Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AKHIR PKMK

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BONGKOT BAMBU LIMBAH BERHARGA MEWAH

Disusun oleh:

Fredy Bagus K.Y (8111411292) / 2011


M. Firdaus Faishol (2401410029) / 2010

Didanai DIKTI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Bongkot Bambu, Limbah Berharga Mewah


2. Bidang kegiatan : ( ) PKMP (√) PKMK
( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi (√ ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama lengkap : Fredy Bagus Kusumaning Yandi
b. NIM : 8111411292
c. Jurusan : Ilmu Hukum
d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah : Jalan Garuda VI No.30 Dracik Kampus Batang
f. No Telp/HP : 08989144666
g. Email : fredybagus94@yahoo.com
5. Anggota pelaksana kegiatan : 1(satu) Orang
6. Dosen pendamping :
a. Nama Lengkap : Windiahsari, S.Pd. M.Pd
b. NIP : 198011282008122001
c. Alamat Rumah : Perum Green Village No. 153 Gunungpati
Semarang
d. No Telp/HP : 081390068383
7. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp 5.500.000,-
b. Sumber lain :-
8. Jangka waktu pelaksanaan : 4 Bulan

Semarang, 19 Juni 2012


Menyetujui,
Pembantu Dekan Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan

Ubaidillah Kamal S.H, M.Hum Fredy Bagus K.Y.


NIP.197505041999031001 NIM.8111411292

Pembantu Rektor Bidang Dosen Pendamping


Kemahasiswaan

Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd Windiahsari, S.Pd. M.Pd


NIP. 196205081988031002 NIP. 198011282008122001
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………….1

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………………….2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...………3

ABSTRAKSI ………………………………………………………………………………….…….4

KATA PENGANTAR ……….…………………………………………………………………………………...... 5

I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………...………..6

Latar Belakang………………………………………………… …………………………………..……….6


Perumusan Masalah……………………………………………… ……………………………………….. 6
Tujuan Pelaksanaan Kegiatan……………………………………………….…………………………….…6
Luaran Yang Diharapkan…………………………………………….………………………………….… .6
Manfaat……………………………….……………………………………………………………….….. .6

II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................…7
Gambaran Usaha dan Produk……………………………………… ………………………………………7

III METODE PELAKSANAAN………………………………………………………………………………7

Lokasi Produksi………………………………………………… ………. …………………………………7


Perencanaan Produksi……………………………………………………………...………………………..7
Perencanaan Pemasaran……………………………………………………………………………………..7

IV PELAKSANAAN JADWAL KEGIATAN…………………………………………….…………………8

Pelaksanaan Program………………………………………………………………………..………………8
Tahapan Pelaksanaan………………………………………………………………………….…………….8

V PEMBAHASAN...........................................................................................................................................8

VI KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………..…………………10

LAMPIRAN
ABSTRAKSI

Kata Kunci : Limbah, Bongkot Bambu, Mewah

Limbah adalah kotoran yang di hasilkan dari sebuah produksi suatu barang yang tidak terpakai. .
Secara umum pengertian limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Selama ini banyak orang berfikir akar / bongkot kayu pohon bambu
merupakan suatu limbah yang tidak bias dipakai. Kalaupun dimanfaatkan oleh masyarakat pucuk adalah
untuk kayu bakar yang hanya memiliki nilai jual rendah, bahkan bias diminta cuma – cuma bagi yang
membutuhkan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa dasar-dasar
pengolahan limbah secara fisik. Sebagai wahana introspeksi diri agar mengurangi pola hidup selaku
masyarakat sampah, Untuk membuka wawasan kita terhadap masalah sampah, sekaligus untuk
mengetahui sekaligus menelaah sampai dimana masyarakat pedesaan dapat mengetahui secara efektif
kegunaan kegunaan limbah yang dapat bernilai jual tinggi. Luaran yang diharapkan dari terealisasinya
program ini adalah terungkapnya sebuah kebenaran tentang kegunaan;kegunaan limbah yang dianggap
bagi sebagian orang tidak berguna, khususnya bagi masyarakat daerah perkotaan yang tidak mengetahui
soal limbah. Selain itu, program ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat karena limbah yang
dianggap oleh sebagian masyarakat tidak bernilai jual ternyata dapat bernilai jual tinggi. Dan dengan
program ini diharapkan semua elemen masyarakat diharapkan mengerti apa yang dimaksud dengan limbah
itu sendiri
KATA PENGANTAR

