Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL

4.1 Pembuatan Serbuk Jahe Emprit


Pengenalan pembuatan serbuk jahe emprit dilakukan dengan cara membuat
video proses pembuatan serbuk jahe emprit, kemudian video tersebut di sebarluaskan
kepada masyarakat melalui media social seperti instagram, facebook, youtube dan
whatsApp serta memperlihatkan video pembuatan serbuk jahe emprit tersebut kepada
masyarakat yang hadir pada saat melaksanakan salah satu program KKN kelompok 3
yaitu GERMANO dengan tujuan agar masyarakat dapat membuat serbuk jahe emprit
secara praktis dirumah masing-masing dan benar dalam cara pengolahannya.
Hasil dari kegiatan tersebut yaitu masyarakat dapat mengetahui banyak
manfaat yang terkandung dari serbuk jahe emprit, serta dapat mengetahui cara
pengolahan serbuk jahe emprit yg baik dan benar akan mempengaruhi zat yg
terkandung dalam jahe emprit tersebut serta mengetahui takaran yang tepat digunakan
untuk mengatasi berbagai macam penyakit, seperti nyeri sendi dan otot, nyeri perut
serta batuk, dan sebagai antioksidan (Wiendarlina & Sukaesih, 2019). Cara
pembuatan serbuk jahe emprit sebagai berikut :
Cara pembuatan serbuk jahe emprit (Syarifah et al., 2020)
1. Langkah pertama yaitu siapkan jahe emprit segar sebanyak 4 kg, kemudian kupas
dan bersihkan kulitnya.
2. Cuci jahe emprit yang telah di kupas menggunakan air mengalir sampai bersih.
3. Kemudian jahe emprit di iris tipis-tipis.
4. Masukan jahe emprit yang telah di iris tipis kedalam blender dan tambahkan air
sebanyak 2400 ml.
5. Setelah halus, saring jahe menggunakan kain saring, kemudian ampas jahe
ditambahkan air dan saring kembali.
6. Diamkan selama 30 menit sampai terpisah antara pati dan sarinya, kemudian
ambil sari bagian atasnya.
7. Sari jahe dimasukkan kedalam wajan kemudian tambahkan gula pasir sebanyak 4
kg menggunakan api sedang dan terus diaduk secara berkala
8. Setelah airnya mendidih kecilkan api dan terus diaduk sampai menjadi seperti
karamel
9. Apabila sudah menjadi seperti caramel, matikan api dan aduk terus sampai kering
dan diperoleh serbuk jahe emprit.
10. Kemudian ayak serbuk jahe emprit agar mendapatkan terkstur serbuk yang lebih
halus.
11. Setelah disaring, serbuk jahe emprit instan dapat langsung di kemas.
12. Beri stiker agar terlihat menarik dan serbuk jahe emprit instan siap dikonsumsi.
4.2 Faktor Pendorong
1. Adanya arahan serta bimbingan dari pembimbing dalam mengatasi masalah
sehingga bisa memberikan solusi yang baik .
2. Pembekalan yang diberikan dari pihak STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
Program Studi S-1 Farmasi.
3. Secara akademik pelaksanaan KKN ini merupakan kewajiban yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk meraih gelar sarjana.
4. Semangat, kerjasama dan rasa tanggung jawab yang berasal dari peserta KKN
kelompok 3 sehingga dapat terlaksananya program kerja yang telah disusun juga
totalitas dalam melakukan penyuluhan terhadap masyarakat.
4.3 Faktor Penghambat
1. Tingginya kasus wabah COVID-19 menyebabkan terbatasnya perizinan dan ruang
gerak mahasiswa dalam melaksanakan KKN.
2. Pelaksanaan KKN sebagian besar dilakukan secara daring sehingga terdapat
beberapa kendala yang menyebabkan terhambatnya program kerja.
3. Kurangnya antusias masyarakat pada saat edukasi online karena dinilai tidak
leluasa dalam menerima materi dan kurangnya feed back dari pengguna media
sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Syarifah, A., Hariyanti, H., & Inayati, N. I. (2020). Pelatihan Pengolahan Granul Instan Jahe
Emprit dan Kapulaga Bagi Tim PKK Desa Kaliputih Kabupaten Banyumas. Jurnal
Ilmiah Pangabdhi, 6(2), 128–132. https://doi.org/10.21107/pangabdhi.v6i2.7620
Wiendarlina, I. Y., & Sukaesih, R. (2019). PERBANDINGAN AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN JAHE EMPRIT (Zingiber officinale var Amarum) DAN JAHE
MERAH (Zingiber officinale var Rubrum) DALAM SEDIAAN CAIR BERBASIS
BAWANG PUTIH DAN KORELASINYA DENGAN KADAR FENOL DAN
VITAMIN C. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 6(1), 315–324.
https://doi.org/10.33096/jffi.v6i1.464

Anda mungkin juga menyukai