidak melebihi muka air tanah. Biopori adalah pori
makro berbentuk liang sinambung yang berfungsi untuk mempercepat
peresapan air ke dalam tanah, terbentuk karena aktivitas fauna tanah seperti
cacing, rayap, dan semut (Brata dan Anne, 2008).
Dalam pelaksanaanya, seluruh masyarakat dan mahasiswa sangat
antusias mengikuti program kerja pembuatan biopori ini. Pembuatan biopori
dilakukan sebanyak 10 lubang, dimana 3 lubang di depan halaman rumah
warga sekitar saung KWT dan 7 lubang di dekat lahan pertanian sekitar saung
KWT.
15
Kurangnya alat biopori sehingga untuk pembuatan lubang biopori
memerlukan waktu yang cukup lama.
6. Pembuatan hidroponik
Tujuan Kegiatan : Memproduksi tanaman sayuran, buah, dan
tanaman hias tanpa menggunakan tanah
dengan jumlah air yang sedikit.
Penanggung Jawab Kegiatan : M. Yoga Kurnia
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Balungbang Jaya
Tempat Pelaksanaan : Saung KWT RW 02
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 09 Maret 2019
Dihadiri Oleh : 18 orang masyarakat dan peserta KKN
Hasil Kegiatan:
Hidroponik dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang
artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya
tanaman tanpa tanah. Jadi, hidroponik berarti budidaya tanaman yang
memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Pada dasarnya hampir semua jenis sayuran dapat dibudidayakan secara
hidroponik. Syarat jenis sayuran yang pertama adalah ukurannya tidak besar
16
atau termasuk tumbuhan berbatang lunak yang tidak berupa pohon-pohonan
sehingga hidroponik kit masih bisa menyangganya. Hal lain yang diperlukan
adalah memperhatikan jangka waktu panen. Tanaman yang bisa ditanam
dengan sistem ini sebaiknya memiliki waktu panen sebentar atau hanya dalam
hitungan bulan. Salah satu tanaman hidroponik yang ditanam dalam program
kerja ini adalah tanaman pakcoy. Tanaman pakcoy merupakan salah satu
sayuran hijau yang masih tergolong tanaman sawi. Pakcoy sangat cocok
dibudidayakan secara hidroponik karena waktu panen yang singkat serta
ukurannya juga sesuai.
7. Posyandu
Tujuan Kegiatan : (1) Menurunkan Angka Kematian Bayi
(AKB) melalui pemantauan berat badan,
tinggi badan, dan lingkar kepala sehingga
dapat terdeteksi sejak dini, (2) Menambah
asupan gizi dan vitamin yang diperlukan
oleh balita, (3) Memberikan penyuluhan
tentang asupan gizi serta cara pemberian
ASI yang baik, (4) Menambah asupan gizi
17
dan vitamin yang diperlukan oleh LANSIA
dan ibu hamil.
Penanggung Jawab Kegiatan : Ayi Ratnaningsih
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Balungbang Jaya
Tempat Pelaksanaan : Posyandu Sedap Malam II
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 13 Maret 2019
Dihadiri Oleh : 45 orang masyarakat dan peserta KKN
Hasil Kegiatan:
Peserta posyandu mendapat tambahan gizi berupa pemberian makanan
bayi, lansia dan pemberian vitamin A, dan para ibu memperoleh informasi
tentang cara pemberian ASI yang baik serta informasi mengenai makanan
tambahan yang sehat dan bergizi. Program ini dilaksanakan dengan tujuan
membantu pelaksanaaan posyandu di Desa Balungbang Jaya. Dalam
pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN memberikan makanan tambahan
bagi balita berupa susu UHT.
Hambatan yang dialami yaitu kesulitan dalam menangani balita,
pelaksanaan posyandu yang kurang terstruktur, minimnya Pemberian
Makanan Tambahan (PMT). Usaha yang dilakukan untuk mengatasi
hambatan yaitu mahasiswa KKN berusaha membantu dalam urusan
administrasi dan dalam menangani balita secara langsung tetapi dibantu oleh
petugas Posyandu, mahasiswa KKN memberikan makanan tambahan berupa
susu murni secara gratis. Adapun hasil yang diperoleh adalah balita di Desa
Balungbang Jaya mendapatkan pelayanan yang baik sehingga menunjang
kesehatan balita dan meningkatkan fungsi Posyandu.
18
8. Penyuluhan pembuatan kemasan produk yoghurt & cookies jahe
Tujuan Kegiatan : Menambah wawasan kepada masyarakat
khususnya pemuda karang taruna RW 02 di
Desa Balungbang Jaya mengenai cara
pembuatan desain kemasan agar produk
cookies jahe dan yoghurt yang dijual dapat
menarik konsumen apabila dijual dengan
kemasan menarik.
Penanggung Jawab Kegiatan : Raditya Mohamad Hasbi
Sasaran Kegiatan : Pemuda Karang Taruna RW 02
Tempat Pelaksanaan : Saung KWT RW 02
Waktu Pelaksanaan : Minggu, 17 Maret 2019
Dihadiri Oleh : 18 orang masyarakat dan peserta KKN
Hasil Kegiatan:
Kegiatan penyuluhan pembuatan kemasan dilakukan pada tanggal 17
Maret 2019 di saung KWT RW 02. Tujuan program ini dimaksudkan untuk
menambah wawasan kepada masyarakat di Desa Balungbang Jaya mengenai
cara pembuatan desain kemasan agar produk yang dijual dapat menarik
konsumen apabila dijual dengan kemasan menarik. Dalam pembuatan desain
kemasan, kelompok 8 KKN menggunakan aplikasi bernama “Canva” yang
bisa diakses dengan komputer maupun handphone android sehingga
memudahkan masyarakat untuk bisa akses dimana saja tanpa harus repot
menggunakan komputer.
19
Gambar 14. Contoh Kemasan Cookies Jahe dan Yoghurt
Hasil Kegiatan:
Pembuatan sabun dari minyak jelantah ini berawal dari keprihatinan
melihat limbah minyak goreng (minyak jelantah) yang dibuang begitu saja
dan mencemari lingkungan. Untuk itu dilakukanlah pembuatan sabun dari
minyak jelantah untuk mengurangi limbah minyak goreng yang dibuang ke
saluran-saluran air bersih sehingga dapat mencemari lingkungan. Maksud dari
program ini juga memberi tahu bahaya dari penggunaan minyak goreng yang
digunakan berulang kali (lebih dari 3 kali pakai) dan berbagi ilmu mengenai
proses pembuatan sabun (saponifikasi).
Pembuatan sabun dari minyak jelantah ini menggunakan bahan yang
mudah diperoleh. Bahan yang digunakan untuk membuat sabun dari minyak
20
jelantah ini yaitu limbah minyak goreng, soda api, pewarna, pewangi, dan air.
Proses pembuatan sabun ini terjadi akibat reaksi kimia dari lemak (dalam
minyak goreng) dengan basa (dalam soda api) inilah yang kemudian
membentuknya menjadi sabun padat (Naomi et al., 2013). Lemak
akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah.
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah
adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan
sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai
produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk
samping juga memiliki nilai jual. Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua
jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan
sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan
pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas
produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik.
Berikut alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan sabun minyak
jelantah.
Bahan: Minyak jelantah, soda api, zeolit dan arang aktif, air,
aminon/DEA/TEA, gliserin, pewangi/parfum, dan pewarna.
Alat:
Timbangan (lebih baik memakai timbangan digital supaya mendapatkan
angka yang presisi)
Wadah/ pengaduk plastik yang tahan panas/stainless steel (jangan
memakai wadah dari aluminium). Wadah ini dipakai pada saat
mencampur soda api + air, dan saat mencampur larutan soda api +
minyak.
Cetakan silikon. Jika tidak ada, bisa menggunakan cetakan puding, tetapi
alasi dulu dengan plastik tahan panas atau kertas cokelat yang biasa
untuk bungkus nasi supaya ketika sabun sudah jadi, mudah dilepas.
21
Proses penjernihan minyak jelantah:
1. Minyak jelantah terlebih dahulu disaring untuk memisahkan minyak dari
padatannya.
2. Minyak ditambahkan zeolit aktif sebanyak 10 % kemudian disaring
(optional).
3. Minyak ditambahkan karbon/arang aktif 1 % lalu dipanaskan selama 15-
20 menit kemudian disaring.
Cara pembuatan sabun batang dari minyak jelantah:
1. Larutan soda api dibuat dengan konsentrasi 20 %, misalnya jika ingin
membuat 50 mL larutan soda api maka yang harus ditimbang adalah
(20/100)*50 mL = 10 gram. Kemudian dimasukkan soda api tersebut ke
air di wadah yang sudah disiapkan (air sebanyak 50 mL), jangan terbalik
(air dituang ke soda api karena bisa meledak). Soda api diaduk sampai
benar-benar larut lalu dibiarkan dingin atau sampai suhu ruang.
2. Larutan soda api tersebut dimasukkan ke dalam minyak jelantah yang
telah dijernihkan dengan perbandingan 1:1. Misalnya untuk 50 mL
larutan soda api maka ditambahkan ke 50 mL minyak jelantah. Diaduk
sampai mengental.
3. Sebanyak 1 mL aminon/ DEA/ TEA ditambahkan untuk menambah busa
sabun.
4. Gliserin sebanyak 1 mL juga ditambahkan ke dalam campuran tersebut
untuk menambah kelembutan sabun.
5. Pewangi dan pewarna juga ditambahkan secukupnya.
6. Campuran diaduk hingga tercampur sempurna, berwarna agak keruh dan
kental.
7. Campuran sabun dituang ke dalam cetakan yang telah disiapkan.
Didiamkan hingga mengeras. Sabun dipotong menjadi ukuran yang
diinginkan, lalu angin-anginkan di tempat yang berventilasi bagus.
Proses saponifikasi berlangsung selama 3-4 minggu dan sabun bisa
digunakan. Lebih bagus lagi kalau didiamkan 2-3 bulan.
22
Selama proses pembuatan sabun disarankan menggunakan alat pengaman
seperti masker dan sarung tangan. Jangan sampai air soda api terkena mata
atau kulit. Jika terkena kulit, akan terasa sedikit gatal dan panas seperti
terbakar.
23
Waktu Pelaksanaan : Minggu, 24 Maret 2019
Dihadiri Oleh : 18 orang masyarakat, peserta KKN, 2 orang
dosen pembimbing, dan 1 tamu dari luar
Hasil Kegiatan:
Jahe adalah salah satu jenis tanaman yang tumbuh baik di Indonesia.
Adapun fungsi atau kegunaan tanaman jahe misalnya saja untuk obat-obat
tradisional atau obat yang dikelola dengan modern. Selain itu juga jahe dapat
dijadikan berbagai macam makanan. Desa Balungbang Jaya sendiri
merupakan salah satu daerah penghasil jahe terbesar di Kota Bogor. Oleh
karena itu, kelompok 8 KKN bekerjasama dengan pihak KWT RW 02 untuk
membuat cookies jahe guna menciptakan peluang usaha baru untuk
masyarakat di desa tersebut. Bahan yang digunakan untuk membuat resep
cookies jahe sebanyak 4 toples adalah tepung sagu 1 Kg, tepung terigu 250
gram, gula pasir 250 gram, gula merah 250 gram, margarin 375 gram, santan
kental 200 gram, dan jahe merah sebanyak 5 ruas. Berdasarkan perhitungan
analisis jika ingin membuka usaha cookies jahe ini dibutuhkan bahan-bahan
Tahap pembuatan cookies jahe yaitu:
1. Tepung terigu dan sagu disangrai kurang lebih 10 menit.
2. Gula merah dan jahe dihaluskan di dalam blender yang diberi tambahan
sebanyak 50 mL air dan sedikit minyak goreng.
3. Margarin dan gula halus dikocok hingga lembut dan ditambahkan santan
ke dalamnya.
4. Gula merah dan jahe yang sudah dihaluskan tadi dimasukkan ke dalam
adonan margarin dan gula halus beserta santan tadi lalu dicampurkan
hingga merata.
5. Dimasukkan kembali campuran tepung ke dalam adonan yang terdapat
pada poin nomor 4 sambil diaduk perlahan dengan spatula hingga halus.
6. Adonan dicetak sesuai keinginan lalu dipanggang selama 25 menit.
24
Tindak Lanjut Kegiatan:
Perlu adanya penambahan inventaris berupa peralatan memasak kue yang
cukup memadai agar produksi cookies jahe merah dapat dilakukan dalam
jumlah yang banyak.
Hasil Kegiatan:
Program pembuatan papan jalan merupakan salah satu program KKN
yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait
pencarian alamat penduduk desa setempat. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 30 Maret 2019 di Saung KWT RW 02 Desa Balungbang Jaya.
Adapun hasil yang diperoleh adalah memberikan informasi lokasi jalan yang
25
ada di lingkungan RW 02 kepada masyarakat luas, serta sebagai kenang-
kenangan dari mahasiswa KKN kelompok 8, Universitas Nusa Bangsa.