Kami mengucap syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena kuasa-Nya, kami dapat menyelesaikan
proposal program kreatifitas mahasiswa bidang Penelitian dengan tema “BONGKOT BAMBU LIMBAH
BERHARGA MEWAH”
Tentunya dalam penyusunan proposal PKM ini tidak bisa lepas dari peran orang atau lembaga yang
telah mendidik kami selama ini, oleh karena itu kami mengucap terima kasih kepada :
1. Prof. Masruki, M. Pd, selaku Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang.
2. Bapak UBAIDILLAH KAMAL,S.Pd.M.H selaku Pembimbing unit kegiatan mahasiswa Fakultas Hukum
niversitas Negeri Semarang.
3. Ibu Windiahsari, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing PKM
4. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan segala sesuatu yang tidak ternilai bagi kami.
5. Semua teman di UNNES yang telah memberkan motivasi dan kerjasamanya.
6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan berikutnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya sebagaimana yang diharapkan. Amin.

Semarang, 19 Juni 2012


Penulis

FREDY BAGUS K.Y


I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bongkot bambu merupakan bagian pangkal bambu yang dianggap sebagai sisa atau limbah dari
tanaman bambu .Tanaman bambu merupakan tanaman yang mudah ditemukan diberbagai daerah,
khususnya di daerah pedesaan.Bagi masyarakat pedesaan, bambu merupakan barang yang banyak
dibutuhkan untuk berbagai keperluan , misalnya untuk bahan bangunan, meubelair maupun bahan
peralatan rumah tangga lainnya, namun selama ini banyak orang berfikir bahwa bongkot bambu
merupakan barang sisa yang tidak mempunyai nilai jual dan hanya bisa digunakan sebagai kayu bakar
saja.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas maka diperlukan usaha kreatif untuk mengubah barang
yang selama ini dianggap sebagai sisa yang tidak mempunyai nilai jual menjadi barang yang mempunyai
nilai jual tinggi. Melalui tangan - tangan terampil dan sentuhan seni bongkot bambu dapat menjadi
komoditas yang mempunyai prospek yang cukup menarik. Pasar untuk produk ini terbuka luas bahkan
sampai ke mancanegara. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kreatifitas, keuletan dan jiwa
kewirauhaan.

B. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dapat dimunculkan dalam program ini antara lain:
1. Bagaimana cara memanfaatkan bongkot bamboo menjadi komoditi yang mempunyai nilai jual tinggi?
2. Bagaimana cara memasarkan produk dari bongkot bambu?

C. TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Mengetahui cara - cara memanfaatkan bongkot bambu menjadi komoditi yang mempunyai nilai jual
tinggi.
2. Mengetahui cara - cara pemasaran produk bongkot bambu.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya jiwa kewirausahaan dikalangan
masyarakat khususnya generasi muda agar bisa meningkatkan kreativitas serta menghasilkan karya yang
bernilai jual ekonomis dari limbah bongkot bambu ini.

E. MANFAAT PROGRAM
Manfaat yang diharapkan dari terlaksananya program ini adalah :
1. Bagi Pemerintah
a. Memberikan informasi mengenai potret proses daur ulang limbah kepada masyarakat.
b. Memberikan solusi lapangan pekerjaan terbaik bersama guna memerangi angka pengangguran
yang ada di Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup bagi masyarakat terutama masyarakat pedesaan.
b. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat khususnya masyarakat pedesaan.
3. Bagi Akademisi
a. Sebagai bentuk sumbangsih kepada masyarakat.
b. Sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas.

II. TINJAUAN PUSTAKA


GAMBARAN USAHA DAN PRODUK
1. Gambaran Usaha
Usaha pengolahan bongkot bambu ini dilakukan untuk meningkatkan nilai jual. Usaha ini
ditekankan pada diversifikasi produk olahan berupa bongkot bamboo sehingga menjadi benda yang
bernilai jual tinggi yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Pihak manajemen kami akan melakukan kegiatan pelatihan produksi dan pemasaran . Sebagai
pengembangan usaha adalah pemasaran produk ini dengan target pemasaran utama di sekitar daerah
semarang dan akan dikembangkan ke daerah lain.
2. Gambaran Produk
Produk yang kami kembangkan dari bongkot bambu adalah barang produksi yang
menitikberatkan pada nilai seni dan kerajinan tangan. Keunggulan produk kami dibandingkan dengan
kerajinan bambu lainnya adalah pada segi penampilan dan corak. Kami menawarkan berbagai variasi
dan bentuk yang menarik . Keunggulan produk ini dapat dijadikan sebagai ciri khas produk lokal.

