Anda di halaman 1dari 6

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
(KKN-PPM) adalah suatu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap
masyarakat dan merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Dengan diadakannya KKN-PPM, diharapkan seorang mahasiswa
semakin matang dengan disiplin keilmuannya. KKN-PPM juga berupaya
mewujudkan pendidikan yang lebih efektif yaitu pendidikan yang
langsung dialami oleh mahasiswa. Melalui kegiatan KKN-PPM,
mahasiswa diharapkan mampu untuk mengenal lingkungan masyarakat
secara langsung dengan segala permasalahan yang terjadi. Bagi
masyarakat kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan
motivasi dan kesadaran dalam bidang lingkungan.
Mahasiswa diperankan sebagai problem solver, motivator,
fasilitator, dan dinamisator dalam proses penyelesaian masalah dan
pembangunan/pengembangan masyarakat. Melalui pembaruan konsep
tersebut, kehadiran mahasiswa sebagai intelektual muda diharapkan
mampu mengembangkan diri sebagai agen atau pemimpin perubahan yang
secara cerdas dan tepat menyelesaikan masalah yang dihadapi
masyarakatnya.
KKN-PPM yang dilaksanakan harus memenuhi empat prinsip,
yaitu dapat dilaksanakan (feasible), dapat diterima (acceptable),
berkesinambungan (sustainable) dan partisipatif (participative). KKN-
PPM mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu remaja desa, ibu-ibu PKK,
dan bapak-bapak. Bagi mahasiswa KKN-PPM mempunyai sasaran untuk
menjadi motivator dan inovator bagi pemuda dari desa setempat untuk
beraktivitas dan berkarya dan memberikan pengetahuan kepada
masyarakat kelurahan Kencana, Bogor.
2

B. Permasalahan
Permasalahn yang melatar belakangi dilaksanakannya kegiatan KKN PPM
UNB di Kelurahan kencana antara lain :
1. Kelurahan Kencana memiliki sebuah Kelompok Wanita Tani yang
bernama KWT Kentagor. KWT ini menanam tanaman-tanaman herbal
dan sayur-sayuran dari hasil tani dari KWT ini diperlukan pengolahan
yang tepat agar dapat bernilai jual lebih, maka pelatihan pengelolaan
hasil tani perlu diterapkan.
2. Sebagian besar anggota KWT yang merupakan ibu rumah tangga yang
memiliki limbah minyak jelantah dapat dimanfaatkan, maka perlu
memberikan pengetahuan terkait pemanfaatan limbah minyak jelantah.

C. Tujuan
1. Memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui
keterlibatannya dalam masyarakat dan secara langsung dapat
menemukan, mengidentifikasi, merumuskan, serta memecahkan
permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat kelurahan Kencana dalam hal
kebersihan lingkungan.
3. Memberi informasi tentang pembuatan pupuk kompos untuk
digunakan dalam penanaman tanaman masyarakat kelurahan Kencana.

D. Manfaat
1. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa
tentang penerapan, pengembangan ilmu dan teknologi diluar kampus
khususnya pada masyarakat.
2. Melatih mahasiswa agar lebih terampil dan kreatif dalam memecahkan
masalah yang ada di masyarakat.
3. Menumbuhkan rasa kepedulian sosial.
3

II. PROGRAM KKN

A. Program-Program KKN-PPM
1. Penanaman Pohon untuk Penghijauan Lingkungan
Penanaman pohon akan dilaksanakan bersama warga sekaligus
dengan kegiatan gotong royong. Penanaman pohon yang dilakukan
sebanyak 50 bibit yang ditanam berupa pohon buah-buahan.
Penanaman pohon buah-buahan selain untuk menjadikan daerah
menjadin asri, diharapkan apabila sudah berbuah dapat menghasilkan
nilai ekonomi. Tanaman buah tersebut direncanakan akan dirawat oleh
karang taruna sehingga apabila tanaman buah sudah panen dan
menghasilkan, uang yang didapatkan akan digunakan untuk kegiatan
karang taruna desa.

