Bab-1: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kampung Gurimbang merupakan salah satu kampung yang berada diwilayah
Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Luas area
sebesar 710 Ha, dengan luas persawahan 270 Ha, perkebunan 260 Ha dan pemukiman
180 Ha. Terbagi menjadi 8 RT dengan total penduduk 1805 jiwa, berkelamin laki-laki
961 jiwa dan perempuan 844 jiwa. Pekerjaan ataupun profesi warga, 3 terbesar adalah
bergerak di sektor pertanian, nelayan dan karyawan. Dimana tingkat kesejahteraan
masyarakat dalam KK/jiwa terbagi 3 tingkat yaitu kategori kaya sebanyak 20 KK,
kategori sedang 308 KK dan kategori kurang mampu 113 KK. Dari data tersebut
didapatkan angka bahwa warga yang kurang mampu mencapai 25% dan tentunya juga
berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kampung Gurimbang. Sedangkan
berdasarkan data statistik Kabupaten Berau tahun 2021, angka kemiskinan berada di
angka 5,88%.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur No 2 tahun 2016 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan daerah, Surat Edaran Gubernur
Nomor 900/8153/2368-III/BPKAD tentang Penganggaran Responsif Gender, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis
Pengarusutamaan Gender di Daerah serta Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000
tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional yang mewajibkan
setiap Kementerian/ Lembaga untuk melaksanakan Pengarusutamaan Gender di
seluruh sektor pembangunan dan di semua tingkat Pemerintahan. Berdasarkan data
capaian Index Pembangunan Gender (IPG) dan Index Pemberdayaan Gender (IDG)
Kalimantan Timur menduduki peringkat 3 terbawah dari 34 Provinsi di Indonesia.
Kondisi Kampung Gurimbang sebagian besar ibu-ibu hanya berprofesi sebagai ibu
rumah tangga, tentu banyak waktu produktif yang terbuang percuma. Dalam rangka hari
kartini dan isu tentang Pengarusutamaan Gender, maka proyek sosial ini lebih banyak
melibatkan ibu-ibu dan perempuan yang ada di Kampung Gurimbang. Selain itu ada
beberapa warga yang mempunyai usaha dibidang peternakan ayam potong, dimana
selain bau yang ditimbulkan, kotorannya tidak diolah secara maksimal, hanya dijual
dalam bentuk mentah dengan harga Rp. 20.000/karung/50 kg. Tentu ini menjadi
perhatian kami, bagaimana mengolah kotoran tersebut dengan dicampur bahan-bahan
organik seperti jerami padi, sekam padi , baglog jamur bekas, rumput yang berlimpah
menjadi sebuah produk bernilai ekonomis lebih tinggi. Pengolahan bahan/sampah
organik tersebut menjadi salah satu implementasi dari ekonomi sirkular atau ekonomi
melingkar. Melalui pemanfaatan daur ulang ini, maka sampah dan polusi dapat
diminimalisasi. Alasan kenapa kami mengangkat tema Ekonomi Sirkular karena untuk
mengurangi limbah, mendorong produktivitas sumberdaya manusia menjadi lebih baik,
meningkatkan kemampuan bersaing, dan mengurangi dampak lingkungan dari produksi
dan konsumsi. Sesuai dengan arahan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
Republik Indonesia, tentang 5 prinsip utama dari Konsep Ekonomi Sirkular yaitu
Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Repair.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami TIM GEMA STIPER BERAU ikut
berpartisipasi dalam ajang PFMuda 2022 dengan Tema “EKONOMI SIRKULAR
WUJUD IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KAMPUNG GURIMBANG“.
Hasil akhir dari proyek sosial ini berupa produk pupuk kompos dengan harapan bisa
menjadi produk unggulan kampung sesuai dengan program kerja pemerintah pusat
melalui Kementrian Koperasi dan UKM yaitu “One Village One Produk (OVOP)”,
satu kampung/desa satu produk unggulan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah berikut ini :
1. Bagaimana menurunkan angka kemiskinan di Kampung Gurimbang.
2. Bagaimana cara mengolah kotoran ayam, jerami padi, sekam padi, rumput dan
baglog jamur bekas menjadi produk unggulan kampung (OVOP) untuk
pembangunan pertanian berkelanjutan.
3. Bagaimana meningkatkan produktivitas ibu-ibu Kampung Gurimbang sebagai
wujud implementasi Pengarusutamaan Gender.
