Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

KATEGORI INITIATION

PENANGKARAN SORGUM PADA POKDARWIS PAINGAN

NAMA TIM PENGUSUL :

1. INDRA AKMEL CANIAGO (Ketua)


2. M. ALIP (Anggota)

NAMA PEMBIMBING : ROSNITA RAUF, MT

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda


Pertamina Foundation
2023
Profil Peserta PFmuda 2023
1 Nama Ketua Kelompok INDRA AKMEL CANIAGO
2 Nama Kelompok Pokdarwis Paingan
3 Tempat/Tgl Lahir Ketua Sungai Sirah/15 Desember 2001
4 Pendidikan Terakhir SLTA
5 Pekerjaan Mahasiswa
6 Tlp dan Alamat Email Tlp 081365669200 Email indraakmel15@gmail.com
7 Alamat Rumah/ Domisili Desa Ampalu, Pariaman Utara
8 Organisasi yang diikuti/
Himpunan Mahasiswa Elektro
pernah diikuti (jika ada)
9 Pengalaman Pengerjaan
1. Ada, sebutkan: Pengembangan kelompok sadar wisata pada system
Proyek Sosial
pengelolaannya
10 Pernah ikut lomba
1. Belum pernah ikut lomba/ kompetisi
(sejenis PFmuda)
2. ……………………………………………..

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2023


Judul Proyek Sosial Penangkaran sorgum pada Pokdarwis Paingan
Judul Singkat Proyek
Penangkaran Sorgum
Sosial
Kategori Isu Sosial 1. Kemiskinan 10. Wilayah 3T / Terisolir
(pilih salah satu) 2. Pangan & Gizi 11. Permukiman / Lingkungan Kumuh
3. Kesehatan 12. Pengolahan Limbah / Sampah
4. Pendidikan 13. Perubahan Iklim
5. Kesetaraan Gender 14. Pemeliharaan Lingkungan Daratan
6. Air Bersih & Akses Sanitasi 15. Pemeliharaan Lingkungan Pesisir/Lautan
7. Energi & Teknologi Tepat Guna 16. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
8. Pengangguran / Kepemudaan 17. Pemberdayaan Organisasi Masyarakat
9. Fasilitas Umum
Lokasi Proyek Nagari Guguak Kuranji Hilir Kec. Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman
Nilai Yg diusulkan Rp 13.984.750,- Lama Proyek: Enam Bulan
Anggota Tim Pengusul 4. ARJUNA PAMUNGKAS CHAN
1. BISMAL.
(jika ada) 5. ASRIMAL WAHYU PUTRI
2. ROBI TASLIM
3. RISKI FEBRIAN
Mentor/ Pembimbing Nama: Rosnita Rauf, MT.; Tlp 081266077933
Pekerjaan : Dosen
Produk/ Hasil Dari Biji Sorgum/ Menciptakan UKM budidaya sorgum
Proyek Sosial
Manfaat Proyek bagi Dapat melanjutkan budi daya sorgum, diolah untuk pembuatan makanan sehat
Masyarakat dan menciptakan UKM

