Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

EDUKASI PENDAYAGUNAAN APLIKASI GOOGLE MEET SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN DARING ANAK-ANAK DIDIK DALAM
MASA COVID 19 DI DESA ADAT KUTUH

TIM PELAKSANA:
1. Ni Made Sunarsih, S.E.,M.Si.Ak.
2. Ni Luh Putu Astiti Dewi

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Judul Kegiatan : Edukasi Pendayagunaan Aplikasi Google
Meet Sebagai Media Pembelajaran Daring
Anak-anak Didik Dalam Masa Covid 19 Di
Desa Adat Kutuh
2. Pelaksana
a. : Ni Made Sunarsih, S.E.,M.Si.Ak.
b. : Ni Luh Putu Astiti Dewi
3. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah (Desa/Kecamatan) : Desa Adat Kutuh/Kecamatan Kuta Selatan
b. Kabupaten/Kota : Kabupaten Badung
c. Provinsi : Bali
d. Jarak PT ke lokasi : 26,4 km
4. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 hari
5. Biaya Total : Rp 130.300,00.

Mengetahui, Denpasar, 13 September 2020


Ketua LPPM, Ketua Pelaksana,

Dr. Ir. I Made Tamba, MP Ni Made Sunarsih, S.E,M.Si,Ak.


NIDN: 0031126334 NIDN: 08 1011 8102

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya maka kegiatan pengabdian
masyarakat, dengan judul Edukasi Pendayagunaan Aplikasi Google Meet Sebagai
Media Pembelajaran Daring Anak-anak Didik Dalam Masa Covid 19 di Desa
Adat Kutuh, telah terlaksana dengan baik dan sesuai rencana.
Atas terlaksananya dengan baik kegiatan pengabdian masyarakat tersebut,
kami sampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr, Drs. Made Sukamerta, M.Pd selaku Rektor Unmas Denpasar
beserta staf atas ijin dan bimbingan yang diberikan.
2. Bapak Dr, Ir. I Made Tamba, MP, selaku Ketua LPPM Unmas Denpasar
beserta staf atas bimbingan yang diberikan
3. Bapak Drs. I Wayan Badra selaku Perbekel Desa Adat Kutuh dan staf atas ijin
dan arahan yang diberikan.
4. Bapak Ir. I Nyoman Camang selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid 19
Desa Adat Kutuh dan staf atas ijin dan arahan yang diberikan.
5. Guru-guru dan staf, Siswa-siswa, dan Orang Tua Siswa SD No. 1 Kutuh dan
SD No. 3 Kutuh atas partisipasinya dalam mendukung kegiatan ini
6. Masyarakat Desa Adat Kutuh atas partisipasinya dalam mendukung kegiatan
ini.
Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran kearah
penyempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Semoga laporan ini
bermanfaat.

Denpasar, 13 September 2020


Pelaksana,

Ni Made Sunarsih, S.E,M.Si.Ak

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Analisis Situasi..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah...................................................................................3
1.3 Solusi yang Diberikan...............................................................................3
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN..................................................................5
2.1 Waktu Pelaksanaan....................................................................................5
2.2 Tempat Pelaksanaan..................................................................................5
2.3 Tim Pelaksana...........................................................................................6
2.4 Metode Pelaksanaan..................................................................................6
BAB III HASIL KEGIATAN..................................................................................8
3.1 Ketercapaian Kegiatan..............................................................................8
3.2 Partisipasi Masyarakat...............................................................................9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................10
4.1 Kesimpulan..............................................................................................10
4.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
LAMPIRAN...........................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Desa Adat Kutuh merupakan salah satu desa yang berada di wilayah
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali dengan jarak ± 6km
dari pusat Kecamatan Kuta Selatan. Secara geografis Desa Adat Kutuh memiliki
luas wilayah 999,57 Ha. Desa Adat Kutuh berbatas dengan beberapa daerah di
Kecamatan Kuta Selatan dengan batas wilayah yang meliputi, sebelah utara
berbatasan dengan Kelurahan Jimbaran, sebelah selatan berbatas dengan Samudra
Indonesia, sebelah barat berbatasan dengan Desa Ungasan, dan sebelah timur
berbatasan dengan Kelurahan Benoa.
Berdasarkan data demografis Pemerintahan Desa Adat Kutuh, tercatat
sebanyak 1.085 kepala keluarga (KK), dengan jumlah penduduk yang terdata per
tahun 2019 yakni 4.870 orang dengan klasifikasi penduduk jumlah laki-laki
sejumlah 2.446 orang dan penduduk perempuan sejumlah 2.424 orang. Organisasi
Pemerintah Desa Adat Kutuh secara terstruktur terbagi atas 4 (empat) banjar yang
meliputi Banjar Dinas Kaja Jati, Banjar Dinas Petangan, Banjar Dinas Panti Giri
dan Banjar Dinas Jaba Pura. Pada Desa Adat Kutuh terdapat 3 Sekolah Dasar
(SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 1 Sekolah Menengah Atas
(SMA). Sekolah Dasar (SD) meliputi SD No. 1 Kutuh, SD No. 2 Kutuh dan SD
No. 3 Kutuh. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu SMP
Negeri 5 Kuta Selatan, dan untuk Sekolah Menengah Atas yaitu SMA Negeri 1
Kuta Selatan.
Desa Adat Kutuh secara topografi terdiri atas tepi pantai atau pesisir, sehingga
Desa Adat Kutuh memiliki potensi dalam sektor pariwisata seperti obyek wisata
pantai yaitu Pantai Pandawa dan Pantai Gunung Payung. Dengan adanya obyek
wisata tersebut, sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah nelayan dan
pedagang. Masyarakat Desa Adat Kutuh juga bekerja sebagai Pegawai Negeri
Sipil, karyawan swasta dan wiraswasta. Namun, dengan adanya pandemi Covid-
19, menyebabkan segala aktivitas di masyarakat seolah-olah terhenti. Hal tersebut