III. METODE PELAKSANAAN


1. Lokasi Produksi
Pada tahap awal produksi akan dilaksanakan di lokasiawal pembuatan dan kemudian di pasarkan
disalah satu tempat di daerah rumah anggota PKM.
2. Perencanaan Produksi
Untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan maka dilakukan beberapa langkah kegiatan. Langkah-
langkah tersebut diantaranya :
a. Menyusun Proposal Kegiatan
b. Pelaksanaan Program Usaha
c. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan Kewirausahaan
3. Perencanaan Pemasaran
Dalam rencana pemasaran hasil produksi kami akan mencoba dengan menggunakan sistem STP yaitu
(segmentation, targeting & Positioning) yang sudah kami terapkan dlm penjualan produk.
a. Segmentasi pasar (mapping market )
b. Targetting (Perkiraan Kuota Penjualan)
c. Positioning (Pembangunan Image)
IV. PELAKSANAAN JADWAL KEGIATAN
a. Pelaksanaan Program
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih 4 bulan lamanya.
Program dimulai Januari 2012 hingga 31 Mei 2012, dipusatkan di Kampus Universitas Negeri Semarang
dan Desa Klaten Adapun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
b. Tahapan Pelaksanaan

LAPORAN KAS KEUANGAN 2012


NO Tanggal Keterangan Jumlah/biji Debet Kredit Saldo
2012
Februari 15 Masukan modal awal Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00
16 Biaya pengeluaran opservasi lapangan
a. konsumsi Rp 100.000,00 Rp 900.000,00
b. transportasi Rp 200.000,00 Rp 700.000,00
c. dokumentasi Rp 100.000,00 Rp 600.000,00
4 kecil+1
Pembelian contoh sampel
16 sedang Rp 200.000,00 Rp 400.000,00
20 Pembelian bahan baku limbah bamboo
a. @bonggol bambu Rp 3000 (kecil) 34 Rp 102.000,00 Rp 298.000,00
b. @set kepala+kaki Rp 2000 (kecil) 34 Rp 68.000,00 Rp 230.000,00
c. @bonggol bambu Rp 3500 (sedang) 16 Rp 56.000,00 Rp 174.000,00
d. @set kepala+kaki Rp 2500 (sedang) 16 Rp 40.000,00 Rp 134.000,00
21 Print dan jilid laporan Rp 50.000,00 Rp 84.000,00
21 biaya Transportasi belanja bahan baku Rp 50.000,00 Rp 34.000,00
21 utang modal usaha Rp 816.000,00 Rp 850.000,00
21 Pembelian peralatan
a. tatah 1 set Rp 150.000,00 Rp 700.000,00
b. grendo Rp 200.000,00 Rp 500.000,00
c. gergaji Rp 50.000,00 Rp 450.000,00
d. bor Rp 150.000,00 Rp 300.000,00
21 pembelian bahan penolong
(vernis,amplas,kuas,lem,paku) Rp 300.000,00 Rp -

Maret 5 Tambahan modal Rp 3.125.000,00 Rp 3.125.000,00


5 utang modal usaha bulan februari Rp 816.000,00 Rp 2.309.000,00
5 Biaya tenaga produksi/Gaji karyawan
a. produksi all item kecil/sedang@5000 44 Rp 220.000,00 Rp 2.089.000,00
b. produksi untuk kuda @Rp 30000 2 Rp 60.000,00 Rp 2.029.000,00
c. produksi angsa/kambing@Rp 10000 4 Rp 40.000,00 Rp 1.989.000,00
5 Biaya pemasaran
a. pembuatan brosur Rp 100.000,00 Rp 1.889.000,00
b. Transportasi pemasaran Rp 250.000,00 Rp 1.639.000,00
c. lain-lain Rp 100.000,00 Rp 1.539.000,00
5 Biaya listrik produksi bulan februari Rp 50.000,00 Rp 1.489.000,00
7 penjualan produk vs tin art
a. ukuran kecil @Rp 40000 5 Rp 200.000,00 Rp 1.689.000,00
b. Ukuran sedang @Rp 45000 3 Rp 135.000,00 Rp 1.824.000,00
c. angsa besar @Rp 60000 1 Rp 60.000,00 Rp 1.884.000,00
potongan komisi penjualan 20% Rp 79.000,00 Rp 1.805.000,00
10 penjualan produk
ukuran kecil @Rp 40000 2 Rp 80.000,00 Rp 1.885.000,00
ukuran sedang @Rp 45000 1 Rp 45.000,00 Rp 1.930.000,00
11 penjualan produk kecil @ Rp 40000 1 Rp 40.000,00 Rp 1.970.000,00
15 penjualan produk vs smp 5 Demak
ukuran kecil @Rp 40000 3 Rp 120.000,00 Rp 2.090.000,00
ukuran sedang @Rp 45000 1 Rp 45.000,00 Rp 2.135.000,00
potongan komisi penjualan 20% Rp 33.000,00 Rp 2.102.000,00
23 penjualan produk vs tin art di Jakarta
ukuran kecil @Rp 40000 12 Rp 480.000,00 Rp 2.582.000,00
ukuran sedang @Rp 45000 3 Rp 135.000,00 Rp 2.717.000,00
kuda besar @Rp 130000 1 Rp 130.000,00 Rp 2.847.000,00
potongan komisi penjualan 20% Rp 149.000,00 Rp 2.568.000,00
27 penjualan produk
ukuran kecil @Rp 40000 1 Rp 40.000,00 Rp 2.608.000,00
ukuran sedang @Rp 45000 1 Rp 45.000,00 Rp 2.653.000,00
29 penjualan produk
ukuran kecil @Rp 40000 1 Rp 40.000,00 Rp 2.693.000,00
30 Penjualan produk
ukuran kecil @Rp 40000 1 Rp 40.000,00 Rp 2.733.000,00
kambing @ Rp 60000 1 Rp 60.000,00 Rp 2.793.000,00
30 sisa persediaan barang
a. ukuran kecil @Rp 40000 8 Rp 320.000,00 Rp 3.113.000,00
b. Ukuran sedang @Rp 45000 1 Rp 45.000,00 Rp 3.158.000,00
c. angsa+kambing @ Rp 60000 2 Rp 60.000,00 Rp 3.218.000,00
d. kuda @ Rp 130000 1 Rp 130.000,00 Rp 3.348.000,00

April 1 Pembelian bahan baku bonggol bamboo


a. bonggol Ukuran kecil @Rp 3000 20 Rp 60.000,00 Rp 3.288.000,00
b. 1 set kaki & kepala kecil @Rp 2000 20 Rp 40.000,00 Rp 3.248.000,00
c.bonggol ukuran sedang @Rp 3500 10 Rp 35.000,00 Rp 3.213.000,00
d. 1 set kaki & kepala sedang @Rp 2500 10 Rp 25.000,00 Rp 3.188.000,00
2 Biaya Pembelian bahan penolong
(cat,kuas,amplas,pernis,lem,paku) Rp 250.000,00 Rp 2.938.000,00
2 biaya transportasi pembelian bahan Rp 50.000,00 Rp 2.888.000,00
2 Biaya pemasaran
a. pembuatan brosur Rp 100.000,00 Rp 2.788.000,00
b. Transportasi Rp 150.000,00 Rp 2.638.000,00
c. lain-lain Rp 25.000,00 Rp 2.613.000,00
6 gaji karyawan batik @Rp 6000 30 Rp 180.000,00 Rp 2.433.000,00
6 gaji karyawan produksi @Rp 5000 30 Rp 150.000,00 Rp 2.283.000,00
6 biaya listrik april Rp 30.000,00 Rp 2.253.000,00
10 penjualan produk batik
ukuran kecil @Rp 72000 2 Rp 144.000,00 Rp 2.397.000,00
14 penjualan produk sisa bln maret & batik
ukuran kecil biasa @Rp 40000 2 Rp 80.000,00 Rp 2.477.000,00
batik ukuran kecil @ 72000 1 Rp 72.000,00 Rp 2.549.000,00
14 persediaan barang ukuran kecil berkurang 2 Rp 80.000,00 Rp 2.469.000,00
17 penjualan produk batik
ukuran kecil @Rp 72000 3 Rp 216.000,00 Rp 2.765.000,00
ukuran sedang @Rp 74000 1 Rp 74.000,00 Rp 2.839.000,00
potongan diskon 10 % Rp 29.000,00 Rp 2.810.000,00
20 penjualan produk batik vs tin art
ukuran kecil @Rp 72000 1 Rp 72.000,00 Rp 2.882.000,00
ukuran sedang @Rp 74000 2 Rp 148.000,00 Rp 3.030.000,00
potongan komisi 20% Rp 44.000,00 Rp 2.986.000,00
21 penjualan produk
ukuran sedang @Rp 74000 1 Rp 74.000,00 Rp 3.060.000,00
27 penjualan produk
ukuran kecil @Rp 72000 1 Rp 72.000,00 Rp 3.132.000,00
30 penjualan produk vs tin art
ukuran kecil @Rp 72000 2 Rp 144.000,00 Rp 3.276.000,00
ukuran sedang @Rp 74000 1 Rp 74.000,00 Rp 3.350.000,00
potongan komisi 20% Rp 43.600,00 Rp 3.306.400,00
30 sisa persediaan barang batik
ukuran kecil @Rp 72000 10 Rp 720.000,00 Rp 4.026.400,00
ukuran sedang @Rp 74000 5 Rp 370.000,00 Rp 4.396.400,00