i
NARASI SINGKAT PROYEK SOSIAL

Kelompok Sadar Wisata atau disingkat menjadi Pokdarwis PAINGAN didirikan


pada triwulan ke-4 tahun 2021, pada hari Senin tanggal 20 Desember 2021, dilatar
belakangi oleh banyaknya masyarakat pedesaan, buruh tani dan nelayan yang tiada
mempunyai kesempatan kerja
Agenda kegiatan Pokdarwis PAINGAN adalah mengelola potensi nagari berupa
Sumber Daya Alam – SDA dan Sumber Daya Manusia – SDM. Potensi SDA yang ada,
diantaranya, Wisata pantai, Wisata budaya, Pertanian, Perikanan, Ekonomi kreatif
(Keripik pisang beragam rasa, Krya dari Lidi Kelapa, Pembuatan VCO, Kuliner
lainnya)
Secara singkat tujuan dibentuknya Kelompok Sadar Wisata ini dapat disusun
sebagai berikut :
1. Guna mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia,
sehingga berdampak dengan meningkatnya penghasilan anggota Kelompok Sadar
Wisata dan meningkatnya kesejahteraan warga masyarakat.
2. Menciptakan lapangan kerja baru di bidang kepariwisataan dan usaha rumah
tangga atau UMKM – Usaha Mikro Kecil dan Menengah, sehingga tingkat
pengangguran semakin berkurang.
Sasaran dari berdirinya Pokdarwis ini adalah,
1. Tersedianya sarana penunjang dan pendukung di wilayah destinasi wisata untuk
meningkatkan daya kunjung/ kedatangan para pelancong maupun wisatawan serta
mengembangkan pola kemitraan.
2. Optimalisasi pemanfaatan lahan sawah jadi, lahan sawah terlantar, lahan tidur,
lahan perkebunan dan juga lahan sepanjang pesisir pantai.
Padang Sumatera Barat, belum ada petani yang melakukan penangkaran sorgum,
dengan ilmu yang kami dapatkan dari sosialisasi yang diadakan Propaktani, Pokdarwis
Paingan ingin melakukan penangkaran sorgum yang bersertifikasi dari BPSB Bukittinggi
sampai menjadi benih sebar yang bisa dikonsumsi masyarakat. Penangkaran sorgum,
kami tanam di lokasi lahan Pokdarwis yang kosong, belum ditanam dengan luas 1000 m 2
dengan anggaran biaya Limabelas Juta Rupiah. Penangkaran Benih sorgum ini,
diproduksi jika telah menyelesaikan sertifikasi tahap 1, yaitu dari benih mulia menjadi
benih dasar, Untuk menjadi benih sebar, harus menyelesaikan 2 sertifikasi benih
turunannya. Untuk menjadi benih sebar, yang sudah bisa dikonsumsi, butuh waktu 12
bulan. Jika sudah menjadi benih sebar tersertifikasi, maka dapat dikembangkan budidaya
sorgum berupa makanan dan minuman, pakan ternak, dan bioethanol, yang budidaya ini
akan dilakukan oleh UMKM budidaya sorgum.

ii
DAFTAR ISI

NARASI SINGKAT PROYEK SOSIAL................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
A. Latar Belakang.............................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................................1
D. Manfaat........................................................................................................................................1
BAB 2 RENCANA PELAKSANAAN PROYEK SOSIAL...................................................................2
A. Lokasi Proyek Sosial....................................................................................................................2
B. Penerima Manfaat Proyek Sosial.................................................................................................2
C. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek Sosial (Rincian Kegiatan)...............................................2
D. Jadwal Pelaksanaan......................................................................................................................5
E. Alat dan Bahan.............................................................................................................................5
F. Hasil Proyek Sosial yang Diharapkan.........................................................................................5
G. Lain-lain (tambahan sesuai proyek sosial yang diajukan)...........................................................6
BAB 3 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB).................................................................................7
A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB)...................................................................................7
B. Rekapitulasi Anggaran.................................................................................................................7
BAB 4 KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL...................................................................................8
A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial......................................................................................8
B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan..........................................................................8
C. Pelaksana Keberlanjutan Proyek Sosial.......................................................................................9
BAB 5 KESIMPULAN DAN PENUTUP.............................................................................................10
A. Ukuran Keberhasilan Proyek Sosial..........................................................................................10
B. Penutup......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................11

1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman sorgum merupakan salah satu tanaman serbaguna yang dapat digunakan
sebagai bahan pangan,pakan ternak dan bahan industry. Sebagai bahan pangan,
sorgum menempati urutan kelima setelah gandum, jagung, Sorgum dan jelai.
Sorgum yang merupakan serealia biasa mengandung 329 kkal per 100 gram
beratnya. Sementara setiap orang membutuhkan 2000 kkal energi setiap harinya.
Dengan demikian jika setengah energi setiap orang digantikan dengan sorgum
maka setiap orang membutuhkan setidaknya 300 gram sorgum. Maka untuk 210
juta rakyat Indonesia memerlukan setidaknya 30.000 juta ton sorgum pertahun.
Kebutuhan ini jika sorgum digunakan sebagai bahan pangan pendamping beras,
lain halnya jika sorgum akan dijadikan sebagai bahan industry lainnya. Dan jika
krisis pangan melanda dunia, tidak menutup kemungkinan bahwa permintaan
akan sorgum juga akan mengalami peningkatan.
Pokdarwis Paingan sangat tertarik dengan pengembangan ini, terutama setelah
melihat prospek dan ketanggguhan tanaman sorgum yang masih dapat terus
bertumbuh meskipun telah 5 tahun yang lalu ditanam dan masih berproduksi
dengan jumlah 4 malai untuk per kilo sorgum. Pengembangan sorgum dan
budidaya sorgum untuk propinsi Sumatera Barat belum digemakan, maka dalam
moment ini Pokdarwis Paingan akan mencoba mengembangkan benih sorgum
bersertifikat tersebut.
B. Rumusan Masalah
Untuk mencapai kajian ini, maka rumusan masalah yang diambil :
1. Tahapan apa saja yang dilakukan untuk penangkaran tanaman sorgum ?
2. Berapa kilogram produksi yang dihasilkan dari tanah seluas 1000 m2 ?
3. Varietas apa yang di tanam dari beberapa jenis varietas sorgum ?
C. Tujuan
Tujuan dari kajian ini, adalah :
1. Menjadikan UMKM Pokdarwis Paingan, sebagai pemilik produksi benih sebar
sorgum bersertifikasi
2. Mengajarkan kepada masyarakat pengolahan budidaya sorgum, serta
keberlanjutannya dalam membentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM)
D. Manfaat
Dalam rangka pengamanan dan diversifikasi pangan untuk memenuhi
kebutuhan pangan pada masa kini dan masa yang kan datang perlu adanya komoditi
pangan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pangan alternative. Peluang
pengembangan komoditas sorgum mempunyai potensi besar untuk dikembangkan,
mengingat belum adanya penangkaran sorgum di propinsi Sumatera Barat, begitu
juga potensi pemanfaatan lahan kering maupun lahan marginal masih cukup luas.
Pengembangan daerah binaan dilakukan dilahan milik petani yang ikut dalam
Pokdarwis Paingan dan akan dibentuk UMKM budidaya sorgum.

2
BAB 2 RENCANA PELAKSANAAN PROYEK SOSIAL
A. Lokasi Proyek Sosial
Lokasi pelaksanaan di nagari Guguak Kuranji Hilir kecamatan Sungai Limau
kabupaten Padang Pariaman, provinsi Sumatera Barat.
Peta lokasi kegiatan

Lahan sorgum, direncanakan pada koordinat 0°29'9.04"S dan 100° 1'27.18"E.


Rencana penanaman sorgum luas lahan yang digunakan 1000 m2.

B. Penerima Manfaat Proyek Sosial


Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Pokdarwis Paingan, yang
direncanakan akan dibentuk UMKM budidaya sorgum. Penerima manfaat
selanjutnya adalah dari kegiatan UMKM nantinya, misalnya keluarga penderita
stunting, ibu hamil dan ibu menyusui. Gizi buruk yang terjadi pada anak biasanya
karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi akibat faktor ekonomi, atau kurang
bervariasinya makanan yang diberikan. Keberlanjutan kegiatan ini, akan
dilaksanakan oleh tim UMKM, yang langsung dilakukan oleh Pokdarwis Pangian
sebagai pelaksana kegiatan.

C. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek Sosial (Rincian Kegiatan)


Tanaman sorgum mempunyai keunggulan yang tak kalah dengan tanaman
pangan lain seperti : daya adaptasi luas, tahan terhadap kekeringan, dapat diratun,
dan sangat cocok dikembangkan di daerah marginal. Seluruh bagian tanaman
mempunyai nilai ekonomis. Selain budidaya yang mudah, sorgum juga
mempunyai manfaat yang sangat luas antara lain untuk pakan ternak, bahan baku
industri makanan dan minuman, bahan baku untuk media jamur merang
(mushroom), industri alkohol, bahan baku etanol dan sebagainya. Tanaman
sorgum dapat berproduksi walaupun dibudidayakan dilahan kurang subur, air
yang

3
terbatas dan masukan (input) yang rendah, bahkan di lahan berpasirpun sorgum
dapat dibudidayakan.
Pelaksana kegiatan pengolahan tanam sorgum ini adalah kelompok
Pokdarwis, Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi oleh narasumber ahli bidang
pertanian yaitu PPL kabupaten Pariaman. Selanjutnya pengolahan tanah, paling
baik dilakukan 2-4 minggu sebelum tanam.
Langkah-langkahnya :
1. Penyiapan Lahan dan Pengolahan Tanah
1. Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, kemudian dicangkul
atau dibajak 2 kali setelah itu digaru dan diratakan.
2. Dibuat saluran drainase disekeliling atau ditengah lahan. Untuk lahan yang
hanya mengandalkan residu air tanah, pengolahan dilakukan secara ringan
dengan mencangkul tipis permukaan tanah untuk mematikan gulma.
Pengolahan tanah secara ringan sangat efektif untuk manghambat penguapan
air tanah sampai tanaman panen.
3. Tanah yang sudah diolah sebaiknya diberi pupuk organik, misalnya pupuk
kandang atau kompos.
2. Pemilihan Varietas
Varietas unggul yang dianjurkan untuk ditanam harus memeperhatikan
kegunaan dan lingkungan tumbuhnya. Untuk memaksimalkan hasil sorgum,
sebaiknya diketahui terlebih dahulu jenis sorgum yang akan ditanam. Untuk
tujuan konsumsi manusia (pangan) faktor rasa, warna, ukuran biji dan hasil
tinggi harus menjadi tujuan utama dan kultivar unggul sorgum biji putih
(white sorghum) sangat sesuai untuk tujuan tersebut.
3. Penanaman
Waktu tanam yang baik adalah pada akhir musim hujan atau awal musim
kemarau. Kebutuhan benih untuk bertanam sorgum berkisar 4 kg/ha dengan
jarak tanam 70 cm x 20 cm atau 60 cm x 20 cm tergantung tingkat kesuburan
tanah. Menanam sorgum dapat dilakukan dengan cara ditugal seperti halnya
menanam jagung, bila jaraknya tidak terlalu rapat. Lubang tanam diisi sekitar
3-5 biji benih, kemudian ditutup dengan tanah ringan. Pada saat tanam, dibuat
juga lubang pupuk dengan tugal sejauh 15 cm dari lubang tanam.
a. Pesemaian
Cara memperlakukan benih sorgum tersebut adalah sebagai berikut:
a. Benih sorgum direndam dalam air leding/ PDAM dingin (bukan air yang
dimasak/air panas dan juga bukan air sumur yang rasa agak asin atau
sedikit mengandung belerang); benih yang terapung diambil untuk
konsumsi atau pakan ternak dan yang tenggelam direndam selama + 24
jam dalam ember atau wadah yang tertutup.
b. Setelah + 24 jam air dalam wadah tersebut dibuang/ ditiriskan sampai
habis, kemudian Diperam selama + 24 jam lagi dalam

4
ember atau wadah yang tertutup (wadah yang sama untuk perendaman
tadi).
c. Setelah + 24 jam benih sorgum dalam wadah tersebut sudah berkecambah
(namun tidak 100 %). Ambil benih sorgum yang sudah berkecambah
tersebut untuk ditanam dan akan tumbuh 100
%. Benih sorgum yang telah berkecambah tersebut masih dapat dapat
bertahan sebagai bibit kecambah yang baik selama 3 hari, walaupun daya
tumbuh dan kecepatan tumbuhnya akan lebih baik jika ditanam habis pada
hari pertama.
b. Pemupukan
Sebaiknya pemupukan diberikan secara lengkap (NPK) agar produksi yang
dihasilkan cukup tinggi. Dosis pemupukan yang diberikan berbeda-beda
tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan varietas yang ditanam, tetapi
secara umum dosis yang dianjurkan adalah 200 kg urea, 100 kg TSP atau
SP36 san 50 kg KCL.
Panen Dan Pasca Panen Tanaman Sorgum
1. Panen
Tanaman sorgum sudah dapat dipanen pada umur 98 hari untuk varietas
SAMURAI 2. Penentuan saat panen dapat dilakukan dengan berpedoman
pada umur setelah biji terbentuk atau dengan melihat ciri-ciri visual biji
yakni kita melihat biji yang terdapat paling bawah bulir, dimana setelah
membuka kelopak biji pada bagian bawah biji sudah terdapat ada bintik
atau titik berwarna hitam, maka bulir sorgum tersebut sudah memasuki
vase masak fisiologisnya sehingga sudah dapat dipanen.
2. Pasca Panen
a. Perontokan.
b. Pengeringan.
c. Penyimpanan.

Dalam penyiapan benih sorgum setidaknya harus memperhatikan standar


operasional baku dalam produksi sampai penanganan pasca panen, sehingga
diperoleh benih unggul yang mempunyai keempat sifat tersebut di atas.
Selanjutnya benih dapat diajukan untuk disertifikasi oleh lembaga berwenang/
kompeten yang sebelumnya telah melakukan pengawasan pada waktu persiapan
tanam, waktu tanam sampai pengujian mutu benih. Sertifikasi bertujuan
memberikan jaminan mutu kepada konsumen benih baik secara genetik maupun
secara fisik.
Bidang pertanian mengenal beberapa jenis benih antara lain :
1. Benih Pejenis (Breeder Seed), yaitu bibit yang dihasilkan oleh Badan
Pemulia Tanaman atau badan dibawah pengawasannya. Benih Pejenis
dihasilkan dalam jumlah kecil dan dimaksudkan untuk digunakan sebagai
penghasil benih dasar. Dikemas dengan label warna kuning.

5
2. Benih dasar (Fondation Seed), adalah benih keturunan pertama dari benih
pejenis. Benih dasar akan disalurkan ke Balai Benih untuk dibiakkan guna
menghasilkan benih pokok dengan label putih.
3. Benih Pokok (Stock Seed), keturunan dari benih dasar dan merupakan dasar
dari benih sebar atau untuk diperbanyak dalam skala besar. Dikemas dalam
label Ungu.
4. Benih Sebar (Extention Seed) , yaitu benih keturunan benih pokok. Benih
Sebar adalah hasil dari penangkar benih dan berjenis unggul yang
bersertifikat guna disalurkan kepada para petani untuk ditanam. Dikemas
dalam label warna biru.

D. Jadwal Pelaksanaan
(Rincian waktu pelaksanaan dari masing-masing tahapan kegiatan.)
Tabel Jadwal Pelaksanaan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
No Jenis Kegiatan PIC
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengurusan izin
penangkaran ke
BPSB
2. Pembersihan dan
Pembukaan Lahan
3 Pesemaian
4 Pemupukan
5 Penanaman
6 Pemeliharaan
7 Panen dari benih
pemulia ke benih
dasar tersertifikasi
8 Pengeringan
9 Lanjutan sampai
sertifikasi benih
sebar

E. Alat dan Bahan


Kebutuhan alat dan bahan untuk penyelesaian kegiatan ini :
No Alat/Bahan Satuan Volume
1 Pupuk kg 250
2 Waring bal 6
3 Cangkul buah 6
4 Alat ukur PH tanah buah 1
5 Benih sorgum gram 400
6 Alat ukur berat buah 1

6
F. Hasil Proyek Sosial yang Diharapkan
Luaran dari kegiatan ini, adalah benih sorgum tersertifikasi dari benih pemulia
varietas Samurai 2 menjadi benih dasar tersertifikasi dari Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) kabupaten Padang pariaman. Jika sudah
tersertifikasi menjadi benih dasar, maka dengan perlakuan yang sama dari benih
dasar, terus dilakukan dengan melalui 2 jenis sertifikasi benih, sehingga menjadi
benih sebar, yang sudah bisa dikonsumsi masyarakat. Benih sorgum ini ditanam
di lahan dengan luas tanah 1000 m2, terlihat pada lokasi lahan. Karena kegiatan
ini, dikelola oleh Pokdarwis Paingan, maka hasil tanaman sorgum ini, yang utama
akan diberikan kepada penderita stunting, melalui UMKM budidaya sorghum
yang dibentuk nantinya .

G. Lain-lain
Permintaan sorgum diprediksi tiap tahun akan terus meningkat untuk
keperluan sebagai berikut ;
1. Biji Sorgum, dapat diolah menjadi tepung digunakan sebagai bahan baku untuk
aneka makanan seperti roti, kue .
2. Biji, batang dan daun sorgum, sangat baik untuk Sumber hijauan pakan ternak
ruminansia (batang dan daun).
3. Dalam industry, sorgum sebagai bahan baku playwood dan kertas, bahan
perekat (lem), nira, gula, alkohol, spritus dan monosodium glutamat (MSG),
minuman (softdrink), makanan siap saji, snack, bumbu masak, dll.
4. Salah satu varietas sorgum yang dikenal sebagai sorgum manis (sweet
sorghum) digunakan sebagai bahan baku bioethanol.

Gambar 1. Ilustrasi Manfaat tanaman sorghum

7
BAB 3 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB)
No Kegiatan Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
I Alat dan Bahan Rp 9,114,750.00
Bahan
1 Pupuk 250 kg Rp 2,000.00 Rp 500,000.00
2 Waring 5 bal Rp 900,000.00 Rp 4,500,000.00
3 Benih pokok sorgum 0.5 gram Rp 29,500.00 Rp 14,750.00
Alat
1 Cangkul 6 buah Rp 200,000.00 Rp 1,200,000.00
2 Alat ukur PH tanah 1 buah Rp 125,000.00 Rp 125,000.00
Renovasi Timbangan duduk
3 500 kg 1 buah Rp1,000,000.00 Rp 1,000,000.00
4 Karung untuk hasil sorgum 5 ikat Rp 100,000.00 Rp 500,000.00
5 Baskom penampung hasil 3 buah Rp 125,000.00 Rp 375,000.00
6 Alat ukur kadar biji-bijian 1 buah Rp 700,000.00 Rp 700,000.00
7 ATK 1 set Rp 200,000.00 Rp 200,000.00
II Sosialisasi Pengolahan benih Rp 2,130,000.00
Narasumber 1.5 jam Rp 700,000.00 Rp 1,050,000.00
Pembersihan lahan
Tenaga Kerja 9 orang Rp Rp
120,000.00 1,080,000.00
III Pengurusan sertifikasi ke BPSB Rp 2,020,000.00
1 Biaya transportasi ke BPSB 1 kali Rp 500,000.00 Rp 500,000.00
Biaya transportasi Padang ke
2 Pariaman , PP 3 kali Rp 265,000.00 Rp 795,000.00
3 Konsumsi sosialisasi 20 orang Rp 25,000.00 Rp 500,000.00
4 Konsumsi Pembersihan lahan 9 orang Rp 25,000.00 Rp 225,000.00
IV Sekretariat kegiatan Rp 720,000.00
Laporan kegiatan 3 exp Rp 240,000.00 Rp 720,000.00
TOTAL Rp 13,984,750.00

B. Rekapitulasi Anggaran
1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp 13.984.750
2. Swadaya/ Iuran dari Tim Pengusul : Rp 2.000.000
3. Bantuan dari Pihak Lain : Rp.
………………………………….
4. Lain-lain (jika ada)………. : Rp.
………………………………….
Total Kebutuhan Anggaran Rp. 15.984.750

8
BAB 4 KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL
A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial
Keberlanjutan dari proyek ini, jika sudah tersertifikasi sampai menjadi benih
sebar, maka akan dilakukan budidaya sorgum, yang akan dilakukan oleh UMKM
budidaya sorgum dari Pokdarwis Paingan. Untuk itu perlu adanya pelatihan
budidaya sorgum nantinya, sehingga dengan adanya budidaya ini akan
mengurangi angka pengangguran, meningkatkan ekonomi masyarakat. Begitu
juga dengan proyek sosialnya, yang akan membantu atasi masalah stunting yang
ada di kabupaten Padang Pariaman, karena sorghum memiliki kandungan
karbohidrat dan protein tinggi yang dibutuhkan oleh penderita stunting.
B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan
Sumber dana lanjutan berasal dari hasil penjualan dari sorghum itu sendiri yang
dikelola oleh UMKM Pokdarwis Paingan. Untuk estimasi keberhasilan dari
kegiatan ini dapat dilihat pada lampiran.

MODAL TANAM SAMPAI PANEN I


NO PEKERJAAN/BARANG VOLUME HARGA (Rp) JUMLAH
1 Sewa Lahan 1 Ha 2.500.000 2.500.000
2 Pengolahan lahan ( Rotari ) 1 Ha 1.000.000 1.000.000
3 Bibit 10 Kg 80.000 800.000
4 Biaya Tanam 20 HOK 60.000 1.200.000
5 Pupuk Urea 300 Kg 2.400 720.000
6 Pupuk Phonska 100 kg 2.400 240.000
7 Insektisida 1 Liter 250.000 250.000
8 Herbisida 1 Liter 270.000 270.000
9 Tenaga Kerja 20 HOK 70.000 1.400.000
10 Biaya Panen 25 HOK 100.000 2.500.000
JUMLAH 10.880.000
PERKIRAAN HASIL PANEN BIJI
1 Luas Lahan 1 Ha
2 Jarak Tanam 20 X 70 (cm)
3 Jumlah lubang tanam 71.428
4 Persentase Tumbuh 85 % ( 60.713 Lubang tanam )
5 Berat biji per lubang tanam 0.1 kg
6 Hasil panen 0.1 kg X 60.713 lubang tanam = 6.071 kg/ha
7 Harga Rp.3000 / kg
TOTAL PENGHASILAN 18.213.000
BIAYA PERAWATAN PANEN KE II, III
1 Herbisida 3 Liter 75.000 225.000
2 Pupuk Urea 300 Kg 2.400 720.000
3 Pupuk Phonska 100 kg 2.400 240.000
4 Tenaga Kerja 10 HOK 70.000 700.000
5 Insektisida 1 Liter 250.000 250.000
6 Biaya Panen 25 HOK 100.000 2.500.000
JUMLAH 4.635.000

9
PENDAPATAN DALAM 1 HEKTARE SELAMA 1 TAHUN
PANEN KE BIAYA PERAWATAN H LABA
I 10.880.000 18.213.000 7.333.000
II 4.635.000 18.213.000 13.578.000
III 4.635.000 9.106.500 4.471.000

TOTAL 20.150.000 45.532.500 25.382.500


Keterangan : 1. Waktu panen Biji 105 hari dalam sekali panen
2. Hasil panen ke III turun 50 %

C. Pelaksana Keberlanjutan Proyek Sosial


Pelaksana keberlanjutan ini, adalah Pokdarwis Paingan itu sendiri, dengan
dilakukan pendampingan dari mentor serta dosen PT yang melakukan Tridharma
Perguruan Tinggi, melalui pengabdian masyarakat nantinya.

10
BAB 5 KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Ukuran Keberhasilan Proyek Sosial
Indikator keberhasilan proyek, dapat dilihat pada :
1. Keluarnya sertifikasi sorghum dari pemulia menjadi benih sebar, yang
dikeluarkan oleh BPSB Bukittinggi.
2. Dapat dikembangkan melalui UMKM Pokdarwis Paingan untuk
budidaya sorgum
3. Masalah stunting dapat teratasi, dengan membandingkan sebelum dan
sesudah diberikan makanan dari sorghum .
B. Penutup
Terimakasih sebelumnya, besar harapan kami proposal ini bisa lolos, sehingga ini
menjadi gerakan awal untuk penangkaran sorghum di kabupaten Padang
Pariaman khususnya dan provinsi Sumatera Barat .

11
DAFTAR PUSTAKA
Serealia, K. P. (2013). Buku Teknologi Budidaya Sorgum dan Gandum.
Jakarta: Direktorat Budidaya Serealia.

Dikutip dari https://padang.tribunnews.com/2022/08/27/tekan-angka-stunting-di-


padangpariaman-bupati-suhatri-bur-kukuhkan-wabup-rahmang-jadi-ketua- tpps.

12

Anda mungkin juga menyukai