26
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan KKN-PPM 2019 yang telah dijalankan oleh
kelompok 8 dapat disimpulkan bahwa program-program yang telah dijalanka
antara lain kerja bakti, pembuatan yoghurt, pembuatan pupuk organik, penyuluhan
teknologi benih, pembuatan lubang biopori, pembuatan hidroponik, posyandu,
penyuluhan pembuatan kemasan produk yoghurt dan cookies jahe, pembuatan
sabun batang dari minyak jelantah, pembuatan dan analisis usaha cookies jahe,
pemberian nama jalan dan pemasangan papan jalan. Kegiatan KKN-PPM di RW
02 Desa Balungbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor telah
dilaksanakan dengan baik. Masyarakat Desa Balungbang Jaya RW 02 sangat
antusias dengan program kegiatan yang diadakan oleh anggota KKN kelompok 8.
Kegiatan ini telah memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa
terutama dalam hal berkomunikasi dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh di kampus.
B. REKOMENDASI
Rekomendasi terkait dengan kegiatan KKN-PPM kelompok 8 yang telah
dilaksanakan adalah diperlukan adanya pengawasan dan dorongan dari kelurahan
ataupun RT/RW agar masalah-masalah yang ada di Desa Balungbang Jaya dapat
diselesaikan dengan cara melanjutkan kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan,
salah satunya kegiatan dari mahasiswa KKN-PPM Universitas Nusa Bangsa
sehingga berguna untuk masyarakat ke depannya.
27
DAFTAR PUSTAKA
Syainah E., S. Novita, dan R. Yanti. 2014. Kajian Pembuatan Yoghurt dari
Berbagai Jenis Susu dan Inkubasi yang Berbeda terhadap Mutu dan Daya
Terima. Jurnal Skala Kesehatan, 5(1): 2.
27
LAMPIRAN
No Tanggal Kegiatan
Catatan : Pembekalan dan Pelepasan KKN-PPM UNB 2019
1. Perkenalan Rektor, Ketua Pelaksana KKN, dan Ketua
LPPM serta pengarahan mengenai pelaksanaan KKN.
2. Perkenalan anggota kelompok dengan DPL I dan DPL II.
3. Diskusi dengan DPL mengenai proposal kegiatan KKN.
Dokumen pendukung:
Sabtu, 09
1. Februari
2019
Kamis,
14
2.
Februari
2019
29
Catatan : Perkenalan Kelompok 8 di Lokasi KKN
1. Perkenalan dengan ketua RW, RT, KWT, PPL, dan
Karang Taruna beserta anggotanya.
2. Mahasiswa memaparkan program KKN.
3. Menyerahkan proposal KKN.
Dokumen pendukung :
Sabtu, 16
3. Februari
2019
30
Dokumen pendukung :
Catatan :
1. Pembuatan yoghurt.
2. Pembuatan pupuk organik.
Dokumen pendukung :
Pembuatan yoghurt
5.
Sabtu, 23
Februari
2019
31
Dokumen pendukung :
Pembuatan pupuk organik
Sabtu, 02
6.
Maret
2019
32
Catatan : Pembuatan lubang biopori
1. Pembuatan tutup biopori.
2. Mencari lokasi lubang biopori.
3. Pembuatan lubang biopori.
Dokumen pendukung :
Minggu,
7.
03 Maret
2019
Sabtu, 09
8.
Maret
2019
Catatan : Posyandu
1. Mempersiapkan peralatan untuk posyandu (buku,
timbangan bayi dan timbangan balita).
Rabu, 13 2. Mempersiapkan makanan tambahan.
9.
Maret 3. Mencatat peserta posyandu dan mengisi data KSM
2019 setiap anak.
4. Membagikan makanan tambahan.
5. Merapikan peralatan posyandu.
33
Dokumen pendukung :
10.
Minggu,
17 Maret
2019
34
Catatan : Pembuatan sabun batang dari minyak jelantah
1. Persiapan alat dan bahan.
2. Penyuluhan bahaya minyak jelantah.
3. Pembuatan sabun.
Dokumen pendukung :
Minggu,
11. 24 Maret
2019
Minggu,
12.
24 Maret
2019
35
Catatan :
1. Pemberian nama jalan dan pemasangan papan
jalan.