2. Pengelolaan Sampah dengan baik dan benar


Masih banyak masyarakat yang tidak begitu peduli terhadap
sampah yang dihasilkan dari masing-masing rumah tangga. Sampah
yang dihasilkan terdapat sampah organik, mudah didaur ulang dan
tidak dapat didaur ulang. Pengelolaan sampah akan dilakukan dengan
memisahkan sampah ke dalam tiga wadah utama sesuai dengan jenis
sampah. Setelah dilakukan pemisahannya, sampah organik dan yang
mudah didaur ulang dapat diolah dengan beberapa cara seperti
pembuatan pupuk kompos dan lainnya. Jika pengolahan tidak bisa
dilakukan sendiri, sampah akan diserahkan kepada yang berhak
4

melakukan penanganan lebih lanjut yaitu bank sampah terdekat.


Kegiatan ini akan terus berlanjut dan diserahkan tata caranya kepada
karang taruna juga kepala desa yang bersangkutan.

3. Pembuatan Pupuk Kompos Organik


Di masa sekarang ini banyak petani yang menggunakan pupuk
anorganik karena kepraktisannya. Mereka belum banyak menyadari
bahwa pupuk anorganik justru bisa menurunkan kualitas tanah dan
produktivitasnya di masa mendatang jika pemakaiannya berlebihan.
Selain itu masalah lain dari pupuk anorganik adalah harganya yang
relatif mahal, serta ketersediaannya yang kadang menyulitkan petani
hingga terjadi kelangkaan. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengubahan pola penggunaan pupuk anorganik dengan pupuk organik,
salah satunya yaitu dengan menggunakan kompos organik.
Kompos sendiri dapat dibuat dari bahan-bahan organik seperti
kotoran ternak baik kotoran sapi, kambing, ayam, kuda, kerbau dan
sebagainya,  sisa-sisa pertanian seperti hasil pangksan sisa tanaman
(tanaman kacang-kacangan/legum) ataupun daun-daun kering, jerami
padi, sampah rumah tangga, sampah pasar.
Kompos yang dibuat pada program kerja kelompok kuliah
kerja nyata yaitu dari bahan-bahan campuran antara kotoran kambing,
jerami padi, kayu apu, serta daun-daun kering dimana semua bahan
memiliki kandungan unsur hara tinggi bagi tanaman, khususnya
unsur  makro N, P, dan K. Kompos yang berasal dari bahan organik
tersebut dapat membantu memperbaiki sifat fisika, kimia, maupun
biologi tanah sehingga kesuburan tanah tetap terjaga serta ketersediaan
haranya pun terjamin. Apalagi kompos dapat dibuat sendiri dari bahan-
bahan yang mudah ditemukan, sehingga tidak memerlukan biaya
banyak dalam pembuatannya
5

III. KONDISI UMUM LOKASI KKN-PPM

A. Gambaran Geografis
Kelurahan Kencana terletak di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor,
Jawa Barat.

B. Kondisi Sosial, Budaya dan Ekonomi


1. Kondisi Sosial Masyarakat
Jumlah penduduk di Kelurahan Kencana sebanyak 15.256 jiwa,
sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 4.073, serta memiliki 14
RW.

2. Kondisi Budaya Masyarakat


Mayoritas masyarakat di kelurahan kencana adalah suku Sunda
yang bermukim awal di Kota Bogor. Perkembangan budaya mulai
terjadi saat banyak para pendatan yang merantau misalnya dari suku
Jawa. Bahasa yang berkembang dan digunakan oleh masyarakat di
daerah ini adalah bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari, namun
untuk berkomunikasi dengan orang luar daerah menggunakan bahasa
Indonesia.

3. Kondisi Ekonomi Masyarakat


6

Struktur perekonomian masyarakat kelurahan kencana dapat


dilihat dari profesi yang ada di masyarakat. Pertanian juga membantu
perekonomian masyarakat kelurahan Kencana, khususnya tanaman
herbal. Adanya perkebunan tanaman herbal dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pangan tertentu bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai