Anda di halaman 1dari 12

Spektrofotometer

Ultraviolet Visible
(UV-Vis)
Aturan Woodward untuk α, β-
Keton Tak Jenuh dan Aldehid;
dan Senyawa Aromatik
Tersubstitusi

Mata Kuliah: Elusidasi


Struktur Molekul

Nurlela, M.Si
Jurusan Kimia, FMIPA,
Universitas Nusa Bangsa
Aturan Woodward untuk α,β-
keton Tak Jenuh dan Aldehida

 Senyawa yang mengandung gugus karbonil yang


berkonjugasi dengan gugus etilen disebut enon.
 Spektrum enon mempunyai kekhasan pita serapan yang
jelas, yaitu pada pita K di daerah 215-250 nm dan pita
yang lemah pada 310-330 nm (pita R) dari transisi nπ*

O
β α
C
C
C
C
H
3
H
Aturan Woodward untuk α,β-
keton Tak Jenuh dan Aldehida

 Woodward merumuskan serapan λ max enon dan diena


dari senyawa α, β-karbonil tak jenuh, C=C-C=O dan
C=C-C=C-C=O:
 HI α, β-keton tak jenuh rantai terbuka: 215 nm
 HI α, β-keton tak jenuh cincin enam: 215 nm
 HI α, β-keton tak jenuh cincin lima: 205 nm
 HI α, β-aldehid tak jenuh : 210 nm
 HI α, β-asam karboksilat dan ester tak jenuh: 195 nm
Aturan Woodward untuk α,β-
keton Tak Jenuh dan Aldehida

 Penambahan serapan λ max pada sistem α, β-keton tak


jenuh, aldehida, asam karboksilat dan ester:
a. Perpanjangan satu ikatan rangkap terkonjugasi (IR): 30 nm
b. Grup alkil, cincin residu (CR) pada α: 10 nm, β: 12 nm, γ
atau lebih tinggi: 18 nm
c. Eksosiklik (ES): 5 nm
d. Komponen homodien (HD): 39 nm
e. Grup polar:
1. OH pada α: 35 nm, β: 30 nm, δ: 50 nm
2. O-Ac pada α, β, δ: 6 nm
3. O-Me pada α: 35 nm, β: 30 nm, γ: 17 nm, δ: 31 nm
4. S-alkil pada β: 85 nm
5. Cl pada α: 15 nm, β: 12 nm
6. Br pada α: 25 nm, β: 30 nm
7. N-(alkil)2 pada β: 95 nm
Contoh:

sistem 1, 2, 3-enon

sistem 5, 4, 3-enon

O
Untuk menghitung λ max (teori) senyawa ini ada dua perhitungan, yaitu sistem 1, 2, 3-enon
dan 5, 4, 3-enon
sistem 1, 2, 3-enon: sistem 5, 4, 3-enon:

Harga Induk (HI) : 215 nm Harga Induk (HI) : 215 nm


Cincin residu (CR) pada β : 1 x 12 : 12 nm Cincin residu (CR) pada β : 2 x 12 : 24 nm
Eksosiklik : 1 x 5 : 5 nm
λ max (teori) : 227 nm
λ max (observasi) : 245 nm λ max (teori) : 244 nm
λ max (observasi) : 245 nm

Dari kedua perhitungan λ max (teori) yang diambil adalah nilai yang lebih besar, dan
ternyata nilainya mendekati λ max observasi.
Contoh:

Harga Induk (HI) : 215 nm


Cincin residu (CR) pada β : 1 x 12 : 12 nm
Cincin residu (CR) pada γ : 1 x 18 : 18 nm
Eksosiklik (ES) : 1 x 5 : 5 nm
Ikatan rangkap terkonjugasi (IR): 2 x 30 : 60 nm
Homodien (HD) : 1 x 39 : 39 nm

λ max (teori) : 349 nm


λ max (observasi) : 348 nm
Latihan Soal:
1. 2.

O
O

3.
O H

O
Aturan Woodward untuk Senyawa
Aromatik Tersubstitusi

 Absorpsi maksimum senyawa benzena tersubstitusi


C6H5-R pada senyawa derivat benzena dapat
diperhitungkan λ max (dalam pelarut etanol)
O

o
m

p o
H 3C O
m
 R-C6H4C=OX

Harga Induk (HI): Ar = C6H5 λ max teori

X = R (alkil atau cincin residu)  ArCOR 246 nm

X = H  ArCHO 250 nm

X = OH atau O-R  ArCOOH atau ArCOOR 230 nm


Aturan Woodward untuk Senyawa
Aromatik Tersubstitusi

 Penambahan Setiap Substituen (R-C6H4C=OX)


Substituen Posisi λ max teori

R = alkil atau cincin residu o-, m- 3


p- 10
R = OH,O-CH3, O-alkil o-, m- 7
p- 25
R = O- o- 11
m- 20
p- 78
R = Cl o-, m- 0
p- 10
R = Br o-, m- 2
p- 15
R = NH2 o-, m- 13
p- 58
R = NHAc o-, m- 20
p- 45
R = NHCH3 p- 73

R = N (CH3)2 o-, m- 20
p- 85
Contoh:
O
o
m

p o
m
MeO
 6-metoksi tetralon:
HI = 246 nm
orto-alkil atau CR = 3 nm
para-O-CH3 = 25 nm
λ max (teori) = 274 nm
λ max (observasi) = 276 nm
Contoh:
Cl

m
o CO2Et
p

m
o
OH O

 3-karbetoksi-4-metil-5-kloro-8-hidroksitetralon:
HI = 246 nm
orto-alkil atau CR = 3 nm
orto-OH = 7 nm
Meta-Cl = 0 nm
λ max (teori) = 256 nm
λ max (observasi) = 257 nm
Contoh Soal:

H
C
O
3

O
O H
O

O
E
t

M
e
O

Anda mungkin juga menyukai