V. PEMBAHASAN
Hasil yang dibahas dari program ini adalah hasil penentuan nilai jual baik kerajinan bongkot biasa maupun
jenis batik. Dan berikut adalah skemanya.

Jenis biaya produksi Kerajinan Jenis Biasa

 Biaya bahan baku

Kecil Rp.5000

Besar Rp 6000

~ Biaya tenaga produksi

a. kecil/sedang Rp 5,000.00

a. angsa & kambing(sedang) Rp 10,000.00

b. kuda sedang Rp 30,000.00

HPP = Biaya bahan baku + Tenaga produksi + Biaya lain2 per unit
HPP UNTUK UKURAN KECIL = Rp 5000+ Rp 5000+ Rp 17000 = Rp 27000
HPP UNTUK UKURAN SEDANG = Rp 6000+ Rp 5000+ Rp 17000 = Rp 28000
HPP UNTUK ANGSA & KAMBING = Rp 6000+ Rp 10000+ Rp 17000 = Rp 33000
HPP UNTUK KUDA = Rp 6000+ Rp 30000+ Rp 17000 = Rp 53000

Jenis biaya produksi Kerajinan Jenis Batik

 Biaya bahan baku

a. Kecil @ Rp 5,000.00
b. Sedang @ Rp 6,000.00

HPP = Biaya bahan baku + Biaya lain2 per unit


HPP UKURAN KECIL = Rp 5,000+ Rp 31,167 = Rp 36,167
HPP UKURAN SEDANG = Rp 6,000+ Rp 31,167 = Rp 37,167

I. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1. Strategi pengembangan program penjualan kerajinan ini dilakukan melalui kerja sama baik
melalui via online dan impor terbukti dapat meningkatkan nilai jual produk.
2. Untuk meningkatkan ketrampilan kemndirian masyarakat dengan adannya kerajinan ini serta
warga beljar memperoleh penghasilan melalui produksi kerjinan ini..
B. Saran
1. Diharapkan pihak pemerintah Desa Wisata Klaten melakukan pendampingan Kelompok
Usaha Mandiri (KUM) produksi kerajinan bongkot bambu ini secara intensif.
2. Hendaknya warga lokal Desa Wisata Klaten dapat menerapkan program KUM untuk
mengembangkan potensi-potensi lain dari Desa Wisata Klaten itu sendiri.

DOKUMENTASI BAHAN & PROSES PEMBUATAN

KERAJINAN BONGGOL BAMBU

Bonggol Bambu (Bahan Utama) Bahan Pelengkap “Kayu Akasia” (Kepala, kaki, telinga)
INISHING BIASA / BATIK
PEMASARANNYA

Dokumentasi Nota

Anda mungkin juga menyukai