B. Hasil Proyek Sosial (bentuk akhir / fungsi atau manfaat proyek social)
Hasil akhir proyek sosial ini berupa pupuk kompos, dengan harapan menjadi produk
unggulan kampung dan sumber pendapatan ekonomi baru bagi ibu-ibu kampung
gurimbang, meminimalkan angka keluarga yang kurang mampu serta menjadi kampung
percontohan pertanian berkelanjutan dengan sistem organik.
Harga
Jumlah total
Uraian Volume Satuan Satuan
(Rp)
(Rp)
A B C D E=BxD
1. Bahan dan alat
Gerobak 3 Roda 3 Buah 675.000 2.025.000,-
Sepatu Boots 15 Buah 130.000 1.950.000,-
Sekop 6 Buah 85.000 510.000,-
Sarung Tangan 3 Pak 75.000 225.000,-
Gembor 6 Buah 135.000 810.000,-
Terpal 5x7 m 6 Buah 500.000 3.000.000,-
Kayu Reng 3 Ikat 20.000 60.000,-
Kawat Ram 1 Roll 350.000 350.000,-
Drum/Gentong @150 L 3 Buah 400.000 1.200.000,-
Cangkul 6 Buah 65.000 390.000,-
Sealer 1 Buah 250.000 250.000,-
Plastik Kemasan 1500 Buah 2.500 3.750.000,-
Sekam padi 150 Karung 15.000 2.250.000,-
Rumput Hijau 150 Karung 3.000 450.000,-
Kotoran Hewan 150 Karung 20.000 3.000.000,-
EM4 15 Botol 35.000 525.000,-
Baglog Jamur bekas 150 Karung 10.000 1.500.000,-
Spanduk 2m x 3m 2 Buah 400.000 800.000,-
Sewa Pencacah Rumput 1 Kali 1.500.000 1.500.000,-
Gula Merah 10 kg 30.000 300.000
Jumlah 24.845.000,-
2. Transportasi
BBM Team 5 Motor @5 liter x 20 500 liter 10.000 5.000.000,-
Kunjungan Selama 5 Bulan
Sewa Pick Up untuk angkut Baglog 1 kali 1.500.000 1.500.000
Jamur, kotoran ayam, jerami dan
rumput
Jumlah 6.500.000,-
3. ATK
HVS 2 Rim 65.000 130.000,-
Pulpen 2 Kotak 45.000 90.000,-
Spidol 1 Kotak 100.000 100.000,-
Map Dokumentasi 1 Pcs 85.000 85.000.-
SOS Map Data Amplop 1 Pcs 25.000 25.000,-
Jumlah 430.000,-
Harga
Jumlah total
Uraian Volume Satuan Satuan
(Rp)
(Rp)
A B C D E=BxD
4. Honorium
Honorium pemateri pelatihan 1 Orang 1.000.000 1.000.000,-
Pupuk Kompos
Honorium Pembimbing 1 Orang 1.000.000 1.000.000,-
Honorium Tim GEMA 4 Orang 500.000 2.000.000,-
Jumlah 4.000.000,-
5. Konsumsi dan Komunikasi
Snack Sosialisasi dan 60 pcs 17.500 1.050.000,-
pengenalan proyek sosial
@ 5 orang setiap RT
Konsumsi Pelatihan 60 pcs 35.000 2.100.000,-
Aqua @3 dus setiap bulan 15 Dush 30.000 450.000,-
Pulsa internet tim untuk 5 bulan 100.000 500.000
promosi pupuk kompos
selama 5 bulan
Jumlah 4.100.000,-
Jumlah Total (1+2+3+4+5) 39.875.000,-
B. Rekapitulasi Anggaran:
1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp. 39.875.000,-.
2. Swadaya/ bantuan pihak lain : Rp. -
3. Bantuan dari Pihak Lain : Rp. -
4. dll………. : Rp. -
Total Kebutuhan Anggaran Rp. 39.875.000,-
B. Penutup
Demikian proposal sosial proyek ini kami buat, besar harapan dapat
ditindaklanjuti dan bisa bekerjasama dengan Pertamina Foundation demi terwujudnya
One Village One Product sebagai wujud implementasi pengarusutamaan gender dan
pembangunan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Berau pada umumnya dan di
Kampung Gurimbang pada khususnya. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Kristianto,AH dan Nadapdap, JP. (2021) “Dinamika Sistem Ekonomi Sirkular Berbasis
Masyarakat Metode Causal Loop Diagram Kota Bengkayang” Sebatik Vol. 25 No. 1 Juni 2021.
ISSN : 1410-3737(p) 2621-069X(e).
Maulida, EI dan Priyono. (2020) “Penyuluhan Dan Pembuatan Pupuk Organik Yang
Prospektif” Jurnal Pengabdi, Vol. 3 Nomor 2 Oktober 2020. ISSN : 2620-4665 (p) , ISSN : 2620-
4673(e).
Nurman, S, dkk. (2019) “Pemanfaatan Limbah Pertanian Dan Peternakan Sebagai
Pupuk Kompos” Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat LPIPUMP, Vol. 3 No 1
Maret 2019. ISSN: 2549-8347 (online), ISNN : 2579-9126 (Print).
Ratriyanto,A, dkk. (2019) “Pembuatan Pupuk Organik Dari Kotoran Ternak Untuk
Meningkatkan Produksi Pertanian”. Jurnal SEMAR Vol. 8 No. 1 2019 Hal.9-13. ISSN : 2302-
3937.
Suhastyo, AA. (2017) “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk
Kompos” Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat LPIPUMP, Vol. 1 No 2 September
2017. ISSN: 2549-8347 (online), ISNN : 2579-9126 (Print).
Wijayanto, H, dkk. (2019) “Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Jatimalang, Kabupaten
Pacitan Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik”. Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian
Kepada Masyarakat, Vol. 5(2) : 109-114 Juni 2019. ISSN : 2460-8572., ESSN : : 2461-095X.
Lampiran 1 : Sinopsis Proyek Sosial
EKONOMI SIRKULAR WUJUD IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KAMPUNG GURIMBANG
Kampung Gurimbang merupakan salah satu kampung yang berada diwilayah Kecamatan
Sambaliung Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Luas area sebesar 710 Ha dengan
jumlah penduduk 1805 jiwa. Berdasarkan data statistik 2021 Kabupaten berau angka
kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 5,88% dan ini juga berlaku di Kampung Gurimbang
dengan angka kemiskinan mencapai 25%. Dan sebagian besar profesi ibu-ibu di Kampung
Gurimbang sebagai IRT, berdasarkan data capaian Index Pembangunan Gender (IPG) dan
Index Pemberdayaan Gender (IDG) Kalimantan Timur menduduki peringkat 3 terbawah dari 34
Provinsi di Indonesia. Selain itu ada beberapa warga yang mempunyai usaha dibidang
peternakan ayam potong, dimana selain bau yang ditimbulkan, kotorannya tidak diolah secara
maksimal.
Dari kondisi permasalahan diatas, kami Tim GEMA STIPER BERAU tertarik untuk ikut
berpartisipasi dalam ajang PFMuda 2022 untuk mengatasi masalah isu-isu sosial dengan Judul
“EKONOMI SIRKULAR WUJUD IMPLEMENTASI PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KAMPUNG GURIMBANG”. Proyek
sosial ini nantinya di harapkan mempunyai manfaat menstransfer knowledge dalam pelatihan
pembuatan pupuk kompos, membuka lapangan pekerjaan baru, menciptakan pengahasilan
tambahan dan memberikan wawasan bagi tim bagaimana mengindentifikasi masalah dan solusi
dilapangan. Selain itu tercipta produk unggulan sesuai dengan program kerja Kementerian
Koperasi dan UMKM ONE VILLAGE ONE PRODUK (OVOP), untuk keberlanjutan proyek ini
akan di lakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan penambahan bahan organik
lainnya sehingga menjadi pupuk kompos premium serta mendapat ijin usaha dari Kementerian
Pertanian.
Proyek sosial ini dikatakan berhasil di nilai melalui 3 tahapan yaitu : penilaian
pengetahuan melalui tes tulis dan lisan, penilaian praktik dan evaluasi monitoring hasil pupuk
kompos, selain itu hasil pemasaran pupuk kompos tercapai sesuai dengan target. Proyek sosial
ini memerlukan anggaran dana sebesar kurang lebih Rp. 39.875.000,- (Tiga Puluh Sembilan
Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) yang di pergunakan untuk menjalankan
proyek sosial ini selama 5 bulan dan nantinya keberlanjutan pendanaan proyek sosial ini dapat
di kelola oleh warga yang sudah mendapatkan pelatihan khususnya ibu-ibu dan BUMK
sehingga proyek sosial ini terus berkelanjutan.
Demikian sedikit penjelasan dari proyek sosial yang kami usulkan, besar harapan kami
untuk dapat ditindaklanjuti dan bisa bekerja sama dengan pertamina foundation demi
terwujudnya pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Terimakasih
Hormat kami,
TIM GEMA STIPER BERAU
Lampiran 2 : Foto kondisi Kampung Gurimbang
Lampiran 3 : Scan KTP dan Foto Ketua Tim
Lampiran 4 : Surat Pernyataan ketua Tim
Lampiran 5 :Surat Pernyataan Kepala Kampung Gurimbang