2. Ramah Tamah
3. Penutupan KKN.
Dokumen pendukung :
Sabtu, 30
13. Maret
2019
36
Lampiran 2. Absensi Harian Kelompok 8 Mahasiswa Peserta KKN-PPM UNB 2019
( Mamay Maslahat, S.Si, M.Si. ) ( Asmanur Djannah, M.Si. ) ( Iis Anisa, M.M ) ( M. Yoga Kurnia )
37
Lampiran 3. Desain Luaran Berupa Banner Cookies Jahe dari Kelompok 8 KKN-PPM UNB 2019
38
Lampiran 4. Catatan Harian Peserta Kegiatan KKN-PPM (Zakia Annisa Ulya)
39
No. Hari Tgl/Bln Pukul Tempat Kegiatan Paraf Paraf
Ketua DPL
1. Persiapan alat dan bahan pembuatan yoghurt.
2. Persiapan alat dan bahan pembuatan cookies
jahe.
Saung KWT
3. Membuat yoghurt bersama anggota kelompok
23 Dalima RW 02
09.00 - 8 lainnya dan juga masyarakat di pagi hari.
4. Sabtu Februari dan Lapangan
selesai 4. Membersihkan dan merapihkan peralatan yang
2019 sekitar KWT
digunakan dalam pembuatan yoghurt.
Dalima
5. Membuat pupuk organik bersama anggota
kelompok 8 lainnya dan juga masyarakat di
siang hari.
1. Persiapan peralatan yang diperlukan untuk
Saung KWT penyuluhan teknologi benih.
02 Maret 09.00 -
5. Sabtu Dalima RW 02 2. Mendengarkan materi yang diberikan oleh
2019 selesai
pemateri dari luar tentang teknologi benih.
1. Persiapan peralatan yang diperlukan untuk
pembuatan lubang biopori.
Halaman Sekitar
03 Maret 09.00 - 2. Membuat lubang biopori bersama anggota
6. Minggu Saung KWT RW
2019 selesai kelompok 8 lainnya dan juga masyarakat.
02
3. Membersihkan dan merapihkan peralatan yang
digunakan dalam pembuatan lubang biopori.
1. Persiapan alat dan bahan pembuatan
hidroponik.
09 Maret 09.00 - Saung KWT
7. Sabtu 2. Membuat hidroponik tanaman pokcay bersama
2019 selesai Dalima RW 02
anggota kelompok 8 lainnya dan juga
masyarakat.
40
No. Hari Tgl/Bln Pukul Tempat Kegiatan Paraf Paraf
Ketua DPL
1. Uji coba pembuatan sabun batang dari minyak
10 Maret 09.00 - Laboratorium jelantah bersama anggota kelompok 8 lainnya.
8. Minggu
2019 selesai Kimia UNB 2. Persiapan alat dan bahan pembuatan sabun
batang dari minyak jelantah
1. Mempersiapkan peralatan untuk posyandu.
2. Mempersiapkan makanan tambahan.
13 Maret 08.00 - Posyandu Sedap 3. Mencatat peserta posyandu dan mengisi data
9. Rabu
2019 selesai Malam II KSM setiap anak.
4. Membagikan makanan tambahan.
5. Merapikan peralatan posyandu.
1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan
Saung KWT untuk penyuluhan pembuatan kemasan produk
17 Maret 09.00 -
10. Minggu Dalima RW 02 yoghurt dan cookies jahe.
2019 selesai
2. Mendengarkan materi yang diberikan oleh PJ
penyuluhan desain kemasan.
1. Mempersiapkan alat dan bahan pembuatan
sabun batang dari minyak jelantah dan cookies
jahe.
2. Membuat cookies jahe bersama warga di pagi
hari.
24 Maret 09.00 - Saung KWT
11. Minggu 3. Mendengarkan materi analisis usaha cookies
2019 selesai Dalima RW 02
jahe bersama warga yang diberikan oleh DPL
II di pagi hari.
4. Memberikan materi sekaligus aplikasi bersama
mbak fera tentang pembuatan sabun batang
dari minyak jelantah di siang hari.
41
No. Hari Tgl/Bln Pukul Tempat Kegiatan Paraf Paraf
Ketua DPL
5. Membersihkan dan merapihkan peralatan dan
24 Maret 09.00 - Saung KWT
11. Minggu bahan yang dipakai dalam pembuatan cookies
2019 selesai Dalima RW 02
jahe dan pembuatan sabun.
1. Membuat liwet untuk makan-makan bersama
warga sebagai penutupan acara KKN.
2. Serah terima papan jalan sebagai kenang-
30 Maret 09.00 - Saung KWT kenangan dari kelompok 8 kepada warga di
12. Sabtu
2019 selesai Dalima RW 02 Desa Balungbang Jaya oleh Kepala Desa.
3. Mengikuti acara penutupan KKN bersama
warga di Desa Balungbang Jaya.
42