1
menimbulkan masalah terhadap aspek-aspek penting dalam kehidupan masyarakat
yang meliputi kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid 19,
yaitu Bapak I Nyoman Camang, diketahui bahwa sudah tentu aspek ekonomi
masyarakat sangat terdampak karena Covid 19. Dengan mengawali masa New
Normal pun, dengan dibukanya kembali Pantai Pandawa sekalipun belum
memperlihatkan tanda-tanda yang lebih menjanjikan. Melalui pihak Pemerintah
Desa Adat Kutuh, selain melakukan kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat,
yang dapat dilakukan untuk membangkitkan ekonomi adalah dengan memberikan
motivasi untuk dapat bangkit bersama. Mengingat dengan adanya Covid 19 ini,
permasalahan penting lain khususnya aspek kesehatan, muncul dari eksternal
maupun internal dalam menjalankan protokol kesehatan pada masa Covid 19.
Masyarakat sebagai pihak internal belum semua memahami dan dapat beradaptasi
di masa Covid 19. Hal ini khususnya mengenai social distancing, mengingat
masyarakat masih berpergian keluar dan masuk desa untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka.
Permasalahan lainnya timbul dari aspek pendidikan, dalam hal ini diketahui
bahwa semua kegiatan pembelajaran konvensional telah dialihkan ke dalam
jaringan. Kegiatan pembelajaran untuk kalangan siswa-siswa SMP dan SMA ini
mungkin bisa dilakukan sendiri, namun untuk kalangan siswa-siswa SD hal ini
sangat sulit dilaksanakan.
Dalam kurun waktu kurang lebih 5 bulan, berdasarkan keterangan guru-guru
dan siswa-siswa, pembelajaran daring hampir dilakukan terus menerus dengan
memanfaatkan aplikasi yang sama. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
kurangnya pendayagunaan teknologi dan internet khususnya pendayagunaan
aplikasi lainnya oleh para pendidik untuk proses kegiatan pembelajaran formal
dalam jaringan. Di sisi lain, anak-anak didik dan orangtua pun belum terlalu
memahami pendayagunaan teknologi dan internet tersebut sebagai media
pembelajaran. Maka penting bagi para pendidik, anak-anak didik dan orangtua
untuk mengetahui informasi lebih mengenai pendayagunaan teknologi dan
internet tersebut. Para pendidik sebagai fasilitator perlu diberikan sosialisasi
mengenai pendayagunaan teknologi dan internet tersebut, mengingat dalam masa

2
Covid 19 ini setiap kelas memiliki sebuah grup percakapan online dengan
anggotanya yaitu para pendidik tersebut, orang tua siswa-siswa, dan siswa-siswa
sendiri. Dengan informasi tersebut diharapkan para pendidik, orang tua maupun
siswa-siswa dapat lebih memanfaatkan teknologi dan internet untuk kegiatan
proses pembelajaran secara daring tersebut.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan hasil observasi secara langsung maupun daring, dan wawancara
yang telah dilaksanakan, ada pun permasalahan-permasalahan dalam kegiatan
pendidikan di Desa Adat Kutuh di masa Covid-19 ini yang dapat ditemukan untuk
diangkat menjadi sebuah program yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan anak-anak didik, para pendidik serta orangtua
mengenai pendayagunaan teknologi dan internet khususnya pendayagunaan
aplikasi daring tatap muka sebagai fasilitas penunjang untuk proses
pembelajaran formal di masa pandemi Covid-19.
2. Kesempatan yang kurang merata yang diperoleh anak-anak didik untuk
mendapatkan pembelajaran dengan tatap muka baik secara konvensional
maupun daring, serta hanya memanfaatkan satu dua aplikasi tanpa tatap muka
sebagai fasilitas penunjang pembelajaran daring, mengakibatkan anak-anak
didik yang membutuhkan pendampingan khusus mengalami kesulitan dalam
memahami materi pembelajaran.
3. Anak-anak didik mengalami kejenuhan dan cepat bosan saat belajar di rumah
selama masa pandemi Covid-19 akibat mendayagunakan aplikasi yang sama di
setiap kegiatan proses pembelajaran.

1.3 Solusi yang Diberikan


Dengan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa
kegiatan proses pembelajaran secara daring telah dilakukan dengan memanfaatkan
aplikasi yang masih terbatas pada aplikasi Google Classroom dan Google Form,
maka kami melakukan pengabdian pada masyarakat dengan memperkenalkan
sekaligus mengedukasi pendayagunaan aplikasi berbasis Google lainnya yaitu
Google Meet sebagai media pembelajaran daring anak-anak didik dalam masa

3
Covid 19 di Desa Adat Kutuh. Berdasarkan perumusahan masalah yang diangkat,
pun solusi yang dapat kami berikan dan kami tuangkan ke dalam satu program
kerja dengan 3 (tiga) spesifikasi kegiatan antara lain:
1. Mempublikasikan video yang memperkenalkan penggunaan Google Meet
kepada para pendidik, anak-anak didik dan orang tua di Desa Kutuh sebagai
media pembelajaran daring melalui kanal Youtube.
2. Membagikan video-video sederhana mengenai penggunaan Google Meet di
kalangan para pendidik, anak-anak didik dan orang tua secara langsung
maupun daring.
3. Melakukan simulasi bersama penggunaan Google Meet secara langsung
maupun daring dengan melibatkan para pendidik maupun anak-anak didik.
Melalui pengabdian pada masyarakat di Desa Adat Kutuh, khususnya bagi
para pendidik, anak-anak didik maupun orang tua, maka target yang ingin kami
hasilkan melalui kegiatan program kerja tersebut yaitu:
1. Mitra sasaran dapat memperoleh informasi pendayagunaan teknologi dan
internet untuk hal-hal yang bermanfaat dan berguna untuk kehidupan sehari-
hari.
2. Mitra sasaran dapat memperoleh pengetahuan yang berguna mengenai manfaat
aplikasi daring tatap wajah yaitu Google Meet sebagai media kegiatan proses
pembelajaran.
3. Mitra sasaran dapat mengaplikasikan Google Meet sebagai media
pembelajaran tatap wajah secara daring dalam kegiatan sehari-hari sehingga
semua mitra memperoleh kesempatan mendampingi maupun memperoleh
pendampingan khusus dalam proses pembelajaran, dan sebagai variasi dalam
kegiatan proses pembelajaran.

4
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan kegiatan program kerja pengabdian pada masyarakat di
Desa Kutuh dilaksanakan melalui proses persiapan sampai dengan tahap
pelaksanaan di mulai tanggal 1 September 2020 sampai dengan 8 September
2020, dengan uraian waktu pelaksanaan sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1 Mempublikasikan video yang memperkenalkan 6 September 2020
penggunaan Google Meet kepada para pendidik, anak-
anak didik dan orang tua di Desa Kutuh sebagai media
pembelajaran daring melalui kanal Youtube.
2 Membagikan video-video sederhana mengenai 1 September 2020
3 September 2020
penggunaan Google Meet di kalangan para pendidik,
7 September 2020
anak-anak didik dan orang tua secara langsung maupun 8 September 2020
daring.
3 Melakukan simulasi bersama penggunaan Google Meet 3 September 2020
secara langsung maupun daring dengan melibatkan para
pendidik maupun anak-anak didik.

2.2 Tempat Pelaksanaan


Berikut adalah uraian tempat pelaksanaan kegiatan program kerja pengabdian
pada masyarakat di Desa Kutuh, yaitu:
No Kegiatan Tempat Pelaksanaan
1 Mempublikasikan video yang memperkenalkan Pada Grup-grup
penggunaan Google Meet kepada para pendidik, anak- WhatsApp Kelas 1 –
anak didik dan orang tua di Desa Kutuh sebagai media 6 SD No 1 Kutuh
pembelajaran daring melalui kanal Youtube. dan SD No. 3 Kutuh.
2 Membagikan video-video sederhana mengenai Pada Grup-grup
penggunaan Google Meet di kalangan para pendidik, WhatsApp Kelas 1 –
anak-anak didik dan orang tua secara langsung maupun 6 SD No 1 Kutuh
daring. dan SD No. 3 Kutuh.
3 Melakukan simulasi bersama penggunaan Google Meet SD No. 3 Kutuh

5
secara langsung maupun daring dengan melibatkan para
pendidik maupun anak-anak didik.

2.3 Tim Pelaksana


Adapun tim pelaksana yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini
berjumlah 2 orang dengan struktur sebagai berikut:
Ketua : Ni Made Sunarsih, S.E,M.Si.Ak
Anggota : Ni Luh Putu Astiti Dewi

2.4 Metode Pelaksanaan


Dalam kegiatan pengabdian masyarakat, metode pendekatan yang di gunakan
adalah pendekatan partisipatoris, yang di mana partisipasi masyarakat kini dapat
diakomodasi oleh teknologi, informasi dan komunikasi (Tundjungsari, 2011:42-
43). Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tahapan yang meliputi:
1) Tahap komunikasi, baik secara daring maupun langsung.
2) Tahap edukasi, baik secara daring maupun langsung.
3) Tahap simulasi, yang meliputi sosialisasi, pelatihan dan pendampingan.
Tahap komunikasi dan edukasi mengenai pendayagunaan Google Meet
dilaksanakan sebanyak 4 kali baik secara daring maupun langsung di SD No. 1
Kutuh dan SD No. 3 Kutuh, sedangkan untuk simulasi pendayagunaan Google
Meet yang meliputi sosialisasi yaitu memperkenalkan Google Meet, dan pelatihan
dan pendampingan penggunaan Google Meet dilaksanakan 1 kali secara langsung di
SD No. 3 Kutuh. Penjabaran metode pelaksanaan disajikan sebagai berikut:
No Kegiatan Metode Pelaksanaan
1 Mempublikasikan video yang memperkenalkan Komunikasi secara
penggunaan Google Meet kepada para daring dan langsung.
pendidik, anak-anak didik dan orang tua di
Desa Kutuh sebagai media pembelajaran daring
melalui kanal Youtube.
2 Membagikan video-video sederhana mengenai Komunikasi dan
penggunaan Google Meet di kalangan para Edukasi secara daring
pendidik, anak-anak didik dan orang tua secara dan langsung.
langsung maupun daring.

6
3 Melakukan simulasi bersama penggunaan Sosialisasi, pelatihan
Google Meet secara langsung maupun daring dan pendampingan
dengan melibatkan para pendidik maupun secara langsung.
anak-anak didik.

Pada kegiatan mempublikasikan video yang memperkenalkan penggunaan


Google Meet di Youtube dan membagikan video-video sederhana mengenai
penggunaan Google Meet kepada para pendidik, anak-anak didik dan orang tua,
publikasi tersebut disebarkan melalui Bapak I Made Wangun Negara selaku Wali
Kelas 6 SD No. 3 Kutuh sebagai yang menjembatani komunikasi secara daring
maupun langsung pelaksana pengabdian masyarakat dengan wali kelas 1 – 5,
guru-guru, staf, siswa-siswa dan orang tua siswa SD No. 3 Kutuh. Sedangkan
pada SD No. 1, publikasi disebarkan melalui staf Operator SD No. 1 Kutuh, Ibu
Dewa Ayu Budiasih sebagai yang menjembatani komunikasi dan edukasi secara
daring pelaksana pengabdian masyarakat dengan wali kelas 1 – 5, guru-guru, staf,
siswa-siswa dan orang tua siswa SD No. 1 Kutuh.
Pada kegiatan melakukan simulasi bersama penggunaan Google Meet secara
langsung maupun daring dilaksanakan melalui sosialisasi, pelatihan dan
pendampingan dengan melibatkan para pendidik yaitu guru-guru SD No. 3 Kutuh,
di mana termasuk wali kelas 2 – 6 secara langsung (offline), di mana sebelum
pelaksanaan. komunikasi untuk koordinasi kegiatan dilaksanakan secara daring.
Kegiatan simulasi ini dilaksanakan langsung di SD No. 3 Kutuh di Desa Adat
Kutuh.

7
BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1 Ketercapaian Kegiatan


Pengabdian pada masyarakat dalam edukasi pendayagunaan aplikasi Google
Meet sebagai media pembelajaran daring anak-anak didik dalam masa Covid 19 di
Desa Adat Kutuh telah berhasil dilaksanakan dan ditingkatkan melalui
komunikasi dan edukasi secara daring maupun langsung (offline), serta sosialisasi,
pelatihan dan pendampingan.
No Tema Spesifikasi Kegiatan Realisasi
Ketercapaian
Pengabdian Mempublikasikan video yang 100%
Masyarakat dalam memperkenalkan penggunaan
Edukasi Google Meet kepada para pendidik,
Pendayagunaan anak-anak didik dan orang tua di
Aplikasi Google Desa Kutuh sebagai media
Meet Sebagai Media pembelajaran daring melalui kanal
Pembelajaran Daring Youtube.
Membagikan video-video sederhana 100%
dalam Masa Covid
4 mengenai penggunaan Google Meet
19 di Desa Kutuh
di kalangan para pendidik, anak-anak
didik dan orang tua secara langsung
maupun daring.
Melakukan simulasi bersama 100%
penggunaan Google Meet secara
langsung maupun daring dengan
melibatkan para pendidik maupun
anak-anak didik.

Adapun faktor pendukung keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan


Pengabdian Masyarakat dalam Edukasi Pendayagunaan Aplikasi Google Meet
Sebagai Media Pembelajaran Daring dalam Masa Covid 19 di Desa Kutuh adalah
mitra sasaran utamanya adalah para pendidik yang awalnya belum tahu mengenai

8
Google Meet dan belum tahu cara menggunakannya, menjadi tahu dan menaruh
minat terhadap penggunaan aplikasi tersebut sebagai salah satu alternatif aplikasi
untuk pembelajaran daring. Dalam pelaksanaan kegiatan, sesuai anjuran protokol
kesehatan yaitu meminimalkan pertemuan langsung, faktor penghambat kegiatan
adalah dibatasinya pertemuan dan keterbatasan waktu untuk bertemu secara
langsung dalam mengadakan simulasi yang meliputi sosialisasi, pelatihan dan
pendampingan mengenai pendayagunaan Google Meet tersebut, sehingga kegiatan
dibuat secara singkat, padat dan jelas dengan hanya melibatkan para pendidik
yaitu guru-guru sebagai perwakilan anak-anak didik dan orang tua anak-anak
didik yang sekaligus menjembatani penyebaran informasi yang sudah diperoleh
dari pelaksanaan pengabdian masyarakat kepada anak-anak didik, orang tua anak-
anak didik, maupun rekan-rekan guru-guru lainnya di Desa Adat Kutuh

3.2 Partisipasi Masyarakat


Partisipasi masyarakat dalam Pengabdian Masyarakat dalam Edukasi
Pendayagunaan Aplikasi Google Meet Sebagai Media Pembelajaran Daring dalam
Masa Covid 19 di Desa Kutuh sangat tinggi, terbukti dengan disambut baiknya
kegiatan pengabdian masyarakat. Mitra sasaran yaitu para pendidik sangat
antusiasme saat dijabarkan mengenai program kerja yang akan dilaksanakan, serta
turut dalam perencanaan mengenai pelaksanaan kegiatan program kerja, dan turut
memantau kegiatan yang dilaksanakan. Saat dilaksanakan simulasi pun, mitra
sasaran sangat menaruh minat terhadap informasi yang diberikan, terbukti dengan
bagaimana mitra sasaran sangat menaruh perhatian ketika diadakannya pemberian
informasi dan sesi tanya-jawab mengenai pendayagunaan Google Meet tersebut.
Tidak hanya demikian, para mitra sasaran juga meminta untuk dibuatkan cara-cara
menggunakan Google Meet di Google Classroom baik secara manual maupun
yang terintegrasi. Selain itu, mitra sasaran yaitu para pendidik sangat semangat
untuk menyebarkan informasi mengenai Google Meet tersebut kepada siswa-
siswa dan orang tua siswa, terbukti dengan sangat komunikatifnya ketika
dihubungi, dan meminta luaran (output) informasi yang dibagikan tidak hanya
dalam format video, namun dalam format lainnya seperti power point dan pdf.

9
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Adat
Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung secara umum terlaksana
dengan baik dan lancar. Kesimpulan yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan
program kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam Edukasi Pendayagunaan
Aplikasi Google Meet Sebagai Media Pembelajaran Daring dalam Masa Covid 19
dalam tujuannya adalah untuk memperkenalkan, memperluas informasi dan
kemampuan mitra sasaran dalam memaksimalkan pengunaan teknologi dan
internet untuk kepentingan-kepentingan yang lebih berguna dan bermanfaat dalam
masa Covid 19 ini. Dengan diadakannya edukasi pendayagunaan Google Meet ini
diharapkan mitra sasaran mempunyai alternatif media lainnya yang dapat
dipergunakan dalam proses kegiatan pembelajaran formal secara daring, maupun
memanfaatkan Google Meet ini sebagai media komunikasi secara online.

4.2 Saran
Program pengabdian kepada masyarakat tersebut telah terealisasikan 100%,
besar harapan kami dengan berangkat dari hasil kegiatan yang telah kami
laksanakan, Google Meet tersebut pada tahap selanjutnya dapat dipergunakan oleh
masyarakat di Desa Kutuh khususnya para pendidik, anak-anak didik serta orang
tua anak-anak didik sebagai salah satu alternatif media pembelajaran daring yang
dapat dimanfaatkan dalam masa Covid 19. Ketika fasilitas penunjang seperti
internet sudah tersedia secara maksimal, maka dengan sudah diketahuinya
informasi dan cara penggunaan Google Meet, Google Meet tersebut selanjutnya
dapat didayagunakan untuk memaksimalkan proses kegiatan belajar mengajar
sebagai media pembelajaran secara daring, sehingga proses kegiatan pembelajaran
tatap muka masih dapat dilaksanakan secara online pun para pendidik maupun
anak-anak didik memperoleh kesempatan yang sama untuk mendampingi maupun
didampingi dalam proses kegiatan belajar mengajar sekalipun dianjurkan untuk di
rumah saja.

10
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Kajian Pemberdayaan Masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata. 2020. Panduan
Kuliah Kerja Nyata Peduli Bencana Covid-19. Panduan. Universitas
Mahasaraswati. Denpasar.

Tundjungsari, V. 2011. Studi Pendekatan Partisipatoris Dengan Dukungan


Teknologi Informasi. Information. Speed-Sentra Penelitian Engineering
dan Edukasi, Vol. 3, No. 2.

11
LAMPIRAN

12
Lampiran 1. Dokumentasi Observasi dan Wawancara KPBC Bersama
Ketua Satgas Covid 19 Desa Adat Kutuh.

13
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Simulasi Edukasi Pendayagunaan
Google Meet Sebagai Media Pembelajaran Daring bersama Guru-guru
SD No. 3 Kutuh, di Desa Adat Kutuh.

14
15
Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Program Kerja Publikasi Video
Perkenalan Penggunaan Google Meet di kanal Youtube

16
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Program Kerja Penyebaran Video-video
Mengenai Penggunaan Google Meet Secara Daring Pada Perwakilan Guru-
guru.

17
Lampiran 5. Biaya Kegiatan Program Kerja Pengabdian Masyarakat

No Spesifikasi Kegiatan Keterangan Biaya


1 Mempublikasikan video yang Biaya Pulsa untuk Rp 52.000,00
Kuota.
memperkenalkan penggunaan
Google Meet kepada para pendidik,
Biaya untuk Rp 58.300,00
anak-anak didik dan orang tua di
berlangganan Aplikasi
Desa Kutuh sebagai media Editing KineMaster.
pembelajaran daring melalui kanal
Youtube.
2 Membagikan video-video
sederhana mengenai penggunaan
Google Meet di kalangan para
- -
pendidik, anak-anak didik dan
orang tua secara langsung maupun
daring.
3 Melakukan simulasi bersama Biaya transportasi Rp 20.000,00
untuk pelaksanaan
penggunaan Google Meet secara
kegiatan pengabdian
langsung maupun daring dengan masyarakat yang
dilaksanakan secara
melibatkan para pendidik maupun
offline.
anak-anak didik.
TOTAL BIAYA Rp 130.300,00

18

Anda mungkin juga menyukai